Perspektif Islam
Kelompok 12
ANGGOTA KELOMPOK
Pengertian Korupsi
Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1993) korupsi dapat diartikan sebagai: “busuk; palsu; suap;
penyuapan pemalsuan”. Sedangkan dalam Kamus Hukum(2002)makan korupsi adalah:
“buruk;rusak; suka menerima uang sogok; menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau
negara; menerima uang dengan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi atau
penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja
untuk keuntungan pribadi atau orang lain”. Adapun dalam The Lexicon Webster Dictionary (1978)
korupsi ditafsirkan sebagai: “kebejatan; ketidakjujuran; tidak bermoral; penyimpangan dari kesucian”.
Istilah korupsi terdiri dari kata cirruptio atau corruptus dan corrumpere yang berasal dari bahasa latin
tua, yang kemudian memunculkan kata corruption, corrupt, dan corruptie, keseluruhannya memiliki
makna secara harfiah sebagai suatu “kebusukan, keburukan, dan ketidakjujuran”.
Pengertian Korupsi
Korupsi dalam syariat Islam diatur dalam fiqh Jinayah. Jinayah adalah sebuah tindakan atau
perbuatan seseorang yang mengancam keselamatan fisik dan tubuh manusia serta berpotensi
menimbulkan kerugian pada harga diri dan harta kekayaan manusia sehingga tindakan atau
perbuatan itu dianggap haram untuk dilakukan bahkan pelakunya harus dikenai sanksi hukum,
baik diberikan di dunia maupun hukuman Allah kelak di akhirat.
Menggelapkan uang Negara dalam Syari’at Islam disebut Al-ghulul, yakni mencuri ghanimah
(harta rampasan perang) atau menyembunyikan sebagiannya (untuk dimiliki) sebelum
menyampaikannya ke tempat pembagian, meskipun yang diambilnya sesuatu yang nilainya relatif
kecil bahkan hanya seutas benang dan jarum.
Pengertian Pendidikan Anti Korupsi
Dan anti korupsi merupakan sikap tidak setuju, tidak suka, dan
tidak senang terhadap tindakan korupsi. Anti korupsi merupakan sikap
yang dapat mencegah dan menghilangkan peluang bagi berkembangnya
korupsi.
Pengertian Pendidikan Anti Korupsi
Maraknya korupsi di Indonesia seakan sulit untuk diberantas dan telah menjadi budaya. Pada
dasarnya, korupsi adalah suatu pelanggaran hukum yang kini telah menjadi suatu kebiasaan.
Kesadaran masyarakat terhadap keberadaan korupsi di Indonesia merupakan informasi
pertama yang harus didapatkan dari masyarakat. Hal yang mengejutkan bahwa Indonesia adalah
negara Islam terbesar di dunia, tetapi pada sisi lain Indonesia juga tercatat sebagai Negara paling korup
di dunia menurut Indeks Persepsi Korupsi 2021, Indonesia menempati tingkatan ke-96 dari 180 negara.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku korupsi di Indonesia adalah mereka
yang beragama Islam.
Selain itu juga, survei Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Indeks Aksi Pemberantasan Korupsi
diputaran 3,88% pada 2021. Kondisi semakin memprihatinkan saat survei menunjukan sebesar 92%
masyarakat pada tahun 2011 berpendapat bahwa korupsi merupakan sesuatu hal yang lazim
terjadi di Indonesia. Artinya masyarakat memang menyadari bahwa korupsi banyak terjadi di
lingkungan dan keseharian mereka, namun sudah dianggap menjadi sesuatu yang biasa terjadi.
Motif dan Alasan Korupsi
Menurut teori segitiga kecurangan korupsi yang disempurnakan oleh new fraud triangle model, alasan
orang melakukan tindak pidana korupsi ada 4 yaitu :
1. Peluang (Opportunity)
Faktor penyebab korupsi yang disebabkan karena adannya kelemahan di dalam suatu sistem,
dimana seorang karyawan mempunyai kuasa atau kemampuan untuk memanfaatkan kelemahan
yang ada, sehingga dapat melakukan perbuatan curang dan penyalahgunaan wewenang
2. Motivasi (Motivation)
Motivasi karena uang atau money dapat mendorong pelaku untuk mendapatkan uang dengan
cara sesingkat mungkin, sehingga melupakan kaidah hukum dan etika hidup. Hal ini disebabkan
karena ketidakpuasaan gaji yang merupakan variabel utama yang melatar belakangi praktik korupsi
di Indonesia (Hatta dalam Sulistiyowati, 2007).
Motif dan Alasan Korupsi
Tekanan keuangan
Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat
setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau,
tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam masyarakat hanya akan
mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness. Tidak akan ada kerja sama dan
persaudaraan yang tulus.
Dampak dari Korupsi
Perspektif Islam terhadap korupsi mencerminkan nilai-nilai etika dan moral yang
tertanam dalam ajaran agama Islam. Dalam Islam, korupsi dipandang sebagai pelanggaran serius
terhadap prinsip-prinsip keadilan, integritas, dan tanggung jawab sosial. Al-Qur'an, kitab suci
umat Islam, serta hadis Nabi Muhammad SAW, memberikan landasan bagi pemahaman
mendalam terhadap pandangan Islam terhadap fenomena ini.
KESIMPULAN