Disusun Oleh:
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan kesempatan bagi penulis sehingga penulis
dapat melaksanakan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan juga dapat menyelesaikan laporan ini
dengan baik.
Maksud dan tujuan penyusunan laporan ini adalah sebagai pemenuhan tugas yang dimaksudkan
untuk memenuhi nilai dan kelengkapan bukti belajar.
Karena bantuan dari berbagai pihak baik berupa moral maupun materi yang mendorong semangat
penulis sehingga laporan ini terwujud dengan tepat waktu. Laporan ini tidak akan terwujud tanpa
bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan terima
kasih yang setulusnya kepada:
1. Feni Arisandi,M.pd selaku Kepala SMK Negeri 3 Lebong
2. Ratnawiyah selaku pimpinan PT. Telkom Cabang Curup
3. Agung Santoso Fauzi selaku pembimbing lapangan
4. Bayumi,S.Pd.i selaku ketua panitia Praktek Kerja Industri SMK Negeri 3 Lebong
5. Leki Afrizal, Putrado,S.Kom selaku ketua program studi
6. Yersi Vitri Yani,S.Kom selaku guru produktif
Saya menyadari bahwa laporan ini masih jauh dari sempurna, baik dari segi penulisan maupun dari
isi laporan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca.
Penulis berharap dengan adanya laporan prakerin ini akan bermanfaat bagi semua pihak, baik itu
penulis, pembaca maupun adik-adik kelas yang juga akan melakukan Praktek Kerja Industri.
BAB I
Latar Belakang
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) adalah bentuk penyelenggaraan dari sekolah yang
memadukan secara sistematik dan sinkron antara program pendidikan di sekolah dan program
pendidikan di dunia kerja, untuk mencapai suatu tingkat keahlian professional berdasarkan
kompetensi keahlian yang dipilih di sekolah masing-masing. Dimana keahlian professional tersebut
dibentuk melalui ilmu pengetahuan, teknik maupun kiat. Ilmu pengetahuan dan teknik dapat
dipelajari dan dikuasai kapan dan dimana saja. Sedangkan kiat dapat dikuasai melalui proses
mengerjakan langsung pekerjaan pada bidang profesi yang dipilih. Sekolah Menengah Kejuruan
(SMK) akan mempersiapkan dan memberikan pembekalan yang matang guna menunjang kesuksesan
dalam dunia usaha sebelum akan dilaksanakan nya Praktek Kerja Industri.
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) atau Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dilaksanakan untuk
memenuhi kebutuhan tenaga kerja yang professional dibidangnya. Melalui pendidikan Sistem Ganda
ini diharapkan siswa/i dapat mendalami ilmu ketenagakerjaan di industri/instansi sesuai dengan
jurusan yang dipilih. Siswa/i juga diharapkan dapat menerapkan ilmu yang didapat, menambah
pengalaman dengan bekerja sama kepada pihak di dunia usaha tersebut, beradaptasi dengan
lingkungan kerja, melihat peluang kerja serta dapat mengembangkan diri di Era Globalisasi saat ini.
Landasan hukum prakerin salah satu nya termuat dalam Keputusan Mendikbud Nomor 0490-U/1992
yang isinya bahwa kerja sama SMK dengan dunia usaha terutama bertujuan untuk meningkatkan
kesesuaian program SMK dengan kebutuhan dunia kerja yang di usahakan dengan asas saling
menguntungkan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa seorang siswa yang sudah memiliki kemampuan
professional di dunia kerja yang ia tempati memungkinkan siswa tersebut mendapatkan penilaian
yang bagus di dunia industri, sehingga memiliki peluang yang besar untuk bisa bekerja di dunia
industri tersebut.dan dapat mempererat hubungan kerja sama antara pihak dunia industri dengan
pihak SMK.
Rumusan Masalah
a. Bagaimana peserta prakerin mampu menyesuaikan diri dengan
lingkungan dunia kerja...
b. Bagaimana peserta prakerin dapat menyerap perkembangan
teknologi dan budaya kerja untuk pengembangan diri di dunia
kerja...
c. Bagaimana peserta prakerin memiliki tingkat kopetensi standart
oleh dunia kerja dan industri...
Tujuan
1.Pelaksanaan Prakerin
Melalui pendekatan pembelajaran ini peserta prakerin di harapkan:
a. Mampu menyesuaikan diri dengan lingkungan dunia kerja dan industri yang
sesungguhnya.
b. Memilikitingkatkompetensistandarsesuai yang di persyaratkan oleh dunia kerja
dan industry
c. Menjadi tenaga kerja yang berwawasan mutu, ekonomi, bisnis, kewirausahaan
dan produktif.
d. Dapat menyerap perkembangan teknologi dan budaya kerja untuk kepentingan
pengembangan diri.
e. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab pada pekerjaan yang dilakukan.
f. Melatih kedisiplinan dan tanggung jawab pada pekerjaan
Pembuatan Laporan
Manfaat
PT Telkom Indonesia (persero) Tbk (Telkom) adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di
bidang jasa layanan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dan jaringan telekomunikasi di indonesia. Telkom
indonesia didirikan pada 14 november 1995. Pemegang saham mayoritas Telkom adalah Pemerintah Republik
Indonesia sebesar 52.09%, sedangkan 47.91% sisahnya dikuasai oleh publik. Saham telkom diperdagangkan di
Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode “TLKM” dan New York Stock Exchange (NYSE) dengan kode “TLK”
Dalam upaya bertransformasi menjadi digital telecommunication company, TelkomGroup mengimplementasi
strategi bisnis dan oprasional perusahaan yang berorientasi kepada pelanggan (customer-oriented). Transformasi
tersebut akan membuat organisasi TelkomGroup menjadi lebih lean (ramping) dan agile (lincah) dalam
beradaptasi dengan perubahan industri telekomunikasi yang berlangsung sangat cepat. Organisasi yang baru juga
diharapkan dalam menciptakan customer experience yang berkualitas
Telkom melayani jutaan pelanggan di seluruh indonesia dengan rangkaian lengkap layanan telekomunikasi yang
mencakup sambungan telepon kabel tidak bergerak, komukasi seluler, layanan jaringan dan interkoneksi seta
layanan internet dan komukasi data
b. Telkom Curup
Telkom curup adalah cabang dari Telkom Indionesia yang beralamat di jalan kartini No.04 yang diresmikan
pengoprasiannya oleh mentri wisata, pos dan telekomunikasi dan di tandatangani oleh bapak Soesilo
Soedarman pada tanggal 9 juni 1989. PT Telkom adalah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak
dalam bidang usaha telekomunikasi. PT Telkom menyediakan layanan informasi dan telekomunikasi berupa
jaringan, telepon, maupun useetv. PT Telkom menyediakan 2 macam jaringan yaitu speedy dan indihome,
akan tetapi sekarang hanya diberlakukan jaringan layanan indihome karena speedy merupakan produk lama
dan di nilai kurang aman. Indihome (Indonesia Digital Home) adalah produk layanan jaringan yang
menggunakan kabel optic yang memiliki keunggulan dibandingkan speedy, indihome memiliki kecepatan
30mbps hingga 100mbps. Sedangkan speedy adalah produk layanan jaringan yang menggunakan kabel
tembaga, speedy hanya memiliki kecepatan mulai dari 1mbps hingga 9mbps. Produk speedy dinilai kurang
aman karena memungkinkan sering terjadi gangguan diakibatkan kabel tembaga lebih rentan terkena
samberan petir dibandingkan kabel optic.
c. Visi dan Misi
a. Customer Service/Plasa
Customer Service akan melayani pertanyaan, saran dan juga keluhan konsumen
kemudian memberikan saran yang sesuai untuk menyesuaikan persoalan konsumen
dalam menggunakan produk atau layanan dari telkom
Plasa Telkom itu yang melaksanakan fungsi Customer Service secara proaktif untuk
kepuasan konsumen. Plasa telkom juga merupakan pelayanan dalam hal informasi
layanan dan produk, juga melayani transaksi pembayaran jasa telekomunikasi secara
umum seperti pembayaran speedy, indihome, dan listrik/token listrik.
Customer Service/Plasa mempunyai beberapa bentuk layanan yang dapat
dilakukannya sperti pasang baru indihome, upgrade/downgrade layanan, aktivasi
layanan Add-on, dan layanan telkom lainnya
BAB III
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Program Kerja
Program kerja yang penulis lakukandalam kegiatan Praktik Kerja Industri (prakerin), sesuai dengan
instruksi dari guru pembimbing (pamong). Program kerja tersebut meliputi:
1). Membuat simetri antrian pelanggan.
2). Mendata imei orbit.
3). Melayani administrasi pembayaran pelanggan.
4). Melayani laporan pelanggan dan meneruskan ke teknisinya.
5). Mendata penangguhan internet pelanggan.
6). Mengecek nama atau NO ID pelanggan.
7). Memfotokan KTP pelanggan untuk persyaran jika pelanggan ada yang mengisi formulir permohonan
(downgrade, upgrade, pasang indihome, hapus add on dll).
B. Jenis dan Bentuk Kegiatan
a. Melakukan simetri antrian pelanggan, administrasi pembayaran menggunakan komputer.
b. Mendata orbit dengan buku.
c. Memfoto KTP pelanggan menggunakan handphone.
d. Ngeprint file atau formulir menggunakan printer canon.
2. Faktor Penghambat/Kendala.
a. Di tempat prakerin kadang-kadang tidak ada pekerjaan.
b. Kadang pihak perusahaan merasa terbebani dengan adanya peserta prakerin.
c. Canggung terhadap orang yang baru dikenal.
d. Takut membuat kesalahan.
B. Manfaat Yang Dirasakan
Melalui pelaksanaan praktek kerja industri (prakerin) pada beberapa manfaat yang dirasakan
antara lain:
1. Mempraktekkan teori dan praktek yang didapatkan di sekolah
dalam dunia kerja.
2. Membawa wawasan dalam dunia kerja.
3. Meningkatkan kedewasaan siswa/i.
4. Meningkatkan kedisiplinan siswa.
5. Dapat meningkatkan rasa percaya diri siswa/i.
C. Pengembangan/Tindak Lanjut
1. Akan mengembangkan lagi di sekolah sesuai dengan apa yang telah
didapatkan di dunia usaha dan industri.
2. Akan mengamalkan apa yang didapatkan di tempat praktek kepada
teman-teman.
3. Mengusulkan kepada sekolah agar meningkatkan lagi kemampuan siswa
dalam menghadapi plaksanaan prakerin.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemblajaran di dunia kerja dan industri adalah suatu strategi yang
member peluang kepada peserta mengalami proses belajar melalui bekerja
langsung pada pekerjaan sesungguhnya. Dengan adanya prakerin penulis dapat
merasakan bagaimana pelaksanaan praktek langsung di lingkungan dunia kerja
yang langsung dibimbing oleh pihak perusahaan.
Bahkan kami dapat mengukur sejauh mana pengusahaan ilmu yang
didapatkan di sekolah. Tentunya banyak pengalaman dan ilmu pengetahuan
yang penulis dapatkan. Tidak hanya itu, penulis pun bias belajar berani untuk
bersosialisasi dengan orang lain, mendapatkan teman baru, serta bias bekerja
sama dengan baik di dunia industri yang kami tempatkan. Kegiatan prakerin ini
sangat berguna untuk mengembangkan ilmu yang telah diajarkan di sekolah.
B. Saran
1. Sekolah hendaknya lebih menyiapkan lagi kemampuan siswa sebelum praktek di
dunia kerja dan industri.
2. Adanya kerja sama yang baik antara sekolah dengan dunia kerja dan industri
sehingga terjadi sinkronisasi materi yang diajarkan di sekolah dan proses
pembimbingan di tempat prakerin.
3.Siswa/i hendaknya dimonitoring semisal satu kli dalam sebulan atau dua kli dalam
sebulan agar siswa siswi bisa bercerita dan berkonsultasi tentang keadaannya di
tempat prakerin.
Album kegiatan