Anda di halaman 1dari 8

Pencegahan korupsi

Makalah
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Kelompok

Mata Kuliah Ilmu Budaya Dasar

Disusun Oleh :
Farhan Firman Fathurrahman 1225010051
Fera Nurmala 1225010054
Ihsan Maulana Ibrahim 1225010071
Irfan Noer arifin 1225010074
Kadzia Nasywa Huwaedatun Nafs 1225010084

FAKULTAS ADAB DAN HUMANIORA


JURUSAN SEJARAH BERADABAN ISLAM
UIN SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
A. Pendahuluan

Korupsi merupakan permasalahan serius yang membutuhkan upaya luar biasa dalam
pemberantasannya.kejahatan ini dapat menggangu perekonomian negara,menghambat
program penyejahteraan warga,di Indonesia sendiri korupsi sudah lama terjadi praktik
praktik seperti penyalahgunaan wewenang,penyuapan,penggunaan uang negara untuk
kepentingan pribadi dan masih banyak lagi.
pemberantasan korupsi telah menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia pasca
reformasi.berbagai upaya telah dilakukan,baik dalam mencegah maupun memberantas
tindak pidana korupsi secara serentak oleh pemegang kekuasaan eksekutif,legislatif,serta
yudikatif,
makalah ini akan menjelskan tentang pencegahan Korupsi

B. Rumusan masalah
1. Apa sebab sebab terjadinya korupsi ?
2. Apa akibat dari adanya korupsi ?
3. Bagaimana cara pencegahannya ?
C. Tujuan
1. Mengetahui sebab sebab terjadinya korupsi
2. Mengetahui akibat dari adanya korupsi
3. Mengetahui cara pencegahan korupsi
A. Sebab sebab terjadinya korupsi
prilaku korupsi adalah salah satu prilaku yang sangat merugikan bagi masyarakat maupun
negara,tetapi seseorang korupsi pastilah ada sebab mengapa mereka melakukanya
sebab sebab terjadinya korupsi diantaranya :
1. Sifat tamak manusia
Umumnya pelaku korupsi adalah pejabat yang memiliki banyak kekayaan,sehingga
muncul di dalam dirinya sifat tamak dan rakus memunculkan hasrat besar untuk
memperkaya diri sendiri.

2. Gaya Hidup
Menjalani hidup di kota besar biasanya akan mendorong gaya hidup seseorang
menjadi lebih konsumtif.sayangnya,gaya hidup konsumtif ini seringkali tidak
seimbang dengan apa yang mereka miliki.
Pendapan yang tidak mendukung gaya hidup konsumtif akan membuat seseorang
melakukan melakukan berbagai cara agar keinginan nya terwujud.

3. Moral yang lemah


Orang yang memiliki moral yang lemah biasa nya cenderung mudah dipengaruhi
untuk melakukan korupsi

4. Dorongan keluarga
Tidak jarang bahwa yang menjadi faktor atau penyebab korupsi adalah keluarga
sendiri,sangat disayangkan ketika keluarga mendukung seseorang menyalah gunakan
kekuasaannya

5. Aspek Ekonomi
Dalam masalah keuangan setiap orang pasti ada yang nama nya turun naik,ada kala
nya kita memiliki uang banyak dan juga ada kala nya uang kita sedang kritis.
Faktor ekonomi ini ditambah moral yang lemah akan membuat seseorang memikirkan
jalan pintas dalam mengatasinya yaitu dengan melakukan korupsi

6. Aspek politis
Adanya kepentingan politis demi meraih dan mempertahankan kekuasaan seseorang
biasanya akan bertindak korupsi

7. Aspek organisasi
Tidak adanya sikap keteladanan dari pemimpin,tidak ada kultur atau budaya
organisasi yang benar,kurang memadainya akuntabilitasi yang benar,lemahnya sistem
pengendalian sistem menejemen,dan lemahnya pengawasan

B. Akibat dari adanya korupsi


Korupsi adalah tindakan yang tidak hanya merugikan diri sendiri tetapi juga
negara,menurut Mc mullan menyatakan bahwa akibat dari adanya korupsi antaralain
adalah ketidak efesienan, ketidakadilan,rakyat tidak mempercayai
pemerintah,memboroskan sumber sumber negara,tidak mendorong perusahaan untuk
berusaha terutama perusahaan asing,ketidakstabilan politik,pembatasan dalam
kebijaksanaan pemerintahan dan tidak represip.
Dapat diambil kesimpulan dari pendapat diatas bahwa akibat dari korupsi ini sangat besar
dari mulai ekonomi yang terganggu,lalu juga terjadinya ketimpangan sosial,tata politik
yang berantakan karena hilangnya wibawa pemerintah,tata administrasi tidak efisien
disebabkan kurangnya kemampuan dalam melakukan administrasi,hilangnya sumber
sumber negara,keterbatasan kebijakan pemerintah,pengambilan tindakan represif.

C. Pencegahan Korupsi
Pemberantasan korupsi tidak cukup dilakukan hanya dengan komitmen karena
pencegahan dan penangulangan korupsi bukan suatu pekerjaan yang mudah dan
sederhana.komitmen tersebut harus diaktualisasikan dalam bentuk stategi yang
komperehensif untuk meminimalkan beberapa aspek penyebab korupsi yang sudah
dijelaskan diatas,stategi tersebut mencakup beberapa aspek stategi yang dilaksanakan
secara intensif dan terus menerus

1. Stategi praventif
Adalah usaha pencegahan korupsi yang diarahkan untuk meminimalkan penyebab
dan peluang untuk melakukan korupsi diantaranya
(1) Menanamkan semangant nasional yang positif dengan mengutamakan pengabdian
pada masa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan agama.
(2) Melakukan penerimaan pegawaiberdasarkan perinsip keterampilan teknis.
(3) Para pejabat dihimbau untuk mematuhupola hidup sederhana dan memiliki
tanggung jawa yang tinggi.
(4) Para pegawai selalu diusahakan kesejahteraan yang memadai dan ada jaminan
masa tua.
(5) Menciptakan aparatur pemerintah yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.
(6) System keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab etis
tinggi dan dibarengi system control yang efisien.
(7) Melakukan pencatatan ulang terhadap kekayaan pejabat yang mencolok.
(8) Berusaha melakukan reorganisasi dan rasionalisasi organisasi pemertintahan
melalui penyederhanaan jumlah departemen beserta jabatan di bawahnya.

2. Stategi detektif
Usaha yang diarahkan untuk mendeteksi terjadinya kasus kasus korupsi dengan
cepat,tepat dengan biaya murah,sehingga dapat segera di tindak lanjuti dengan
(1) Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan dari masyarakat
(2) Pemberlakuan kewajiban laporan transaksi keuangan tertentu
(3) Laporan kekayaan pribadi,pemegang jabatan,dan fungsi publik
(4) Parisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di
masyarakat internasional
(5) Dimulainya penggunaan nomer kependudukan nasional
(6) Peninggkatan kemampuan APFP atau SPI dalam mendeteksi tidak pidana korupsi

3. Stategi represif
Usaha yang diarahkan agar setiap perbuatan korupsi yang telah di identifikasi dapat di
proses secara cepat,tepat,dengan biaya murah sehingga kepada para pelakunya dapat
segera diberikan sangsi sesuai peraturan undang undang yang berlaku diantaranya
(1) Pembentukan badan atau komisi anti korupsi
(2) Penyidikan,penuntutan,peradilan,dan penghukuman koruptor besar
(3) Penentuan jenis jenis atau kelompok korupsi yang di prioritaskan untuk di
berantas
(4) Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik
(5) Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam sistem
peradilan pidana secara terus menerus
(6) Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana korupsi
secara terpadu
(7) Publikasi kasus kasus tindak pidana korupsi beserta analisis nya
(8) Pengaturan kembali hubungan dan stadar kerja antara tugas penyidik tindak
pidana korupsi dengan penyidik umum,PPNS dan penuntut umum

4. Upaya edukasi masyarakat


(1) Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol sosial
terkait dengan kepentingan public
(2) Tidak bersikap apatis dan acuh tak acuh
(3) Melakukan kontrol sosial pada setiap kebijakan mulai dari pemerintah desa
hingga ke tingkat pusat
(4) Membuka wawasan seluas luasnya pemahaman tentang penyelenggaraan
pemerintahan negara da aspek aspek hukumnya
(5) Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembagunan dan berperan aktif dalam
setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
Kesimpulan
Dari yang tealh kami susun di atas bahwa korupsi merupakan hal yang sangat tidak
terpuji. Karena dapat menghambat perekonomian negara, menghambat programpenyejahteraan
warga. Di indonesia sendiri korupsi telah lamaterjadi praktik praktik seperti penyalahgunaan
wewenang, penyuapan, penggunaan uang negara untuk kepentingan pribadi dan masih banyak lagi
Praktik korupsi dilakukan karena sifat nya yang tamak, mementingkan gaya hidup atau
mementingkan kebutuhan tersier, moral lemah, dorongan keluarga, dan lain srbagainya. Sebagai
mahasiswa kita harus menanamkan sifat jujur, amanah, dan sifat positif yang lainnya karena kita
adalah generasi penerus yang akan melanjutkan kedepannya.
DAFTAR PUSTAKA

Anandy,Diky DKK, ( 2021) Hasil Pemantauan Tren Pendidikan Kasus Korupsi


Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan Tim Pengkajian SPKN (2002) Upaya
Pencegahan Dan Penangulangan Korupsi Pada Pengelolaann APBN / APBD
Kurniawan,Andrew (2022) Faktor Penyebab Korupsi Internal Dan Eksternal
Revida,Erika ( 2003) Korupsi Di Indonesia :Masalah Dan Solusinya
Tim Penulis Buku Pendidikan Anti Korupsi (2011), Pendidikan Anti Korupsi untuk
Perguruan Tiggi, Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia,
Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Jakarta

Anda mungkin juga menyukai