PENDAHULUAN
1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang penyusun temui saat Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) Berlangsung, Yaitu :
1). Bagaimana Cara Proses Penyambungan Fiber Optik?
2
BAB II
LANDASAN TEORI
3
4. PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
5. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham
TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan
Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21,
Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan
membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli
telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT
sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
2.2. Keunggulan
Keunggulan dari mempelajari PT.Telkomunikasi Indonesia adalah untuk telepon
jaringan (Telepon Telkom dan Telepon tanpa Jaringan/Wireless(FLEXI).
4
a) Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio
usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.
b) Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui
anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
c) Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
5
BAB III
METODOLOGI
Adapun lokasi pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang penulis pilih yaitu pada
PT. Telkom Akses, Bengkulu.
Adapun waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan yang penulis pilih pada PT.
Telkom penelitian dimulai pada Tanggal 01Februari2016 /d 02 MEI 2017
6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
7
ini memiliki diameter kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya yang
digunakan untuk mengirim informasi biasanya menggunakan sinar cahaya LED atau
Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan kabel fiber optik saat ini mampu
menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan
memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasi kabel fiber optik
mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan kabel
tembaga pada umumnya.
Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam
pengaplikasian sistem jaringan telekomunikasi.Walaupun sifat kaca pada umumnya
mampu memantulkan cahaya, namun masih tetap tedapat menyerapan cahaya di
dalamnya, maka dari itu efesiensi dari fiber optik tergantung dari bahan kaca yang
digunakan, semakin murni kaca yang digunakan akan semakin sedikit cahaya yang
diserap oleh kaca
8
4.5.Kekurangan Fiber Optik
Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan
dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus
berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal.
Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media
pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke
sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber
cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik
eksternal.
Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan
tenaga yang ahli di bidang ini.
Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat
menyebabkan loss data.
Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk
mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur
yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus
dibuat belokan yang melengkung.
9
penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan dioda
pemancar cahaya atau LED.
b) Multi mode : fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar
dari pada fiber optik single mode sehingga cahaya akan terpantul - pantul ke
dinding selongsong. Hal tersebut dapat membuat bandwidth atau lebar jalur
menjadi sempit.Kelebihan dari fiber optik multi mode yaitu menggunakan
LED yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan dioda laser, Daya juga
di konstribusikan ke inti dan diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber
optik multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari lima
mil, ukuran inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil
10
ini mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar redaman sambungan fusion splicer
berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 0,15dB/splice.
Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion splicer
berkembang pada satu perangkat yang compac dan full automatic, artinya mulai dari
holder,fiber stripper, fiber cleaver/cutter dan fusion splicer dalam satu set.
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik
dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena
senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat
optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita
akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor
biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan
redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya
akan menenrangkan tentang cara splicing yang baik dan benar :
1. Peralatan dan Bahan
a) Splicer
b) Pemotong tube
c) Cutter
d) Tang potong
e) Fiber stripper
f) Fiber cleaver
g) Kain bersih
h) Alkohol
i) Tissue
j) Selotip
k) Pelindung serat
l) Sleave protection
11
b) Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan
pengupasan pelindung serat.
c) Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya
sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
d) Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan
alkohol bisa menguap ke udara.
e) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa
membuat core putus.
f) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan
bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
g) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk
kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
h) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.
4.8.Langkah-Langkah Instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini
adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing
serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari
ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi
sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang
batas tersebut lalu potong dengan tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut.
Langkah-langkah untuk membuka pelindung :
a) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan
cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube.
b) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh
30o agar tube tidak ikut patah.
c) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang
tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai
bersih.
12
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol.
Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan
sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar
pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari
30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya
serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai
sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B
sampai bersih.
7. Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak
mengenai tanah.
4.9.Langkah Splicing
1) Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang
telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol.
2) Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara
memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan
3) Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan
alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu
keringkan dengan tissue.
4) Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket
pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus
dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.
5) Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core
dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab
akan menambah redaman.
6) Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua
core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman
lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
7) Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang
telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang
berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer
mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8) Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini
13
4.10. Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
a) Diameter core tidak sama.
b) Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
a) Permukaan serat tidak rata.
b) Sumbu serat tidak sejajar.
c) Penyimpangan sudut.
d) Serat masih basah.
e) Ujung serat menyentuh sesuatu.
14
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.2. Saran
Sebaiknya Kita harus tahu terlebih dahulu tentang program telkomunikasi disaat
sebelum magang maupun sesudah magang, disaat magang sebaiknya mencatat agar
ingat apa saja yang telah kita lakukan baik itu dilapangan atau dibagian-bagian yang
telah kita tempati, sebaiknya kita harus menjaga sopan santun kita baik itu dilapangan
atau di kantor.
15