NIM : 200150142
MK : PENDIDIKAN AGAMA
Pertama, percaya pada diri sendiri. Yakin berdiri tegak di atas kaki sendiri. Orang
yang memiliki kepercayaan diri tinggi tidak akan membiarkan kebiasaan lama,
orang lain, dan kondisi lingkungan “mendikte” atau menentukan nasibnya. Dia
menunjukkan sikap dan menentukan diri sendiri arah hidupnya. Ia tak pernah
terkurung dalam ketakutan, melainkan selalu berusaha melakukan tindakan
membangun.
Apalagi bagi orang yang beragama, beriman kepada Allah. Keyakinan kepada
Tuhan hari akhir adalah pondasi utama dalam menapaki kehidupan. Tidak
mudah goyah karena hanya kepentingan sesaat. Perubahan memang
menawarkan kemudahan dan keindahan duniawi. Namun, bagi orang yang
beriman tetap memegang teguh nilai-nilai ketuhanan.
3. Jadi menurut saya ada beberapa faktor yg harus dipahami untuk mengurangi
kasus perceraian yg terjadi di indonesia yaitu :
5. Saya kurang setuju ya terkait penolakan yang terjadi pada soal diatas karena
dalam agama kita sendiri selalu diajarkan untuk saling mentoleransi antar umat
beragama . Tindakan ini juga sangat tidak patut dilakukan. Karena kedudukan
seorang warga negara sama dan setara, apapun agamanya dan setiap warga
negara juga berhak untuk tinggal dimana saja.
SUMBER :
https://www.pa-cianjur.go.id/artikel/730-menelaah-perbedaan-antara-sistem-ekonomi-islam-dan-
ekonomi-konvensional.html
https://mui.or.id/pojok-mui/25890/siap-menghadapi-disrupsi/
https://www.kompasiana.com/republik_sialan/55115cf7a333117b46ba7d3f/fundamentalisme-
islam-dan-daulat-negara?page=all#:~:text=Menurut%20Prof.%20Dr.%20Mudjahirin%20Thohir,
(oppotionalisme)%3B%20(3)%20penolakan
https://ibtimes.id/kiat-kiat-menjadi-muslim-moderat-gagasan-m-quraish-shihab/