Anda di halaman 1dari 3

Nama : Onik Adelia Restu Hartono

NIM : 215040201111014
Kelas : M
Dosen : Drs. Syamsul Arifin, M.Ag,
Mata Kuliah : Agama Islam

“UAS AGAMA ISLAM”


1. Kita sepakat bahwa berakhlaqul karimah itu baik. Bagaimana metode untuk mencapai
akhlak yang baik. Jelaskan factor-faktor pembentuk akhlak. Bedakan antara akhlak,
etika, dan moral. Bagaimana peran dan kontribusi akhlak dalam membangun bangsa
yang adil dan makmur?
Ada beberapa metode untuk mencapai akhlak yang baik, yaitu metode uswah atau
teladan adalalah suatu metode yang pantas untuk diikuti karena mengandung nilai
kemanusiaan, metode ta’widiyah atau pembiasaan adalah suatu metode yang dalam
Bahasa disebut biasa, dalam hal ini tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari,
metode mau’izah atau nasehat adalah suatu metode yang memotivasi untuk
melaksanakan dengan perkataan lembut, metode qishah atau cerita adalah suatu metode
yang m,engandung suatu cara dalam menyampaikan materi pelajaran dengan
menuturkan secara kronologis, metode amtsal atau perumpamaan adalah suatu metode
yang banyak dipergunakan dalam al-quran untuk mewujudkan akhlak mulia, dan yang
terakhir metode tsawab atau ganjaran adalah suatu metode tentang ilmu dan Pendidikan
islam. Faktor yang mempengaruhi pembentukan akhlak secara umum, yaitu dari
manusia atau selaku makhluk yang istimewa dengan kelainan-kelainannya
dibandingkan makhluk yang lain, naluri atau setiap kelakukan manusia dari lahir telah
membawa asrat, adat atau kebiasaan, keturunan yaitu berpindahnya sifat pokok tertentu
yang berasal dari orang tua, dan lingkungan adalah suatu factor yang turut menentukan
akhlak seseorang. Perbedaan ketiga istilah tersebut yaitu akhlak tolok ukurnya adalah
al-quran, etika tolok ukurnya adalah pikiran, dan moral tolok ukurnya adalah norma
hidup. Bagi orang yang memahami dan mempercayai agama, yaitu ajaran langsung
datang dari Tuhan, maka akan mengatakan membangun bangsa tanpa memperbaiki
akhlak tidak akan berhasil. Akhlak mulia adalah kunci untuk meraih segala kemuliaan
hidup. Tanpa akhlak mulia maka kehidupan ini akan kacau balau dan tidak akan terjadi
keadilan yang didambakan oleh semua orang.

4. Korupsi termasuk kejahatan maaliyah yang bukan hanya mempermalukan diri dan
keluarga tetapi juga dapat merusak sendi-sendi kehidupan. Jelaskan faktor-faktor
penyebab terjadinya perilaku korupsi! Apa dampak destruktif korupsi terhadap
kehidupan sosial? Bagaimana upaya pencegahannya?
Faktor-faktor penyebab korupsi antara lain adalah:
1) Faktor Sejarah : Sejarah yang berhubungan dengan penjajahan kolonial suatu
negara merupakan salah satu faktor yang dapat menentukan tingkat korupsi.
Kolonialisme dalam sebuah negara memberikan efek pembentukan sistem
kelembagaan di negara tersebut. Sebagai contoh misalnya, negara yang pernah
dijajah oleh colonial Inggris biasanya memiliki tingkat korupsi yang rendah dan
ditandai dengan IPK.
2) Faktor Ekonomi : Negara dengan tingkat korupsi yang tinggi memiliki karakteristik
sebagai negara berkembang dan negara transisi, negara dengan tingkat pendapatan
yang rendah, dan negara yang memiliki sistem perekonomian tertutup. Sistem
perekonomian tertutup menyebabkan tingkat entry pasar yang semakin rendah
sehingga kompetisi sangat sulit terjadi. Akibatnya muncul penyuapan dan pungli
untuk dapat masuk dalam sebuah pasar. Oleh karena itu perekonomian tertutup
cenderung untuk memiliki tingkat korupsi yang tinggi.
3) Faktor Budaya : Perspektif budaya maskulin suatu negara dapat mempengaruhi
tingkat korupsi suatu negara.
4) Faktor Kelembagaan : Negara yang memiliki tingkat kebebasan pers tinggi
cenderung memiliki tingkat korupsi yang rendah. Sebaliknya, negara yang memiliki
tingkat kebebasan pers rendah cenderung memiliki tingkat korupsi yang tinggi. Hal
ini dikarenakan free press dapat memberikan informasi lebih banyak tentang orang
atau oknum pemerintah yang melakukan korupsi. Akibatnya, expected benefit lebih
rendah dibandingkan expected cost untuk melakukan korupsi. Selain itu dengan
adanya kebebasan pers, tingkat deteksi menjadi lebih tinggi sehingga tingat korupsi
menjadi lebih rendah.
Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara,
menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan, serta meningkatnya ketimpangan
pendapatan.Korupsi mengakibatkan melambatnya pertumbuhan ekonomi suatu negara,
menurunnya investasi, meningkatnya kemiskinan, serta meningkatnya ketimpangan
pendapatan. Pencegahan korupsi adalah seluruh upaya yang dilakukan untuk
mencegah terjadinya perilaku koruptif. Adapun cara untuk mencegah terjadinya
korupsi yaitu: Dalam perspektif agama, tindakan korupsi terjadi akibat lemahnya
nilai agama dalam diri individu. Oleh karena itu upaya yang harus dilakukan untuk
memberantasnya adalah dengan memperkuat internalisasi nilai-nilai keagamaan dalam
diri individu masyarakat. Berikut adalah nilai etika dalam islam yang bisa diterapkan
untuk memberantas budaya korupsi:
A. Tauhid merupakan konsep fundamental dalam ajaran islam. Fenomena korupsi
terjadi karena penghambatan dan pemujaan manusia terhadap materi secara
berlebihan melebihi penghambaannya kepada Allah Swt.
B. Syukur dan Qana’ah yang dalam artian sikap terpuji yang fundamental dalam
mencegah terjadinya sikap korup. Dalam surah Al-Takatsur disebutkan
bahwa manusia digambarkan suka memperkaya diri sendiri, bermegah megahan
dan suka hedon. Dalam surah Al-Humazah juga disebutkan bahwa kecenderungan
manusia adalah mencintai harta dunawai secara
berlebihan dengan cara mengumpulkan harta sebanyak-banyaknya.
C. Jujur dengan membiasakan sifat jujur seseorang akan mudah
dipercaya, sebaliknya kebiasaan curang akan mudah dicurigai dan
tidak dipercaya. Sehingga apabila seseorang yang korup maka ia
sudah terbiasa melakukan kecurangan serta ia tidak merasa
melakukan kejahatan kemanusian yang berdampak destruktif.
D. Amanah seseorang yang amanah sudah pasti tidak akan melakukan
tindakan korupsi. Oleh karena itu sikap amanah harus ditanamkan sejak dini.
E. Adil merupakan sikap trpuji yang dimana sikap adil mencerminkah tindakan yang
mencegah perilaku korupsi.
F. Zuhud merupakan sikap yang tidak menjadikan dunia sebagai tujuan. Sikap zuhud
bukan diartikan dengan sikap yang anti dunia namun, sikap tidak diperbudak oleh
dunia. Oleh karena itu seseorang yang memegan teguh sifat zuhud, insyaalah
hidupnya akan tenang dan dijauhkan dari keinginan untuk memiliki sifat korupsi.
G. Kerja keras dengan bekerja keras dan diikuti dengan kesungguhan dan
ketekunan maka akan terwujudnya hasil yang ingin dicapai. Perilaku
korupsi sering kali terjadi karena dalam menginginkan segala hal
melakukan segala cara tanpa harus kerja keras, melainkan dengan cara yang
instan yang merugikan berbagai pihak.

6. Jelaskan tentang konsep kebudayaan islam dan prinsip-prinsip kebudayaan dalam


islam. Buatlah sebuah uraian kemudian beri contoh tentang peran budaya dalam
pengembangan dakwah islam di indonesia serta nilai nilai islam yang ada dalam
kebudayaan! indonesiaKebudayaan islam adalah hasil akal, budi, cipta rasa, karsa, dan
karya manusia yang berlandaskan pada nilai – nilai tauhid. Islam sangat
menghargai akal manusia untuk berkiprah dan berkebang. Hasil akal, budi, rasa, dan
karsa yang telah terseleksi oleh nilai – nilai keanusiaan yang bersifat
universal berkembang menjadi sebuah peradaban. Dalam perkembangannya,
kebudayaan perlu dibimbing oleh wahyu dan aturan – aturan yang mengikat agar
tidak terperangkap pada ambisi yang bersumber dari nafsu hewani dan setan, sehingga
akan merugikan dirinya sendiri. Berikut merupakan lima prinsip kebudayaan dalam
islam; Sumber segala sesuatu adalah Allah karena dari-Nya berasal semua ciptaan;
Diembankan amanah khalifah manusia; Manusia diberi potensi yang lebih dari
makhluk lainnya; Ditundukkan ciptaan Allah yang lain kepada manusia baik tanah, air,
angin, tumbuhan, dan hewan; Dinyatakan bahwa semua fasilitas dan amanah tersebut
akan diminta pertanggungjawabannya kelak. Perkembangan Islam di Indonesia
memerlukan waktu dan proses yang lumayan lama sulit. Contohnya di Pulau Jawa,
nilai-nilai Islam awalnya menghadapi resistensi kebudayaan Hinduisme-Buddhisme
yang sudah mapan sebelumnya. Setelah menghadapi hal tersebut, pelembagaan nilai-
nilai Islam juga amat kuat membentuk sistem pengetahuan dan intelektual umat,
adat istiadat dan sistem kepercayaan, budaya bangsa, sistem ekonomi, hingga
pada pembentukan prilaku Muslim di Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai