DASAR BAGIAN 2
TELEKOMUNIKASI
Oleh :
ZULFAHRI, ST,MT.
UNIVERSITAS LANCANG KUNING
BAB I
PENDAHULUAN
1
bidang telekomunikasi mempercepat proses tukar-menukar informasi secara
langsung kemudian memajukan alam berpikir manusia. Dengan demikian
maju pulalah peradabannya. Segi peradaban ilmu akan diikuti dengan kema-
juan teknologi. Kemajuan teknologi memungkinkan dihasilkan teknik-teknik
telekomunikasi baru yang lebih maju. Demikian seterusnya daur atau siklus
saling topang ini berlangsung makin luas dan makin tinggi intensitasnya. De-
wasa ini, sistem telekomunikasi makin banyak macam dan ragamnya. Ma-
sing-masing mempunyai sifat dan lingkup pemakaiannya sendiri-sendiri.
Telekomunikasi dapat dilakukan karena perkembangan teknologi yang
terus berkembang dari waktu ke waktu. Komunikasi pada jarak yang ber-
jauhan dapat dilakukan dengan menggunakan terminal radio, telepon dan
lain-lain. Terminal di satu tempat dapat digunakan untuk berkomunikasi de-
ngan terminal di tempat lain yang berjauhan karena adanya hubungan antara
kedua terminal tersebut. Suatu terminal yang terhubung dengan terminal-ter-
minal lainnya akan membentuk jaringan telekomunikasi. Perkembangan infra-
struktur telekomunikasi telah mengalami perubahan besar baru-baru ini, dan
kelihatannya bahwa tafsiran perubahannya meningkat secara ekponensial
terhadap perubahan waktu berlalu.
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidu-
pan kita karena kita selalu terlibat dalam salah satu bentuknya, misalnya:
1. Percakapan antar individu
2. Mengirim dan/atau menerima surat
3. Percakapan melalui telepon
4. Melihat televisi
5. Mendengarkan radio,dan lain-lain.
Tujuan teknik komunikasi adalah bagaimana menyampaikan informasi
ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat. Terdapat berbagai cara untuk me-
lakukan komunikasi,misalnya dengan suara, gerak-gerik atau lambang-lam-
bang dalam bentuk gambar. Sebelum ditemukan sinyal listrik komunikasi ja-
2
rak jauh dilakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian, cahaya atau yang
lainnya.
Bentuk Komunikasi
Macam - macam telekomunikasi yang kita kenal saat ini:
a.Komunikasi Suara
b.Komunikasi berita dan gambar
c.Komunikasi data
a. Komunikasi Suara
Komunikasi Suara merupakan bentuk komunikasi yang paling umum.-
Contohnya komunikasi radio siaran (Radio Broadcasting), komunikasi radio
Amatir, komunikasi radio 2 arah, komunikasi radio panggil, komunikasi tele-
pon dan sebagainya.
b. Komunikasi berita dan gambar
Yang dikirim adalah dalam komunikasi ini yang dikirim informasi berita
tertulis ataupun gambar. Contohnya komunikasi telegraf, komunikasi telex,
komunikasi fax,komunikasi TV dan Lain-lain.
c. Komunikasi Data
Macam komunikasi saat ini yang berkembang dengan pesat adalah
Menyalurkan informasi berupa data ke penerima. Komunikasi data
merupakan Komunikasi bentuk khusus dari komunikasi umumnya. Tiap - tiap
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan berita dari titik ke titik yang lain ha-
ruslah Mempunyai 3 macam komponen utama yaitu;
3
1.1. Model Sistem Komunikasi
Gambar 1. Gambaran Umum Model Komunikasi
4
yang akan dikirim. Dalam ruang lingkup komunikasi elektronik, informasi
dinyatakan dengan sinyal listrik berbentuk gelombang sinus/cosinus
Pemancar (Transmitter) adalah sebuah perangkat komunikasi yang
dapat menyalurkan sumber informasi ke sistem komunikasi. Pemancar
melakukan proses modulasi, yaitu menitipkan pesan pada sinyal pembawa
(carrier) agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik. Dalam dunia
telekomunikasi yang menggunakan udara maka istilah transmitter dikenal
dengan nama pemancar, yang akanmemancarkan sumber informasi dari
mikropon ke media komunikasi yang berupa gelombang elektromagnetik.
Saluran atau media komunikasi, dengan menggunakan saluran ini in-
formasi disalurkan sehingga dapat berhubungan dengan para pengguna tele-
komunikasi yang lain, contoh dari saluran atau media komunikasi adalah uda-
ra, kawat atau fiber optik. Noise (Gangguan komunikasi). Dalam melak-
sanakan proses komunikasi pasti akan mendapatkan gangguan komunikasi,
noise merupakan energi yang tidak dikehendaki, biasanya bersifat acak
(random), hadir dalam sistem transmisi (saluran) dan membawa akibat yang
mengganggu jalannya proses komunikasi. Jenis-jenis noise antara lain :
noise termal, noise atmosfer, noise extraterestrial (noise matahari, noise
cosmis), noise industri dan noise internal.
Penerima (receiver) melakukan demodulasi yaitu mengambil kembali
pesan yang dititipkan pada sinyal pembawa. Setelah diterima oleh rangkaian
penerima maka sinyal tadi akan sampai pada tujuan sehingga proses
komunikasi jarak jauh akan sampai dan sinyal isyarat yang dikirimkan akan
dimengerti oleh tujuan.
Tranduscer. Dalam dunia komunikasi kita akan mengenal perangkat
telekomunikasi yang bernama tranduscer. Tranduscer adalah sebuah pe-
rangkat yang mengubah satu besaran menjadi bentuk besaran yang lain
(dalam hal kelistrikan besaran yang dimaksud adalah besaran listrik, yaitu
kuat arus atau tegangan). Pesan yang dikirim dapat berupa apa saja, misal-
nya sinyal ucapan atau kata-kata, suara, tulisan, gambar, video dan seba-
5
gainya. Komunikasi elektronik membutuhkan transducer untuk mengubah
pesan non listrik menjadi pesan-pesan yang bersifat listrik. Contohnya,
mikrofon diperlukan untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik
(audio), kamera video mengubah gambar menjadi sinyal listrik (video).
Sistem telekomunikasi terdiri dari beberapa sistem pendukung yaitu
sistem terminal, suitsing, transmisi dan catu daya. Sub sistem terminal dapat
mencakup pesawat telepon, pesawat telex, facsimile, komputer, terminal data
dan sebagainya. Sub sistem suitsing dapat mencakup sentral telepon, sentral
data, sentral telex dan sebagainya. Konfigurasi blok diagram dari sistem tele-
komunikasi yang dimaksud bisa dilihat pada gambar berikut ini :
6
1.2 Bandwidth ( Mengukur Kapasitas )
Pada telekomunikasi, bandwidth mengacu ke kapasitas. Bandwidth
diekspresikan secara berbeda pada transmisi digital dan analog. Kapasitas
angkutan pada media analog,seperti kabel coaxial, dinyatakan dalam hertz.
Hertz adalah cara untuk mengukur kapasitas atau frekuensi layanan-
layanan analog. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengatakan kabell
coaxial memiliki bandwidth 400 MHz; 400 Mhz berarti empat ratus juta siklus
tiap detik. Kapasitas kabel dapat dinyatakan dalam frekuensi 400 MHz.
Bandwidth layanan analog adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan
terendah di dalam medium saat membawa lalu lintas data. Pengkabelan yang
membawa data antara 200 MHz dan 300 MHz memiliki bandwidth, atau
frekuensi 100 MHz. Semakin besar perbedaan antara frekuensi tertinggi dan
frekuensi terendah, semakin besar kapasitas atau bandwidth.
Pada layanan digital seperti ISDN, T-1, dan ATM, kecepatan dinya-
takan dalam bit per detik. Secara sederhana, bit per detik adalah jumlah bit
yang dapat ditransmisikan dalam satu detik. T-1 memiliki bandwidth sebesar
1,54 juta per detik. Bandwidth dalam istilah bit per detik atau hertz dapat di-
nyatakan dalam banyak cara. Beberapa di antaranya termasuk:
· Saluran individual ISDN memiliki bandwidth 64 ribu bit per detik, 64 kilobit
per detik atau 64 Kbps.
· Rangkaian T-1 memiliki bandwidth 1,54 juta per detik, 1,54 juta bit per detik
atau1,54 Mbps. Salah satu versi ATM memiliki kapasitas sebesar 622 juta bit
per detik, 622 megabit per detik, atau 622 Mbps.
· Versi lain ATM memiliki kapasitas 13,22 milyar bit per detik, 13,22 Gigabit
per detik atau 13,22 Gbps. Seribu Gigabit disebut sebagai satu Terabit; 10 te-
rabit per detik =10.000.000.000.000 bit per detik.
7
muat pada pipa lebar dan bergerak lebih cepat, jalur wideband membawa
lebih banyak informasi daripada jalur narrowband, dan istilah wideband men-
jurus kepada kecepatan layanan yang lebih tinggi daripada narrowband.
Kembali, kecepatan digital diekspresikan dalam bit per detik dan kecepatan
analog diekspresikan dalam hertz. Definisi teknologi wideband dan narrow-
band berbeda dalam industri, seperti
dapat dilihat pada Tabel 1.2.
8
Televisi dan kabel dibawa pad kecepatan wideband. Jalur yang saling
menghubungkan kantor-kantor telepon menggunakan layanan wideband.
Panggilan suara, video dan data ditransportasikan dalam jaringan penyedia
layanan secara umum dibawa pada kecepatan wideband. Namun,
kebanyakan lalu lintas kantor menuju rumahrumah individu dan bisnis dibawa
pada kecepatan narrowband yang lebih lambat.
1.3 Noise
Noise bisa dibagi dalam dua kategori:
1. Electromagnetic interference (EMI)
2. Radio frequency interference (RFI)
EMI dihasilkan oleh circuit yang menggunakan Alternating Signal
(Sinyal bolakbalik). Sebagai contoh jika anda menyambungkan kabel pada
9
sebuah aki mobil maka arus listrik akan mengalir pada kabel tersebut dan jika
anda mengukurnya dengan alat multitester maka besar tegangan tetap
konstan 12 volts. Aki mobil merupakan contoh dari Direct Current Circuit
(arus searah). Dan jika anda memasang kabel pada sebuah stop kontak
listrik rumah, dan arus listrik mengalir pada kabel itu dan anda mengukur
dengan menggunakan multitester maka anda akan melihat jarum berubah
antara +120 volts dan -120 volts. Besarnya tegangan secara konstan
berubah. Besaran tegangan akan menyerupai analog signal seperti pada
gambar diatas. Ketika tegangan berubah dan arus mengalir pada kabel,
elektron secara dominant akan mengalir pada permukaan. Pada inti kabel
hampir tidak ada elektron yang mengalir. Jika kita menaikkan frekwensi dari
siklus power maka elektron yang mengalir pada permukaan akan lebih
banyak sehingga hampir tidak ada yang mengalir pada inti kabel. Contoh dari
peristiwa ini adalah permainan Sky Air, jika kecepatan boat ditambah maka
Sky Air yang ditarik cenderung meninggalkan permukaan dan menjauhi dasar
air.Ketika siklus power dinaikkan energi akan memulai radiasi pada sudut 90
derajat dari arah arus. Radiasi ini secara langsung berhubungan dengan sig-
nal pada kabel: Jikategangan atau frekwensi dinaikkan, maka besarnya ener-
gi yang meradiasi juga akan meningkat.
10
sehingga bisa mengubah frekwensi dan amplitude dari sinyal yang asli. Inilah
mengapa secara geogrfis dua stasiun radio tidak boleh mengirim sinyal pada
frekwensi yang berdekatan, jika terjadi radio penerima tidak bisa menerima
sinyal dengan baik. Kebanyakan penyebab RFI pada networking ini diaki-
batkan oleh suatu kondisi yang dikenal sebagai reflection. Reflection terjadi
ketika sinyal dipantulkan kembali oleh beberapa komponen sepanjang jalur
transmisi itu. Sebagai contoh connector yang rusak didalam suatu circuit bisa
memantulkan kembali sinyal itu ke pengirimnya. Inilah mengapa setiap end
point pada pada network harus mempunyai kemampuan tidak hanya meneri-
ma sinyal, tetapi juga mampu mengabsorbsi seluruh energi sinyal.
11
• Derau suhu tidak dapat dihilangkan karena sebagai batasan kemampuan
kerja sistem komunikasi.
1.3.6 Crosstalk
• Di telpon,terdengar percakapan orang lain
• Terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel elektrik yang ber-
dekatan, melalui antenna gelombang elektromagnetik
Apabila sinyal analog terpengaruh noise, maka akan sangat sulit me-
nentukan amplitudo yang sebenarnya dari tiap bentuk gelombang. Ini bisa
menghasilkan informasi yang salah atau membutuhkan retransmission data
(memperlambat transfer/pengiriman informasi) untuk mendapatkan informasi
yang benar.
1.4 Modulasi
Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk
memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Modulasi melibatkan dua
buah sinyal, yaitu sinyal pemodulasi, yang merepresentasikan pesan yang
akan dikirim, dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi
yang diterapkan.
Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier
secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika
amplitudo sinyal informasi mem-variasi amplitudo suatu gelombang carrier
sinus, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude
Modulation). Variasi juga bisa diberikan pada frekuensi atau phase sinyal
carrier, yang menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau
termodulasi phase (PM). Semua metode untuk modulasi carrier sinusoidal
12
dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave
modulation).
Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital
sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu
• modulasi analog
• modulasi digital
13
¾ Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas
amplitudo.
¾
14
bisa menggeser frekuensi dimana perancangan perangkat keras mudah
dirancang dengan biaya lebih murah.
4. Penanganan frekuensi
Dalam suatu area, beberapa pemancar radio komersial (seperti pemancar
AM dan FM) bisa bekerja bersamaan. Dengan modulasi, masing-masing
pemancar menempati frekuensi yang berbeda. Penerima memilih salah
satu siaran radio tersebut, yang berarti memilih salah satu frekuensi carrier
dari pemancar-pemancar tersebut.
5. Mengurangi pengaruh noise dan interferensi
Beberapa tipe modulasi, seperti FM, mempunyai properti yang disebut
wideband noise reduction. Properti ini memerlukan bandwidth transmisi
yang jauh lebih besar dibandingkan bandwidth sinyal pemodulasi. Karena
itu, modulasi pita lebar (wideband) bisa digunakan untuk mengurangi level
sinyal, yang merupakan implikasi dari teori Shannon-Hartley.
15
BAB II
MODULASI AMPLITUDO
16
Untuk waktu daerah dari signal DSB-SC ( dengan Ac = 1 ) dapat Ditunjukkan
gambar gambar 2.3 (b) untuk m (t) dapaat ditunjukkan gambar 2.3 (a).
17
adalah perluasan versi dari pusat bagian dari bentuk gelombang didalam
gambar 2.4, dimana kita dapat mengamati secara bersih dari kiri b, dan pada
gambar sebelah kanan keluaran fhasa 1800.
Gambar 2.5 Perluasan versi dari dari bagian bentuk gelombang dalam gambar 2.4.
Pada poin a didalam gambar 2.6, pengaturan modulasi pada saat
maksimum dimulai signal DSB-SC mempunyai harga maksimum. Poin a pa-
da gambar 2.7 Komentar dari poin a pada gambar 2.6 antara poin a dan b
18
Pengaturan pengurangan aplitudo ( pencarian harga nol pada poin b )
untuk harga pencarian maksimum oleh signal pembawa DSB-SC masing-
masing mengurangi gelombang pembawa. Gambar 2.7 ( Signal DSB-SC
adalah nol pada poin b). Didalam interal waktu antara b dan c dari gambar
2.6. Pertambahan signal DSB-SC dapat dilihat antara poin b dan c pada
gambar 2.7. Antara poin c dan e dalaam gambar 2.6 pengaturan variasi
amplitudo yang mempunyai harga negatif dan harga positif. Pada layar
osiloscop akan ditunjukkan bekas c→ d → e dalam gambar 2.7.
19
Penyelesaian dengan deret fourier dari pers 2.1 (b),
S ( f) = [ M (f – fc ) + M (f + fc )] ( 2.2)
Jika kita abaikan konstan RSH dari pers (2.2) kita dapat melihat
2.8 (b).
20
Gambar 2.9 translation frequensi (a), baseband spektrum ( complek signal)
(b) Penggeseran spektrum
Didalam gambar 2.8 (b) dan 29.(b) bagian pengi arsiran dalam merah
Upper Sideband (USB) dan yang biru Lower Sideband (LSB) salah satu dari
sisi merupakan informasi komplek singnal pengiriman. Sebagai kita
sebelumnya peninjaun bandwidth oleh transmisi satu sideband dan
pemulihan m (t) dengan demolasi.
Contoh 2.1
Kondisikan skema yang diperlihatkan gambar 2.9.a Ideal HPF mempunyai
jalan pintas frequensi di 10 kHz. Diberikan f1 = 10 kHz dan f2 = 15 kHz,
misalkan sketsa Y (f) untuk Xrikan pada (b)
21
Gambar 2.9 : (a) Skema dari contoh 2.1
(b) Input spektrum, X (f)
22
2.2 Tiori Demolasi
Proses demolasi dari signal DSB-SC sedikit tioritis, sungguh
sederhana. Diasumsikan signal transmisi s(t) mempunyai pengiriman dengan
keluaran pendekataan distorsi dan salah satu masukan ke modulator yaang
ditunjukkan gambar 2.11. disini signal pengiriman r (t) = s (t). Juga kita
asumsikan sanggup menghasilkan pengiriman akhir menirukan penyaluran
signal pembawa ( menandakan cr (t) = Ac cos (ωc t) dalam gambar 2.11
dimana input dari modulator.
= Ac cm (t)
23
Pertama hubungan dari RHS dari pers 2.3 mempunyai spektrum pusat
di fc dan dapat dieliminasi dengan lowpass filter ditunjukkan V (t), dimana
V0 (t) keluaran dari modulasi skema dari gambar 2.12 perencanaan kualitas,
yaitu m (t).
Sebagai ilustrasi operasi didalam pendeteksi daerah frequensi. m (t)
nyata dengan spektrum diperlihatkan gambar 2.13 (a). dimana r (t) = s ( t)
cos (ωc t). dan S (f) = M (f – fc ) + = M (f + fc )ditunjukkan gambar 2.13 (b).
Gambar 2.13 Spektrum dari variasi yang ditunjukkan skema modulasi dari gamb 2.12
24
( Catatan frequensi positif bagian S (f) dilihat merah dan negatif frequensi
bagian biru ) Diasumsikan V (t) = s (t) cos2 (ωc t) ( Gamb 2.11 dengan Ac = 1
dan V (f) = [ S (f – fc) + S (f + fc)]. = [S (f + fc) ditunjukkan dalam 2.13 (c)
dan (d) respectively. V0 (f) adalah jumlah dari keluaran dari lowpass filter
ditunjukkan dalam gamb 2.13 (c) dan (e) perencanaan pengiriman spektrum
M (f).
Hal 1) : fhasa konstan acuan antara c (t) dan cr (t)
C (t) = cos (2 f c t ) dan cr [ 2 f c t + φ)] ( quanitas amplitudo, Ac
dan A'c dapat diperlakukan 1 )
V (t) = m (t) cos (ωc t)cos (ωc t + φ )
= m (t) cos (ωc t)[ cos (ωc t ) cos φ - sin (ωc t ) sin φ]
= m (t) cos2 (ωc t) [ cos φ - sin(ωc t ) cos(ωc t) sin φ]
= m (t) cos φ –
25
Maka
V0 (t) m (t) cos [ 2 ) t] (2.4b)
Diasumsikan = 100 Hz dan kondisi spektral komponen pada 1 kHz di M
(f). sesudah modulasi, disini memberikan dua spectrak komponen, satu di
900 Hz dan di 1100 Hz, sebab
cos (2 x 100 t ] = [ cos ( 2 x1100 t) + cos (2 x900 t)
Hasil dari jumlah dua komponen ini dapat ditunjukkan pada gamb.
2.14 dan juga dapat dilihat dari gambar gelombang dari jumlah signal (line
merah) dan harga puncak di daerah frekqeunsi , juga , mengentuh gelom-
bang nol pada frequensi.
26
Gambar 2.15 Effek dari frquensi keluaran dari demulasi DSB-SC
(a). Tipe pengiriman spektrum, M(f)
(b). M ( f + 300)
(c). M ( f - 300)
(d). [M ( f + 300) + M ( f + 300)]
27
28
29
30
2.3. Gelombang pembawa dari tiori modulasi.
Sebagai contoh dalam bagian 2.2 tiori demolasi hubungan pembawa
dan pengiriman dengan transmisi pembawa.Disini dapat komponen transmisi
pembawa yang dapat memungkinkan mengadap pengiriman yang digunakan
modulasi. Tetapi DSB-SC tidak banyak komponen dan metoda dalam peng-
hasil gelombang pengiriman. Dua metoe yang umum digunakan dalam ge-
lombang peniriman ( Modulasi ) untuk melancarkan gelombang pembawa
modulasi skema yakni (a). Costap loop dan (b). Squaring loop.
(a). Costap loop
31
V2 (t) = : yakni V2 (t) m (t) perencanaan signal analisa
e(t) masukan LPF 3, dimana narrow passband ( Catatan LPF1 dan LPF2
mempunyai band paling ideal W Hz). Dimulai e0 (t) = c0 sin dimana c0
adalah harga DC dari = [Ac A0 m (t) ]2. Control Tegangan DC dari VCO
32
33