Anda di halaman 1dari 73

MAKALAH

SISTEM TELEKOMUNIKASI

Dosen pengajar
Muchlis Abdul Muthalib S.T., M.Eng

Di susun oleh
Muhammad Arif Syahputra
200151042
A4 Sistem Telekomunikasi

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS TEKNIK


UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa penyusun panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan karunia-Nya
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini yang berjudul Sistem Telekomunikasi sampai
selesai. Tidak lupa juga kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya.

Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi nilai tugas dalam mata kuliah Sistem Telekomunikasi.
Selain itu, pembuatan makalah ini juga bertujuan agar menambah pengetahuan dan wawasan bagi para pembaca.

Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini jauh dari sempurna. Oleh karena itu penyusun mengharapkan
kritik dan saran dari pembaca yang bersifat membangun guna perbaikan dimasa mendatang.

Semoga Allah SWT memberikan balasan pahala atas segala amal yang telah diberikan dan semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita dan perkembangan ilmu pengetahuan. Semoga kita selalu dalam lindungan Allah SWT.
Amin.

Lhokseumawe, 27 Juni 2022

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
1.2 Rumusan Masalah
1.3 Tujuan Penulisan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI
2.2 PENGERTIAN TELEKOMUNIKASI
2.3 PENGERTIAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
2.4 BAGAN DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI
2.5 KOMPONEN KOMPONEN POKOK SISTEM KOMUNIKASI
2.6 BAGAN PRINSIP DASAR TELEKOMUNIKASI
2.6.1 PRINSIP DASAR TELEKOMUNIKASI
2.7 CONTOH SISTEM KOMUNIKASI SEDERHANA
2.8 PENGELOMPOKKAN SISTEM TELEKOMUNIKASI
2.8.1 Berdasarkan Mobilitas
2.8.2 Berdasarkan Banyaknya Pengirim dan Penerima
2.9 ARTI PENTING TELEKOMUNIKASI
2.10 SEJARAH TELEKOMUNIKASI
2.11 PERKEMBANGAN SISTEM DAN LAYANAN TELEKOMUNIKASI
2.12 STANDARISASI PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI
2.13 KEUNTUNGAN PENTING DARI STANDAR TELEKOMUNIKASI TERBUKA
2.14 CONTOH PENGARUH STANDARISASI PADA TELEKOMUNIKASI
2.15 SISTEM TELEKOMUNIKASI PADA TELEPON
2.16 PENGANTAR JARINGAN TELEKOMUNIKASI
2.17 DASAR JARINGAN TELEKOMUNIKASI
2.18 TEKNOLOGI JARINGAN
2.19 KLASIFIKASI JARINGAN
2.20 BROADCAST VS SWITCHED NETWORK
2.21 CIRCUIT SWITCHING
2.22 MESSAGE SWITCHING
2.23 PACKET SWITCHING
2.24 TOPOLOGI JARINGAN
2.25 TELECOMMUNICATIONS NETWORK
2.26 NETWORK MANAGEMENT
2.27 REKAYASA TRAFIK ( Trafik Engineering )
2.28 TUJUAN TELETRAFIK
2.29 HUBUNGAN KUALITATIF
2.30 CAPACITY PLANNING METHOD BASED ON THEORETICAL ANALYSES OF CAPACITY DEMAND
2.31 SINYAL KOMUNIKASI
2.31.1 Signal in Comunications
2.32 FREKUENSI AND BANDWIDTH
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada dasarnya telekomunikasi di dunia semakin hari semakin berkembang. Karena dilihat dari begitu pentingnya
telekomunikasi saat ini. Tanpa adanya komunikasi , dunia akan gelap dengan informasi yang telah ada. Selain itu
telekomunikasi juga sebagai wadah untuk berinteraksi antar kota, antar daerah , antar pulau, antar provinsi bahkan antar
negara . Oleh sebab itu telekomunikasi sangat penting. Sehingga banyak orang yang berlomba – lomba untuk memajukan
dunia telekomunikasi. seperti ditemukannya HP,Internet, Telepon, Fax, Telegram, Telegraf dan masih banyak lagi lainnya
yang semakin berkembang. Karena itu dalam makalah saya ini, saya akan membahas tentang dasar sistem telekomunikasi,
sistem komunikasi telepon, pengantar jaringan telekomunikasi, dan sinyal komunikasi.
1.2 Rumusan Masalah

Dalam makalah ini, penyusun mempunyai beberapa rumusan masalah, antara lain:

1. Apa itu komunikasi


2. Apa itu telekomunikasi
3. Apa itu sistem telekomunikasi
4. Apa saja komponen komponen pokok sistem komunikasi
5. Macam macam pengaruh standarisasi pada telekomunikasi
6. Apa itu transmission
7. Apa itu switching dan signaling
8. Apa saja macam-macam atau jenis-jenis dari sinyal
1.3 Tujuan Penulisan

Sesuai dengan permasalahan yang dikemukakan, maka tujuan penulisan ini adalah sebagai berikut :

1. Mengerti apa itu komunikasi


2. Mengerti apa itu telekomunikasi
3. Mengerti dasar sistem telekomunikasi
4. Mengetahui berbagai jenis komponen pokok sistem komunikasi
5. Mengetahui pengaruh standarisasi pada telekomunikasi
6. Mengerti apa itu transmisi
7. Mengerti apa itu switching dan signaling
8. Mngetahui jenis jenis sinyal
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KOMUNIKASI

Komunikasi adalah sebuah proses interaksi untuk berhubungan dari satu pihak ke pihak lainnya. Menurut KBBI
komunikasi juga dapat diartikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antara dua orang atau lebih sehingga
pesan yg dimaksud dapat dipahami atau lebih jelasnya lagi adanya penyampaian informasi/pesan, baik yang disampaikan
secara langsung maupun tidak langsung, baik menggunakan bahasa/kode tertentu yg berbentuk visual, suara, ataupun tulisan.

2.2 PENGERTIAN TELEKOMUNIKASI

Telekomunikasi berasal dari kata tele dan komunikasi. Tele yang berarti jauh dan komunikasi yang berarti hubungan
atau pertukaran informasi. Berarti telekomunikasi adalah peristiwa pertukaran informasi (komunikasi) dalam jarak yang
jauh. Atau pemancaran, pengiriman, dan penerimaan dari setiap informasi dalam bentuk tanda-tanda, isyarat, tulisan,
gambar, suara, dan bunyi melalui sistem kawat, optik, radio atau sistem elektromagnetik lainnya. (Undang-Undang RI No.
36 Tahun 1999 tentang telekomunikasi). Berdasarkan pengertian tersebut bagaimanakah jika ada hubungan komunikasi
namun berjarak dekat, apakah dapat disebut juga dengan telekomunikasi. Juga apakah jika ada komunikasi jarak jauh seperti
orang yang berteriak disebut telekomunikasi?

Sehingga defenisi sesungguhnya dari telekomunikasi adalah penyampaian informasi atau hubungan antara satu tempat
dengan tempat yang lainnya dengan mempergunakan bantuan peralatan khusus dengan kata lain peralatan elektronik.
Contoh telepon, televisi dan sebagainya.
2.3 PENGERTIAN SISTEM TELEKOMUNIKASI

Sistem disini merupakan kesatuan yang terdiri dari input, proses, output. Dengan demikian Sistem Telekomunikasi
adalah suatu kesatuan yang terdiri dari bagian-bagian yang lebih kecil yang saling berinteraksi untuk mencapai tujuan
tertentu yaitu pertukaran informasi. Dengan kata lain, Sistem Telekomunikasi adalah seluruh unsur/elemen baik infrastruktur
telekomunikasi, perangkat telekomunikasi, sarana dan prasarana telekomunikasi, maupun penyelenggara telekomunikasi,
sehingga komunikasi jarak jauh dapat dilakukan.

Berikut ini adalah pengertian dari beberapa istilah dalam bidang telekomunikasi sesuai dengan undang undang RI No. 36
Tahun 1999 tentang telekomunikasi :
 Perangkat telekomunikasi adalah sekelompok alat telekomunikasi yang memungkinkan berkomunikasi
 Sarana dan prasarana telekomunikasi adalah segala sesuatu yang memungkinkan dan mendukung berfungsinya
telekomunikasi.
 Penyelenggara telekomunikasi adalah perseorangan, koperasi, badan usaha milik daerah (BUMD), badan usaha milik
negara (BUMN), badan usaha swasta, instansi pemerintah, dan innstansi pertahanan keamanan negara.
 Jasa komunikasi adalah layanan telekomuniakasi untuk memenuhi kebutuhan bertelekomunikasi dengan
menggunakan jaringan komunikasi.
 Pelanggan adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan
atau jasa telekomunikasi berdasarkan kontrak.
 Pemakai adalah perseorangan, badan hukum, instansi pemerintah yang menggunakan jaringan telekomunikasi dan
atau jasa telekomunikasi yang tidak berdasarkan kontrak..
 Interkoneksi adalah keterhubungan antar jaringan telekomunikasi dari penyelenggara jaringan telekomuniakssi yang
berbeda.
2.4 BAGAN DALAM SISTEM TELEKOMUNIKASI

Berikut adalah bagan pada sistem telekomunikasi :

Informasi (information) Pengirim


Atau pesan (meesage) (transmitter)

Media/Kanal Transmisi
(Transmission Medium/
channel)

Informasi (information) Penerima


Atau pesan (meesage (Receiver)

2.5 KOMPONEN KOMPONEN POKOK SISTEM KOMUNIKASI


Agar dapat melakukan hubungan telekomunikasi, terdapat beberapa komponen pokok sistem komunikasi yaitu :

 Informasi merupakan pesan yang dikirim/diterima seperti suara, gambar, video, file, data/tulisan/text.
 Dari pengirim/Pemancar inilah informasi dirubah menjadi sinyal (listrik/elektromagnetik/optik) yang siap untuk
dikirimkan.
 Media transmisi merupakan alat yang berfungsi mengirimkan sinyal dari pengirim kepada penerima, misalnya: kabel
tembaga, kabel optik, dan udara. Terkadang karena jarak yg jauh maka sinyal diubah lagi (dimodulasi) agar dapat
dikirimkan degan lebih baik.
 Aturan/protokol merupakan mekanisme/aturan yang harus disepakati/dipahami bersama dalam pengiriman,
pentransmisian, dan penerimaan informasi.
 Dari penerima sinyal dirubah kembali menjadi informasi/pesan.

2.6 BAGAN PRINSIP DASAR TELEKOMUNIKASI

Berikut adalah bagan pada prinsip dasar telekomunikasi :

Informasi: sinyal listrik - sinyal listrik


- suara
Transducer Pengirim - sinyal optik
- gambar - sinyal
- video - mikropon - LTE elektomagnetik
- dll - kamera - OLTE
- dll - Pemancar Radio
Media
Transmisi

Informasi : Transducer sinyal listrik Penerima


- suara
- gambar - speaker - LTE
- video - monitor - OLTE
- dll - televisi - Pemancar Radio
2.6.1 PRINSIP DASAR TELEKOMUNIKASI

Adapun prinsip dasar telekomunikasi adalah sebagai berikut :

 Proses komunikasi diawali dengan sebuah pesan (message) atau informasi (information) yang harus dikirimkan dari
individu/perangkat yang satu ke perangkat lain.
 Jika pesan/informasi tersebut belum berupa sinyal listrik maka perlu dikonversi menjadi sinyal listrik (analog ataupun
digital). Proses ini terjadi pada perangkat transducer.
 Oleh pengirim (transmitter) sinyal tersebut kemudian diubah menjadi sinyal listrik, sinyal elektromagnetik, atau sinyal
optik (tergantung pada medianya) untuk dikirimkan/dipancarkan melalui media transmisi tertentu.
 Agar gangguan selama proses transmisi melalui saluran/media dapat dikurangi, maka dibutuhkan media transmisi
(kabel tembaga, kabel coaxial, kabel serat optik, atau udara/radio) yang baik.
 Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima (receiver).
 Sinyal yg diterima tersebut diubah kembali menjadi pesan/informasi asli agar dapat dibaca/didengar/ dilihat oleh
penerima.
2.7 CONTOH SISTEM KOMUNIKASI SEDERHANA

Berikut adalah contoh sistem komunikasi sederhana :


2.8 PENGELOMPOKKAN SISTEM TELEKOMUNIKASI

2.8.1 Berdasarkan Mobilitas


Adapun pengelompokkan sistem telekomunikasi berdasarkan mobilitas sebagai berikut :

 Komunikasi Tetap (fixed) Yaitu jenis komunikasi dimana letak terminal-terminal pelanggannya tetap, hal ini
disebabkan karena media komunikasinya berupa kabel sehingga membatasi gerakan perpindahan pelanggan. Sebagai
contoh untuk jenis komunikasi ini adalah jaringan telepon tetap (rumah).
 Komunikasi Bergerak (mobile) Yaitu jenis komunikasi yang memungkinkan terminal-terminal pelanggannya untuk
berpindah tempat (bergerak) selama komunikasi berlangsung. Hal ini disebabkan karena media komunikasinya berupa
ruang bebas (free space) dengan pembawa berupa gelombang radio sehingga memungkinkan gerakan perpindahan
pelanggan dalam lingkup wilayah pelayanan komunikasi. Sebagai contoh untuk jenis komunikasi ini adalah jaringan
telepon
seluler.

2.8.2 Berdasarkan Banyaknya Pengirim dan Penerima


Adapun pengelompokkan sistem telekomunikasi berdasarkan banyak penerima sebagai berikut :

 Point to Point Yaitu jenis komunikasi dimana informasi yang disalurkan berasal dari satu titik menuju ke satu titik
yang lain (tujuan), misalnya komunikasi menggunakan jalur gelombang mikro.
 Point to Multipoint Yaitu jenis komunikasi dimana informasi yang disalurkan berasal dari satu titik menuju ke banyak
titik yang lain (tujuan), misalnya komunikasi broadcast (radio, televisi, dan lain-lain).
 Multipoint to Multipoint Yaitu jenis komunikasi dimana informasi yang disalurkan berasal dari banyak titik menuju ke
banyak titik yang lain (tujuan), misalnya telepon, telepon seluler, internet, dll.
2.9 ARTI PENTING TELEKOMUNIKASI

Adapun arti penting dalam telekomunikasi adalah sebagai berikut :

 Jaringan telekomunikasi (telecommunications networks) merupakan peralatan yg paling rumit di dunia. Tdk ada
sistem lain yg lebih kompleks drpd jaringan telekomunikasi.
 Layanan telekomunikasi (telecommunications services) memiliki dampak penting pada pengembangan masyarakat. –
Negara berkembang: < 10 telepon per 1.000 penduduk – Negara maju: sktr 500 – 600 telepon per 1.000 penduduk
 Operasional dari masyarakat modern sangat tergantung pada telekomunikasi. Misalnya: LAN/WLAN, e-mail,
telephones, facsimile, and mobile telephones.
 Telekomunikasi memainkan peranan penting pada banyak bidang kehidupan sehari-hari. Beberapa contoh layanan
yangg tergantung pada telekomunikasi yaitu :
- Perbankan, automatic teller machines (anjungan tunai mandiri – ATM), telebanking, internet banking, sms
banking.
- Penerbangan, pemesanan tiket
- Penjualan, penanganan pemesanan
- Pemesanan kamar hotel oleh agen-agen perjalanan
- Pembelian material oleh industri
- Operasional Pemerintah, seperti perpajakan.
- Dalam pendidikan sumber bahan ajar, sistem informasi pendidikan.
2.10 SEJARAH TELEKOMUNIKASI

Sejarah telekomunikasi dahulu dimulai dari cara yang paling umum yaitu menghasilkan suatu sinyal dengan
menggunakan cahaya atau suara. Namun, cara berkomunikasi tersebut tidak aman karena tidak di enkripsi. Sementara
penelitian diperlukan agar suatu sinyal pesan informasi dapat dikirimkan dengan transmisi yang cepat dan dalam skala yang
besar. Peningkatan kualitass muncul sejalan dengan berkembangnya teknologi listrik. Energi elektromagnetik, pada
kenyataannya, mampu membawa dan mengirimkan informasi dalam jumlah besar dengan sangat cepat , yang mana pada
awal teknologi sebelumnya tidak mampu dilakukan. Oleh karena itu, kita dapat mengatakan bahwa titik awal dari semua
telekomunikasi modern adalah penemuan sel listrik oleh Alessandro Volita . Tidak lama setelahnya, percobaan pertama pada
sistem komunikasi canggih mulai dilakukan.

Pada tahun 1809, Thomas S. Sommering mengusulkan sistem telegrafterdiri dari baterai, kabel sebanyak 35 buah dan
sekelompok sensor yang terbuat dari emas, yang terendam dalam tangki air: Ketika sinyal lewat dari satu kabel tersebut, arus
listrik akan memecah molekul air, dan gelembung oksigen kecil akan terlihat di dekat sensor tersebut. Sebelum tahun 1843
tidak ada kemajuan signifikan, Pada tahun 1843 Samuel Morse mengusulkan cara untuk menetapkan setiap huruf dan nomor
kode terner . Dengan cara ini ternyata sangat nyaman dan lebih terjangkau dari ide Sommering, terutama dalam hal
mengurangi benyaknya penggunaan sirkuit . Sementara itu, teknologi menjadi semakin berkembang untuk menemukan cara
untuk mengubah sinyal tersebut dan terdengar . Kombinasi dari kedua faktor ini secara cepat menentukan keberhasilan kode
simbol Morse, yang kita masih dapat temukan dan gunakan sampai saat ini. Sistem ini dikembangkan lebih lanjut dan
ditingkatkan di tahun-tahun berikutnya oleh Hughes, Baudot, dan Gray , yang berteori kode lain yang mungkin . Hingga kini
telegraf masih dipergunakan oleh sejumlah orang dan di gedung tertentu seperti kantor, sehingga hanya bisa digunakan oleh
yang paham dengan kode morse tersebut.

penelitian terus dilakukan dan bertujuan untuk menghasilkan sebuah mesin yang bisa mengirimkan suara, bukan hanya
sinyal. Langkah besar pertama dalam arah ini adalah penemuan transduser yang bisa mengubah sinyal akustik menjadi sinyal
listrik dan sebaliknya dengan kehilangan informasi yang dapat diterima, pada tahun 1850.
Tujuh tahun kemudian, Antonio Meucci dan Graham Bell independen berhasil membangun prototipe dari sebuah
telepon awal . Karena Meucci tidak memiliki uang untuk mematenkan penemuannya , Bell berhasil mendaftar terlebih
dahulu. Baik dengan telegraf dan telepon, kebutuhan untuk komunikasi jaringan terdistribusi dan dapat diandalkan segera
menjadi terwujud. Masalah Routing pertama diselesaikan dan sesorang berperan senagai operator dan rangkaian pergantian:
PSTN ditemukan. Namun, sistem ini tidak menjamin privasi dan kerahasiaan percakapan, dan upaya terhadap

pengembangan sirkuit pergantian otomatis dibuat.

Pada tahun 1899, Almon Strowger menciptakan perangkat elektro-mekanik hanya dikenal sebagai
«Pemilih», disalurkan oleh sinyal-sinyal listrik yang datang dari perangkat menelpon, diseleksi berdasarkan awalan
geografis.

Perkembang inovasi lainnya segera ditemukan

Pada tahun 1920, katup amplifier pertama dibuat, Pada tahun 1923, televisi diciptakan, Pada tahun 1947, penemuan
transistor melahirkan bidang elektronik, Pada tahun 1958, sirkuit terpadu pertama dibangun, Pada tahun 1969, mikroprosesor
pertama diciptakan.
Dengan langkah terakhir, elektronik menjadi bagian mendasar dalam dunia telekomunikasi, pada awalnya transmisi, dan
segera juga di bidang rangkaian «Switching». Selain itu, pada tahun 1946 penemuan ENIAC memulai era
informatika. Informatika dan telekomunikasi mulai berinteraksi, seperti yang diharapkan: pengolahan pertama memugkinkan
pengolahan data yang cepat, kemudian data bisa dikirim ke lokasi yang jauh Perkembangan mikroelektronika dan
informatika radikal merevolusi teknik baik dalam jaringan telekomunikasi dan persyaratan kinerja untuk jaringan.
Mulai dari tahun 1938, sebuah teknologi inovatif yang disebut PCM mulai tumbuh lebih dan lebih populer. Teknologi
ini bisa mencapai transmisi digital dari sinyal suara dengan digital encoding dan decoding, bukan dengan cara
transduser. Namun, PCM pertama kali digunakan dalam skala besar hanya pada tahun 1962 di Amerika Serikat Selama
pertengahan tahun 1960 Paul Baran, RAND Corporation karyawan bekerja pada masalah komunikasi mengenai Angkatan
Udara AS, pertama melahirkan konsep «Jaringan Packet Switching» dimana lebih baik dari jaringan pergantian sirkuit
konvensional. Pada model ini, tidak boleh ada hirarki dalam node jaringan, tetapi setiap node bisa terhubung ke banyak
orang lain dan memiliki peran sendiri paket routing Setiap paket adalah sebagian besar data yang terdiri dari dua bagian
utama, «header» yang berisi informasi routing dan «Body» yang berisi data aktual.

Dalam konteks ini Vincent Cerf, Bob Kahn dan lain-lain dikembangkan, mulai dari 70-an, protokol TCP/IP, yang
memungkinkan komunikasi komputer dan mesin heterogen melalui serangkaian lapisan fisik dan logis. Jaringan Packet
switching dan TCP/IP kemudian dipilih oleh militer proyek ARPANET. Sisa dari cerita ini dikenal luas: pada tahun
1983, ARPANET digunakan pada universitas dan pusat penelitian, di antaranya NSFNET , yang akhirnya melahirkan
internet.

Pada tahun-tahun terakhir, pentingnya Internet telah terus-menerus berkembang.

Mulai dari tahun 1938, sebuah teknologi inovatif yang disebut PCM mulai tumbuh lebih dan lebih populer. Teknologi
ini bisa mencapai transmisi digital dari sinyal suara dengan digital encoding dan decoding, bukan dengan cara
transduser. Namun, PCM pertama kali digunakan dalam skala besar hanya pada tahun 1962 di Amerika Serikat Selama
pertengahan tahun 1960 Paul Baran, RAND Corporation karyawan bekerja pada masalah komunikasi mengenal Angkatan
Udara AS, pertama melahirkan konsep «Jaringan Packet Switching» dimana lebih baik jaringan pergantian sirkuit
konvensional. Pada model ini, tidak boleh hirarki jaringan, tetapi setiap node bisa terhubung ke banyak orang lain dan
memiliki peran sendiri hal kebutuhan, Setiap paket adalah sebagian besar data yang terdiri dua bagian utama, «header» berisi
informasi dan «Body» yang berisi data aktual.

protokol yang memungkinkan komunikasi komputer dan mesin heterogen melalui serangkaian lapisan Packet dan
TCP/IP kemudian dipilih militer proyek ARPANET. cerita ini dikenal luas: pada tahun 1983, ARPANET digunakan
universitas dan pusat penelitian, antaranya NSFNET , akhirnya melahirkan internet. oleh TCP/IP dan protokol ISO/OSI
memberikan landasan komunikasi antar perangkat dari jenis berbeda-baik laptop atau ponsel, atau navigator GPS, telah
sederhana mungkin dan mudah untuk dicapai.
2.11 PERKEMBANGAN SISTEM DAN LAYANAN TELEKOMUNIKASI

Berikut ini adalah perkembangan dan layanan pada sistem telekomunikasi :


2.12 STANDARISASI PADA SISTEM TELEKOMUNIKASI

Berikut ini adalah standarisasi pada sistem telekomunikasi :

 Jaringan komunikasi dirancang untuk melayani berbagai ragam pengguna (user) yg menggunakan
peralatan dari vendor yg berbeda-beda.

 Untuk merancang dan membangun jaringan secara efektif, diperlukan standar untuk mencapai
interoperabilitas (interoperability),kompatibilitas(compatibility),dan kinerja yang diperlukan (required
performance) dengan biaya yg hemat.

 Agar memungkinkan interkoneksi sistem, peralatan, dan jaringan dari berbagai produsen/manufaktur,
vendor, dan operator, diperlukan standar yg terbuka.

2.13 KEUNTUNGAN PENTING DARI STANDAR TELEKOMUNIKASI TERBUKA

Berikut ini adalah keuntungan dari standar telekomunikasi terbuka :

 Standar memungkinkan kompetisi.


– Standar terbuka tersedia untuk seluruh vendor sistem telekomunikasi. Persaingan terbuka membuat produk
lebih efektif biaya (cost-effective), sehingga memberikan layanan dengan biaya rendah kepada pengguna
telekomunikasi.

 Standar menyebabkan skala ekonomis dlm bidang manufaktur (manufacturing) dan rekayasa (engineering).
– produksi massal, VLSI, dan meningkatkan penerimaan teknologi baru.
– Ini mendukung pengembangan ekonomi masyarakat melalui peningkatan pelayanan telekomunikasi
dan mengurangi biayanya.

 Kepentingan politik sering mengakibatkan standar yang berbeda di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat.
– Standardisasi ini tidak hanya masalah teknis. Kepentingan politik misalnya untuk melindungi
industri lokal.

 Standar internasional adalah ancaman terhadap industri lokal negara besar tetapi peluang untuk industri dari negara-
negara kecil.
– Pasar bebas.

 Standar membuat interkoneksi sistem dari vendor yang berbeda mungkin.


– Inilah tujuan teknologis yg utama dari standarisasi.

 Standar membuat pengguna dan vendor operator jaringan jadi independen dan sekaligus meningkatkan ketersediaan
sistem.
– Ini meningkatkan ketersediaan dan kualitas sistem serta mengurangi biaya.

 Standar membuat layanan internasional menjadi tersedia.


– Standardisasi memainkan peran penting dalam penyediaan layanan internasional. Standar global resmi
menetapkan, misalnya, layanan telepon, ISDN, dan faksimili.
– Standar beberapa sistem mungkin tidak memiliki penerimaan di seluruh dunia resmi, tetapi jika sistem menjadi
populer di seluruh dunia, sebuah layanan di seluruh dunia dimungkinkan juga akan tersedia.

2.14 CONTOH PENGARUH STANDARISASI PADA TELEKOMUNIKASI

 International telephone numbering and country codes; Tanpa identifikasi global yang unik dari pelanggan, panggilan
telepon otomatis internasional tidak akan tersedia.
 Telephone subscriber interfaces.
 PCM coding and primary rate frame structure; Coding dan struktur ini membuat koneksi digital nasional dan
internasional antar jaringan dimungkinkan.
 Television and radio systems.
 Frequencies used for satellite and other radio communications.
 Connectors and signals for PC, printer, and modem interfaces.
 LAN dan WLAN; Memungkinkan orang untuk menggunakan komputer dari sembarang produsen dalam jaringan
kantor.
 Cellular telephone systems; Memungkinkan pengguna untuk memilih handset dari berbagai pilihan dengan fitur yang
berbeda dari vendor yang berbeda.

2.15 SISTEM TELEKOMUNIKASI PADA TELEPON

Dalam sistem telekomunikasi pada telepon terbagi menjadi beberapa bagian yaitu :

1. Conventional Telephone Principles


Conventional Telephone Principles adalah istilah resmi untuk jaringan telepon tetap (fixed telephone) atau telepon
rumah adalah public switched telephone network (PSTN). PSTN merupakan jaringan publik yang bersifat circuit
switch dan pada awalnya disiapkan untuk komunikasi teleponi (layanan suara). PSTN merupakan jaringan
telekomunikasi pertama dan terbesar di seluruh dunia.
Adapun karakteristik pada PSTN adalah sebagai berikut :
 Akses analog (suara) dengan pita frekuensi 300 – 3400 Hz.
 Bersifat circuit-switched.
 Memiliki bandwith kanal data 64 kbps. •
 Bersifat fixed sehingga mobilitasnya sangat terbatas.
 Dapat diintegrasikan dengan jaringan lain, seperti: ISDN, PLMN, PDN.

2. Transmission, Switching, and Signaling


 Transmisi adalah proses pengangkutan informasi antar titik-titik dari suatu sistem atau jaringan. Dua aspek
utama sistem transmisi adalah media transmisi (disebut juga medium transmisi) dan teknik transmisi (misalnya
modulasi, multiplexing, dll.) Media transmisi yg dipakai pada jaringan telepon adalah kabel tembaga, kabel serat
optik, dan gelombang radio.
 Switching dapat diartikan sebagai mekanisme penyambungan antar kanal (channel) komunikasi sehingga grafik
telekomunikasi dapat dialirkan dari pengirim ke penerima. Perangkat switching padajaringan telepon berupa
sentral (exchange). Dengan adanya sentral, maka cukup sepasang kawat dari user ke sentral. Selanjutnya, bila
ada beberapa sentral, hanya perlu sedikit kabel untuk menghubungkan antar sentral. Teknologi sentral atau
manually exchange automatic exchange.
 Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas-entitas jaringan untuk membangun, memelihara, dan
mengakhiri suatu session/koneksi dalam jaringan. Contoh signaling pada saluran (line) pelanggan yaitu Off-
hook condition yang merupakan sentral pemberi tahu bahwa pelanggan telah mengangkat hook telepon (dc loop
terhubung) dan memberikan nada panggil ke pelanggan. Dial merupakan Pelanggan memanggil digit-digit
tertentu dan itu diterima oleh sentral. On-hook condition merupakan sentral yang memberitahu bahwa pelanggan
telah mengakhiri panggilan (subscriber loop terputus), membersihkan sambungan, dan menghentikan billing.
 Hubungan switching dan signaling

Matrik
Kotak
Penyambu
ngan
(Switching
)

Signal Kontr Signal


ing ol ing

3. Signaling to the Exchange from the Telephone

 Sentral telepon memasok tegangan DC ke loop pelanggan, dan telepon diatur untuk menggunakan
tegangan yang diberikan ini untuk beroperasi.
 Signaling antara pesawat telepon dan sentral dpt dikatakan sebagai bahasa komunikasi antara keduanya
(dlm bentuk sinyal-sinyal) utk membangun, memelihara, dan mengakhiri koneksi (hubungan).

4. Telephone Numbering

Secara teknis, nomor telepon merupakan identitas dari subscriber line/socket. Nomor telepon harus bersifat unik (satu-
satunya) baik di tingkat lokal, area (wilayah), nasional, maupun internasional. Sambungan telepon internasional dari
telepon manapun ke telepon lainnya akan dimungkinkan bila adanya identifikasi yang unik dari masing-masing soket
pelanggan di dunia. Penomoran bersifat hirarkis, dan memiliki kode negara yg distandarisasi secara internasional pada
tingkat tertinggi. Sehingga skema penomoran nasional menjadi independen satu sama lain.

5. Switching and Signaling among Exchanges


Untuk membangun koneksi yang diminta dari satu pelanggan ke pelanggan yang lain, jaringan membutuhkan
peralatan switching yang akan memilih sambungan yang diperlukan. Sistem switching ini disebut sentral (exchange).
Pelanggan mengidentifikasi koneksi yang diperlukan dengan informasi signaling (dialing) yang ditransmisikan
melalui subscriber line. Dalam jaringan, signaling diperlukan untuk mengirimkan informasi kontrol suatu panggilan

dan sirkuit tertentu dari satu sentral ke sentral lain. Sentral telepon (telepone exchange) tugas utamanya adalah
switching, yaitu membangun koneksi fisik antara pelanggan A (yang memanggil) degan pelanggan B (yg dipanggil).
Pada jaringan komunikasi telepon, koneksi yg dibangun bersifat circuit switching berbeda dengan jaringan
komunikasi data (data network) yg bekerja dengan packet switching. Teknologi sentral terkini adalah stored program
control (SPC) exchange.
Unit kontrol pd sentral lokal menerima subscriber signaling (misal: dialed digits) dari subscriber line dan melakukan
tindakan-tindakan yang sesuai program. Biasanya panggilan dirutekan melalui beberapa sentral, maka informasi
signaling perlu ditransmisikan dari satu sentral ke sentral yg lain. Metode signaling antar sentral yaitu channel
associated signaling (CAS) dan common channel signaling (CCS).
 Telepone call routing (numbering plant)
Panggilan yang diangkut oleh jaringan dirutekan sesuai rencana (plan), yaitu seperangkat aturan.
 Routing plan meliputi numbering plan dan network configuration
 Switching functionality for routing
Dari informasi signaling yang diterima (digit dipanggil), sistem switching harus mampu menginterpretasikan
informasi alamat, menentukan rute atau arah tujuan, dan memanipulasi kode dalam rangka untuk melanjutkan
panggilan yg cocok. Ini termasuk penghapusan angka-angka tertentu dan routing alternatif secara otomatis.
Konversi nomor mungkin juga diperlukan ketika, misalnya, emergency call harus diarahkan ke sentral regional
yang memiliki nomor telepon yang berbeda secara fisik. Beberapa dari kecerdasan untuk routing ini dapat
disimpan dalam sistem kontrol terpusat dari mana sentral meminta informasi routing. Struktur jaringan modern
ini disebut intelligent network (IN).

6. Local-Access Network
Local-access network menyediakan koneksi antara telepon pelanggan dan sentral lokal. Pelanggan telepon
biasa dan ISDN menggunakan kabel dua kawat (sepasang) sebagai subscriber loop. Namun, untuk pelanggan
bisnis dapat saja menggunakan serat optik atau gelombang radio (microwave) yg berkapasitas lebih tinggi.
Ditinjau berdasarkan medium transmisinya, jaringan akses lokal di Indonesia biasanya dibedakan menjadi:
 Jaringan Lokal Akses Tembaga (Jarlokat)
 Jaringan Lokal Akses Radio (Jarlokar)
 Jaringan Lokal Akses Fiber Optik (Jarlokaf)

Adapun lokal exchange 1terdiri dari :


 Local loop atau subscriber loop menghubungkan pelanggan dgn sentral lokal (local exchange). Sentral lokal
merupakan sentral pd tingkat paling rendah dlm hirarki switching.
 Adapun tugas tugas utama sentral lokal digital adalah sebagai brtikut:
- Mendeteksi kondisi off-hook, menganalisa dialed number, dan menentukan rute (jika tersedia).
- Menghubungkan pelanggan ke trunk exchange utk panggilan jarak jauh (inter lokal).
- Menghubungkan pelanggan dgn pelanggan lain dlm area lokal yg sama (utk panggilan lokal).
- Menentukan apakah pelanggan yg dipanggil dlm kondisi bebas (idle), dan mengirimkan sinyal dering
kepadanya.
- Menyediakan pengukuran dan mengumpulkan data biaya utk pelanggan-pelanggannya  billing.
- Mongkonversi akses lokal 2W ke sirkit jaringan 4W.
- Mongkonversi sinyal suara analog menjadi sinyal digital (PCM)
- Ukuran local exchange berbeda-beda, dari ratusan pelanggan hingga puluhan ribu pelanggan atau bahkan
lebih.
- Local exchange yg kecil kadang-kadang disebut remote switching unit (RSU) menjalankan fungsi
switching dan konsentrasi.
- Umumnya local exchange mengurangi kapasitas transmisi degan faktor 10 atau lebih jumlah
pelanggannya 10x lebih banyak dari pada trunk channel-nya.

Adapun distribution frames terdiri dari


 Main distribution frame (MDF)
- Lokasi di dekat sentral lokal.
- Satu sisi konektor utk kabel dari pelanggan, sisi lain utk kabel ke sentral/switching.
- Antara kedua sisi, ada cross-connections.
- Cross-connection dilakukan dgn kabel berkapasitas data rate up to 2 Mbps.
 Optical distribution frame (ODF)
 Digital distribution frame (DDF)
 Digital cross-connect equipment (DXC)

7. Trunk Network
Berikut beberapa trunk network diantaranya yaitu
 Interkoneksi antar trunk exchange merupakan jalur transmisi high-capacity, biasanya menggunakan sistem
optical line dgn kapasitas up to 10 Gbps.
 Transport/transmission network menggunakan rute- rute alternatif  fault protected.
 Sedangkan koneksi antara local exhange dan trunk exchange tidak fault protected.
 Trunk exchange biasanya berada di kota-kota besar.
 Untuk signaling antar exchange, menggunakan common channel signaling standard SS7.

8. International Network
International network dalam setiap negara memiliki sedikitnya satu sentral switching internasional. Koneksi antar
jaringan negara/benua dapat berupa Kabel bawah laut (kabel coaxial dan kabel optik), Gelombang radio (microwave)
dan Satelit. Kabel bawah laut pertama, melintasi lautan Atlantik utara dipasang pada tahun 1956, dengan kapasitas 36
kanal suara. kabel optik bawah laut modern (saat ini) dapat berkapasitas ratusan ribu kanal suara. Selain suara, sistem
kabel bawah laut juga membawa trafik Internet. Sistem satelit terkadang digunakan sbg sistem backup.

Berikut ini adalah gambar international network :


2.16 PENGANTAR JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Berikut ini sekilas tentang jaringan telekomunikasi

1. Basics of Telecommunications Network


2. Classification of Telecommunications Network
3. Various Telecommunications Networks
4. Network Management
5. Traffic Engineering

2.17 DASAR JARINGAN TELEKOMUNIKASI

Tujuan dasar dari jaringan telekomunikasi adalah untuk mengirimkan informasi dalam bentuk apapun dari seorang
pengguna (user) kepada pengguna lain dalam jaringan. Para pengguna jaringan publik (public networks) disebut pelanggan
(subscriber). Contoh jaringan publik adalah jaringan telepon. Informasi dari pelanggan dapat berupa suara, data, gambar, dll.
Dalam hal ini pelanggan dapat menggunakan teknologi jaringan yang berbeda-beda untuk mengakses jaringan
telekomunikasi, misalnya telepon tetap (fixed) ataupun telepon bergerak (mobile/cellular).
2.18 TEKNOLOGI JARINGAN

Berikut ini tiga teknologi minimal yang diperlukan untuk dapat berlangsungnya komunikasi melalui jaringan telekomunikas
yaitui :

1. transmission (transmisi)
Transmission (transmisi) adalah proses pengangkutan informasi antar titik-titik dari suatu sistem atau jaringan. Dua
aspek utama sistem transmisi yaitu media (medium) transmisi dan teknik transmisi. Pada sistem transmisi menggunakan
empat media dasar untuk transfer informasi dari satu titik ke titik lain diantaranya adalah sebagai berikut
 Kabel tembaga, misalnya pada line telepon dan jaringan LAN
 Kabel serat optik, misalnya pada transmisi berkecepatan tinggi
 Gelombang radio, misalnya pada telepon seluler dan transmisi satelit dan
 Optik ruang bebas (free-space optics), misalnya infrared remote controllers.

2. switching (penyambungan/pensaklaran)
Switching (pensaklaran/penyambungan) dapat diartikan sebagai mekanisme penyambungan saluran input ke saluran
output sehingga informasi (trafik telekomunikasi) dapat dialirkan dari pengirim ke penerima. Perangkat switching pd
jaringan telepon berupa sentral (exchange). Dan pada jaringan komunikasi data, parangkat switching dapat berupa switch
ataupun router.

3. signaling (pensinyalan)
Signaling (pensinyalan) adlh mekanisme yang memungkinkan entitas-entitas jaringan untuk membangun, memelihara,
dan mengakhiri suatu koneksi/session dalam jaringan. Dengan kata lain, signaling dapat diartikan sebagai bahasa
komunikasi antar peralatan telekomunikasi. Contoh signaling pada jaringan telepon adalah dialing, yaitu pengiriman
sinyal (digit-digit) tertentu oleh pelanggan pemanggil kepada sentral yg berisi informasi nomor telepon tujuan panggilan.

2.19 KLASIFIKASI JARINGAN

Communication
Network

Switched
Communication Broadcast
Network Communication
Network

Circuit-Switched Message-Switched Packet-Switched


Communication Communication Communication
Network Network Network

Virtual Circuit Datagram Network


Network (connection (connectionless oriented)
oriented)
2.20 BROADCAST VS SWITCHED NETWORK

Jaringan telekomunikasi dapat diklasifikasikan berdasarkan bagaimana sinyal ditransmisikan dan diterima

 Broadcast Network
Pada broadcast network sinyal yg ditransmisikan oleh satu peralatan end-user secara otomatis didengar oleh semua
peralatan end-user lainnya. Contoh: radio AM/FM, televisi.

 Switched Network
sinyal harus dirutekan melalui node jaringan atau di-switch ke rute yg diinginkan. Contoh: jaringan telepon.

 Hybrid Network
Tipe jaringan telekomunikasi ini merupakan gabungan dari broadcast dan switched network. – misalnya: segmen LAN
Ethernet (broadcast) dihubungkan dengan Router.
2.21 CIRCUIT SWITCHING

Berikut ini merupakan gambar circuit switching

 Ketika dua node berkomunikasi satu sama lain melalui jalur komunikasi khusus, ini disebut circuit switching. Ada
kebutuhan rute yang ditentukan sebelumnya dari mana data akan berjalan dan tidak ada data lain yang diizinkan.
Dengan kata sederhana, dalam switching sirkuit, untuk mentransfer data, sirkuit harus dibuat sedemikian rupa bahwa
transfer data dapat terjadi.

 Contoh: Jaringan telepon, ISDN


2.22 MESSAGE SWITCHING

Berikut ini merupakan gambar message switching

 Sakelar yang bekerja pada pengalihan pesan, pertama-tama menerima seluruh pesan dan menyangganya sampai ada
sumber daya yang tersedia untuk mentransfernya ke hop berikutnya. Jika hop berikutnya tidak memiliki sumber daya
yang cukup untuk menampung pesan berukuran besar, pesan disimpan dan switch menunggu.
 Dikenal juga dengan sistem store-and-forward
 Contoh: Jaringan Telex.
2.23 PACKET SWITCHING

Berikut ini gambar dari packet switcing

 Seluruh pesan dipecah menjadi potongan-potongan kecil yang disebut paket. Informasi switching ditambahkan di
header setiap paket dan ditransmisikan secara independen.
 Contoh: Jaringan TCP/IP (Internet), Frame Rela.
2.24 TOPOLOGI JARINGAN

Berikut ini adalah topologi jaringan pada telekomunikasi

Dapat juga berbentuk hybrid yaitu gabungan dari dua atau lebih topologi tersebut.
2.25 TELECOMMUNICATIONS NETWORK

Ditinjau dari kepemilikannya, jaringan telekomunikasi dapat dibagi kedalam dua kategori:
 Public Networks
Jaringan publik (public networks) adalah jaringan yang dimiliki dan dikelola oleh operator jaringan telekomunikasi.
Operator disini adalah badan usaha yang mempunyai lisensi untuk menyediakan jaringan/layanan telekomunikasi
secara komersial dan biasanya itu adalah bisnis inti mereka. Setiap pelanggan dapat dihubungkan ke jaringan
telekomunikasi publik jika dia memiliki peralatan yang cocok dan kontrak dengan operator jaringan.
Berikut ini contoh public networks :
– Telephone Networks
Telephone Networks atau PSTN (public switched telephone networks) adalah jaringan publik yang paling
utama. Layanan utamanya adalah suara (telepon). Namun, selain suara, dapat juga disisipkan data dengan
bantuan voice-band modem. Langkah evolusi berikutnya setelah PSTN adalah ISDN (integrated services digital
network). Oleh karena itu PSTN saat ini sudah jauh berkembang dari PSTN dulu (yang hanya teleponi), maka
kadang- kadang digunakan istilah plain old telephone service (POTS) untuk menyatakan PSTN jaman dulu dan
membedakannya dengan PSTN saat ini.
Berikut ini merupakan jaringan pada PSTN :
– Mobile Telephone Networks
Mobile Telephone Networks disebut juga dengan celular telephone network. Yang merupakan istilah resmi
untuk jaringan telepon bergerak atau public land mobile networks (PLMN). Yang menyediakan komunikasi
nirkabel (radio) untuk mengakses jaringan nasional/regional dan terkoneksi ke PSTN untuk sambungan jarak
jauh dan internasional.
– Telex Networks
Telex Networks merupakan pengembangan dari jaringan telegraf yang memungkinkan teleprinter yang
dihubungkan oleh switch khusus. Kecepatan bit telex sangat lambat, 50 atau 75 mbps, yang membuatnya handal
(tidak rawan error). Dahulu pernah banyak digunakan tetapi saat ini telah dikalahkan oleh sistem messaging
lain seperti faksimili dan surat elektronik (e-mail).
– Paging Networks
Paging networks merupakan komunikasi unidirectional saja. Pager merupakan sistem komunikasi wireless
(nirkabel/nirkawat) yg low-cost. Pager sederhana hanya dapaat menyampaikan “beep”, tetapi yang lebih maju
dapat menyampaikan pesan (message) yang cukup panjang. Keberadaannya telah dikalahkan oleh munculnya
sistem telekomunikasi seluler.
– Public Data Networks
Public Data Networks merupakan jaringan yang menyediakan koneksi sewaan point-to-point (leased point-to-
point), koneksi circuit-switched, ataupun packet-switched. leased point-to-point dapat dipakai untuk koneksi
antar LAN dari kantor-kantor dalam suatu daerah. Tetapi jaringan ini telah redup dengan munculnya Internet.
– Internet
Internet adalah jaringan komunikasi elektronik yang menghubungkan jaringan komputer dengan fasilitas
komputer di seluruh dunia. Jaringan ini tersusun dan terorganisir melalui telepon atau satelit. Internet atau world
wide packet-switched network yang dikembangkan dari ARPANET, mulanya dikembangkan pada akhir 1960-
an oleh Departemen Pertahanan A.S. The ARPANET grew until it became a wide-area computer network called
the Internet, which was used in the 1970s and 1980s mainly by academic institutes such as universities. Saat ini,
Internet adalah jaringan informasi utama di dunia, dan banyak Internet service providers (ISP) bermunculan
untuk menyediakan layanan internet baik untuk bisnis atau pun pelanggan rumah.
– ISDN
ISDN mertupakan jaringan telepon secara bertahap berkembang menjadi ISDN (integrated services digital
networks), di mana semua informasi yang ditransmisikan adalah dalam bentuk digital dari ujung ke ujung.
Dengan bantuan pembaharuan beberapa hardware dan software, sentral telepon digital modern mampu
menyediakan layanan ISDN. Kemunculan teknologi-teknologi akses yg rate-nya lebih tinggi (seperti xDSL dan
cable modem) telah memotong pertumbuhan ISDN.
– Radio and Television Networks
Jaringan radio dan jaringan TV umumnya merupakan jaringan distribusi/broadcast radio unidirectional untuk
komunikasi massa. Di daerah urban, kini akses ke jaringan ini tersedia juga melalui cable TV. Saat ini,
operatornya dapat menyediakan layanan telekomunikasi lain (khususnya fixed telephone dan internet acces)
sekaligus.

 Private Networks atau Dedicated Networks


Dedicated networks atau jaringan privat (private networks) adalah jaringan yang dibangun dan didesain untuk
melayani kebutuhan dari organisasi/lembaga tertentu. Secara umum mereka memiliki dan memelihara jaringannya
sendiri. Layanan yang disediakan dapat berupa campuran yang disesuaikan terdiri dari suara, data, dan informasi-
informasi kontrol khusus. Voice Communication Networks, contohnya : jaringan yang digunakan polisi dan, jaringan
yang digunakan perusahaan taksi. Data Communication Networks, contohnya : jaringan data bank, jaringan data hotel,
dan jaringan data agen travel/ticketing.

 Virtual Private Networks


Bagi suatu organisasi membangun dan memelihara jaringan sendiri (private network) sangat lah mahal. Maka pilihan
lain adalah menyewa sumber daya dari operator jaringan publik. Sumber daya tersebut juga di-share dengan pelanggan
lain oleh operator. Virtual private network (VPN) menyediakan layanan yang mirip dengan private network biasa,
namun sistemnya adalah milik operator jaringan. Artinya, VPN menyediakan suatu private/dedicated network dengan
bantuan perangkat public network. Keuntungannya dengan VPN adalah, suatu perusahaan telah mengalihkan
pengadaan, managemen, dan pemelihaaran layanan telekomunikasinya kepada operator telekomunikasi, sehigga
perusahaan dapat lebih berkonsentrasi pada core business-nya. Berikut ini contoh penggunaan pada VPN :
– VPN biasanya digunakan untuk layanan suara pada jaringan PBX/PABX suatu perusahaan, dimana interkoneksi
antar kantornya menggunakan kanal suara (56/64 Kbps) yang disewanya dari operator jaringan publik.
– Aplikasi VPN juga bisa untuk penggunaan intranet. Intranet disini adalah suatu private data network yang
menggunakan teknologi Internet terbuka. Secara fisik, suatu intranet dapat tersusun dari banyak LAN pada
lokasi- lokasi yang berbeda. Untuk meng-interkoneksi antar LAN inilah digunakan VPN (yang menyediakan
transmisi data antar lokasi melalui jaringan Internet publik. Untuk keamanan, digunakan firewalls pada interface
antara setiap LAN dengan internet publik.

 Inteligence Network
Intelligent Network (jaringan cerdas) adalah jaringan telepon digital biasa dengan beberapa kemampuan tambahan
seperti routing yang fleksibel dan notifikasi suara. Secara tradisional, nomor telepon telah menjadi identitas dari suatu
fisik line pelanggan tertentu dan suatu socket. Namun, pada IN nomor fisik dan nomor layanan tidak memiliki
hubungan yang tetap dan dapat berubah dengan waktu. Sebagai contoh, layanan darurat mungkin tersedia di beberapa
lokasi pada siang hari, tetapi hanya di satu lokasi daerah saja pada malam hari.

 Distributed Inteligence
Distributed inteligent yaitu berupa layanan tambahan untuk meningkatkan kesuksesan panggilan dan pemanfaatan
jaringan. Implementasinya pada sentral lokal dari pelanggan yang bersangkutan. Contohnya:
– Call forwarding, yang memungkinkan melanjutkan panggilan ke nomor lain.

– Call waiting, yang memungkinkan pelanggan diberitahu (notifikasi) adanya panggilan baru yang
datang pada saat sedang menerima panggilan.
– Automatic callback, yang memungkinkan pemanggilan kembali secara otomatis ke suatu nomor
tujuan (yang pada saat pemanggilan sebelumnya sedang sibuk) apabila kini sudah menganggur.
– Abbreviated dialing, yang memungkinkan pelanggan dapat menyingkat nomor- nomor yang sering
dipanggil degan nomor-nomor tertentu yang lebih pendek.
– Screening of incoming and outgoing calls, yang memungkinkan pelanggan membatasi hanya menerima
panggilan dari nomor-nomor tertentu dan/atau membatasi hanya dapat melakukan panggilan ke nomor-nomor
tertentu saja.

 Centralized Inteligence
Centralized inteligence yaitu IN yang dikelola secara terpusat dan memiliki arsitektur khusus. Keuntungannya,
apabila suatu layanan baru ditambahkan atau diperbaharui maka semua sentral dapat segera menyediakan layanan
yamg berubah tersebut. Contohnya:
– Universal access number, misalnya layanan konsumen dari suatu perusahaan menggunakan satu nomor saja utk
beberapa kantor dlm suatu negara.
– Premium rate service, yg menyediakan layanan/informasi (misalnya: instansi, dokter, konsultasi,
pengacara) melalui telepon dimana biaya jasa layanan dibebankan kpd pelanggan melalui billing
teleponnya.
– Freephone, dimana biaya panggilan dibebankan kpd penerima panggilan (misalnya layanan konsumen)
– Credit card call, dimana pengguna layanan dpt melakukan pembayaran dgn kartu kreditnya dgn cara
memanggil (dial) nomor akun dan kode identitasnya.
 Public Switced Telecommunications saat ini
2.26 NETWORK MANAGEMENT

Manajemen Jaringan (Network Management) adalah pelaksanaan dari seperangkat fungsi-fungsi yang diperlukan
untuk mengendalikan, merencanakan, menempatkan, menerapkan, mengkoordinasikan, dan memantau semua sumber daya
dari jaringan. Secara umum manajemen jaringan adalah sebuah layanan yang mempergunakan beberapa alat bantu, aplikasi,
dan perangkat untuk membantu seorang manajer jaringan dalam memantau dan memelihara jaringan. Fungsi Dasar
Manajemen Jaringan sebagai berikut :
 Manajemen Performansi (Performance Management)
 Manajemen Kesalahan (Fault Management)
 Manajemen Konfigurasi (Configuration Management)
 Manajemen Akuntansi (Accounting Management)
 Manajemen Keamanan (Security Management)

Pentingnya managemen jaringan (network management) semakin meningkat seiring dengan bertambahnya
ukuran dan kompleksitas jaringan telekomunikasi. Managemen jaringan yang efisien adalah alat kunci dalam
membantu operator jaringan memperbaiki layanan dan membuatnya lebih kompetitif. Dulunya, sistem yang
mengurus fungsi-fungsi kontrol dan pengawasan dalam jaringan telekomunikasi dikenal dengan sistem operation
and maintenance (O&M).

Saat ini, istilah yang lebih populer adalah sistem managemen jaringan (network management) karena
fungsi-fungsi yang dijalankan oleh sistem network mangement telah mencakup lebih dari sistem O&M
konvensional. Fungsi-fungsi operation mencakup fungsi-fungsi managemen pelanggan, misalnya, pengumpulan
data biaya, memindahkan/menghentikan langganan, traffic monitoring, pengontrolan jaringan untuk
meminimalisasi resiko overload. Fungsi-fungsi maintenance mencakup monitoring jaringan dan tindakan
perbaikan bila terjadi fault. Salah satu parameter untuk mendeteksi dini terjadinya fault adalah bit error rate. Bila
terjadi fault, dilokalisasi dan diperbaiki.
 Contoh network management pada interkoneksi LAN pada suatu perusahaan

Perhatian utama manajer jaringan perusahaan meliputi:


– Manajemen perubahan jaringan (pembaruan perangkat keras)
– Lokasi dan perbaikan malfungsi
– Pembaruan perangkat lunak dan kontrol versi
– Keamanan jaringan.
Operator jaringan publik mengelola jaringan publik agar dapat memberikan layanan yang andal kepada pelanggan

 Telecommunications Management Networks (TMN)


Public networks mengandung banyak teknologi dan organisasi operator yang berbeda-beda yang biasanya dipilah-
pilah dalam area-area tanggung jawab yang berbeda-beda, seperti transmission, telepone exchanges, leased-line data
networks, dan packet- switched data services.Telecommunications Management Network (TMN) adalah suatu
model protokol yang didefinisikan oleh ITU-T untuk managemen sistem-sistem terbuka dalam jaringan
telekomunikasi. TMN menyediakan suatu framework untuk pencapaian interkonektifitas dan komunikasi antar sistem
operasi dan jaringan telekomunikasi yang heterogen.

 Area Managenet TMN ( FCAPS Fungtions )


– Fault management yang mengumpulkan informasi alarm dan mengambil tindakan perbaikan, mendeteksi
malfungsi sistem dan mengadakan pengukuran ke lokasi fault.
– Configuration management yang mengubah konfigurasi network elements, misalnya memutuskan pelanggan
yang tidak membayar rekening.
– Accounting management yang mengatur fungsi-fungsi accounting pada network elements.

– Performance management yang mengukur kinerja jaringan untuk mendeteksi fault dan bottleneck lebih lanjut.

– Security management yang mendeteksi ancaman keamanan misalnya, mengumpulkan data tentang pengguna
suatu jaringan perusahaan yang sering memasukkan kode keamanan yang salah untuk mendeteksi hacker.
2.27 REKAYASA TRAFIK ( Trafik Engineering )

Rekayasa trafik adalah isu kunci bagi operator jaringan telekomunikasi yang berusaha menjaga para
pelanggan senantiasa puas, seraya meminimalkan investasi jaringan. Sekarang ini, operator jaringan harus
membayar dan memberi perhatian lebih untuk aspek ini karena bertambahnya persaingan dalam pasar layanan
telekomunikasi. Kapasitas jaringan (capacity of network) sebaiknya ditambah ketika bottlenecks jaringan
terjadi. Kapasitas jaringan dapat berupa misalnya, number of channels between exchanges, exchange sizes,
number of radio channels in a cellular network. Oleh karena itu, pemanfaatan jaringan harus diukur secara
kontinu dan permintaan trafik di masa yang akan datang harus dapat diestimasi. Lalu, berdasarkan estimasi
tersebut, kapasitas jaringan dapat ditambah sebelum terjadi masalah yang lebih berat.

2.28 TUJUAN TELETRAFIK

Dengan kata lain, tujuan teletraffic (telecommunications traffic) adalah menentukan hubungan antara lain yaitu
 Quality of Service
 Beban trafik
 Kapasitas sistem
2.29 HUBUNGAN KUALITATIF

Berikut ini adalah hubungan kualitatif


Untuk menyatakan hubungan antara ketiga faktor secara kuantitatif, diperlukan model matematis.

2.30 CAPACITY PLANNING METHOD BASED ON THEORETICAL ANALYSES OF CAPACITY DEMAND

Dalam metode perencanaan kapasitas berdasarkan analisis teoritis permintaan kapasitas (capacity planning method based on
theoritical of capacity demand) dibagi dalam beberapa bentuk diantaranya adalah sebagai berikut :

 Variabel (parameter) penting

- Grade of Service (GoS) atau sering juga disebut Quality of Service (QoS)
Disini kepuasan pelanggan tergantung pada grade of service (GoS, availability or quality of the service)
yang mereka dapatkan. GoS tergantung pada kapasitas jaringan, yang seharusnya memenuhi permintaan
layanan (service demand) dari para pelanggan. Disini kita hanya menganalisis GoS untuk layanan circuit-
switched dan faktor paling penting dalam studi kita adalah apakah suatu panggilan sukses atau gagal (di-
block). System faults, error rates, and other quality measures are not considered here. Faktor lain untuk
mendefinisikan GoS adalah seberapa lama pelanggan harus menunggu sampai layanan tersedia.

- Busy Hour
Busy hours (jam sibuk) adalah satu jam dalam setahun ketika rata-rata intensitas lalu lintas mendapat
nilai tertinggi. Untuk lebih akuratnya, jam sibuk ditentukan dengan terlebih dahulu memilih 10 hari kerja
dalam setahun dengan intensitas lalu lintas tertinggi selama empat periode 15 menit berturut-turut (dari
10 hari tersebut) dengan intensitas lalu lintas tertinggi merupakan jam sibuk. Tujuan dasarnya adalah
untuk menemukan kapasitas minimum yang memberikan tingkat layanan yang ditentukan.
Berikut ini merupakan ilustrasi pada busy hour :
 Besaran Trafik (trafik intensity)

- Volume trafik (traffic volume) merupakan V Jumlah lamanya waktu pendudukan (holding time) pada
perangkat telekomunikasi. Total holding time = durasi panggilan , durasi panggilan (call) = koneksi dalam
sistem teletraffic Holding time = service time

- Intensitas trafik (traffic intensity), merupakan A Jumlah lamanya waktu pendudukan per satuan waktu.
Volume trafik dibagi perioda waktu tertentu.

- Satuan Intensitas Trafik (traffic intensity) untuk koneksinya menggunakan circuit-switched erlang maka
dari itu untuk mengenang jasa ilmuwan Denmark bernama Agner Krarup Erlang yang menemukan teori
trafik Satuan erlang didefinisikan sebagai jumlah rata-rata saluran yang diduduki secara bersamaan dalam
perioda waktu tertentu. Erlang dapat juga didefinisikan sebagai jumlah lamanya waktu pendudukan per
satuan waktu.
Berikut ini merupakan contoh perhitungan intensitas trafik :

Misalkan ada suatu sentral. Asumsikan bahwa Rata-rata terdapat 1800 panggilan baru dalam 1 jam, dan
Rata-rata waktu pendudukan adalah 3 menit Maka intensitas trafik adalah :
A = 1800 x 3/60 = 90 Erlang
Jika rata-rata waktu pendudukan naik dari 3 menit menjadi 10 menit, maka
A = 1800 x 10/60 = 300 Erlang
 Probability of blocking
 Rumus Erlang
Berikut ini adalah beberapa cara menghitung probability of blocking, salah satu yang fundamental adalah rumus
Erlang :
Berikut ini merupakan tabel planning blocking probability

Untuk memudahkan pengguna, perhitungan dengan rumus ini telah dituangkan menjadi tabel sebagai berikut :
2.31 SINYAL KOMUNIKASI

2.31.1 Signal in Comunications

 Introduction
Layanan yang disediakan oleh jaringan telekomunikasi memiliki karakteristik yang berbeda. Karakteristik yang
dibutuhkan tergantung pada aplikasi yang kita gunakan. Untuk memenuhi persyaratan yang berbeda ini, banyak
teknologi jaringan berbeda yang dioptimalkan untuk setiap jenis layanan sedang digunakan. Untuk memahami
struktur jaringan telekomunikasi saat ini, kita harus memahami jenis sinyal apa yang ditransmisikan melalui
jaringan telekomunikasi dan persyaratannya. Dalam bab ini kita melihat dasar-dasar sinyal, karakteristik saluran
suara analog, perbedaan mendasar antara sinyal analog dan digital, konversi analog-ke-digital, kekuatan sinyal,
dan ukuran logaritmik level sinyal (desibel).

Berikut ini merupakan jenis-jenis Informasi :


Jaringan digital modern mentransmisikan informasi digital secara transparan, yaitu jaringan tidak perlu tahu apa
jenis informasi yang dikandung oleh data (deretan bit).
Adapun informasi yang ditransmisikan melalui jaringan ini dapat berupa:
- Speech/voice (telephony; fixed or mobile/celular)
- Text (electronic mail or short text messaging)
- Printed pages or still picture (facsimile or multimedia messaging)
- Moving images (television or video)
- Music
- All types of computer information such as program files.
 Basics of Signal
Sinyal (signal) adalah besaran fisis yang berubah menurut waktu, ruang, atau variabel-variabel bebas
(independen) lainnya. Contoh sinyal: sinyal suara, sinyal gambar, dll. Secara matematis, sinyal adalah fungsi dari
satu atau lebih variabel independen. Yang paling umum, sinyal adalah fungsi dari waktu. Untuk keperluan
komunikasi (elektronik), sinyal/besaran fisis harus diubah menjadi sinyal listrik. Terkadang perlu diubah lagi
menjadi sinyal elektromagnetik ataupun sinyal optik. Alat utk mengubah energi dari suatu bentuk ke bentuk
energi lain disebut transducer, misalnya utk mengubah sinyal suara menjadi sinyal elektrik atau sebaliknya.

Berikut ini merupakan contoh sinyal pada suara :


Berikut ini merupakan parameter dasar pada basic of signal :
Amplituda (Amplitude), AFrekuensi (Frequency), f Satuannya : hertz [Hz]
Frekuensi sudut (Angular frequency), dimana = 2f
Satuannya : radian/detik [rad/s]
Periode (Period), T = 1/f
Satuannya: detik [s]
Fase (Phase),
Satuannya : derajat atau radian [rad]

Contoh-contoh sinyal sinusoidal berikut ini menggunakan persamaan umum:

s(t) = A sin (2ft + )


Adapun amplitudonya adalah sebagai berikut :
Adapun frekuensinya adalah sebagai berikut :
Adapun fase (phase) nya adalah sebagai berikut :
Berikut ini merupakan pengertian dari Gelombang dan Spektrum
Sinyal komunikasi merupakan besaran yang selalu berubah terhadap waktu. Setiap sinyal dapat dinyatakan
dalam domain waktu (time domain) maupun dalam domain frekuensi (frequency domain). Ekspresi sinyal di
dalam domain waktu disebut gelombang atau bentuk gelombang (waveform). Untuk melihat sinyal dalam
domain waktu digunakan oscilloscope. Ekspresi sinyal di dalam domain frekuensi disebut spektrum (spectrum).
Untuk melihat sinyal dalam domain frekuensi digunakan spectrum analyzer. Sinyal di dalam domain waktu
merupakan penjumlahan dari komponen-komponen spektrum sinusoidal.
Untuk menghubungkan sinyal dalam domain waktu dengan sinyal di dalam domain frekuensi digunakan
Analisis Fourier. Deret Fourier untuk sinyal periodik Transformasi Fourier untuk sinyal non-periodik (dan bisa
juga untuk sinyal periodik) Spektrum sinyal:
– Sinyal periodik  spektrum diskrit
– Sinyal non-periodik  spektrum kontinu
Bandwidth adalah lebar pita frekuensi yg terkandung dlm suatu sinyal, yaitu frekuensi tertinggi
dikurang frekuensi terrendah..

BW = fhigh – flow
Berikut ini merupakan gambar dari gelombang dan spektrum :
Berikut merupakan Konstruksi sinyal pulsa segiempat dari sinyal sinusoidal:
Berikut merupakan durasi pulsa vs bandwidth :

Durasi pulsa berbanding terbalik terhadap bandwidth sinyal. Dan Pada transmisi pita dasar (baseband): BW = 1/T.
2.32 FREKUENSI AND BANDWIDTH

Frekuensi mengcu pada jumlah siklus dengan gelombang berosilasi dalam satu detik. Suatu sinyal transmisi terdiri
dari banyak frekuensi. Jangkauan (range) dari frekuensi ini disebut lebar pita (bandwidth) sinyal

Misalkan suatu sinyal telekomunikasi


v (t )  A cos(  t   )  A cos( 2ft   )

dimana: f adlh frekuensi dlm Hertz, t adlh waktu dlm detik atau sekon,  adlh sudut fase dlm radian,  adlh frekuensi
sudut (anguler) dlm radian/detik, dimana
 = 2f.
Periode T adlh

T = 1/f dan f = 1/T

Panjang gelombang  adlh

 = c/f = cT
8
Dimana utk gelombang cahaya dan gelombang radio, c = 3 x 10 m/s. Utk gelombang suara (sound), kecepatannya
di udara adalah 346 m/s.
Berikut merupakan contoh gambar gelombang
8 8
Contoh gelombang elektromagnetik dgn f = 600 MHz. Maka  = c/f = 3x10 /(6x10 ) = 0,5 m.
Gambar gelombang: Amplitude vs Jarak tempuh
\

Berikut ini merupakan kemampuan manusia mendengarkan suara


Speech  suara yg diucapkan manusia (35 – 10.000 Hz)
Audio  suara yg mampu didengar oleh telinga manusia (20 – 20.000 Hz)
Sound  bunyi (semua/sembarang suara)
Voice  speech yg telah difilter (300 –3.400 Hz)
BAB III

KESIMPULAN

3.1 KESIMPULAN

Pada tahun 1938, sebuah teknologi inovatif yang disebut PCM mulai tumbuh lebih dan lebih
populer. Teknologi ini bisa mencapai transmisi digital dari sinyal suara dengan digital encoding dan
decoding, bukan dengan cara transduser. Namun, PCM pertama kali digunakan dalam skala besar
hanya pada tahun 1962 di Amerika Serikat Selama pertengahan tahun 1960 Paul Baran, RAND
Corporation karyawan bekerja pada masalah komunikasi mengenai Angkatan Udara AS, pertama
melahirkan konsep «Jaringan Packet Switching» dimana lebih baik dari jaringan pergantian sirkuit
konvensional. Pada model ini, tidak boleh ada hirarki dalam node jaringan, tetapi setiap node bisa
terhubung ke banyak orang lain dan memiliki peran sendiri paket routing Setiap paket adalah sebagian
besar data yang terdiri dari dua bagian utama, «header» yang berisi informasi routing dan «Body» yang
berisi data aktual.

Dalam konteks ini Vincent Cerf, Bob Kahn dan lain-lain dikembangkan, mulai dari 70-an, protokol
TCP/IP, yang memungkinkan komunikasi komputer dan mesin heterogen melalui serangkaian lapisan
fisik dan logis. oleh TCP/IP dan protokol ISO/OSI memberikan landasan komunikasi antar perangkat dari
jenis berbeda-baik laptop atau ponsel, atau navigator GPS, telah sederhana mungkin dan mudah untuk
dicapai.

Berikut ini adalah keuntungan dari standar telekomunikasi terbuka

Standar terbuka tersedia untuk seluruh vendor sistem telekomunikasi. Kepentingan politik sering
mengakibatkan standar yang berbeda di Eropa, Jepang, dan Amerika Serikat. Kepentingan politik
misalnya untuk melindungi industri lokal. Standar internasional adalah ancaman terhadap industri lokal
negara besar tetapi peluang untuk industri dari negara-negara kecil.

Standar membuat interkoneksi sistem dari vendor yang berbeda mungkin. –Inilah tujuan teknologis yg
utama dari standarisasi. Standar membuat pengguna dan vendor operator jaringan jadi independen dan
sekaligus meningkatkan ketersediaan sistem. Standar global resmi menetapkan, misalnya, layanan
telepon, ISDN, dan faksimili.

Adapun karakteristik pada PSTN adalah sebagai berikut


Akses analog dengan pita frekuensi 300 – 3400 Hz. Memiliki bandwith kanal data 64 kbps.

Switching, and Signaling
Transmisi adalah proses pengangkutan informasi antar titik-titik dari suatu sistem atau jaringan. Dua
aspek utama sistem transmisi adalah media transmisi dan teknik transmisi Media transmisi yg dipakai
pada jaringan telepon adalah kabel tembaga, kabel serat optik, dan gelombang radio. Switching dapat
diartikan sebagai mekanisme penyambungan antar kanal komunikasi sehingga grafik telekomunikasi
dapat dialirkan dari pengirim ke penerima. Dengan adanya sentral, maka cukup sepasang kawat dari
user ke sentral.

Signaling adalah mekanisme yang memungkinkan entitas-entitas jaringan untuk


membangun, memelihara, dan mengakhiri suatu session/koneksi dalam jaringan.

Signaling to the Exchange from the Telephone

Sentral telepon memasok tegangan DC ke loop pelanggan, dan telepon diatur untuk menggunakan
tegangan yang diberikan ini untuk beroperasi.

Numbering

Secara teknis, nomor telepon merupakan identitas dari subscriber line/socket. Sambungan telepon


internasional dari telepon manapun ke telepon lainnya akan dimungkinkan bila adanya identifikasi yang
unik dari masing-masing soket pelanggan di dunia.
Untuk membangun koneksi yang diminta dari satu pelanggan ke pelanggan yang lain, jaringan
membutuhkan peralatan switching yang akan memilih sambungan yang diperlukan. Dalam
jaringan, signaling diperlukan untuk mengirimkan informasi kontrol suatu panggilan dan sirkuit tertentu
dari satu sentral ke sentral lain. Unit kontrol pd sentral lokal menerima subscriber signaling dari
subscriber line dan melakukan tindakan-tindakan yang sesuai program. Biasanya panggilan dirutekan
melalui beberapa sentral, maka informasi signaling perlu ditransmisikan dari satu sentral ke sentral yg
lain.

•Switching functionality for routing

Dari informasi signaling yang diterima , sistem switching harus mampu menginterpretasikan informasi
alamat, menentukan rute atau arah tujuan, dan memanipulasi kode dalam rangka untuk melanjutkan
panggilan yg cocok. Beberapa dari kecerdasan untuk routing ini dapat disimpan dalam sistem kontrol
terpusat dari mana sentral meminta informasi routing.

Local-Access Network

Local-access network menyediakan koneksi antara telepon pelanggan dan sentral lokal.

•Main distribution frame

-Lokasi di dekat sentral lokal. -Satu sisi konektor utk kabel dari pelanggan, sisi lain utk kabel ke
sentral/switching.

Interkoneksi antar trunk exchange merupakan jalur transmisi high-capacity, biasanya menggunakan


sistem optical line dgn kapasitas up to 10 Gbps. Untuk signaling antar exchange, menggunakan common
channel signaling standard SS7.

International Network

International network dalam setiap negara memiliki sedikitnya satu sentral switching
internasional. Koneksi antar jaringan negara/benua dapat berupa Kabel bawah laut , Gelombang radio
dan Satelit.
\

DAFTAR PUSTAKA

(Nurdin, Sistem telekomunikasi)

Anda mungkin juga menyukai