A. KONSTITUSI
Konstitusi merupakan pernyataan tentang bentuk dan susunan suatu negara, yang dipersiapkan
sebelum atau sesudah berdiri sebuah negara. Konstitusi sebuah negara merupakan hukum dasar tertinggi
yang berisi tata penyelenggaraan negara. Peru- bahan sebuah konstitusi akan membawa perubahan besar
terhadap sebuah negara.Bahkan termasuk sistem bernegara, yang semula demokratis bisa menjadi otoriter
disebabkan perubahan konstitusi.
B. KEDUDUKAN KONSTITUSI
Konstitusi merupakan hukum yang paling tinggi serta paling fundamental sifat- nya. Konstitusi
merupakan sumber legitimasi atau landasan otorisasi bentuk-bentuk hukum atau peraturan perundang-
undangan lainnya. Oleh karena itu, konstitusi se- bagai hukum tertinggi sebuah negara harus dimaksudkan
untuk mencapai dan me-wujudkan tujuan tertinggi bernegara.
C. MACAM KONSTITUSI
1. Konstitusi Tertulis
Indonesia memiliki UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi tertulis
2. Konstitusi Tidak Tertulis
Konvensi Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), konvensi adalah permufakatan atau
kesepakatan (terutama mengenai adat, tradisi, dan sebagainya). Konvensi merupakan aturan-aturan
dasar yang timbul dan terpelihara (dilakukan terus menerus dan berulang-ulang) dalam praktik
penyelenggaraan negara tidak bertentangan dengan UUD NRI Tahun 1945 dan pelengkap atau
pengisi kekosongan yang timbul dalam praktik penyelenggaraan negara. Contohnya adalah Pidato
Presiden setiap tanggal 16 Agustus.
D. PERUBAHAN KONSTITUSI DI INDONESIA
Menurut sejarahnya UUD NRI Tahun 1945 sejak disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan
Indonesia (PPKI) telah mengalami beberapa kali perubahan. Perubahan pertama tanggal 27 Desember 1949
berubah menjadi Konstitusi Republik Indonesia Serikat. Setalah itu pada tanggal sejak 17 Agustus 1950
Konstitusi RIS 1949. diganti dengan UUDS tahun 1950. Tanggal 5 Juli 1959 presiden mengeluarkan dekrit,
yang menyatakan kembali ke UUD NRI Tahun 1945 pertama (hasil pengesahan dan penetapan PPKI).
Setelah itu pada tahun 1999 sampai 2002, UUD NRI Tahun 1945 mengalami perubahan sebanyak 4 kali.
Berikut sistematika dari adanya perubahan UUD NRI Tahun 1945.
Pasal 27 Pasal 30
Warga
Negara
dan
Sosial
Pasal 33 dan 34 Pasal 31 dan 32
Pasal 28A
Setiap orang berhak untuk hidup serta berhak mempertahankan hidup dan
kehidupannya.
Pasal 28B (1) Setiap orang berhak membentuk keluarga dan melanjutkan keturunan
melalui perkawinan yang sah.
(2) Setiap anak berhak atas kelangsungan hidup, tumbuh, dan berkembang
serta ber- hak atas perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
Pasal 28C (1) Setiap orang berhak mengembangkan diri melalui pemenuhan
kebutuhan dasar- nya, berhak mendapat pendidikan dan memperoleh
manfaat dari ilmu pengeta- huan dan teknologi, seni dan budaya, demi
meningkatkan kualitas hidupnya dan demi kesejahteraan umat manusia.
(2) Setiap orang berhak untuk memajukan dirinya dalam
memperjuangkan haknya secara kolektif untuk membangun masyarakat,
bangsa dan negaranya.
Pasal 28D (1) Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan
kepastian hukum yang adil serta perlakuan yang sama di hadapan hukum.
(2) Setiap orang berhak untuk bekerja serta mendapat imbalan dan
perlakuan yang adil dan layak dalam hubungan kerja.
(3) Setiap warga negara berhak memperoleh kesempatan yang sama
dalam pemerintahan.
(4) Setiap orang berhak atas status kewarganegaraan.
Pasal 28E (1) Setiap orang berhak memeluk agama dan beribadat menurut
agamanya, memilih pendidikan dan pengajaran, memilih pekerjaan, memilih
kewarganegaraan, memilih tempat tinggal di wilayah negara dan
meninggalkannya, serta berhak kembali.
(2) Setiap orang berhak atas kebebasan meyakini kepercayaan,
menyatakan pikiran dan sikap, sesuai dengan hati nuraninya.
(3) Setiap orang berhak atas kebebasan berserikat, berkumpul dan
mengeluarkan pendapat.
Pasal 28F Setiap orang berhak untuk berkomunikasi dan memperoleh informasi untuk me-
ngembangkan pribadi dan lingkungan sosialnya, serta berhak untuk mencari, mem-
peroleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan menyampaikan informasi dengan
menggunakan segala jenis saluran yang tersedia.
Pasal 28G (1) Setiap orang berhak atas perlindungan diri pribadi, keluarga,
kehormatan, mar- tabat, dan harta benda yang di bawah kekuasaannya, serta
berhak atas rasa aman dan perlindungan dari ancaman ketakutan untuk
berbuat atau tidak berbuat se- suatu yang merupakan hak asasi.
(2) Setiap orang berhak untuk bebas dari penyiksaan atau perlakuan yang
merendah- kan derajat martabat manusia dan berhak memperoleh suaka politik dari
negara lain.
Pasal 28H (1) Setiap orang berhak hidup sejahtera lahir dan batin, bertempat tinggal,
dan men- dapatkan lingkungan hidup yang baik dan sehat serta berhak
memperoleh pela- yanan kesehatan.
(2) Setiap orang berhak mendapat kemudahan dan perlakuan khusus
untuk mempero- leh kesempatan dan manfaat yang sama guna mencapai
persamaan dan keadilan.
(3) Setiap orang berhak atas jaminan sosial yang memungkinkan
pengembangan di- rinya secara utuh sebagai manusia yang bermartabat.
(4) Setiap orang berhak mempunyai hak milik pribadi dan hak milik tersebut
tidak boleh diambil alih secara sewenang-wenang oleh siapapun.
Pasal 28I (1) Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak untuk kemerdekaan pikiran
dan hati nurani, hak beragama, hak untuk tidak diperbudak, hak untuk diakui
sebagai pribadi di hadapan hukum, dan hak untuk tidak dituntut atas dasar
hukum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia yang tidak dapat
dikurangi dalam keada- an apapun
(2) Setiap orang bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar
apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang
bersifat diskri- minatif itu.
(3) Identitas budaya dan hak masyarakat tradisional dihormati selaras dengan
per- kembangan zaman dan peradaban.
(4) Perlindungan, pemajuan, penegakan, dan pemenuhan hak asasi
manusia adalah tanggung jawab negara, terutama pemerintah.
(5) Untuk menegakkan dan melindungi hak asasi manusia sesuai dengan
prinsip negara hukum yang demokratis, maka pelaksanaan hak asasi
manusia dijamin, diatur, dan dituangkan dalam peraturan perundang-
undangan.
Pasal 28J (1) Setiap orang wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam
tertib kehi- dupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
(2) Dalam menjalankan hak dan kebebasannya, setiap orang wajib tunduk
kepada pembatasan yang ditetapkan dengan undang-undang dengan maksud semata-
mata untuk menjamin pengakuan serta penghormatan atas hak dan kebebasan orang
lain dan untuk memenuhi tuntutan yang adil sesuai dengan pertimbangan moral,
nilai-nilai agama, keamanan, dan ketertiban umum dalam suatu masyarakat de-
mokratis.
Pasal 34 (1) Fakir miskin dan anak-anak terlantar dipelihara oleh negara.
(2) Negara mengembangkan sistem jaminan sosial bagi seluruh rakyat dan
mem- berdayakan masyarakat yang lemah dan tidak mampu sesuai dengan
martabat kemanusiaan.
(3) Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas pelayanan kesehatan dan
fa- silitas pelayanan umum yang layak.
(4) Ketentuan lebih lanjut mengenai pelaksanaan pasal ini diatur dalam undang-
undang.