Anda di halaman 1dari 4

NAMA : MUHAMMAD ARIF SYAHPUTRA

NIM : 200150142

PRODI : TEKNIK ELEKTRO (A3)

MK : PENDIDIKAN AGAMA

UJIAN AKHIR SEMESTER PENDIDIKAN AGAMA

1. Sistem ekonomi islam sebagai sebuah  ad-din  yang  syumul, sumbernya


berasaskan kepada sumber yang mutlak yaitu al-Quran dan al-Hadits. Al-Quran
dan al-Hadits ini menyuruh kita mempraktekkan ajaran wahyu tersebut dalam
semua aspek kehidupan termasuk mu'amalah. Dan juga dalam ekonomi islam
terdapat larangan-larangan Allah seperti riba, perniagaan babi, judi, arak dan
lain-lain karena perkara-perkara tersebut merusak fungsi manusia itu sendiri.
Kesemuanya itu menjurus kepada suatu tujuan yaitu keseimbangan rohani dan
jasmani manusia berdasarkan tauhid.
Sedangkan ekonomi konvensional tidak bersumber atau berlandaskan wahyu.
Oleh karena itu ia lahir dari pemikiran manusia yang bisa berubah berdasarkan
waktu atau masa sehingga diperlukan maklumat yang baru. Itu bedanya antara
sumber wahyu dengan sumber akal manusia atau juga dikenal sebagai falsafah
yang lepas bebas dari ikatan wahyu.

2. Islam memandang bahwa perubahan adalah keniscayaan. Karenanya, Al-Quran


sebagai kitab suci umat Islam disebut: “shalihun likulli al-zaman wa al-makan”.
Artinya, Islam itu cocok (compatible) bagi umat di setiap era dan tempat. Di
dalamnya terkandung nilai-nilai universal yang tidak akan pernah usang ditelan
zaman. sebagai seorang muslim, setidaknya kita bisa menyikapi perubahan
diantaranya adalah:

Pertama, percaya pada diri sendiri. Yakin berdiri tegak di atas kaki sendiri. Orang
yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak akan membiarkan kebiasaan lama,
orang lain, dan kondisi lingkungan “mendikte” atau menentukan nasibnya. Dia
menunjukkan sikap dan menentukan diri sendiri arah hidupnya. Ia tak pernah
terkurung dalam ketakutan, melainkan selalu berusaha melakukan tindakan
membangun.

Apalagi bagi orang yang beragama, beriman kepada Allah. Keyakinan kepada
Tuhan hari akhir adalah pondasi utama dalam menapaki kehidupan. Tidak
mudah goyah karena hanya kepentingan sesaat. Perubahan memang
menawarkan kemudahan dan keindahan duniawi. Namun, bagi orang yang
beriman tetap memegang teguh nilai-nilai ketuhanan.
3. Jadi menurut saya ada beberapa faktor yg harus dipahami untuk mengurangi
kasus perceraian yg terjadi di indonesia yaitu :

 Jangan menyalahkan satu sama lain


Dalam berumah tangga tentu tidak luput dari kesalahan dan
pertengkaran. Namun, dengan menyalahkan satu sama lain tidak akan
memeprbaiki permasalahan, yang ada semakin memperkeruh suasana.
sudah seperti ini, ada baiknya jika kamu dan pasanganmu membicarakan
berdua dan belajar menerima kenyataaan bahwa tidak semua harapan
berjalan sesuai harapan. Dengan belajar lebih ikhlas dan menerima,
hubunganmu dan pasangan mungkin akan jauh dari kata perceraian.
 Mau berkompromi satu sama lain
kompromi sangat diperlukan dalam suatu hubungan, hal ini berguna
untuk menghindari egoisme antar pasangan.
 Saling mendengarkan satu sama lain
Komunikasi yang bermasalah seringkali menjadi penyebab akar dari
permasalahan suatu hubungan. Sehingga kamu dan pasangan
memerlukan komunikasi yang baik agar pernikahan dapat berjalan seusai
yang diharapkan serta terhindar dari perceraian. Dengan mendengarkan
pasanganmu, kamu juga bisa mengetahui perasaannya serta memahami
apa yang ia pikirkan. 
 Luruskan kesalahpahaman
kesalahpahaman seringkali menjadi salah satu akar penyebab retaknya
rumah tangga. Kesalahpahaman juga bisa membuat pasangan pada
akhirnya kehilangan kepercayaan. 
 Belajar memaafkan dan melupakan
 seperti ini juga sangat penting dalam mempertahankan rumah tanggamu.
Tidak ada orang yang menyukai jika kesalahannya selalu diungkit dan
diingat setiap kali bertengkar. Dalam menjalin rumah tangga yang ideal,
memaafkan dan melupakan perlu dilakukan agar tidak ada rasa bersalah
dan dendam yang menyelimuti batin satu sama lain.

4. ciri-ciri umum dari fundamentalisme Islam yaitu :


(1) gerakan-gerakan Islam yang secara politik menjadikan Islam sebagai
ideology dan secara budaya menjadikan barat sebagai the others;
(2) memiliki prinsip yang mengarah pada paham perlawanan (oppotionalisme);
(3) penolakan terhadap hermeneutika, karena pemahaman Alquran sepenuhnya
adalah skriptualistik;
(4) dan secara epistemologis, dalam wilayah gerakan sosial-politik menolak
pluralisme dan realativisme;serta
(5) menolak perkembangan historis dan sosiologis, karena dalam pandangan
mereka, “umat manusia yang tengah melakukan aktivitas sejarah di dunia harus
menyesuaikan diri dengan teks Alquran, bukan sebaliknya

Dasar Islam Moderat ialah al-Qu’ran dan hadis. untuk menjadi moderat ada


beberapa perangkat pengetahuan yang perlu kita miliki. Hal itu antara lain ialah:
 Fiqh maqasid, yakni mengetahui illat atau latar belakang atau sebab dari
satu ketetapan hukum. Bukan hanya bunyi teks nya saja
 Fiqh awliyat, memiliki kemampuan untuk memilih mana yang lebih
terpenting dari yang penting dan yang penting dari yang tidak penting. 3
 Fiqh muwazanat, memiliki kemampuan untuk membandingkan kadar
kemaslahatan sesuatu untuk dipilih mana yang lebih baik. Demikian juga
membandingkan antara kemaslahatan dan kemudharatan yang kemudian
dikenal dalam kaidah ushul fiqh, “menyingkirkan kemudharatan lebih
diutamakan daripada mendatangkan kemaslahatan.”
 Fiqh mua’llat, memiliki kemampuan untuk meninjau dampak dari pilihan,
apakah mencapai target yang diharapkan atau justru sebaliknya menjadi
kontrakproduktif dan lain-lain yang berkaitan dengan dampak kebijakan.
 Dan memiliki pemahaman yang benar terhadap ayat dan hadis,
mengendalikan emosi, senantiasa mengedepankan sikap kehati-hatian dan
tentunya harus memahami perkembangan zaman agar pemahaman agama
yang dihasilkan tidak terlihat usang dan ketinggalan zaman.

5. Saya kurang setuju ya terkait penolakan yang terjadi pada soal diatas karena
dalam agama kita sendiri selalu diajarkan untuk saling mentoleransi antar umat
beragama . Tindakan ini juga sangat tidak patut dilakukan. Karena kedudukan
seorang warga negara sama dan setara, apapun agamanya dan setiap warga
negara juga berhak untuk tinggal dimana saja.

SUMBER :

https://www.pa-cianjur.go.id/artikel/730-menelaah-perbedaan-antara-sistem-ekonomi-islam-dan-
ekonomi-konvensional.html

https://mui.or.id/pojok-mui/25890/siap-menghadapi-disrupsi/

https://www.kompasiana.com/republik_sialan/55115cf7a333117b46ba7d3f/fundamentalisme-
islam-dan-daulat-negara?page=all#:~:text=Menurut%20Prof.%20Dr.%20Mudjahirin%20Thohir,
(oppotionalisme)%3B%20(3)%20penolakan

https://ibtimes.id/kiat-kiat-menjadi-muslim-moderat-gagasan-m-quraish-shihab/

Anda mungkin juga menyukai