Kelompok 3: 1. Ida Irma Afriani (18630064) 2. Nur Ahmad Mahmudi (18630092) 3. Saifa Aprilia Sidquni (18630098) Hak Asasi Manusia
Hak asasi manusia merupakan suatu hak dasar
yang melekat dan dimiliki oleh setiap manusia sejak lahir sebagai anugrah tuhan yang Maha Esa.
Landasan pengakuan terhadap HAM adalah :
1) Landasan lansung dan pertama, yakni kodrat manusia sama derajat dan martabatnya. Sederajat tanpa membedakan ras, agama, suku, bahasa, dan sebagainya. 2) Landasan yang kedua dan lebih dalam, yakni manusia diciptakan dari tuhan yang sama, yakni tuhan yang maha esa. Karena itu, dihadapan tuhan semua manusia itu sama, yang membedakan adalah amalnya. Ciri Pokok dari Hakekat Hak Asasi Manusia:
a) Hak asasi manusia tidak perlu dijual ataupun dibeli
begitu juga diwarisi, karena hak asasi manusia secara otomatis akan melekat dengan sendirinya. b) Hak asasi manusia berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, asal usul, ras, agama, etnik, dan pandangan politik. c) Hak asasi manusia tidak boleh dilanggar. Macam-macam Hak Asasi Manusia:
a) Hak Asasi Pribadi(personal rights), misalnya
kemerdekaan, menyatakan pendapat, dan memeluk agama. b) Hak Asasi Politik (political rights) yaitu hak yang diakui sebagai warga negara. Misalnya memilih dan dipilih. c) Hak Asasi Ekonomi(property rights) misalnya hak bekerja dan mendapatkan hidup yang layak. d) Hak Asasi Sosial dan Kebudayaan (social and culture rights) misalkan mendapat pendidikan dan bebas berekspresi dalam mengembangkan budaya. e) Hak untuk mendapat peengakuan yang sama dimata hukum dan pemerintahan (rights of legal equality). f) Hak mendapatkan perlakuan yang sama dalam tata cara peradilan dan perlindungan(prosedural rights) Hak Asasi Manusia Dalam Konstitusi
1. Pembukaan UUD 1945 Alinea Pertama
Bahwa sesunguhnya kemerdekaan adalah hak segala bangsa. Di Indonesia HAM memiliki paham kolektvitas berbeda dengan barat yang berpaham individulisme.
2. Pembukaan UUD 1945 Alinea Keempat
Manusia diciptakan oleh Tuhan dengan menyandang dua aspek yaitu individualitas(pribadi) dan sosialitas (bermasyarakat). Oleh karena itu kebebasan seseorang dibatasi oleh hak asasi orang lain. 3. Batang tubuh UUD 1945
Rumusan hak yang mencakup dalam bidang
politik, ekonomi, sosial, dan budaya yan tersebar dari pasal 27-34 UUD 1945. akan tetapi rumusan-rumusan dalam situasi itu amat terbatas julahny an hanya dirumuskan secara singkat dan garis besarnya. 4. Peraturan Perundang-undangan
Undang-undang No. 39 Tahun 1999 Tentang HAM :
a) Hak untuk hidup (pasal 4). b) Hak untuk berkeluarga (pasal10). c) Hak untuk mengembangkan diri (pasal 11, 12, 13, 14, 15, 16). d) Hak untuk memperoleh keadilan(pasal 17, 18, 19) e) Hak atas kebebasan pribadi (pasal 20-27) f) Hak atas rasa aman (pasal 28-35) g) Hak atas kesejahteraan (pasal 36-42) h) Hak turut serta dalam pemerintahan (pasal 43 dan 44) i) Hak wanita (pasal 45-51) j) Hak anak (pasal 52-66) Penegakan Hak Asasi Manusia
untuk menegakkan hak asasi manusia maka
pemerintah membentuk lembaga yang menanganinya. 1. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (KomNasHAM) dibentuk berdasarkan keppres No. 50 tahun 1993 pada tanggal 7 Juni 1993 kemudian dikukuhkan memalui undang-undang No.39 tahun1999. tujuan Komnas HAM : a) Pengembangan kondisi yng konduktif bagi pelaksanaan hak asasi manusia sesuai dengan pancasila, UUD 1945, dll. b) Meningkatkan perlindungan dan penegakan HAM guna perkembangan pribadi manusia Indonesia seutuhnya dan kemampuannya berpartisipasi dalam berbagai bidang kehidupan. 2. Pengadilan HAM Ad Hoc Dibentuk atas usul dari DPR berdasarkan atas peristiwa tertentu dengan keputusan presiden untu memeriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM berat yang terjadi sebelum diundangkannya Undang- undang No.26 Tahun 2000 tentang pengadilan HAM. 3. Pengadilan HAM berdasarkan UU no.26 Tahun 2000 Pengadilan HAM yang khusus berada di lingkungan pengadilan umum dan berkedudukan di daerah kabupaten kota. Pengadilan HAM adalah pengadilan khusus terhadap pelanggaran HAM berat. Dalam praktiknya, masyarakat dapat membentuk lembaga swadaya masyarakat (LSM) : a. Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (KONTRAS). b. Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI).