Anda di halaman 1dari 16

TUGAS BELAJAR MANDIRI

LEMBAR KERJA 01

MODUL 5 PENDALAMAN MATERI PENDIDIKAN PANCASILA DAN


KEWARGANEGARAAN

OLEH:

NAMA: LINDA MARGIYANI

KELAS : 08 PGSD

PENDIDIKAN PROFESI GURU DALAM JABATAN


PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
SEMARANG 2022
LK 1: Lembar Kerja Belajar Mandiri
Judul Modul MODUL 5. PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN
Judul Kegiatan 1. Hak Asasi Manusia
Belajar (KB) 2. Persatuan dan Kesatuan dalam Keragaman Masyrakat Multikultur
3. Konsep Nilai, Moral dan Norma
4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global

No. Butir Respon/Jawaban


Refleksi
1 Daftar peta
konsep
(istilah dan
definisi) di
modul ini

KB 1. Hak Asasi Manusia


Hak asasi manusia merupakan hak dasar yang dimiliki oleh setiap manusia
yang merupakan anugerah Tuhan Yang Maha Esa. Hak dasar tersebut
meliputi hak hidup, hak kemerdekaan dan hak untuk mendapatkan
kebahagiaan.

1. Pengertian Hak Asasi Manusia


Pada diri manusia selalu melekat 3 hal yaitu hidup, kebebasan dan
kebahagiaan.Hak Asasi manusia adalah hak dasar manusia menurut
kodratnya.

Darmodiharjoh dalam Muladi menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak


dasar yang dibawa manusia sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa, yang
sifatnya tidak boleh dilanggar oleh siapapun.

Menurut UU No 39 tahun 1999 Pasal 1 ayat 1 HAM adalah seperangkat


hak yang melekat pada hakikat dan keberadaan manusia sebagai makhluk
Tuhan YANG MAHA ESA dan merupakan anugerah-Nya yang wajib
dihormati, dijunjung tinggi dan dilindungi oleh negara, hukum,pemerintah,
dan setiap orang demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat
manusia. Pasal 1 ayat 2 juga dimuat tentang kewajiban dasar manusia yaitu
seperangkat kewajiban yang apabila tidak dilaksanakan tidak
memungkinkan terlaksana dan tegaknya HAM.

Jadi dapat disimpulkan bahwa hak Asasi manusia merupakan hak dasar
yang dimiliki oleh setiap manusia yang merupakan anugerah dari Tuhan
Yang Maha Esa.
Ciri-ciri khusus HAM yaitu:
a. Kodrati : pemberian dari Tuhan kepada manusia agar hidup terhormat.
b. Hakiki : hak Asasi semua umat manusia yang sudah ada sejak lahir.
c. Universal : berlaku untuk semua orang tanpa memandang perbedaan
d. Tidak dapat dicabut : tidak dapat diserahkan kepada orang lain
e. Tidak dapat dibagi :semua orang berhak mendapatkan semua hak.

2. Gagasan Hak Asasi Manusia dalam UUD NKRI 1945


Terdapat dalam pasal 27sampai 34
a. Pasal 27 Ayat (1) : Segala warga negara bersamaan kedudukannya di
dalam hukum dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan
pemerintahan itu dengan tidak ada kecualinya;
b. Pasal 27 Ayat (2) : Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan
penghidupan yang layak bagi kemanusiaan;
c. Pasal 28 : Kemerdekaan berserikat dan berkumpul , mengeluarkan
pikiran dengan lisan dan tulisan dan sebagainya ditetapkan dengan
undang-undang;
d. Pasal 29 Ayat (2) : Negara menjamin kemerdekaan tiap-tiap penduduk
untuk memeluk agamanya masingmasing dan untuk beriadat menurut
agamanya dan kepercayaannya itu;
e. Pasal 30 Ayt (1) : Tiap-tiap warga negara berhak dan wajib ikut serta
dalam usaha pembelaan negara;
f. Pasal 31 Ayat ( 1 ): Tiap-tiap warga negara berhak mendapat
pengajaran;
g. Pasal 34 : Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh
negara. Hak manusia yang tidak dapat dikurangi adalah:
1) Hak untuk hidup
2) Hak untuk tidak disiksa
3) Hak kemerdekaan pikiran dan hati nurani
4) Hak beragama
5) Hak untuk tidak diperbudak
6) Hak untuk diakui sebagai pribadi di hadapan hukum
7) Hak untuk tidak dituntut atas dasar hukum yang berlaku surut

Hak Asasi Manusia terdiri dari atas:


a. Kelompok pertama menyangkut hak-hak sipil
b. Kelompok kedua menyangkut hak-hak politik, ekonomi, sosial, dan
budaya
c. Kelompok ketiga menyangkut hak-hak khusus dan hak-hak atas
pembangunan
d. Kelompok keempat mengatur mengenai tanggung jawab negara dan
kewajiban Asasi manusia.

3. Pelanggaran Hak Asasi Manusia


Bentuk pelanggaran HAM yang sering muncul, yaitu:
a. Diskriminasi
b. Penyiksaan
c. Pelanggaran HAM berat (mengancam nyawa manusia) diatur dalam UU
No 26 thn 2000
d. Pelanggaran HAM ringan

Berikut beberapa kasus pelanggaran HAM yang pernah terjadi:


a. Kerusuhan Tanjung Priok (12 September 1984)
b. Penyerbuan Kantor Partai Demokrasi Indonesia (27 Juli 1996)
c. Penembakan mahasiswa Trisakti (12 mei 1998)
d. Penculikan aktivis (April 1997-April 1999
e. Tragedi Semanggi I (13 Nopember 1998) dan Tragedi Semanggi II (24
September 1999)
f. Pelanggaran HAM Timor-Timor
g. Pembunuhan Ketua Presidium Dewan Papua (10 Nopember 2001)
h. Pembunuhan Munir (7 September 2004)

4. Upaya Pemajuan dan Penegakkan serta Penangan Masalah HAM di


Indonesia
a. Pemajuan dan Penegakkan HAM di Indonesia
Salah satu ciri negara hukum adalah jaminan terhadap hak asasi
manusia.
Bangsa Indonesia dalam proses penegakkan HAM memperhatikan 2
hal
 Kedudukan negara Indonesia yang berdaulat baik secara hukum,
sosial, politik harus dipertahankan dalam keadaan apapun sesuai
dengan prinsip-prinsip yang dianut dalam piagam PBB
 Dalam pelaksanaannya pemerintah harus tetap mengacu kepada
ketentuan-ketentuan hukum internasional mengenai HAM.
Pemajuan yang dilakukan diantaranya:
1. Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang HAM
sebagai penjabaran UUD 1945 Produk hukum yang dibentuk
untuk mengatur masalah HAM adalah:
a. pada amandemen kedua UUD NRI Tahun 1945
b. Dalam sidang istimewa MPR 1998 ( TAP MPR Nomor
XVII/MPR/1998
c. Ditetapkannya Piagam HAM tahun 1998
d. UU RI Nomor 26 tahun 2000 tentang Pengadilan HAM
e. Meratifikasi instrumen HAM
2. Terbentuknya lembaga-lembaga independen yang menangani
masalah HAM yang pembentukannya diatur UU antara lain:
Pembentukan Komnas HAM
Dibentuk pada tanggal 7 Juni 1993 melalui Kepres Nomor 50
tahun 1993 selanjutnya diatur dalam UU RI Nomor 39 tahun
1999 pasal 75-99. Komnas HAM tersebut beranggotakan 35
orang dengan masa jabatan 5 tahun dengan wewenang yang
melekat adalah sebagai berikut:
 melakukan perdamaian pada kedua belah pihak yang
bermasalah menyelesaikan masalah secara konsultasi
maupun negosiasi
 menyampaiakan rekomendasi atas suatu kasus
pelanggaran hak kepada pemerintah dan DPR untuk
ditindak lanjuti
 memberi saran kepada pihak yang bermasalah untuk
menyelesaikan sengketa di pengadilan

Pembentukan Pengadilan HAM


Berdasar pada Pasal 4 UU RI o 26 tahun 2000 Pengadilan
HAM bertugas dan berwewenang memeriksa dan memutuskan
perkara pelanggaran hak asasi manusia yang berat.
Yang termasuk pelanggaran HAM berat meliputi:
 Kejahatan Genosida yaitu kejahatan untuk
menghancurkan seluruh atau sebagian kelompok
bangsa, ras, etnis, atau agama
 Kejahatan kemanusiaan yaitu ditujukan secara
langsung kepada penduduk sipil
3. Terbentuknya Lembaga Swadaya Masyarakat yang menangani
HAM
Lembaga tersebut antara lain :
 Kontras
 YLBHI
 PBHI
 Elsam
 BKBH

b. Penanganan Kasus Pelanggaran HAM


Sebelum berlaku UU RI Nomor 26 tahun 2000 kasus pelanggaran
HAM diselesaikan di pengadilan HAM ad-hoc. Setelah berlaku UU di
selesaikan melalui proses peradilan di Pengadilan HAM. Penahanan
di Pengadilan Tinggi dilakukan paling lama 60 hari dan dapat
diperpanjang paling lama 30 hari. Proses penuntutan pelanggaran
HAM berat dilakukan oleh Jaksa Agung. Selanjutnya perkara
pelanggaran hak asasi manusia diputuskan oleh Pengadilan HAM
yang dilakukan oleh Majelis Hakim Pengadilan HAM paling lama
180 hari. Jika mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi maka
perkara tersebut diperiksa dan diputuskan dalam waktu paling lama
90 hari terhitung sejak perkara dilimpahkan ke Pengadilan Tinggi.
Jika dilimpahkan ke Majelis Agung diputuskan dalam waktu paling
lama 90 hari sejak perkara dilimpahkan ke Mahkamah Agung. Hakim
ad-hoc di MA diangkat oleh Presiden atas usulan DPR

5. Aplikasi Materi tentang HAM dalam Pembelajaran di SD


 Prinsip Pembelajaran HAM di SD
1. Pertama, pembelajaran HAM diupayakan secara konkrit
2. Kedua, pembelajaran HAM menggunakan prinsip bermain sambil
belajar dan belajar sambil bermain. Pola bermain dapat dibedakan
menjadi tiga : bermain bebas, bermain dengan bimbingan, dan
bermain dengan diarahkan.
3. Ketiga, pembelajaran HAM menggunakan prinsip active learning.
Problim solving akan memberikan tantangan pada anak untuk
aktif menyelesaikan masalah.
4. Keempat, pembelajaran HAM di SD dilaksanakan dalam suasana
yang menyenangkan.
5. Kelima, pembelajaran HAM berpusat pada anak.
6. Keenam, pembelajaran HAM di SD memberikan kesempatan
pada anak untuk mengalami.
Pembelajaran HAM di SD dapat mengembangkan ketrampilan sosial,
kognitif,emosional serta spiritual.

 Pendekatan Pembelajaran HAM di SD


Pendekatan tersebut antara lain:
1. Pendekatan induktif yaitu dimulai dari contoh-contoh, peristiwa-
peristiwa, kasus-kasus dan fenomena sejenis untuk ditarik
kesimpulan umum.
2. Pendekatan deduktif, dari konsep umum menuju penarikan
kesimpulan khusus
3. Pendekatan Kontekstual, sesuai dengan konteks kehidupan
sehari-hari
4. Pendekatan Kooperatif, memberi kesempatan pada anak untuk
bekerja sama dalam belajar.
5. Pendekatan Inquiri, memberi kesempatan kepada anak untuk
menyelesaikan sendiri terhadap masalah yang dihadapi.
6. Pendekatan discovery, memberi kesempatan pada anak
menjelajah untuk menemukan sesuatu yang sudah ada.
7. Pendekatan konstruktivistik, memberi kesempatan kepada anak
untuk menyusun sendiri konsep-konsep HAM berdasarkan
kehidupan sehari-hari anak.
8. Pendekatan behavioristik dengan menciptakan lingkungan yang
kondusif anak belajar HAM

 Materi Pembelajaran HAM di SD


No Kelas Kompetensi Dasar
.
1 III 1.2 Menghargai kewajiban dan hak
sebagaianggota keluarga dan warga
sekolah sebagai wujud rasa syukur
kepada Tuhan YME.
2.2 Melaksanakan kewahiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah
3.2 Mengidentifikasi kewajiban dan hak
sebagai anggota keluarga dan warga
sekolah
4.2 Menyajikan hasil identifikasi
kewajiban dan hak sebagai anggota
keluarga dan warga sekolah
2 IV 1.2 Menghargai kewajiban dan hak warga
masyarakat dalam kehidupan seharihari
dalam menjalankan agama
2.2 Menunjukkan sikap disiplin dalam
memenuhi kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat sebagai wujud cinta
tanah air
3.2 Mengidentifikasi pelaksanaan
kewajiban dan hak sebagai warga
masyarakat dalam kehidupan seharihari
4.2 Menyajikan hasil identifikasi
pelaksanaan kewajiban dan hak sebagai
warga masyarakat dalam kedidupan
sehari-hari
3 V 1.2 Menghargai kewajiban, hak, dan
tanggung jawab sebagai warga
masyarakat dan umat beragama dalam
kehidupan sehari-hari
2.2 Menunjukkan sikap tanggung jawab
dalam memenuhi kewajiban dan hak
sebagai warga masyarakat dalam
kehidupan sehari-hari
3.2 Memahami hak dan kewajiban dan
tanggung jawab sebagai warga

4 VI warga negara dalam


menjalankan agama
2.2 Melaksanakan kewajiban, hak dan
tanggung jawab sebagai warga negara
beserta dampaknya dalam kehidupan
sehari-hari
3.2 Menganalisis pelaksanaan kewajiban,
hak, dan tanggung jawab sebagai
warga negara beserta dampaknya
dalam kehidupan sehari-hari
4.2 Menyajikan hasil analisis pelaksanaan
kewajiban, hak, dan tanggung jawab
sebagai warga negara beserta
dampaknya dalam kehidupan sehari-hari.

Materi HAM diberikan melalui pendekatan tematik dengan langkah-


langkah penyusunan perencanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Menganalisa substansi kajian kurikulum
2. Hasil analisis dimuat dalam silabus yang dikembangkan
3. Pengembangan silabus disesuaikan dengan potensi anak,
sarpras sekolah, dan kemampuan guru
4. Berdasarkan silabus dapat dikembangkan rencana pembelajaran
(RP)
5. Perencanaan pembelajaran HAM di SD dikembangkan
berdasarkan:
a. Pembelajaran sesuai dengan standar kompetensi dan
kompetensi dasar yang akan dicapai.
b. Berpusat pada anak.
c. Memperhatikan pertumbuhan dan kebutuhan anak SD.
d. Menghargai dan memberdayakan hak anak.
e. Mempu mengembangkan seluruh potensi anak.
f. Mengembangkan aktif learning.
g. Mendorong berpikir kritis dan kreatif anak.
h. Sesuai dengan potensi sekolah dan guru.
i. Memungkinkan anak dapat mengakses sumber belajar
yang ada.

KB 2. Persatuan dan kesatuan dalam keberagaman Masyarakat


Multikultur
Pokok pembahasannya;
 Pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia
a. Integrasi wilayah meliputi:
1. Prinsip Negara kepulauan
2. Manunggalnya tanah air yang menjadikan laut diantara pulau
sebagai penghubung dan menyatukan pulau, bukan lagi pemisah.

b.Integrasi Bangsa meliputi :


1. Masa perintis:Budi Utomo 20 Mei 1908
2. Masa penegas : sumpah pemuda 28 Mei 1928
3. Masa percobaan ;GAPI 1938
4. Masa pendobrak : Proklamasi 1945
5. Masa penggisi kemerdekaan

 Problema Keberagaman Multikultur


a. Keadaan geografis.
b. Pengaruh kebudayaan asing.
c. Penerimaan masyarakat terhadap perubahan keadaan transportasi dan
komonitas.
d. Perbedaan kondisi alam.

Beberapa permasalahan yang kerap terjadi di antaranya


1. Prasangka
Prasangka adalah sikap yang bisa positif maupun negatif
berdasarkan keyakinan stereotipe atau pemberian label kita tentang
anggota dari kelompok tertentu
2. Stereotipe
Stereotipe yaitu pemberian sifat tertentu terhadap seseorang
berdasarkan kategori yang bersifat subyektif, hanya karena dia
berasal dari kelompok yang lain
3. Etnosentrisme
Etnosentrisme yaitu paham yang berpandangan bahwa manusia
pada dasarnya individualistis yang cenderung mementingkan diri
sendiri, namun karena harus berhubungan dengan manusia lain,
maka terbentuklah sifat hubungan yang antagonistik (pertentangan)
4. Rasisme
Rasisme yaitu suatu sistem kepercayaan atau doktrin yang
menyatakan bahwa perbedaan biologis yang melekat pada ras
manusia menentukan pencapaian budaya atau individu – bahwa
suatu ras tertentu lebih superior dan memiliki hak untuk mengatur
ras yang lainnya
5. Diskriminasi
Diskriminasi yaitu pembedaan perlakuan terhadap sesama warga
negara (berdasarkan warna
kulit,golongan,suku,ekonomi,agama,dan sebagainya)

KB 3. Konsep Nilai, Norma, dan Moral


1. Makna Nilai, Moral dan Norma
a. Makna Nilai
Nilai atau “value” (bahasa Inggris) yang kemudian diterjemahkan ke
dalam bahasa Indonesia menjadi nilai. Nilai juga biasa dimaknai harga.
Namun, ketika kata tersebut dihubungkan dengan suatu obyek atau
dipersepsi dari satu sudut pandang tertentu. (dalam Hamid Darmadi,
2007:67) dikemukakan bahwa nilai adalah kemampuan yang
dipercayaiyang ada pada suatu benda untuk memuaskan manusia. Jadi
nilai itu hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu
objek. Arti lain dari nilai adalah sesuatu yang penting, berguna, atau
bermanfaat. Menurut Fraenkel, dalam Rahmat et al et al. (2009: 11) nilai
atau value adalah konsep (concept).
macam-macam nilai menurut kriteria
1. Nilai Sosial, nilai ini berhubungan dengan sikap manusia yang tidak
dapat hidup secara mandiri dan membutuhkan pertolongan orang
lain.
2. Nilai Kebenaran, yakni nilai yang bersumber dari akal manusia
(rasio, cipta, dan budi), yang mutlak dibawa sejak lahir.
3. Nilai Keindahan, yakni nilai yang bersumber melalui unsur rasa
yang terdapat pada setiap diri manusia, denganistilah lain biasa
disebut dengan nilai “estetika”.
4. Nilai Moral, yaitu suatu penilaian yang bersumber dari kehendak
maupun kemauan (karsa, etik).
5. Nilai Agama, yakni nilai yang bersumber dari nilai ketuhanan
disimpan dalam sebuah agama.
Notonagoro berpendapat macam-macam nilai sosial dalam berlangsung
kehidupan masyarakat dapat dibedakan menjaditiga macam diantaranya
adalah :
1. Nilai Material, yakni nilai sosial yang berguna bagi jasmani
manusia, termasuk benda-benda nyata yang dapat dimanfaatkan bagi
memenuhi kebutuhan fisik manusia.
2. Nilai Vital, merupakan nilai sosial yang berguna bagi aktivitas atau
kegiatan manusia dalam menjalankan kehidupannya sehari-hari.
3. Nilai Rohani, merupakan nilai sosial yang berguna bagi memenuhi
kebutuhhan rohani atau spiritual manusia. Nilai rohani sendiri
dibedakan menjadi beberapa macam , seperti :
a. Nilai Kebenaran dan Nilai Empiris, merupakan nilai yang
bersumber pada proses berpikir oleh akal manusia yang
disertai dengan fakta yang terjadi.
b. Nilai Keindahan, merupakan nilai yang berkaitan dengan
perasaan atau jiwa keindahan manusia, atau juga sering
disebut sebagai nilai estetika.
c. Nilai Moral, merupakan nilai yang menyangkut perilaku baik
maupun buruk oleh manusia, atau juga sering disebut sebagai
nilai etika.
d. Nilai Religius, merupakan nilai ketuhanan yang mengandung
suatu keyakinan atau kepercayaan oleh mansia terhadap
Tuhan Yang Maha Esa.
b. Makna Moral
 Moral adalah perbuatan/tingkah laku/ucapan dan perasaan seseorang
dalam berinteraksi dengan manusia lainnya. Pengertian moral menurut
KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) bisa diartikan sebagai :
1. (Ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai
perbuatan, sikap, kewajiban, dan sebagainya; akhlak; budi pekerti;
susila
2. Kondisi mental yang membuat orang tetap berani, bersemangat,
bergairah, berdiriplin
3. Ajaran kesusilaan yang dapat ditarik dari suatu cerita.

dikutif pendapat beberapa ahli, seperti ditulis oleh Zakky (2018) antara
lain:
1. Merian-Webster, Moral adalah mengenai atau berhubungan dengan
apa yang benar dan salah dalam perilaku manusia.
2. Hurlock, moral adalah perilaku yang sesuai dengan kode moral
kelompok sosial.
3. Sonny Keraf, moral dapat digunakan untuk mengukur kadar baik
dan buruknya sebuah tindakan manusia sebagai manusia.

 Teori perkembangan kogninif menurut :


1. Jean Piaget, yang dikenal dengan Perkembangan Kognitif. Piaget
membagi perkembangan konitif seseorang pada empat tahap, yaitu
sensori motor, praoperasional, operasional konkret, dan operasional
formal.
 Tahap sensori motor, terjadi pada usia sekitar 0 – 2 tahun.
Pada tahapini anak dicirikan dengan tindakannya yang suka
meniru dan bertindak secara reflex.
 Tahap praoperasional, terjadi pada umur 2 – 7 tahun, pada
tahap ini anak mulai menggunakan simbol dan bahasa.
 Tahap praoperasional konkret, terjadi pada umur 7 – 11
tahun, anak sudah mulai berpikir transformasi. Pada tahap ini
anak dapat mengerti adanya perpindahan benda.
 Tahap operasional formal, terjadi pada umur 11 tahun ke
atas, anak sudah mampu berpikir formal, abstrak. Ia dapat
berpikir secara deduktif, induktif dan hipotesis.

2. Lawrence Kohlberg
Kohlberg membagi perkembangan moral seseorang pada tiga
tingkat, yaitu tingkat prakonvensional,tingkat konvensional, dan
tingkat pascakonvensional.
c. Makna Norma
Norma adalah kaidah, pedoman, acuan, dan ketentuan berinteraksi dan
berperilaku antara manusia di dalam suatu kelompok masyarakat dalam
menjalani kehidupan bersama.
Secara etimologi, kata norma berasal dari bahasa Belanda, yaitu “Norm”
yang artinya patokan, pokok kaidah, atau pedoman, baik tertulis maupun
tidak tertulis.
Norma yang ada dalam masyarakat antara lain
 Pada umumnya norma tidak tertulis, kecuali Norma Hukum.
 Norma bersifat mengikatdan terdapat sanksi di dalamnya.
 Norma merupakan kesepakatan bersama anggota masyarakat.
 Anggota masyarakat wajib menaati norma yang berlaku.
 Anggota masayarakat yang melanggar norma dikenakan sanksi.
 Norma dapat mengalami perubahan sesuai perkembangan
masyarakat.

Norma yang mengatur kehidupan masyarakat pada umumnya terbagi


menjadi 2 macam :
 Norma Formal,
 Norma Non Formal,

Beberapa norma yang dapat dilihat dari daya pengikatnya terhadap


kehidupan sosial di masyarakatnya (Soerjono Soekanto, 1982:174-176),
antara lain :
 Cara (Usage),
 Tata Kelakuan (Mores),
 Adat Istiadat (Custom),
 Hukum (Law)
 Norma Mode (Fashion),

Terdapat beberapa norma yang berlaku di lingkungan masyarakat dilihat


dari sumber dan sanksinya, antara lain
 Norma agama,
 Norma Kesusilaan
 Norma Kesopanan
 Norma Hukum,

2. Kedudukan Nilai, Moral, dan Norma


Pentingnya mengetahui dan menerapkan secara nyata tentang nilai, moral
dan norma serta kaidah-kaidah masyarakatlainnya dalam kehidupan
setidaknya memiliki dua alasan pokok :
 Untuk kepentingan dirinya sendiri sebagai individu.
 Untuk kepentingan stabilitas kehidupan masyarakat itu sendiri.
Secara sederhana dapat kita simpulkan tentang kedudukan nilai, moral,
serta norma sebagai berikut :
 Nilai merupakan suatu kenyataan yang tersembunyi dibalik
kenyataan-kenyataan lainnya.
 Moral adalah ajaran tentang hal yang baik dan buruk, yang
menyangkut tingkah laku dan perbuatan manusia.
 Norma merupakan kebiasaan umum yang menjadi menjadi acuan
atau ketentuan perilaku dalam suatu kelompok masyarakat dan
batasan wilayah tertentu.

Nilai, Moral, dan Norma dalam Kehidupan Bernegara


1. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Warga Negara dengan
Negara
2. Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Sesama Warga Negara
Nilai, Moral dan Norma dalam Hubungan Sesama Warga Negara
dengan kehidupan manusia seperti dikemukakan oleh Zuhroh
Nilakandi (2019), kemudian dikembangkan intisarinya berfungsi :
a. Sebagai faktor pendorong: nilai berhubungan dengan cita-cita dan
harapan.
b. Sebagai petunjuk arah: nilai berkaitan dengan cara berfikir,
berperasaan, bertindak serta menjadi panduan dalam menentukan
pilihan.
c. Nilai sebagai pengawas: nilai mendorong, menuntun, bahkan
menekan atau memaksa individu berbuat dan bertindak
d. sesuai dengan nilai yang bersangkutan.
e. Nilai sebagai alat solidaritas: nilai dapat menjaga solidaritas
dikalangan kelompok atau masyarakat.
f. Dapat mengarahkan masyarakat dalam berfikir dan bertingkah
laku.
g. Nilai sebagai benteng perlindungan: nilai berfungsi menjaga
stabilitas budaya dalam suatu kelompok atau masyarakat.
3. Nilai, Moral dan Norma dalam Pengembangan Komitmen Bela
Negara
Beberapa unsur nilai moral yang dapat kita telaah terkandung dalam
pelaksanaan bela Negara antara lain sebagai berikut
a. Cinta Tanah Air
b. Kesadaran Berbangsa & bernegara
c. Yakin terhadap Pancasila sebagai Negara dan kesediaan
mempertahankannya
d. Rela berkorban untuk bangsa & negara

KB 4. Pancasila dan Kewarganegaraan Global


1. Pancasila sebagai Kehidupan Bernegara
 Bela negara adalah sikap dan perilaku seluruh warga negara yang
dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia
yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara
Republik Indonesia tahun 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup
bangsa dan negara yang seutuhnya.
 Cinta tanah air yaitu bahwa setiap orang harus mengenal dan mencintai
tanah air agar selalu waspada dan siap membela tanah air Indonesia
terhadap segala bentuk ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan
yang dapat membahayakan kelangsungan hidup bangsa dan Negara.
 Kesadaran berbangsa dan bernegara diartikan sebagai kesadaran sadar
sebagai warga bangsa negara Indonesia dalam bentuk tingkah laku,
sikap, dan kehidupan pribadi agar dapat bermasyarakat sesuai dengan
kepribadian bangsa.
 Rela berkorban untuk bangsa dan Negara, yakni bersedia mengorbankan
waktu, tenaga, pikiran dan harta benda untuk kepentingan umum
sehingga pada saatnya nanti siap mengorbankan jiwa raga bagi
kepentingan bangsa dan Negara.
 Nilai Ketuhanan Yang Maha Esa mengandung arti adanya pengakuan
dan keyakinan bangsa terhadap adanya Tuhan sebagai pancipta alam
semesta.
 Nilai kemanusiaan yang adil dan beradab mengandung arti kesadaran
sikap dan perilaku sesuai dengan nilai-nilai moral dalam hidup bersama
atas dasar tuntutan hati nurani dengan memperlakukan sesuatu hal
sebagaimana mestinya.
 Nilai persatuan Indonesia mengandung makna usaha ke arah bersatu
dalam kebulatan rakyat untuk membina rasa nasionalisme dalam Negara
Kesatuan Republik Indonesia.
 Nilai kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan mengandung makna suatu pemerintahan
dari rakyat, olehrakyat, dan untuk rakyat dengan cara musyawarah
mufakat melalui lembaga-lembaga perwakilan.
 Nilai Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia mengandung makna
sebagai dasar sekaligus tujuan, yaitu tercapainya masyarakat Indonesia
yang adil dan makmur secara lahiriah ataupun batiniah.

2. Warga negara global adalah warga negara yang bertanggungjawab untuk


memenuhi persyaratan institusional dan kultural demi kebaikan yang lebih
besar bagi masyarakat (Korten, 1993).
 Penduduk dan bukan penduduk. Penduduk adalah orang yang bertempat
tinggal atau menetap dalam suatu Negara, sedang yang bukan penduduk
adalah orang yang berada di suatu wilayah suatu Negara dan tidak
bertujuan tinggal atau menetap di wilayah negara tersebut.
 Warga Negara dan bukan warga Negara. Warga Negara ialah orang
yang secara hukum merupakan anggota dari suatu Negara, sedangkan
bukan warga Negara disebut orang asing atau warga negara asing.
 Menurut (Korten, 1993), Warga negara global adalah warga negara
yang bertanggungjawab untuk memenuhi persyaratan institusional dan
kultural demi kebaikan yang lebih besar bagi masyarakat.
 Mansbach (1997) menggunakan istilah global actors yang
membedakannya menjadi dua macam, yaitu intergovernmental
organization (IGO) dan international nongovernmental organization
(INGO). Menurutnya, kedua aktor ini memiliki peran yang sangat
penting dan telah banyak terlibat dalam kehidupan kewarganegaraan.
 Mansbach (1997) menyatakan terdapat tiga alasan yang berpengaruh
terhadap terbentuknya masyarakat global, yakni:
a. Secara historis, kelompok-kelompok organisasi itu telah ada sejak
lama
b. Aktor-aktor global tersebut dituntut berbuat lebih banyak pada
pasca era Perang Dingin.
c. Ada beberapa organisasi regional, ada yang bersifat global dengan
tujuan ganda.
 Branson (1999:8-9) menegaskan tujuan civic education adalah
partisipasi yang bermutu dan bertanggung jawab dalam kehidupan
politik dan masyarakat di era global. Partisipasi semacam itu
memerlukan kompetensi kewarganegaraan sebagai berikut:
a. Penguasaan terhadap pengetahuan dan pemahaman tertentu;
b. Pengembangan kemampuan intelektual dan partisipatoris;
c. Pengembangan karakter atau sikap mental tertentu; dan (4)
komitmen yang benar terhadap nilai dan prinsip fundamental
demokrasi konstitusional.
 Komalasari (2008:104) kata "globalisasi" diambil dari kata globe yang
artinya bola bumi tiruan, dunia tiruan. Kemudian kata “globe” ini
menjadi global, yang maknanya ialah universal, keseluruhan yang saling
berkaitan.
 Michael Haralambos dan Martin Holborn (Komalasari, 2008:105)
mengatakan bahwa globalisasi adalah suatu proses yang didalamnya
batas-batas negara luluh dan tidak penting lagi dalam kehidupan sosial.
Dengan kata lain setiap orang disemua belahan dunia dapat
berhubungan dan berkomunikasi tanpa dibatasi oleh perbedaan waktu
dan negara, sehingga kehidupan sosial mereka seolah-olah tidak
terpisahkan oleh batas-batas negara.

2 Daftar materi 1. Upaya pemajuan dan penegakkan serta penanganan masalah hak asasi
yang sulit manusia di Indonesia.
dipahami di 2. Pembentukan produk hukum yang mengatur tentang HAM sebagai
modul ini penjabaran UUD 1945.
3. Hakikat kewarganegaraan global, tantangan di era globalisasi, dampak
positif, dan negatif globalisasi.

3 Daftar materi
1. Faktor pendorong dan penghambat persatuan dan kesatuan bangsa
yang sering
Indonesia.
mengalami 2. Prinsip pembelajaran HAM di SD.
miskonsepsi 3. Nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila, dan aplikasinya dalam
pembelajaran di SD.

Anda mungkin juga menyukai