Di Indonesia
OLEH KELOMPOK 2 :
Puji dan syukur kita panjatkan kehadira allah yang maha esa atas selesainnya
makalah yang berjudul “Etika dan perilaku anti korupsi” atas dukungan moral dan
materi yang diberikan dalam penyusunan makalah ini, maka kami mengucapkan
banyak terimakasih kepada bapak Dardin,S.kep., Ns., M.Kep selaku dosen mata
kuliah Anti Korupsi.
Kami menyadari bahwa maklah ini jauh dari kata sempurna dan masih terdapat
beberapa kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca untuk penyempurnaan makalah ini.
Kelompok 2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI...iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
..........................1
B. Rumusan Masalah….....................
............................
C. Tujuan masalah.............
............................
BAB II PEMBAHASAN
A.Kesimpulan11
B. Saran........11
DAFTAR PUSTAKA
............................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
PEMBAHASAN
4. Adil, adalah sama berat, tidak berat sebelah, tidak memihak. Keadilan
adalah penilaian dengan memberikan kepada siapapun sesuai dengan
apa yang menjadi haknya, yakni dengan bertindak proporsional dan
tidak melanggar hukum.
7. Kerja Keras, merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang
sesuai dengan target. Kerja keras dapat diwujudkan oleh siswa dalam
kehidupan sehari-hari.
8. Kesederhanaan, pribadi yang berintegritas tinggi adalah seseorang
yang menyadari kebutuhannya dan berupaya memenuhi kebutuhannya
dengan semestinya tanpa berlebih-lebihan. Dengan gaya hidup
sederhana, seseorang dibiasakan untuk tidak hidup boros yang tidak
sesuai dengan kemampuannya.
2. Pendekatan Jaringan
Bagaimana agar peran penting keluarga ini dapat optimal. Ada beberapa
hal yang menjadi prasyarat keluarga memainkan peran dalam
pemberantasan korupsi. Saat ini yang menjadi hambatan terbesar dari
optimalisasi peran keluarga adalah minimnya pengetahuan tentang korupsi.
Masyarakat umumnya mengetahui seseorang terlibat dalam kasus korupsi
adalah ketika orang tersebut diberitakan oleh media tersangkau masalah itu.
Selama belum ada yang memberitakan hampir semua orang tidak tahu.
hanya menduga dan tidak berani melaporkan ke yang berwenang karena
tidak bisa memberikan bukti yang kuat di mata hukum. Termasuk anggota
keluarganya.
Sebagai gerakan sosial, TII aktif terlibat dalam berbagai koalisi dan
inisiatif gerakan antikorupsi di Indonesia. TII juga merangkul mitra
lembaga lokal dalam melaksanakan berbagai program di daerah. Jaringan
kerja ini juga diperluas dengan advokasi bahaya korupsi kepada anak-anak
muda di Jakarta.
5. Sorak Aceh
Selain itu, hal ini juga telah diatur dalam Undang-undang Nomor
13 Tahun 2006 tentang Perlindungan Saksi dan Korban yang
perwujudannya dilaksanakan oleh Lembaga Perlindungan Saksi Korban
(LPSK). Pelapor dan saksi pelapor gratifikasi yang menghadapi potensi
ancaman, baik yang bersifat fisik ataupun psikis, termasuk ancaman
terhadap karir pelapor dapat mengajukan permintaan perlindungan kepada
KPK atau LPSK.
d. Kerahasiaan identitas.
Sebaliknya, jika:
Maka dari itu, masyarakat tidak perlu ragu lagi untuk melaporkan tindak
pidana korupsi yang ada di sekitarnya agar terwujud pemerintahan yang
bebas korupsi.Mulai dari Diri Sendiri dan dari Hal Terkecil, Kita Bisa Lawan
Korupsi
Tindak pidana korupsi saat ini sering sekali kita dengar dan telah meluas
ke masyarakat sekitar kita. Siapapun saat ini bisa melakukan korupsi, namun
siapapun juga bisa melawan korupsi dimulai dari kita, sekitar kita, bahkan
bisa dimulai dari hal terkecil. Korupsi berasal dari bahasa latin, corruption
yang memiliki kata kerja corrumpere yang artinya busuk, rusak,
menggoyahkan, memutar balik, atau menyogok. Dalam Pasal 2 UU Nomor
31 Tahun 1999 dimaksud, korupsi adalah perbuatan melawan hukum dengan
maksud memperkaya diri sendiri atau orang lain, baik perorangan maupun
korporasi, yang dapat merugikan keuangan negara/ perekonomian negara.
Jika kinerjanya buruk karena dia tidak mampu (tidak mungkin) itu
masih bisa dimaklumi. Artinya, pengetahuan dan keterampilan aparat
penegak hukum perlu ditingkatkan. Persoalannya, mereka tidak
memiliki kemauan atau kemauan politik yang kuat untuk
memberantas korupsi, atau justru terlibat dalam berbagai kasus
korupsi.
Cara yang ketiga adalah Pers yang bebas merupakan salah satu
pilar demokrasi. Semakin banyak informasi yang diterima masyarakat,
semakin banyak pula masyarakat yang memahami bahaya korupsi.
Menurut Paus, media yang bebas sama pentingnya dengan peradilan
yang independen. Selain berfungsi sebagai alat propaganda tentang
bahaya korupsi, media juga memiliki fungsi efektif untuk memantau
perilaku penyelenggara negara.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/511118322/PERILAKU-ANTI-KORUPSI
https://inspektorat.kaltimprov.go.id/berita/detail/perlindungan-hukum-terhadap-pelapor-
tindak-pidana-korupsi-gratifikasi.html
https://www.gramedia.com/best-seller/strategi-cara-pemberantasan-korupsi/