Dosen Pengampu:
Oleh:
Sabila Nurul Izzah
2308010369
DAFTAR ISI...........................................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
3.1 Kesimpulan...............................................................................................................3
DAFTAR PUSTKA.................................................................................................................4
i
BAB I
PENDAHULUAN
I.1 Latar Belakang
Korupsi merupakan salah satu penyakit negara yang hingga saat
ini sulit disembuhkan. Bukan hanya ancaman bagi negara Indonesia,
korupsi juga menjadi ancaman dinegara lainnya, korupsi juga masuk
dalam kategori ancaman global. Korupsi disebabkan oleh keserakahan,
kesempatan, kebutuhan, dan pengungkapan. Selain itu, penyebab korupsi
yang paling utama yaitu ruskanya moral pada pemegang kuasa yang sering
menyalahgunakan kuasanya untuk berbuat korupsi, kolusi, dan nepotisme.
Banyak masyarakat yang sudah kehilangan kepercayaannya terhadap
pejabat negara karena tingginya angka kasus korupsi negara kita. Dalam
undnag-undang pemberantasan tindak pidana korupsi Nomor 31 Tahun
1999 pasal 2 ayat (1), korupsi diartikan kegiatan memperkaya diri sendiri,
memperkaya orang lain, dan memperkaya korporasi dengan cara melawan
hukum dan merugikan keuangan negara atau perekonomian negara. Untuk
itu upaya yang gencar Tengah dilakukan saat ini yaitu penanaman moral
terhadap generasi muda bangsa Indonesia guna menghentikan tindak
korupsi yang semakin merekah di Indonesia melalui pembelajaran
“Pendidikan Anti Korupsi”.
Keterlibatan mahasiswa dalam upaya preventif pendidikan anti
korupsi sangat penting. Peran aktif mahasiswa sangat diharapkan menjadi
upaya pencegah yang sangat diharapkan generasi muda bangsa Indonesia
untuk tidak menjadi generasi koruptor dimasa mendatang. Sikap anti
korupsi merupakan sikap tidak setuju, tidka suka, dan tidak senang
terhadap timdak korupsi. Pendidikan nati korupsi bagi mahasiswa
bertujuan untuk memberi pengetahuan yang cukup tentang seluk beluk
korupsi dan pemberantasannya serta membangun nilai nilai anti korupsi.
Tujuan kepanjangnnya yaitu menumbuhkan budaya anti korupsi
dikalangan mahasiswa dan mengemudi mahasiswa untuk dapat berperan
1
aktif dalam upaya pemberantasan tindak pidana korupsi di Indonesia.
Demikianlah perjuanga mahasiswa dalam memperjuangkan idealismenya,
untuk menegakkan keadilan.
Mata kuliah Pendidikan anti korupsi bertujuan untuk mendidik
para mahasiswa supaya menjadi generasi penerus bangsa yang mampu
berdedikasi professional terhadap negara Indonesia. Pendidikan anti
korupsi memang seharusnya ditanamkan sejak dini didalam jiwa-jiwa
penerus bangsa, Pendidikan anti korupsi merupakan pembelajaran untuk
segala usia tanpa ada batas akhir usia. Karena dari kecil harus memiliki
moral dan pemahaman anti korupsi dan ketika terjun dalam dunia kerja
mampu berkerja secara professional tanpa melibatkan budaya korupsi
yang sudah menjadi kesalahan turun temurun.
2
3
BAB II
PEMBAHASAN
II.1 Pengertian Korupsi
Menurut KBBI korupsi adalah penyelewengan atau
penyalahgunaan uang negara (Perusahaan, organisasi, yayasan, dan sebagainya)
untuk keuntungan pribadi atau orang lain. Korupsi merupakan tindakan yang
mencoret moral serta jati diri sebagai bangsa Indonesia, selain itu Tindakan
korupsi juga termasuk tindak pidana. Ada pula pengertian korupsi menurut
beberapa para ahli, yaitu :
4
yang bisa mencegah terjadinya tindak korupsi, yaitu jujur, peduli, mandiri,
disiplin, tanggung jawab, kerja keras, sederhana, berani, dan adil.
5
mau bekerja lebih keras lagi akan menghalalkan segala cara untuk
mendapat uang tambahan.
Selain itu ada beberapa faktor eksternal korupsi, yaitu :
1. Lingkugan pekerjaan. Adanya pengaruh dari rekan kerja yang sama
sama membutuhkan penghasilan lebih membuat seseorang terdorong
untuk melkakukan tindak korupsi.
2. Kebutuhan mendesak. Tekanan dari keluarga untuk mencukupi
kebutuhan keluarga membuat seseorang ingin mendapat uang lebih
dengan cara yang lebih mudah.
3. Kurangnya pengawasan dari Perusahaan atau negara. Lemahnya sistem
pengawasan dari pihak perusahaan menimbulkan kesempatan untuk
melakukan Tindakan korupsi.
a. Merusak Kedisplinan
Korupsi merusak kedisiplinan seseorang misalnya dengan sikap
yang mudah menerima sogokan dan tidak menghiraukan aturan
aturan yang ada.
b. Menghambat Profesionalisme
Korupsi menyebabkan ketidakprofesionalan dalam pekerjaan,
misalnya seseorang yang tidak memiliki prestasi tetapi bisa masuk
6
dalam perusahaan besar karena menyogok. Ada juga dalam hal
masuk dalam perhuruan tinggi yang memiliki rata-rata tinggi juga
bisa terkalahkan oleh yang memiliki uang.
c. Biaya Ekonomi yang Tinggi
Biaya perizinan menjadi tinggi karna adanya tindak korupsi.
Seperti pembuatan surat izin mengemudi memerlukan biaya yang
cukup tinggi, bahkan banyak yang membuat surat izin mengemudi
tanpa test hanya membayar uang.
d. Merusak Tatanan Hukium
Hukum bisa dibuat sesuai pesanan, banyak kasus kasus hukum
yang terlibat dalam hal hal uang. Banyak kesalahan yang
dibenarkan karena adanya sogokan uang, Banyak yang berada
diposisi benar namun disalahkan dan yang benar disalahkan.
7
keuangan dalam suatu lembaga, membentuk pusat kajian fakultas hukum untuk
meningkatkan kesadaran terhadap masyarakat mengenai bahaya korupsi, serta
membentuk pusat studi tranparansi publik dan antikorupsi.
8
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
Korupsi merupakan tindakan penyalahgunaan atau penyelewengan
uang negara atau perusahaan untuk memperkaya diri sendiri atau orang
lain. Tindakan korupsi merupakan salah satu tindak pidana. Menurut
Jack Bologne korupsi disebabkan oleh beberapa faktor antara lain
keserakahan, kesempatan, kebutuhan, dan juga pengungkapan. Faktor
korupsi juga terbagi menjadi dua yaitu faktor internal dan faktor
eksternal. Faktor internal korupsi merupakan faktor yang disebabkan
oleh diri sendiri seperti keinginan memiliki lebih, moral lemah,
penghasilan kurang mencukupi, gaya hidup konsumtif, dan malas atau
tidak mau bekerja. Sedangkan faktor eksternal yaitu faktor yang
disebabkan oleh lingkungan sekitar yang meliputi lingkungan
pekerjaan, kebutuhan mendesak, dan kurangnya pengawasan sistem
dari pihak perusahaan atau negara. Dampak dari tindak korupsi sangat
krusial diantaranya lemahnya perekonomian negara dan investasi
negara, masyarakat kehilangan hak mereka untuk mendapat bantuan
sosial, pengucilan sosial, dan rusaknya lingkungan. Upaya yang dapat
dilakukan mahasiswa untuk mencegah tindak perilaku korupsi antara
lain tindakan reformasi birokrasi, penyuluhan pendidikan anti korupsi,
membentuk satuan pengawas internal, membentuk pusat kajian fakults
hukum, serta membentuk pusat kajian studi transparansi public dan
anti korupsi.
9
DAFTAR PUSTKA
10