Anda di halaman 1dari 16

Pendidikan Anti Korupsi Dalam

Perspektif Islam
Kelompok 12
ANGGOTA KELOMPOK

Maulida Aulia Rosita Aqeela Rasyha


2306020069 Aughi
2306020046

Rahmat Tia Aprilia Dian Riski Safitri


2306020068 2306020067
Pendidikan Anti Korupsi Dalam Perspektif Islam

Pengertian Korupsi

Pengertian Pendidikan Anti Korupsi

Motif dan Alasan Korupsi

Jenis-jenis Korupsi dan Dampaknya Terhadap


Pertumbuhan Ekonomi, masyarakat dan Agama
Pengertian Korupsi

Dalam Kamus Bahasa Indonesia (1993) korupsi dapat diartikan sebagai: “busuk; palsu; suap;
penyuapan pemalsuan”. Sedangkan dalam Kamus Hukum(2002)makan korupsi adalah:
“buruk;rusak; suka menerima uang sogok; menyelewengkan uang/barang milik perusahaan atau
negara; menerima uang dengan menggunakan jabatannya untuk kepentingan pribadi atau
penyelewengan atau penggelapan uang negara atau perusahaan sebagai tempat seseorang bekerja
untuk keuntungan pribadi atau orang lain”. Adapun dalam The Lexicon Webster Dictionary (1978)
korupsi ditafsirkan sebagai: “kebejatan; ketidakjujuran; tidak bermoral; penyimpangan dari kesucian”.

Istilah korupsi terdiri dari kata cirruptio atau corruptus dan corrumpere yang berasal dari bahasa latin
tua, yang kemudian memunculkan kata corruption, corrupt, dan corruptie, keseluruhannya memiliki
makna secara harfiah sebagai suatu “kebusukan, keburukan, dan ketidakjujuran”.
Pengertian Korupsi

Korupsi dalam syariat Islam diatur dalam fiqh Jinayah. Jinayah adalah sebuah tindakan atau
perbuatan seseorang yang mengancam keselamatan fisik dan tubuh manusia serta berpotensi
menimbulkan kerugian pada harga diri dan harta kekayaan manusia sehingga tindakan atau
perbuatan itu dianggap haram untuk dilakukan bahkan pelakunya harus dikenai sanksi hukum,
baik diberikan di dunia maupun hukuman Allah kelak di akhirat.

Menggelapkan uang Negara dalam Syari’at Islam disebut Al-ghulul, yakni mencuri ghanimah
(harta rampasan perang) atau menyembunyikan sebagiannya (untuk dimiliki) sebelum
menyampaikannya ke tempat pembagian, meskipun yang diambilnya sesuatu yang nilainya relatif
kecil bahkan hanya seutas benang dan jarum.
Pengertian Pendidikan Anti Korupsi

Secara sederhana pendidikan adalah usaha sadar dan terencana


untuk melakukan suatu perubahan ke arah yang lebih baik pada objek
didik, berupa anak atau orang dewasa.

Sedangkan pendidikan Islam adalah usaha manusia untuk


mendidik atau menjadikan orang lain beriman, bertakwa dan memiliki
akhlak yang mulia.

Dan anti korupsi merupakan sikap tidak setuju, tidak suka, dan
tidak senang terhadap tindakan korupsi. Anti korupsi merupakan sikap
yang dapat mencegah dan menghilangkan peluang bagi berkembangnya
korupsi.
Pengertian Pendidikan Anti Korupsi

Dengan demikian dapat dijelaskan pendidikan anti korupsi


merupakan usaha sadar untuk memberikan pemahaman dan pencegahan
terjadinya perbuatan korupsi yang dilakukan melalui pendidikan formal di
sekolah, maupun pendidikan informal dalam keluarga, dan pendidikan
non-formal di masyarakat.

Untuk mewujudkan tercapainya tujuan pendidikan anti korupsi,


harus menjadi tenggung jawab bersama namun pendidikan anti korupsi
tidak hanya di berikan oleh lingkungan sekoah saja namun peran keluarga
serta masyarakat juga mendukung keberhasilan dalam pembelajaran
pendidikan antikorupsi pada peserta didik.
Motif dan Alasan Korupsi

Maraknya korupsi di Indonesia seakan sulit untuk diberantas dan telah menjadi budaya. Pada
dasarnya, korupsi adalah suatu pelanggaran hukum yang kini telah menjadi suatu kebiasaan.
Kesadaran masyarakat terhadap keberadaan korupsi di Indonesia merupakan informasi
pertama yang harus didapatkan dari masyarakat. Hal yang mengejutkan bahwa Indonesia adalah
negara Islam terbesar di dunia, tetapi pada sisi lain Indonesia juga tercatat sebagai Negara paling korup
di dunia menurut Indeks Persepsi Korupsi 2021, Indonesia menempati tingkatan ke-96 dari 180 negara.
Hal ini dapat menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku korupsi di Indonesia adalah mereka
yang beragama Islam.

Selain itu juga, survei Badan Pusat Statistik (BPS) menempatkan Indeks Aksi Pemberantasan Korupsi
diputaran 3,88% pada 2021. Kondisi semakin memprihatinkan saat survei menunjukan sebesar 92%
masyarakat pada tahun 2011 berpendapat bahwa korupsi merupakan sesuatu hal yang lazim
terjadi di Indonesia. Artinya masyarakat memang menyadari bahwa korupsi banyak terjadi di
lingkungan dan keseharian mereka, namun sudah dianggap menjadi sesuatu yang biasa terjadi.
Motif dan Alasan Korupsi

Menurut teori segitiga kecurangan korupsi yang disempurnakan oleh new fraud triangle model, alasan
orang melakukan tindak pidana korupsi ada 4 yaitu :

1. Peluang (Opportunity)
Faktor penyebab korupsi yang disebabkan karena adannya kelemahan di dalam suatu sistem,
dimana seorang karyawan mempunyai kuasa atau kemampuan untuk memanfaatkan kelemahan
yang ada, sehingga dapat melakukan perbuatan curang dan penyalahgunaan wewenang

2. Motivasi (Motivation)
Motivasi karena uang atau money dapat mendorong pelaku untuk mendapatkan uang dengan
cara sesingkat mungkin, sehingga melupakan kaidah hukum dan etika hidup. Hal ini disebabkan
karena ketidakpuasaan gaji yang merupakan variabel utama yang melatar belakangi praktik korupsi
di Indonesia (Hatta dalam Sulistiyowati, 2007).
Motif dan Alasan Korupsi

3. Integritas Personal (Personal integrity)


Faktor yang mengacu kepada kode etik personal yang dimiliki oleh tiap individu. Beberapa
penelitian di bidang etika menggunakan teori perkembangan moral untuk mengobservasi dasar
individu melakukan suatu tindakan, salah satunya adalah tindakan korupsi. Hasil penelitian Wilopo
dalam Puspasari dan Suwardi (2012) menemukan bahwa semakin tinggi level penalaran moral
individu akan semakin cenderung tidak berbuat kecurangan.

4. Kemampuan pelaku kecurangan (Fraudster’s Capability)


kemampuan yang dimiliki seorang individu jika ingin melakukan suatu tindakan korupsi. Wolfe
dan Hermanson dalam Kassem (2012) fraud diyakini tidak akan terjadi tanpa individu dan
kemampuan yang tepat. Kemampuan tersebut adalah memiliki posisi yang resmi atau fungsi yang
penting, kemampuan untuk memahami dan mengeksploitasi kelemahan sistem akuntansi dan
pengendalian internal, memiliki keyakinan tidak akan terdeteksi, atau jika tertangkap pelaku
fraudakan dengan mudah terbebas.
Motif dan Alasan Korupsi

Pendapat serupa adalah diungkapkan oleh Macmillan (2011), yang menyatakan


bahwa korupsi adalah hasil dari suatu kondisi di yang merupakan situasi seseorang
membutuhkan lebih banyak penghasilannya, atau merasa kurang dari apa yang
diperolehnya ketika melakukan bisnis dengan cara yang sah.

Tekanan keuangan

Rendahnya gaji PNS


Jenis-jenis Korupsi

1. Koruptor Korupsi Terkait dengan Kerugian Keuangan Negara

2. Korupsi terkait dengan suap-menyuao

3. Korupsi Terkait dengan Penggelapan dalam Jabatan

4. Korupsi Terkait dengan Perbuatan Pemerasan

5. Korupsi Terkait dengan Perbuatan Curang

6. Korupsi Terkait dengan Benturan Kepentingan dalam Pengadaan

7. Korupsi Terkait dengan Gratifikasi


Dampak dari Korupsi

Dampak Korupsi Terhadap Pertumbuhan


Ekonomi
Korupsi berdampak buruk pada perekonomian sebuah negara. Salah satunya pertumbuhan
ekonomi yang lambat akibat dari multiplier effect rendahnya tingkat investasi. Hal ini terjadi akibat
investor enggan masuk ke negara dengan tingkat korupsi yang tinggi. Ada banyak cara orang untuk
tahu tingkat korupsi sebuah negara, salah satunya lewat Indeks Persepsi Korupsi (IPK).

Dampak Korupsi Terhadap Masyarakat

Jika korupsi dalam suatu masyarakat telah merajalela dan menjadi makanan masyarakat
setiap hari, maka akibatnya akan menjadikan masyarakat tersebut sebagai masyarakat yang kacau,
tidak ada sistem sosial yang dapat berlaku dengan baik. Setiap individu dalam masyarakat hanya akan
mementingkan diri sendiri (self interest), bahkan selfishness. Tidak akan ada kerja sama dan
persaudaraan yang tulus.
Dampak dari Korupsi

Dampak Korupsi Terhadap Agama

Dalam menghadapi masalah korupsi, Ibn Qayyim al-Jawziyya. (2003)perspektif Islam


memberikan landasan moral dan etika yang kuat. Al-Qur'an, kitab suci umat Islam, menegaskan
pentingnya keadilan, transparansi, dan akuntabilitas dalam setiap aspek kehidupan. Hadis-hadis
Nabi Muhammad SAW juga mengutuk praktik-praktik korupsi dan menyerukan kepada umat Islam
untuk hidup dalam kejujuran dan integritas.

Perspektif Islam terhadap korupsi mencerminkan nilai-nilai etika dan moral yang
tertanam dalam ajaran agama Islam. Dalam Islam, korupsi dipandang sebagai pelanggaran serius
terhadap prinsip-prinsip keadilan, integritas, dan tanggung jawab sosial. Al-Qur'an, kitab suci
umat Islam, serta hadis Nabi Muhammad SAW, memberikan landasan bagi pemahaman
mendalam terhadap pandangan Islam terhadap fenomena ini.
KESIMPULAN

Pendidikan anti-korupsi dalam perspektif Islam bertujuan untuk mencegah tindakan


korupsi melalui penyadaran dan pelarangan berdasarkan ajaran Islam. Pendidikan anti-
korupsi di Indonesia dianggap sebagai bagian dari pendidikan Islam, karena dapat
ditemukan dalam al-Quran sebagai sumber hukum utama bagi umat Islam. Nilai dan
ajaran agama Islam tentang pendidikan anti-korupsi diimplementasikan secara aplikatif
dalam kehidupan sehari-hari, dan lembaga pendidikan Islam dianggap sebagai wahana
implementasi pendidikan anti-korupsi.
Thank you
-

Anda mungkin juga menyukai