Anda di halaman 1dari 35

MUAMALAH

DAN
MUNAKAHAT
Serta Service Orientation
01

Kelompok 7

Mata Kuliah : Muhammad Andrianto


01
Pendidikan 122130042

Agama 02 Wahyu Hidayat


122130075

KELAS 1 D
Muamalah,Ruang Lingkupnya,dan perubahan
Masyakarat (Ekonomi, Sosial dan Budaya)
Pengertian Muamalah
Muamalah sendiri terdiri dari dua segi :

• Segi Bahasa, yang berarti saling bertindak, saling berbuat dan saling mengamalkan.

• Segi Istilah, muamalah dibagi dua yaitu muamalah dalam arti luas dan sempit

a. Arti sempit muamalah adalah aturan-aturan Allah Swt. yang mengatur hubungan
manusia dengan manusia dalam usahanya untuk mendapatkan alat-alat keperluan
jasmaninya dengan cara yang baik.

b. Arti luas muamalah adalah peraturan-peraturan Allah Swt. yang harus diikuti dan
ditaati dalam hidup bermasyarakat untuk menjaga kepentingan manusia dalam
urusannya dengan hal duniawi dalam pergaulan social.
Ruang Lingkup
1. Al-Muamalah Al-Madiyah
a. Jual beli (al-bai’at tijarah),
b. Gadai (Rahn),
c. Jaminan dan tanggungan (kafalah dan dhamam),
d. Pemindahan utang (hiwalah),
e. Perseoan harta dan tenaga (mudharabah),
f. Sewa menyewa tanah (musaqoh mukhabaroh),
g. Upah (ujroh al amah) ,
h. Sayembara (al-ji’alah),
i. Pemberian (al-hibbah),
j. Dan lain sebagainya.

2. Al-Muamalah Al-Adabiyah, yang termasuk dalam muamalah ini adalah ijab dan Kabul,
saling meridhoi, tidak ada paksaan, hak dan kewajiban dan segala sesuatu yang
bersumber dari indera manusia yang ada kaitannya dengan peredaran harta.
Perubahan Masyarakat
a. Perubahan Sosial dan Budaya
Perubahan sosial budaya akibat pembangunan selain menimbulkan kesenjangan
antara nilai lama dengan nilai baru juga memunculkan persoalan bagi hukum Islam (fiqh).
Perubahan sosial tersebut dapat diilustrasikan dengan perubahan desa menjadi kota, perubahan
masyarakat ekonomi agraris menjadi ekonomi industri dan perdagangan, perubahan pola
kehidupan gotong-royong menjadi individualis dan lain sebagainya.
b. Perubahan Ekonomi
Transaksi jual beli yang mengunakan media elektronik, perkembangan teknologi telah
memacu perubahan kebiasaan individu termasuk salah satunya dalam hal melakukan transaksi
jual beli. Saat ini telah beralih kepada era dimana transaksi tidak lagi dilakukan secara tatap
muka, melainkan sudah melalui media on-line. Tidak lagi harus ada pertemuan antara
pembeli dengan penjual di pasar, melainkan cukup dengan menggunakan teknologi internet dan
transaksipun sudah bisa dilakukan antara pembeli dengan penjual.
Munakahat dan thalaq ( hukum dan hikmah
munakahat, thalak dan pembinaan keluarga )
Munakahat(pernikahan)
Dalam Bahasa Indonesia, perkawinan berasal dari dari kata “Kawin” yang menurut bahasa
artinya membentuk keluarga dengan lawan jenis; melakukan hubungan kelamin atau bersetubuh.
Perkawinan disebut juga “pernikahan”, berasal dari kata nikah yang menurut bahasa artinya
mengumpulkan, saling memasukan, dan digunakan untuk arti bersetubuh(wathi). Kata nikah
sendiri sering digunakan untuk arti persetubuhan (coitus), juga untuk arti akad nikah.
Hukum
1. Wajib. Hukum ini berlaku bagi mereka yang telah mampu melaksanakan nikah, mampu
memberi nafkah pada isteri serta hak dan kewajiban lainnya dan dikhawatirkan jatuh pada
perbuatan maksiat jika tidak melakukannya.
2. Sunnah. Hukum ini berlaku bagi mereka yang mampu dan tidak dikhawatirkan jatuh pada
perbuatan maksiat jika tidak melakukannya.
3. Makruh. Hukum ini berlaku bagi mereka yang merasa bahwa dirinya akan berbuat zalim
pada istrinya jika menikah, namun tidak sampai pada tingkatan yakin, misalnya karena ia
tidak memiliki nafsu yang kuat, khawatir tidak mampu menafkahi, tidak begitu menyukai
isterinya, dan lain-lain.
4. Haram, berlaku bagi mereka yang tidak mampu lahir batin dan jika tetap menikah, akan
menyebabkan madarat bagi istrinya secara pasti.
5. Mubah, bagi orang yang tidak terdesak oleh alas analasan yang mengharamkan untuk
menikah, maka nikah hukumnya mubah baginya.
Hikmah
1. Sehat. Nikah itu sehat, terutama dari sudut pandang kejiwaan. Sebab nikah merupakan
jalan tengah antara gaya hidup yang bebas dalam menyalurkan hasrat seksual (free sex)
dan gaya hidup yang menutup diri dan menganggap seks sebagai sesuatu yang kotor.
2. Motifator Kerja Keras. Tidak sedikit para pemuda yang semula hidupnya santai dan
malas-malasan serta berlaku boros karna merasa tidak punya beban dan tanggung
jawab, ketika akan dan sesudah menikah menjadi terpacu untuk bekerja keras karena
dituntut oleh rasa tanggung jawab.
3. Bebas Fitnah. Fitnah disini berarti fitnah sebagai ujian buat diri sendiri dari segala
gejolak nafsu yang membara atau fitnah yang mempunyai makna tuduhan jelek yang
dating dari orang lain.
4. Menyambung Keturunan. Hikmah menikah adalah melahirkan anak-anak yang shalih,
beriman dan bertakwa. Anak yang cerdas secara emosional dan intelektual juga
dibutuhkan untuk melanjutkan syiar agama yang dibawa orangtuanya.
Thalaq
Talak ialah melepaskan nikah dari pihak suami dengan mengucapkan lafad yang tertentu,
misalnya suami berkata terhadap istrinya : “Engkau telah ku talak”, dengan ucapan ini ikatan
nikah menjadi lepas, artinya suami istri jadi bercerai. Talak juga didefinisikan putusnya ikatan
perkawinan secara otomatis dan menimbulkan berbagai akibat hukum di dalamnya.
Talak menurut bahasa artinya melepaskan ikatan dan membebaskan. Karena itu, ungkapan
berikut: nāqatun thāliqun artinya unta yang dilepaskan yang merumput dengan bebas.
Sedangkan talak menurut istilah syara adalah termonologi talak yang diterapkan pada pelepasan
ikatan pernikahan.
Pembinaan keluarga
Pembinaan sebuah keluarga bahagia menurut Islam :
• Iman, Dalam membincangkan mengenai keluarga bahagia, Allah SWT telah menekankan
kepentingan memelihara keimanan dan ketaqwaan kepada Allah SWT dan Rasulullah
SAW sebagai inspirasi utama dalam menjaga perhubungan antara manusia termasuklah
keluarga.
• Akidah, kekuatan iman bergantung kepada keutuhan akidah dalam diri setiap Muslim
termasuklah suami dan isteri yaitu dengan mendalami bab akidah yang berasaskan
kepercayaan dan keyakinan
• Ilmu, menjadi jaminan utama bagi pembangunan bangsa yang kuat dan dihormati karena
melaluinya manusia akan mendapatkan kemuliaan, kehormatan, ketenangan dan
kebahagiaan di dunia dan ganjaran di akhirat.
• Amal, Orang Islam mestilah mengamalkan segala aktivitas menjurus kepada pelaksanaaan
tugas sebagai khalifah Allah.
Pembinaan keluarga
• Niat, merupakan perbuatan hati semata namun sebagai seorang Muslim, niat adalah dilihat
sebagai perkara yang wajib dan menjadi rukun dalam ibadah
• Akhlak, akhlak dalam keluarga sangat penting dilaksanakan agar tercipta generasi muda
yang berakhlak mulia
• Sosial, pergaulan yang baik sesama suami dan istri serta ahli keluarga yang lain
• Amanah, Islam menekankan tentang pentingnya amanah dalam menunaikan kewajiban
dan tanggungjawab rumahtangga.
Perekonomian dan Kerjasama intra dan dan antar
umat beragama
Perekonomian dan kerjasama
Perekonomian dalam Islam menjadi salah satu pilar penting dalam proses manajemen resiko
yang Islami. Sehingga nilai kebersamaan dan kepedulian menuntut kita saling berbagi dalam
susah maupun bahagia disaat kita menjalin kerjasama. Memastikan bagian atau margin untuk
setiap bulannya (selalu mendapatkan keuntungan) adalah bertentangan dengan konsep
kerjasama dalam ekonomi Islam karena keuntungan yang akan didapatkan dalam usaha tidak
bisa dipridiksi, bahkan bisa saja terjadi kerugian.

Konsep dasar Islam dalam usaha bersama adalah konsep pembagian (sharing) baik
keuntungan maupun kerugian (profit and loss sharing). Konsep itulah yang semestinya menjadi
produk unggulan perbankan syari’ah. Karena dengan sistem bagi- hasil, perbankan syari’ah
dalam mengambil keuntungannya diharapkan tidak terjebak pada pola suku bunga, akan tetapi
mereka akan mampu mendapatkan hasil yang kompetitif ketika kinerja mitra (nasabah) semakin
meningkat. Konsep tersebut telah dirumuskan dalam sistem akad mudhārabah, musyārakah,
musaqoh, muzaroah dan mukhobaroh.
Perekonomian dan kerjasama
Dasar yang dijadikan pedoman anjuran untuk melakukan kerjasama dalam ekonomi Islam
adalah sebuah hadits qudsi yang menjelaskan adanya keikutsertaan Allah di antara dua orang
yang melakukan kerjasama.

Saya (Allah) adalah yang ketiga dari dua orang yang menjalin kerjasama selama tidak saling
berkhianat terhadap temannya. Ketika salah satu diantaranya ada yang berkhianat terhadap
temannya, maka Saya (Allah) keluar darinya. Maksudnya adalah Allah seakan-akan menjadi
yang ketiga yang ada diantara mereka berdua dan memberikan pertolongan terhadap keduanya,
menjaganya, memberikan berkah terhadap hartanya selama tidak ada khianat. Jika terjadi
khianat maka berkah dan pertolongan Allah akan diangkat darinya.

Hadits tersebut jelas memberikan motifasi dorongan untuk melakukan kerjasama, karena ada
jaminan Allah akan ikut serta memberikan pertolongan, penjagaan dan berkah di dalam
usahanya. Didalam dunia bisnis Islam, kecurangan, penipuan akan mempengaruhi tidak sahnya
akad yang dilakukan, disamping juga terkena dosa bagi pelakunya.
Perekonomian dan kerjasama
Di dalam Al Qur’an juga disampaikan perintah untuk saling tolong menolong dalam
kebaikan. Kerjasama dalam berbisnis juga bagian dari saling tolong menolong. Saling
mendapatkan keuntungan dan memberikan keuntungan kepada yang lain dan tolong-
menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong
dalam berbuat dosa dan pelanggaran (QS Al Maidah, 02).

Dasar dan dalil tersebut sudah jelas memberikan pengertian adanya anjuran dan dorongan
untuk saling kerjasama dan tolong menolong. Sehingga sudah barang tentu di dalam Islam juga
terdapat konsep bagaimana cara melakukan kerjasama dalam berbisnis yang sesuai dengan
ajaran ekonomi Islam.
Sistem Kewarisan
Dalam Islam
Hukum Kewarisan Islam
Sumber-sumber hukum kewarisan Islam adalah :

1. al-Qur'an, ayat-ayat Al-Qu’an hanya menentukan ahli waris enam orang, yaitu suami, istri,
anak (laki-laki dan perempuan), ayah, ibu dan saudara, sedangkan ahli waris lain tidak diatur
didalamnya, seperti kekek, nenek, cucu dan lain sebagainya.

2. Sunnah, Sunnah Nabi Muhammad SAW menjadi dasar hukum Islam kedua setelah Al-
Qur’an, dalam hukum warisan sebagaimana mempunyai tiga fungsi hubungannya dengan
Al-Qur„an, adalah pertama Sunnah sebagai penguat hukum dalam Al-Qur’an ini seperti
Sunnah Nabi Muhammad SAW dari Ibnu Abas yang diriwayatkan Buchori dan Muslim yang
maksudnya ialah bagian yang telah ditentukan dalam Al-Qur„an kepada yang berhak
menerimanya dan selebihnya berikanlah kepada keluarga laki-laki yang terdekat.
Hukum Kewarisan Islam
3. Ijtihad, Ijtihad dari segi istilah berarti menggunakan seluruh kemampuan dengan
semaksimal mungkin untuk menetapkan hukum syara. Orang yang berijtihad disebut
mujtahid. Ijtihad dapat dilakukan perorangan disebut ijtihad fardi, dan bila dilakukan secara
kolektif disebut Ijtihad jama. Ijtihad dalam hukum warisan sejak zaman dulu telah dilakukan
oleh umat Islam, kemudian yang menonjol adalah golongan Ahli Sunnah dan golongan
Syi’ah. Kemudian di Indonesia ijtihad hukum warisan ini dilakukan oleh Hazairin.
Sistem Waris, Hibah
dan wasiat
Sistem waris
Waris atau pewarisan ialah peralihan harta benda milik pewaris kepada ahli waris. Pewarisan
di Indonesia bersifat pluralisme karena terdapat tiga sistem hukum waris yang masih digunakan
di Indonesia sampai saat ini, yaitu hukum waris Islam, hukum waris adat, dan hukum waris
barat. Pemberian harta waris dan pelaksanaannya dilakukan pada waktu pewaris telah
meninggal dunia.
Pewarisan harus mempunyai 3 unsur, yaitu:
a. Pewaris : Orang yang telah meninggal dunia atau orang yang diduga meninggal dunia dan
mewariskan harta warisannya.
b. Ahli waris : Orang yang berhak atas harta warisan. Ahli waris haruslah masih hidup.
c. Harta warisan : Keseluruhan harta benda beserta hak dan kewajiban pewaris, baik piutang-
piutang maupun utang-utang.
Sistem waris
Terdapat dua cara untuk mendapat suatu warisan yang diatur dalam KUHPerdata, yaitu
sebagai berikut.
1. Secara ab intestato (ahli waris menurut undang-undang) dalam Pasal 832 KUHPerdata.
Menurut ketentuan undang-undang ini, yang berhak menerima bagian warisan adalah para
keluarga sedarah, baik sah maupun di luar kawin dan suami atau istri yang hidup terlama.
Artinya, berlakunya hukum waris sudah ditentukan oleh undang-undang, yaitu KUHPerdata.
2. Secara testamentair (ahli waris karena wasiat atau testamen) dalam Pasal 875
KUHPerdata.
Pewaris dalam hal ini membuat wasiat untuk para ahli warisnya yang ditunjukan dalam
bentuk surat wasiat atau testamen.
Hibah
Menurut Pasal 1666 Kitab Undang-Undang Hukum Perdata (KUHPerdata), 
penghibahan adalah suatu perjanjian dengan mana si penghibah, di waktu hidupnya, dengan
cuma-cuma dan dengan tidak dapat ditarik kembali, menyerahkan sesuatu barang guna
keperluan si penerima hibah yang menerima penyerahan itu.
Unsur Hibah :
 Perjanjian : hibah termasuk perjanjian sepihak, yaitu perjanjian yang membebankan
prestasi (hak & kewajiban) hanya pada satu pihak saja, yaitu penerima hibah. Perjanjian
hibah bisa dilakukan secara lisan atau tertulis (Pasal 1687 KUHPerdata), kecuali untuk
tanah dan bangunan harus dibuat secara tertulis menggunakan Akta Hibah yang dibuat
oleh PPAT (Pasal 37 Ayat (1) Peraturan Pemerintah No. 24 Tahun 1997 tentang
Pendaftaran Tanah).
Hibah
 Di waktu hidupnya: pemberian hibah dan pelaksanaan pembagiannya dilakukan pada saat
pemberi hibah masih hidup.
 Dengan cuma-cuma dan tidak dapat ditarik Kembali : pemberian hibah tidak dapat ditarik
kembali kecuali atas syarat-syarat yang diatur pada pasal 1672 KUHPerdata dan 1688
KUHPerdata.
 Menyerahkan suatu barang : Barang yang dijadikan objek hibah bisa dalam bentuk barang
bergerak (kendaraan bermotor, perhiasan, uang), bisa juga dalam bentuk barang tidak
bergerak (tanah dan bangunan).
Dengan demikian, hibah adalah pemberian suatu barang dari seseorang (pemberi hibah)
kepada orang lain pada saat masih hidup dan pelaksanaan pembagiannya dilakukan pada saat
pemberi hibah masih hidup pula.
Wasiat
Wasiat adalah salah satu cara pewarisan. Menurut Pasal 875 KUHPerdata, wasiat adalah akta
yang memuat pernyataan seseorang tentang apa yang dikehendakinya akan terjadi setelah ia
meninggal dunia dan yang olehnya dapat dicabut kembali. Pemberian wasiat diberikan pada saat
pemberi wasiat masih hidup, tetapi pelaksanaannya dilakukan pada saat pemberi wasiat
meninggal dunia.
Pasal 874 KUHPerdata menyatakan bahwa segala harta peninggalan seseorang yang
meninggal dunia, adalah kepunyaan para ahli warisnya menurut undang-undang, sejauh
mengenai hal itu dia belum mengadakan ketetapan yang sah. Ketetapan yang sah tersebut ialah
surat wasiat. Artinya, jika ada surat wasiat yang sah, surat wasiat harus dijalankan oleh para ahli
waris. Sebaliknya, apabila tidak ada surat wasiat, semua harta peninggalan pewaris adalah milik
ahli waris.
Wasiat
Jenis Wasiat :
• Wasiat Pengangkatan Waris ( erfstelling ), Pemberi wasiat memberikan harta kekayaannya
dalam bentuk bagian (selurhnya, setengah, sepertiga). Pemberi wasiat tidak menyebutkan
secara spesifik benda atau barang apa yang diberikannya kepada penerima wasiat. (Pasal 954
KUHPerdata).
• Hibah Wasiat ( legaat ), Pemberi wasiat memberikan beberapa barang-barangnya secara
spesifik dari suatu jenis tertentu kepada pihak tertentu. (Pasal 957 KUHPerdata).
Tindak Pidana
dan Jinayat
Tindak Pidana dan Jinayat
• Hukum Pidana Islam (Fiqh Jinayah) adalah segala ketentuan hukum mengenai tindak
pidana atau perbuatan kriminal yang dilakukan oleh orang-orang mukallaf (orang yang dapat
dibebani kewajiban), sebagai hasil dari pemahaman atas dalil-dalil hukum yang terperinci
dari Alquran dan hadis. Tindakan kriminal, yakni tindakan kejahatan yang mengganaggu
ketentraman umum dan tindakan melawan peraturan perundang-undangan yang bersumber
dari Alquran dan hadis.
• Jinayat adalah suatu hukum terhadap bentuk perbuatan kejahatan yang berkaitan dengan
pembunuhan, perzinahan, menuduh zina, pencurian, mabuk, dan berbuatan-perbuatan
kejahatan lainnya.
Dasar hukum, jenis, pelaksanaan dan hikmah jinayat
dan peradilan dalam Islam
Qishash
Qishash adalah hukuman yang diberikan kepada pelaku tindak pidana yang jenis
hukumannya sama dengan jenis perbuatan yang dilakukannya, seperti hukuman bagi pembunuh
dibunuh pula dan melukai hukumannya dilukai pula. Jenis Qishash :
• Qishash pembuhuhan meliputi : Pembunuhan sengaja hukumannya dibunuh lagi kecuali
jika keluarga korban memaafkan diganti dengan membayar diyat senilai 100 ekor unta;
pembunuhan semi sengaja hukumannya hanya membayar diyat; dan pembuhuhan tidak
sengaja juga membayar diyat.
• Qishash pelukaan, yaitu qishash yang berkaitan dengan pelukaan terhadap sebagian anggota
tubuh. Hukuman bagi pelakunya adalah dengan cara dilukai serupa. Misal pelaku yang
memotong tangan seseorang maka hukumannya tangan si pelaku dipotong juga.
HAD
HAD adalah hukuman terhadap tindak pidana yang jenis hukumannya sudah ditentukan
dalam nash alquran maupun hadis
Jenis-Jenis HAD
• Berzina hukumannya dicambuk sebanyak 100 kali bagi pelaku yang belum menikah atau
melakukannya baru pertama kali, dan dirajam (dicambuk sampai mati) bagi pelaku yang
sudah menikah atau pernah melakukan hubungan suami istri sebelumnya.
• Penuduh Zina dikenai hukuman dicambuk 80 kali jika tuduhannya tidak terbukti
• Pencuri hukumannya adalah dipotong tangannya jika telah mencapai batas minimal
• Pemabuk dikenai hukuman cambuk sebanyak 40 sampai 80 kali
Ta’zir
Ta’zir adalah hukuman yang bersifat edukatif yang ditentukan oleh Hakim atau perbuatan
dosa yang memang hukumannya belum ditentukan oleh nash alquran maupun hadis.
Hikmah
Hikmah disyari’atkannya hukuman Qishash dan Had dalam Islam adalah untuk menjamin
terpeliharanya agama, jiwa, akal, harga diri, dan harta benda umat manusia.
Terima Kasih
Untuk yang telah menyimak presentasi kami

Anda mungkin juga menyukai