Istilah hak asasi manusia merupakan terjemahan dari Droit De I Homme dalam bahasa
Perancis, Menselijke Rechten dalam bahasa Belanda, dan Human Rights bahasa Inggris.
Hak Asasi Manusia merupakan Hak Dasar yang dibawa sejak lahir sebagai Anugerah
Tuhan yang Maha Esa. Hak dasar tersebut berlaku Universal pada semua manusia. Jadi
HAM Pada hakekatnya merupakan hak-hak Fundamental yang melekat pada Kodrat
manusia itu sendiri, yaitu hak-hak yang paling dasar dari aspek-aspek kodrat sebagai
manusia.
1.
Menurut Miriam Budiardjo Hak Asasi Manusia adalah Hak yang di miliki manusia
yang telah diperoleh dan dibawanya bersamaan dengan kelahirannya didalam kehidupan
masyarakat
3.
Menurut John Locke Hak Asasi Manusia adalah Hak yang dibawa semenjak lahir yang
secara kodrat melekat pada setiap manusia dan tidak dapat di ganggu gugat
4.
Hak asasi adalah hak yang bersifat asasi, artinya hak-hak yang dimiliki manusia menurut
kodratnya yang tidak dapat dipisahkan dari Hakekatnya sehingga bersifat suci
(Koentjoro Poerbapranoto)
Dari beberapa pengertian HAM yang terdapat diatas dapat di simpulkan bahwa HAM
adalah Hak Dasar yang di anugrahkan oleh Tuhan Yang Maha Esa sejak lahir dan tidak
dapat diganggu gugat oleh siapapun.
D.
2.
1)
UUD 1945
Pembukaan UUD 1945
Alinia ke-1
: Hak Merdeka
Alinia ke-4
: Negara melindungi segenap rakyat Indonesia,memajukan kesejahteraan
umum,mencerdasakan kehidupan bangsa, dan ikut serta memilihara perdamaian dunia
2)
Pasal 28 G
1) Setiap orang berhak atas perlindung diri pribadi, keluarga, kehormatan, martabat, dan
harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta berhak atas rasa aman dan perlindungan
dari ancaman ketakutan untuk berbuat atau tidak berbuat sesuatu yang merupakan hak
asasinya.
2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang merendahkan
derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari negara lain.
Pasal 28 H
1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapat
lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan kesehatan.
2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus untuk memperoleh
kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai persamaan dan keadilan
3) Setiap orang berhak atas imbalan jaminan sosial yang memungkinkan pengembangan
dirinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat
4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut tidak boleh
diambil alih sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 28 I
1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani, hak
beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dihadapan
hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut adalah hak
asasi manusia yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apapun.
2) Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yanbg bersifat diskriminatif atas dasar apaun
dan berhak mendapat perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu.
3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan perkembangan
zaman dan peradaban.
4) Perlindungan, pemajuan, penegakan dan pemenuhan hak asasi manusia adalah tanggung
jawab negara terutama pemerintah
5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asaso manusia sesuai dengan prinsip negara
hukum yang demokrastis, maka pelaksanaan hak asasi manusia dijamin, diatur dan
dituangkan dalam peraturan perundang-undangan.
Pasal 28 J
1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2) Dalam menajlan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk kepada pembatasan
yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-mata untuk menjamin
pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang lain dan untuk memenuhi
tuntutan yang adil sesuai dengan pertimabangan moral, nilai-nilai agama, keamanan dan
ketertiban umum dalam suatu masyarakat demokrastis.
3.
TAP MPR No. XVII/MPR/1998
Terdiri dari 10 Bab dan 44 Pasal
4.
1)
Undang-Undang
UU RI No. 39 Th 1999 Tentang HAM
a)
b)
h)
4.
a)
b)
c)
d)
e)
Fungis Mediasi
Perdamaian kedua pihak
Penyelesaian perkara melalui cara konsultasi, negosiasi, konsiliasi, dan penilaian ahli
Pemberian saran untuk menyelesaikan melalui pengadilan
Penyampaian rekomendasi kepada pemerintah untuk ditindak lanjuti
Penyampaian rekomendasi kepada DPR RI untuk ditindak lanjuti
2.
a)
b)
c)
Pengadilan HAM
Pengadilan hak asasi manusia di Indonesia dibentuk berdasarkan UU RI No. 26 Tahun
2000 tentang pengadilan hak asasi manusia. Pengadilan hak asasi manusia merupakan
pengadilan khusus yang berada dilingkungan pengadilan umum dan berkedudukan di
daerah kabupaten atau kota. Untuk daerah khusus ibu kota Jakarta, pengadilan HAM
berkedudukan di setiap wilayah pengadilan negeri yang bersangkutan. Adapun tugas dan
wewenag pengadilan HAM adalah sebagai berikut:
Memeriksa dan memutus perkara pelanggaran HAM yang berat
Memriksa dan memutuskan perkara pelanggaran HAM yang berat yang dilakukan di luar
batas territorial wilayah Negara RI oleh WNI
Pengadilan HAM tidak berwenang mengadili seseorang yang berumur di bawah 18
tahun
Pengadilan HAM Ad Hoc merupakan pengadilan yang mengadili Pelanggaran HAM yang
berlaku sebalum di undangkannya UU No. 26 tahun 2000. pengadilan HAM Ad Hoc di
bentuk atas usul DPR dengan keputusan Presiden. Adapun pelanggaran HAM berat yang
ditangani oleh pengadilan HAM berupa:
1.
Kejahatan Genosida
Perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh
atau sebagian kelompok Bangsa, Ras, Kelompok Etnis, Kelompok Agama. Ciriciri Kejahatan Genosida Berupa:
a)
Membunuh anggota kelompok
b)
Mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota
kelompok
c)
Menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan
secara fisik baik seluruh atau sebagian
d)
Memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran didalam kelompok
e)
Memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain
2.
Kejahatan Terhadap Kemanusiaan
Salah satu perbuatan yang dilakukan sebagi bagian dari serangan yang meluas atau sistematik
yang diketahuinya bahwa seranggan tersebut ditujukan secara langsung terhadap
penduduk sipil Adapu kejahatan terhadap kemanusiaan berupa:
a)
Pembunuhan
b)
Pemusnahan
c)
Perbudakan
d)
Pengusiran dan pemindahan penduduk secara paksa
e)
f)
g)
h)
i)
j)
3.
a)
b)
c)
d)
LBH dalam menjalankan tugasnya bersifat Pengabdian dan Professional yang artinya:
a)
Bersifat pengabdian karena perbuatannya semata-mata mengabdi diri untuk kepentingan
hukum dan HAM
b)
Bersifat Professional karena tindakan dan perbuatannya sesuai dengan bidang
keahliannya
4.
Komisi Kebenaran dan Rekonsiliasi (KKR)
Komisi kebenaran dan rekonsiliasi adalah lembaga yang melakukan penyelesaian terhadap
kasus pelanggaran HAM di luar pengadilan HAM. komisi ini di bentuk berdasarkan UU
RI nomor 27 tahun 2004. Menurut pasal 43 UU No. 26 tahun 2000 menyatakan bahwa
kasus pelanggaran HAM Berat yang tidak dapat di selesaikan melalui pengadilan HAM
akan ditangani oleh KKR. KKR ini di bentuk untuk:
a)
Memberikan alternatif penyelesaian pelanggaran HAM berat di luar pengadilan HAM
b)
Sarana mediasi antar pelaku dengan korban pelanggaran HAM.
Adapun Ciri-ciri umum KKR adalah sebagai berikut:
a)
Fokus peyelidikan kejahatan masa lalu
b)
Mendapatkan gambaran yang komprehensif menganai kejahatan HAM
c)
Masa bakti berahir setelah selesainya laporan
d)
Memiliki wewenang mengakses informasi kelembaga manapun, dan megajuka
perlindungan hokum terhadap saksi
5.
Komisi Perlindungan Anak Indonesia
Dalam rangka melindungi anal-anak Indonesia dibentuklah komisi nasional perlindungan anak
Indonesia. Di bentuk sesuai dengan UU RI No. 23 Tahun 2002 (Baca selengkapnya Di
Sini !!!)tentang perlindungan anak. Komisi perlindungan anak Indonesia diketuai oleh
seto mulyadi.
Beberapa Contoh LSM yang bergerak dalam penegakan HAM sebagai berikut :
KONTRAS (Komisi Untuk Orang Hilang dan Tindakan Kekerasan)
ELSAM ( Lembaga Studi dan Advokasi Masyarakat )
LPHSN ( Lembaga Penegakan Hukum dan Strategi Nasional )
Kepolisian Negara Republik Indonesia
D.
1)
2)
3)
2)
Meratifikasi dan mengadopsi instrumen-instrumen HAM internasional, yang berarti perjanjian itu masuk
dan berlaku sebagai hukum (positif) nasional.
3) Memberdayakan masyarakat terhadap masalah HAM dengan mengadakan sosialisasi sehingga HAM
menjadi bagian dari setiap individu warga Negara Indonesia