OLEH :
Laporan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) ini telah diperiksa dan disahkan
oleh Pembimbing Lokasi, Pembimbing Institusi dan Kepala Sekolah untuk
memenuhi syarat kelulusan pada SMK YPPP Wonomulyo yang disusun oleh:
Pimpinan PembimbingIokasi
MUH.ARSYAD MUH.ARSYAD
PembimbingInstitusi
KASMAWATIS.KOM
Mengetahui,
Kepala SMKYPPP Wonomulyo
i
KATA PENGANTAR
laporan ini dapat berguna umumnya bagi peserta Prakerin dan khususnya
dan terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat mengharapkan adanya
masukkan, baik saran maupun kritik yang bersifat membangun dari semua pihak.
Semoga laporan ini bisa bermanfaat, khususnya bagi penulis sendiri dan
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
iii
BAB I
PENDAHULUAN
Perlu disadari bahwa sampai pada saat ini lulusan SMK belum dapat diserap
langsung oleh pihak dunia usaha maupun industri. Secara kasat mata terbukti
hampir setiap dunia usaha/industri ketika merekrut tenaga kerja Lulusan SMK
masih menerapkan Pendidikan dan Pelatihan bagi yang telah lolos seleksi
penerimaan karyawan rata-rata 4 (empat) bulan. Hal ini menunjukkan bahwa
keterampilan yang dimiliki Lulusan SMK belum diakui oleh pihak dunia
usaha/industri.
Jika kita kaji secara seksama, kita tidak dapat menyalahkan pihak dunia
usaha/industri.Memang pada kenyataannya masih banyak SMK yang sangat
minim peralatan Praktek. Sehingga peserta diklat yang harusnya porsi
pembelajaran Praktek idealnya 70% hanya dapat dilaksanakan 30% saja.
Bahkan ada beberapa SMK yang tidak memiliki sama sekali peralatan
Praktek, dalam pelaksanaan peserta diklat hanya dapat berangan-angan
dengan teori saja tidak dengan peralatan kenyataan yang sebenarnya.
SMK yang peralatan Praktek cukup memadai, belum tentu peralatan itu sesuai
dengan yang ada di industri/usaha. Sekarang peralatan di dunia usaha/industri
sudah serba otomatis sedangkan peralatan yang ada di SMK masih manual.
Sehingga pelaksanaan Prakerin hanya sekedar mengenal perangkat yang ada,
kurang memperhatikan kebutuhan di dunia industri/usaha, itu pun tidak
semuanya dapat memanfaatkan secara maksimal.
Sesuai dengan hasil pengamatan dan penelitian Direktorat Pendidikan
Menengah Kejuruan, pola penyelenggaraan di SMK belum secara tegas dapat
menghasilkan tamatan sebagaimana yang diharapkan. Hal tersebut dapat
dilihat dari kondisi pembelajaran yang belum kondusif untuk menghasilkan
tenaga kerja yang profesional, karena keahlian profesional seseorang tidak
1
semata-mata diukur oleh penguasaan unsur pengetahuan dan teknik bekerja,
tetapi harus dilengkapi dengan penguasaan kiat bekerja yang baik.
Penggunaan unsur ilmu pengetahuan dan teknik bekerja dapat dipelajari
disekolah, namun untuk kiat adakah sesuatu yang tidak dapat diajarkan tetapi
harus dikuasai melalui pembiasaan dan internalisasi.
Untuk kiat yang menjadi faktor utama penentu kadar keahlian profesional
seseorang, hanya dapat dikuasai melalui cara mengerjakan pekerjaan pada
bidang profesi itu sendiri. Karena itulah tumbuh suatu aturan keahlian
profesional berdasarkan jumlah pengalaman kerja. Misalnya tingkat keahlian
seorang pilot diukur dari jumlah jam terbangnya, tingkat keahlian seorang
montir diukur dari jumlah tahun kerjanya sebagai seorang montir, dan
sertifikat seorang “wekder” biasa batal apabila lebih dari satu tahun tidak lagi
mengerjakan mengelas.
Mata diklat praktek kejuruan yang disajikan di sekolah biarpun menggunakan
peralatan yang lengkap dan modern, pada dasarnya hanya mampu menyajikan
proses dan situasi peniruan (simulasi), karena bukan situasi yang
sesungguhnya, oleh karena itu sulit diharapkan untuk mampu memberikan
keahlian sebagaimana yang diharapkan.
Melihat kenyataan diatas, Dikmenjur menetapkan strategi operasional yang
berdasarkan kepada kebijakna“LinkandMatch”(Kesesuaian dan Kesepadanan)
Departemen Pendidikan dan kebudayaan dalam model penyelenggaraan
Pendidikan Sistem Ganda. Pelaksanaannya sesuai dengan ketentuan-ketentuan
yang tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
Pendidikan Nasional, PP Nomor 20 Tahun 1990 tentang Pendidikan
Menengah, PP Nomor 39 Tahun 1992 tentang peran serta Masyarakat dalam
Pendidikan Nasional, Kepmendikbud Nomor 080/U/1993 tentang Kurikulum
SMK.
2
1.2.Maksud dan Tujuan Praktek Kerja Industri
3
1.3. Waktu Dan Tempat Pelaksanaan
1. ManfaatPrakerinBagi Perusahaan
Manfaat adanya Prakerin bagi perusahaan Industri yang ditempati yaitu :
a. Perusahaan dapat mengenal kualitas peserta prakerin yang belajar
dan bekerja di perusahaannya.
b. Pada umumnya peserta Prakerin telah ikut dalam proses produksi
secara aktif,sehingga pada pengertian tertentu peserta Prakerin
adalah tenaga kerja yang memberi keuntungan.
c. Selama proses pendidikan melalui kerja di industri peserta Prakerin
lebih mudah diatur dalam hal disiplin berupa kepatuhan terhadap
aturan perusahaan.
2. Manfaat bagi Sekolah
a. Tujuan pendidikan untuk memberi keahlian professional bagi
peserta didik,lebih terjamin pencapaiannya.
b. Memberi kepuasan bagi penyelenggara pendidikan /sekolah karena
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang bermakna.
c. Terdapat kesesuaian yang lebih pas antara program pendidikan
dengan kebutuhan lapangan kerja.
3. Manfaat bagi peserta PRAKERIN
1. Dapat menerapkan ilmu yang telah didapat dan mengembangkan
potensi diri.
2. Dapat mengetahui permasalahan yang sebenarnya di lapangan.
3. Mendapat pengalaman dalam dunia kerja yang sebenarnya.
4. Membina hubungan kerjasama yang baik antara pihak sekolah dengan
pihak perusahaan
4
BAB II
5
2.2 Lokasi Perusahaan
6
2.3 Struktur Organisasi
PIMPINAN
MUH. ARSYAD
a. Visi
b. Misi
7
Menjadi perusahaan holding strategis demi pertumbuhan tinggi dan
sinergi melalui anak-anak perusahaan dan unit bisnis strategis.
Menjadi kontributor pendapatan yang utama bagi pemegang saham.
.
8
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA
9
BAB IV
KEGIATAN PRAKTEK
4.1Persiapan
Siswayang mengikuti prakerin di PT Telkom Indonesia,daerah Polewali
harus menjalankan aturan-aturan yang berlaku sesuai dengan karyawan
disana. Contohnya masuk pukul 08.00 dan berpakaian rapi. Istirahat siang
pukul 12.00-13.00. Kecuali untuk jam pulang, karyawan Telkom pukul 17.00,
untuk siswa prakerin pukul 16.00. Karyawan Telkom dan siswa prakerin
saling bekerja sama dalam hal pekerjaan. Hari kerja di PT Telkom dari hari
Senin sampai dengan Jumat.
10
Adapun syarat-syarat yang harusdipenuhi oleh pelangganantara lain foto
copy identitas bias berupa KTP atau SIM, foto copy kartu keluarga , dan
tagihan bulanan pembayaran listrik PLN.
Jika semua persyaratan sudah di penuhi maka data akan di input dan
akan dilakuan survei oleh pihak Telkom apakah wilayah pelanggan sudah
masuk dalam jangkauan fiber optic Telkom. Apabila sudah akan dilakukan
pemasangan Indihomedirumah pelanggan.
Untuk kabel fiber optic ada dua jenis yang pertama kabel yang sudah
terpasang konector di kedua sisinya dengan panjang berfariasi mulai dari
50m, 100m, 150m, 200m, 250m, 300m, dan ukuran maksimal 350m. yang
kedua adalah kabel hasbelatau gulungan sepanjang 1000 meter yang kedua
sisinya sehingga perlu melakukan penyambungan konektor sebelum
dilakukan. Biasanya kabel hasbel digunakan jika persediaan kabel yang
berkonektor habis.
11
ketempatpelanggan. Jika kebel yang tersisa tidak terlalu panjang maka akan
di seper atau penggulungan kabel. Namun jika kabel terlalu panjang
,kabelakang di potong kemudian di pasang konector. Alat yang digunakan
untuk meyambung kabel fiber optic adalah alatkhusus yang bernama splicer.
Jika sudah selesai selajutnya adalah proses create data pelanggan yang
hanya biasa dilakukan dipusat. Proses create apabila system sedang baik
dalam 10 menit sudah jadi, namun jika system sedang padat biasa menunggu
bahkan berjam-jam.
12
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5.2 Saran
13
5. Akan lebih baik apabila pihak sekolah juga memberikan tugas sesuai
materi kejuruan yang bisa di lakukan di industri sehingga siswa
prakerin tidak hanya mengikuti alur pekerjaan yang ada di Industri.
6. Sekolah seharusnya memberikan penekanan pada penguasaan
keterampilan yang relevan dengan perkembangan teknologi dunia
kerja sebelum praktek dilaksanakan.
14
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Telkom_Indonesia
https://jobtrenurtika.wordpress.com/sejarah-singkat-pt-telekomunikasi-indonesia-
tbk/
15
LAMPIRAN
16
ILHAM KURNIAWAN
NIS : 01.17.2624
17