Disusun oleh :
KELOMPOK 9
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2022
0
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena berkat rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat menyelesaikan makalah tentang dasar telekomunikasi. Makalah ini
merupakan salah satu penilaian tugas dasar telekomunikasi yang di dalamnya terdapat
pembahasan tentang dasar telekomunikasi
Terima kasih penulis sampaikan kepada dosen pengajar yang telah memberikan
bimbingan ,tema – teman dan pihak – pihak yang telah membantu dalam penyelesaian
makalah ini. Saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat kami harapkan guna menjadi
lebih baik . semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca
pada umumnya.
Pekanbaru, September
Penulis
1
DAFTAR ISI
Cover ……………………………………………………………………….. 1
Kata pengantar ……………………….............…………………………….. 1
Daftar isi ……………………………………………………………………… 2
BAB I Pendahuluan…………………………………………………………….. 3
1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 3
1.2 Identifikasi masalah ……………………………………………… 3
1.3 Batasan masalah …………………………………………………… 3
1.4 Tujuan ……………………………………………………………… 3
1.5 Sistematika Pembahasan ………………………………………….. 4
1.6 Tinjauan pustaka ………………………………………………….. 4
2
BAB I
PENDAHULUAN
1.4 Tujuan
Setelah membaca makalah ini, saya mengharapkan pembaca mampu untuk :
1. Mengerti apa itu telekomunikasi
2. Mengerti dasar sistem telekomunikasi
3
Untuk memberikan gambaran mengenai tugas makalah ini ,secara singkat dapat
diuraikan sistematika penulisan sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah,batasan
masalah,tujuan,sistematika pembahasan ,tinjauan pustaka.
BAB II Pembahasan
Bab ini tentang teori – teori pembahasan tentang telekomunikasi dan dasar sistem
telekomunikasi .
BAB III Kesimpulan
Bab ini berisi kesimpulan dari penulis.
4
BAB II
PEMBAHASAN
A . Pengertian
Pengertian dari kata Telekomunikasi dapat dilihat sebagai berikut berasal dari bahasa
yunani :
Tele : Jauh
Komunikasi : Penyampaian informasi atau hubungan antara satu tempat dengan
tempat yang lainnya.
Telekomunikasi : Penyampaian informasi atau hubungan antara satu tempat dengan
tempat yang lainnya yang berjarak jauh.
Berdasarkan pengertian tersebut bagaimanakah jika ada hubungan komunikasi namun
berjarak dekat, apakah dapat disebut dengan telekomunikasi. Juga apakah jika ada
komunikasi jarak jauh seperti orang yang berteriak disebut telekomunikasi?
Sehingga definisi sesungguhnya dari telekomunikasi adalah :
Telekomunikasi : Penyampaian informasi atau hubungan antara satu tempat dengan
tempat yang lainnya dengan mempergunakan bantuan peralatan
khusus dengan kata lain peralatan elektronik.
Contoh: Telepon, TV dsb
Disini terlihat bahwa hubungan itu tidak harus jauh (meskipun ada perkataan TELE)
dekatpun bisa. Tidak harus berupa peralatan khusus (listrik) lainnya pun bisa. Contoh: asap,
bendera, genderang, dsb.
Selain itu, harus pula dapat dibedakan antara telekomunikasi dengan komunikasi walaupun
keduanya saling berhubungan.
Komunikasi : Proses pertukaran informasi. Informasi dapat berupa suara, gambar, data, dll.
Kendala komunikasi:
- Bahasa , Proses komunikasi tidak akan berjalan dengan baik jika pemberi dan
penerima informasi tidak menggunakan bahasa yang sama. Kendala ini dapat diatasi
dengan mempelajari bahasa yang dipahami kedua belah pihak, atau menggunakan
penerjemah.
- Jarak
5
Dekat : bicara langsung
Agak Jauh : mengirimkan sinyal yang dapat terlihat/terdengar secara langsung,
misalnya: asap, terompet, cahaya, dll.
Jauh : dengan berkirim surat, atau melalui media elektronik
Perbedaannya juga dapat dilihat dari ilmu pengetahuan yang mempelajarinya.
- Ilmu Pengetahuan tentang Telekomunikasi
ilmu yang mempelajari tentang penyampaian informasi dengan bantuan peralatan
listrik.
- Ilmu Pengetahuan tentang Komunikasi
ilmu yang mempelajari seluruh aspek penyampaian informasi.
Bagan Telekomunikasi
6
Gambar 1 . Bagan Telekomunikasi
B. Perkembangan telekomunikasi
Perkembangan telekomunikasi sudah ada pada zaman sebelum masehi mulai dari
yang sederhana berikut perkembangan telekomunikasi dari mula tercipta samapai dengan
sekarang ini .
1. Permulaan telekomunikasi
7
Gambar 3. Telekomunikasi pada abad ke 5 SM
Pada abad ke-2 sesudah Masehi bangsa Romawi menggunakan asap sebagai media
telekomunikasi. Mereka membangun jaringan telekomunikasi yang terdiri dari ratusan
menara hingga mencapai 4500 kilometer. Setiap menara bisa mengeluarkan asap yang
dapat dilihat oleh menara lain yang berada di dekatnya. Sistem telekomunikasi ini
digunakan untuk menyampaikan pesan-pesan militer dalam menjalankan pemerintahan
atas daerah jajahan yang semakin luas.
Pada abad ke-4 sesudah Masehi, Aeneas the Tactician mengusulkan sistem
telekomunikasi menggunakan air yang disebut hydro-optical telegraph. Sistem
telekomunikasi ini memanfaatkan ketinggian air sebagai kode-kode dalam
berkomunikasi. Sistem ini bisa mengirimkan pesan dengan sangat cepat dari satu tempat ke
tempat lain.
8
berupa suatu batang yang dapat digerakkan menggunakan tali sehingga bisa membentuk
berbagai simbol/huruf yang jumlahnya mencapai 196 (huruf besar, kecil, tanda baca dan
angka). Alat tersebut dipasang di atas atap gedung sehingga bisa terlihat dari jarak jauh.
Jaringan telegraph menggunakan alat tersebut dioperasikan pada tahun 1794 ketika
tentara sukarela mempertahankan Perancis dan serangan Austria dan penjajah lainnya.
Jaringan tersebut terdiri dari 22 stasiun dengan jangkauan 240 kilometer. Pengiriman
pesan sejauh itu hanya membutuhkan waktu 2 sampai 6 menit.
9
negara-negara maju, pengaksesan data dari benua lain memiliki kecepatan yang hampir
sama dengan pengaksesan data dari harddisk. Dengan demikian, data-data multimedia
(teks, suara, gambar dan video) sudah bisa dikirimkan melalui internet.
Sebagian negara sudah menggunakan teknologi Voice over Internet Protocol (VoIP) yang
memungkinkan komunikasi suara melalui jaringan internet. Hal ini membuat biaya
telekomunikasi menjadi semakin murah. Komputer yang berukuran sangat kecil dan
terintegrasi dengan handphone sudah umum digunakan. Terjadi konvergensi antara
telekomunikasi berbasis suara dengan data-data lainnya: teks, gambar, dan video.
Teknologi Bluetooth memungkinkan sebuah handphone bisa berkomunikasi tanpa kabel
dalam jarak dekat dengan beberapa perangkat lainnya seperti komputer, printer, scanner,
dan sebagainya. Handphone berbasis jaringan 3G (generasi ke-3) sudah bisa digunakan
untuk pengiriman data multimedia.
Ray Kurzweil adalah salah satu ahli yang mencoba memberikan gambaran
telekomunikasi masa depan. Dalam bukunya yang berjudul “The age of Spiritual
Machines: When Computers Exceed Human Intelligence”, Kurzweil memprediksi bahwa
pada tahun 2009 sebuah PC seharga US$ 1000 akan dapat melakukan sekitar satu triliun
kalkulasi per detik.
Sebagian besar interaksi dengan komputer sudah melalui isyarat tubuh (gesture)
dan komunikasi ucapan bahasa alami dua arah. Lingkungan realistis yang mencakup
segala hal (audio, visual, dan fisik) membuat manusia mampu melakukan sesuatu secara
virtual dengan manusia lain, meskipun ada batasan secara fisik. Manusia mulai memiliki
hubungan dengan personalitas otomatis, seperti teman dan guru. Gambar di bawah ini
sebagai ilustrasi
10
Gambar 7. Telekomunikasi di masa yang akan datang
11
Gambar 8. Komponen pembangun Sistem Telekomunikasi
12
Pada prinsipnya sebuah komunikasi melalui tahapan sebagai berikut :
13
- music → radio
- picture & video → videophone
2. Pesan/informasi tersebut selanjutnya dikonfersi kedalam bentuk biner atau bit
yang selanjutnya bit tersebut di encode menjadi sinyal. Proses ini terjadi pada
perangkat encoder.
- Encoder (pembuat kode), atau transduser, untuk mengubah informasi menjadi
bentuk-bentuk sinyal yang sesuai untuk ditransmisikan
- Contoh : telepon, komputer, modem
3. Sinyal tersebut kemudian oleh transmitter dikirimkan/dipancarkan melalui media
yang telah dipilih atau Sistem transmisi (channel),
Transmitter (Tx):
Rangkaian yang mengubah informasi yang akan dikirimkan ke dalam bentuk sinyal
yang sesuai dengan media yang akan dilaluinya.
Contoh :
- Microphone : getaran suara , sinyal listrik
- Pemancar radio : sinyal listrik , gelombang elektromagnetik
4. Dibutuhkan media transmisi (radio, optik, coaxial, tembaga) yang baik agar
gangguan selama disaluran dapat dikurangi.
- Channel (Kanal):
Media pengiriman sinyal dari satu tempat ke tempat lain
- Contoh:
Kabel : kawat, serat optik
Udara : gelombang elektromagnetik
5. Selanjutnya sinyal tersebut diterima oleh stasiun penerima.
6. Sinyal tersebut didecode ,Decoder (kebalikan dari coder), untuk menghasilkan
kembali sinyal dalam bentuk yang sesuai agar dapat diterima, kedalam format biner
atau bit yang selanjutnya diubah kedalam pesan/informasi asli agar dapat
dibaca/didengar oleh perangkat penerima. (receiver, listener)
7. Noise (derau,distortion,gangguan sinyal):
- Energi random yang tidak diinginkan, tetapi selalu muncul dalam setiap proses
transmisi
- Terjadi di semua titik
- Diterima bersama-sama sinyal informasi
14
- Mengganggu sinyal yang dikirimkan, sehingga menimbulkan kesalahan pada
penerimaan
- Tidak dapat dihilangkan, hanya dapat dikendalikan
Contoh:
- Gangguan pada atmosfir, misal Petir
- Kebocoran saluran tegangan tinggi
D. Pola Komunikasi
15
- Sinyal analog: Perubahan nilai (amplituda) sinyal berlangsung secara kontinyu.
- Sinyal digital: Perubahan nilai sinyal (amplituda) berlangsung secara diskrit.
3. Keaslian sinyal : Sinyal baseband – sinyal yang dimodulasi
- Sinyal Baseband: Sinyal informasi yang masih menampakkan spektrum frekuensi
asalnya.
Contoh:
- Sinyal suara pada pembicaraan telepon kabel
- Sinyal digital pada transmisi data antar komputer
- Sinyal Hasil Modulasi: Sinyal asal (baseband) ditumpangkan kepada suatu sinyal
pembawa yang mempunyai frekuensi yang jauh lebih tinggi. Prosesnya disebut
modulasi, digunakan untuk mengatasi ketidaksesuaian karakter sinyal dengan media(
kanal) yang digunakan.
Contoh:
- Sinyal AM (Amplitude Modulation)
E. Permasalahan Telekomunikasi
16
4. Keterbatasan jalur yang disediakan
- Agar dapat berkomunikasi dengan baik, jalur yang disediakan bukan hanya
media fisik saja, tetapi juga jalur logic (kanal frekuensi), mengingat kanal
frekuensi ini mahal dan terbatas.
17
BAB III
KESIMPULAN
18