Anda di halaman 1dari 34

 

 
 
 
 

 
 
 
DASAR BAGIAN 2
 

TELEKOMUNIKASI

 
 
 
 
Oleh : 
ZULFAHRI, ST,MT.   
UNIVERSITAS LANCANG KUNING  
BAB I
PENDAHULUAN
 

Telekomunikasi berasal dari kata tele dan komunikasi, tele artinya


jauh, sedangkan arti komunikasi adalah perpindahan pengetahuan dari
sumber ke penerima termasuk percakapan antar manusia dengan medium
udara. Kalau kita ketahui bahwa komunikasi adalah perpindahan
pengetahuan dari sumber pengetahuan ke pihak penerima, maka akan
berhubungan dengan hal-hal yang berkenaan dengan pengirimaan (sending),
penerimaan (receiving) dan pemrosesan (processing) dari informasi
menggunakan perangkat listrik. Jadi kalau kita gabungkan arti dari kata-kata
telekomunikasi dapat diartikan sebagai sebuah proses pengiriman,
penerimaan dan pemrosesan informasi jarak jauh sampai ketujuan dengan
menggunakan perangkat listrik tepatnya elektronik, sehingga kata
telekomunikasi biasanya mengacu pada komunikasi elektronik jarak jauh.

Telekomunikasi telah menjadi kebutuhan pokok dalam dunia modern.


Kebutuhan untuk saling berhubungan satu dengan yang lainnya tanpa mem-
perdulikan jarak apakah hanya beberapa meter saja (interkom), ratusan ribu
kilometer (interlokal) ataupun sampai ratusan juta kilometer (dalam angkasa
luar). Upaya manusia untuk menyelenggarakan telekomunikasi telah lama
tercatat dalam sejarah peradabannya, namun perkembangan yang nyata
baru terjadi beberapa abad terakhir ini, khususnya dalam abad ke-20 ini,
sebagai hasil perkembangan teknologi elektronika. Ada pengaruh timbal balik
antara kemajuan telekomunikasi dan kemajuan manusia secara umum. Se-
perti telah disebut diatas kemajuan manusia dalam bidang teknologi elek-
tronika memacu perkembangan telekomunikasi. Sebaliknya, kemajuan dalam

1
bidang telekomunikasi mempercepat proses tukar-menukar informasi secara
langsung kemudian memajukan alam berpikir manusia. Dengan demikian
maju pulalah peradabannya. Segi peradaban ilmu akan diikuti dengan kema-
juan teknologi. Kemajuan teknologi memungkinkan dihasilkan teknik-teknik
telekomunikasi baru yang lebih maju. Demikian seterusnya daur atau siklus
saling topang ini berlangsung makin luas dan makin tinggi intensitasnya. De-
wasa ini, sistem telekomunikasi makin banyak macam dan ragamnya. Ma-
sing-masing mempunyai sifat dan lingkup pemakaiannya sendiri-sendiri.
Telekomunikasi dapat dilakukan karena perkembangan teknologi yang
terus berkembang dari waktu ke waktu. Komunikasi pada jarak yang ber-
jauhan dapat dilakukan dengan menggunakan terminal radio, telepon dan
lain-lain. Terminal di satu tempat dapat digunakan untuk berkomunikasi de-
ngan terminal di tempat lain yang berjauhan karena adanya hubungan antara
kedua terminal tersebut. Suatu terminal yang terhubung dengan terminal-ter-
minal lainnya akan membentuk jaringan telekomunikasi. Perkembangan infra-
struktur telekomunikasi telah mengalami perubahan besar baru-baru ini, dan
kelihatannya bahwa tafsiran perubahannya meningkat secara ekponensial
terhadap perubahan waktu berlalu.
Komunikasi memegang peranan yang sangat penting dalam kehidu-
pan kita karena kita selalu terlibat dalam salah satu bentuknya, misalnya:
1. Percakapan antar individu
2. Mengirim dan/atau menerima surat
3. Percakapan melalui telepon
4. Melihat televisi
5. Mendengarkan radio,dan lain-lain.
Tujuan teknik komunikasi adalah bagaimana menyampaikan informasi
ke tempat tujuan dengan cepat dan tepat. Terdapat berbagai cara untuk me-
lakukan komunikasi,misalnya dengan suara, gerak-gerik atau lambang-lam-
bang dalam bentuk gambar. Sebelum ditemukan sinyal listrik komunikasi ja-

2
rak jauh dilakukan dengan menggunakan bunyi-bunyian, cahaya atau yang
lainnya.
Bentuk Komunikasi
Macam - macam telekomunikasi yang kita kenal saat ini:
a.Komunikasi Suara
b.Komunikasi berita dan gambar
c.Komunikasi data
a. Komunikasi Suara
Komunikasi Suara merupakan bentuk komunikasi yang paling umum.-
Contohnya komunikasi radio siaran (Radio Broadcasting), komunikasi radio
Amatir, komunikasi radio 2 arah, komunikasi radio panggil, komunikasi tele-
pon dan sebagainya.
b. Komunikasi berita dan gambar
Yang dikirim adalah dalam komunikasi ini yang dikirim informasi berita
tertulis ataupun gambar. Contohnya komunikasi telegraf, komunikasi telex,
komunikasi fax,komunikasi TV dan Lain-lain.
c. Komunikasi Data
Macam komunikasi saat ini yang berkembang dengan pesat adalah
Menyalurkan informasi berupa data ke penerima. Komunikasi data
merupakan Komunikasi bentuk khusus dari komunikasi umumnya. Tiap - tiap
sistem telekomunikasi untuk mengirimkan berita dari titik ke titik yang lain ha-
ruslah Mempunyai 3 macam komponen utama yaitu;

 
 
 
 

3
1.1. Model Sistem Komunikasi
 
 

Model Sistem Komunikasi


 

 
Gambar 1. Gambaran Umum Model Komunikasi
 

Gambar 1. adalah gambaran umum model komunikasi. Dengan model dasar


seperti pada gambar di atas sumber informasi dapat sampai ketujuan, berikut
penjelasan model komunikasi :
Source (sumber informasi) : Sumber informasi adalah perangkat ko-
munikasi yang dapat menghasilkan pesan yang akan disampaikan ketujuan.
Sumber-sumber komunikasi dapat berupa telepon, perangkat komunikasi
radio, atau dari sebuah komputer. Sumber informasi menghasilkan pesan

4
yang akan dikirim. Dalam ruang lingkup komunikasi elektronik, informasi
dinyatakan dengan sinyal listrik berbentuk gelombang sinus/cosinus
Pemancar (Transmitter) adalah sebuah perangkat komunikasi yang
dapat menyalurkan sumber informasi ke sistem komunikasi. Pemancar
melakukan proses modulasi, yaitu menitipkan pesan pada sinyal pembawa
(carrier) agar proses komunikasi dapat berjalan dengan baik. Dalam dunia
telekomunikasi yang menggunakan udara maka istilah transmitter dikenal
dengan nama pemancar, yang akanmemancarkan sumber informasi dari
mikropon ke media komunikasi yang berupa gelombang elektromagnetik.
Saluran atau media komunikasi, dengan menggunakan saluran ini in-
formasi disalurkan sehingga dapat berhubungan dengan para pengguna tele-
komunikasi yang lain, contoh dari saluran atau media komunikasi adalah uda-
ra, kawat atau fiber optik. Noise (Gangguan komunikasi). Dalam melak-
sanakan proses komunikasi pasti akan mendapatkan gangguan komunikasi,
noise merupakan energi yang tidak dikehendaki, biasanya bersifat acak
(random), hadir dalam sistem transmisi (saluran) dan membawa akibat yang
mengganggu jalannya proses komunikasi. Jenis-jenis noise antara lain :
noise termal, noise atmosfer, noise extraterestrial (noise matahari, noise
cosmis), noise industri dan noise internal.
Penerima (receiver) melakukan demodulasi yaitu mengambil kembali
pesan yang dititipkan pada sinyal pembawa. Setelah diterima oleh rangkaian
penerima maka sinyal tadi akan sampai pada tujuan sehingga proses
komunikasi jarak jauh akan sampai dan sinyal isyarat yang dikirimkan akan
dimengerti oleh tujuan.
Tranduscer. Dalam dunia komunikasi kita akan mengenal perangkat
telekomunikasi yang bernama tranduscer. Tranduscer adalah sebuah pe-
rangkat yang mengubah satu besaran menjadi bentuk besaran yang lain
(dalam hal kelistrikan besaran yang dimaksud adalah besaran listrik, yaitu
kuat arus atau tegangan). Pesan yang dikirim dapat berupa apa saja, misal-
nya sinyal ucapan atau kata-kata, suara, tulisan, gambar, video dan seba-

5
gainya. Komunikasi elektronik membutuhkan transducer untuk mengubah
pesan non listrik menjadi pesan-pesan yang bersifat listrik. Contohnya,
mikrofon diperlukan untuk mengubah getaran suara menjadi sinyal listrik
(audio), kamera video mengubah gambar menjadi sinyal listrik (video).
Sistem telekomunikasi terdiri dari beberapa sistem pendukung yaitu
sistem terminal, suitsing, transmisi dan catu daya. Sub sistem terminal dapat
mencakup pesawat telepon, pesawat telex, facsimile, komputer, terminal data
dan sebagainya. Sub sistem suitsing dapat mencakup sentral telepon, sentral
data, sentral telex dan sebagainya. Konfigurasi blok diagram dari sistem tele-
komunikasi yang dimaksud bisa dilihat pada gambar berikut ini :

Gambar 2. Kaitan Antara Sub Sistem pada Sistem Telekomunikasi 

Gambar 2. di atas memperlihatkan bahwa masing-masing sub sistem


tidak berdiri sendiri walaupun sebenarnya sudah bisa beroperasi sendiri. Na-
mun untuk untuk mencapai tujuan memberikan sesuatu yang bermanfaat da-
lam menghasilkan jasa telekomunikasi yang utuh, maka masing-masing sub
sistem tadi harus saling mendukung. Terminal akan mempunyai daya guna
bila tersambung dengan suitsing, untuk menyambungkan terminal dengan
suitsing diperlukan media transmisi. Yang paling utama dalam bekerjanya se-
tiap sub sistem adalah adanya catu daya sebagai sumber catuan listrik.
Semua sub sistem dalam sistem telekomunikasi tersebut merupakan piranti
elektronik yang membutuhkan tenaga listrik, sehingga catu daya memegang
peranan penting dalam sistem ini. Berdasarkan penjelasan tersebut maka de-
finisi dari sistem telekomunikasi adalah suatu totalitas himpunan bagian yang
satu sama lain saling berinteraksi dan saling mendukung untuk menyediakan
jasa layanan telekomunikasi yang utuh.

6
1.2 Bandwidth ( Mengukur Kapasitas )
Pada telekomunikasi, bandwidth mengacu ke kapasitas. Bandwidth
diekspresikan secara berbeda pada transmisi digital dan analog. Kapasitas
angkutan pada media analog,seperti kabel coaxial, dinyatakan dalam hertz.
Hertz adalah cara untuk mengukur kapasitas atau frekuensi layanan-
layanan analog. Sebagai contoh, seseorang mungkin mengatakan kabell
coaxial memiliki bandwidth 400 MHz; 400 Mhz berarti empat ratus juta siklus
tiap detik. Kapasitas kabel dapat dinyatakan dalam frekuensi 400 MHz.
Bandwidth layanan analog adalah perbedaan antara frekuensi tertinggi dan
terendah di dalam medium saat membawa lalu lintas data. Pengkabelan yang
membawa data antara 200 MHz dan 300 MHz memiliki bandwidth, atau
frekuensi 100 MHz. Semakin besar perbedaan antara frekuensi tertinggi dan
frekuensi terendah, semakin besar kapasitas atau bandwidth.
Pada layanan digital seperti ISDN, T-1, dan ATM, kecepatan dinya-
takan dalam bit per detik. Secara sederhana, bit per detik adalah jumlah bit
yang dapat ditransmisikan dalam satu detik. T-1 memiliki bandwidth sebesar
1,54 juta per detik. Bandwidth dalam istilah bit per detik atau hertz dapat di-
nyatakan dalam banyak cara. Beberapa di antaranya termasuk:
· Saluran individual ISDN memiliki bandwidth 64 ribu bit per detik, 64 kilobit
per detik atau 64 Kbps.
· Rangkaian T-1 memiliki bandwidth 1,54 juta per detik, 1,54 juta bit per detik
atau1,54 Mbps. Salah satu versi ATM memiliki kapasitas sebesar 622 juta bit
per detik, 622 megabit per detik, atau 622 Mbps.
· Versi lain ATM memiliki kapasitas 13,22 milyar bit per detik, 13,22 Gigabit
per detik atau 13,22 Gbps. Seribu Gigabit disebut sebagai satu Terabit; 10 te-
rabit per detik =10.000.000.000.000 bit per detik.

1.2,1 Narrowband vs. wideband lambat dan cepat


Selain bit per detik dan hertz, kecepatan kadang-kadang mengacu
sebagai narrowband (jalur sempit) dan wideband (jalur lebar). Seperti air di-

7
muat pada pipa lebar dan bergerak lebih cepat, jalur wideband membawa
lebih banyak informasi daripada jalur narrowband, dan istilah wideband men-
jurus kepada kecepatan layanan yang lebih tinggi daripada narrowband.
Kembali, kecepatan digital diekspresikan dalam bit per detik dan kecepatan
analog diekspresikan dalam hertz. Definisi teknologi wideband dan narrow-
band berbeda dalam industri, seperti
dapat dilihat pada Tabel 1.2.

8
Televisi dan kabel dibawa pad kecepatan wideband. Jalur yang saling
menghubungkan kantor-kantor telepon menggunakan layanan wideband.
Panggilan suara, video dan data ditransportasikan dalam jaringan penyedia
layanan secara umum dibawa pada kecepatan wideband. Namun,
kebanyakan lalu lintas kantor menuju rumahrumah individu dan bisnis dibawa
pada kecepatan narrowband yang lebih lambat.

1.3 Noise
Noise bisa dibagi dalam dua kategori:
1. Electromagnetic interference (EMI)
2. Radio frequency interference (RFI)
EMI dihasilkan oleh circuit yang menggunakan Alternating Signal
(Sinyal bolakbalik). Sebagai contoh jika anda menyambungkan kabel pada

9
sebuah aki mobil maka arus listrik akan mengalir pada kabel tersebut dan jika
anda mengukurnya dengan alat multitester maka besar tegangan tetap
konstan 12 volts. Aki mobil merupakan contoh dari Direct Current Circuit
(arus searah). Dan jika anda memasang kabel pada sebuah stop kontak
listrik rumah, dan arus listrik mengalir pada kabel itu dan anda mengukur
dengan menggunakan multitester maka anda akan melihat jarum berubah
antara +120 volts dan -120 volts. Besarnya tegangan secara konstan
berubah. Besaran tegangan akan menyerupai analog signal seperti pada
gambar diatas. Ketika tegangan berubah dan arus mengalir pada kabel,
elektron secara dominant akan mengalir pada permukaan. Pada inti kabel
hampir tidak ada elektron yang mengalir. Jika kita menaikkan frekwensi dari
siklus power maka elektron yang mengalir pada permukaan akan lebih
banyak sehingga hampir tidak ada yang mengalir pada inti kabel. Contoh dari
peristiwa ini adalah permainan Sky Air, jika kecepatan boat ditambah maka
Sky Air yang ditarik cenderung meninggalkan permukaan dan menjauhi dasar
air.Ketika siklus power dinaikkan energi akan memulai radiasi pada sudut 90
derajat dari arah arus. Radiasi ini secara langsung berhubungan dengan sig-
nal pada kabel: Jikategangan atau frekwensi dinaikkan, maka besarnya ener-
gi yang meradiasi juga akan meningkat.

1.3.1 EMI yang terjadi antar kabel yang berdekatan


Energi ini mempunyai sifat magnetik dan menjadi dasar bagaimana
electromagnet dan transformator (trafo) bekerja. Radiasi elektromagnetik bisa
menghasilkan sinyalelektris ke kabel lain jika berdekatan. Interferensi ini
mempengaruhi sinyal yang ada dan menjadi noise. EMI bisa menyebabkan
sinyal menjadi Loss. Energi yang menjadi EMI adalah energi tidak bisa
digunakan untuk membawa sinyal mengalir pada kabel.
1.3.2 Radio frequency interference (RFI)
Radio Frequency Interference (RFI) dihasilkan jika dua signal
mempunyai properti yang sama. Bentuk gelombang bisa bergabung,

10
sehingga bisa mengubah frekwensi dan amplitude dari sinyal yang asli. Inilah
mengapa secara geogrfis dua stasiun radio tidak boleh mengirim sinyal pada
frekwensi yang berdekatan, jika terjadi radio penerima tidak bisa menerima
sinyal dengan baik. Kebanyakan penyebab RFI pada networking ini diaki-
batkan oleh suatu kondisi yang dikenal sebagai reflection. Reflection terjadi
ketika sinyal dipantulkan kembali oleh beberapa komponen sepanjang jalur
transmisi itu. Sebagai contoh connector yang rusak didalam suatu circuit bisa
memantulkan kembali sinyal itu ke pengirimnya. Inilah mengapa setiap end
point pada pada network harus mempunyai kemampuan tidak hanya meneri-
ma sinyal, tetapi juga mampu mengabsorbsi seluruh energi sinyal.

1.3.3 Communication Synchronization


Hal penting lainnya dalam komunikasi adalah dengan membuat sistem
penerima mengetahui ketika transmisi data dimulai. Jika sebuah sistem
penerima tidak bisa menentukan permulaan dari suatu transmisi data, sistem
itu mungkin akan melakukan kesalahan dalam menerima sebuah transmisi
data.
1.3.4 Signal to noise ratio
Signal to noise ratio (SNR) adalah besarnya rasio/perbandingan anta-
ra daya sinyal utama dan daya noise/derau yang mengganggu sinyal utama.
Besarnya dalam satuan “decibel (db)”.
1.3.4 Pengaruh derau:
• Pada saat pentransmisian data terdapat sinyal-sinyal distorsi yang tidak
diinginkan
• Faktor yang mempengaruhi performance sistem komunikasi
– Derau suhu
– Crosstalk
1.3.5 Derau suhu
• Derau suhu diakibatkn oleh thermal elektron, muncul di semua perangkat
elektronik dan media transmisi yang diakibatkan temperatur.

11
• Derau suhu tidak dapat dihilangkan karena sebagai batasan kemampuan
kerja sistem komunikasi.
1.3.6 Crosstalk
• Di telpon,terdengar percakapan orang lain
• Terjadi karena sambungan yang kurang baik atau kabel elektrik yang ber-
dekatan, melalui antenna gelombang elektromagnetik
Apabila sinyal analog terpengaruh noise, maka akan sangat sulit me-
nentukan amplitudo yang sebenarnya dari tiap bentuk gelombang. Ini bisa
menghasilkan informasi yang salah atau membutuhkan retransmission data
(memperlambat transfer/pengiriman informasi) untuk mendapatkan informasi
yang benar.

1.4 Modulasi
Modulasi adalah proses yang dilakukan pada sisi pemancar untuk
memperoleh transmisi yang efisien dan handal. Modulasi melibatkan dua
buah sinyal, yaitu sinyal pemodulasi, yang merepresentasikan pesan yang
akan dikirim, dan carrier (gelombang pembawa) yang sesuai dengan aplikasi
yang diterapkan.
Modulasi adalah variasi secara sistematis dari parameter gelombang carrier
secara proporsional terhadap sinyal pemodulasi (sinyal informasi). Jika
amplitudo sinyal informasi mem-variasi amplitudo suatu gelombang carrier
sinus, maka akan terbentuk sinyal termodulasi amplitudo (AM-Amplitude
Modulation). Variasi juga bisa diberikan pada frekuensi atau phase sinyal
carrier, yang menghasilkan sinyal termodulasi frekuensi (FM) atau
termodulasi phase (PM). Semua metode untuk modulasi carrier sinusoidal

12
dikelompokkan sebagai modulasi gelombang kontinyu (Continuous Wave
modulation).
Informasi yang dikirim bisa berupa data analog maupun digital
sehingga terdapat dua jenis modulasi yaitu
• modulasi analog

• modulasi digital

Dalam modulasi analog, proses modulasi merupakan respon atas informasi


sinyal analog.
Teknik umum yang dipakai dalam modulasi analog
¾ Modulasi berdasarkan sudut
¾ Modulasi Fase (Phase Modulation - PM)
¾ Modulasi Frekuensi (Frequency Modulatio - FM)
¾ Modulasi Amplitudo (Amplitudo Modulation - AM)
¾ Double-sideband modulation with unsuppressed carrier (used on
the radio AM band)
¾ Double-sideband suppressed-carrier transmission (DSB-SC)
¾ Double-sideband reduced carrier transmission (DSB-RC)
¾ Single-sideband modulation (SSB, or SSB-AM), very similar to
single- sideband suppressed carrier modulation (SSB-SC)
¾ Vestigial-sideband modulation (VSB, or VSB-AM)
¾ Quadrature amplitude modulation (QAM)
Dalam modulasi digital, suatu sinyal analog di-modulasi berdasarkan
aliran data digital.
Perubahan sinyal pembawa dipilih dari jumlah terbatas simbol
alternatif. Teknik yang umum dipakai adalah :
¾ Phase Shift Keying (PSK), digunakan suatu jumlah terbatas
berdasarkan fase.
¾ Frekeunsi Shift Keying (FSK), digunakan suatu jumlah terbatas
berdasarkan frekuensi.

13
¾ Amplitudo Shift Keying (ASK), digunakan suatu jumlah terbatas
amplitudo.
¾

1.5 Keuntungan Modulasi


1. Efisiensi transmisi Transmisi jarak jauh yang menggunakan media udara
sebagai kanal komunikasi memerlukan antena dengan dimensi dalam orde
1
sekitar / panjang gelombang. Dengan adanya properti pergeseran
10

frekuensi pada modulasi, sinyal informasi frekuensi rendah bisa dibawa ke


suatu frekuensi carrier yang lebih tinggi sehingga dimensi antena yang
diperlukan menjadi lebih kecil. Sesuai dengan hukum Shannon-Hartley,
kecepatan informasi dibatasi oleh bandwidth. Transmisi informasi
kecepatan tinggi memerlukan bandwidth yang besar, yang berarti
frekuensi carrier yang tinggi. Dengan modulasi, frekuensi carrier bisa diatur
sesuai dengan bandwidth transmisi yang diperlukan.
2. Multiplexing
Multipleksing adalah proses menggabungkan beberapa sinyal untuk
ditransmisikan serentak pada satu kanal. Frequency Division Multiplexing
(FDM) menggunakan modulasi CW untuk meletakkan masing-masing
sinyal pada frekuensi carrier yang berbeda. Sinyal gabungan tersebut
kemudian ditransmisikan dengan menggunakan suatu pilot carrier. Pada
penerima, sekelompok filter digunakan untuk memisahkan masing-masing
sinyal.
3. Mengatasi batasan peralatan
Disain sistem komunikasi dibatasi oleh biaya dan kesediaan perangkat
keras, yang unjuk kerjanya tergantung dari frekuensi yang terlibat. Terkait
dengan hal ini adalah suatu parameter yang disebut fractional bandwidth,
yaitu bandwidth absolut dibagi dengan frekuensi tengah. Biaya perangkat
keras dan komplikasinya bisa ditekan menjadi minimum jika fractional
bandwidth dijaga dalam kisaran 1-10%. Dengan adanya modulasi, disainer

14
bisa menggeser frekuensi dimana perancangan perangkat keras mudah
dirancang dengan biaya lebih murah.
4. Penanganan frekuensi
Dalam suatu area, beberapa pemancar radio komersial (seperti pemancar
AM dan FM) bisa bekerja bersamaan. Dengan modulasi, masing-masing
pemancar menempati frekuensi yang berbeda. Penerima memilih salah
satu siaran radio tersebut, yang berarti memilih salah satu frekuensi carrier
dari pemancar-pemancar tersebut.
5. Mengurangi pengaruh noise dan interferensi
Beberapa tipe modulasi, seperti FM, mempunyai properti yang disebut
wideband noise reduction. Properti ini memerlukan bandwidth transmisi
yang jauh lebih besar dibandingkan bandwidth sinyal pemodulasi. Karena
itu, modulasi pita lebar (wideband) bisa digunakan untuk mengurangi level
sinyal, yang merupakan implikasi dari teori Shannon-Hartley.

Berdasarkan tipe modulasi yang digunakan dan sifat dari sinyal


informasi, sistem komunikasi bisa dibedakan menjadi tiga katagori :
a. Sistem komunikasi analog. Mentransmisikan sinyal informasi analog
dengan menggunakan metode modulasi analog.
b. Sistem komunikasi digital. Mentransmisikan sinyal informasi digital
dengan modulasi digital.
c. Sistem hibrid. Menggunakan modulasi digital untuk mentransmisikan
sinyal analog yang telah di-sampling dan dikuantisasi.

15
BAB II
MODULASI AMPLITUDO

2.1 Double SideBand-Suppressed Carrier (DSB-SC)

DSB-SC salah satu contoh dari skema modulasi ( mathematical des-


cription dari modulasi dan operasi demolasi ) kondisi skema diperlihatkan
gambar 2.2

Gambar 2.1 DSB-SC Skema modulasi

m (t) adalah baseband singnal pengiriman dengan M (f) = 0 untuk > W, c


(t) adalah frequensi tinggi pembawa, seperti fc ‫ ب‬W
DCB-SC modulator adalah dasar multiplier, misalkan gm denotasi
sensitivity amplitudo ( constant) dari modulator, dengan unit pervolt ( dia-
sumsikan m(t) dan Ac didalam Volt ) dimana modulator output s (t),
S (t) = gm = m (t) ( Ac cos ( ωc t )) (2.1a)
Untuk konvensi, gm = 1 dimana
S (t Ac m (t) (cos ( ωc t ) (2.1b)
Modulasi DSB-SC sebagai pengaturan multiplication dari sinyal
pengirim dan pembawa. Skema juga mengetahui produk modulasi dan dapat
ditunjukkan gambar 2.2.

Gambar 2.2 Skema produk modulasi

16
Untuk waktu daerah dari signal DSB-SC ( dengan Ac = 1 ) dapat Ditunjukkan
gambar gambar 2.3 (b) untuk m (t) dapaat ditunjukkan gambar 2.3 (a).

Gambar 2.3 (a). Signal pembawa


(b). Signal DSB-SC

Catatan gelombang pembawa adalah 1800 kebalikan fhasa memotong


nol dari m (t) keluaran dari osiloscop dapat ditunjukkan didalam gambar 2.4
dan gambar 2.5 dimana m (t) adalah signal sinussaidal.
Dengan rujukan pada gambar 2.4 antara poin a dan b gelombang
signal pembawa dalam DSB-SC dan gelombang nyata ( tanda gambar)
didalam fhasa dimana antara poin b dan c adalah keluaran 1800 . Gambar 2.5

17
adalah perluasan versi dari pusat bagian dari bentuk gelombang didalam
gambar 2.4, dimana kita dapat mengamati secara bersih dari kiri b, dan pada
gambar sebelah kanan keluaran fhasa 1800.

Gambar 2.4. (Signal DSB-SC dengan pengaturan modulasi gelombang pembawa.

Gambar 2.5 Perluasan versi dari dari bagian bentuk gelombang dalam gambar 2.4.
Pada poin a didalam gambar 2.6, pengaturan modulasi pada saat
maksimum dimulai signal DSB-SC mempunyai harga maksimum. Poin a pa-
da gambar 2.7 Komentar dari poin a pada gambar 2.6 antara poin a dan b

18
Pengaturan pengurangan aplitudo ( pencarian harga nol pada poin b )
untuk harga pencarian maksimum oleh signal pembawa DSB-SC masing-
masing mengurangi gelombang pembawa. Gambar 2.7 ( Signal DSB-SC
adalah nol pada poin b). Didalam interal waktu antara b dan c dari gambar
2.6. Pertambahan signal DSB-SC dapat dilihat antara poin b dan c pada
gambar 2.7. Antara poin c dan e dalaam gambar 2.6 pengaturan variasi
amplitudo yang mempunyai harga negatif dan harga positif. Pada layar
osiloscop akan ditunjukkan bekas c→ d → e dalam gambar 2.7.

Gambar 2.6. ( atas) Signal modulasi (tombol) DSB-SC

Gambar 2.7. Layar dari osiloscop dengan keluran input


X-Plate : Pengaturan signal
Y- Plate : Signal DSB-SC

19
Penyelesaian dengan deret fourier dari pers 2.1 (b),
S ( f) = [ M (f – fc ) + M (f + fc )] ( 2.2)

Jika kita abaikan konstan RSH dari pers (2.2) kita dapat melihat

proses modulasi sederhana spectrum pengiriman ± fc sebagai perjemahan


frequensi yang diberikan untuk studi proses modulasi dan demolasi.
i). m (t) signal nyata dengan spekrum M (f) dipertunjukkan gambar 2.8 (a).
untuk fc 100 kHz. Diasumsikan = 1 dimana S (f) dapat ditunjukkan gambar

2.8 (b).

Gambar 2.8 translation frequensi (a), baseband spektrum ( real signal)


(b) Penggeseran spektrum

Catatan S (f)f = 102 kHz = M (2 kHz) + M (202 kHz)


= 1 +0 = 1 dan poin a gambar 2.8
ii) Signal komplek dengan M (f) sebagai gambar 2.9 (a) bergeseran spektrum
( fc = 100 kHz ) diperlihatkan gamb 2.8 (b)

20
Gambar 2.9 translation frequensi (a), baseband spektrum ( complek signal)
(b) Penggeseran spektrum

Didalam gambar 2.8 (b) dan 29.(b) bagian pengi arsiran dalam merah
Upper Sideband (USB) dan yang biru Lower Sideband (LSB) salah satu dari
sisi merupakan informasi komplek singnal pengiriman. Sebagai kita
sebelumnya peninjaun bandwidth oleh transmisi satu sideband dan
pemulihan m (t) dengan demolasi.

Contoh 2.1
Kondisikan skema yang diperlihatkan gambar 2.9.a Ideal HPF mempunyai
jalan pintas frequensi di 10 kHz. Diberikan f1 = 10 kHz dan f2 = 15 kHz,
misalkan sketsa Y (f) untuk Xrikan pada (b)

21
Gambar 2.9 : (a) Skema dari contoh 2.1
(b) Input spektrum, X (f)

Kita mempunyai V (f) = (f – f1) + X ( f + f1) dilihatkan gambar 2.10 (a).


HPF tersingkir dari spektral komponen untuk IfI 10 kHz. Dimulai W (f )
adalah dalam gambar 2.9 (b).
Y (f) = W (f – f2) + W ( f + f2) diperlihatkan gambar 2.9 (c).

Gambar 2.10 Spektra di variasi penunjukkan dari skema gambar 2.9

22
2.2 Tiori Demolasi
Proses demolasi dari signal DSB-SC sedikit tioritis, sungguh
sederhana. Diasumsikan signal transmisi s(t) mempunyai pengiriman dengan
keluaran pendekataan distorsi dan salah satu masukan ke modulator yaang
ditunjukkan gambar 2.11. disini signal pengiriman r (t) = s (t). Juga kita
asumsikan sanggup menghasilkan pengiriman akhir menirukan penyaluran
signal pembawa ( menandakan cr (t) = Ac cos (ωc t) dalam gambar 2.11
dimana input dari modulator.

Gambar 2.11 Tioritis demolasi dari DSB-SC


Proses demolasi terdiri dari multiplying dimana dua input dan lowpass
penyaring dari kualitas produk V (t).
Dari gambar 2.12 kita dapatkan
V(t) = dg (Ac m (t) cos (ωc t)) ( c cos (ωc t)
Dimana dg konstan dari multiplier, pemanggilan dan keuntungan pengama-
nan konstan, dalam kontek demolasi. Untuk konsekwensinya kita dapatkan
dg = 1
V(t) = Ac cm (t) cos2 (ωc t)

= Ac cm (t)

Diasumsikan Ac c = 2 kita dapatkan


V(t) = m (t) + m (t) cos2 ( 4 f ct ) (2.3)

23
Pertama hubungan dari RHS dari pers 2.3 mempunyai spektrum pusat
di fc dan dapat dieliminasi dengan lowpass filter ditunjukkan V (t), dimana
V0 (t) keluaran dari modulasi skema dari gambar 2.12 perencanaan kualitas,
yaitu m (t).
Sebagai ilustrasi operasi didalam pendeteksi daerah frequensi. m (t)
nyata dengan spektrum diperlihatkan gambar 2.13 (a). dimana r (t) = s ( t)
cos (ωc t). dan S (f) = M (f – fc ) + = M (f + fc )ditunjukkan gambar 2.13 (b).

Gambar 2.13 Spektrum dari variasi yang ditunjukkan skema modulasi dari gamb 2.12

24
( Catatan frequensi positif bagian S (f) dilihat merah dan negatif frequensi
bagian biru ) Diasumsikan V (t) = s (t) cos2 (ωc t) ( Gamb 2.11 dengan Ac = 1
dan V (f) = [ S (f – fc) + S (f + fc)]. = [S (f + fc) ditunjukkan dalam 2.13 (c)

dan (d) respectively. V0 (f) adalah jumlah dari keluaran dari lowpass filter
ditunjukkan dalam gamb 2.13 (c) dan (e) perencanaan pengiriman spektrum
M (f).
Hal 1) : fhasa konstan acuan antara c (t) dan cr (t)
C (t) = cos (2 f c t ) dan cr [ 2 f c t + φ)] ( quanitas amplitudo, Ac
dan A'c dapat diperlakukan 1 )
V (t) = m (t) cos (ωc t)cos (ωc t + φ )
= m (t) cos (ωc t)[ cos (ωc t ) cos φ - sin (ωc t ) sin φ]
= m (t) cos2 (ωc t) [ cos φ - sin(ωc t ) cos(ωc t) sin φ]
= m (t) cos φ –

Keluaran dari LPF, kita mendapatkan . Adalah keluran dari

demolator, V0 (t), ialah proporti kr m (t0 cos φ. Sebagai panjang φ konstan.


Keluaran demolator penurunkan versi nyata signal pengiriman. Tetapi harga
dari φ menutup /2 kita mempunyai keluaran nol dari modulator.disebut juga
quadrature null effek dari pendeteksi secara logis.

Hal ii): Frequensi konstan differensial antara c(t) dan cr (t)


Jadi c (t) = cos cr ( 2 f c t ) dan cr (t) = cos [ 2 (f c + ) t] kemudian,
V (t) = m (t) cos ( 2 f c t )cos [ 2 (f c + ) t]
Signal pembawa oleh keluaran analisis similar ke hal (i) diatas, dapat
menemukan
V0 (t) m (t) cos [ 2 ) t] (2.4 a)
Kita lihat secara deteil maksud dari pers 2.4 a konsekwensinya maka,

25
Maka
V0 (t) m (t) cos [ 2 ) t] (2.4b)
Diasumsikan = 100 Hz dan kondisi spektral komponen pada 1 kHz di M
(f). sesudah modulasi, disini memberikan dua spectrak komponen, satu di
900 Hz dan di 1100 Hz, sebab
cos (2 x 100 t ] = [ cos ( 2 x1100 t) + cos (2 x900 t)

Hasil dari jumlah dua komponen ini dapat ditunjukkan pada gamb.
2.14 dan juga dapat dilihat dari gambar gelombang dari jumlah signal (line
merah) dan harga puncak di daerah frekqeunsi , juga , mengentuh gelom-
bang nol pada frequensi.

Gambar 2.14. Daerah waktu dari cos ( 2 x 103 t ) cos (2 x100 t )

26
Gambar 2.15 Effek dari frquensi keluaran dari demulasi DSB-SC
(a). Tipe pengiriman spektrum, M(f)
(b). M ( f + 300)
(c). M ( f - 300)
(d). [M ( f + 300) + M ( f + 300)]

27
28
29
30
2.3. Gelombang pembawa dari tiori modulasi.
Sebagai contoh dalam bagian 2.2 tiori demolasi hubungan pembawa
dan pengiriman dengan transmisi pembawa.Disini dapat komponen transmisi
pembawa yang dapat memungkinkan mengadap pengiriman yang digunakan
modulasi. Tetapi DSB-SC tidak banyak komponen dan metoda dalam peng-
hasil gelombang pengiriman. Dua metoe yang umum digunakan dalam ge-
lombang peniriman ( Modulasi ) untuk melancarkan gelombang pembawa
modulasi skema yakni (a). Costap loop dan (b). Squaring loop.
(a). Costap loop

Gambar 2.16 (a). Costap loop


VCO ( Voltage Controlled Oscillator ) adalah menghasilkan gelombang
periodik1 dimana control frequensi oleh input tegangan ec (t). Output frequensi
f0 dari VCO. Dimana ec (t) = 0 hubungan perjalanan bebas frequensi dari
VCO. Frequensi keluaran dari VCO tergantung dari tanda dan magnetudo
pengontrolan tegangan .
Untuk dimengerti lingkaran operasi dapat kita asumsikan frequensi dan
phase dari keluaran VCO sama dengan gelombang yang masuk. Dimana,
V1 (t) = ( Ac m (t) cos (ωc t )) ( A0 cos (ωc t ))
= A0 Ac m (t) cos2 (ωc t )
= A0 Ac m (t)

Keluaran dari LPF 1 adalah

31
V2 (t) = : yakni V2 (t) m (t) perencanaan signal analisa

serupa yang diperlihatkan


V4 (t) = 0
Andaikan VCO bagian fhasa terkecil dari keluaran radian. Output
chanel akan sangat utama tidak berubah keluaran Chanel Q dimana
sebanding ke sin ( jika phase bagian – merah, keluaran q chanel
sebanding ke sin ) Sebab disini, e (t) adalah quantitasnya tidak nol diberikan
oleh
e(t) = V2 (t) V4 (t) = [Ac A0 m (t) ]2 cos sin

= [Ac A0 m (t) ]2 sin

e(t) masukan LPF 3, dimana narrow passband ( Catatan LPF1 dan LPF2
mempunyai band paling ideal W Hz). Dimulai e0 (t) = c0 sin dimana c0

adalah harga DC dari = [Ac A0 m (t) ]2. Control Tegangan DC dari VCO

adalah keluaran tiori gelombang pembawa yang digunakan oleh modulasi

(b). Squaring loop.


Operasi dari Squaring loop dapat diimpelentasikan dengan bantuan
gambar 2.17

Gambar 2.17 Demolasi dari DSB-SC menggunakan Squaring loop

32
33

Anda mungkin juga menyukai