TUMBUH KEMBANG
Oleh :
Rosita Diah K.R,Amd.Keb.
1
Teori-teori tumbuh kembang
Development task theory (Robert
Havighurst) --- 6 stages
1. Infancy & Early Childhood (masa bayi
dan kanak-kanak awal)
Belajar berjalan, mengambil makanan padat
Belajar bicara
Belajar mengontrol eliminasi (urin & fekal)
Belajar tentang perbedaan jenis kelamin
Membentuk konsep-konsep sederhana
mengenai kenyataan sosial dan fisik
Belajar membedakan mana yang benar dan
mana yang salah, mengembangkan hati nurani
Belajar mengadakan hubungan emosi
kdk2-anis_dkkd'07 2
2. Middle childhood (masa sekolah)
Membangun perilaku yang sehat
Belajar ketrampilan fisik yang diperlukan untuk
permainan-permainan yang luar biasa
Belajar bergaul dengan teman sebaya
Belajar peran sosial terkait dengan maskulinitas
dan feminitas
Mengembangkan ketrampilan dasar seperti
membaca, menulis dan berhitung
Mengembangkan konsep-konsep yang
dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari
Membangun moralitas, hati nurani dan nilai-nilai
Pencapaian kemandirian
Membangun perilaku dalam kelompok sosial
maupun institusi (sekolah)
kdk2-anis_dkkd'07 3
3. Adolescence (remaja )
Membina hubungan baru yang lebih dewasa dengan teman
sebaya baik laki maupun perempuan
Pencapaian peran sosial maskulinitas atau feminitas
Pencapaian kemandirian emosi dari orang tua, orang lain
Pencapaian kemandirian dalam mengatur keuangan
Menerima keadaan fisiknya dan menggunakan secara efektif
Memilih dan mempersiapkan pekerjaan
Mempersiapkan pernikahan dan kehidupan keluarga
Membangun ketrampilan dan konsep-konsep intelektual
yang perlu bagi warga negara
Pencapaian tanggungjawab sosial
Memperolah nilai-nilai dan system etik sebagai penuntun
dalam berperilaku
kdk2-anis_dkkd'07 4
4. Early Adulthood (dewasa muda)
Memilih pasangan
Belajar hidup bersama orang lain sebagai
pasangan
Mulai berkeluarga
Membesarkan anak
Mengatur rumah tangga
Mulai bekerja
Mendapat tanggungjawab sebagai warga
negara
Menemukan kelompok sosial yang cocok
kdk2-anis_dkkd'07 5
5. Middle-age (dewasa lanjut)
Mendapat tanggungjawab sosial dan sebagai
warga negara
Membangun dan mempertahankan standard
ekonomi keluarga
Membimbing anak dan remaja untuk menjadi
dewasa yang bertanggungjawab dan
menyenangkan
Mengembangkan kegiatan-kegiatan di waktu
luang
Membina hubungan dengan pasangannya
sebagai individu
Mengalami dan menyesuaikan diri dengan
beberapa perubahan fisik
Menyesuaikan diri dengan kehidupan sebagai
orang tua yang bertambah tua
kdk2-anis_dkkd'07 6
6. Later maturity (usia lanjut)
Menyesuaikan diri dengan penurunan
kekuatan fisik dan kesehatan
Menyesuaikan diri dengan situasi pensiun
dan penghasilan yang semakin berkurang
Menyesuaikan diri dengan keadaan
kehilangan pasangan (suami/istri)
Membina hubungan dengan teman
sesama usia lanjut
Melakukan pertemuan-pertemuan sosial
Membangun kepuasan kehidupan
Kesiapan menghadapi kematian
kdk2-anis_dkkd'07 7
PERKEMBANGAN PSIKOSEKSUAL pada
BALITA
8
Teori Perkembangan Psikoseksual
(Sigmund Freud)
a. Tahap oral-sensori (0 – 1 tahun )
karakteristik :
• aktivitas melibatkan mulut
(sumber utama kenyamanan)
• Kenikmatan didapat dengan cara menghisap,
menggigit, mengunyah, atau bersuara.
• Ketergantungan sangat tinggi dan selalu minta
dilindungi untuk mendapatkan rasa aman.
• Masalah yang terjadi pada tahap ini adalah masalah
menyapih dan makan.
10
c. Tahap falik / oedipal (3-6 tahun / pra sekolah)
Karakteristik :
Kepuasan pada tahap ini terletak pada rangsangan
otoerotik, yaitu meraba-raba, merasakan kenikmatan dari
beberapa daerah erogennya, dan timbul rasa ingin tahu
mengenai perbedaan yang terdapat pada lawan jenisnya
Organ genital sebagai sumber kenyamanan
Masturbasi dimulai dan keingintahuan seksual menjadi
terbukti
Anak laki-laki cenderung menyukai ibu daripada ayahnya,
demikian juga sebaliknya anak perempuan, cenderung
menyukai ayahnya
Hambatan pada tahap ini dapat menyebabkan kesulitan
dalam indentitas seksual dan bermasalah dengan ekspresi
malu, dan takut.
kdk2-anis_dkkd'07 12
e. Genital (12 tahun keatas / pubertas atau remaja
sampai dewasa)
Karakteristik :
Tahap ini diawali dengan pubertas, kematangan
sistem reproduksi, dan produksi hormon seks.
Sumber kepuasan utama adalah daerah genitalia
Produksi hormon seksual menstimulasi
perkembangan heteroseksual
Energi ditujukan untuk mencapai hubungan seksual
yang matur (untuk berinteraksi dengan orang lain
dan mempersiapkan pernikahan)
Pada awal fase, sering terjadi emosi yang belum
matang, kemudian mulai berkembang kemampuan
untuk menerima dan memberi cinta
kdk2-anis_dkkd'07 14
b. Otonomi (Kemandirian)vs ragu-ragu dan malu
(autonomy vs shame & doubt) -- todler (1-3 tahun)
Indikator positif : kontrol diri tanpa kehilangan
harga diri
Indikator negatif : terpaksa membatasi diri atau
terpaksa mengalah
Anak mulai mengembangkan kemandirian
membuka dan memakai baju, berjalan,
mengambil, makan sendiri, dan ke toilet. Mulai
terbentuk kontrol diri.
Jika kemandirian todler tidak didukung oleh orang
tua, mungkin anak memiliki kepribadian yang
ragu-ragu
jika anak dibuat merasa buruk pada saat
melakukan kegagalan, anak akan menjadi pemalu.
kdk2-anis_dkkd'07 15
c. Inisiatif vs merasa bersalah (initiative vs guilt) -- pra
sekolah ( 3-6 tahun)
kdk2-anis_dkkd'07 17
e. Identitas vs bingung peran / kehilangan peran
(identity vs role confusion) -- remaja (12 - 18 tahun)
kdk2-anis_dkkd'07 18
f. Intimasi vs isolasi / keintiman vs pemisahan
(intimacy vs isolation) – dewasa muda (18-25
sampai 45 tahun)
kdk2-anis_dkkd'07 19
g. Generativitas vs stagnasi atau absorpsi diri
(generasi vs penghentian) – dewasa tengah (45 –
65 tahun)
kdk2-anis_dkkd'07 21
Teori perkembangan Kognitif Piaget (1952)
a. fase sensorimotor (lahir – 2 tahun)
tahap 1 : Penggunaan aktivitas refleks
(lahir – 1 bulan)
tahap 2 : reaksi sirkular primer (1-4 bulan)
tahap 3 : reaksi sirkular sekunder
(4-8 bulan)
tahap 4 : koordinasi dari skema sekunder
(8-12 bulan)
tahap 5 : reaksi sirkular tersier
(12-18 bulan)
tahap 6 : intervensi dari arti baru
(18-24 bulan)
kdk2-anis_dkkd'07 22
b. fase preoperasional (2-7 tahun)
simbol seperti kata untuk mewakili manusia,
benda dan tempat.
kemampuan berfokus hanya pada satu aspek
pada satu waktu, dan pemikiran sering terlihat
tidak logis
- tahap pre konseptual (2-4 tahun)
sangat egosentris, “saya”, Perkembangan bahasa,
kata-kata dengan objek
- tahap intuituf (4-7 tahun)
Egosentris anak mulai berkurang, Klasifikasi
sesuatu dengan satu atribut biasanya warna atau
bentuk
kdk2-anis_dkkd'07 23
c. fase konkret operasional (7-11 tahun)
memecahkan masalah konkret
mulai mengerti tentang suatu hubungan misalnya
ukuran, mengerti kanan dan kiri
Anak dapat membuat alasan mengenai apa itu,
tapi tidak dapat membuat hipotesa mengenai apa
kemungkinannya dan dengan demikian tidak
dapat berpikir mengenai masalah ke depan
kdk2-anis_dkkd'07 24
Teori perkembangan moral Kohlberg (1968)
kdk2-anis_dkkd'07 25
b. Tingkat moralitas konvensional : 9-13 tahun
Usaha dilakukan untuk menyenangkan orang lain.
Kontrol didapat dari dalam
Anak setia dan peduli pemeliharaan dan pengharapan
keluarga tanpa memperhatikan konsekuensinya
kdk2-anis_dkkd'07 26
c. Tingkat moralitas pasca konvensional : 13 tahun sampai
meninggal
individu memperoleh nilai moral yang benar
kontrol adalah dari dalam
Pencapaian nilai moral yang benar terjadi setelah dicapai
formal operasional
Tidak semua orang mencapai tingkat ini
kdk2-anis_dkkd'07 27
Aplikasi konsep tumbuh kembang
dalam pendidikan
Teori perkembangan hanya menjelaskan satu
aspek --- perawat perlu mengaplikasikan beberapa
teori perkembangan untuk memahami tumbuh
kembang klien saat melakukan pengkajian
maupun implementasi tindakan keperawatan
Tiap-tiap individu berbeda dan tidak mudah untuk
disamakan antara individu yang satu dengan yang
lain terhadap tugas-tugas perkembangannya.
Teori-teori tumbuh kembang bermanfaat untuk
pengkajian, mengetahui tingkatan perilaku klien,
dan memberikan intervensi keperawatan
Konsep pertumbuhan dan perkembangan manusia
ini dapat dijadikan sebagai dasar dalam
mempelajari konsep tumbuh kembang pada
berbagai usia
kdk2-anis_dkkd'07 28
SEMOGA SUKSES
kdk2-anis_dkkd'07 29