PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Praktek kerja
kepada
lapangan
mahasiswa
untuk
adalah
tugas
mempelajari
akademik
yang diwajibkan
teknologi
dalam
bidang telekomunikasi
yang kurang baik. Maka dari itu penulis ingin mengangkat judul laporan
Fiber Optic dan Teknik Penyambungan Metode Mechanical Splicing dan
Metode Fusion Splicing untuk mempelajarinya lebih lanjut.
1.2 Tujuan dan Manfaat
1.2.1 Tujuan
Tujuan
penulis
melaksanakan
Kerja
Praktek
di
PT.
Manfaat
Dengan adanya Praktek Kerja Lapangan yang Penulis lakukan di PT
Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Divisi Infra Operation Support Regional
IV Semarang , diharapkan mendapatkan manfaat yaitu:
1. Manfaat bagi Penulis yaitu menekuni dan memahami ilmu yang
berkaitan mengenai sistem informasi.
2. Bagi almamater sebagai tolak ukur daya serap mahasiswa yang
bersangkutan
selama
menempuh
pendidikan
dan
kemampuan
untuk
menerapkan
ilmu
yang
pembelajaran di kampus.
1.3 Tempat dan Waktu Pelaksanaan
Tempat dan waktu pelaksanaan Kerja Praktek adalah :
didapatkan
pada
Tempat
Waktu
1.5.1
Semarang
1.6 Sistematika Penulisan Laporan
Dalam penulisan laporan Kerja Praktek ini menggunakan sistematika
penulisan karya tulis ilmiah agar memperjelas pemahaman terhadap materi
yang dijadikan objek pelaksanaan Kerja Praktek. Adapun sistematika
penulisannya sebagai berikut :
BAB I : PENDAHULUAN
Berisi latar belakang masalah, pembatasan masalah, tujuan
penulisan, pat pelaksanaan Kerja Praktek, metode pengumpulan
data, dan sistematika penulisan laporan.
BAB II : PROFIL PT. TELEKOMUNIKASI INDONESIA REGIONAL
IV SEMARANG, Tbk
Pada BAB ini membahas mengenai sejarah dan bentuk perusahaan,
identitas perusahaan, produk dan layanan perusahaan serta struktur
organisasi PT Telelkomunikasi Indonesia Tbk,
Regional IV
Semarang.
BAB III : LANDASAN TEORI
Berisi pengenalan tentang Fiber Optic.
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN PT. TELKOM INDONESIA
2.1
Sejarah Perusahaan
PT. Telkom, Tbk adalah sebuah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang
bergerak dalam bidang jasa telekomunikasi. PT. Telkom menyediakan sarana dan
jasa telekomunikasi dan informasi kepada masyarakat luas. Awal mula PT.
Telkom, Tbk sebagai sebuah BUMN bermula dari tahun 1991, di mana nama
Perusahaan Umum Telekomunikasi atau PERUMTEL yang terbentuk pada tahun
1974 berubah menjadi PT Telekomunikasi Indonesia atau Telkom dengan operasi
bisnis terbagi atas dua belas wilayah telekomunikasi ("WITEL"). Kedua belas
WITEL tersebut kemudian dirombak menjadi tujuh divisi regional ("DIVRE"),
yaitu Divisi I Sumatera, Divisi II Jakarta dan sekitarnya, Divisi III Jawa Barat,
Divisi IV Jawa Tengah dan DI Yogyakarta, Divisi V Jawa Timur, Divisi VI
Kalimantan dan Divisi VII Indonesia Bagian Timur. Pada tahun 1995 Telkom
melaksanakan penawaran saham perdana publik (Initial Public Offering) pada
tanggal14 November 1995 di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Pada
Tanggal 26 Mei 1995, Telkom mendirikan entitas anak yang menangani bisnis
telepon seluler, Telkomsel. Pada tahun 1999 pemerintah mengeluarkan UndangUndang Telekomunikasi (UU No.36/1999) yang berlaku efektif pada bulan
September
2000
telah
memfasilitasi
masuknya
pemain
baru
sehingga
perubahan
portofolio
bisnis
dari
TIME
menjadi
TIMES
Identitas Perusahaan
memberikan hasil terbaik bagi seluruh masyarakat luas serta pihak-pihak yang
terkait.
2.3.2 Misi Perusahaan
Logobaru
PT
Telkom
Tbk,mencerminkan
brandpositioning
Life
Untuk lebih mengenal logo ini, ada baiknya kita memaknai arti dari simbolsimbol tersebut.
Expertise : makna dari lingkaran sebagai simbol dari kelengkapan produk dan
layanan
dalam
portofolio
bisnis
baru
Telkom
yaitu
TIMES
Warna Merah melambangkan spirit Telkom yang selalu optimis dan berani
bagi bangsa.
Warna Hitam melambangkan kemauan keras.
Warna Abu-abu melambangkan teknologi.
IndiHome Fiber
Indonesia Digital Home atau disingkat Indihome, merupakan produk layanan
internet terbaru milik pt. Telkom indonesia yang diluncurkan sejak tahun 2015
bertepatan dengan dihentikannya layanan internet speedy oleh pt. Telkom
sebelumnya. Dengan slogan, "Saatnya beralih ke Fiber! Akses Internet Super
cepat dan Canggih", Indihome memberikan layanan baru berupa paket triple
play (3p) yang berisikan 3 paket sekaligus, yaitu:
1. Layanan Telepon Rumah Gratis Lokal dan Interlokal
Bila dihitung 1 bulan 30 hari, pelanggan dalam setiap harinya akan
memperoleh layanan bebas nelpon ke sesama telpon rumah selama 30
menit baik lokal maupun interlokal sebanyak 1000 menit nelpon.
2. Layanan Internet Indihome Fiber
Merupakan layanan internet berkecepatan tinggi menggunakan teknologi
Fiber Optik dari Telkom Indonesia yang memiliki keunggulan:
Lebih Cepat
Teknologi Kabel Fiber Optik mampu mentransfer data (Bandwidth)
hingga ratusan Mbps (jauh lebih cepat bila dibandingkan dengan
lebih
stabil
bila
10
Seluler
1. Telkomsel
Telkomsel merupakan penyedia layanan telekomunikasi seluler dengan
teknologi GSM dan 3G. Melalui penawaran serangkaian produknya, seperti
kartuHALO, simPATI, dan Kartu As, Telkomsel menawarkan layanan
pascabayar dan prabayar. Para pelanggan dan pengguna Telkomsel
mendapatkan beragam fitur, aplikasi, dan layanan bernilai tambah (value
added service), termasuk SMS, WAP, GPRS, MMS, Wi-Fi, roaming
international, mobile banking, CSD, dan EDGE. Seluruh fitur layanan
tersebut didukung oleh jangkauan sinyal yang luas dan tarif yang
kompetitif untuk memenuhi kebutuhan pelanggan akan komunikasi dan
multimedia. Telkomsel memiliki dua produk kartu prabayar yaitu:
SimPATI
Produk ini merupakan kartu prabayar pertama dan terpopuler di
Asia dan merupakan produk Telkomsel yang paling sukses.
Perbedaan dengan layanan prabayar operator lainnya adalah
simPATI memberikan jasa roaming internasional dan bebas
roaming nasional/ domestik. Keunggulan kompetitif lainnya dari
simPATI adalah fitur keamanannya (bebas dari penyadapan dan
penggandaan), kemudahan akses serta harga yang terjangkau.
Seluruh pelanggan simPATI akan mendapat nilai layanan yang
optimal dan berkesinambungan akan penggunaan kartu tersebut.
Kartu AS
Diluncurkan pada tahun 2004 dan produk ini merupakan kartu
prabayar yang murah dan terjangkau. Kartu AS dapat digunakan di
seluruh Indonesia dengan tarif percakapan yang kompetitif.
2.4.3
11
12
13
14
BAB III
DASAR TEORI
3.1 Fiber Optic
Serat optik (fiber optic) adalah suatu pemandu gelombang cahaya
(light wave guide) yang berupa suatu kabel tembus pandang (transparant),
yang mana pemampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu :
bagian tengah yang disebut Core dan bagian luar yang disebut
Cladding. Cladding pada serat optik membungkus atau mengelilingi
Core. Adapun bentuk pemampang dari core dapat bermacam-macang,
antara lain : pipih, segi tiga, segi empat, segi banyak atau berbentuk
lingkaran.
Pada setiap
1. Inti (Core)
Bagian yang paling utama dinamakan bagian inti (core),
dimana gelombang cahaya yang dikirimkan akan merambat dan
mempunyai indeks bias lebih besar dari lapis kedua. Inti (core)
terbuat dari bahan kaca (glass) yang berdiameter 2 m 50 m,
dalam hal ini tergantung dari jenis serat optiknya. Ukuran core juga
dapat mempengaruhi karakteristik serat optik tersebut.
2. Jaket (Cladding)
Cladding berfungsi sebagai cermin yaitu memantulkan cahaya
agar dapat merambat ke ujung lainnya. Dengan adanya cladding
ini cahaya dapat merambat dalam core serat optik. Cladding
terbuat dari bahan gelas dengan indeks bias yang lebih kecil dari
core.
Cladding
core. Diameter
3. Mantel (Coating)
Coating merupakan bagian terluar dari suatu serat optik yang
terbuat dari bahan plastik yang berfungsi untuk melindungi serat
optik dari kerusakan, pada coating juga terdapat warna yang
membedakan urutan core.
Adapun gambar skema pemampang dari serat optik (fiber optic)
dapat dilihat pada gambar 3 berikut ini :
16
Indeks bias bahan core harus lebih besar dari indeks bias bahan
cladding. Bahan core tidak harus terbuat dari bahan yang sejenis dengan
cladding, jadi serat optik (fiber optic) bisa terbuat dari selembar senar
transparant yang berfungsi sebagai core dengan cladding udara, sebuah
air sebagai core dan udara sebagai claddingnya, dan lain sebagainya.
Dalam bidang komunikasi optik, bahan serat optik (fiber
optic) dibuat dari bahan silica yang murni, baik sebagai core maupun
cladding. Untuk membedakan antara indeks bias core dan cladding,
bahan silica murni tersebut diberi campuran yang kadarnya berbeda
untuk core dan cladding. Bentuk pemampang kabel serat optik (fiber
optic) yang berbentuk lingkaran diameter standarnya adalah 125 mm
6
(10 meter) atau sekitar 1/8 mm.
17
ellips
kehidupan seharihari kita mengenal adanya dua tipe dasar kabel serat
optik (fiber optic) yang digunakan dalam kebutuhan telekomunikasi,
kedua serat optik (fiber optik) tersebut dilihat dari ukuran diameter
core-nya, yaitu : mode tunggal (single mode/mono mode) dan mode
jamak (multi mode). Kedua kabel serat optik (fiber optic) tersebut
banyak sekali perbedaan- perbedaannya. Dimana kabel serat optik
(fiber optic) jenis single mode ini sangat atau lebih mahal harganya
bila dibandingkan dengan kabel serat optik (fiber optic) jenis multi
mode, tetapi kabel serat optik jenis single mode ini pengunaannya atau
fungsinya lebih efektif dibanding dengan jenis kabel serat optik (fiber
optic) multi mode. Apabila ditinjau dari distribusi indeks bias core,
18
kabel serat optik (fiber optic) dibedakan menjadi dua jenis, yaitu : step
index dan graded index.
Tabel 3.1 Bit Rate dan Jarak Repeater pada Fiber Optic
Bit Rate
(Mbit/dt )
140
Jarak
Jarak
Repeater
Repeater
30Mode
Multi
50
Single
280
20
35
420
15
33
565
10
31
19
Kabel serat optik jenis single mode ini umumnya atau biasanya
digunakan pada tempat-tempat yang jaraknya sangat jauh atau biasanya
tempatnya sangat terpencil dimana sangat sulit dijangkau dengan alat-alat
atau media telekomunikasi dengan kata lain jangkauannya luas dan jauh.
Kabel-kabel ini didatangkan atau disusun dalam susunan dari jenis-jenis
yang berbeda-beda sesuai dengan jenis bahan-bahannya.
Pada umunnya yang mengunakan kabel serat optik (fiber optic)
akan mendapatkan kemudahan dalam melakukan hubungan komunikasi
dan banyak menberikan banyak manfaatnya dan mempunyai banyak peran
penting dan mempunyai sifat khusus.
Menurut ilmu optika geometri, setiap cahaya yang datang pada
suatu medium optis ke medium optis yang lain, pada bidang batas kedua
medium tersebut cahaya akan mengalami peristiwa pemantulan (cahaya
akan kembali masuk ke medium yang pertama) dan juga mengalami
peristiwa pembiasan (cahaya diteriskanb masuk ke dalam medium yang
kedua). Menurut prinsif Fermat, besarnya sudut pantul akan sama dengan
besarnya sudut datangnya cahaya tadi. Sedangkan menurut prinsip
Snellius, apabila sinar datang dari medium optis kurang rapat ke medium
optis lebih rapat, maka sinar tersebut akan dibiaskan cenderung mendekati
garis normal, jadi sudut datang akan lebih besar dari sudut bias dan
sebaliknya apabila sinar datang dari medium optis lebih rapat ke medium
optis kurang rapat, maka sinar akan dibiaskan cenderung menjauhi garis
normsl, sehingga sudut datang akan lebih kecil dari sudut bias.
20
Gambar 3.6 Pemantulan dan Pembiasan pada bidang batas antara dua medium optis
Dalam hal sinar datang dari medium optis lebih rapat ke medium
optis kurang rapat, apabila sudut datangnya semakin besar maka pada
suatu saat sudut biasnya akan sama dengan 900, dan mulai saat itu tidak
ada lagi sinar yang dibiaskan. Keadaan pemantulan semua sinar datang ini
disebut
dengan
pemantulan
sempurna
dan
sudut
datang
yang
21
Gam
bar 3.7 Skema Jalan Sinar dalam Fiber Optic (a). Step Indexed (b). Graded Indexed
22
Sistem serat optik (fiber optic) sama dengan sistem kawat tembaga
yang digantikan serat optiknya (fiber optic). Perbedaanya adalah dalam
serat optiknya (fiber optic) menggunakan getar cahaya untuk mengirimkan
atau menukar informasi melalui jalur fiber dan bukannya menggunakan
getar listik untuk mengirimkan informasi melalui jalur tembaga. Pada
komponen-komponen dalam rangkaian serat optik (fiber optic), pada
ujung sistem tersebut ada trasmitter (penggirim informasi). Ini adalah
tempat dari mana informasi berasal yang kemudian menjalar ke jalur serat
optik (fiber optic). Transmitter menerima informasi getaran elektronik
yang disandikan yang datang dari kawat tembaga. Informasi ini kemudian
di proses dan diterjemahkan ke dalam getaran yang disandikan secara
sama pula. Sebuah Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser
Diode (ILD) bisa dipakai untuk membangkitkan getaran cahaya. Dengan
menggunakan lensa, getaran cahaya tersebut disalurkan ke dalam alat jalur
serat optic (fiber optic) dimana mereka bertransmisi sendiri melalui jalur.
Pulsa cahaya bergerak dengan mudah melalui jalur serat optic
(fiber optic), karena adanya suatu hukum yang dikenal dengan sebagai
refleksi internal total. Hukum refleksi internal total ini menyatakan
bahwa bila sudut pengaruh melalui nilai kritis, cahaya tidak bisa keluar
dari kaca, akibatnya, cahaya memantul kembali ke dalam. Ketika hukum
ini diterapkan pada konstruksi untaian serat optic (fiber optic), pengiriman
informasi melalui jalur fiber dalam bentuk pulsa cahaya bisa terjadi.
23
24
BAB IV
PEMBAHASAN
4.1 Fiber Optic
Penggunaan serat optik (fiber optic) secara umum tidak ada sampai
tahun 1970 dapat saat Corning Glass Works dapat memproduksi serat
optik (fiber optic) dengan ketipisan 20 dB/km. Sudah diakui bahwa serat
optik (fiber optic) akan memungkinkan bagi transmisi telekomunikasi
hanya bila gelas bisa dibuat begitu murni sehingga ketipisannya mencapai
20 dB/km atau kurang dari itu. Ini berarti 1% cahaya akan tersisa setelah
menempuh 1 km. Ketipisan serat optik (fiber optic) saat ini berkisar dari
0,5 dB/km tergantung pada serat optik (fiber optic) yang dipakai. Batas
ketipisan berdasar pada aplikasi yang dimainkan.
Aplikasi komunikasi serat optik (fiber optic) telah dengan melaju
pesat, sejak pemasangan sistem serat optik (fiber optic) komersial pertama
1977. PT. Telekomunikasi Indonesia termasuk yang sudah memulai sejak
awal, mengganti sistem kawat tembaga mereka yang lama dengan jalur
serat optik (fiber optic). PT. Telkomunikasi Indonesia mengunakan serat
optik (fiber optic) diseluruh sistem mereka sebagai arsitektur tulang
punggung (backbone) dan sebagai sistem telekomunikasi telepon
hubungan jarak jauh antar kota. Dan pada September 2015, PT. Telkom
sudah memiliki jaringan backbone yang membentang dari Banda Aceh
hingga Jayapura. Selain itu, PT. Telkomunikasi Indonesia juga memiliki
layanan Indihome Triple Play berupa Internet, telepon dan TV kabel yang
juga sudah mulai mengintegrasikan serat optik (fiber optic) di dalam
sistem kabel mereka.
Jalur-jalur utama yang menghubungkan kantor-kantor pusat
kebanyakkan telah diganti dengan serat optik (fiber optic). Beberapa
provider telah mulai bereksperimen dengan serat optik (fiber optic) ke
pinggiran jalan menggunakan serat optik (fiber optic) / hibrida koaksial.
Hibrida semacam ini memungkinkan adanya intregasi serat optik (fiber
optic) dan koaksial dilokasi yang dekat. Lokasi ini, yang disebut Node,
akan menyediakan penerima optis yang mengubah implus-implus cahaya
25
ke sinyal elektronik. Sinyal tersebut kemudihan disalurkan ke rumahrumah pribadi melalui kabel koaksial.
Local Area Network (LAN) adalah group kolektif komputer, atau
sistem komputer, yang dihubungkan satu dengan yang lain yang
memungkinkan dijalankannya database atau perangkat lunak (software)
program bersama. Universitas, gedung perkantoraan dan pabrik industri,
cuma sebagian kecil saja diantara sekalian pengguna yang memanfaatkan
serat optik (fiber optic) dalam sistem LAN mereka.
Perusahaan-perusahaan listrik merupakan kelompok yang baru
muncul yang mulai memanfaatkan fiber optik dalam sistem komunikasi
mereka. Hampir semua pabrik, listik sudah memiliki sistem komunikasi
serat optik (fiber optic) yang digunakan untuk memonitor sistem jaringan
listriknya
4.2 Kelebihan dan Kekurangan Fiber Optic
4.2.1 Kelebihan Serat Optik:
a. Mempunyai lebar pita frekuensi (bandwith yang lebar).
b. Redaman sangat rendah dibandingkan kabel terbuat dari
c.
d.
e.
f.
g.
tembaga
Kebal
terhadap
gangguan
gelombang electromagnet.
Dapat menyalurkan informasi digital dengan kecepatan tinggi
Ukuran dan berat fiber optic kecil dan ringan.
Tidak mengalirkan arus listrik
Sistem dapat diandalkan (20 30 tahun) dan mudah
pemeliharaannya.
h. Upgrading yang mudah
i. Regenerasi sinyal yang mudah
4.2.2
2. Multi Mode
Untuk kabel fiber optic yang transmisi multi mode pada kabel fiber
optic / optik / optics /optical fiber optic cable memiliki signal
berganda yang ditransmisikan pada kabel fiber optic / optik / optics
/optical fiber optic cable. Kabel fiber optic yang transmisi tipe multi
mode, banyak signal dapat ditransmisikan, namun jarak transmisi
tidak sejauh transmisi single mode. Pada kabel fiber optic multimode,
maksimum jarak transmisi hanya sampai 550Km untuk kecepatan
27
2. FC (Fiber Connector)
Konektor jenis ini di gunakan untuk kebal fiber optik yang singel
mode, biasanya di gunakan untuk backbone pada sebuah jaringan,
selain itu kebel ini mempunya akurasi yang dangat tinggi jika di
hubungkan dengan transmitter maupun reciever. Konektor ini ada
sistem drat ulirnya jadi posisi dapat di atur sehingga jika di pasangkan
kan dengan perangkat lain akurasi nya tidak akan mudah berubah.
28
3. LC (Line Connector)
adalah jenis konektor fiber optik yang saat ini paling sering
digunakan untuk menghubungkan antar switch menggunakan SFP,
jenis konektor LC ini lebih dominan dengan 2 cabang yang terpisah
RX/TX, di gunakan juga untuk jenis kabel fiber optic singel dan multi
mode.
putus bisa
berjalann
dengan
baik.
Serat
optic
yang cepat
dan
efektif dalam
29
kotoran
pada
serat
optik
melakukan
pemotongan,
hasil
pemotongan
tidak
langsung
masuk
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
dilakukan
adalah seperti
pada
31
32
stripper
dapat
mengupasnya
33
apabila
ada
kotoran
sedikit
saja
pada
core
maka
akan
4.8.3
2. Hal ini juga harus sangat diperhatikan, tidak boleh ada gaps atau
celah antar holder dan fiber cleaver dimana
harus pas
pada
posisi
coating
dengan
4.8.4
2. Lalu geser holder kearah kiri agar core pada fiber masuk
kedalam splicer.
3. Dan setelah pemasangan holder secara sempurna lalu tekan
holder lock yang sudah ditandai dengan bulatan merah pada
gambar
penyambungan dilakukan.
4.
Setelah 1 Holder
telah
dengan baik lalu pasangkan
Gambar
4.16 terpasang
Penguncian Holder
holder yang satu lagi kedalam mechanical splicer, dan pada
tahap ini sering terjadi tidak pas saat memasukkan fiber ke dalam
splicer yang terlihat sepeti gambar di bawah. Apabila terjadi
seperti demikian maka tinggal di tekan saja fibernya sampai
lurus kembali.
35
anda
tidak
4.8.5
Fusion),
caranya
sangat
36
2. Lalu
dengan
splicing)
adalah
37
Hal
Hal
yang
Perlu
Diperhatikan
Dalam Proses
hasil
pemotongan
langsung
Keterangan :
1. Optikal Fiber Fusion Splicer
2. Alkohol
3. Tang
4. Fiber Striper
5. Pigtail
6. Protection Sleeve (pelindung sambungan)
38
7. Fiber Cleaver
8. Power Meter
4.12 Proses Fusion Splicing
Untuk proses fusion splicing (penyambungan kabel), dapat dilihat pada
langkah langkah berikut :
1. Pertama siapkan pigtail dan kabel dropwire yang akan di sambung.
2. Pemasangan
protection
sleeve
(pelindung
sambungan),
melindungi sambungan.
39
untuk
protection
sleeve
(pelindung
sambungan),
letakkan
40
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari materi yang di dapat
selama menjalani kerja praktek, antara lain:
1. Serat optik (fiber optic) adalah suatu pemandu gelombang cahaya (light
wave guide) yang berupa suatu kabel tembus pandang (transparant), yang
mana pemampang dari kabel tersebut terdiri dari dua bagian, yaitu : bagian
tengah yang disebut Core dan bagian luar yang disebut Cladding.
Cladding pada serat optik membungkus atau mengelilingi Core. Adapun
bentuk pemampang dari core dapat bermacam-macang, antara lain : pipih,
segi tiga, segi empat, segi banyak atau berbentuk lingkaran.
2. Ada dua tipe dasar kabel serat optik (fiber optic) yang digunakan dalam
kebutuhan telekomunikasi, kedua serat optik (fiber optik) tersebut dilihat
dari ukuran diameter core- nya, yaitu : mode tunggal (single mode/mono
mode) dan mode jamak (multi mode). Apabila ditinjau dari distribusi
indeks bias core, kabel serat optik (fiber optic) dibedakan menjadi dua
jenis, yaitu : step index dan graded index.
3. Sistem serat optik (fiber optic) sama dengan sistem kawat tembaga yang
digantikan serat optiknya (fiber optic). Perbedaanya adalah dalam serat
optiknya (fiber optic) menggunakan getar cahaya untuk mengirimkan atau
menukar informasi melalui jalur fiber dan bukannya menggunakan getar
listik untuk mengirimkan informasi melalui jalur tembaga. Pada
komponen-komponen dalam rangkaian serat optik (fiber optic), pada
ujung sistem tersebut ada trasmitter (penggirim informasi). Ini adalah
tempat dari mana informasi berasal yang kemudian menjalar ke jalur serat
optik (fiber optic). Transmitter menerima informasi getaran elektronik
yang disandikan yang datang dari kawat tembaga. Informasi ini kemudian
diproses dan diterjemahkan ke dalam getaran yang disandikan secara sama
pula. Sebuah Light Emitting Diode (LED) atau Injection Laser Diode
(ILD) bisa dipakai untuk membangkitkan getaran cahaya. Dengan
41
penyambungan
42
43
DAFTAR PUSTAKA
1. Laudon , Jane P. 2002. Management Information System.7th Edition.
Prentice Hall, Inc. New Jersey.
2. Suroso, Ir, M.Si. Fiber Optik.
3. Anonim. 2004. Modul Pelatihan Dasar Alat Ukur dan Penyambungan. PT
Telekomunikasi Indonesia.
4. Anonim.2007. Modul Jaringan Akses dan Jaringan Transport.Jurusan
Teknik Elektro STT Telkom.
5. Anonim.2007. Modul Penerapan Sistem Transmisi Serat Optik (SKSO).
Jurusan Teknik Elektro STT Telkom.
6. AlieF, Ridwan. 2012. Penyambungan Kabel Fiber Optic.
http://www.elektro.undip.ac.id/el_kpta/wpcontent/uploads/2012/05/L2F009118_MKP. Pdf. Diunduh tangaal 20
Februari 2016.
7. Badiem. 2008. Sistem Komunikasi Serat Optic.
44