Anda di halaman 1dari 8

toolkit

Kelompok 2

Nadia Dwi Putri (211170007 )


Pratiwi Ridha Annisa
( 211170014)

HAK ASASI MANUSIA


SEJARAH PERKEMBANGAN HAM
01 Periode 1945-1950

02 Periode 1950 - 1959

03 Periode 1959-1966
toolkit

04 Periode 1966 - 1998


HAM dalam PBB

Pada 15 Maret 2006 Majelis Umum PBB melakukan


pemungutan suara untuk menciptakan sebuah organisasi hak
manusia baru, meskipun ada penentangan dari Amerika
Serikat. Dewan Hak Manusia beranggotakan 47 negara ini
akan menggantikan Komisi Hak Manusia yang
toolkit

beranggotakan 53 negara yang sekarang. Badan hak manusia


yang baru ini disetujui oleh 170 anggota dari dari 190
anggota.
HAM dalam UUD 1945

Majelis Umum PBB menyerukan seluruh anggotanya agar memajukan dan


menjamin HAM di negaranya masing-masing. Indonesia sendiri telah menyetujui
hak asasi manusia setelah lama merdeka, 18 Agustus 1945 dengan disahkannya
UUD 1945 sebagai konstitusi negara. Berarti sebelum ada persetujuan / deklarasi
undang-undang yang disetujui tentang HAM dari PBB. Konstitusi Indonesia,
telah dirancang oleh pengadilan kedua BPUPKI dan disahkan sehari-hari setelah
kemerdekaan, 18 Agustus 1945.
toolkit
HAM dalam UU No.39 Tahun 1999

toolkit
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia No. 39 Tahun 1999
tentang Hak Asasi Manusia, yang dimaksud dengan hak asasi
manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat dan
keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan
merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi,
dan dilindungi oleh Negara, hukum, Pemerintah, dan setiap orang
demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.
Penegakan HAM di Indonesia
Dalam rangka memberikan jaminan perlindungan terhadap Hak Asasi Manusia dan
menangani masalah-masalah yang berkaitan dengan penegakkan Hak Asasi Manusia,
pemerintah telah melakukan langkah-langkah antara lain:
(1) pembentukan Komnas HAM berdasarkan Keputusan Presiden nomor 5 tahun 1993
pada tanggal 7 Juni 1993.
(2) penetapan Undang-Undang nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan Hak Asasi
Manusia.
(3) pembentukan Pengadilan HAM Ad Hoc dengan Keputusan Presiden, untuk memeriksa
dan memutuskan perkara pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya
Undang Undang nomor 26 tahun 2000.
(4) pembentukan Komisi Kebenaran dan Rekonsiliaasi sebagai altemative penyelesaian
toolkit

pelanggaran Ham diluar Pengadilan HAM sebagaimana diisyaratkan oleh Undang-


Undang tentang HAM;
(5) meratifikasi berbagai konvensi internasional tentang Hak Asasi Manusia.
KESIMPULAN

Hak Asasai Manusia (HAM) mempunyai arti penting bagi kehidupan manusia,
terutama dalam hubungan antara negara dan warga negara, dan dalam hubungan
antara sesama warga negara. HAM merupakan hak dasar yang dimiliki manusia
sejak manusia itu dilahirkan yang diperoleh manusia dari Tuhan YME dan
merupakan hak yang tidak dapat diabaikan. HAM tidak dapat digganggu gugat
oleh siapapun karena HAM bersifat kodrati dan berlaku sepanjang hidup manusia
toolkit
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai