Anda di halaman 1dari 2

EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE TERHADAP MINAT

BELAJAR PESERTA DIDIK


A. Latar Belakang
Semakin berkembangnya tekhnologi yang semakin canggih dan modern diharapkan
pendidik dan peserta didik dapat menghadapi perkembangan tekhnologi sesuai dengan
zaman. Oleh karena itu, pendidikan sangatlah penting dalam menghadapi perkembangan
tekhnologi saat ini. Pendidikan merupakan salah satu perwujudan kebudayaan manusia yang
merupakan syarat dalam perubahan dan perkembangan dalam diri sendiri yaitu dimulai dari
berfungsinya motorik anak dan pada saat proses belajar mengajar.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah merupakan salah satu kegiatan untuk
mengembangkan kemampuan siswa semaksimal mungkin. Proses belajar mengajar
merupakan dua hal yang berbeda, tapi membentuk satu kesatuan. Agar dapat belajar dengan
baik perlu diperhatikan beberapa faktor, baik faktor dari dalam diri individu seperti minat,
intelegensi, keinginan, perasaan dan kepercayaan yang ada pada diri individu. Sedangkan
faktor dari luar seperti susunan belajar, suasana belajar, waktu belajar, ruang belajar, bahkan
metode mengajar dan bahan ajar atau media pembelajaran.
Masalah pendidikan dan pengajaran merupakan masalah yang cukup kompleks di
mana banyak faktor yang ikut mempengaruhinya. Salah satu faktor tersebut di antaranya
adalah guru. Guru merupakan komponen pengajar yang memegang peranan penting dan
utama, karena keberhasilan proses belajar-mengajar sangat ditentukan oleh guru. Tugas guru
adalah menyampaikan materi pelajaran kepada peserta didik melalui interaksi komunikasi
dalam proses belajar-mengajar yang dilakukannya. Keberhasilan guru dalam menyampaikan
materi sangat tergantung pada kelancaran interaksi komunikasi antara guru dengan peserta
didiknya. Ketidak lancaran komunikasi dapat mengakibatkan pesan yang disampaikan guru
sulit dipahami oleh peserta didik.
Disamping itu juga, proses pembelajaran akan terasa membosankan dan tidak menarik
apabila peserta didik tidak mempunyai minat untuk belajar. Peserta didik yang mempunyai
minat belajar akan mempunyai dorongan (motivasi) yang kuat untuk belajar. Peserta didik
yang merasa senang untuk belajar, minatnya akan lebih semangat atau motivasi belajarnya
akan tinggi dan akan mendapatkan hasil belajar yang lebih baik jika dibandingkan dengan
peserta didik yang tidak senang (tidak mempunyai minat) belajar.
kenyataan yang dialami oleh peserta didik di SMPN 1 Tarogong Kaler, bahwa pokok
permasalahan yang terjadi dalam proses belajar mengajar IPS yaitu “kurangnya interaksi
antara guru dengan peserta didik, peserta didik kurang bersemangat / tidak berminat terhadap
pelajaran dikarenakan guru IPS hanya menyampaikan materi secara monoton, hanya
memberi pemahaman terhadap materi pelajaran saja, tidak memberikan motivasi terlebih
dahulu, atau tidak mengikut sertakan peserta didik dalam proses pembelajaran sehingga
pembelajaran yang dilaksanakan tidak bervariasi dan tidak menarik perhatian (minat) peserta
didik, serta guru IPS tidak menggunakan media pembelajaran. Akibat hal tersebut, peserta
didik menjadi malas, mengantuk, dan tidak bersemangat. Pada saat proses belajar mengajar
berlangsung sebagian peserta didik berbicara sendiri sehingga sangat mengganggu peserta
didik lain pada saat keberlangsungan proses belajar mengajar serta kurang adanya aturan
yang tegas dalam mengatur aktivitas peserta didik, dan juga Penggunaan media pembelajaran
Puzzle sama sekali belum pernah digunakan
Lukitaningsih menyatakan bahwa penggunaan media pembelajaran Puzzle dapat
meningkatkan keaktifan peserta didik untuk belajar. Menurut Armiati dan Pahriah juga
menyatakan bahwa media pembelajaran Puzzle merupakan permainan sederhana yang
dimainkan dengan bongkar pasang. Untuk dapat menyusun Puzzle maka peserta didik harus
dapat memahami materi terlebih dahulu sehingga dapat menjawab pertanyaan yang ada
sehingga termotivasi untuk fokus dalam mengikuti permainannya. 3 Hal ini sejalan dengan
penelitian yang dilakukan oleh Safrina Junita dan Haris Munandar menunjukkan bahwa hasi
motivasi belajar peserta didik terhadap media pembelajaran Puzzle sangat tinggi yaitu 89,4%
siswa menyatakan termotivasi dengan penggunaan media pembelajaran Puzzle. Hal ini dapat
dilihat dari persentase tiap-tiap indikator hasrat dan keinginan 91%, dorongan dan kebutuhan
dalam belajar 91%, harapan 87%, menarik dalam belajar 89% dan indicator penghargaan
89%.4 Begitu juga dengan penelitian yang dilakukan oleh Esti Tambaru, Asti Yunita Benu
dan Heryon Bernard Mbuik menunjukkan bahwa penggunaan media pembelajaran Puzzle
dapat meningkatkan minat belajar peserta didik. Hal ini dapat dilihat dari persentase tiap-tiap
indikator minat belajar. Pada indikator perhatian peserta didik 85%, partsipasi peserta didik
95%, perasaan senang 95%, dan pada indikator ketertarikan terhadap KBM yaitu 95%.5
Sesuai dengan fenomena tersebut peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul
“EFEKTIVITAS MEDIA PEMBELAJARAN PUZZLE TERHADAP MINAT
BELAJAR PESERTA DIDIK”

Anda mungkin juga menyukai