Anda di halaman 1dari 6

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Di zaman milenial ini, banyak sekali teknologi yang menarik untuk


disaksikan. Salah satunya adalah chat bot. Chatbot berasal dari kata
Chatterbot. Chat ngobrol dan bot kependekan dari robot. Adapun chatter
adalah tukang ngobrol. Jadi, chatterbot atau chatbot adalah robot yang bisa
diajak ngobrol. Chat bot ini adalah suatu hal yang menarik karena kita bisa
berbicara layaknya dengan manusia tapi sebenarnya yang kita ajak bicara
adalah robot. Jika kita adalah online shop pasti kita akan mengalami kesulitan
dalam layanan chat sama pelanggan karena pelanggan pasti sangat banyak,
untuk mengatasi hal ini para online shop pasti mencari karyawan baru untuk
melakukan nya, dan itu pasti akan menguras dana dan waktu . Solusi yang
baik adalah menggunakan chatbot, chatbot sangat baik dalam menjawab chat
satu persatu dari pelanggan karena chatbot sangat cepat dalam membalas.
Pada mulanya, program komputer (bots) ini diuji melalui Turing Test,
yaitu dengan merahasiakan identitasnya sebagai mesin sehingga dapat
mengelabui orang yang bercakap-cakap dengannya. Jika pengguna tidak dapat
mengidentifikasi bots sebagai suatu program komputer, maka chatterbot
tersebut dikategorikan sebagai kecerdasan buatan (atau artificial intelligence).

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana Sejarah Chatbot?


2. Bagaimana dengan Tren Chatbot?
3. Bagaimana pemahaman Teknologi Chatbot?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui sejarah chatbot


2. Untuk mengetahui Tren tentang chatbot
3. Untuk mengetahui Teknologi apa yang digunakan chatbot

1
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Chatbot

Chatbot mulai dikembangkan sekitar dekade 1960-an. Awalnya, chatbot


merupakan program komputer coba-coba tujuannya untuk memperdaya orang
yang chattingseolah-olah dengan manusia padahal sesungguhnya dengan mesin.
Berjalannya waktu, chatbot terus mengalami kemajuan. Chatbot dikembangkan untuk
bisa mensimulasi percakapan manusia sesungguhnya. Ini untuk menjawab keinginan
manusia untuk bisa berbicara dengan komputer menggunakan bahasa yang digunakan
oleh manusia. Hingga 1966, Massachusetts Institute of Technology merilis sebuah
chatbot bernama ELIZA. ELIZA dirancang sebagai chatbot yang memiliki tabiat
sebagai seorang psikoterapis dalam berinteraksi atau ber-chatting dengan lawan
bicara manusia. Setelah era ELIZA muncul dan sukses, kini bertebaran chatbot-
chatbot lain seperti MegaHAL, CONVERSE, ELIZABETH, dan
ALICE.(tirto.id;Teknologi). Dikutip dari (http://www.immersa-lab.com/mengenal-
apa-itu-chatbot-dan-cara-kerjanya.htm).
Dalam sejarahnya, selain ELIZA, terdapat beberapa chatbot yang sukses
mendapatkan perhatian khalayak. Julia, sebuah chatbot yang dikembangkan pada
1990. Andrew Leonard, penulis buku Bots: The Origin of New Species mengatakan
bahwa Julia memberikan sentuhan rasa pada dunia chatbot. Selain Julia, kesuksesan
lainnya diperoleh oleh Cleverbot, sebuah chatbot yang diluncurkan oleh Rollo
Carpenter pada 1997. Cleverbot meraih sukses karena dapat memberikan tanggapan
percakapan atas interaksi dengan manusia yang telah disimpan dan dipelajari.
Cleverbot sempat disebut-sebut sebagai chatbot yang paling canggih memanipulasi
percakapan seperti manusia pada umumnya.Chatbot kini terus berkembang, apalagi
selepas dunia komputer kini dapat melakukan penambangan data dengan lebih baik
dan hadirnya machine learning. Microsoft, perusahaan yang dipimpin Nadella,
merupakan salah satu perusahaan yang cukup serius menggarap teknologi chatbot.
Microsoft baru saja memperkenalkan chatbot bernama Rinna. Sebuah chatbot yang
berperan sebagai seorang perempuan berusia 19 tahun yang bisa
diajak chatting melalui aplikasi Line dalam bahasa Indonesia. Dikutip dari
(tirto.id;Teknologi).

2
2.2 Tren Chatbot

Percakapan dengan robot seolah menjadi tren belakangan ini. Atas nama
pengalaman pengguna yang lebih baik banyak perusahaan atau bisnis mulai
mengembangkan chatbot untuk berbagai macam keperluannya. Mulai dari pelayanan
pengguna hingga memberikan pelayanan mandiri lainnya. Chatbot menjadi inovasi
paling banyak diminati. Chatbot juga menyimpan banyak potensi dengan berbagai
macam teknologi mutakhir di belakangan ini, mulai dari AI (Artificial Intelligence),
Machine Learning, Deep Learning, dan NLP (Natural Language Processing).

Chatbot 1.0

Chatbot bekerja untuk menggantikan peranan manusia dalam melayani


pembicaraan melalui aplikasi pesan. Ia menjawab kalimat demi kalimat yang
dituliskan orang yang berada di ujung satunya. Tentu jika orang diujung lainnya
merasa dirinya dilayani manusia, itu artinya kesuksesan bagi chatbot.
Chatbot memungkinkan komputer atau mesin menggantikan peran manusia dalam
membalas percakapan di sisi satunya. Chatbot memahami, belajar, dan berinteraksi
layaknya manusia. Semua itu berkat kemampuannya berevolusi dan berkembang.

2.3 Teknologi Chatbot

Pada kecerdasan buatan yang ada di dalam chatbot merupakan pembelajaran


mesin yang dikenal sebagai Natural-language Processing (NLP) atau pengolahan
bahasa alami. Pembelajaran pada mesin ini bisa diterapkan diberbagai bidang dalam
menciptakan algoritma pada chatbot, sedangkan NLP punya kemampuan untuk
mengambil irama percakapan dan meniru percakapan manusia.
Chatbot ini dilatih untuk bisa menerjemahkan data masukan ke nilai keluaran
yang diinginkan. Ketika chatbot diberi data, ia akan bisa menganalisa dan membentuk
suatu konteks untuk menunjuk pada data yang relevan dimana akan bereaksi kepada
permintaan baik lisan ataupun tertulis. Mesin akan melihat ke pembelajaran yang
mendalam di dalam AI (Artificial Intelligence), pada saat itu mesin akan menemukan
pola baru dalam data tanpa diberi informasi ataupun pelatihan sebelumnya, setelah itu

3
mengestrak dan menyimpan polanya. Algoritma pada pembelajaran mesin ini, dikenal
sebagai syaraf tiruan, yang terdiri dari lapisan berbeda untuk analisis dan
pembelajaran data. Algoritma ini terinspirasi dari otak manusia, yang setiap
lapisannya terdiri dari neuron buatan sendiri yang saling berhubungan dan responsif
satu sama lain. Setiap koneksi pada jaringan chatbot diboboti oleh pola kejadian
pembelajaran sebelumnya, pada setiap masukkan data, akan menerima lebih banyak
“pembelajaran” yang terjadi dan didapat (dailysocial.id;memahami-teknologi-dibalik-
chatbot).

4
BAB III

KESIMPULAN

Dalam perkembangan teknologi yang kian melesat, banyak sekali


bermunculan macam – macam teknologi. Dan salah satunya adalah chatbot, Chatbot
diciptakan untuk membantu kita mendapat informasi melalui percakapan layaknya
komunikasi dengan sesame manusia. Teknologi yang digunakan adalah melaui pesan
yang tersimpan dikomputer atau mesin kemudian dimplementasikan didalam
beberapa aplikasi.
Chatbot ini dilatih untuk bisa menerjemahkan data masukan ke nilai keluaran
yang diinginkan. Ketika chatbot diberi data, ia akan bisa menganalisa dan membentuk
suatu konteks untuk menunjuk pada data yang relevan dimana akan bereaksi kepada
permintaan baik lisan ataupun tertulis.
Algoritma pada pembelajaran mesin ini, dikenal sebagai syaraf tiruan, yang
terdiri dari lapisan berbeda untuk analisis dan pembelajaran data. Algoritma ini
terinspirasi dari otak manusia, yang setiap lapisannya terdiri dari neuron buatan
sendiri yang saling berhubungan dan responsif satu sama lain. Setiap koneksi pada
jaringan chatbot diboboti oleh pola kejadian pembelajaran sebelumnya, pada setiap
masukkan data, akan menerima lebih banyak “pembelajaran” yang terjadi dan didapat
(dailysocial.id;memahami-teknologi-dibalik-chatbot).
Chatbot merupakan program komputer tujuannya untuk memperdaya orang
yang chattingseolah-olah dengan manusia padahal sesungguhnya dengan mesin.
Berjalannya waktu, chatbot terus mengalami kemajuan.

5
DAFTAR PUSTAKA

Gemilang, R. (t.thn.). Mengenal apa itu chatbot. Diambil kembali dari http://www.immersa-
lab.com/mengenal-apa-itu-chatbot-dan-cara-kerjanya.htm

Kemunculan chatbot : Membidik tren chat commerce di asia tenggara. (t.thn.). Diambil
kembali dari https://dailysocial.id/post/kemunculan-chatbot-membidik-tren-chat-
commerce-di-asia-tenggara

Kompas.com. (t.thn.). Teknologi "Chatbot", Tren Teknologi Bisnis Baru untuk Rangkul
Generasi Milenial. Diambil kembali dari
https://biz.kompas.com/read/2017/09/20/084806628/teknologi-chatbot-tren-
teknologi-bisnis-baru-untuk-rangkul-generasi-milenial

Mandiri gandeng startup kembangkan layanan chatbot. (t.thn.). Diambil kembali dari
https://katadata.co.id/berita/2018/03/19/mandiri-gandeng-startup-kembangkan-
layanan-chatbot-mita

Ryza, P. (t.thn.). Memahami teknologi di balik chatbot. Diambil kembali dari


https://dailysocial.id/post/memahami-teknologi-di-balik-chatbot

Zaenudin, A. (t.thn.). Chatbot, Era Manusia Bercakap-cakap dengan Komputer. Diambil


kembali dari https://tirto.id/chatbot-era-manusia-bercakap-cakap-dengan-
komputer-cv1D

Anda mungkin juga menyukai