Anda di halaman 1dari 4

JAWABAN SOAL UTS PENDIDIKAN ANTI KORUPSI

NAMA : Eka Febrian


NIM : 19813006
KELAS : 4 A PIPS
MATA KULIAH : Pendidikan Anti Korupsi

Jawaban
1. Extra ordinary crimes atau kejahatan luar biasa yang dimaksud disini adalah
pelanggaran HAM berat. Extra ordinary crimes adalah suatu perbuatan yang
dilakukan dengan maksud untuk menghilangkan hak asasi umat manusia dan menjadi
yurisdiksi Peradilan Pidana Internasional, serta dapat dijatuhkannya hukuman mati
terhadap pelaku kejahatan tersebut. Istilah extra ordinary crime awalnya muncul dari
pelanggaran HAM berat. Hal ini dapat dilihat dalam Pasal 5 Statuta Roma 1998 yang
menentukan bahwa kriteria daripada the most serious crimes concern to international
community adalah genosida, kejahatan terhadap kemanusiaan, kejahatan perang, dan
kejahatan agresi.
Sukardi menyebutkan bahwa extra ordinary crime sebagai suatu kejahatan yang
berdampak besar dan multi dimensional terhadap sosial, budaya, ekologi, ekonomi
dan politik yang dapat dilihat dari akibat-akibat dari suatu tindakan atau perbuatan
yang ditemukan dan dikaji oleh berbagai lembaga pemerintahan maupun lembaga non
pemerintahan, nasional maupun internasional.
Factor penyebab internal korupsi
 Sifat serakah/tamak/rakus manusia
 Gaya hidup konsumtif
 Moral yang lemah
Faktor Penyebab Eksternal Korupsi
1. Aspek Sosial
2. Aspek Politik
3. Aspek Hukum
4. Aspek Ekonomi
5. Aspek Organisasi
Upaya untuk mengatasi tindakan korupsi bias dilakukan dengan beberapa strategi,
yaitu:
 Strategi Preventif Upaya preventif adalah usaha pencegahan korupsi yang
diarahkan untuk meminimalisasi penyebab dan peluang seseorang melakukan
tindakkorupsi.
 Strategi Detektif Upaya detektif adalah usaha yang diarahkan untuk
mendeteksi terjadinya kasus-kasus korupsi dengan cepat, tepat, dan biaya
murah. Sehingga dapat segera ditindaklanjuti.
 Strategi Represif Upaya represif adalah usaha yang diarahkan agar setiap
perbuatan korupsi yang telah diidentifikasi dapat diproses dengan cepat, tepat,
dan dengan biaya murah. Sehingga para pelakunya dapat segera diberikan
sanksi sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

2. Enam pilar usaha anti korupsi dan Pendidikan


1) Kejujuran
Kejujuran berasal dari kata jujur yang dapat di definisikan sebagai sebuah tindakan
maupun ucapan yang lurus, tidak berbohong dan tidak curang. Dalam berbagai buku juga
disebutkan bahwa jujur memiliki makna satunya kata dan perbuatan. Jujur ilah
merupakan salah satu nilai yang paling utama dalam anti korupsi, karena tanpa kejujuran
seseorang tidak akan mendapat kepercayaan dalam berbagai hal, termasuk dalam
kehidupan sosial. Bagi seorang mahasiswa kejujuran sangat penting dan dapat
diwujudkan dalam bentuk tidak melakukan kecurangan akademik, misalnya tidak
mencontek, tidak melakukan plagiarisme dan tidak memalsukan nilai. Lebih luas, contoh
kejujuran secara umum dimasyarakat ialah dengan selalu berkata jujur, jujur dalam
menunaikan tugas dan kewajiban, misalnya sebagai seorang aparat penegak hukum
ataupun sebagai masyarakat umum dengan membaya pajak.
2) Kepedulian
Arti kata peduli adalah mengindahkan, memperhatikan dan menghiraukan. Rasa
kepedulian dapat dilakukan terhadap lingkungan sekitar dan berbagai hal yang
berkembang didalamnya.Nilai kepedulian sebagai mahasiswa dapat diwujudkan dengan
berusaha memantau jalannya proses pembelajaran, memantau sistem pengelolaan sumber
daya dikampus serta memantau kondisi infrastruktur di kampus. Selain itu, secara umum
sebagai masyarakat dapat diwujudkan dengan peduli terhadap sesama seperti dengan turut
membantu jika terjadi bencana alam, serta turut membantu meningkatkan lingkungan
sekitar tempat tinggal maupun di lingkungan tempat bekerja baik dari sisi lingkungan
alam maupun sosial terhadap individu dan kelompok lain.
3) Kemandirian
Di dalam beberapa buku pembelajaran, dikatakan bahwa mandiri berarti dapat berdiri
diatas kaki sendiri, artinya tidak banyak bergantung kepada orang lain dalam berbagai
hal. Kemandirian dianggap sebagai suatu hal yang penting harus dimiliki oleh seorang
pemimpin, karena tampa kemandirian seseorang tidak akan mampu memimpin orang lain.
4) Kedisiplinan
Definisi dari kata disiplin ialah ketaatan atau kepatuhan kepada peraturan. Sebaliknya
untuk mengatur kehidupan manusia memerlukan hidup yang disiplin. Manfaat dari
disiplin ialah seseorang dapat mencpai tujuan dengan waktu yang lebih efisien.
Kedisiplinan memiliki dampak yang sama dngan nilai-nilai antikorupsi lainnya yaitu
dapat menumbuhkan kepercayaan dari orang lain dalam berbagai hal. Kedisiplinan dapat
diwujudkan antara lain dalam bentuk kemampuan mengatur waktu dengan baik,
kepatuhan kepada seluruh peraturan dan ketentuan yang berlaku, mengerjakan segala
sesuatu dengan tepat waktu, dan fokus pada pekerjaan.
5) Tanggung Jawab
Kata tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya (kalau terjadi
apa-apa boleh dituntut, dipersalahkan dan diperkarakan). Seseorang yang memiliki
tanggung jawab akan memiliki kecenderungan menyelesaikan tugas dengan lebih baik.
Seseorang yang dapat menunaikan tanggung jawabnya sekecil apa-pun itu dengan baik
akan mendapatkan kepercayaan dari orang lain. Penerapan nilai tanggung jawab antara
lain dapat diwujudkan dalam bentuk belajar dengan sungguh-sungguh, lulus tepat waktu
dengan nilai baik, mengerjakan tugas akademik dengan baik, menjaga amanah dan
kepercayaan yang diberikan.
6) Kerja Keras
Kerja keras didasari dengan adanya kemauan. Di dalam kemauan terkandung ketekadan,
ketekunan, daya tahan, daya kerja, pendirian keberanian, ketabahan, keteguhan dan
pantang mundur. Bekerja keras merupakan hal yang penting guna tercapainya hasil yang
sesuai dengan target. Akan tetapi bekerja keras akan menjadi tidak berguna jika tanpa
adanya pengetahuan.
Metode memberantas korupsi Strategi Trisula :
a. Sula Penindakan
Sula Penindakan adalah strategi represif KPK dalam menyeret koruptor ke meja hijau,
membacakan tuntutan, serta menghadirkan saksi-saksi dan alat bukti yang menguatkan.
Strategi ini terdiri dari beberapa tahapan, yaitu penanganan laporan aduan masyarakat,
penyelidikan, penyidikan, penuntutan, hingga eksekusi. 
b. Sula Pencegahan
Harus diakui masih banyak sistem di Indonesia yang membuka peluang terjadinya
korupsi. Misalnya, rumitnya prosedur pelayanan publik atau berbelitnya proses perizinan
sehingga memicu terjadinya penyuapan dan penyalahgunaan kekuasaan. Sistem dengan
celah korupsi juga kerap terjadi pada proses pengadaan barang dan jasa yang sarat konflik
kepentingan. Sula Pencegahan mencakup perbaikan pada sistem sehingga meminimalisasi
terjadinya tindak pidana korupsi. Pada strategi ini, KPK akan melakukan berbagai kajian
untuk kemudian memberikan rekomendasi kepada kementerian atau lembaga terkait
untuk melakukan langkah perbaikan.
c. Sula Pendidikan
Sula Pendidikan digalakkan dengan kampanye dan edukasi untuk menyamakan
pemahaman dan persepsi masyarakat tentang tindak pidana korupsi, bahwa korupsi
berdampak buruk dan harus diperangi bersama. Harus diakui, masyarakat tidak memiliki
pemahaman yang sama mengenai korupsi. Contoh paling mudah adalah soal memberi
"uang terima kasih" kepada aparat pelayan publik yang masih dianggap hal lumrah.
Padahal uang terima kasih adalah gratifikasi yang dapat mengarah kepada
korupsi.  Melalui Sula Pendidikan, KPK ingin membangkitkan kesadaran masyarakat
mengenai dampak korupsi, mengajak masyarakat terlibat dalam gerakan pemberantasan
korupsi, serta membangun perilaku dan budaya antikorupsi. 
3. Contoh-contoh korupsi yang ada dalam lingkungan Pendidikan :
1) Datang terlambat ke kelas.
2) Melebih-lebihkan jumlah uang iuran sekolah.
3) Menyebarkan kunci jawaban ketika ujian.
4) Guru yang memberi nilai kepada murid secara subjektif.
Solusi jika korupsi itu terjadi adalah memberikan penyadaran terhadap pelakunya dan
memberika sanksi sesuai dengan apa yang sudah di perbuatnya. Kemudian solusi
untuk meminimalisir korupsi di lingkungan sekolah itu terjadi adalah dengan cara
memberikan Pendidikan anti korupsi. Pendidikan antikorupsi merupakan tindakan
untuk mengendalikan dan mengurangi korupsi berupa keseluruhan upaya untuk
mendorong generasi mendatang untuk mengembangkan sikap menolak secara tegas
terhadap setiap bentuk korupsi. Mentalitas antikorupsi ini akan terwujud jika kita
secara sadar membina kemampuan generasi mendatang untuk mampu
mengidentifkasi berbagai kelemahan dari sistem nilai yang mereka warisi dan
memperbaharui sistem nilai warisan dengan situasi-situasi yang baru.
4.

Anda mungkin juga menyukai