Anda di halaman 1dari 60

P PENDAHULUAN

1. Latar Belakang
Perkembangan/kemajauan teknologi di bidang elektronika berdampak
munculnya produk-produk baru di pakai di industri dan masyarakat. Dampak
lain dari hal ini adalah adanya perubahan tuntutan pasar tenaga kerja terhadap
kompetensi tenaga kerja dalam penguasaan teknologi. Sekolah Menengah
Kejuruan (SMK) teknologi sebagai pencetak calon tenaga kerja harus
mengantisipasi perubahan terebut. Pemerinah dibidang pendidikan telah
menjawab tuntutan tersebut yaitu melakukan perubahan atau revisi kurikulum
dengan munculnya kurikulum baru.
Disisi lain adanya pengangkatan guru baru mengharuskan guru tersebut
banyak belajar untuk menguasai satu atau beberapa kompetensi baik dasar,
lanjut dan ahli. Dan begitu juga bagi bukan guru baru perkembangan
teknologi harus di kuasai. Kesulitaan dalam mencari referensi dan pengadaan
peralatan sebagai akibat perubahan kurikulum merupakan masalah umum
terjadi di SMK. P4TK teknologi sebagai pembina SMK harus dapat mengatasi
permasalahn SMK dengan menyelengarakan diklat.tingkat dasar, menengah,
lanjut dan ahli.
2. Deskripsi
Modul ini berjudul “ Prinsip Pemancar Televisi Warna” berisi pengetahuan
dan keterampilan dibidang pemancar televisi dalam hal bagaimana pemancar
televisi bekerja dapat menghasilkan program siaran yang dapat kita
lihat/tonton pada layer penerima televisi dan bagaimana perkembangan
teknologi kamera serta bagaimana cara mengoperasikan dan cara kerja
pemancar mini televisi warna.
3. Tujuan Pembelajaran
Melalui kegiatan pembelajaran dalam modul ini diharapkan peserta
mempunyai kompetensi dibidang pemancar televisi sebagai dasar untuk
pengajaran pesawat penerima televisi.
4. Materi Pokok dan Sub Materi Pokok
a. Perkembangan Sistem Telekomunikasi
 Prinsip komunikasi dan telekomunikasi
 Perkembangan teknologi telekomunikasi
b. Prinsip Kerja Pemancar Televisi Warna
 Diagram Blok Pemancar Televisi Warna
 Dasar Kamera Televisi
 Saluran dan Standar Pemancar Televisi
 Pengkodean Warna
c. Sistem Transmisi Televisi
 Sistem Stasiun Relay
 Sistem Satelit
d. Pemancar Televisi Warna
 Diagram Blok Pemancar Mini Televisi Warna
 Skema Rangkaian Pemancar Mini Televisi Warna
TOPIK SEJARAH PERKEMBANGAN SISTEM
MATERI 1 TELEKOMUNIKASI

Indikator Keberhasilan :
 Peserta mampu menjelaskan prinsip komunikasi dan telekomunikasi
 Peserta mampu menjelaskan perkembangan ssistem telekomunikasi

B Uraian

A. Prinsip komunikasi dan telekomunikasi


Komunikasi secara umum dapat diartikan sebagai hubungan atau pertukaran
informasi. Informasi adalah sesuatu yang akan disampaikan yang dapat berupa
data, berita atau pesan yang dilambangkan dalam bentuk simbol/tanda, tulisan,
gambar ataupun suara. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, komunikasi
didefinisikan sebagai pengiriman dan penerimaan pesan atau berita antar
manusia, dua orang atau lebih dengan cara yang tepat sehingga pesan yang
dimaksud dapat dipahami.
Dalam komunikasi ada tiga bagian pokok untuk dapat terjadinya komunikasi
seperti gambar 1 yaitu :

- Sumber informasi sebagai pengirim


- Media transmisi sebagai pembawa informasi dapat berupa kawat atau
gelombang radio, sebelumnya terlebih dahulu informasi diubah menjadi
sinyal listrik.dan gelombang elektromagnetik.
- Tempat/tujuan informasi sebagai penerima informasi
Sedangkan telekomunikasi, berasal dari kata tele dari bahasa Yunani berarti
jauh dan komunikasi berarti hubungan/pertukaran informasi. Jadi
telekomunikasi dapat diartikan sebagai hubungan atau pertukaran informasi
pada jarak berjauhan. Seperti halnya telepon berasal dari kata tele dan phone
(suara atau pembicaraan), sehingga telepon berarti pembicaraan jarak jauh.
Begitu juga istilah telegrap berarti penulisan jarak jauh dan televisi berarti
penglihatan jarak jauh.
Agar dapat berlangsungnya proses telekomunikasi terlebih dahulu informasi
asli masih berupa tanda, tulisan, gambar dan suara harus diubah dalam bentuk
sinyal listrik menggunakan komponen atau peralatan yang disebut tranduser.
Sebagai tranduser untuk mengubah suara menjadi sinyal listrik adalah
mikropon dan mengubahnya kembali menjadi suara adalah loudspeaker.
Begitu juga pada pada televisi informasi gambar asli yang akan dikirim
diubah menjadi sinyal listrik oleh kamera dan penerima televisi diubah
menjadi gambar kembali oleh tabung gambar.
Sistem komunikasi pada gambar 1 berubah menjadi gambar 2 untuk sistem
telekomuikasi.
Teknik transmisi secara garis besar dibagi atas dua macam yaitu :
1. Media transmisi fisik, yaitu sistem transmisi melalui kawaat penghantar
(wire bounden transmission system). Sistem ini dibedakan atas saluran
atas tanah awalnya menggunakan kawat penghantar terbuka dan untuk
keamanan sekarang menggunakan kawat berisolasi, dan saluran bawah
tanah yaitu sistem transmisi melalui kawat penghantar dalam tanah dan
dalam laut biasanya menggunakan kabel coaxial atau serat optik.
2. Media transmisi non fisik, yaitu sistem transmisi tanpa kawat (wireles
trasmission system) melalui gelombang radio.

B. Pekembangan Teknologi Telekomunikasi


1. Sistem komunikasi tradisional
Sebelum ditemukan listrik, sistem komunikasi dilakukan dengan cara bunyi-
bunyian ataupun tanda-tanda sebagai isyarat.Cara-cara tersebut antara lain
dengan kentongan, asap ataupun bendera (semaphore flag) seperti pada
gambar 3.

Gambar 3. Peralatan komunikasi tradisional


2. Telegraph
Setelah ditemukan listrik teknologi komunikasi mulai berkembang yang
semula dilakukan secara mekanis dan tradisional berganti secara listrik.
Sistem semaphore mekanis diganti dengan telegrap listrik. Dibidang
telegrap sistem tertua adalah sistem morse menggunakan pesawat-pesawat
morse. Pengiriman telegram melalui pesawat morse dilakukan dengan cara
mengetok tanda-tanda morse berupa titik dan garis. Kemudian oleh operator
penerima pesan diterjemahkan dalam bentuk tulisan sebelum dikirim ke
alamat.

Gambar 4. Sistem Telegraph


3. Teleprinter
Teleprinter merupakan alat komunikasi elektronik jarak jauh dalam bentuk
tulisan yang dipergunakan pada jasa telekomunikasi dalam bentuk Telex
(Teleprinter exchange). Telex merupakan suatu sistem telegrap yang
memungkinkan para pelanggan sewaktu-waktu dapat saling berhubungan
menggunakan pesawat teleprinter melalui jaringan telegraph.
Gambar 5. Pesawat Teleprinter
4. Telepon
Dibidang sistem komunikasi telepon berkembang mulai dari sistem manual
yaitu harus melalui operator hingga sistem otomat yaitu dapat
berkomunikasi langsung tanpa melalui operator. Berikut ini beberapa
gambar sistem hubungan telepon

a. Sistem sambungan telepon manual

b. Sistem sambungan telepon otomatis.


.c. Sistem hubungan telepon SLJJ

Gambar 6.Sistem hubungan telepon

5. Faximile
Mesin faximile adalah mesin dapat merubah data/tulisan/gambar yang ada
dikertas menjadi data elektrik dengan proses scaning seperti pada fotokopi.
Data elektrik dikirim ke tujuan dengan menggunakan jaringan telepon.
Proses pengiriman dilakukan dengan cara menelpon nomor telepon tujuan
untuk memberitahukan bahwa akan mengirim fax.

Gambar 7. Sistem pengiriman data dengan mesin faximile


. 6. Interphone/Aiphone
Interphone adalah salah satu sistem komunikasi sederhana melalui kawat
dengan kapasitas terbatas. Sistem ini berguna untuk lingkungan kecil
dengan fasilitas dapat untuk komunikasi intern dan extern. Pesawat ini
juga dapat berfungsi sebagai intercome (sambungan dalam satu
lingkungan.

Gambar 8. Prinsip sambungan jaringan interphone/Aipon

7. Televisi
a. Televisi mekanik
Pada tahun 1873 seorang operator telegram menemukan bahwa cahaya
mempengaruhi resistansi elektris selenium. Ia menyadari ini bisa
digunakan untuk mengubah cahaya ke dalam arus listrik dengan
menggunakan fotoselenium (selenium photocell).
Paul Nipkow seorang mahasiswa di Berlin Jerman pada tahun 1884
menemukan piringan metal kecil berputar dengan lubang di dalamanya
dan penemuan ini disebut cikal bakal lahirnya televisi. Sekitar tahun
1920 Jhon Logie Baird dan Charles Francis Jenkins menggunakan
piringan karya Paul Nipkow untuk menciptakan untuk susatu sistem
dalam penangkapan gambar, transmisi dan penerimaannya. Mereka
membuat seluruh sistem televisi ini berdasarkan sistem gerakan mekanik
baik dalam penyiaran maupun penerimaanya. Pada waktu itu belum
ditemukan komponen listrik tabung hampa (Cathode Ray Tube/CRT).
Gambar 9. Televisi Mekanik

b. Televisi elektronik
Vladimir Kosmo Zworykin dan Philo T. Farnswort berhasil
menciptakan televisi elektronik dan 1935 mulai memancarkan siaran.

Gambar 10. Televisi Elektonoik

c.. Televisi Kabel


TV kabel adalah system penyampaian informasi TV dengan jarak
dekat. Sistem ini di Indonesia berkembang di masyarakat sebelum
televisi swasta muncul. TV kabel ini dapat dimanfaatkan untuk
kepentingan usaha dan sarana hiburan sebagai sumber VTR (Video
Tape Recorder) Sistem televisi ini cocok digunakan untuk daerah tidak
mendapatkan siaran televisi akibat letak geografis. Adanya teknologi
satelit, parabola dan penerima (receiver) memungkinkan informasi TV
kabel lebih bervariasi.
Gambar 11. Sistem sambungan TV kabel

d. CCTV (Close Circuit Television)

CCTV adalah system sambungan komunikasi terbatas untuk keperluan


terbatas pula. CCTV banyak digunakan pengamanan, pemantau dan
keperluan pertemuan bila jumlah peserta banyak.

Gambar 12.Sistem smbungan CCTV

8. Sistem Komunikasi Handphone (Mobile Telephone)


Handphone atau telepon bergerak tidak dapat berkomunikasi secara
langsung antar pesawat walaupun berdekatan tanpa melalui stasiun yang
berfungsi sebagai provider.Ada dua sistem komunikasi handphone yang
berkembang yaitu GSM (Global System For Mobile Comunication) pada
tahun 1991 di Amerika dan CDMA (Code Division Multiple Acces) 1995
di Eropa.
Gambar 13. Prinsip komunikasi handphone

Keterangan :

MS ( Mobile Station) ; BTS (Base Tranceiver Station) ; BSC (Base Station


Controller ) MSC (Mobile Switching Centre); PSTN (PublicSwitch Telepone
Network). BSS (Base Station Subsystem), NSS (Network and Switching System)
OSS (Operation Support System)
MS akan berkomunikasi dengan BSS yang terdiri dari beberapa BSC dan
BTS yang terhubung dalam satu MSC melalui antar muka (interface)
radio.Setiap BSC bertugas mengontrol ratusan BTS yang tersebar di daerah
layanan operator. Hubungan jaringan antar BTS dengan BSC melalui
gelombang mikro. Proses komunikasi dua BTS dalam satu BSC dikontrol
oleh BSC itu sendiri tanpa melibatkan MSC.
9. Sistem komunikasi internet
Dengan perkembangan iptek bidang komunikasi saat ini membuat dunia
tanpa jarak. Penggunaan sarana komunikasi melalui jaringan internet sudah
bukan barang mewah lagi tetapi sudah merupakan kebutuhan manusia untuk
melakukan komunikas, mencari informasi, dan lain-lain
L Pertanyaan

1. Jelaskan prinsip komunikasi dan telekomunikasi


2. Jelaskan perkembangan sistem telekomunikasi
TOPIK
MATERI 2 PRINSIP KERJA PEMANCAR TELEVISI

Indikator Keberhasilan :
 Peserta mampu menjelaskan prinsip kerja pemancar televisi warna dengan
benar
 Peserta mampu menjelaskan prinsip kerja kamera video dengan benar
 Peserta mampu menjelaskan saluran dan standar pemacar televisi

:
B Uraian

A. Diagram Blok Pemancar Televisi Warna


Pada sistem televisi ada tiga bagian yang saling terkait yaitu studio televisi,
pemancar televisi dan penerima televisi. Diagram blok dan prinsip dari suatu
pemancar televisi seperti gambar berikut,

Gambar 2.1. Prinsip sederhana dari suatu siaran televisi


Gambar 2.2. Sistem Pemancar Televisi

Gambar 2..1 dan 2.2 menjelaskan prinsip kerja pemancar televisi warna. Bila
kamera diarahkan ke suatu gambar atau objek maka cahaya yang dipantulkan
oleh gambar atau objek masuk ke kamera melalui lensa kemudian oleh
cermin dichoroic dibagi menjadi tiga komponen warna primer yaitu merah,
hijau dan biru. Ketiga komponen warna tersebut oleh setiap tabung
pengambil (sebagai tranduser) diubah menjadi energi listrik (sinyal
gambar/video). Sebelum diteruskan ke bagian pemancar sinyal video tersebut
dilakukan pengkodean. Sedangkan suara ditangkap oleh mikropon kemudian
fungsinya sebagai tranduser merubah energi suara menjadi energi listrik
(sinyal suara/audio). Keluaran (output) kamera dan mikropon diteruskan ke
Video Tape Recorder (VTR) untuk direkam dan atau disalurkan langsung ke
unit pemancar televisi.
Pada unit pemancar televisi sinyal video diperkuat oleh rangkaian penguat
video dan selajutnya dimodulasikan dengan gelombang pembawa video yang
berasal dari rangkaian pembangkit gelombang pembawa video.Untuk sinyal
video modulasi dilakukan secara modulasi amplitudo (AM) Setelah
dimodulasikan sinyal modulasi video diteruskan ke rangkaian penguat daya
video untuk memperoleh daya yang besar.
Begitu juga siinyal audio diperkuat oleh penguat audio kemudian
dimodulasikan dengan gelombang pembawa audio yang berasal dari
rangkaian pembangkit gelombang pembawa audio. Sistem modulasikan untuk
audio adalah modulasi frekuensi (FM). Sinyal modulasi audio diteruska ke
penguat daya untuk memperoleh daya yang besar. Selanjutnya kedua sinyal
modulasi tersebut diteruskan ke unit penggabung dan diteruskan ke antena
untuk dipancarkan.
Untuk dapat diproduksi kembali gambar pada penerima televisi maka sinyal
komposit video harus ditambahkan pulsa sinkronisasi yang dibangkitkan oleh
generator pulsa sinkronisasi sehingga pembentukan gambar dapat terjadi
melalui proses scanning. Prosesnya scaning pada pemancar dengan penerima
berlawanan seperti pada gambar 2.3

Gambar 2.3. Penguraian dan penyusunan sebuah gambar


Pada pesawat penerima televisi sinyal yang dipancarkan pemancar televisi
ditangkap dan diproses pada setiap bagian rangkaian yaitu sinyal suara ke
bagian suara, sinyal video ke bagian ke rangkaian video dan sinyal
sinkronisasi bagian sinkronisasi.
B. Dasar Kamera Televisi
Kamera merupakan peralatan penting untuk program siaran televisi karena
berfungsi mengambil atau meliput gambar atau kejadian untuk bahan atau
dokumen penyiaran. Untuk memancarkan gambar berwarna ada dua metode
sistem pemancaran gambar yaitu :
1. Metode pemancaran paralel

Gambar 2.4. Sistem Pemancaran Paralel

Sinar datang dari objek oleh lensa dan filter warna pada setiap tabung
pengambil diuraikan menjadi tiga komponen warna cahaya yaitu merah,
biru dan hijau. Ketiga komponen warna tersebut oleh tiga tabung pengambil
diubah menjadi tiga sinyal video (sinyal video merah, hijau dan biru). Bila
ketiga sinyal video tersebut ditransmisikan oleh tiga pemancar dimana satu
sama lainnya tidak berhubungan (berdiri sendiri) dan diteruskan ke masing-
masing tabung gambar maka gambar monokrom merah, hijau dan biru
terbentuk pada layar. Bila ketiga gambar berwarna tersebut dilihat bersama-
sama melalui susunan cermin setengah tembus maka terlihat objek berwarna
seperti aslinya. Bila diinginkan untuk mendapatkan berkualitas
membutuhkan lebar bidang frekunsi tiga kali lipat dari televisi hitam putih.
2. Metode pemancaran berurutan
Metode ini mengatasi kekurangan pada metode sistem pemancaran
paralel.Pada metode ini sinyal merah, biru dan biru diswitch secara
berurutan berubah tiap medan gambar. Sistem baku PAL dan NTSC
menerapkan metode ini.
Gambar 2.5. Sistem pemancaran berurutan

Kamera video ( Video Camera Recorder ) adalah kamera elektronik untuk


menangkap gambar bergerak dalam format video. Kamera video dalam
perkembangannya dimulai dari kamera video analog dan berkembang
menjadi kamera video digital. Di era modern sekarang ini penggunaan
kamera video analog sudah banyak ditinggalkan dan beralih ke kamera
digital karena lebih canggih, praktis dan kualitas hasilnya lebih bagus.
Penggunaan kamera untuk program siaran televisi tergantung pada untuk
apa dan dimana digunakan. Misalnya untuk meliput kejadian-kejadian ruang
lingkupnya kecil seperti peristiwa kejahatan, kecelakaan lalu lintas dan lain-
lain cukup menggunakan kamera berukuran kecil. Dan untuk ruang
lingkupnya besar/luas seperti pertandingan sepak bola, acara hiburan musik
dan lain-lain harus menggunakan kamera video ukuran besar.
Gambar dibawah ini memperlihatkan bentuk dan jenis kamera video
Gambar 2.6. Bentuk dan jenis kamera video

Gambar 2.7. Penggunaan kamera video

Bagi seorang pemula menggunakan kamera analog sering menemukan


kendala baik dalam proses pemotretan maupun dari kualitas foto yang
dihasilkan. Misalnya : gambar yang kurang sempurna, kesulitan dalam
menentukan fokus suatu objek, serta gambar objek yang tak langsung
terlihat seperti hasil foto yang sebenarnya. Belum lagi proses pencetakan
yang memerlukan ruang gelap dan hasil foto tidak bisa diperbaiki/diedit..
Kelebihan kamera digital dibandingkan kamera annalog yaitu menyimpan
data bisa pada memori atau disket dan dapat digunakan kembali. Selain
kapasitas penyimpanan gambar besar serta foto tersimpan dalam bentuk file
komputer dan dapat diedit dan diproses lebih lanjut.
C. Saluran dan Standar Pemancar Televisi
Kelompok frekuensi yang di tetapkan bagi sebuah stasiun pemancar untuk
tranmisi sinyalnya disebut saluran (channal). Masing-masing saluran
mempunyai lebar bidang frekuensi yang sudah ditetapkan.
1. VHF bidang frekuensi rendah, saluran 2 sampai 6 dari 54 MHz sampai 88
Mhz
2. VHF bidang frekuensi tinggi, saluran 7 sampai 13 dari 174 MHz sampai
216 MHz
3. UHF saluran 14 sampai 83 dari 470 Mhz sampai 890 MHz
Standar pemancar televisi dikenal ada empat yaitu:
1. NTSC (National Television System Committe)
2. PAL (Phase Alternating Line)
3. SECAM(Squential Couleur a Memorie)
4. PALB
NTSC dikembangkan pada tahun 1950 , namanya diambil dari National
Television System(s) Committee badan industri pembuat standarnya. NTSC
adalah standard televisi analog yang digunakan di Amerika dan beberapa
Negara di Asia Timur.
Standarisasi untuk system NTSC adalah sebagai berikut :
a. Lebar kanal sebesar 6 MHz
b. Frekuensi scanning horizontal 15750 Hz, setiap frame terdiri dari 525
garis dan terbentuk 30 frame setiap detiknya,
c. Frekuensi scanning horizontal 60 hz, setiap detiknya dikirim 60 field
d. Frekuensi sub pembawa warna 3.58 Mhz dan pembawa suara 4.5 Mhz.
Gambar 2.8. Spektrum frekuensi dari sistem NTSC

PAL (Phashe Alternating Line) adalah sebuah encoding berwarna digunakan


dalam system televisi broadcast diseluruh dunia kecuali yang menggunakan
NTSC. PAL diperkenalkan tahun 1967 di Jerman oleh Walter Bruch yang
bekerja di Telefunken. Munculnya PAL karena terdapatnya kelemahan pada
sistem NTSC yaitu sering terjadi dalam pembentukan waran (kesalahan fase
warna) pada penerima dan pemancar sehingga warna yang dihasilkan pada
penerima berbeda dengan yang dikirim
Standarisasi untuk system PAL adalah sebagai berikut :
a. Lebar kanal sebesar 7 MHz
b. Frekuensi scanning horizontal 15625 Hz, setiap frame terdiri dari 625
garis dan terbentuk 25 frame setiap detiknya,
c. Frekuensi scanning horizontal 50 hz, setiap detiknya dikirim 50 field
d. Frekuensi sub pembawa warna 4.43 Mhz dan pembawa suara 5.5 Mhz.
SECAM (Sequentiel Couleur a Memoire) dalam bahasa Priancis atau dalam
bahasa Inggris Sequential Color with Memory adalah system televisi analog
yang pertama di Eropa yang digunakan di Prancis dan Rusia dan beberapa
negara Eropa Timur.
Sistem SECAM lebih tahan tehadap gangguan kesalahan fasa dan cacat
penguatan. Pada system SECAM berkurangnya resolusi warna pada arah
vertical karena setengah dari informasi krominan dihilangkan sebelum
dipancarkan.
Sistem televise menerapkan system modulasi amplitudeo sebagian pita
(Amplitudo Vestigial Side Band- AM VSB). AMVSB merupakan modifikasi
dari system AM . Pada system televise yang dikirim hanya pita sisi atas
(Upper Side Band- USB) saja untuk menghemat lebar band. Tetapi karena
respon tapis tidak ideal dan dapat memotong pita sisi atas maka sebagian dari
pita sisi bawah juga ikut dikirim sehingga gangguan-gangguan pemancaran
dan respon filter tidak mengganggu sinyal televise dan gambar yang
dihasilkan pesawat penerima televisi.

D. Pengkodean Warna
Bila kamera video diarahkan ke objek berupa benda atau gambar berwarna
atau hitam putih maka cahaya yang dipantulkan oleh objek masuk ke kamera
kemudian difilter, dipisahkan dan dikutip oleh tiga tabung pengambil warna.
Seperti pada gambar 2.6 terlihat objek berupa bunga (berwarna merah) , daun
(berwarna hijau) dan pot bunga (berwarna biru) yang disorot kamera maka
output kamera berupa bagian gambar yang terpisah sesuai warnanya

Gambar 2.9. Prinsip pengambilan gambar oleh kamera


Jadi sebetulnya warna yang terbentuk pada gambar yang kita lihat pada layar
televisi warna dibentuk dari tiga warna utama (primer) yaitu merah (Red),
hijau (Green) dan biru (Blue) atau disingkat RGB. Untuk menghaslkan warna
lain dilakukan pencampuran ketiga warna primer seperti pada gambar 2.10.

Gambar 2.10. Diagram Venn Warna


R = Red (merah), G = Green, (hijau), B= Blue (biru), Y = Yellow (kuning),
M = Magenta ( Merah muda), C = Cyan (biru muda), W = White (putih)
Adanya warna gambar pada pesawat televisi karena televisi menangkap siaran
berwarna dari pemancar televisi. Jadi pesawat televisi hanya memproses
menghasilkan kembali warna.
Kepekaan warna memiliki tiga karakter utama yaitu :
a. Hue artinya kepekaan berbeda terhadap warna merah, hijau, biru dan lain-
lain
b. Luminance artinya kepekaan terhadap kuat cahaya atau terang gelap,
misalnya merah menyala dan merah gelap..
c. Chrominance artinya kepekaan terhadap kejenuhan warna, misalnya
merah cerah dengan merah suram
Sinyal luminance dibuat dari tiga warna primer dicampur dengan perbanding
yang tepat. Misalnya untuk mendapatkan warna putih yaitu hijau 59 %, merah
30 % dan biru 11 %. Bila dirumuskan menjadi persamaan :
Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B
Pada sistem televisi monochrom (hitam putih) hanya sinyal luminance yang
diolah. Berdasarkan tabel 1 dapat dihitung
Y = 0,3 (1) + 0,59 (1) + 0,11 (1) = 0,41
Dengan cara yang sama warna-warna lain dapat dihitung harga Y-nya seperti
pada tabel 1
Tabel 1.

Pada sistem PAL warna R, G dan B akan dibentuk kedalam sinyal Y, U dan V
Persamaan sinyal Y pada sistem PAL sama dengan NTSC yaitu,
Y = 0,3 R + 0,59 G + 0,11 B
U = 0,493 (B-Y)
V = 0,877 (R-Y)
Sinyal U dan V memodulasiamplitudokan sub pembawa (fc) sehingga sinyal
krominan adalalah (U sin 2π fct + V cos 2π fct)
Bagaimana hal di atas terjadi pada kamera dapat dilihat pada gambar 2.11,
2.12, dan 2.13

Gambar 2.11. Sistem dasar kamera tv warna

Gambar 2.12. Pembentukan sinyal luminan


Bagaimana hal serupa terjadi pada kamera digital dapat dilihat pada gambar
2.13. Pada kamera digital tidak menggunakan tabung-tabung pengambil
seperti kamera analog tetapi menggunakan komponen semikonduktor yang
disebut CCDs (Charge-couple pickuo device).

Gambar 2.13. Diagram proses menghasilkan sinyal luminan dan warna

Untuk menghasilkan wujud dan warna objek sesuai aslinya diterima oleh
pesawat penerima televisi maka pada pemancar diperlukan proses awal seperti
pada gambar 2.14

Gambar 2.14. Proses terbentuknya sinyal video komposit


Terbentuknya gambar dan warna pada pesawat penerima televisi karena
pesawat penerima televisi menerima sinyal komposit video yang dipancarkan
oleh pemancar televii. Terbentuknya wujud gambar karena dalam sinyal
komposit video terdapat pulsa sinkronisasi dan blanking sehingga terjadinya
proses scaning. Terbentuknya gambar dan warna gambar karena adanya sinyal
video dalam sinyal komposit.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat gambar 2.15
Gambar 2.13. Diagram blok pemancar televisi sistem NTSC
L Pertanayaan

1. Jelaskan prinsip kerja pemancar televisi


2. Jelaskan prinsip kerja kamera
3. Jelaskan perbedaan sistem NTSC, PAL dan SECAM
TOPIK
MATERI 3 SISTEM TRANSMISI TELEVISI

Indikator Keberhasilan:
Peserta mampu menjelaskan sistim transmisi gelombang radio menggunakan
stasiun relay dan satelit dengan benar.

:
B Uraian

Mengingat sifat-sifat gelombang radio untuk keperluan telekomunikasi maka


gelombang radio diklasifikasikan menjadi gelombang frekuensi tinggi (HF= High
Frequency), frekuensi sangat tinggi (VHF=Very High Frequency), frekuensi ultra
tinggi (UHF=Ultra High Frequency) dan gelombang mikro (Microwave).
Penggunaan gelombang tersebut disesuaikan dengan sifat-sifat gelombangnya,
gelombang HF pada umumnya digunakan untuk hubungan yang sangat jauh,
sedangkan gelombang VHF dan UHF digunakan untuk hubungan yang cukup
jauh.
Kebutuhan akan lebar jalur yang relatif besar maka teknologi gelombang mikro
mulai dikembangkan dan digunakan sebagai jaringan transmisi jarak jauh.
Dengan frekuensi pembawa 3-12 GHz gelombang mikro merambat dalam ruang
bebas secara garis pandang (line of sight) baik berada di atas tanah (terestrial)
maupun extra terestial yaitu sistem komunikasi menggunakan satelit
Untuk memperluas jangkauan menggunakan gelombang mikro ada dua cara yaitu:
1. Menggunakan stasiun relay (link station)
Cara ini gelombang mikro dikirim secara estafet dari stasiun pemancar pusat
sampai ke daerah. Sistem ini banyak kendala baik dari segi pembangunan
stsiun relay harus banyak, konstruks stasiun relai harus tinggi membutuhkan
biaya besar dan hambatan geografis yang sangat besar (lembah, gunung dan
bukit) karena sifat perambatan gelombang mikro seperti cahaya maka
pemancarannya harus sistem line of sight (garis pandang)
Gambar 3.1. Gelombang mikro merambat dalam garis pandang (line
of site)dari antena pemancar ke antene penerima.

Gambar 3.2. Stasiun Relay untuk mengatasi hambatan geografis


yang berbukit-bukit

2. Menggunakan satelit
Sistem komunikasi menggunakan satelit dikembangkan dan digunakan untuk
menaggulangi berkembangnya lalu lintas (traffic) perhubungan internasional
dan menjangkau daerah yang luas dan sulit dijangkau.
Satelit komunikasi adalah perangkat yang diluncurkan ke orbit geostasioner
bumi yang berfungsi menerima gelombang informasi yang telah
dimodulasikan dengan gelombang mikro yang dikirim oleh stsiun
bumi.kemudian dipancarkan/dikirim kembali ke stasiun bumi lain. Dengan
kata lain satelit dapat dikatakan sebagai reflektor (pemantul) gelombang
mikro. Satelit palapa refleksinya dapat menjangkau sampai sebagian Asia
Tenggara dan Australia.
Satelit digunakan dalam sistem komunikasi untuk memperluas jangkauan
daya pancar stasiun pemancar radio maupun televisi bahkan untuk sistem
komunikasi telepon dan data

Gambar 3.3.. Perangkat komunikasi lewat satelit

Gambar 3.4. Transmisi gelombang mikro dari A ke B dengan sistem


relay secara estafet dengan melalui satelit.
Andai kata tidak ada satelit, agar A dapat berkomunikasi dengan B secara
langsung dengan bentuk bumi yang bulat maka diperlukan antena gelombang
mikro dengan tower setinggi ratusan kilometer.
Untuk transmisi siaran televisi menggunakan satelit dapat dilakukan seperti
gambar 3.5 yaitu dari satelit langsung diterima melalui parabola di rumah dan
diteruskan ke penerima televisi atau secara tidak langsung yaitu diterima oleh
stasiun bumi kemudian diteruskan/dipancarkan ke stasiun relay dan oleh
stasiun relay dipancarkan lagi langsung ke rumah-rumah menggunakan antena
tv biasa.

Gambar 3.5. Sistem komunikasi Penyiaran TV melalui satelit.


Untuk program acara siaran langsung seperti pada gambar peliputan
pertandingan sepak bola, kelengkapan peliputan dan transmisi siaran
diperlukan adalah sebagai berikut :
- Kamera televisi dipasang dibeberapa tempat stadion
- Stasiun pemancar tv mini yang sudah khusus diset pada mobil dibawa ke
stadion
- Antena parabola yang diarahkan ke menara antena stasiun bumi
Cara kerjanya adalah:
Kamera meliput acara pertandingan kemudian diteruskan ke stasiun pemancar
mini dan dipancarkan/dikirim menggunakan antena parabola ke antena
penerima pada menara antena stasiun bumi. Dari menara antena diteruskan ke
antena parabola untuk dipancarkan ke satelit. Oleh satelit dipancarkan ke b
umi dan diterima oleh antena parabola stasiun bumi dan diteruskan ke antena
pada menara untuk dipancarkan langsung ke rumah-rumah atau ke stasiun
relay..

Gambar 3.6. Prinsip penyampaian informasi tv siaran langsung melalui


satelit
L Pertanyaan

1. Jelaskan sistem transmisi gelombang radio menggunakan stasiun relay


2. Jelaskan sistem transmisi gelombang radio menggunakan satelit
3. Jelaskan sistem tranmisi siaran televisi
TOPIK
MATERI 4 PEMANCAR MINI TELEVISI WARNA

Indikator Keberhasilan
- Peserta mampu menjelaskan prinsip kerja pemancar mini televisi dengan
benar.
- Peserta mampu mengidentifikasi gambar skema rangkaian dan rangkaian
pemancar mini televisi warna dengan benar
- Peserta mampu mengoperasikan pemancar mini televisi dengan benar.
- Peserta mampu mengukur nilai besaran listrik setiap bagian rangkaian
dengan tepat dan benar.

:
B Uraian

A. Diagram Blok Pemancar Mini Televisi Warna


Rangkaian pemancar ini dirancang sebagai alat peraga menjelaskan prinsip
pemancar televisi broadcasting (siaran). Percobaan ini terdiri dari tiga bagian
yaitu :
- Sumber sinyal suara dan gambar dalam hal ini digunakan VCD/DVD Player
- Pesawat pemancar mini televisi warna
- Pesawat penerima televisi warna

Gambar 4.1 Sistem pemancar mini televisi


Gambar 4.2 . Instalasi peralatan percobaan

Diagram blok pemancar mini televisi warna seperti gambar 4.3

Gambar 4.3.Diagram blok pemancar mini televisi warna


Output VCD/DVD player berupa sinyal video dan sinyal suara dihubungkan
ke input pemancar. Pada pemancar kedua sinyal input ini masing-masing
diperkuat oleh video amplifier dan audio amplifier. Untuk memancarkan
sinyal suara harus dimodulasikan dengan gelombang pembawa (modulasi
frekuensi) berfrekuensi 5,5 MHz yang dibangkitkan oleh osilator kemudian
digabungkan dengan sinyal video untuk diteruskan ke penguat RF. Untuk
memancarkan sinyal video terlebih dahulu dimodulasikan dengan gelombang
pembawa (modulasi amplitudo) yang dihasilkan oleh osilator lokal dan
pengganda frekuensi. Sinyal gabungan audio diperkuat oleh penguat RF
kemudian diteuskan ke RF filter dan diperkuat oleh driver sebelum
dipancarkan oleh antena.
B. Skema Rangkaian Pemancar Mini Televisi Warna
Rangkaian pemancar mini televisi warna terdiri dari beberapa bagian seperti
terlihat pada gambar 4.4 yaitu:
Gambar 4.4 Skema rangkaian pemancar mini televisi warna
Keterangan gambar
- Osilator local (local oscilator) berfungsi membangkitkan frekuensi RF
sebagai frekuensi pembawa.
- Pengganda frekuensi (frequency doubler) berfungsi
menaikan/menggandakan frekuensi yang dihasilkan osilator lokal tujuannya
untuk mendapatkan/menetapkan saluran frekuensi sesuai jalur frekuensi
televisi siaran
- Penguat suara (audio amplifier) berfungsi memperkuat sinyal audio dari
output sumber audio.
- Pembangkit frekuensi 5,5 MHz (oscillator 5,5 MHz) berfungsi sebagai
frekuensi pembawa sinyal audio
- Modulator FM (FM modulator) berfungsi memodulasikan sinyal sinyal
audio dengan sinyal pembawa 5,5 MHz
- Penguat video (Video amplifier) berfungsi memperkuat sinyal video dari
output sumber sinyal video
- Penguat RF (radio frequency amplifier) berfungsi menggabungkan
frekuensi pembawa dari pengganda frekuensi dengan sinyal input video dan
diperkuat.
- Penyaring/tapis (RF filter) berfungsi sebagai tapis untuk melewatkan
frekuensi jalur sisi atas (upper side band)
- Penggerak RF (RF Driver) berfungsi meperkuat sinyal RF untuk
menghasilkan daya pancar yang besar.
- Antena berfungsi memancarkan sinyal video dan audio setelah melalui
proses pemodulasian/penggabungan sebelum dipancarkan ke udara terlebih
dahulu diubah dari sinyal listrik menjadi sinyal elektromagnetik
Secara terpisah skema rangkaian pemancar mini televisi warna diatas seperti
gambar berikut :

Gambar 4.5. Rangkaian osilator pembawa dan pengganda frekuensi


Gambar 4.6 Rangkaian penguat audio, osilator 5,5 MHz dan modulator
FM

Gambar 4.7 . Rangkaian penguat video

Gambar 4.8 Rangkaian penguat RF, filter RF dan penggerak RF


Bagaimana prinsip pemodulasian seperti gambar di bawah ini

Gambar 4.9 Prinsip pemodulasian


Sebelum melakukan praktek , terlebih dulu siapkan alat dan
Pp bahan sebagai berikut :

- Mini TV color transmitter trainer 1 unit


- Televisi warna 1 unit
- DVD player 1 unit
- Kabel AV 1 set
- Pattren generator 1 unit
- Audio generator 1 unit
- Osiloskop 500 MHz 1 unit
- Frekuensi counter 500 MHz 1 unit
- Kertas milimeter

Langkah Kerja
Pr
A. Mengidentifikasi Rangkaian Pemancar
a. Ambil pesawat pemancar tv kemudian
pedomani gambar skema rangkaian identifikasilah setiap bagian
rangkaian.
b. Siapkan kertas millimeter kemudian buat
denah (layout) setiap bagian rangkaian
c. Kenalilah komponen-komponen yang
digunakan/terdapat pada setiap rangkaian. Jika ada yang tidak dikenal
catat dan tanyakan ke pengajar.
d. Perhatikan setiap bagian rangkaian dan
hubungan antar bagian rangkaian dan jelaskan cara kerjanya.
B. Mengopersaikan Rangkaian Pemancar
a. Siapkan DVD player dan televisi warna kemudian hubungkan output
audio dan video DVD player ke input audio dan video pada pemancar.
b. Set DVD player untuk digunakan dan on-
kan power pemancar.
c. Hidupkan pesawat televisi dan set pada
VHF hinga ditangkap siaran dari pemancar tv. Setel antena pemancar
dan antena televisi untuk mendapatkan kualitas gambar dan suara
yang bagus.
d. Untuk mengetahui jangkauan pancar
pemancar dapat diuji dengan memindahkan pesawat televisi ketempat
lain.
C. Mengukur Rangkaian Pemancar
1. Mengukur rangkaian osilator pembawa
dan pengganda frekuensi
a. Sapkan osiloskop dan frekuensi counter untuk siap digunakan. On-
kan pemancar (hubungan dengan sumber audio dan video dilepas)
kemudian tempatkian probe osiloskop dan frekuensi counter pada
TP 1

b. Lakukan pegukuran dan catat hasilnya .


Vout = ……….. Vp-p
f out = ………. MHz
Bentuk gelombang : ……………………
2. Mengukur rangkaian penguat audio dan modulator FM 5,5
MHz
a. Hubungkan output audio generator ke input audio
pemancar tv
b. Hubungkan output pattern generator ke input video
pemancar tv
c. Hidupkan pemancar tv, pattern generator, audio generator dan
pesawat tv. Set televisi pada saluran pemancar
d. Set output audio generator pada 1 KHz , 1 Vp-p
e. Set pattern generator pada pola warna (Bar) dan atur outputnya
hingga muncul pola warna pada layar tv dan suara tone pada loud
speaker.
f. Set osiloskop dan ukur bentuk sinyal pada TP6
Vout = …………….Vp-p
f out = ……………. Khz
Bentuk gelombang = ………........
g. Ukur bentuk gelombang pada TP7
Vout = …………… Vp-p
Bentuk gelombang …………………..
g. Gunakan frekuensi counter mengukur frekuensi pada TP7
f out = ………………Mhz
3. Mengukur penguat video
a. Hubungkan output audio generator ke input audio pemancar tv
b. Hubungkan output pattern generator ke input video pemancar tv
c. Hidupkan pemancar tv, pattern generator, audio generator dan
pesawat tv. Set televisi pada saluran pemancar
d. Set output audio generator pada 1 KHz , 1 Vp-p
e. Set pattern generator pada pola warna (Bar) dan atur outputnya
hingga muncul pola warna pada layar tv dan suara tone pada loud
speaker.
f. Gunakan osiloskop mengukur bentuk sinyal video pada TP10
V out = ………………Vp-p
Bentuk gelombang : ………………..
g. Turunkan level sinyal video dengan mengatur level output pattern
generator. Ukur bentuk gelombang pada TP8
V out = ………………Vp-p
Bentuk gelombang = ……………………
h. Gunakan frekuensi counter mengukur frekuensi pada TP8
f out = ……………….MHz
4. Mengukur RF amplifier dan RF amplifier
a. Hidupkan pemancar tv (sinyal audio dan video tidak dihubungkan)
b. Gunakan osiloskop mengukur bentuk gelombang pada TP3.
V out = …………….. Vp-p
Bentuk gelombang …....................................
c. Gunakan frekuensi counter mengukur frekuensi pada TP4
f out = ....................... MHz
d. Hubungkan output pattern generator ke input video dan output audio
generator ke input audio
e. Set Pattern generator pada pola bar da audio generator pada 1 KHz –
2 Vp-p
g Set TV dapat menangkap sinyal dari pemancar
f. Gunakan osiloskop mengukur bentuk gelombang pada TP3
Vout = ................ Vp-p
Bentuk gelombang .........................
g. Gunakan frekuensi counter mengukur frekuensi pada TP5
f out = ................. MHz

Pertanyaan
L
1. Jelaskan prinsip kerja pemancar mini televisi warna
2. Jelaskan bagian-bagian dari rangkaian pemancar mini televisi dan
fungsinya.
.
Ruang Studio dan Ruang Presentation Televisi

Anda mungkin juga menyukai