Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

HASIL LAPORAN PENYULUHAN PENDIDIKAN ANTI KORUPSI


DI MTs NU UNGARAN

Kelompok 6
Disusun oleh :
1. Klarensa Windy Asri 011191016
2. Anisa Apprilia 011191064
3. Anggun Kharisma Ananda 011191098
4. Yuliyanti Mega Utami 011191099
5. Yustinus Owatiwi 011191110

PRODI S1 KEPERAWATAN
FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS NGUDI WALUYO
2019
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena karunia-Nya sehingga hasil laporan
penyuluhan ini dapat di jadikan sebagai hasil dari pembelajaran mata kuliah Pendidikan Anti
Korupsi yang di rasa perlu dan penting untuk mengembangkan rasa peduli dan menambah
pengetahuan tentang Pendidikan Anti Korupsi dengan tujuan yang mulia untuk menumbuhkan
kejujuran dalam hidup berbangsa dan bertanah air. Dimana sebagai siswa di anggap perlu untuk
menumbuhkan pemahaman Anti Korupsi sehingga pada saat mereka dewasa sudah tertanam
sikap Anti Korupsi sehingga tercipta generasi yang Anti Korupsi menjadikan Negara kita maju,
makmur dan sejahtera.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan hasil laporan penyuluhan Pendidikan Anti
Korupsi masih banyak kekurangan dan masih jauh dari sempurna, oleh karena itu penyusun
mengharap kritik dan saran dari pembaca sehingga dalam pembuatan makalah lainnya menjadi
lebih baik lagi. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. Amin Ya Rabbal Alamin.
Kami ucapkan Terima Kasih.

Ungaran, 16 Desember 2019

Penyusun
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL...........................................................................................................
KATA PENGANTAR.........................................................................................................
BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................................................
BAB 2 TINJAUAN TEORI................................................................................................
BAB 3 HASIL PENYULUHAN.........................................................................................
BAB 4 PEMBAHASAN.....................................................................................................
BAB 5 KESIMPULAN.......................................................................................................
BAB 1
PENDAHULUAN

Korupsi adalah perbuatan yang bertentangan dengan norma-norma yang terjadi di


masyarakat. Korupsi tersebut dianggap sebagai kejahatan. Karena mereka yang
melakukan korupsi tidak memikirkan di luar sana nasib orang-orang miskin dan mereka
hanya mementingkan kepentingan dan kepuasan tersendiri. Korupsi telah menjadi
perhatian semua pihak pada saat ini. Bentuk-bentuk dan perwujudan korupsi jauh lebih
banyak dari pada kemampuan untuk melukiskannya. Iklim yang diciptakan oleh korupsi
menguntungkan bagi tumbuh suburnya berbagai kejahatan. Korupsi pun menjadi
permasalahan yang sungguh serius dinegeri ini. Kasus korupsi sudah tidak terhitung lagi
jumlahnya. Berkembang dengan pesat, meluas dimana–mana, dan terjadi secara
sistematis dengan rekayasa yang canggih dan memanfaatkan teknologi modern. Kasus
terjadinya korupsi dari hari kehari kian marak. Hampir setiap hari berita tentang korupsi
menghiasi berbagai media. Bahkan Korupsi dianggap biasa dan dimaklumi banyak orang
sehingga masyarakat sulit membedakan nama perbuatan korup dan mana perbuatan yang
tidak korup. Meskipun sudah ada komisi pemberantasan korupsi (KPK) dan beberapa
instansi antikorupsi lainnya, faktanya negeri ini menduduki rangking teratas sebagai
negara terkorup di dunia.Tindak korupsi di negeri ini bisa dikatakan mulai merajalela,
bahkan menjadi kebiasaan, dan yang lebih memprihatinkan adalah korupsi dianggap
biasa saja atau hal yang sepele. Berbagai upaya telah dilakukan oleh pemerintah untuk
mencegah terjadinya korupsi, namun tetap saja korupsi menjadi hal yang sering terjadi.
Salah satu upaya jangka panjang yang terbaik untuk mengatasi korupsi adalah dengan
memberikan pendidikan anti korupsi dini kepada kalangan generasi muda sekarang.
Karena generasi muda adalah generasi penerus yang akan menggantikan kedudukan para
penjabat terdahulu. Selain itu, generasi muda juga sangat mudah terpengaruh dengan
lingkungan di sekitarnya. Melalui penerapan pendidikan anti korupsi di sekolah
diharapkan bisa lebih mudah mendidik dan memengaruhi generasi muda supaya tidak
melakukan tindak pidana korupsi sebelum mereka lebih dulu dipengaruhi oleh “budaya”
korupsi dari generasi pendahulunya.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

1. Faktor-faktor penyebab terjadinya korupsi :


Faktor penyebab korupsi dibagi menjadi dua. Yaitu diantaranya faktor internal dan faktor
eksternal, yang masing-masing faktor tersebut memiliki beberapa poin-poin .
 faktor internal
Yang menjadi penyebab akibat terjadinya korupsi pada faktor internal adalah :
 Sifat rakus atau tamak yang dimiliki oleh manusia.
 Pada sifat rakus tersebut artinya manusia tidak mudah puas dengan apa yang dimilikinya
saat ini. Mereka cenderung merasa kurang dengan apa yang mereka miliki dan hal
tersebut akan mendorong manusia tersebut untuk melakukan korupsi.
 Gaya hidup yang konsumtif.
 Gaya hidup yang konsumtif yaitu dalam segi kehidupan mereka sehari-hari berlebihan,
atau dapat disebut juga dengan gaya hidup yang boros. Gaya hidup yang semacam ini
akan mendorong mereka untuk melakukan korupsi karena apabila dari penghasilan
mereka tidak mencukupi untuk memenuhi gaya hidup mereka yang boros.
 Moral yang kurang kuat.
 Faktor internal yang menyebabkan korupsi salah satunya yaitu akibat moral manusia
yang kurang kuat. Artinya moral yang mereka miliki sangat kurang dan mereka lebih
mementingkan kepentingan mereka sendiri.
 Faktor eksternal
Penyebab korupsi dari faktor eksternal antara lain:
 Politik
Faktor politik mempengaruhi terjadinya korupsi karena pada dasarnya politik sendiri
berhubungan dengan kekuasaan. Artinya siapapun orang tersebut pasti akan
menggunakan berbagai cara, bahkan melakukan korupsi demi mendapatkan kekuasaan
tersebut. Faktor politik terbagi menjadi dua yaitu kekuasaan dan stabilitas politik.
 Hukum
Pada faktor hukum dapat dilihat dari sistem penegakan hukum yang hanya pro pada
pihak-pihak tertentu saja yang memiliki kepentingan untuk dirinya sendiri. Faktor hukum
juga dibagi menjadi dua yaitu konsistensi penegakan hukum dan kepastian hukum.
 Ekonomi
Faktor ekonomi juga salah satu faktor yang meyebabkan terjadinya korupsi. Hal tersebut
dapat dilihat dari apabila gaji atau pendapatan seseorang tersebut tidak mencukupi untuk
memenuhi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Faktor ekonomi juga terbagi menjdai dua
yaitu gaji atau pendapatan dan sistem ekonomi.
 Organisasi
Faktor organisasi memiliki beberapa aspek yang menyebabkan korupsi , diantaranya
yaitu :
 Kultur atau budaya
 Pimpinan
 Akuntabilitas
 Manajemen atau system
2. Penyebab Korupsi Dalam Prespektif Teori
Faktor Penyebab Korupsi PENYEBAB KORUPSI DALAM PERSPEKTIF TEORETIS
Cultural determinisme sering dipakai sebagai acuan ketika mempelajari penyebab
terjadinya korupsi. Fiona Robertson-Snape (1999) bahwa penjelasan kultural praktik
korupsi di Indonesia dihubungkan dengan bukti-bukti kebiasaan-kebiasaan kuno orang
jawa. Padahal bila dirunut prilaku korup pada dasarnya merupakan sebuah fenomena
sosiologis yang memiliki implikasi ekonomi dan politik yang terkait dengan jabaran
beberapa teori.

Anda mungkin juga menyukai