Oleh:
Nabila Putri Fadhilah : XI MIPA 4
Penyusun
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
BAB II
PEMBAHASAN
2
2. Syarat-syarat transaksi itu dirancang dan dilaksanakan secara bebas
tetapi penuh dengan tanggungjawab, selama tidak bertentangan
dengan syariat.
3. Setiap transaksi dilakukan dengan cara suka rela, dengan tanpa
adanya paksaan dari pihak manapun.
4. Syari (hukum) mewajibkan agar setiap perencanaan transaksi dan
pelaksanaannya didasarkan atas niat yang baik, sehingga segala
bentuk penipuan, kecurangan dan penyelewengan dapat dihindari.
5. Setiap transaksi dan hak yang muncul dari satu transaksi, diberikan
penentuannya pada urf atau adat yang menentukan kriteria dan
batas-batasnya.
3
maka mudharib menanggung resiko penuh atas modal yang
dipinjamnya.
Bagi pemodal atau shahib al-mal, ia menanggung resiko kehilangan
modal yang ditanamnya, aset yang dibeli menggunakan uangnya
merupakan milik pemodal. Apabila mudharib melanggar kontrakmaka
mudharib wajib menanggung resiko penuh untuk mengganti modal
yang ia pinjam.
Dalam akad mudharabah besaran nominal keuntungan tidak ditentukan
di awal perjanjian, akan tetapi porsi keuntungan atau persentase yang
didapat yang di tentukan di awal.
3. Jual Beli (Bai' Al Murabahah)
Adalah akad yang berlaku untuk mengikat penjual dan pembeli dengan
adanya penyerahan kepemilikan antara pedagang dan pembeli.
4
LANJUTANNYA
CAPENGETIK
5
BAB III
KESIMPULAN
Mu'amalah menurut bahasa berasal dari kata 'aamala, yu-'amilu,
mu'amalatan yang berarti hubungan kepentingan antara seseorang dengan orang
lain perlakuan atau tindakan terhadap orang lain, hubungan kepentingan.
Dalam fikih muamalah juga dijelaskan mengenai prinsip-prinsip muamalah
dengan jelas, Pada asalnya muamalah itu boleh sampai ada dalil yang
menunjukkan pada keharamannya, Muamalah mesti dilakukan atas dasar suka
sama, Muamalah yang dilakukan itu mesti mendatangkan maslahat dan menolak
madarat bagi manusia, muamalah itu terhindar dari kezaliman, penipuan,
manipulasi, spekulasi, dan hal-hal lain yang tidak dibenarkan oleh syariat.
Prinsip-prinsip muamalah juga mengenal adanya keterbukaan dalam transaksi
(aqad).
Muamalah memiliki 6 jenis, yaitu (di atas)
6
BAB V
PENUTUP
Demikian makalahh ini penulis buat. Segala bentuk dukungan baik moral
dan materi kami ucapkan terima kasih.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna,
kami berharap Bapak/Ibu dapat memberikan kritik dan saran serta masukan yang
dapat membantu menyempurnakan diri.
Semoga dengan adanya makalah ini tujuan penulis dapat tercapai. Atas
dukungan dan perhatiannya, penulis ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.