Anda di halaman 1dari 13

TUGAS

Interaksi Manusia dan Komputer

Laili Makhfuzah 10.12.4402 / S1SI.01

STMIK AMIKOM YOGYAKARTA

BAB I KASUS Pembahasan mengenai antarmuka, desain layar, dan usabilitas dari system operasi Ubuntu 12.10 Dalam pengembangan produknya, sekarang ini perusahaan-perusahaaan mulai beralih dari metode lama yaitu metode berorientasi teknologi (technology-oriented methods) menjadi metode berorientasi pengguna (user-oriented methods). sasaran dari metode ini menetapkan kebutuhan suatu sistem. suatu kebutuhan adalah suatu sasaran yang harus ditemui. suatu produk yg dikembangkan, didasarkan pada masukan dari para pemakai atau pihak-pihak lain yang berkepentingan. Metode berorientasi pengguna inilah yang melahirkan istilah usabilitas. Usabilitas adalah suatu istilah yang digunakan untuk menandakan bahwa orang dapat mempekerjakan alat tertentu dengan mudah dalam rangka mencapai tujuan tertentu. usabilitas dapat juga mengacu pada metode yang digunakan untuk mengukur kemudahan dan studi mengenai kerapian atau efisiensi suatu obyek yang dalam hal ini ialah kemudahan dalam penggunaan sistem dan aplikasi komputer itu sendiri. Usabilitas memegang peranan penting dalam pengembangan sebuah website, pembelajaran mengenai perilaku pengguna web ini sangat penting, karena sebagaimana kita ketahui bahwa pengguna tidak ingin menunggu akibat sistem yang terlalu lambat (slow site), dan pengguna pun tidak ingin belajar mengenai cara menggunakan web tersebut, sebuah web yang interaktif akan membuat penggunanya mampu menyerap dan mempelajari web tersebut dengan seketika setelah membacanya sekilas (scanning).

BAB II LANDASAN TEORI Interaksi Manusia dan Komputer Menurut sumber Wikipedia, Interaksi Manusia dan Komputer (bahasa Inggris: human computer interaction, HCI) adalah disiplin ilmu yang mempelajari hubungan antara manusia dan komputer yang meliputi perancangan, evaluasi, dan implementasi antarmuka pengguna komputer agar mudah digunakan oleh manusia. Ilmu ini berusaha menemukan cara yang paling efisien untuk merancang pesan elektronik. Sedangkan interaksi manusia dan komputer sendiri adalah serangkaian proses, dialog dan kegiatan yang dilakukan oleh manusia untuk berinteraksi dengan komputer yang keduanya saling memberikan masukan dan umpan balik melalui sebuah antarmuka untuk memperoleh hasil akhir yang diharapkan. Sistem harus sesuai dengan kebutuhan manusia dan dirancang berorientasi kepada manusia sebagai pemakai. Sebuah interface sistem harus dibuat senyaman mungkin, agar user tidak cepat bosan dan jenuh dalam menggunakan sistem yang kita buat. Beberapa sub-bidang studi yang berhubungan dengan interaksi dengan komputer : 1. Teknik Elektronika/Ilmu Komputer, bidang studi ini memberikan kerangka kerja untuk dapat merancang sistem IMK. 2. Perancangan grafis dan tipografi, sebuah gambar dapat bermakna sama dengan seribu kata. Gambar dapat digunakan sebagai sarana yang cukup efektif untuk dialog antara manusia dan komputer. 3. Ergonomi berhubungan dengan aspek fisik untuk mendapatkan lingkungan kerja yang nyaman, dimana interaksi manusia-komputer berkaitan dengan bentuk fisik dari mesin. Misal: bentuk keyboard, mouse, posisi duduk, dll. 4. Antropologi, untuk memahami cara kerja berkelompok yang masing-masing anggota bekerja sesuai dengan bidangnya. 5. Faktor manusia berkaitan dengan masalah-masalah psikologis seperti memahami sifat dan kebiasaan, persepsi dan pengolahan kognitif, dan ketrampilan motorik pengguna. 6. Linguistik, untuk melakukan dialog diperlukan komunikasi yang memadai menggunakan bahasa khusus; seperti: bahasa grafis, bahasa menu, bahasa perintah. 7. Sosiologi, studi tentang pengaruh sistem manusia-komputer dalam struktur sosial, misal adanya PHK karena otomasi kantor. 8. Interaksi manusia dan komputer mengkaji bagaimana hubungan-hubungan yang terjadi antar ilmu komputer desain terkait dengan manusia dengan komputer. Bagi para perancang interface, antarmuka komputer harus sering diuji, sehingga memungkinkan pertukaran informasi yang efektif. Beberapa aspek yang menjadi fokus dalam perancangan sebuah interface adalah : 1. Metodologi dan proses yang digunakan dalam perancangan sebuah interface. 2. Metode implementasi interface. 3. Metode evaluasi dan perbandingan interface. 4. Pengembangan interface baru. 5. Mengembangkan sebuah deskripsi dan prediksi atau teori dari sebuah interface baru.

Menurut sumber Wikipedia, sebuah IMK mempunyai 8 aturan, aturan ini sering disebut dengan aturan emas, aturan-aturan ini adalah : 1. Upayakan untuk konsistensi 2. Memungkinkan pengguna sering untuk menggunakan jalan pintas 3. Penawaran informatif umpan balik 4. Desain dialog untuk menghasilkan penutupan 5. Penawaran kesalahan pencegahan dan penanganan kesalahan sederhana 6. Izin tindakan pemulihan 7. Dukungan internal lokus kontrol 8. Kurangi beban memori jangka pendek Tujuan adanya interaksi manusia dan komputer adalah : 1. Menghasilkan sistem yang bermanfaat(usable), memiliki manfaat dan mudah dioperasikan oleh user 2. Fungsionalitas, fungsi-fungsi yang ada dalam sistem yang dibuat sesuai dengan perencanaan 3. Keamanan(safe), apakah sistem yang kita dibuat memiliki tingkat pengamanan data atau tidak 4. Efektifitas dan Efisiensi, berpengaruh pada produktifitas kerja dari penggunanya dan sistem yang dibuat harus berfungsi dengan baik Ruang Lingkup IMK meliputi 3 komponen : 1. Manusia Manusia merupakan pengguna (user) yang memakai komputer. User ini berbedabeda dan memiliki karakteristik masing-masing sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya dalam menggunakan komputer. 2. Komputer Komputer merupakan peralatan elektronik yang meliputi hardware (perangkat keras) dan software (perangkat lunak) 3. Interaksi Interaksi ini adalah saat user mengoperasikan perangkat lunak dan keras untuk dapat memberikan input ke sistem dan menerima output dari sistem. Interface adalah bagian sistem komputer yang memungkinkan manusia berinteraksi dengan komputer. Manusia dan sistem komputer berinteraksi lewat input dan output melalui interface. Komputer bekerja sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh pengguna. Interface yang banyak diinginkan user adalah yang memenuhi kriteria : 1. User friendly, antarmuka yang bagus, mudah dioperasikan, mudah dipelajari, dan pengguna merasa senang menggunakan sistem tersebut. 2. Berkualitas tinggi yang dikagumi oleh orang-orang. Suatu antarmuka dibuat tidak hanya dapat dilihat, disentuh, atau didengar, tetapi juga mencakup konsep, kebutuhan pengguna untuk mengetahui sistem komputer dan harus dibuat terintegrasi ke seluruh sistem.

BAB III ANALISIS Perancangan Tampilan Sistem Operasi Ubuntu 12.10 1. Home ( Halaman utama)

2. Bagian Kiri
a. Navigasi yang membingungkan dan tidak efisien

Ada dua menu utama yaitu Home dan News yang diletakkan sekelompok dengan menu-menu kategori, hal ini menunjukkan ketidak rapian rancangan visual. Navigasinya membingungkan, sehingga menyebabkan kemudahan pembacaan
5

menjadi menurun. Grafis yang tidak tepat sehingga unsur-unsur tersembunyi. Saran : Membagi informasi tersebut menjadi unit yang logis, bermakna dan masuk akan, pengaturan unsur layar yang tepat. Sebaiknya dua menu tersebut diletakkan dibagian atas (tepat dibawah header dan disusun secara horizontal).
b. Menu-menu tidak tersusun rapi

Pada kolom kiri di website tersebut ada beberapa list menu kategori, menu-menu tersebut tidak tersusun dengan baik sehingga menyulitkan pengguna dalam mencari kategori yang memang benar-benar di inginkan karena menu tersebut tidak tersusun secara alphabetic. Saran : Mengorganisir menu-menu tersebut serta sajikan sesuai prioritas informasi sehingga memudahkan mencari informasi.

c. Inkonsistensi desain link

Masih dikolom bagian kiri website, ada sub-menu dari tiap-tiap kategori menu disana yang sebenarnya merupakan sebuah link. Saran : Sub-menu tersebut sebaiknya diberi warna biru atau digaris bawahi agar fungsinya sesuai sebagai link. Dan pengguna tidak dibuat bingung.

3. Bagian Tengah a. Kontrol yang kurang lengkap Pada logo website tidak terdapat link ke home yang seharsunya mempermudah pengguna disaat browsing pada halaman tertentu dan ingin kembali ke home tanpa harus mencari bacaan HOME.

b. Inkonsistensi penggunaan bahasa

Penulisan tidak konsisten. Dapat dilihat dari informasi pada website yang menggunakan dua bahasa sekaligus, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Penggabungan bahasa mungkin boleh dilakukan pada kondisi tertentu. Misalnya, pada saat tidak ada makna kata yang sesuai dalam Bahasa Indonesia. Saran : Pemberian informasi ini mungkin diperuntukkan bagi user yang berada diluar indonesia, oleh karena itu sebaiknya informasi waktu tersebut ditulis dalam Bahasa Inggris, jika memang diperunttukkan juga kepada pengguna yang berada diluar indonesia. c. Inkonsistensi desain link Penekanan Typeface dan grafik yang tidak tepat, terlalu banyak informasi yang tidak dipilih sehingga menyebabkan kemudahaan pembaca pengguna menjadi rendah.

Pada kolom bagian tengah website, ada beberapa artikel tutorial. Pada artikel dicantumkan nama orang (administrator) yang mem-posting artikel tersebut. Nama admin diberi warna biru,namun saat pointer diarahkan kenama tersebut, ternyata itu
7

bukan link. Lihat pada penjelasan singkat, ada tulisan yang menggunakan font yang sama dengan font yang digunakan untuk menuliskan nama admin yang mem-posting (ukuran,warna dan typeface sama) yang ternyata adalah link. Ketentuan ini menjadi tidak jelas dalam membedakan antara link dan bukan link. Sehingga pengguna akan terkecoh. Saran : Sebaiknya memberikan batasan yang jelas antara penggunaan font sebagai link dan bukan link dan juga penyederhanaan tampilan agar mudah dibaca. d. Inkonsistensi desain penulisan (dalam penggunaan font)

Perhatikan font nomor 1 dan 2 dicetak tebal (bukan sebagai link), sedangkan nomornomor setelahnya ditulis tanpa cetak tebal. Hal ini melanggar konsep Regularity dalam mendesain layar pada sebuah website. Saran : Sebaiknya menggunakan elemen yang serupa dalam ukuran, bentuk, warna, jarak dan membuat regularity ( keteraturan) yang jelas dengan menerapkan ruang dan pelusuran horizontal dan vertikal yang konsisten baik dari segi penempatannya maupun segi penulisan. e. Tampilan tidak terususun rapi Penulisan nama tidak diurutkan berdasarkan alphabet awal sehingga pengguna kesulitan mencari posisi nama apabila sudah terdaftar atau sekedar mengetahui apakah memang sudah benar-benar terdaftar sebagai anggota kelompok website.

Saran : Lakukan pengelompokan dengan judul dan berikan urutan yang jelas untuk menghindari rendahnya tingkat kemudahan dalama membaca web .
8

f. Grouping tanpa dasar pengelompokan yang jelas

Tidak adanya pola dan ketentuan yang jelas mengenai pembagian kelompok dari anggota website. Saran : Lakukan grouping untuk menyajikan pengelompokan fungsional dari elemen yang saling berhubungan. g. Inkonsistensi desain link

Pada tulisan biru dan di-bold disebelah kiri, ternyata bukan link, hanya sebagai judul dari halaman. Lalu pada gambar sebelah kanan, juga ada tulisan dengan font yang sama dengan font yang digunakan pada tulisan disebelah kiri, yaitu berwarna biru dan di-bold, tetapi itu merupakan link. Saran : Seharusnya untuk fungsi yang berbeda, digunakan font yang berbeda juga, sedangkan untuk menuliskan kata atau prase sebagai link, digunakan tulisan berwarna biru atau dengan digarisbawahi agar telihat perbedaannya. h. Tampilan yang tidak tersusun dan kurang rapi

Pada bagian Category Tutorial Coreldraw terdapat 6 point yang fontnya tidak dicetak tebal, tidak berwarna biru dan tidak digarisbawahi, sebenarnya itu bukanlah sebuah
9

informasi melainkan link. Dan urutan point-point tersebut tidak beraturan, bisa dibayangkan jika jumlahnya bertambah banyak,hal ini akan menyulitkan pengguna dalam melakukan pencarian artikel yang di inginkan. Saran : Harus konsisten dalam desain, gunakanlah aturan yang umum seperti pemberian warna biru dan digarisbawahi sebagai link, dan urutkanlah point-point penting agar pengguna tidak kesulitan mencari informasi yang diinginkannya. i. Ketidakkonsistenan desain penulisan dan ketidakjelasan informasi

Terdapat tulisan Email send.., ini merupakan kesalahan dalam pemberian informasi karena email tersebut menggunakan Bahasa Inggris, menunjukkan ketidakkonsistenan Bahasa dan kurang bermanfaat karena kata-kata tersebut sama sekali tidak berarti. Terdapat juga keterangan yang kurang jelas dibagian E-MAIL anda dan No.Hp yang terdapat peringatan respon2 dan respon1, karena urutannya yang salah. Penggunaan tulisan yang tidak konsisten, Nama ditulis menggunakan huruf kecil dengan huruf besar pada awal kata, tetapi E-MAIL Anda, E-MAIL, dan ISI EMAIL ditulis dengan huruf besar semua. Saran : Menampilkan informasi harus sesuai dengan fungsi dan tempatnya, gunakan kata-kata yang tepat agar tidak terjadi kesalahpahaman bagi pengguna.

4. Bagian Kanan a. Page scrolling yang tidak efesien Ada scroll horizontal dan scroll vertikal pada website ini, scroll vertikal lebih kurang 1012 kali, sementara rata-rata scrolling vertikal maksimum 6-8kali. Ini terjadi karena website ini menampilkan banyak tutorial pada satu halaman dan tidak tersusun secara teratur. Saran : Sebaiknya penggunaan scrolling horizontal dihindari, mungkin ini tidak menyulitkan pengguna karena pemakaiannya cukup mudah, tetapi dari segi estetika akan membuat pengguna merasa kurang nyaman pada saat browsing. b. Desain yang kurang rapi dan tidak konsisten

10

Dipojok kanan bagian atas (dibawah header) ada kolom informasi yang dberi nama Statistik Situs yang isinya berupa informasi mengenai situs tersebut, yaitu Visitor dan Pages dan menggunakan simbol dengan orang yang diberi warna berbeda. Simbol orang berwarna biru digunakan untuk mengartikan jumlah pengunjung situs, sedangkan simbol orang berwarna kunin digunakan untuk mengartikan jumlah halaman yang terdapat pada situs ini. Ini bentuk desain yang kurang baik karena penggunaan simbol yang kurang tepat. Saran : Gunakan bahasa yang jelas dan mudah dimengerti. Dan gunakan elemen yang sesuai dalam menjelaskan suatu fungsi tertentu dan sesuai dengan informasi yang dijelaskan. c. Ketidakjelasan dalam penggunaan fungsi sebagai pemenuhan kebutuhan pengguna

Dibagian kolom paling kanan website, terdapat informasi berupa status chatting online para admin. Segi fungsional, ini sangat berguna, karena memungkinkan para pengguna berkomunikasi dengan admin. Lihat dua nama admin yang dibawah, ini tidak menjelaskan status para admin tersebut sedang online atau tidak. Sementara dua nama admin yang diatas menggunakan keterangan bahwa mereka sedang tidak online (Not Online). Ketika pointer diarahkan ke nama tersebut, ternyata tidak ada link sama sekali. Saran : Berikan informasi yang jelas agar pengguna tidak bingung, desain navigasi yang baik, informasi yang logis dan penyajian menurut prioritas informasi merupakan indikator kebaikan desain layar. d. Tampilan tidak tersusun rapi dan fungsi serta control yang membingungkan

11

Dibagian sebelah kanan, ada menu shortcut. Menu ini berisi tutorial yang terdapat dalam situ, tutorial tersebut terbagi menjadi beberapa kategori, namun kategori tersebut tidak terurut, dan penulisannya tidak rapi. Tiap-tiap kategori terdapat list, list ini juga tidak tersusun dengan rapi. Ini bukanlah sebuah informasi biasa, melainkan sebuah link. Saran : Hindari layout yang tidak terstruktur dan tidak terarah yang memungkina terjadinya kesalahan, buatlah kategori tersebut menjadi point-point yang terstruktur jelas. Perbaiki kualitas presentasi agar pengguna tidak mengalami kesulitan membaca. e. Derajat kepentingan dalam desain tampilan informasi

Dibawah menu kategori, ada informasi mengenai blog-blog maupun situs-situs lain yang sudah terhubung dengan situs ini atau menggunakan informasi yang terdapat disitus ini. Hal ini tidak perlu dilakukan, karena kurang bermanfaat. Saran : Perbaiki kualitas presentasi, jangan sampai pengguna kesulitan yang akan menurunkan kemampuan pengguna dan lebih fatalnya lagi, pengguna tidak ingin mengakses situs ini.

Daftar Pustaka http://www.pdfone.com/download/11_pengantar-metode-statistik-1/tugas-akhir-mata-kuliahimk-irsyadinnas-g14053052.html/ tanggal akses 20130329 pukul 10.05 WIB http://id.wikipedia.org/wiki/Interaksi_manusia-komputer/ tanggal akses 20130330 pukul 11.00 WIB Ariyus, Dony dan Sudarmawan. 2007. Interaksi Manusia & Komputer. Yogyakarta: Penerbit Andi
12

13

Anda mungkin juga menyukai