Anda di halaman 1dari 27

LAPORAN

PRAKTEK KERJA LAPANGAN DI

PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG

DISUSUN OLEH :

ADJI SAMSURI AZIS

NISN: 0069167901

PEMERINTAH PROVINSI SUMATERA BARAT DINAS


PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN (SMK) NEGERI 1 SOLOK
KOMPETENSI KEAHLIAN TEKNIK KOMPUTER DAN
JARINGAN
TAHUN PELAJARAN 2022/2023

HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI PT.TELEKOMUNIKASI
INDONESIA PADANG

Hari/Tanggal : Sabtu/04 Maret 2023


Nama : Adji Samsuri Azis
Kelas : XI TKJ 2
NISN : 0069167901

DISETUJUI OLEH:

Guru Pembimbing, Instruktur IP,

YULIA FRANSISKA,SST,M.Pd.T Afri Yusman


NIP: 198507232009012003 NIK:18900003

DISAHKAN OLEH:
Pemimpin IP, Ketua Kompetensi Keahlian TKJ

Muhamad Hari Syaid REZKI MARDO, S.Pd


NIK:855779 NIP:198703252011011007

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
nikmat, rahmat, serta hidayahnya sehingga pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan (PKL) di
Perusahaan Telekomunikasi Indonesia Padang dapat dilaksanakan dengan lancar. Laporan
ini disusun berdasarkan pengalaman dan ilmu yang saya peroleh selama Praktek Kerja
Lapangan (PKL).

Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar besarnya
kepada
1. Tuhan yang maha esa atas segala berkat dan rahmat-nya sehingga bisa
melaksanakan PKL dengan lancar
2. Orang tua yang selalu setia mendorong dan memotivasiselama menyusun laporan
PKL
3. Bapak Drs.Efizal Arifin Selaku Kepala Sekolah SMK Negeri 1 Solok
4. Bapak , selaku Direktur di PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
5. Bapak selaku pembimbing PKL di PT TELEKOMUNIKASI INDONESIA
6. Bapak Rezki Mardo,S.Pd Selaku Ketua Kompetensi Keahlian TKL
7. Ibuk Yulia Fransiska,SST,M.Pd.T selaku pembimbing PKL SMK Negeri 1 Solok
8. Teman-teman dan semua pihak yang mendukung dalam menyusun laporan PKL.

Penulis juga menyadari bahwa di dalam pelaksanaan PKL dan penulisan laporan ini
terdapat banyak kekurangan, kesalahan dan kelemahan. Untuk itu segala kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan
laporan ini.
Akhir kata, semoga laporan ini dapat memberikan nilai tambah dan manfaat baik
bagi penulis pada khususnya maupun pembaca pada umumnya. Semoga dengan kegiatan
Praktek Kerja Lapangan ini dapat meningkatkan kemampuan dan kualitas saya dalam
DuniaUsaha.

Padang, 03 Maret 2023

Adji Samsuri Azis

DAFTAR ISI
Halaman Judul........................................................................................................................
Halaman Pengesahan.............................................................................................................
Kata pengantar.......................................................................................................................
Daftar Isi................................................................................................................................

BAB 1 PENDAHULUAN....................................................................................................
A. Latar belakang ........................................................................................................
B. Tujuan PKL.............................................................................................................
C. Manfaat PKL...........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................................
A. Landasan Teori .....................................................................................................
B. Struktur dasar serat optic .......................................................................................
BAB III PENUTUP..............................................................................................................
A. Kesimpulan................................................................................................................
B. Saran...........................................................................................................................
a. Untuk Sekolah................................................................................................
b. Untuk IP.........................................................................................................
Daftar pustaka........................................................................................................................
Lampiran................................................................................................................................

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang PKL

Perkembangan ilmu pengetahuan di lingkungan sekolah tentu berbeda dengan


perkembangan pada dunia industri / dunia usaha, untuk melengkapi pengetahuan siswa
maka dibutuhkan penambahan ilmu pengetahuan dari dunia industri / dunia usaha
sekaligus menerapkan dan mensinkronisasikan ilmu yang ada dengan kondisi lapangan.

Pemerintah melalui Kementrian Pendidikan Nasional menetapkan kebijakan Link


and Match yang berlaku pada semua jenis dan jenjang pendidikan di
Indonesia.Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan mendapat tugas langsung dari
menteri Pendidikan Nasional untuk mengembangkan pendekatan pendidikan dengan
sistem Ganda pada sekolah menengah kejuruan.

Pendekatan Pendidikan Sistem ganda merupakan kajian yang tidak terpisahkan dari
kebijakan link dan match dijadikan pola utama dalam penyelenggaraan kurikulum pada
sekolah menengah keuruan yang di mulai sejak tahun 1994 /1995 dan dikembangkan
pada tahun 1999 dengan pola kurikulum SMK edisi 1999, makaseluruh SMK diwajibkan
untuk melaksanakan PSG di dunia usaha industri, instansi dalam bentuk magang kerja.

Masyarakat juga memiliki tanggungjawab dalam rangka kelancaran proses


pendidikan, peran serta masyarakat khususnya dunia usaha industri dapat diwujudkan
dengan memfasilitasi sekolah untuk melaksanakan magang bagi siswa.Praktek kerja
lapangan dalam pola PSG adalah suatu bentuk penyelenggaraan keahlian profesional
yang memadukan secara sistematis dan singkron program pendidikan disekolah dan
program penguasaan keahlian yang di peroleh melalui kegiatan langsung bekerja di
dunia kerja secara terarah untuk mencapai keahlian profesional sesuai tingkatnya.

Penyelenggaraan kurikulum SMK dengan pola PSG pada SMK dalam bentuk
praktek kerja industry dan dapat dilaksanakan mulai dari tingkat satu sampai dengan
tingkat terakhir, dalam waktu di tentukan sesuai dengan persetujuan pihak dunia usaha
dan sekolah.

Pelaksanaan praktek kerja lapangan dalam pola PSG bertujuan untuk membekali
siswa dengan ilmu dan pengetahuan yang ada didunia usaha, Industri serta menerapkan
ilmu yang sudah diperoleh di sekitarnya. Berdasarkan tujuan di atas maka setiap Sekolah
Menengah Kejuruan diharuskan menyelenggarakan untuk kegiatan prakerin yang
diikutioleh siswa dengan dukungan dunia.

B. Tujuan PKL
Adapun tujuan dari kegiatan prakerin diantaranya :
a. Dengan adanya kegiatan prakerin bisa menghasilkan tenaga kerja yang
berkualitas, yaitu tenaga kerja yang memiliki tingkat pengetahuan,
keterampilan, Etos kerja yang sesuai dengan tuntutan lapangan pekerjaan.
b. Kegiatan prakerin dapat memperkokoh link and match antara SMK dan dunia
kerja
c. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi proses pendidikan dan pelatihan kerja
berkualitas
d. Memberi pengakuan dan penghargaan terhadap pengalaman kerja sebagai
bagian dari proses pendidikan.

C. Manfaat PKL
Kerjasama antara SMK dengan dunia usaha/industri atau instansi
dilaksanakan dalam prinsip  saling membantu, saling mengisi, dan saling melengkapi
untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip ini, pelaksanaan Praktik Kerja
Industri (Prakerin) akan memberi nilai tambah bagi pihak-pihak yang bekerjasama,
sebagai berikut:
a. Manfaat Bagi Industri
Penyelenggaraan Prakerin memberi keuntungan nyata bagi industri antara lain:

1. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta Prakerin yang belajar dan


bekerja di industri.
2. Umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi secara aktif
sehingga pada pengertian tertentu peserta Prakerin adalah tenaga kerja yang
memberi keuntungan.
3. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta Prakerin untuk
kepentingan perusahaan sesuai kompetensi dan kemampuan yang dimiliki.
4. Selama proses pendidikan melalui kerja industri, peserta Prakerin lebih
mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap peraturan
perusahaan. Karena itu, sikap peserta Prakerin dapat dibentuk sesuai
dengan ciri khas tertentu industri.
5. Memberi kepuasan bagi dunia usaha/dunia industri karena diakui ikut serta
menentukan hari depan bangsa melalui Praktik Kerja Industri (Prakerin).
b. Manfaat Bagi Sekolah
Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi peserta
didik lebih terjamin pencapaiannya. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara
program pendiddikan dengan kebutuhan lapangan kerja (sesuai dengan
prinsip Link and Match). Memberi kepuasan bagi penyelenggaraan pendidikan
sekolah karena tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermanfaat,
baik untuk kepentingan tamatan, kepentingan dunia kerja, dan kepentingan
bangsa.
• Memberikan kontribusi dan tenaga kerja bagi perusahaan atau instansi
terkait
• Dapat menyesuaikan program pendidikan sesuai dengan kebutuhan
lapangan kerja
• Tujuan pendidikan tercapai, serta kredibilitas sekolah

c. Manfaat Bagi Praktikan/peserta didik


Hasil belajar peserta Praktik Kerja Industri akan lebih bermakna, karena
setelah tamat akan betul-betul memiliki keahlian profesional sebagai bekal untuk
meningkatkan taraf hidupnya dan sebagai bekal untuk pengembangan dirinya
secara berkelanjutan.
Keahlian profesional yang diperoleh dapat mengangkat harga diri dan
rasa percaya diri tamatan, yang selanjutnya akan mendorong mereka untuk
meningkatkan keahlian profesionalnya pada tingkat yang lebih tinggi.
• Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang profesional
• Menambah pengalaman bekerja
• Melatih siswa untuk menjadi lebih disiplin dan bertanggung jawab
sebelum memasuki dunia kerja profesional
BAB ll
LANDASAN TEORI

A. Tempat dan Waktu Pelaksanaan PKL

Pelaksanaan Praktek Kerja Lapangan TP. 2022 / 2023 dilakukan didunia usaha /
industri dan di sekolah. Praktek di dunia usaha / industri di mulai tanggal 12
Desember 2022 sampai dengan 03 Maret 2023 dan penjemputan oleh pembimbing
tanggal 3 sampai dengan 6 Maret 2023.

A. Deskripsi Tentang Institusi Pasangan

1. Sejarah Pendirian PT Telekomunikasi Indonesia

PT. Telekomunikasi Indpnesia, Tbk (selanjutnya disebut TELKOM)


merupakan BUMN yang bergerak di bidang jasa layanan telekomunikasi danjaringan
di wilayah Indonesia. Sebagai Persahaan milik negara yang
sahamnyadiperdagangkan di bursa saham, pemegang saham mayoritas Perusahaan
adalah Pemerintah Republik Indonesia sedangkan sisanya dikuasai oleh publik.
Perusahaan penyelenggara bisnis T.I.M.E.S(Telecomunication, Informatif, Media,
Edutainmet, dan Services) milik negara yang terbesar di Indonesia, yaitu
sebahportfolio bisnis yang lebih lengkap mengikuti tren perubahan bisnis global di
masa datang.

Era Colonial
Pada tahun 1882, didirikan sebuah badan usaha swasta penyedia
layananposdan legislatif. Layanan komunikasi kemdian dikonsolidasikan oleh
pemerintahHindia Belanda ke dalam jawatan Post Telegraaf Telefoon(PTT).
Sebelumnya, pada tanggal 23 Oktober 1856, dimulai pengoperasian layanan dan jasa
telegraf elektromagnetik pertama yang menghubungkan Jakarta (Batavia) dengan
Bogor (Buitenzorg). Pada tahun 2009 momen tersebut dijadikan sebagai patokanhari
lahir Telkom.

Perusahaan Negara
Pada tahun 1961, status jawatan diubah menjadi Perusahaan Negara Pos
danTelekomunikasi (PN Postel). Kemudian pada tahun 1965, PNPostel
dipecahmenjadi Perusahaan Negara Poa dan Giro (PN Pos & Giro) dan
PerusahaanNegara Telekomunikasi (PN Telekomunikasi).

Perumtel
Pada tahun 1974, PN Telekomunikasi diubah namanya menjadi
PerusahaanUmum Telekomunikasi nasional maupun internasional. Tahun 1980
seluruhsaham PT Indonesian Satellite Corporation Tbk. (Indosat) diambil
aliholehpemerintah RI menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN)
untukmenyelenggarakan jasa telekomunikasi internasional, terpisah dari Perumtel.
Padatahun 1989, ditetapkan Undang-undang Nomor 3 Tahun
penyelenggaraantelekomunikasi.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero)


Pada tahun 1991 Perumtel berubah menjadi Perusahaan Perseroan (Persero)
Telekomunikasi Indonesia berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 25 tahun1991.

PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk


Pada tanggal 14 November 1995 dilakukan penawaran UmumPerdanasaham
Telkom. Sejak itu sahan Telkom tercatat dan diperdagangakan di BursaEfek Jakarta
(BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (keduanya sekarang bernamaBursa Efek Indonesia
(BEI), Bursa Saham New York (NYSE) dan Bursa SahamLondon (LSE), Saham
Telkom juga diperdagangkan tanpa pencatatan di BursaSaham Tokyo. Jumlah saham
yang dilepas saat itu adalah 933 juta lembar saham.
Tahun 1999 ditetapkan Undang-undang Nomor 36 tahun 1999
tentangTelekomunikasi. Sejak tahun 1989, Pemerintah Indonesia melakukan
deregulasi di sektor telekomnikasi dengan membuka kompetisi pasar bebas.
Dengandemikian, Telkom tidak lagi memonopoli telekomunikasi Indonesia.

Tahun 2001 Telkom membeli 35% saham Telkomsel dari PT Indosat sebagai
bagian dari implementasi restrukturisasi industri jasa telekomunikasi di
Indonesiayang ditandai dengan penghapusan kepemilikin bersama dan kepemilikan
silangantara Telkom dan Indosat. Sejak bulan Agustus 2002 terjadi duopoli
penyelenggaraan telekomunikasi lokal.
Pada 23 Oktober 2009, Telkom meluncurkan “New Telkom” (TelkomBaru)
yang ditandai dengan penggantian identitas perusahaan.

2. Struktur Organisasi

3. Lingkup Kerja IP
1) Tujuan
Tujuan laporan magang ini adalah untuk menyajikan hasil pengalaman
magang dan pembelajaran yang didapatkan oleh siswa magang di
PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG.

2) Ruang Lingkup Kerja


Laporan magang ini akan mencakuo kegiatan dan tugas-tugas yang
dilakukan oleh Siswa magang selama periode magang di PT.TELEKOMUNIKASI
INDONESIA PADANG, namun tidak terbatas pada:
a) Partisaipasi dalam kegiatan kemahasiswaan yang di selenggarakan oleh
PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG.
b) Tugas-tugas administrasi dan teknis yang diberikan oleh staf
PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG,
c) Pelatihan dan bimbingan yang diterima oleh siswa magang dari staf
PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG,
d) Refleksi dan evaluasi atas pengalaman magang yang didapat.
3) Batasan
Laporan magang ini hanya mencakup kegiatan yang dilakukan oleh Siswa
magang selama periode magang di PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA
PADANG dan tidak akan mencakup kegiatan lain yang dilakukan oleh siswa
magang selama periode tersebut.

4) Metodeologi
Laporan magang akan dibuat dengan mengumpulkan data dari sumber-
sumber yang berwenang, Seperti catatan harian, Laporan kegiatan, dan wawancara
dengan staf PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG dan siswa magang
lainnya.

5) Batasan waktu
Laporang magang akan di buat pada awal periode magang sampai akhir
periode magang dan akan diserahkan pada tanggal yang sudah di tentukan.

B. Kegiatan Selama PKL


a. Jenis Pekerjaan Yang Sesuai Dengan Kompetensi Keahlian

Adapun salah satu Ilmu yang didapat selama melakukan praktek kerja
lapangan di PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG yaitu:
FIBER OPTIK
A. Fiber Optic
Pada abad 20, telah dikembangkan sebuah teknologi baru yang menawarkan
kecepatan data yang lebih besar, dengan jarak yang lebih jauh, harga yang lebih
rendah dibanding sistem dengan kawat tembaga. Teknologi baru ini dikenal
dengan serat optik. Serat optik adalah saluran transmisi yang terbuat dari kaca atau
plastik yang digunakan untuk mentransmisikan sinyal cahaya dari tempat yang
satu ke lainnya. Kemudian cahaya digunakan untuk mengirimkan data
(informasi). Cahaya yang membawa ini dipandu dengan fenomena fisika yang
disebut dengan total internal reflection (pemantulan sempurna). Cahaya yang
digunakan adalah laser, karena laser mempunyai spektrum yang sangat sempit.
Informasi dibawa sebagai kumpulan gelombang-gelombang elektromagnetik
terpadu yang disebut dengan mode. Serat optik terdiri dari 2 bagian, yaitu cladding
dan core. Cladding adalah selubung dari core. Cladding mempunyai indek bias
lebih rendah dari pada core akan memantulkan kembali cahaya yang mengarah
keluar dari core kembali kedalam core lagi (Prasetya, 2009).

B. Struktur Dasar Serat Optik


struktur dasar dari sebuah serat optik yang terdiri dari 3 bagian yaitu :
1) Inti (Core).
merupakan bagian paling utama. Terbuat dari kaca (bahan silica,
SiO2). Inti (core) mempunyai diameter yang bervariasi antara 8 – 62,5
mikron tergantung jenis serat optiknya. Indeks bias lebih besar
daripada cladding, Pada inti inilah tempat perambatannya cahaya.
2) Lapisan selimut / selubung (cladding ).
Bagian ini mengelilingi bagian inti dan mempunyai indeks bias lebih
kecil dibanding dengan bagian inti agar cahaya tetap berada dalam core, dan
terbuat dari kaca. Cladding mempunyai diameter yang bervariasi antara 125
mm (untuk siglemode dan multimode step index) dan 250 mm
(untuk multimode gradeindex).
3) Jaket (Coating)
Bagian ini merupakan pelindung lapisan inti dan selimut yang
terbuat dari bahan plastik elastik (PVC). Walaupun pada dasarnya cahaya
merambat sepanjang inti serat, namun kulit memiliki beberapa fungsi
a. Mengurangi loss hamburan pada permukaan inti.
b. Melindungi serat dari kontaminasi penyerapan permukaan.
c. Mengurangi cahaya yang loss dari inti ke udara sekitar.
d. Menambah kekuatan mekanis.

Pembagian Serat Optik


Berdasarkan sifat karakteristiknya maka jenis serat optik secara garis besar
dapat dibagi menjadi 2 yaitu :
1. Multimode
Serat optik multimode merambatkan lebih dari satu mode,
dapat
merambatkan lebih dari 100 mode. Jumlah mode yang merambat
bergantung pada ukuran inti dan numerical aperture (NA). Jika ukuran inti
dan NA bertambah maka jumlah mode bertambah. Ukuran inti dan NA
biasanya sekitar 50 – 100 µm dan 0,20 – 0,229. Ukuran inti dan NA yang
lebih besar memberikan beberapa keuntungan, cahaya yang diumpankan
ke serat optik multimode menjadi lebih mudah, koneksi antara serat juga
lebih mudah. Penjalaran cahaya dari satu ujung ke ujung lainnya terjadi
melalui beberapa lintasan cahaya. Diameter inti (core) sesuai dengan
rekomendasi dari CCITT G.651 sebesar 50 mm dan diameter cladding-nya
sebesar 125 mm.
2. Single mode
Serat optik single mode/monomode mempunyai diameter inti (core)
yang sangat kecil 3 – 10 mikron atau berdiameter 0.00035 inchi, sehingga
hanya satu berkas cahaya saja yang dapat melaluinya. Oleh karena hanya
satu berkas cahaya maka tidak ada pengaruh indek bias terhadap
perjalanan cahaya atau pengaruh perbedaan waktu sampainya cahaya dari
ujung satu sampai ke ujung yang lainnya (tidak terjadi dispersi). Fungsi
dari singlemode itu sendiri sebagai pengirimkan sinar laser inframerah
(panjang gelombang 1300-1550
nanometer). Serat mode tunggal hanya
merambatakan satu mode karena ukuran
inti mendekati ukuran panjang
gelombang.
Nilai normalized frequency parameter (V) menghubungkan ukuran
inti dan propagasi mode. Pada mode tunggal, V lebih kecil atau sama
dengan 2,405.
Ketika V = 2,405, serat optik mode tunggal merambatkan
fundamental mode pada inti serat, sedangkan orde-orde yang lebih tinggi
akan hilang di kulit. Untuk V rendah (1,0), kebanyakan daya
dirambatkan
pada kulit, power yang ditransmisikan oleh kulit akan dengan mudah
hilang pada lengkungan serat, maka nilai V dibuat sekitar 2.405. Serat
optik mode tunggal memiliki sinyal hilang yang rendah dan kapasitas
informasi yang lebih besar (bandwidth) daripada serat optik multi mode.
Serat optik mode tunggal dapat mentransmisikan data yang lebih besar
karena dispersi yang lebih rendah.

Prinsip Kerja Serat Optik


Prinsip kerja dari serat optik yaitu sinyal awal yang berbentuk sinyal listrik
pada transmitter diubah olehtransducer elektrooptik (Dioda / Laser Dioda)
menjadi gelombang cahaya yang kemudian ditransmisikan melalui kabel
serat
optik menuju penerima / receiver yang terletak pada ujung lainnya dari serat
optik, pada penerima sinyal optik ini diubah oleh transducer Optoelektronik
(Photo Dioda / Avalanche Photo Dioda) menjadi sinyal elektris kembali
(Prasetya, 2009).

Dalam perjalanan sinyal optik dari transmitter menuju receiver akan


terjadi redaman cahaya di sepanjang kabel optik, sambungan-sambungan
kabel
dan konektor-konektor di perangkatnya, oleh karena itu jika jarak
transmisinya
jauh maka diperlukan sebuah atau beberapa repeater yang berfungsi untuk
memperkuat gelombang cahaya yang telah mengalami redaman sepanjang
perjalanannya.

Karakteristik Serat Optik


1. Numerical Aperture (NA)
Numerical Aperture merupakan parameter yang merepresentasikan sudut
penerimaan maksimum dimana berkas cahaya masih bisa diterima dan
merambat didalam inti serat. Sudut penerimaan ini dapat beraneka macam
tergantung kepada karakteristik indeks bias inti dan selubung serat optik
(Joseph, 2009).
Jika sudut datang berkas cahaya lebih besar dari NA atau sudut kritis maka
berkas tidak akan dipantulkan kembali ke dalam serat melainkan akan
menembus cladding dan akan keluar dari serat (loss). Semakin besar NA
maka
semakin banyak jumlah cahaya yang diterima oleh serat. Akan tetapi
sebanding
dengan kenaikan NA menyebabkan lebar pita berkurang, dan rugi penyebaran
serta penyerapan akan bertambah. Oleh karena itu, nilai NA besar hanya baik
untuk aplikasi jarak-pendek dengan kecepatan rendah. Besarnya Numerical
Aperture (NA) dapat dihitung dengan menggunakan persamaan berikut :
……………………(3)
Dimana:
n1 = Indeks bias inti
n2 =Indeks bias cladding
Δ
= Beda indeks bias relative

2. Redaman
Redaman atau atenuasi adalah besaran pelemahan energi sinyal informasi
dari fiber optic yang dinyatakan dalam dB. Redaman/atenuasi serat optik
merupakan karakteristik penting yang harus diperhatikan mengingat
kaitannya
dalam menentukan jarak pengulang (repeater), jenis pemancar dan penerima
optik yang harus digunakan. Besarnya atenuasi atau rugi-rugi daya
dinyatakan
oleh persamaan berikut :
………………..(4)
Dimana:
L = Panjang serat optik (km)
P =Daya yang masuk kedalam serat
P out =Daya yang keluar dari serat
Redaman serat biasanya disebabkan oleh karena absorpsi, hamburan
(scattering) dan mikro-bending. Semakin besar atenuasi berarti semakin
sedikit cahaya yang dapat mencapai detektor dan dengan demikian semakin
pendek kemungkinan jarak span antar pengulang.
3. Absorpsi
Absorpsi merupakan sifat alami suatu gelas. Pada daerah-daerah tertentu
gelas dapat me ngabsorpsi sebagian besar cahaya seperti pada
daerah ultraviolet. Hal ini disebabkan oleh adanya gerakan elektron yang
kuat.
Demikian pula untuk daerah inframerah, terjadi absorpsi yang besar. Ini
disebabkan adanya getaran ikatan kimia. Oleh karena itu sebaiknya
penggunaan fiber optic harus menjauhi daerah ultraviolet dan inframerah.
Penyebab absorpsi lain adanya transmisi ion-ion logam dan ion OH. Ion OH
ini ternyata memberikan sumbangan absorpsi yang cukup besar. Semakin
lama
usia suatu fiber maka bisa diduga akan semakin banyak ion OH di dalamnya
yang menyebabkan kualitas fiber menurun.

4. Hamburan
Seberkas cahaya yang melalui suatu gelas dengan variasi indeks bias di
sepanjang gelas tadi, sebagian energinya akan hilang dihamburkan oleh
benda
benda kecil yang ada di dalam gelas. Hamburan
yang disebabkan oleh
tumbukan cahaya dengan partikel tersebut dinamakan hamburan Rayleigh.
Besarnya hamburan Rayleigh ini berbanding terbalik dengan pangkat empat
dari pangjang gelombang cahaya yaitu : 1/ λ
. Sehingga dapat disimpulkan
untuk lamda kecil, hamburan Rayleigh besar dan sebaliknya.
5. Mikro-bending
mikro-bending yaitu Pembengkokan fiber optic untuk memenuhi
persyaratan ruangan. Namun pembengkokan dapat pula terjadi secara tidak
sengaja seperti misalnya fiber optic yang mendapat tekanan cukup keras
sehingga cahaya yang merambat di dalamnya akan berbelok dari arah
transmisi
dan hilang.
6. Dispersi
Dispersi adalah pelebaran pulsa yang terjadi ketika sinyal merambat
sepanjang serat optik. Dispersi akan membatasi lebar pita (bandwidth) dari
serat. Dispersi yang terjadi pada serat secara garis besar ada dua yaitu dispersi
intermodal dan dispersi intramodal dikenal dengan nama lain dispersi
kromatik disebabkan oleh dispersi material dan dispersi waveguide.

Optical Power Meter (OPM)


Optical Power Meter (OPM) adalah alat yang digunakan untuk mengukur
kekuatan dalam sinyal optic. Istilah ini biasanya mengacu pada perangkat
untuk menguji daya rata-rata dalam sistem serat optic.

Pigtail Fiber Optic


Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah konektor
diujungnya, pigtail akan disambungkan dengan kabel fiber yang belum
memiliki konektor. Biasanya kabel pigtail di install di OTB (Optical
Distribution Box) dan disambung / splicing dengan tarikan kabel Optic yang
glondongan (Loose tube cable / Tight buffered cable

Patch Cord Fiber Optic


Patch cord adalah kabel fiber optic dengan panjang tertentu yang sudah
terpasang konektor di ujungnya. digunakan untuk menghubungkan antar
perangkat atau ke koneksi telekomunikasi. Patch cord adalah kabel fiber
indoor
yang dipakai hanya untuk di dalam ruangan saja. Ada yang simplex (1 core)
dan ada pula yang duplex (2 core), Single mode dan Multimode. Patch cord
mempunyai banyak sekali jenis konektor, karena masing-masing
perangkat/alat yang digunakan mempunyai tipe yang berbeda pula
disesuaikan dengan kebutuhan.
Fiber Optic Adapter
Fiber optic adapter digunakan untuk penyambung/menghubungkan kabel
fiber optic satu dengan yang lain. jika penyambungan dilakukan terhadap
kabel
fiber optic yang memiliki konektor berbeda maka fiber optic adapter disebut
fiber optic adapter hibrid atau Special Adapter.

Berikut beberapa jenis fiber optic adapter :


1. FC Fiber optic Adapter
Tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Ada tiga jenis
bentuk/type fiber optic FC adapter, tipe persegi, tunggal dan ganda tipe D,
semua fiber optic FC adapter dengan rumah (housing)logam dan Lengan
(Sleeves) dari keramik.

2. SC Adapter Fiber Optic


Tersedia dalam jenis single mode dan multimode, Simplex dan duplex. SC
adapter fiberoptik dengan perumahan (housing) plastik, ada warna: biru untuk
PC single mode, hijau untuk APC single mode dan multimode beige untuk
PC.
Semua Fiber Optic SC adapter adalah jenis flange, single mode adapter
adalah
dengan lengan zirkonia sementara serat multimode adaptor dengan lengan
perunggu.

3. LC Fiber Optic Adapter


Adapter fiber optic LC semua rumah (housing) plastik; ada simpleks LC
adapter dan adapter LC duplex, fiber optic adapter LC warna sama dengan
fiber
optic SC adapter: biru untuk PC single mode, warna beige untuk PC modus
multi dan hijau untuk APC single mode. fiber optic adapter LC dengan
lengan
perunggu untuk multimode dan lengan zirkonia untuk single mode.

4. ST Fiber Optic Adapter


Fiber Optic ST adapter semua jenis ulir, dengan perumahan (housing)
logam, yang single mode dengan lengan zirkonia dan yang multimode adalah
dengan lengan perunggu.
Splitter Optic
Splitter merupakan komponen pasif yang dapat memisahkan daya optik
dari satu input serat ke dua atau beberapa output serat. Splitter pada PON
dikatakan pasif sebab optimasi tidak dilakukan terhadap daya yang digunakan
terhadap pelanggan yang jaraknya berbeda dari node splitter, sehingga
sifatnya
idle dan cara kerjanya membagi daya optic sama rata.
Jenis-jenis splitter antara lain :

Visual Fault Locator


Visual fault Locator Alat ini sering disebut juga Laser fiber optic atau
senter fiber optic. Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber
optic. Laser akan mengikuti serat 0ptik pada kabel fiber optic dari POP
sampaike user (end to end) , bila core tidak bermasalah laser akan sampai
padatitiktujuan. visual fault locator laser ini bisa di gunakan untuk mengecek
kabeloptik sampai dengan jarak 15-20km.
Optical Line Terminal (OLT)
Optical Line Terminal (OLT) atau biasa disebut juga dengan Optical Line
Termination adalah perangkat yang berfungsi sebagai titik akhir (end-point)
dari layanan jaringan optik pasif. Perangkat ini mempunyai dua fungsi utama,
antara lain:
1. Melakukan konversi antara sinyal listrik yang digunakan oleh penyedia
layanan dan sinyal optik yang digunakan oleh jaringan optik pasif..
2. Mengkoordinasikan multiplexing pada perangkat lain di ujung jaringan,
atau biasa disebut dengan Optical Network Terminal (ONT).

Optical Distribution Cabinet (ODC)


Optical Distribution Cabinet (ODC) adalah suatu ruang yang berbentuk
kotak atau kubah (dome) yang terbuat dari material khusus yang berfungsi
sebagai tempat instalasi sambungan jaringan optik single-mode, yang dapat
berisi connector, splicing, maupun splitter dan dilengkapi ruang manajemen
fiber dengan kapasitas tertentu pada jaringan akses optik pasif (PON), untuk
hubungan telekomunikasi. ODC berfungsi sebagai tempat terminasi antara
kabel feeder dengan kabel distribusi. Bias dipahami bahwa didalam ODC
terdapat splitter dari sentral atau OLT yang dibagi ke ODP. Pada umumnya
perangkat ODC dipasang di Outdoor walaupun bisa saja dipasang diindoor.
Terdapat dua jenis ODC yaitu ODC tanam dan ODC tiang.
Optical Distribution Point (ODP)
Optical Distribution Point adalah tempat terminasi kabel yang memiliki
sifat-sifat tahan korosi, tahan cuaca,kuat dan kokoh dengan konstruksi untuk
dipasang diluar. ODP berfungsi sebagai tempat instalasi sambungan jaringan
optik single-mode terutama untuk menghubungkan kabel fiberoptik distribusi
dan kabel drop.Perangkat ODP dapat berisi opticalpigtail, connectoradaptor,
splitter room dan dilengkapi ruang manajemen fiber dengan kapasitas
tertentu.
ODP dipasang harus sesuai dengan peruntukannya, ODP Pole hanya boleh
dipasang pada tiang, ODP Pedestal dipasang pada permukaan tanah, ODP
Wall
dipasang pada dinding dan ODP Clousure hanya boleh dipasang pada kabel
SCPT dan
kabel SSW baik pada pertengahan gawang maupun di dekat Tiang.

Optical Network Terminal (ONT)


Optical Network Terminal (ONT) merupakan perangkat di sisi pelanggan
yang menyediakan interface baik data, voice, maupun video. Fungsi utama
ONU ini adalah menerima trafik dalam format optik dan mengkonversinya
menjadi bentuk yang diinginkan, seperti data, voice, dan video.
ONT ini hampir sama dengan modem yang biasa dipakai untuk mengakses
internet di rumah. Namun yang membedakan adalah teknologi dari kedua
perangkat ini. Untuk modem yang biasa menggunakan teknologi ADSL
(Asymmetric Digital Subscriber Line) dengan menggunakan kabel tembaga.
Sedangkan ONT sudah menggunakan teknologi GPON (Gigabit Passive
Optical Networks) dan dihubungkan melalui jaringan distribusi kabel serat
optik.

Set Top Box (STB)


Set Top Box (STB) adalah alat yang berisikan perangkat dekoder yang
berguna untuk mengatur saluran televisi yang akan diterima, Prinsip kerja
STB
sebenarnya mirip dengan penerima sinyal televisi biasa yang sudah terdapat
pada tv analog. Namun STB di sini berguna juga untuk mengubah sinyal
digital
yang diterima dari satelit, kabel, ataupun internet ke dalam format analog
agar
dapat ditampilkan ke layar televisi analog atau perangkat layar analog lainnya

b. Kelebihan Yang Ditemukan di Institusi Pasangan


Adapun Kebebihan Yang Ditemukan di PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA
PADANG:
a) Pengalaman, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG memiliki
pengalaman bertahun-tahun untuk memberikan layanan teknologi informasi
dan komunikasi (TIK) untuk Lembaga-lembaga pemerintah.
b) Tenaga Ahli, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG memiliki
tenaga ahli yang berkualitas dan perpengalaman di bidang teknologi informasi
dan komunikasi, sehingga memberikan layanan yang optimal.
c) Infrastruktur, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG memiliki
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi yang lengkap dan modern,
termasuk pusat data, jaringan internet, dan system keamanan.
d) Layanan terpadu, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG
memberikan layanan terpadu yang mencakup berbagai aspek teknologi
informasi dan komunikasi, mulai dari pengembangan sistem hingga pelatihan
pengguna.
e) Inovasi, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG selalu
mengambangkan inovasi dan terus meningkatkan kualitas layanan dengan
mengikuti perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang terbaru.
f) Komitmen, PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG memuliki
komitmen yang tinggi dalam memberikan layanan teknologi informasi dan
komunikasi yang berkualitas dan bermanfaat bagi masyarakat dan Lembaga
pemerintah.

c. Kendala Yang Dihadapi Selama PKL


Kendala yang dihadapi saat PKL di PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA
PADANg yaitu:
a) Kurangnya Pengarahan dari Pembimbing sehingga tidak dapat terlaksana
untuk pergi ke lapangan secara langsung
b) Kurangnya Komunikasi, Kurangnya komunikasi dan koordinasi dengan staf
atau pegawai PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG dapat
menghambat kemampuan untuk belajar dan mempraktekkan layanan
teknologi informasi dan komunikasi.
BAB lll
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. PRAKERIN merupakan sebuah kegiatan yang diwajibkan kepada siswa. Dimana
praktek kerja industri ini merupakan sebuah penilaian sebagaimana mata pelajaran
wajib lainnya yang dilaksanakan didalam ruangan.
2. Industri yang pada dasarnya merupakan sebuah usaha mencari untung, mewajibkan
para karyawannya melakukan proses kerja yang cepat, terarah dan disiplin. Sebelum
melakukan proses konfigurasi harus mengetahui pengertian dan fungsi dari fiber optik
serta managemen bandwidth.
3. Ketelitian dan kehati-hatian dalam proses membagi atau memanagemen bandwidth
agar kejadian Troubleshooting dapat terhindarkan.
4. Proses konfigurasi yang dilakukan haruslah mengikuti langkah-langkah yang telah
ditentukan dengan membaca buku petunjuk konfigurasi atau bertanya pada
pembimbing industri.

B. SARAN
1. Siswa yang ingin melaksanakan PKL sebaiknya berkonsultasi terlebih dahalu kepada
gurunya, agar kegiatan praktek ini dapat berjalan sebagaimana mestinya.
2. Bagi siswa maupun siswi yang melakukan kegiatan PKL ini ada baiknya untuk terus
menjaga nama baik sekolah. Terutama saat berada di tempat pelaksanaan kegiatan

praktek kerja tersebut sesuai dengan peraturan perusahaan.

3. Saya juga menyadari bahwa dalam pelaksanaan PKL ini terdapat banyak kekurangan.
Akan tetapi, tetap berusa memberikan yang terbaik. Terlebih, laporan ini juga cukup
jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, saya menerima juga saran yang membangun
agar dapat lebih baik dan optimal lagi.
DAFTAR PUSTAKA
1. https://www.maxmanroe.com/vid/teknologi/internet/pengertian-fiber-optik.html
2. https://jeniskabelpln.wordpress.com/2018/04/30/komponen-kabel-fiber-optik/
3. http://reza-techno.blogspot.com/2011/10/tipe-tipe-fiber-optik.html
4. https://www.tutorfiber.com/2021/09/fungsi-optical-power-meter.html
5. http://www.ruang-server.com/2021/02/alat-alat-fiber-optic-dan-fungsinya.html
6. http://id.opticalpatchcable.com/news/fiber-optic-patch-cord-37551716.html
7. https://shopee.co.id/Adapter-FC-FC-UPC-Sambungan-Fiber-Optik-
i.72190903.7610538079
8. http://id.opticalpatchcable.com/news/fiber-optic-adapters-the-bridge-between-
fibe-24212436.html
9. https://neededthing.blogspot.com/2021/11/optical-distribution-cabinet-odc.html
Lampiran-lampiran PKL di PT.TELEKOMUNIKASI INDONESIA PADANG

Anda mungkin juga menyukai