Anda di halaman 1dari 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah suatu bentuk penyelenggaraan
kegiatan dari Sekolah yang memandukan secara sistematik dan singkron antara
program pendidikan di sekolah dan program pengusahaan yang diperoleh melalui
kegiatan bekerja langsung di dunia kerja untuk mencapai suatu tingkat keahlian
profesional. Dimana keahlian profesional tersebut hanya dapat dibentuk melalui tiga
unsur utama yaitu ilmu pengetahuan, teknik, dan kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik
dapat dipelajari dalam kegiatan di Sekolah, akan tetapi hal itu dapat dikuasasi
melalui proses pengerjaan langsung pada bidang profesi itu sendiri. Pendidikan
Sistem Ganda dilaksanakan untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang
profesional dibidangnya. Melalui Pendidikan Sistem Ganda diharapkan dapat
menciptakan tenaga kerja yang profesional tersebut. Dimana para Siswa yang dapat
melaksanakan Pendidikan tersebut diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat
dan sekaligus mempelajari pada Dunia Industri. Tanpa diadakannya Pendidikan
Sistem Ganda, hal ini kita tidak akan bisa langsung terjun ke Dunia Industri
dikarenakan kita belum mengetahui situasi dan kondisi lingkungan kerja.
Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) merupakan salah satu kegiatan
Intrakulikuler yang Dilaksanakan oleh siswa sekolah Kejuruan, Mencakup
pengalaman kerja dan Tugas lain yang sesuai dengan Program keahliannya Masing –
Masing. Praktek Kerja Industri ( Prakerin ) yang dilaksanakan pada semester IV,
tidak diartikan dengan pengenalan medan dan pembentukan keterampilan terbatas
sehingga secara sepenuhnya siswa dapat berdiri sendiri.

1
1.2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan permasalahan yang penyusun temui saat Pelaksanaan
Praktik Kerja Industri ( Prakerin ) Berlangsung, Yaitu :
1). Bagaimana Cara Proses Penyambungan Fiber Optik?

1.3. Tujuan Praktik Kerja Industri ( Prakerin )


Praktik Kerja Industri ( Prakerin )ditunjukkan untuk membentuk supaya memiliki
Professional Kerja antara Lain :
1) Meningkatkan, Memperluas, dan Menetapkan keterampilan yang membentuk
kemampuan siswa sebagai bekal untuk memasuki Lapangan Kerja yang sesuai
dengan Program Keahlian dan disiplin Ilmunya.
2) Menumbuh Kembangkan dan Memanfaatkan siswa Professional yang diperlukan
siswa untuk memasuki Lapangan Kerja sesuai dengan Bidangnya.
3) Melatih diri untuk beradaptasi dengan dunia kerja yang sesungguhnya.
4) Menambah pengalaman sebagai bekal ilmu memasuki dunia kerja.
5) Memperoleh masukan dan upah baik untuk memperbaiki dan mengembangkan
kesesuaian pendidikan kejuruan.
6) Menjalin kerja sama dengan dunia usaha secara Institusional untuk memberikan
peluang masuk dan ditempatkannnya Alumni.

1.4. Manfaat Praktik Kerja Industri ( Prakerin )


Adapun Manfaat yang didapat setelah berlangsungya Prakerin tersebut, Antara lain :
1) Siswa/siswi dapat mempersiapkan diri dalam menghadapi lingkungan Dunia Kerja.
2) Siswa/siswi dapat mengetahui seluk - beluk Dunia kerja, dan mengetahui bagaimana
keadaan Dunia Kerja yang sebenarnya.
3) Menghasilkan tenaga kerja yang memiliki keahlian Profesional, yaitu tenaga kerja
yang memiliki tingkat Pengetahuan, Keterampilan, dan Semanagat kerja yangTinggi.
4) Meningkatkan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan tenaga kerja yang
Berkualitas.
5) Menyiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas sesuai dengan tuntutan zaman
di era Teknologi Informasi dan Komunikasi.
6) Siswa/siswi dapat melaksanakan tanggung jawab yang diterimanya.
7) Siswa/siswi dapat mengetahui peralatan yang ada pada di PT.Telkom

2
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1. Sejarah PT.Telekomunikasi Indonesia, Tbk.


PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. atau dikenal dengan PT. Telkom adalah
perusahaan penyedia jasa informasi dan komunikasi dengan produk unggulannya
adalah Telepon Jaringan ( Telepon Rumah Telkom dan Telepon tanpa Jaringan /
Wireless ( FLEXI ). Adapun sejarah singkat PT. Telkom adalah sebagai berikut :
1. Era Kolonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia layanan pos dan
telegraf. Layanan komunikasi kemudian dikonsolidasikan oleh Pemerintah Hindia
Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon (PTT).
2. Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos dan
Telekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PN Postel dipecah
menjadi Perusahaan Negara Pos dan Giro (PN Pos & Giro) dan Perusahaan Negara
Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).
3. Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi Perusahaan
Umum Telekomunikasi (Perumtel) yang menyelenggarakan jasa telekomunikasi
nasional maupun internasional. Tahun 1980 seluruh saham PT. Indonesian Satellite
Corporation Tbk. (Indosat) diambil alih oleh pemerintah RI menjadi Badan Usaha
Milik Negara (BUMN) untuk menyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional,
terpisah dari Perumtel. Pada tahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3
Tsahun 1989 tentang Telekomunikasi, yang juga mengatur peran swasta dalam
penyelenggaraan telekomunikasi.

3
4. PT. Telkom ( Persero )
Pada tahun 1991 Perumtel berubah bentuk menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 1991.
5. PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan Penawaran Umum Perdana saham
TELKOM. Sejak itu saham TELKOM tercatat dan diperdagangkan di Bursa Efek
Jakarta (BEJ), Bursa Efek Surabaya (BES), Bursa Saham New York (NYSE) dan
Bursa Saham London (LSE). Saham TELKOM juga diperdagangkan tanpa
pencatatan di Bursa Saham Tokyo.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 Tahun 1999 tentang
Penghapusan Monopoli Penyelenggaraan Telekomunikasi. Memasuki abad ke-21,
Pemerintah Indonesia melakukan diregulasi di sektor telekomunikasi dengan
membuka kompetisi pasar bebas. Dengan demikian, Telkom tidak lagi memonopoli
telekomukikasi Indonesia.
Tahun 2001 TELKOM membeli 35% saham Telkomsel dari PT INDOSAT
sebagai bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesia yang ditandai dengan penghapusan kepemilikan bersama dan kepemilikan
silang antara PT. TELKOM dan PT. INDOSAT. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi
duopoli penyelenggaraan telekomunikasi lokal.

2.2. Keunggulan
Keunggulan dari mempelajari PT.Telkomunikasi Indonesia adalah untuk telepon
jaringan (Telepon Telkom dan Telepon tanpa Jaringan/Wireless(FLEXI).

2.3. Visi dan Misi TELKOM


PT .Telkom Indonesia memiliki visi yaitu “To become a leading InfoCom
player in the region”.Telkom berupaya untuk menempatkan diri sebagai perusahaan
InfoCom terkemuka dalam bidang kinerja finansial, pasar dan operasional di kawasan
Asia .
PT .Telkom Indonesia mempunyai misi yaitu “ to provide one stop Infocome
services with excellent quality and competitive price “. Telkom berkomitmen
Memberikan layanan terbaik dan berkualitas, untuk kemudahan bagi pelanggan dengan
harga yang kompetitif .

4
a) Memaksimalkan “Nilai Perusahaan” melalui ekspansi dan pengembangan portofolio
usaha di bidang adjacent industries telekomunikasi.
b) Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan sinergi melalui
anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
c) Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.

5
BAB III
METODOLOGI

3.1. Lokasi Tempat Praktik Kerja Lapangan

Adapun lokasi pelaksanaan Praktik Kerja Industri yang penulis pilih yaitu pada
PT. Telkom Akses, Bengkulu.

3.2. Waktu dan Tempat Pelaksanaan Praktek Kerja Industri (Prakerin)

Adapun waktu pelaksanaan praktik kerja lapangan yang penulis pilih pada PT.
Telkom penelitian dimulai pada Tanggal 01Februari2016 /d 02 MEI 2017

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Pengertian fiber Optik


Fiber optik adalah suatu media transmisi yang bahan utama nya terbuat dari
serat kaca dan telah dicampurkan dengan bahan plastik yang menggunakan pembiasan
cahaya dalam menggunakan transmisinya. sementara itu sumber cahaya yang
digunakan adalah berupa laser karena mempunyai spectrum yang lebih sempit. Namun
ada juga yang mendefenisikan fiber optik adalah kabekl jaringan yang terbuat dari
serat kaca yang dimana jika dihubungkan dengan suatu jaringan internet kabel fiber
optik di gunakan sebagai media untuk mentramsmisikan sebuah arus data yang secara
terarah (wireline) yang sterusnya dikenal sebagai kabel jaringan.

4.2. Sejarah Fiber Optik


Pengirman data menggunakan cahaya sebenarnya sudah banyak digunakan
pada zaman dahulu. Pada sekitar tahun 1930-an para ilmuawan asal Jerman memulai
eksperimen untuk mengirim sebuah data menggunakan cahaya melalui bahan yang
bernama fiber optik. Namun hasil dari percobaan yang dilakukan masih belum bisa di
gunakan atau dimanfaatkan karena masih perlu pengembangan dan penyempurnaan
lebih lanjut.
Kemudian pada sekitar tahun 1958 ilmuan Inggris mengusulkan prototipe fiber
optik yang saat ini masih digunakan yaitu yang terdiri dari gelas inti yang terbungkus
oleh gelas lainnya. Dan sekitar awal tahun 1960-an para ilmuwan Jepang berhasil
membuat perubahan yang fantastis dengan penemuannya yang berhasil membuat fiber
optik yang mampu mentransmisi gambar.

4.3. Prinsip Kerja Fiber Optik


Dengan prinsip mengubah data atau suatu informasi ke dalam bentuk cahaya di
dalam perangkat transmitter dan kemudian di kirimkan melalui kabel fiber optik yang
terbuat dari kaca agar cahaya yang dikirimkan bisa memantul dab di biaskan hingga
sampai ke perangkat receiver sehingga kemudian informasi berupa cahaya di bisa
diterjemahkan. Pada dasarnya serat kaca yang ada di dalam kabel fiber optik memiliki
ukran yang sangat kecil dan halus bahkan lebih kecil dari sehelai rambut karena kabel

7
ini memiliki diameter kurang lebih 120 micrometer, dan untuk sumber cahaya yang
digunakan untuk mengirim informasi biasanya menggunakan sinar cahaya LED atau
Laser. Perkembangan pengiriman data menggunakan kabel fiber optik saat ini mampu
menghasilkan pelemahan (attenuation) kurang dari 20 decibels (dB)/km. Dengan
memiliki lebar jalur atau bandwidth yang lebih lebar maka sudah pasi kabel fiber optik
mampu mengirim informasi yang lebih banyak dan cepat dari pada penggunaan kabel
tembaga pada umumnya.
Dengan demikian fiber optik sangat cocok untuk digunakan dalam
pengaplikasian sistem jaringan telekomunikasi.Walaupun sifat kaca pada umumnya
mampu memantulkan cahaya, namun masih tetap tedapat menyerapan cahaya di
dalamnya, maka dari itu efesiensi dari fiber optik tergantung dari bahan kaca yang
digunakan, semakin murni kaca yang digunakan akan semakin sedikit cahaya yang
diserap oleh kaca

4.4. Kelebihan Fiber Optik


Dengan menggunak Fiber Optik, memiliki banyak kelebihannya.Walaupun
begitu ada kekurangan dari segi harga.Dibawah ini adalah beberapa kelebihannya:
1. Memiliki lebar jalau atau bandwidth yang lebar sehingga mampu mentransmisi
informasi walapun memiliki kapasitas data yang besar dengan sangat cepat
hingga mencapai gigabit per detik
2. Mampu melakukan transmisi jarak jauh tanpa melalukan pengulangan atau
penguatan sinyal
3. Biaya pemasangan yang lebih murah dan tigka keamanan yang lebih tinggi
4. Pemakaian ruang yang hemat karena memiliki ukuran yang kecil dan juga ringan
5. Tidak terpengaruh oleh gangguan gelombang elektromagnetik dan gelombang
radio
6. Tidak memerlukan penghantar sehingga tidak menimbulkan kemungkinan
percikan api
7. Tidak bisa berkarat.

8
4.5.Kekurangan Fiber Optik
 Harga kabel jaringan fiber optik masih terlalu mahal, terutama jika dibandingkan
dengan kabel jaringan lainnya seperti kabel UTP yang terkenal murah meriah.
 Dalam proses instalasi kabel jaringa fiber optik diperlukan beberapa alat khusus
berupa perangkat elektronik yang untuk saat ini memang masih sangat mahal.
Alhasil tidak semua orang bisa ataupun mau menggunakan kabel ini sebagai media
pendukung dalam instalasi sebuah jaringan komputer.
 Dalam proses pengiriman sinyal, karena harus dilakukan perubahan sinyal listrik ke
sinyal optik terlebih dahulu maka kabel jaringan fiber optik menunut adanya sumber
cahaya yang kuat untuk melakukan pen-sinyalan seperti alat pembangkit listrik
eksternal.
 Jika rusak, perbaikan instalasi kabel jaringan fiber optik yang kompleks memerlukan
tenaga yang ahli di bidang ini.
 Kabel jaringan fiber optik ditakutkan bisa menyerap hidrogen sehingga dapat
menyebabkan loss data.
 Mengingat kabel jaringan fiber optik menggunakan gelombang cahaya untuk
mentransmisikan data, maka kabel jaringan jenis ini tidak dapat diinstal dalam jalur
yang berbelok secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus
dibuat belokan yang melengkung.

4.6.Jenis - jenis Fiber Optik


Terdapat 2 jenis kabel fiber optik yang ada, antara lain adalah :
1. Menurut mode yang dirambatkan
a) Single mode : fiber optik yang memiliki inti sangat sempit hingga mendekati
panjang gelombang sehingga cahaya tidak terpantul ke diding selongsong.
Pada bagian inti fiber optik single mode terbuat dari bahan kaca Silika (SiO2)
dan sejumlah kecil kaca Germania (GeO2). Sedangka pada selongsongnya,
untuk mendapatkan peforma yang baik ukuran yang dimiliki sekitar 15 kali
lipat leih besar dari ukuran intinya (seitas 125 mikron). Pelemahan decibels
yang dipat sekitar kurang dari 0,35 dB/km. Sehingga memiliki kecepatan
yang sangat tinggi walaupun digunakan untuk mengirim informasi dengan
jarak yang sangat jauh.Kelebihan dari fiber optik single mode yaitu mampu
beroperasi hingga jarak lebih dari lima mil, sedangkan kekurangan fiber
optik single mode adalah cahaya hanya berjalan ke pusat inti, kemudian

9
penggunaan dioda laser yang lebih kompleks dan mahal dibandingkan dioda
pemancar cahaya atau LED.
b) Multi mode : fiber optik yang memiliki inti dengan ukuran yang lebih besar
dari pada fiber optik single mode sehingga cahaya akan terpantul - pantul ke
dinding selongsong. Hal tersebut dapat membuat bandwidth atau lebar jalur
menjadi sempit.Kelebihan dari fiber optik multi mode yaitu menggunakan
LED yang lebih murah dan tahan lama dibandingkan dioda laser, Daya juga
di konstribusikan ke inti dan diding selongsong. Sedangkan kekurangan fiber
optik multi mode adalah kemampuannnya untuk beroperasi kurang dari lima
mil, ukuran inti yang lebar sehingga bandwitdh semakin kecil

2. Berdasakan Indeks Bias Inti


a) Step Indeks : Pada fiber optik step indeks, inti memiliki indeks bias yang
homogen
b) Graded Indeks : Pada fiber optik graded indeks, inti memiliki indeks bias
yang mendekati dinding selongsong semakin kecil, sehingga pelebaran pulsa
dapat diminimalisir agar lebar jalur atau bandwitdh semakin besar.

4.7.Metode Penyambungan Fiber Optik

Gambar 2.4 Fusion Splicer


Fusion Spilcer adalah peralatan sambung fiber optik yang mampu melakukan
penyambungan Fiber Optik melalui proses peleburan (fusi), hasil dari penyambungan

10
ini mempunyai kualitas yang lebih baik. Standar redaman sambungan fusion splicer
berdasarkan PPJT-JAFO adalah sebesar 0,15dB/splice.
Fusion splicer banyak ragam dan tipenya, umumnya teknologi fusion splicer
berkembang pada satu perangkat yang compac dan full automatic, artinya mulai dari
holder,fiber stripper, fiber cleaver/cutter dan fusion splicer dalam satu set.
Penyambungan serat optik atau yang sering disebut dengan splicing serat optik
dilakukan pada saat serat putus yang dikarenakan oleh faktor dari luar seperti terkena
senar layangan, cangkul, jangkar, dan lain-lain atau untuk menghubungkan ujung serat
optik pada saat instalasi dengan jarak yang jauh. Dengan melakukan splicing ini kita
akan dapat mengurangi redaman. Hal ini disebabkan bila kita menggunakan konektor
biasa untuk menghubungkan kedua ujung serat optik, maka kita akan mendapatkan
redaman yang lebih besar dibandingkan melakukan teknik splicing. Dibawah ini saya
akan menenrangkan tentang cara splicing yang baik dan benar :
1. Peralatan dan Bahan
a) Splicer
b) Pemotong tube
c) Cutter
d) Tang potong
e) Fiber stripper
f) Fiber cleaver
g) Kain bersih
h) Alkohol
i) Tissue
j) Selotip
k) Pelindung serat
l) Sleave protection

2. Hal-Hal yang perlu diperhatikan dalam penyambungan Serat Optik


Dalam melakukan splicing ada hal-hal yang harus diperhatikan agar splicing bisa
berhasil dan juga untuk keselamatan kerja. Hal-hal tersebut antara lain:
a) Sebelum melakukan splicing usahakan agar semua peralatan dan bahan serta
tangan kita sebersih mungkin sebab adanya kotoran pada serat optik dapat
menyumbang redaman pada serat.

11
b) Selalu letakkan tangan di belakang cutter ketika sedang melakukan
pengupasan pelindung serat.
c) Jangan menginjak tube karena akan merusak core yang ada di dalamnya
sehingga bisa menyebabkan core pecah atau retak.
d) Sebaiknya jangan mendekatkan cairan alkohol ke mata kita sebab cairan
alkohol bisa menguap ke udara.
e) Jangan menggulung core dengan diameter yang sangat kecil karena bisa
membuat core putus.
f) Jangan membuang core sembarangan sebab bila menembus kulit dikuatirkan
bisa masuk ke aliran darah dan mengganggu kesehatan.
g) Selalu perhatikan perlindungan pada kaset agar air tidak dapat masuk
kedalam kaset dan bisa merusak serat tersebut.
h) Ikuti prosedur atau langkah-langkah yang ada.

4.8.Langkah-Langkah Instalasi
Dalam hal ini kita menggunakan kabel serat optik untuk udara. Berikut ini
adalah prosedur atau langkah-langkah dalam melakukan penyambungan atau splicing
serat optik :
1. Ukur dengan menggunakan meteran sepanjang +150cm (dalam keadaan baik) dari
ujung kabel lalu tandai dengan isolasi atau spidol.
2. Untuk kabel udara terlebih dahulu mengupas logam dalam kabel yang berfungsi
sebagai penopang kabel saat berada di udara dengan menggunakan cutter sepanjang
batas tersebut lalu potong dengan tang logam.
3. Setelah itu mengupas pelindung tube yang berwarna hitam sepanjang batas tersebut.
Langkah-langkah untuk membuka pelindung :
a) Sebaiknya dilakukan secara sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan
cara digergaji dan jangan terlalu dalam karena akan mengenai tube.
b) Patahkan sedikit dan memutar pada bekas gergaji dan sudut patah tidak boleh
30o agar tube tidak ikut patah.
c) Lalu tarik sehingga yang terlihat hanya benang pelindung dan kupas benang
tersebut dengan cutter sehingga yang terlihat hanya tube yang dilapisi jelly.
4. Bersihkan tube dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B sampai
bersih.

12
5. Ukur tube tersebut dari batas isolasi sepanjang +50 cm beri tanda dengan spidol.
Lalu kupas tube pada batas tersebut dengan menggunakan pemotong tube dan
sebaiknya dilakukan sedikit demi sedikit sepanjang 25 cm dengan cara memutar
pemotong tube searah jarum jam sebanyak 2 kali lalu patahkan dan jangan lebih dari
30o agar serat optik tidak ikut patah, lalu tarik tube sehingga yang terlihat hanya
serat optik saja yang dilindungi oleh jelly. Lakukan berulang-ulang sampai
sepanjang + 100 cm dari ujung tube.
6. Bersihkan core tersebut dari jelly dengan kain yang sudah dibasahi dengan thinner-B
sampai bersih.
7. Gulung serat optik dengan bentuk melingkar agar aman, tidak kotor dan tidak
mengenai tanah.

4.9.Langkah Splicing
1) Terlebih dahulu masukkan plastik khusus untuk melindungi bagian core yang
telah di-splice satu persatu dengan diberi tanda dengan spidol.
2) Kupas core dari jaketnya menggunakan tang pengupas dengan cara
memposisikan tang agak miring, tahan lalu tarik ke ujung core secara perlahan
3) Setelah terkupas bersihkan core dengan tissue yang sudah dibasahi dengan
alkohol sampai gesekannya mengeluarkan bunyi. Lakukan sebanyak 3 kali lalu
keringkan dengan tissue.
4) Lalu masukkan ke dalam pemotong core dimana kita menempatkan ujung jaket
pada skala antara 15 dan 20, lalu potong. Pada saat memotong, pisau harus
dijalankan dengan kecepatan yang sesuai dan konstan.
5) Setelah itu kita masukkan ke dalam splicer yang berfungsi menyambung core
dengan teknik fusion. Jangan sampai ujung core menyentuh sesuatu benda sebab
akan menambah redaman.
6) Kemudian tekan tombol set maka secara otomatis splicer akan meleburkan kedua
core dan menyambungnya. Tunggu sampai layar menunjukkan estimasi redaman
lalu tekan reset maka layar akan kembali ke tampilan awal.
7) Setelah itu keluarkan core tersebut lalu geser plastik khusus tadi ke sisi core yang
telah mengalami proses splice. Kemudian masukkan ke bagian splicer yang
berfungsi untuk memanaskan plastik tersebut. Tunggu sampai splicer
mengeluarkan bunyi lalu keluarkan.
8) Kemudian letakkan core kembali ke dalam kaset tadi seperti gambar di bawah ini

13
4.10. Rugi-Rugi Penyambungan
Rugi-rugi penyambungan dapat terjadi karena :
1. Perbedan struktur serat optik antara lain:
a) Diameter core tidak sama.
b) Letak core tidak berada di tengah.
2. Kualitas penyambungan antara lain :
a) Permukaan serat tidak rata.
b) Sumbu serat tidak sejajar.
c) Penyimpangan sudut.
d) Serat masih basah.
e) Ujung serat menyentuh sesuatu.

4.11. Kualitas Penyambungan


Untuk mendapatkan kualitas penyambungan yang baik harus diperhatikan :
a) Kualitas kabel yang sesuai spesifikasi
b) Alat sambung yang baik.
c) Lingkungan harus bersih.
d) Jointer harus berpengalaman.
Dengan melakukan penyambungan secara fusion, kita diharapkan bisa memperoleh
redaman yang sekecil mungkin.Minimal paling tinggi redaman yang bisa di pakai 0,015
db dan maksimal 0,00 db.

14
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN

5.1. Simpulan dan Saran


Seteleah melaksanakan tugas Praktek Kerja Industri(PRAKRIN),saya dapat
menguasai tentang cara penyambungan fiber optik ada tahap-tahap pengerjaanya.

5.2. Saran
Sebaiknya Kita harus tahu terlebih dahulu tentang program telkomunikasi disaat
sebelum magang maupun sesudah magang, disaat magang sebaiknya mencatat agar
ingat apa saja yang telah kita lakukan baik itu dilapangan atau dibagian-bagian yang
telah kita tempati, sebaiknya kita harus menjaga sopan santun kita baik itu dilapangan
atau di kantor.

15

Anda mungkin juga menyukai