Anda di halaman 1dari 10

LAPORAN PRAKTIKUM

LABORATORIUM FREKUENSI TINGGI


SEMESTER IV TH 2015/2016

JUDUL

PENGUKURAN
POLARADIASI ANTENA FOLDED DIPOLE UHF

GRUP

VI

4B
PROGRAM STUDI TEKNIK TELEKOMUNIKASI
JURUSAN TEKNIK ELEKTRO

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA


2016
Nama Praktikan :

 Nabila Mutiara Anjani : 1314030007


 Imani Falah : 13140300
 RA. Citra Amelia` : 1314030086
 Sugeng Rizky Darmawanto : 1314030088

Kelas / Group : Telekomunikasi-4B/06

Tanggal Percobaan : 13 Mei 2016

Tanngal Penyerahan Laporan : 27 Mei 2016


I. DATA HASIL PERCOBAAN
Frekuensi : 433.95 MHz

Sudut Antena Dipole Antenna Dipole


(X°) posisi Horizontal Posisi Vertikal

Input Level (dBm) Input Level (dBm)

0 -20 -29.3

10 -21.6 -30.0

20 -22.5 -30.9

30 -24.6 -32.5

40 -27.7 -33.5

50 -31.8 -34.7

60 -35.8 -37.4

70 -34.6 -36.7

80 -32.9 -35.9

90 -31.2 -37.6

100 -30.7 -35.9

110 -30.9 -33.3

120 -32.4 -31.6

130 -34.9 -30.0

140 -40 -29.5

150 -33.5 -28.9

160 -33.1 -29.4

170 -33.6 -29.0

180 -34.2 -29.3

190 -34.2 -29.4

200 -35.7 -29.2

210 -38.7 -28.7


220 -38.7 -30.3

230 -40.2 -29.8

240 -50.3 -29.2

250 -42.6 -29.5

260 -40.9 -27.3

270 -37.6 -26.9

280 -36.6 -25.5

290 -33.6 -25.3

300 -30.9 -25.8

310 -28.3 -27.7

320 -25.7 -27.2

330 -24.6 -27.8

340 -23.5 -28.9

350 -23.4 -29.3

360 -23.2 -30.0


ANALISA
Pada percobaan ini kita akan menganalisa tentang antena melalui pengukuran
level sinyal yang terjadi antara antena pemancar dan penerima yang menyebabkan
kerugian-kerugian pada gain yang akan diterima dengan menggunakan beberapa teknik
modulasi. Gelombang yang dimodulasi tersebut kemudian dipancarkan ke ruangan dalam
bentuk gelimbang elektromagnetik oleh antena pemancar.
Pada percobaan pertama dengan menggunakan 2 antenna dipole, satu sebagai
pemancar dan satu lagi sebagai penerima. Dengan menggunakan frekuensi kerja 200
MHz dipancarkan dari antenna dipole pemancar dengan level Rf output -30dBm.
Kemudiaan dilakukan percobaan yaitu penerimaan oleh antenna dipole penerima.
Penerimaan pada jarak 6 meter hanya diukur dan terbaca oleh Measuring Receiver
dengan frekuensi yang sama hanya sebesar 433.95 Mhz.
KESIMPULAN

1. Antena dapat digunakan sebagai pemancar dan penerima gelombang


elektromagnetik denagn menggunakan teknik modulasi.
2. Polarisasi antena harus sesuai dengan polarisasi gelombang yang akan diterima
atau dipancarkan.
3. Antena yang efisien adalah antena yang dapat mengeluarkan daya antena
maksimum, arah antena, lebar band, susut radiasi, dan polarisasi.
4. Bila saluran transmisi dan antena tidak sesuai (matching) maka daya akan
terbuang di tengah jalan dan apabila antenanya tidak sesuai maka akan
menyebabkan transmisinya tidak keluar.
Tinggi antena tidak mempengaruhi sinyal yang sampai ke penerimanya.
5. Faktor yang mempengaruhi kualitas penerimaan suatu antena adalah:
a. kondisi propagasi,
b. posisi stasiun (posisi antena) beserta ling-kungannya,
c. kesempurnaan antena.
d. Untuk pancaran ada yaitu kelebaran ban-width pancaran kita dan
e. masalah power.
REVERENSI

A. Pendahuluan :

Pada pengukuran pola radiasi biasanya antenna yang diukur (antna under test)
dipasang sebagai antenna penerima. Susunan pola radiasi diperlihatkan pada gambar 1.
Antena pemancar dipasang tetap pada satu posisi, sedangkan antena yang diukur diputar
360 derajat pada sumbu vertikal.
Diagram pola horizontal diukur dengan memutar sumbu antena yang diukur
dengan kedua antena berada dalam posisi horizontal.
Sedangkan untuk mengukur diagram pola radiasi vertikal dilakukan hal yang
sama dengan kedua antena berada dalam posisi vertikal.

ANTENA
PEMANCAR

KONTROL ROTATOR
OSCILLATOR

RECEIVER

INDIKATOR

Gambar 1. Susunan pengukuran pola radiasi antena

Level-level signal yang diukur dimasukkan (diplot)pada koordinat polar.


Half-power beamwidth diperoleh dari diagram pada titik -30 dB. Skala untuk level sinyal
adalah logaritmis, karena range level sinyal bervariasi samapai dengan harga yang sangat
tinggi. Parameter-parameter lain seperti side-lobe dan rasio front to back dapat dengan
mudah pula dibaca pada diagram polar, gambar 2 memperlihatkan contoh diagram polar
tipikal dari sebuah antena.
B. PROSEDUR PERCOBAAN
 Polar Horisontal
Diagram polar antena horizontal, antena dua elemen dan dipole folded

RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0

P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out

Gambar Layout percobaan Pemancar dan Penerima

1. Pertama menggunakan folded dipole pada pemancar, dipasang pada tiang


dielektrik, secara horizontal.
2. Sebagai antenna tes, antenna 2-elemen dipasang pada tiang penerima, juga
secara horizontal.
3. Pemasangan kedua antena dengan jarak 0,5 m dan atur daya sebesar 0,5 W
untuk pembacaan maksimum pada meter penerima.
4. Putar antena penerima 1800, perstep 100, searah jarum jam; perhatikan nilai
pada meter penerima setiap step dan semua nilai sesuai dengan pengaturan
sudut, pada diagram koordinat polar.
5. Sekarang ganti dua antena dengan yang lain dan ulangi pengukuran untuk
folded dipole pada penerima.
 Polar Vertikal
Diagram polar antena vertical, antena dua elemen dan dipole folded

RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0

P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out

1. Pertama menggunakan folded dipole pada pemancar, dipasang pada tiang


dielektrik, secara vertical.
2. Sebagai antenna tes, antenna 2-elemen dipasang pada tiang penerima, juga
secara vertical.
3. Pemasangan kedua antena dengan jarak 0,5 m dan atur daya sebesar 0,5 W
untuk pembacaan maksimum pada meter penerima.
4. Putar antena penerima 1800, perstep 100, searah jarum jam; perhatikan nilai
pada meter penerima setiap step dan semua nilai sesuai dengan pengaturan
sudut, pada diagram koordinat polar.
5. Sekarang ganti dua antena dengan yang lain dan ulangi pengukuran untuk
folded dipole pada penerima.

Diagram polar antena horizontal, dipole folded dan antenna dua elemen
RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0

P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out

Diagram polar antena vertikal, dipole folded dan antenna dua elemen

RF In DETECTOR S1
1 1
SENS S2
0 0

P Sensitivitas
UHF RECEIVER
Out

Anda mungkin juga menyukai