Kelompok 5
Anggota:
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT. Yang telah senantiasa
melimpahkan nikmat yang tiada tara, yang tidak hentinya memberikan kesabaran dan kekuatan
kepada penyusun sehingga dalam penulisan makalah ini penyusun senantiasa diberikan
kemudahan.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas pada mata kuliah Pendidikan Anti Korupsi dalam
penyusunan makalah ini penyusun telah berusaha semaksimal mungkin agar penyajiannya sesuai
dengan harapan dan tuntutan sebuah makalah yang sempurna.
Penyusun menyadari atas segala kekurangan dan keterbatasan, baik dari segi teknik maupun
isi. Oleh karena itu, diharapkan makalah ini dapat memberikan sumbangan pemikiran yang
berharga dalam dunia pendidikan, dan khususnya bagi saya sebagai penyusun makalah ini. Oleh
karena itu, penyusun mengharapkan segala kritik dan saran yang bersifat membangun bagi
penyusun.
Kelompok 5
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................................3
BAB I............................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN...........................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.................................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................................4
C. Tujuan..............................................................................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN.............................................................................................................................................5
A. Pengertian Korupsi..........................................................................................................................5
B. Bentuk, Jenis, Ciri-ciri, Sebab, Dampak serta Langkah-langkah Pemberantasan Korupsi................5
C. Fenomena Korupsi di Indonesia.......................................................................................................7
D. Upaya Pencegahan..........................................................................................................................7
E. Cara Penaggulangan Dini melalui Pendidikan..................................................................................8
BAB III........................................................................................................................................................10
PENUTUP...................................................................................................................................................10
A. Kesimpulan....................................................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tindakan korupsi akhir-akhir ini semakin marak dipublikasikan di media massa
maupun media cetak. Tindakan korupsi mayoritas dilakukan oleh pejabat tinggi negara
yang telah dipercaya oleh masyarakat untuk memajukan kesejahteraan rakyat, tetapi para
pejabat-pejabat menyalahgunakan kepercayaan dengan melakukan tindakan yang jelas-
jelas merugikan negara. Hak yang seharusnya untuk kesejahteraan hidup rakyat malah di
rampas oleh pejabat-pejabat secara tidak wajar. Hal ini sangat memprihatinkan bagi
kelangsungan hidup rakyat.
B. Rumusan Masalah
a. Apa yang disebut dengan korupsi ?
b. Bagaimana bentuk, jenis, ciri, sebab, dampak serta langkah-langkah pemberantasan
korupsi ?
c. Bagaimana fenomena korupsi di Indonesia ?
d. Mengetahui upaya yang dapat ditempuh dalam pemberantasan korupsi ?
e. Bagaimana cara penanggulangan dini melalui pendidikan ?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian korupsi.
b. Mengetahui bentuk, ciri, sebab, dampak serta langkah-langkah pemberantasan
korupsi.
c. Mengetahui fenomena korupsi di Indonesia.
d. Mengetahui upaya yang dapat ditemput dalam pemberantasan korupsi.
e. Mengetahui cara penanggulangan dini melalui pendidikan.
BAB II
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Korupsi
Korupsi berasal dari kata latin “corruptio” atau “corruptus” yang berarti kerusakan,
keburukan, kebejatan, ketidakjujuran, dapat disuap, dan tidak bermoral kesucian. Dan
kemudian muncul dalam bahasa Inggris dan Perancis “Corruption” yang berarti
menyalahgunakan wewenangnya, untuk menguntungkan dirinya sendiri. Sedangkan
menurut kamus lengkap “Web Ster’s Third New International Dictionary” definisi
korupsi adalah ajakan (dari seorang pejabat politik) dengan pertimbangan-pertimbangan
yang tidak semestinya (misalnya suap) untuk melakukan pelanggaran tugas.
Menurut Robert Klitgaard, “Korupsi adalah tingkah laku yang menyimpang darii
tugas-tugas resmi sebuah jabatan negara karena keuntungan status atau uang yang
menyangkut pribadi (perorangan, keluarga dekat, kelompok sendiri) atau melanggar
aturan-aturan pelaksanaan beberapa tingkah laku pribadi”.
Dari rumusan pengertian korupsi sebagaimana tercermin di atas bahwa korupsi
menyangkut segi moral, sifat dan keadaan yang busuk, jabatan dalam instansi atau
aparatur pemerintah, penyelewengan kekuasaan karena pemberian faktor ekonomi dan
politik serta penempatan keluarga serta golongannya ke dalam dinas dibawah kekuasaan
jabatannya.
D. Upaya Pencegahan
Upaya pencegahan (preventif), upaya penindakan serta upaya edukasi masyarakat /
mahasiswa.
1. Upaya pencegahan
- Menanamkan semangat nasional yang positif dengan mengutamakan
pengabdian pada bangsa dan negara melalui pendidikan formal, informal dan
agama.
- Para pejabat dihimbau untuk mematuhi pola hidup sederhana dan memiliki
tanggung jawab yang tinggi.
- Menciptakan aparatur pemerintahan yang jujur dan disiplin kerja yang tinggi.
- Sistem keuangan dikelola oleh para pejabat yang memiliki tanggung jawab
etis tinggi dan dibarengi sistem kontrol yang efisien.
7
- Para pegawai diusahakan mendapatkan kesejahteraan yang memadai dan ada
jaminan masa tua.
2. Upaya Penindakan (Kuratif)
Beberapa contoh penindakan yang dilakukan oleh KPK :
- Kasus penyuapan panitera Pengadilan Tinggi Jakarta (2005).
- Kasus korupsi dan penyuapan anggota KPU kepada tim audit BPK (2005).
- Kasus penyuapan Hakim Agung MA dalam perkara Probosutedjo.
- Kasus korupsi di KBRI Malaysia.
3. Upaya Edukasi Masyarakat / Mahasiswa
- Tidak bersikap apatis (bersikap masa bodoh) dan acuh tak acuh.
- Memiliki tanggung jawab guna melakukan partisipasi politik dan kontrol
sosial terkait dengan kepentingan publik.
- Mampu memposisikan diri sebagai subjek pembangunan dan berperan aktf
dalam setiap pengambilan keputusan untuk kepentingan masyarakat luas.
8
Pendidikan antikorupsi merupakan tindakan untuk mengendalikan dan mengurangi
korupsi berupa kesuluruhan upaya untuk mendorong generasi mendatang untuk
mengembangkan sikap menolak secara tegas terhadap setiap bentuk korupsi. Mentalitas
antikorupsi ini akan terwujud jika kita secara sadar membina kemampuan generasi
mendatang untuk mampu mengidentifikasi berbagai kelemahan dari sistem nilai yang
mereka warisi dan memperbarui sistem nilai warisan dengan situasi-situasi yang baru.
Pendidikan antikorupsi melalui jalur pendidikan lebih efektif, karena pendidikan
merupakan proses perubahan sikap mental yang terjadi pada diri seseorang, dan melalui
jalur ini lebih tersistem serta muda terukur, yaitu perubahan perilaku antikorupsi.
Perubahan dari sikap membiarkan dan memanfaatkan para koruptor ke sikap menolak
secara tegas tindakan korupsi, tidak pernah terjadi jika kita tidak secara sadar membina
kemampuan generasi mendatang untuk memperbarui sistem nilai yang diwarisi untuk
menolak korupsi sesuai dengan tuntutan yang muncul dalam setiap tahap perjalanan
bangsa kita.
Model penyelenggaraan pendidikan antikorupsi bisa diterapkan dengan tiga cara yaitu
Model Terintegrasi dalam Mata Pelajaran, Model di Luar Pembelajaran melalui Kegiatan
Ekstrakulikuler, dan Model Pembudayaan atau Pembiasaan Nilai dalam seluruh aktivitas
kehidupan siswa. Oleh karena itu, perlu adanya perubahan baru dalam menyemaikan
kebaikan melalui lembaga pendidikan. Perlu komitmen kuat dan langkah konkrit dalam
menanamkan nilai kejujuran pada diri setiap generasi muda agar terbentuk pribadi mulia,
jujur serta bertanggung jawab dengan segala yang diamanahkan kepada mereka. Dengan
demikian, sekolah memiliki tugas besar dalam merealisasikan hal itu. Semua dapat
berjalan sesuai harapan apabila ada peran nyata dari pihak sekolah, dukungan pemerintah
serta partisipasi aktif masyarakat.
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam pendidikan antikorupsi ini adalah membuat
siswa mengenal lebih dini hal-hal yang berkenaan dengan korupsi sehingga tercipta
generasi yang sadar dan memahami bahaya korupsi, bentuk-bentuk korupsi, dan mengerti
sanksi yang akan diterima jika melakukan korupsi, serta menciptakan generasi muda
bermoral baik serta membangun karakter teladan agar generasi muda tidak melakukan
korupsi sejak dini.
9
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Korupsi adalah penyelewengan atau penggelapan (uang negara atau perusahaan) dan
sebagainya untuk keuntungan pribadi atau orang lain serta mengandung unsur
“penyelewengan” atau dishonest (ketidakjujuran). Tindakan tersebut sangat merugikan
bangsa Indonesia. Kita sebagai generasi penerus bangsa harus bisa memberantas korupsi
agar rakyat mendapatkan kesejahteraan hidup.
10