(KASUS KORUPSI)
OLEH :
FITRA AULIA
PBD22025
KELAS AJENG A
JURUSAN SI KEBIDANAN
TAHUN AJARAN
2022/2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan
terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materinya.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
BAB
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Kasus korupsi sekarang ini menjadi kasus yang terus menjadi sorotan
diIndonesia karena pelakunya tidak lain adalah pejabat-pejabat negara
yangmenduduki posisi penting dalam pemerintahan. Tindak pidana korupsi
adalahsuatu perbuatan melawan hukum yang baik secara langsung maupun tidak
langsung dapat merugikan perekonomian negara yang dari segi materiil
perbuatanitu dipandang sebagai perbuatan yang bertentangan dengan etika dan
nilai-nilaikeadilan masyarakat, di samping itu juga merupakan perilaku kejahatan
yang sulitditanggulangi. Sulitnya penanggulangan tindak pidana korupsi ini
terlihat dari banyaknya putusan pengadilan yang membebaskan terdakwa kasus
korupsi atauringannya sanksi yang harus diterima oleh terdakwa yang tidak sesuai
dengankejahatan yang telah dilakukannya. Jika hal ini terjadi secara terus
menerus, rasakeadilan dan rasa kepercayaan atas hukum dan perundang undangan
dari rakyatsebagai warga negara dapat berkurang.Kasus Hambalang yang
belakangan ini banyak diperbincangkan adalah kasusdugaan tindak pidana
korupsi yang melibatkan banyak pihak terlibat.Pembangunan Pusat Pendidikan
Pelatihan dan Sekolah Olahraga Nasional(P3SON) di Desa Hambalang,
Kecamatan Citeureup, Kabupaten Bogor, ProvinsiJawa Barat. Proyek P3SON
Hambalang ini sebenarnya sudah dimulai sejak 10Desember 2010 hingga 31
Desember 2012. Kementerian Pemuda danOlahragam(Kemenpora) menilai perlu
ada pusat pendidikan latihan dan sekolaholahraga yang bertarap nasional. Tetapi,
dalam perkembangannya proyek P3SONHambalang ini mengalami kendala,
mulai dari tidak mendapatkan rekomendasi pembangunan, sampai permasalahan
biaya anggaran yang melonjak naik menjadiRp 2,5 Triliun.Berdasarkan kasus di
atas saat ini kasus korupsi telah menjadi penyakitnasional dan tentunya
merugikan keuangan negara, dapat kita jumpai dalam segala lapisan masyarakat
karena kondisi sosial dan tindak pidana korupsimenjadi salah satu aspek yang
membuat tindakan korupsi menjadi tumbuh subur dan bukan lagi merupakan hal
yang tabu bagi kalangan masyarakat. Kebiasaan masyarakat ini akhirnya menjadi
sebuah budaya, lemahnya penegakan hukum diindonesia kurang membuat efek
jera bagi para pelaku korupsi. Dalam upaya penegakan dan memeriksa tindak
pidana korupsi para pihak terkait telahmelakukan berbagai cara untuk melakukan
pengungkapanya karena biasanya banyak tindak pidana korupsi dilakukan dengan
rapi.
B. RUMUSAN MASALAH
C. TUJUAN
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Kata korupsi berasal dari bahasa latin “corruptio” atau corruptus yang
bermakna busuk, rusak, menggoyahkan, memutarbalik, menyogok. Dalam
artiyang luas, korupsi atau korupsi politis adalah penyalahgunaan jabatan resmi
untuk keuntungan pribadi. Semua bentuk pemerintahan di seluruh dunia ini
rentankorupsi dalam praktiknya. Beratnya korupsi tentu berbeda-beda, dari yang
palingringan dalam bentuk penggunaan pengaruh dan dukungan untuk memberi
danmenerima pertolongan, sampai dengan korupsi berat yang
diresmikan.Berdasarkan pengertian korupsi yang dijelaskan di atas, maka
dapatdisimpulkan bahwa Korupsi adalah perbuatan yang melanggar etika seperti
penggelapan uang, penerimaan uang sogok dan lain sebagainya yang
dilakukanuntuk mendapat keuntungan pribadi atau orang lain, yang
mengakibatkankerugian keuangan pada negara.
1) Faktor Internal Faktor internal penyebab korupsi berasal dari dalam diri
sendiri, yaitu sifat dan karakter seseorang yang mempengaruhi segala
tindakannya. Beberapayang termasuk di dalam faktor internal yaitu:
Sifat Tamak Sifat tamak merupakan sifat yang dimiliki manusia, di setiap
harinya pasti manusia meinginkan kebutuhan yang lebih dan selalu
merasakurang akan sesuatu yang di dapatkan. Akhirnya munculah sifat
tamak ini di dalam diri seseorang untuk memiliki sesuatu yang lebih
dengancara korupsi.
Gaya Hidup Konsumtif Gaya hidup konsumtif ini dirasakan oleh manusia-
manusia di dunia,dimana manusia pasti memiliki kebutuhan masing-
masing dan untuk memenuhi kebutuhan tersebut manusia harus
mengonsumsi kebutuhantersebut, dengan perilaku tersebut tidak bisa di
imbangi dengan pendapat yang diperoleh yang akhirnya terjadilah
tindakan korupsi.
a. Bribery (Penyuapan)
b. Embezzlement (Penggelapan)
c. Fraud (Kecurangan
d. Extortion (Pemerasan)
8 Februari 2012: Nazar menyatakan bahwa ada uang Rp 100 miliar yang
dibagi-bagi, hasil dari korupsi proyek Hambalang. Rp 50 miliar digunakan
untuk pemenangan Anas sebagai Ketua Umum PartaiDemokrat; sisanya
Rp 50 miliar dibagi-bagikan kepada anggota DPR RI,termasuk kepada
Menpora Andi Alfian Mallarangeng.
Atas perbuatan tersebut Andi telah menguntungkan pihak lain, Proyek P3SON
telah merugikan keuangan negara Rp 464,391 miliar. Andi melanggar Pasal 3 jo
Pasal 18 UU No 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak PidanaKorupsi
sebagaimana diubah dengan UU No 20 Tahun 2001 jo Pasal 55 ayat (1)ke 1 jo Pasal
65 ayat (1) KUHP Pidana.
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Jika Indonesia ingin maju dan bangkit dari keterpurukan,maka setiap dari
kitaharus menjauhi praktek Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme dari kehidupan
sehari-hari kita. Mari kita bersama-sama membangun negeri kita ini menjadi
negara yang besar dan berdaulat.Komitmen yang kuat dari para pemimpin adalah
kuncinya, karenanya padasetiap proses pemilihan presiden atau pejabat apapun,
agar dilakukan dengansangat memperhatikan moralitas dan etika. Pemerintah
secara perlahan-lahanharus mulai mengurangi keterlibatan para aktivitas
ekonomi. Mungkin itulah yangmesti dilakukan jika berkaca pada Finlandia dan
negara lain yang mampu meng-nol-kan potensi korupsinya. Peran pemerintah
selanjutnya adalah menjadi “wasitdunia usaha” yang memastikan aktivitas
ekonomi berjalan lancar sertameminimalkan terjadinya kegagalan pasar. Secara
perlahan-lahan pemerintahharus mulai melakukan rasionalisasi pegawai dalam
jumlah yang cukupsiginifikan dan memastikan standar gaji yang bersaing dengan
swasta. Akantetapi, antisipasi akibat dan kebijakan pengurangan pegawai ini juga
mestidisiapkan dan menghukum para koruptor dengan hukuman yang seberat-
beratnya.Mungkin Korea Selatan bisa dicontoh dalam hal ini.
https://id.scribd.com/document/440614672/Makalah-Korupsi-Proyek-Hambalang-
AFRIESKA-ARYANI-S