Anda di halaman 1dari 3

KISI-KISI UTS

Mata Kuliah : Pendidikan Budaya Anti Korupsi

Prodi : D.IV Kebidanan

Dosen : Adi Supriadi, M.Pd

1. Faktor internal penyebab terjadinya perbuatan korupsi?


Jawaban:
Faktor internal merupakan penyebab terjadinya perbuatan korupsi yang datangnya dari
diri pribadi atau individu. Faktor internal ini sangat ditentukan oleh kuat tidaknya nilai-
nilai anti korupsi yang tertanam dalam diri setiap individu. Menurut pendapat Isa Wahyudi
terdapat beberapa hal yang mengarah pada faktor internal, antara lain:
1. Sifat tamak manusia.
2. Moral yang kurang kuat menghadapi godaan.
3. Gaya hidup konsumtif.
4. Tidak mau (malas) bekerja keras.
Sementara itu, M. Arifin juga berpendapat bahwa terdapat 3 aspek yang yang
mengarah pada faktor internal yaitu sebagai berikut:
1. Aspek perilaku individu.
2. Aspek organisasi.
3. Aspek masyarakat tempat individu dan organisasi berada.

2 . Penjelasan beberapa istilah:


a. Money Laundry
b. KPK
c. BPK
d. Korupsi
Jawaban:
a. Money Laundry
Pencucian uang (money laundry) adalah perbuatan menempatkan, mentransfer,
membayarkan, membelanjakan, menghibahkan, menyumbangkan, menitipkan,
membawa ke luar negeri, menukarkan, atau perbuatan lainnya atas harta kekayaan
yang diketahuinya atau patut diduga merupakan hasil tindak pidana dengan maksud
untuk menyembunyikan, atau menyamarkan asal usul harta kekayaan sehingga seolah-
olah menjadi harta kekayaan yang sah (Pasal 1 UU Nomor 25 Tahun 2003).
b. KPK
Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) adalah lembaga negara yang independen
yang dalam melaksanakan tugas dan wewenangnya bebas dari pengaruh kekuasaan
lembaga manapun (Pasal 3 UU Nomor 30 Tahun 2002).
c. BPK
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) adalah lembaga negara yang bebas dan
mandiri dalam memeriksa pengelolaan dan tanggung jawab keuangan negara (UU
Nomor 15 Tahun 2006).
d. Korupsi
Berdasarkan UU No 31/1999 jo UU No. 20/2001 penjelasan korupsi adalah
sebagai berikut:
1. Tindakan melawan hukum untuk memperkaya diri sendiri yang merugikan
Keuangan Negara.
2. Menyalahgunakan kewewenangan untuk memperkaya diri yang dapat
merugikan keuangan negara, misalnya menyuap petugas (pemberi dan
penerima suap), benturan kepentingan dalam pengadan barang dan jasa,
pemerasan, gratifikasi.
3. Perbuatan Curang dan Mark-up

3. 5 nilai sikap yang merupakan bagian dari nilai Pendidikan anti korupsi?
Jawaban:
Berikut ini merupakan nilai sikap yang merupakan bagian dari nilai pendidikan anti
korupsi:
1. Kejujuran
2. Kepedulian
3. Kemandirian
4. Kedisiplinan
5. Tanggung Jawab

4. Strategi detektif & strategi represif dalam upaya pemberantasan korupsi, berikut
contohnya?
Jawaban:
Strategi detektif diarahkan untuk mengidentifikasi terjadinya perbuatan korupsi.
Strategi detektif dapat dilakukan dengan contoh sebagai berikut:
1. Perbaikan sistem dan tindak lanjut atas pengaduan dari masyarakat
2. Pemberlakuan kewajiban pelaporan transaksi keuangan tertentu.
3. Pelaporan kekayaan pribadi pemegang jabatan dan fungsi publik.
4. Partisipasi Indonesia pada gerakan anti korupsi dan anti pencucian uang di
masyarakat internasional.
5. Dimulainya penggunaan nomor kependudukan nasional.
6. Peningkatan kemampuan APFP (Aparat Pengawasan Fungsional Pemerintah) / SPI
(Satuan Pengawas Internal) dalam mendeteksi tindak pidana korupsi.

Strategi represif diarahkan untuk menangani atau memproses perbuatan korupsi sesuai
dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Strategi represif dapat dilakukan
dengan contoh sebagai berikut:
1. Pembentukan Badan/Komisi Anti Korupsi.
2. Penyidikan, penuntutan, peradilan, dan penghukuman koruptor besar (Catch some
big fishes).
3. Penentuan jenis-jenis atau kelompok-kelompok korupsi yang diprioritaskan untuk
diberantas.
4. Pemberlakuan konsep pembuktian terbalik.
5. Meneliti dan mengevaluasi proses penanganan perkara korupsi dalam sistem
peradilan pidana secara terus menerus.
6. Pemberlakuan sistem pemantauan proses penanganan tindak pidana korupsi secara
terpadu.
7. Publikasi kasus-kasus tindak pidana korupsi beserta analisisnya.
8. Pengaturan kembali hubungan dan standar kerja antara tugas penyidik tindak pidana
korupsi dengan penyidik umum, PPNS (Penyidik Pegawai Negeri Sipil) dan
penuntut umum.

5. Pendidikan anti korupsi itu perlu dilaksanakan, sebutkan 3 alasannya?


Jawaban:
Berikut ini merupakan 3 alasan perlu dilaksanakannya pendidikan anti korupsi:
1. Pendidikan anti korupsi dibutuhkan dan dinilai menjadi salah satu strategi
pemberantasan korupsi karena dapat membentuk karakter mahasiswa yang unggul,
sehingga diharapkan pada saatnya nanti ketika mahasiswa tersebut menjadi
pemimpin dapat dipertanggungjawabkan kepemimpinannya.
2. Pendidikan anti korupsi perlu dilaksanakan untuk memberi bekal pengetahuan
sekaligus mentransformasikan mahasiswa sebagai agen antikorupsi yang memiliki
kompetensi dan komitmen moral yang tinggi. Kompetensi dan komitmen ini
selanjutnya ditransformasikan lagi ke dalam bentuk nilai-nilai dan gerakan
antikorupsi kepada masyarakat dan generasi di bawahnya.
3. Pendidikan anti korupsi perlu dilaksanakan untuk menyiapkan mahasiswa sebagai
agent of change bagi kehidupan bermasyarakat dan bernegara yang bersih dan bebas
dari korupsi.

Anda mungkin juga menyukai