Anda di halaman 1dari 26

Apa itu Telematika

Secara harfiah, telematika berasal dari bahasa perancis telematique yang merujuk pada
bertemunya sistem jaringan komunikasi dengan teknologi informasi. Teknologi Informasi sendiri
dapat diartikan sebagai sarana/prasarana, sistem, dan metode untuk perolehan, pengiriman,
penerimaan, pengolahan, penafsiran, penyimpanan, pengorganisasian, dan penggunaan data yang
bermakna.
Para praktisi menyatakan telematics adalah singkatan dari telecommunication and
informatics sebagai wujud dari perpaduan konsep computing and communication. Istilah
telematics juga dikenal sebagai the new hybrid technology yang lahir karena perkembangan
teknologi digital. Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan
informatika menjadi semakin terpadu (konvergensi). Semula media masih belum menjadi bagian
integral dari isu konvergensi teknologi informasi komunikasi pada saat itu.
Belakangan baru disadari bahwa penggunaan sistem komputer dan sistem komunikasi ternyata
juga menghindarkan media komunikasi baru. Lebih jauh lagi istilah telematika kemudian
merujuk pada perkembangan konvergensi antara telekomunikasi, media, dan
informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematika
kemudian dipahami sebagai sistem elektronik berbasiskan teknologi digital atau the Net.
Dalam perkembangannya istilah media dalam telematika berkembang menjadi wacana
multimedia. Hal ini sedikit membingungkan masyarakat, karena istilah multimedia semula
hanya merujuk pada kemampuan sistem komputer untuk mengolah informasi dalam pelbagai
medium. Suatu ambigus jika istilah telematika dipahami sebagai akronim telekomunikasi,
multimedia, dan informatika.
Menurut Instruksi Presiden RI No. 6 Tahun 2001 tentang kerangka kebijakan perkembangan dan
pendayagunaan telematika di Indonesia didapat pengertian telematika sebagai berikut:
Telekomunikasi, media dan informatika atau disingkat sebagai teknologi telematika
Toffler berpendapat bahwa teknologi telekomunikasi dan informatika, kini populer dengan nama
telematika (Yuliar, 2007). Menurut Miarso (2007) telematika merupakan sinergi teknologi
telekomunikasi dan informatika untuk keperluan pemrosesan data dengan sistem binary (digital).
Telekomunikasi adalah sistem hubungan jarak jauh yang terjalin melalui saluran kabel dan
nirkabel (gelombang suara, elektromagnetik, dan cahaya). Sedangkan informatika adalah
pengelolaan data yang bermakna dengan sistem binary (digital). Istilah Teknologi dan
Komunikasi (ICT =Information and Communication Technology) yang lebih dikenal sekarang
ini bermaksud memperluas pengertian telematika.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa Telematika merupakan konvergensi antara teknologi
telekomunikasi, media, dan informatika yang digunakan untuk keperluan pemrosesan data
dengan sistem binary/digital

Galih Purwakanti. K0B040040. 2007. Tugas Akhir ini dengan judul PROSES PAMERAN
DAN KONFERENSI PT. TELEKOMUNIKASI INDONESAI, TBK. Disusung berdasarkan
Praktek Kerja Lapangan (PKL) di unit Public and Marketing Communication, dengan
dosen pembimbing Dra. Iim Nuryati. Program Diploma III Fakultas Ilmu Komunikasi
PAKT Subprogram Studi Kehumasan Universitas Padjadjaran.
Tujuan dari Laporan Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui proses dari kegiatan
pameran yang terdiri dari: perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan
evaluasi dari kegiatan Pameran dan Konferensi Telematika yang dilaksanakan oleh
PT Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Metode yang digunakan dalam penulisan tugas akhir ini adalah metode deskriptif,
yaitu metode yang bertujuan melukiskan secara sistematis, fakta/karakteristik
populasi tertentu secara factual dan cermat. Penulisan ini hanyalah memaparkan
proses pameran dan konferensi telematika PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk.
Hasil pengamatan menunjukkan bahwa perencanaan pameran yang matang dan
seksama guna mencegah terjumpainya masalah sewaktu pameran sedang
berlangsung dilakukan PT Telekom dengan baik. Pelaksanaan pameran PT. Telkom
berjalan dengan baik dan lancar. Evaluasi dari kegiatan ini yaitu event ini masih
kurang bernuansa internasional. Berkerjasama dengan unit-unit PT Telekomunikasi
Indonesia, Tbk yang lain mendukung pelaksanaan pameran ini dan biaya yang tidak
tersedia pada waktunya menghambat kelancaran dari pameran ini.

Sejarah Telematika
Istilah telematika pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh Simon Nora dan
Alain Minc dalam bukunya L'informatisation de la Societe. Istilah telematika yang
berasal dari kata dalam bahasa Perancis telematique merupakan gabungan dua
kata telekomunikasi dan informatika.

Pengertian Telematika
Telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang menyampaikan
informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital. pengertian
Telematika sendiri lebih mengacu kepada industri yang berhubungan dengan
penggunakan komputer dalam sistem telekomunikasi. Yang termasuk dalam
telematika ini adalah layanan dial up ke Internet maupun semua jenis jaringan yang
didasarkan pada sistem telekomunikasi untuk mengirimkan data. Internet sendiri
merupakan salah satu contoh telematika.

Telematika menunjuk

pada

hakikat

cyberspace

sebagai

suatu

sistem

elektronik yang lahir dari perkembangan dan konvergensi telekominikasi, media,


dan informatika. Dalam Pengantar pada Mata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas
Hukum Universitas Indonesia, dinyatakan bahwa istilah telematika merujuk pada
perkembangan

konvergensi

antara

teknologi

telekomunikasi,

media,

dan

informatika yang semula masing-masing berkembang secara terpisah. Istilah


Teknologi Informasi itu sendiri merujuk pada perkembangan teknologi perangkatperangkat pengolah informasi.
Para

praktisi

menyatakan

bahwa

TELEMATICS

adalah

singkatan

dari

TELECOMMUNICATION and INFORMATICS sebagai wujud dari perpaduan konsep


Computing and Communication. Istilah Telematics juga dikenal sebagai {the new
hybrid

technology}

yang

lahir

karena

perkembangan

teknologi

digital.

Perkembangan ini memicu perkembangan teknologi telekomunikasi dan informatika


menjadi semakin terpadu atau populer dengan istilah konvergensi.

Fungsi Telematika
Selaras dengan pengertian telematika sebagai sarana komuikasi jarak jauh, maka
fungsi dari telematika antara lain :
1. Penyampai informasi. Telematika digunakan sebagai penyampai informasi
agar orang yang melakukan Komunikasi menjadi lebih berpengetahuan dari
sebelumnya.

Bertambahnya

pengetahuan

manusia

akan

meningkatan

keterampilan hidup, menambah kecerdasan, meningkatkan kesadaran dan


wawasan.
2. Sarana Kontak sosial hidup bermasyarakat. Interaksi sosial menimbulkan
kebersamaan, keakraban, dan kesatuan yang akan melahirkan kerjasama.
Telematika menjadi penghubung diantara peserta kerjasama tersebut,
walaupun mereka tersebar dimana-mana. Telematika menjembatani proses
interaksi sosial dan kerjasama sehingga menghasilkan jasa yang memiliki
nilai tambah dibanding hasil perseorangan.

Sejarah Perkembangan Telematika Di Indonesia

Di zamam pra-sejarah, manusia mengkomunikasikan pikiran, pengetahuan,


dan gagasannya ke lingkungan sosialnya secara verbal. Dan dalam beberapa kasus,
dengan menggunakan simbol-simbol material berupa ukiran pada batu, dinding
gua, dan lain sebagainya. Komunikasi tertulis yang mula-mula dikembangkan
memungkinkan informasi untuk disimpan dan dibaca oleh orang-orang lain di
waktu-waktu kemudian. Penyimpanan dan pengalihan informasi melalui teknologi
umumnya berlangsung secara lamban, mahal, dan membutuhkan banyak tenaga.
Dengan ditemukannya teknologi cetak (printing technology), informasi dapat
dialihkan ke lebih banyak orang, di wilayah yang lebih luas, dan dengan biaya yang
lebih murah. Di peralihan millennium sekarang ini, perkembangan media elektronik,
mencakup radio, televisi, dan telepon, telah memungkinkan penurunan waktu
pengalihan informasi secara dramatik.
Jarak geografis kini tidak lagi menjadi penghalang dalam proses komunikasi
dan pertukaran informasi. Biaya penyimpanan dan pengantaran informasi secara
elektronik kini telah semakin banyak ditentukan oleh kebijakan public, ketimbang
oleh faktor-faktor teknikal semata. Misalnya, harga pusa telepon lebih terkait
dengan kebijakan regulasi public dari pada harga actual yang dibutuhkannya.
Komputer-komputer digital dan media penyimpanan informasi berskala besar
dan missal telah memungkinkan terwujudnya basis data dengan kemampuan untuk
memproses dan memanipulasi informasi. Tidak dengan informasi tertulis, data yang
tersimpan secara elektronik ini tak tampak bagi mata biasa, kecuali bagi
perangkat keras dan lunak untuk melakukan decoding (seperti komputer dengan
kartu baca magnetic).
Teknologi pemrosesan data secara elektronik ini bersama dengan teknologi
komputer digital telah menghasilkan sebuah aliansi sinergis baru yang dikenal luas
sebagai teknologi informasi, atau Teknologi Telematika. Ruang , waktu, dan biaya
secara berangsur-angsur direduksi melalui aplikasi-aplikasi tekonologi komputer,
penyimpanan missal, dan transmisi elektronikal dan optial. Pengontrolan informasi
dalam

rangka

teknologi

seperti

ini

menjadi

lebih

terdistribusi

ketimbang

sebelumnya. Dan peranan-peranan pemerintah, agen-agen komersial, pengusahapengusaha swasta menjadi lebih sulit untuk dimengerti.

Telekomunikasi mempunyai pengertian sebagai teknik pengiriman pesan, dari


suatu tempat ke tempat lain, dan biasanya berlangsung secara dua arah.
Telekomunikasi mencakup semua bentuk komunikasi jarak jauh, termasuk radio,
telegraf/ telex, televisi, telepon, fax, dan komunikasi data melalui jaringan
komputer. Sedangkan pengertian Informatika) mencakup struktur, sifat, dan
interaksi dari beberapa sistem yang dipakai untuk mengumpulkan data, memproses
dan menyimpan hasil pemrosesan data, serta menampilkannya dalam bentuk
informasi.
Di Indonesia, pengaturan dan pelaksanaan mengenai berbagai bidang usaha
yang bergerak di sektor telematika diatur oleh Direktorat Jenderal Aplikasi
Telematika. Fungsi Departemen di bidang Aplikasi Telematika yang berada di
bawah

dan

bertanggungjawab

kepada

Menteri

Komunikasi

dan

Informatika

e-government,

e-business,

Republik Indonesia.
Fungsinya meliputi:

Penyiapan

perumusan

kebijakan

di

bidang

perangkat lunak dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi


dan audit aplikasi telematika;

Pelaksanaan kebijakan di bidang e-government, e-business, perangkat lunak


dan konten, pemberdayaan telematika serta standardisasi dan audit aplikasi
telematika;

Perumusan dan pelaksanaan kebijakan kelembagaan internasional di bidang


e-government, e-business, perangkat lunak dan konten, pemberdayaan
telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;

Penyusunan standar, norma, pedoman, kriteria, dan prosedur di bidang egovernment,

e-business,

perangkat

lunak

dan

konten,

pemberdayaan

telematika serta standardisasi dan audit aplikasi telematika;

Pembangunan,

pengelolaan

dan

pengembangan

infrastruktur

manajemen aplikasi sistem informasi pemerintahan pusat dan daerah;

Pemberian bimbingan teknis dan evaluasi;

dan

Pelaksanaan administrasi Direktorat Jenderal Aplikasi Telematika.

Untuk kasus di Indonesia, perkembangan telematika mengalami tiga periode


berdasarkan fenomena yang terjadi di masyarakat. Pertama adalah periode rintisan
yang berlangsung akhir tahun 1970-an sampai dengan akhir tahun 1980-an. Periode
kedua disebut pengenalan, rentang wktunya adalah tahun 1990-an, dan yang
terakhir adalah periode aplikasi. Periode ketiga ini dimulai tahun 2000.
1.

Periode Rintisan
Memasuki tahun 1980-an, perubahan secara signifikanpun jauh dari harapan.
Walaupun demikian, selama satu dasawarsa, learn to use teknologi informasi,
telekomunikasi, multimedia, mulai dilakukan. Jaringan telpon, saluran televisi
nasional, stasiun radio nasional dan internasional, dan komputer mulai dikenal di
Indonesia, walaupun penggunaannya masih terbatas.

2.

Periode Pengenalan
Periode satu dasawarsa ini, tahun 1990-an, teknologi telematika sudah
banyak digunakan dan masyarakat mengenalnya. Jaringan radio amatir yang
jangkauannya sampai ke luar negeri marak pada awal tahun 1990. hal ini juga
merupakan efek kreativitas anak muda ketika itu.

3.

Periode Aplikasi
Awal era millennium inilah, pemerintah Indonesia serius menanggapi
perkembangan telematika dalam bentuk keputusan politik, selanjutnya, teknologi
mobile phone begitu cepat pertumbuhannya. Bukan hanya dimiliki oleh hampir
seluruh lapisan masyarakat Indonesia, fungsi yang ditawarkan terbilang canggih.
Muatannya antara 1 Gigabyte, dapat berkoneksi dengan internet juga stasiun
televisi, dan teleconference melalui 3G. Teknologi komputer demikian, kini hadir
dengan skala tera (1000 Gigabyte), multi processor, multislot memory, dan jaringan

internet berfasilitas wireless access point. Bahkan, pada cafe dan kampus tertentu,
internet dapat diakses dengan mudah, dan gratis.
Selain dari ke tiga periode di atas perkembanagn telematika di Indonesia dapat
dibagi lagi menjadi 2 masa yaitu :
1.

Masa Pra-Satelit
a.

Radio dan Telepon


Di periode pra satelit (sebelum tahun 1976), perkembangan teknologi komunikasi di
Indonesia masih terbatas pada bidang telepon dan radio. Radio Republik Indonesia
(RRI) lahir dengan di dorong oleh kebutuhan yang mendesak akan adanya alat
perjuangan di masa revolusi kemerdekaan tahun 1945, dengan menggunakan
perangkat

keras

seadanya.

Dalam

situasi

demikian

ini

para

pendiri

RRI

melangsungkan pertemuan pada tanggal 11 September 1945 untuk merumuskan


jati diri keberadaan RRI sebagai sarana komunikasi antara pemerintah dengan
rakyat,

dan

antara

rakyat

dengan

rakyat.

Sedangkan telepon pada masa itu tidak terlalu penting sehingga anggaran
pemerintah untuk membangun telekomunikasipun masih kecil jumlahnya. Saat itu,
telepon dikelola oleh PTT (Perusahaan Telepon dan Telegrap) saja. Sampai
pergantian rezim dari Orla ke Orba di tahun 1965, RRI merupakan operator tunggal
siaran radio di Indonesia. Setelah itu bermunculan radio radio siaran swasta. Lima
tahun kemudian muncul PP NO. 55 tahun 1970 yang mengatur tentang radio siaran
non

pemerintah.

Periode awal tahun 1960-an merupakan masa suram bagi pertelekomunikasian


Indonesia, para ahli teknologi masih menggeluti teknologi sederhana dan kuno.
Misalnya saja, PTT masih menggunakan sentral-sentral telepon yang manual, teknik
radio High Frequency ataupun saluran kawat terbuka (Open Were Lines). Pada masa
itu, banyak negara pemberi dana untuk Indonesia termasuk pendana untuk
pengembangan telekomunikasi, menghentikan bantuannya. Hal itu karena semakin
memburuknya situasi dan kondisi ekonomi dan politi di Indonesia.
Tercatat bahwa pada masa 1960-1967, hanya Jerman saja yang masih bersikap
setia dan menaruh perhatian besar pada bidang telekomunikasi Indonesia, dan
menyediakan dana walau di masa-masa sulit sekalipun. Ketika itu pengembangan

telekomunikasi masih difokuskan pada pengadaan sentra telepon, baik untuk


komunikasi lokal maupun jarak jauh, dan jaringan kabel. Indonesia saat itu belum
memiliki satelit. Sentral telepon beserta perlengkapan hubungan jarak jauh ini
diperoleh dari Jerman. Pada saat itu, Indonesia hanya dapat membeli produk yang
sama, dari perusahaan yang sama, yakni Perusahaan Jerman. Tidak ada pilihan lain
bagi

Indonesia.

Keleluasaan barulah bisa dirasakan setelah di tahun 1967/1968 mengalir pinjamanpinjaman ke Indonesia, baik bilateral ataupun pinjaman multilateral dari Bank
Dunia, melalui pinjaman yang disepakati IGGI. Akan tetapi, pada masa inipun
inovasi dalam pemfungsian teknologi telekomunikasi masih belum berkembang
dengan baik di negeri ini. Peda dasarnya kita memberi dan memakai perlengkapan
seperti switches, cables, carries yang sudah lazim kita pakai sebelumnya.

b.

Televisi
Badan penyiaran televisi lahir tahun 1962 sebelum adanya satelit yang semula
hanya dimaksudkan sebagai perlengkapan bagi penyelenggara Asian Games IV di
Jakarta. Siaran percobaan pertama kali terjadi pada 17 Agustus 1962 yang
menyiarkan upacara peringatan kemerdekaan RI dari Istana Merdeka melalui
microwave. Dan pada tanggal 24 Agustus 1962, TVRI bisa menyiarkan upacara
pembukaan Asian Games, dan tanggal itu dinyatakan sebagai hari jadi TVRI.
Terdorong oleh inovasi, akhirnya pada tanggal 14 November 1962 untuk pertama
kalinya TVRI memberanikan diri melakukan siaran langsung dari studio yang
berukuran 911 meter dan tanpa akustik yang memadai.
Lebih setahun setelah siaran pertama, barulah keberadaan TVRI dijelaskan dengan
pembentukan Yayasan TVRI melalui Keppres No. 215/1963 tertanggal 20 Oktober
1963. Antara lain disebutkan bahwa TVRI menjadi alat hubungan masyarakat (mass
communication media) dalam pembangunan mental/spiritual dan fisik daripada
Bangsa dan Negara Indonesia serta pembentukan manusia sosialis Indonesia pada
khususnya. Sampai tahun 1989, TVRI merupakan operator tunggal di bidang

penyiaran

televisi.

Jadi sebelum satelit palapa mengorbit, Indonesia hanya mengenal telekomunikasi


yang bersifat terestrial, yakni yang jangkauannya masih dibatasi oleh lautan.
2.

Masa Satelit
Satelit Domestik Palapa
Gagasan tentang peluncuran satelit bagi telekomunikasi domestik di Indonesia bisa
ditelusuri asal muasalnya dari sebuah konferensi di Janewa tahun 1971 yang
disebut

WARCST

(World

Administrative

Radio

Confrence

on

Space

Telecomunication).
Pada konferensi itu di tampilkan pila pameran dari perusahaan raksasa pesawat
terbang Hughes. Perusahaan inilah yang mengusulkan ide pemanfaatan satelit bagi
kepentingan domestik Indonesia. Hal tersebut disambut oleh Suhardjono yang
berlatar belakang militer dan membawa masalah satelit itu sampai ke Presiden RI.
Selain pertimbangan kelayakan ekonomi dan teknis, sejarah peluncuran satelit ini
juga diwarnai oleh kepentingan politik dimana hubungan antara Indonesia dengan
negara- negara lain sudah mulai bersahabat. Di sisi lain, satelit memungkinkan
penyebaran luas ideologi negara ke masyarakat luas melalui TV. Komunikasi
tentang cara-cara menggali sumber daya alam dapat berlangsung dengan mudah.
Ini berlaku untuk kasus tembaga pura (Freeport) dan di Dili. Peluncuran satelit
Palapa di Cape Canaveral, Florida, bulan Agustus 1976 pada panel peluncuran
terdapat 3 orang Indonesia dan perwakilan dari perusahaan NASA dan Hughes.
Kejadian ini diresmikan juga melalui pidato kenegaraan oleh presiden Soeharto di
Jakarta, tanggal 16 Agustus 1976. ini merupakan satu- satunya proyek teknologi
yang mendapat tempat terhormat di gedung Parlemen. Namun peluncuran satelit
itu

merupakan

kebijakan

nasional

yang

gagasan

awalnya

dicetuskan

oleh

pemerintah.
Hal ini didasarkan pada pertimbangan bahwa Indonesia pernah mengalami
ancaman perpecahan. Untuk mempersatukan tanah air yang sangat luas ini
diperlukan sarana perhubungan yang mencakup seluruh wilayah nusantara. Proses
kelahiran satelit ini hanya melibatkan sedikit teknokrat dan teknolog yang berpihak
pada kepentingan Orba.

Manfaat Telematika
Manfaat telematika bagi masyarakat antara lain; dunia pendidikan, asosiasi, para
pengamat, industri itu sendiri,
1.

Manfaat internet dalam e Business secara nyata dapat menekan biaya transaksi
daam berbisnis dan memberikan kemudahan dalam diversifikasi kebutuhan.

2.

Manfaat internet dalam e Goverment bisa meningkatkan kinerja pemerintah dalam


menyediakan informasi dan layanan untuk masyarakat.

3.

Dalam bidang kesehatan dan juga pendidikan secara nyata juga telah memberikan
nilah tambah bagi masyarakat luas.

4.

Telematika cukup memberi warna tersendiri dalam perekonomian nasional.


Ditandai dengan mulai maraknya sekelompok anak muda membangun bisnis baru
menggunakan teknologi Internet, maka Indonesia tak ketinggalan dalam booming
perdagangan elektronis / electronic commerce (e-commerce).

5.

Pembangunan sektor Telematika diyakini akan memengaruhi perkembangan


sektor-sektor lainnya. Sebagaimana diyakini oleh organisasi telekomunikasi dunia,
ITU, yang konsisten menyatakan bahwa dengan asumsi semua persyaratan
terpenuhi, penambahan investasi di sektor telekomunikasi sebesar 1% akan
mendorong pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3%. Hipotesis ini telah terbukti
kebenarannya

di

Jepang,

Korea,

Kanada,

Australia,

negara-negara

Eropa,

Skandinavia, dan lainnya.


6.

Sebagai core bisnis industry, perdagangan, efisensi dan peningkatan daya saing
perusahaan

Kerugian Telematika
1.

Tindakan kejahatan yang dilakukan dengan menggunakan media internet.


Contohnya, tindakan yang disebut carding, adalah cyber crime dengan cara
mencuri data kartu kredit dari nasabah suatu bank, sehingga si pelaku carding
(carder) dapat menggunakan data tersebut untuk keuntungan pribadi.

2.

Penyebaran virus atau malicious ware fraud atau penipuan yang menggunakan
electronic mail sebagai alat penyebaran informasi bagi si penipu.

3.

Kejahatan

Telematika

sebagai

Kejahatan

Transnasional,

Contoh

kejahatan

transnasional ini adalah human trafficking, penyelundupan orang, narkotika, atau


teroris internasional.
4.

Kejahatan telematika merugikan individu,missal Lima orang hacker (penyusup)


yang berada di Moskow telah mencuri sekitar 5400 data kartu kredit milik orang
Rusia dan orang asing yang didapat dengan menyusup pada sistem komputer
beberapa internet retailer.

5.

Kejahatan telematika merugikan perusahaan atau organisasi, Pada tahun 1995,


Julio Cesar Ardita, seorang mahasiswa dari Argentina berhasil menyusup dan
mengganti (cracking) data sistem yang ada di Fakultas Arts and Science Universitas
Harvard.

6.

Kejahatan telematika merugikan Negara, misalnya: Serangan yang paling


merugikan adalah pengrusakan yang dilakukan oleh hacker asing pada situs
Kementrian keuangan Romania pada tahun 1999, sehingga merugikan pemerintah
Romania milyaran dollar. Serangan ini dilakukan dengan mengganti besaran kurs
mata uang Romania sehingga banyak pembayar pajak online yang terkecoh dengan
data yang telah diganti tersebut.5 Hanya sayangnya, kejahatan ini tidak berlanjut
ke pengadilan karena tidak adanya hukum yang mengatur kejahatan telematika
yang bersifat transnasional.

Peranan

Penting

Internet

dalam

Perkembangan

Telematika

Semakin

berkembangnya

jaman

teknologi

telematikapun

semakin

bekembang pesat, dimana telematika diawali pada tahun 1962, ketika Departemen
Pertahanan Amerika Serikat

melakukan riset penggunaan teknologi komputer untuk kepentingan pertahanan


udara AmerikaSerikat. Melalui lembaga risetnya yaitu Advanced Research Project
Agency (ARPA) menugasithe New Information Processing Techniques Office (IPTO),
yaitu suatu lembaga yang diberi tugas untuk melanjutkan riset penggunaan
teknologi komputer di bidang pertahanan udara. Selanjutnya pada tahun 1969
Departement Pertahanan Amerika Serikat menemukan sebuah teknologi yang
esensinya memadukan teknologi telekomunikasi dengan komputer yang dikenal
dengan nama ARPANet (Advanced Research Projects Agency Network) yaitu system
jaringan melalui hubungan antar komputer di daerah-daerah vital dalam rangka
mengatasi masalah jika terjadi serangan nuklir.
Keberhasilan dalam memadukan teknologi tersebut atau yang dikenal
dengan istilah teknologi informasi (information technology) pada tahun 1970 mulai
dimanfaatkan untuk keperluan non-militer oleh berbagai universitas. Pada dekade
inilah sebenarnya manusia telah
memasuki era baru yaitu melalui perkembangan teknologi informasi telah
dimanfaatkan manusia hampir di semua aspek kehidupan.
Berpadunya globalisasi dan kemajuan teknologi bidang informasi dan
komunikasi, telah mendorong munculnya jenis-jenis transaksi bisnis yang baru dan
secara berangsur cara-cara bisnis yang lama ditinggalkan. Bukan saja bisnis
menjadi semakin maju, tetapi juga jenis-jenis transaksinya makin banyak, makin
canggih dan makin cepat proses penyelesaiannya. Di pihak lain hal ini tentunya
ekses negatif yang timbul tidak dapat dihindari, karena dapat memunculkan jenisjenis kejahatan bisnis (business crime) baru, dan menimbulkan persoalan lain
seperti pelanggaran privacy, pornography, counterfeiting, defamation, hackers,
drug cartel, cyberquatting, international money laundering. Sedangkan dari sisi
hukum, berkembangnya kegiatan teknologi informasi menimbulkan persfektif dalam
cabang ilmu hukum antara lain, hukum perdata, pidana, tata negara, administrasi
negara dan internasional, dan dari perspektif spesialisasi bidang hukum adalah
hukum pasar modal, perbankan, hak atas kekayaan intelektual, dan pajak.
Perkembangan teknologi informasi terakhir, khususnya ledakan informasi
dalam dunia maya atau telematika (cyberspace) dan internet membawa perubahan
ke segala aspek kehidupan manusia, pendidikan, hiburan, pemerintahan, dan

komunikasi. Istilah telematika menunjuk kepada sebuah ruang elektronik (electronic


space), yakni sebuah masyarakat virtual yang terbentuk melalui komunikasi yang
terjalin

dalam

sebuah

jaringan

komputer

(interconnected

computer

networks).Hampir setiap kali berbicara mengenai teknologi informasi, maka sulit


dipisahkan dengan persoalan jaringan (net). Dewasa ini dikenal dengan istilah

internet, intranet dan ekstranet. Dalam perkembangannya internet mempunyai


peran penting secara umum, peran penting internet tersebut dalam perkembangan
telematika, antara lain:

a)

Distribusi geografis mencakup seluruh dunia, pada saat masuk dalam jaringan
maka dapat berkomunikasi dengan siapapun di seluruh dunia.

b)

Memperlihatkan arsitektur yang kuat, karena merupakan jaringan kerja dan tidak
terdapat pusat kontrolnya.

c)

Kecepatan beroperasinya sesuai waktu yang sesungguhnya (real time speed).

d)

Aksesnya bersifat universal, siapapun dapat menghubungkan diri dengan jaringan


internet.

e)

Memberikan kebebasan berbicara, tidak ada larangan untuk berpendapat dan


berbicara.

Perkembangan Telematika di Indonesia


BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPerubahan merupakan bagian dari
kehidupan manusia. Kemampuan berpikir dan berinteraksiantar sesama dalam
proses yang panjang, menghasilkan peradaban. Beberapa ilmuan telahmembuat
pembabakan atau periodisasi peradaban manusia, salahsatunya adalah Alvin
Toffler.Menurut Toffler, peradaban manusia terdiri dari tiga zaman. Pertama adalah
zaman pertanian,zaman industri, dan yang ketiga adalah zaman informasi[1].
Zaman pertanian mencakup aktivitasmanusia sejak mulai berburu dan meramu,
sampai dengan bertani menetap. Berubahnya aktivitasfood gathering menjadi food
producing.Revolusi industri yang dilanjutkan dengan dibangunnya pabrik-pabrik

berskala menengah danbesar, adalah wilayah kajian zaman industri. Zaman ini
mulai ditandai dengan adanya perubahan,yaitu tenaga manusia digantikan oleh
mesin. Berbagai sektor kehidupan baru secara massalbermunculan, seperti bisnis,
transportasi, dan pendidikan. Tahun 2000, zaman informasi telahmengguncang
dunia, bahkan lebih dahsyat dari yang pernah dibayangkan[2].Zaman informasi ini,
menegaskan bahwa jarak geografis tidak lagi menjadi faktor penghambatdalam
hubungan antara manusia atau antar lembaga usaha. Berbagai informasi dapat
diaksesdengan

mudah

sekaligus

cepat.

Setiap

perkembangan

dapat

diikuti

dimanapun berada. Istilah"jarak sudah mati" atau "distance is dead" makin lama
makin nyata kebenarannya. Zamaninformasi menyebabkan jagad ini menjadi suatu
"dusun semesta" atau "global village"[3].Zaman informasi yang sudah berkembang
sedemikian rupa seperti sekarng ini, hanya mungkindengan adanya dukungan
teknologi. Teknologi inilah yang menyampaikan beragam dan banyakinformasi.
Teknologi

telematika

sehinggamampu

(selama

beberapa

menyampaikan

informasi[4].Sementara

itu,

di

dasawarsa

ini)

telah

(mentransfer)

Indonesia,

berkembang

sejumlah

perkembangan

telematika

besar
masih

tertinggal apabila dibandingkandengan negara lain. Cina misalnya, kini sudah dapat
mendahului republik ini dalam hal aplikasikomputer dan internet, begitupula
Singapura, Malaysia, dan India yang jauh meninggalkanIndonesia. Tampaknya
masalah political will pemerintah yang belum serius, serta belum beresnyaaturan
fundamental adalah penyebab kekurangan tersebut. Contoh nyatanya ialah
penutupansitus porno dan situs yang menyajikan film fitnah menyusul dengan
disetujuinya Undang-undangInformasi dan Transaksi Elektronik pada medio 2007
dan awal tahun 2008, oleh DepartemenKomunikasi dan Informasi (Depkominfo)
[5].Keadaan ini merupakan realitas objektif yang terjadi di Indonesia sekarang, tidak
termasukwilayah yang belum tersentuh teknologi telematika, semisal Indonesia
Timur yang masih terbataspasokan listrik. Amat mungkin, beberapa bagian dari
wilayah tersebut belum mengenaltelematika.Seperti apa wujud Indonesia di masa
depan yang terkait dengan telematika, bergantung pada

kenyataan sekarang. Selanjutnya masa sekarang ini, dibangun oleh hasil dari
perjalanan

masalalu.

dihidangkan.

Sebagai

Untuk
usaha

yang

disebutkan

terakhir

inilah,

membuattulisan

sejarah,

yang

makalah
lebih

ini

cocok

dikategorikan sebagai sebuah tulisan rintisan, boleh jadi akanbersifat subyektif.


Dengan demikian, undangan untuk mengembangkan gagasan baru yag lebihsegar
(up to date) adalah suatu keniscayaan.BAB IIRUANG LINGKUP TELEMATIKAA.
Batasan TelematikaIstilah telematika merupakan adopsi dari bahasa asing. Kata
telematika berasal dari kata dalambahasa Prancis, yaitu telematique. Istilah ini
pertama kali digunakan pada tahun 1978 oleh SimonNora dan Alain Minc dalam
bukunya yang berjudul L'informatisation de la Societe[6].Telematika menunjuk pada
hakikat cyberspace sebagai suatu sistem elektronik yang lahir dariperkembangan
dan konvergensi telekominikasi, media, dan informatika[7]. Dalam Pengantar
padaMata Kuliah Hukum Telematikan Fakultas Hukum Universitas Indonesia,
dinyatakan bahwa istilahtelematika merujuk pada perkembangan konvergensi
antara teknologi telekomunikasi, media, daninformatika yang semula masingmasing berkembang secara terpisah. Konvergensi telematikakemudian dipahami
sebagai sistem elektronik berbasiskan digital atau the net[8].Menurut Kerangka
Kebijakan Pengembangan dan Pendayagunaan Telematika di Indonesia,disebutkan
bahwa teknologi telematika merupakan singkatan dari teknologi komunikasi,
media,dan onformatika[9]. Senada dengan pendapat pemerintah, telematika
diartikan sebagai singkatandari tele = telekomunikasi, ma = multimedia, dan tika =
informatika[10].Mengacu kepada penggunaan dikalangan masyarakat telematika
Indonesia

(MASTEL),

(konvergensi)

antara

istilahtelematika
teknologi

berarti

informasi

perpaduan

atau

(teknologikomputer),

pembauran
teknologi

telekomunikasi, termasuk siaran radio maupun televisi dan multimedia[11].Dalam


perkembangannya, teknologi telematika ini telah menggunakan kecepatan dan
jangkauantransmisi energi elektromagnetik, sehingga sejumlah besar informasi
dapat ditransmisikan dengan jangkauan, menurut keperluan, sampai seluruh dunia,
bahkan ke seluruh angkasa, sertaterlaksana dalam sekejap. Kecepatan transmisi
elektromagnetik adalah (hampir) 300.000km/detik, sehingga langsung dikirim
begitu

sampai,

memungkinkan

orang

berdialog

langsung,atau

komunikasi

interaktif[12].Berdasarkan pendapat-pendapat tersebut, maka dapat disarikan


pemahaman tentang telematikasebagai berikut[13].1. Telematika adalah sarana
komunikasi jarak jauh melalui media elektromagnetik.2. Kemampuannya adalah
mentransmisikan sejumlah besar informasi dalam sekejap, dengan jangkauan
seluruh

dunia,

dan

dalam

berbagai

cara,

yaitu

dengan

perantaan

suara

(telepon,musik), huruf, gambar dan data atau kombinasi-kombinasinya. Teknologi

digital

memungkinkanhal

tersebut

terjadi.3.

Jasa

telematika

ada

yang

diselenggarakan untuk umum (online, internet), dan ada pula untukkeperluan


kelompok tertentu atau dinas khusus (intranet).Dengan demikian dapat diambil
kesimpulan bahwa telematika merupakan teknologi komunikasi jarak jauh, yang
menyampaikan informasi satu arah, maupun timbal balik, dengan sistem digital.B.
Ragam Bentuk Telematika

Ragam bentuk yang akan disajikan merupakan aplikasi yang sudah berkembang
diberbagaisektor, maka tidak menutup kemungkinan terjadi tumpang tindih. Semua
kegiatan dengan istilahwork and play dapat menggunakan telematika sebagai
penunjang kinerja usaha semua usahadalam semua sektor, sosial, ekonomi dan
budaya[14]. Bentuk-brntuk trsebut adalah.1. E-govermentE-goverment dihadirkan
dengan maksud untuk administrasi pemerintahan secara elektronik. DiIndonesia ini,
sudah

ada

suatu

badan

yang

mengurusi

tentang

telematika,

yaitu

Tim

KoordinasiTelematika Indonesia (TKTI). TKTI mempunyai tugas mengkoordinasikan


perencanaan danmempelopori program aksi dan inisiatif untuk menigkatkan
perkembangan

dan

pendayagunaanteknologi

telematika

di

Indonesia,

serta

memfasilitasi dan memantau pelaksanaannya[15].Tim tersebut memiliki beberapa


terget. Salah satu targetnya adalah pelaksanaan pemerintahanonline atau egoverment dalam bentuk situs/web internet. Dengan e-goverment, pemerintah
dapatmenjalankan fungsinya melalui sarana internet yang tujuannya adalah
memberi pelayanankepada publik secara transparan sekaligus lebih mudah, dan
dapat

diakses

dimaksudkan

(dibaca)

untuk

olehkomputer

peningkatan

dari

interaksi,

mana

tidak

saja.E-goverment

hanya

antara

juga

pemerintah

danmasyarakat, tetapi juga antar sesama unsur pemerintah dalam lingkup nasional,
bahkanintrernasional. Pemerintahan tingkat provinsi sampai kabupaten kota, telah
memiliki situs online.Contohnya adalah DPR, DKI Jakarta, dan Sudin Jaksel. Isi
informasi dalam e-goverment, antaralain adalah profil wilayah atau instansi, data
statistik, surat keputusan, dan bentuk interaktif lainnya.2). E-commercePrinsip ecommerce

tetap

pada

transaksi

jual

beli.

Semua

proses

transaksi

perdagangandilakukan secara elektronik. Mulai dari memasang iklan pada berbagai


situs atau web, membuatpesanan atau kontrak, mentransfer uang, mengirim
dokumen, samapi membuat claim.Luasnya wilayah e-commerce ini, bahkan dapat

meliputi perdagangan internasional, menyangkutregulasi, pengiriman perangkat


lunak (soft ware), erbankan, perpajakan, dan banyak lagi. E-commerce juga
memiliki istilah lain, yakni e-bussines. Contoh dalam kawasan ini adalah tokoonline,
baik itu toko buku, pabrik, kantor, dan bank (e-banking). Untuk yang disebut
terakhir,sudah banyak bank yang melakukan transaksi melalui mobile phone, ATM
(Automatic Teller Machine - Anjungan Tunai Mandiri) , bahkan membeli pulsa.3). ElearningGlobalisasi telah menghasilkan pergeseran dalam dunia pendidikan, dalri
pendidikan tatap mukayang konvensional ke arah pendidikan yang lebih terbuka. Di
Indonesia sudah berkembangpendidikan terbuka dengan modus belajar jarah jauh
(distance lesrning) dengan media internetberbasis web atau situs.Kenyataan
tersebut

dapat

dimungkinkan

dengan

adanya

teknologi

telematika,

yang

dapatmenghubungkan guru dengan muridnya, dan mahasiswa dengan dosennya.


Melihat hasilperolehan belajar berupa nilai secara online, mengecek jadwal kuliah,
dan mengirim naskahtugas, dapat dilakukan.Peranan web kampus atau sekolagh
termasuk cukup sentral dalam kegiatan pembelajaran ini.Selain itu, web bernuansa
pendidikan non-institusi, perpustakaan online, dan interaksi dalamgroup, juga
sangatlah mendukung. Selain murid atau mahasiswa, portal e-learning dapat
diaksesoleh siapapun yang memerlukan tanpa pandang faktor jenis usia, maupun
pengalamanpendidikan sebelumnya[16].

Telematika

transportasi

adalah

cabang

teknologi

yang

mengintegrasikan

telekomunikasi dan software engineering di bidang sistem transportasi. Saat ini


bidang ini telah memainkan peran penting dalam manajemen efektif jaringan
infrastruktur transportasi dan menyediakan kolaborasi optimum antara berbagai
jenis

tipe

transportasi,

atau

(multimodal

yang

dikenal

dengan

transportasi

multimodal

transport).

TOYOTA merupakan salah satu contoh yang menerapkan layanan telematika di


bidang transportasi di Indonesia. Semakin tingginya mobilitas masyarakat, terutama
di wilayah perkotaan, membutuhkan layanan penunjang yang mampu membantu
masyarakat untuk sampai ke tujuannya dalam waktu singkat. Toyota melihat
peluang

ini

dengan

mengembangkan

layanan

telematika.

Telematika (telekomunikasi dan teknologi satelit) akan menjadi bagian dari gaya

hidup

berkendara

di

abad

21

yang

harus

difasilitasi.

Selain itu, Toyota juga memiliki layanan navigasi yang menggandeng perusahaan
pemetaan Tele Atlas. Informasi dan peta lengkap dengan 13.000 lokasi-lokasi
penting, mulai hotel, rumah sakit, hingga dealer Toyota sudah terekam. Saat ini
peta tersebut sudah meng-cover wilayah Pulau Jawa dan Bali. Pada September
2008,

layanan

peta

akan

menjangkau

mencapai

Sumatra.

Toyota juga mengembangkan perangkat keras dan Graphics User Interface (GUI)
yang didesain secara khusus. Dengan layanan Toyota Genuine Accesories (TGA).
Toyota juga mempermudah pengguna Toyota Navigation dengan memberikan
update

perangkat

lunak

tanpa

dikenai

biaya.

Toyota melengkapi layanan telematikanya dengan layanan Mobile Reward Exchange


(MORE) yang dirancang dalam mobile platform untuk pengguna telepon seluler.
Bagi konsumen yang mengikuti MORE akan mendapat informasi seputar M-Toyota
dan

info

program.

Selain itu, layanan video conference merupakan layanan komunikasi yang


melibatkan video dan audio secara real time. Teknologi yang digunakan untuk
layanan video conference komersial pada awalnya dikembangkan di atas platform
ISDN (Integrated Switch Digital Network) dengan standar H.320. Secara fungsional,
elemen

pendukung

layanan

video

conference

terdiri

dari:

- Terminal video conference atau endpoint video conference, adalah perangkat yang
berada

di

sisi

pengguna

video

conference.

- MCU (Multipoint Conference Unit), adalah semacam server yang berfungsi sebagai
pengendali konferensi yang melibatkan banyak pengguna dan banyak sesi
konferensi.
- Gateway dan gatekeeper adalah media yang melakukan proses adaptasi
komunikasi

video

conference

berbasis

ISDN

ke

IP

dan

sebaliknya.

Jenis video conference berdasarkan hubungan diantara pemakainya dapat dibagi


menjadi

tiga

bagian

1. Real Time Colaboration Multiparty Conferencing, merupakan sarana hubungan


konferensi

yang

seketika

dengan

resolusi

yang

baik

dan

interaktif.

2. Active Participation Users, hubungan yang terjadi diantara pemakai dengan

jaringan komputer atau basis data, merupakan konferensi yang seketika dengan
resolusi

yang

baik

dan

interaktif.

3. Passive Participation Users, keikutsertaan pemakai bersifat pasif dan memerlukan


hubungan yang seketika dan interaktif.

2
.
Council
(Majelis)
Majelis terdiri dari anggota ITU yang diangkat oleh Konferensi Berkuasa Penuhsesuai
dengan ketentuan-ketentuan dalam Konstitusi dan Konvensi ITU 1992.Berdasarkan
Pasal 10, diatur sebagai berikut:a. Setiap anggota majelis harus menunjuk
seseorang untuk duduk dalam dewanyang dapat dibantu oleh seorang atau lebih
penasihat.b. Majelis akan menentukan peraturan tata caranya sendiri.c. Dalam
jangka waktu antara Konferensi Berkuasa Penuh, majelis akan bertindak,selaku
badan penguasa ITU, atau nama Konferensi Berkuasa Penuh dalambatas-batas
wewenang yang didelegasikan oleh konferensi tersebut.d. Majelis harus mengambil
semua langkah yang diperlukan untuk memudahkanpelaksanaan ketentuanketentuan konstitusi ini, Konvensi Peraturan Administrastif, Keputusan-Keputusan
Konferensi Berkuasa Penuh.e. Majelis akan mempertimbangkan masalah-masalah
kebijakan telekomunikasidalam arti luas sesuai dengan pedoman-pedoman yang
diberikan KonferensiBerkuasa Penuh.f. Majelis harus menjamin koordinasi pekerjaan
ITU dengan efisiensi pekerjaan ITUdan melakukan pengendalian keuangan yang
efektif terhadap Sekjen dan ketigasektor.g. Sesuai dengan tujuan ITU, majelis harus

mendukung pengembangantelekomunikasi di negara-negara berkembang dengan


segala cara yang tersediabaginya.
3
.
S
ecretary General
(Sekretaris Jenderal)
Sekretariat Jenderal ITU dipimpin oleh seorang sekretaris jenderal, yang dibantuoleh
seorang

wakil.

Sekretaris

jenderal,

dengan

dibantu

oleh

komisi

koordinasi,menyiapkan kebijakan dan rencana strategi untuk ITU dan mengoordinasi


kegiatan-kegiatannya.

Wakil

sekretaris

jenderal

bertanggung

jawab

kepada

sekretaris jenderal di mana ia harus membanti sekretaris jenderal dalam


pelaksanaan tugas-tugasnya dan melaksanakan tugas-tugas khusus yang diberikan
padanya olehsekretaris jenderal.

4
.
W
orld Conference on International Telecommunication
Konferensi dunia mengenai Telekomunikasi Internasional memiliki kewenangandalam
hal perubahan atau merevisi Peraturan Telekomunikasi Internasional. Selainitu,
konferensi ini diharapkan dapat menyelesaikan masalah-masalahtelekomunikasi
internasional

yang

menjadi

kewenangannya

dan

berhubungandengan

anggotanya.Dalam struktur Organisasi, ITU dilengkapi sektor-sektor yang memiliki


kewenangankhusus dan masing-masing memiliki biro yang dipimpin oleh seorang
direktur.Sektor-sektor tersebut adalah sebagai berikut:

a. Radio
C
ommuni
c
ation S
ec
tor
Fungsi sektor komunikasi radio adalah untuk memenuhi tujuan ITU yangberhubungan
dengan komunikasi radio dengan cara menjamin penggunaanspektrum frekuensi
radio secara rasional, efisien, dan ekonomis oleh semuapemberi jasa komunikasi
radio, termasuk yang menggunakan orbit satelitgeostasioner, dengan menaati
ketentuan-ketentuan Pasal 44 Konvensi ITUtentang penggunaan spektrum frekuensi
radio

dan

orbit

satelit

geostasioner,

dandengan

melaksanakan

pengkajian-

pengkajian tanpa batas mengenai jarakfrekuensi dan menyetujui rekomendasirekomendasi mengenai masalah-masalah komunikasi radio.
b. T
e
l
ec
ommuni
c
ation Standardization S
ec
tor

Fungsi

Sektor

ITUmengenai

Standardisasi
standardisasi

Telekomunikasi
telekomunikasi,

adalah
dengan

untuk

mencapai

mempelajari

tujuan

masalah-

masalahteknis, operasional dan tarif dan menyetujui rekomendasi mengenai


masalah-masalah tersebut dengan maksud standardisasi telekomunikasi untuk
seluruhdunia.
c
.T
e
l
ec
ommuni
c
ation D
e
v
e
lo
p
m
e
nt S
ec
tor

Fungsi

spesifik

Sektor

adalahmeningkatkan

level

Pengembangan
kepedulian

Telekomunikasi

para

pembuat

salah

satunya

keputusan

mengenai

perananpenting telekomunikasi dalam program nasional pengembangan ekonomis


dan

sosial, untuk memberikan informasi dan nasihat mengenai pilihan-pilihankebijakan


maupun struktur yang mungkin ada.Berdasarkan
C
onstitution and
C
onv
e
ntion ITU
1992, keanggotaan ITU terdiri dari:a. setiap negara yang menjadi anggota ITU selaku
pihak pada suatu KonvensiTelekomunikasi Internasional sebelum mulai berlakunya
Konstitusidan KonvensiITU 1992;b. setiap negara lain, anggota PBB, yang kemudian
menjadi pihak pada konstitusidan konverensi;c. setiap negara lain yang bukan
anggota PBB, yang mengajukan permintaan untukmenjadi anggota, dan yang
setelah memperoleh persetujuan mengenaipermintaan tersebut dari dua per tiga
anggota ITU, menjadi Pihak padaKonstitusi ini dan Konvensi sesuai dengan Pasal 42
Konstitusi.Perlu diketahui, negara Republik Indonesia bergabung menjadi anggota
ITU padatanggal 1 Januari 1949. Adapun Hak dan Kewajiban anggota ITU adalah
sebagaiberikut:a. Semua anggota mempunyai hak untuk turut serta dalam
konferensi, dapat dipilihuntuk menjadi anggota dewan dan mempunyai hak untuk
menunjuk calon-calonuntuk dipilih sebagai pejabat uni atau sebagai anggota Dewan
Peraturan Radio.b. Setiap anggota mempunyai satu suara pada semua Konferensi
Berkuasa Penuh,semua konferensi dunia dan semua sidang komunikasi radio dan
rapat kelompokstudi, dan apabila menjadi anggota dewan, semua sidang dewan
tersebut.c. Setiap anggota juga mempunyai satu mengenai konferensi regional,

hanyaanggota dari wilayah yang bersangkutan mempunyai hak suara.Berdasarkan


Pasal 31 Konstitusi ITU 1992 bahwa ITU memiliki
L
e
gal
C
a
p
a
c
ity
(Kapasitas Hukum) dalam wilayah para anggotanya sebagaimana diperlukan
untukpelaksanaan fungsi-fungsinya dan mencapai tujuannya. Dalam hubungan
kerja dengananggotanya, setiap negara anggota menetapkan suatu badan tertentu
yang

bertanggung jawab terhadap pengaturan telekomunikasi di wilayahnya. Badan


tersebutselanjutnya disebut dengan istilah administrasi (
administration
).
4
Di era millenium baru ini, ITU lebih lanjut meninjau ulang dan melakukan
penyesuaianprioritas menyesuaikan perkembangan yang cepat dalam bidang
telekomunikasi global.Ketika dunia mulai mengarah pada teknologi komunikasi
untuk perdagangan,komunikasi dan meng-akses informasi, peran ITU dalam standar

pengembangan dansistim baru, akan menjadi strategis dalam kebijakan komunikasi


globa

Anda mungkin juga menyukai