Anda di halaman 1dari 7

PENERAPAN METODE KONSTEKTUAL PADA PEMEBELAJARAN

SECARA DARING di SMP

Salsa amaliyatul husna


Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,
Universitas Muhammadiyah Kota Sukabumi
Email: husnasalsa0@gmail.com

Abstrak

Proses belajar- mengajar di situasi saat ini tidaklah mudah bagi guru juga murid,
dimana proses belajar-mengajar melalui daring banyak sekali kendala yang dihadapi
seperti terkendala jaringan, murid yang tidak memilki gadget, kurangnya partisipasi murid
dalam proses pembelajaran, atau kurangnya kerjasama dengan orang tua dalam mendukung
murid untuk belajar secara daring/non tatap muka. Tujuan dari wawancara ini adalah untuk
mengetahui bagaimana proses belajar-mengajar guru secara daring dan kendala yang
dihadapi selama proses pembelajaran. Serta bagaimana cara guru dapat merealisasikan
pembelajaran yang efektif dengan metode pembelajaran yang diterapkan. Dan hasilnya
sangat bervariasi walaupun ada beberapa guru yang menggunakan metode pembelajaran
yang sama tetapi dalam menghadapi kendala itu berbeda-beda.

Wawancara dilakukan kepada salah satu guru Bahasa Indonesia yang mengajar di
SMPN 1 Teluk Jambe Timur yaitu Ibu Alvi melalui media Whatsap. Hasil wawancara
membuktikan bahwa belajar mengajar secara daring tidaklah selalu berjalan mulus atau
efektif, dari 160 siswa yang beliau ajar hanya 20-30 siswa yang merespon aktif pembelajaran
tetapi dalam pengumpulan tugasnya itu dilakukan secara luar jaringan dan dijadwal, oleh
karena itu hampir semua murid mengumpulkan tugas tidak seperti proses belajarnya yang
diikuti oleh sebagian murid saja. Dan metode yang digunakan pun disesuaikan dengan
keadaan saat ini dan sesuai dengan RPP yang ada di silabus.

Kata kunci: Penerapan Metode Pembelajaran, kendala dalam proses pembelajaran


PENDAHULUAN

Proses belajar-mengajar merupakan inti dari sebuah proses pendidikan secara


keseluruhan dengan guru sebagai peran pemegang utama, disini mengandung serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi
edukatif untuk mencapai tujuan tertentu. Proses belajar mengajar mempunyai makna dan
pengertian yang lebih luas daripada pengajaran mengajar. Dalam proses belajar mengajar
tersirat adanya satu kesatuan kegiatan yang tak terpisahkan antara siswa yang belajar dan
guru yang mengajar. Antara kedua kegiatan ini terjalin interaksi yang saling menunjang.

Ketika dalam proses belajar mengajar di kelas, banyak melibatkan keaktifan siswa
seperti mendengarkan, mencatat, memperhatikan, memahami pelajaran yang diberikan dan
bertanya. Pada kegiatan belajar mengajar kita akan membicarakan secara singkat unsur
tersebut dan melihatnya sebagai individu yang bertingkah laku. Sale Soegiyanto (1986:4)
mengemukakan anak sebagai suatu sistem energi, karena merupakan satu sistem maka setiap
aktivitas yang dilakukan oleh seorang anak pasti melibatkan semua bagian dari sistem
tersebut. Tentu saja pada aktivitas tersebut ada bagian-bagian tertentu pula yang terlibat ebih
besar jika dibandingkan dengan bagian-bagian lain, sebagai contoh seorang anak yang sedang
membaca buku maka ia menggunakan tangan untuk memegang, mata untuk melihat, otak
untuk berfikir, jari-jari untuk membuka halaman buku dan lain-lain. Dengan demikian
aktifitas murid sangat diperlukan dalam kegiatan belajar mengajar sehingga muridlah yang
seharusnya banyak aktif, sebab murid sebagai subyek didik adalah yang merencanakan, dan
ia sendiri yang melaksanakan belajar. Pada kenyataannya di sekolah-sekolah sering kali guru
yang aktif sehingga murid tidak diberi kesempatan aktif.

Dalam kegiatan belajar mengajar tidak semua anak didik mampu berkonsesntrasi
dalam waktu yang relatif lama. Daya serap anak didik terhadap bahan yang diberikan juga
bermacam-macam, ada yang cepat, ada yang sedang, ada yang lambat. Faktor intelegensi
mempengaruhi daya serap anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan oleh guru.
Cepat lambatnya penerimaan anak didik terhadap bahan pelajaran yang diberikan
menghendaki pemberian waktu yang bervariasi, sehingga penguasaan penuh dapat tercapai.

Apalagi dalam kondisi saat ini dengan proses belajar mengajar secara daring sangat
menyulitkan baik itu untuk guru ataupun murid, karena unsur bagian-bagian dari proses
belajar mengajar tidak semua dilibatkan seperti yang sudah dikatakan seperti mendengarkan,
mencatat, memperhatikan, memahami pelajaran yang diberikan dan bertanya tidak semua
ikut andil, baik itu guru maupun murid menjadi tidak saling menunjang. Adakalanya jika
murid mencatat dan memperhatikan belum tentu murid bisa memahami apa yang dipahami,
apalagi jika proses daring pasti kendala terdapat pada jaringan itu mengakibatkan murid
tertinggal apa yang sedang di bahas oleh guru, dan juga tidak semua memperhatikan karena
merasa tidak belajar secara tatap muka langsung dengan guru dan tidak ada yang
memerhatikan murid bisa menjadi seenaknya dalam proses belajar mengajar. Bukan hanya itu
tidak semua murid juga mempunyai gadget untuk menunjang proses belajar mengajar, ini
menjadi tantangan tersendiri untuk guru dalam melakukan proses belajar mengajar agar
bagaimana caranya agar semua anak didik yang guru ajar bisa mengikuti pembelajaran secara
efektif dan materi bisa tersampaikan dengan baik sesuai dengan silabus. Kondisi seperti itu
harus segera diatasi, karena jika dibiarkan terus menerus tentunya kelak mereka akan
mengalami kesulitan belajar pada kelas / level selanjutnya. Prestasi belajar mereka pada
materi selanjutnya pun kemungkinan akan mengalami penurunan. Agar prestasi belajar siswa
kedepannya lebih menigkat, maka perlu adanya strategi belajar mengajar yang berbeda dari
yang biasanya. Strategi pembelajaran jigsaw akan lebih mengaktifkan siswa untuk berfikir
mandiri serta mampu bekerja sama dengan orang lain. Dengan strategi ini diharapkan siswa
lebih fokus pada pembelajaran sehingga prestasi belajarnya pun akan meningkat.

Berdasarkan uraian di atas, tampak jelas analisis ini untuk mengetahui bagaimana
guru dan murid melakukan proses belajar mengajar dalam kondisi saat ini yang secara daring
dan metode apa yang di pakai oleh guru dalam proses belajar mengajar nya.

METODE DAN SUMBER PENELITIAN

Pada analisis ini penulis melakukan wawancara dengan salah satu guru Bahasa
Indonesia bernama Ibu Alvi Yan Rahmahdillah yang mengajar di SMPN 1 Telukjambe
Timur Pada hari sabtu 26 Juni tahun 2021 dengan media whatsapp sebagai penunjang
terlaksananya wawancara tersebut. Analisis ini bersifat apa adanya, sesuai dengan apa yang
didapatkan lapangan dalam tuturan tidak langsung atau dalam dalam keadaan dalam jaringan
(daring) karena sedang dalam masa pandemi sehingga proses belajar-mengajar tidak secara
tatap muka.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil analisis wawancara yang dilakukan pada hari sabtu 26 Juli 2021 membuktikan
bahwa kegiatan proses belajar mengajar yang dilakukan oleh bu Alvi di SMPN 1 Telukjambe
secara daring tidaklah mudah. Banyak kesulitan yang dihadapi seperti faktor eksternal
maupun internal, faktor eksternal seperti tidak semua muridnya bisa mengikuti proses belajar
mengajar dengan baik karena berbagai kendala, seperti kendala jaringan, tidak semua murid
memiliki gadget, sedangkan faktor internal kurangnya partisipasi murid dalam pembelajaran,
kurangnya peran orang tua dalam mendukung anak mengikuti proses pembelajran secara
daring, dan lain-lain. Jika dilihat secara Kuantitas Ibu Alvi mengajar siswa berjumlah kurang
lebih 160 orang siswa. Tetapi hanya 20-30 siswa yang mengikuti pembelajaran secara efektif,
akan tetapi dalam pengumpulan tugasnya dilakukan di luar jaringan(luring) sesuai jadwal
yang sudah ditentukan.

Dalam pembelajaran Ibu Alvi memberikan materi sesuai dengan silabus kelas 7, yakni
menggunakan RPP satu lembar, karena Ibu Alvi mengajar kelas 7 materi yang diberikan di
semester 1 yaitu Teks Deskripsi, Teks Cerita, Teks Prosedur, dan Teks Laporan Hasil
Observasi. Sedangkan untuk semester 2 yaitu Puisi Rakyat, Teks Cerita Fabel, Surat Pribadi
dan Surat Dinas, terakhir Pembaca Efektif. Dengan menggunakan metode pembelajaran
yang digunakan beliau yakni metode pendekatan Konstektual karena disesuaikan dengan
keadaan saat ini, diharapkan dapat bermanfaat bagi siswa serta siswa dapat mengerjakan
tugas kapan dan dimanapun. Dalam pemberian tugas siswa difokuskan tugas individu dan
penilaian yang dilakukan terdiri dari penilaian pengetahuan, penilaian keterampilan dan
penilaian sikap. Dan Ibu Alvi lebih dominan menerapan keterampilan membaca dalam
pemebelajrannya.

Selain wahatsapp sebagai media penunjang berjalannya proses belajar-mengajar


media Google Classroom juga digunakan sebagai alternatif dalam pengumpulan tugas dan
absen murid-murid. Karena kondisi belajra mengajar dilakukan secara daring guru menjadi
tidak bisa banyak berinteraksi dan berkomunikasi dengan siswa, oleh karena itu Ibu Alvi
selalu memberikan motivasi kepada muridnya agar tetap semangat dalam belajar dan
membuat pembelajaran menjadi lebih menyenangkan untuk siswanya. Berikut bukti hasil
wawancara penulis dengan guru Bahasa Indonesia denagn Ibu Alvi sevagai narasumber yang
mengajar di SMPN 1 Telukjambe Timur:
.

Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan di atas di dalam proses belajar mengajar sudah pasti terjadi
interaksi yang didasari motivasi belajar siswa. Motivasi belajar yang diharapkan tercipta pada
saat pembelajaran adalah motivasi siswa yang mendukung proses belajar mengajar. Dari hasil
analisis diatas penulis menemukan bahwa pembelajaran secara daring tidaklah mudah, selain
diarenakan kurannya interaksi antara guru dengan siswa ada dampak negatif dan positifnya.
Mungkin masih banyak lagi kendala-kendala yang dialami setiap guru dalam proses belajar
mengajar karena berbagai faktor yang melatarbelakanginya apalagi di era modern seperti ini,
gadget lebih banyak digunakan sebagai hal-hal yang negatif daripada pembelajaran sehingga
menjadi dampak negatif terhadap anak karena kesehariannya dihabiskan denga gadget
dengan alasan belajar. Sedangkan dampak positifnya anak dituntut untuk menjadi lebih
mandiri dalam menguasai materi karena mau tidak mau dengan keterbatasan segala hal
materi harus tetap tersampaikan.
DAFTAR PUSTAKA

https://eprits.ums.ac.id/28775/2/BAB_1.pdf .

https://www.quipper.com/id/blog/info-guru/proses-belajar-mengajar-dalam-kondisi-
pandemi/ .

Wawancara langsung dengan narasumber melalui whatsapp sebagai media


wawancara.

Anda mungkin juga menyukai