Anda di halaman 1dari 3

Nama : Rahadatul Aisy

Nim : 21030103

Program Studi : Matematika NK

Tugas : 5

Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1946 membentuk Komisi Hak Asasi


Manusia. Komisi tersebut berhasil membuat pernyataan HAM, yang dikenal dengan
sebutan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, 10 Desember 1948, yang
ditandatangani oleh 48 negara. Dalam menyetujui tersebut, antara lain
mengemukakan bahwa setiap manusia memiliki hak atas yaitu:

 Hak untuk hidup.


 Hak untuk kemerdekaan dan keamanan fisik.
 Hak menghargai kepribadiannya.
 Hak untuk mendapatkan yang sama dalam hukum.
 Hak untuk masuk dan keluar wilayah suatu negara.
 Hak mendapatkan kebangsaan atau kewarganegaraan.
 Hak memiliki benda dengan cara yang sah.
 Hak untuk mengeluarkan pikiran dan perasaan.
 Hak untuk memilih dan memeluk agama.
 Hak untuk bebas mengeluarkan pendapat.
 Hak untuk mengadakan rapat dan rapat.
 Hak untuk mendapatkan Jaminan sosial.
 Hak untuk mendapatkan pekerjaan yang layak.
 Hak untuk berdagang.
 Hak untuk turut serta dalam gerakan kolaborasi dalam masyarakatnya masing-
masing.
 Hak untuk menikmati kesenian.
 Hak untuk turut serta memajukan keilmuan.

Setelah dikeluarkan menyetujui tentang HAM tersebut, Majelis Umum PBB


menyerukan seluruh anggotanya agar memajukan dan menjamin HAM di negaranya
masing-masing. Indonesia sendiri telah menyetujui hak asasi manusia setelah lama
merdeka, 18 Agustus 1945 dengan disahkannya UUD 1945 sebagai konstitusi
negara. Berarti sebelum ada persetujuan / deklarasi undang-undang yang disetujui
tentang HAM dari PBB. 

Konstitusi Indonesia, telah dirancang oleh pengadilan kedua BPUPKI  dan disahkan


sehari-hari setelah kemerdekaan, 18 Agustus 1945. Tercermin dalam UUD 1945
bahwa Indonesia saat itu telah mengakui hak manusia. Contohnya dengan
persetujuan, ”adalah fakta yang membuktikan hak segala bangsa” dan tujuan
pembangunan nasional  Indonesia, “mencerdaskan kehidupan bangsa, memajukan
kesejahteraan umum, melindungi segenap bangsa, dan ikut serta mengelola ketertiban
dunia” yang berkaitan dengan arti hak setiap individu Bangsa Indonesia. Penyataan
HAM juga tersirat dan tersurat di dalam bunyi untuk menentukan nilai dasar Pancasila
yang juga diterjemahkan dalam Pembukaan UUD 1945 alinea empat. Sementara itu,
pasal-pasal dalam UUD 1945 senang tentang satu persatu. Hak asasi manusia diatur
dalam pasal 27 sampai pasal 34 UUD 1945.

Pengaturan HAM dalam Ketetapan MPR dan Undang-Undang

Ketetapan MPR adalah peraturan perundang-undangan yang secara langsung terletak


di bawah undang-undang dasar, UUD 1945. Pengaturan HAM yang diatur dalam TAP
MPR nomor XVII tahun 1998. Ketuk MPR ini berisikan tentang pengaturan peraturan
perundang-undangan yang berkaitan dengan HAM dan kepemimpinan Bangsa
Indonesia terhadap HAM dan Piagam HAM Internasional.

Hak asasi manusia dalam undang-undang mengatur tentang setiap jenis hak
asasi. Oleh karena itu, ada banyak UU di Indonesia. Dari setujui pengaturan UU
dalam pembahasan;

 UU Nomor 5 Tahun 1998 yang berisi tentang ratifikasi terhadap aturan anti
kekejaman, penyiksaan, penanganan, atau penghukuman yang kejam, tidak
berperikemanusiaan, dan merendahkan martabat.
 UU Nomor 9 TAhun 1998 yang berisi tentang kebebasan menyetujui pendapat
 UU Nomor 11 Tahun 1998 yang mengatur tentang hak dan kewajiban buruh di
Indonesia
 UU Nomor 8 Tahun 1999, berisikan tentang hak dan perlindungan konsumen.
 UU Nomor 19, 20, dan 21 Tahun 1999, berisi tentang perburuhan. Dalam hal
ini UU yang mengatur tentang penghapusan ekrja dipaksakan, upah minimum
pekerja, dan diskriminsai dalam pekerjaan.
 UU Nomor 26 Tahun 1999, berisikan tentang pencabutan hukum subversi
 UU Nomor 39 Tahun 1999, berisikan tentang HAM.
 UU Nomor 40 Tahun 1999, berisikan tentang pers, hak dan mengambilnya.
 UU Nomor 26 TAhun 2006, berisikan tentang pengadilan terhadap pelanggar
HAM.

Contoh kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi di Indonesia , Yaitu :


1. Peristiwa Trisakti merupakan satu kasus pelanggaran HAM yang paling terkenal
di Indonesia yaitu penembakan mahasiswa Universitas Trisakti yang terjadi pada
tanggal 12 mei 1998. Penembakan Mahasiswa Trisakti sendiri memiliki erat
kaitannya dengan aksidemontrasi mahasisawa diberbagai wilayah Indonesia yang
berpusat di Jakarta untuk menuntut Presiden Soeharto untuk menuntut Presiden
Soeharto untuk turun dari jabatannya sebagai Presiden . Aksi demontrasi
mahasiswa ini sebenarnya cukup mirip dengan gerakan people power de Negara
Filifina dimana masyarakatnya bersatu membentuk sebuah konsolidasi yang
besar guna menggalang kekuatan untuk menghentikan presiden. Dan
penyelesaian hukum pada kasus penembakan mahasiswa trisakti justru membuat
citra Indonesia tercoreng . bagaimana mungkin sebuah peristiwa pelanggaran
HAM yang telah sisahkan melalui deklarasi Hak Asasi Manusia oleh PBB
sebagai kejahatan internasional memiliki sifat ketetapan hukum yang tidak jelas
dan tidak diketahui pula pihak yang bertanggung jawab

Anda mungkin juga menyukai