Gresik, 2018
Pt barata indonesia(persero)
1
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTEK KERJA INDUSTRI (PRAKERIN)
DI
PT BARATA INDONESIA (PERSERO)
(periode :1 februari 2018 sd. 30 april 2018)
Menyetujui
Mengesahkan
Kepala SMKN 1 DUDUKSAMPEYAN
Drs.H.Samsul Anang,M.M
Nip : 19660822 199802 1 003
2
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT,yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayahnya,serta karunianya sehingga saya dapat menyelesaikan laporan kerja praktek
industri.
Kegiatan praktek kerja industri ini dilaksanakan guna memenuh syarat kelulusan
secara akademik dan kurikulum dalam sistem pendidikan disekolah menegah
kejuruan.kegiatan ini juga bermanfaat menambah keterampilan dan kedisiplinan.
Pada kesempatan ini kami sampaikan terimah kasih kepada berbagai pihak yang
membantu proses penulisan laporan kerja praktek ini,antara lain
Bapak Drs.H.Samsul Anang M.M selaku kepala sekolah SMKN 1
DUDUKSAMPEYAN
Ibu Siti awati,SP.d selaku ketua program keahlian Akuntansi SMKN 1 DUDUK
SAMPEYAN
Guru pembimbing saya Bapak Suwanto,sp.d
Terimah kasih kepada,PT BARATA INDONESIA (PERSERO) atas segalah
kesempatan dan pengalaman kerja yang telah diberikan kepada kami selama
melaksanakan kerja praktek.
Bapak slamet widodo PT BARATA INDONESIA (PERSERO)
Ibu Dra Musfiroh,AK selaku pembimbing saya di bagian SPI yang telah
memberikan arahan tentang kegiatan kegiatan kerja yang harus kami lakukan di PT
BARATA INDONESIA (PERSERO) khususnya di SPI
Bapak mukti wibowo selaku pembimbing prakerin
Seluruh staf bagian SPI di PT BARATA INDONESIA(PERSERO)
Kami menyadari bahwa laporan ini masih kurang sempurna .karen itu kami sangat
mengharap saran dan kritik dari pembaca demi kesempurnaan pembuatan laporan di masa
mendatang.akhir kata,semoga laporan ini dapt bermanfaat bagi semua.
AULIA ERAWATI
NIS :1194/170.119
3
Daftar isi
4
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam rangka untuk mendekatkan kesesuaian antara mutu dan tamatan pendidikan
sekolah menengah kejuruan (SMK) perlu adanya dukungan dari berbagai pihak yang terkait
dengan bidang keahlian yang dibutuhkan oleh lapangan kerja. Salah satu pihak yang ikut
serta dalam menghasilkan tamatan dan mutu pendidikan yang berkualitas dan berdedikasi
tinggi serta berdisiplin ilmu adalah pihak DU/DI (dunia usaha/dunia industri).
Pelajaran praktek yang didapatkan dari sekolah masih belum ada artinya jika para
siswa tidak dibekali/diberikan Praktek Kerja Lapangan seperti yang terjadi langsung di dunia
usaha/dunia industri. Kegiatan belajar seperti ini masih belum cukup untuk bisa menyiapkan
tenaga kerja yang professional dalam bidangnya. Oleh karena itu perlu adanya suatu kegiatan
belajar dalam bentuk lain di sekolah yang berbentuk Praktek Kerja Industri.
Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) merupakan sarana yang paling tepat bagi para
siswa untuk mengetahui dan mempraktekkan secara langsung bagaimana proses produksi
yang sedang berlangsung di sebuah industri dan juga sebagai tahapan awal untuk beradaptasi
sebelum nantinya para siswa bekerja setelah keluar dari sekolah. Dengan begitu, siswa
diharapkan dapat meningkatkan kegiatan belajarnya di sekolah dengan berpijak bahwa kalau
mereka nantinya bekerja di dunia usaha/dunia industri sudah betul-betul siap dan matang,
sebab para siswa lebih dahulu mendapatkan pengetahuan dan pengalaman tentangsituasi dan
kondisi pada saat melaksanakan Praktek Kerja Industri.
Tujuan
5
Manfaat
Bagi siswa
Bagi sekolah
Bagi perusahaan
6
4. Merupakan sarana penghubung antara intansi/ perusahaan dengan lembaga
pendidikan
5. Membantu tugas dari karyawan intansi atau perusahaan dalam bidang
akuntansi
Metode untuk mendapatkan data-data yang dibutuhkan dalam menyusun laporan kami
mengambil metode wawancara. Metode ini merupakan metode yang paling efektif dalam
mengumpulkan data-data yang diperlukan. Dengan metode ini penulis secara langsung
melakukan wawancara dengan pembimbing lapangan dan karyawan.
. Data-data yang diperoleh dengan metode ini antara lain :
1. Gambaran Umum Perusahaan
2. Struktur Organisasi Perusahaan
3. Bidang Usaha
4. Inventarisasi tentang alat-alat dan benda-benda yang di kerjakan di tempat Prakerin.
7
BAB IV : PELAKSANAAN PRAKERIN
Pada bab ini akan membahas waktu,tempat dan kegiatan laporan kegiatan prakerin
BAB V : PENUTUP
Berisikan kesimpulan dan saran selama pelaksanaan praktek kerja industri di pt barata
indonesia (persero)
Pelaksanaan kerja praktek dilaksanakan pada bagian SPI ( satuan pengawasan intern )
8
BAB II
9
Sejarah panjang PT. Barata Indonesia sebenarnya dimulai sejak zaman kolonial ketika
didirikan oleh seorang Belanda bernama Mr. Braat tahun 1924 sebagai NV Braat Machine-
fabriek dan Werf. Perusahaan ini didirikan dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan
perawatan pabrik gula, dan berkantor di daerah Krembangan yang pada perkembangannya
berpindah ke Jl. Ngagel 109 Surabaya.
10
Dengan Akte Notaris Mochamad Ali No. 29 tanggal 23 Nopember 1981 nama Barata
diubah menjadi PT Barata Indonesia (Persero) sampai sekarang.
Keprres No.44 tahun 1989, membuat perusahaan masuk dalam jajaran BUMNIS
bersama dengan 10 BUMN dibawah pengelolaan Badan Pengelola Industri Strategis (BPIS).
Berdasarkan Inpres No.15 tahun 1989 tanggal 6 Mei 1989 perusahaan dialihkan
dibawah pembinaan Menteri Negara Pendayagunaan Badan Usaha Milik Negara.Pada
tanggal 7 Agustus 1989 kepemilikian saham perusahaan pun dialihkan kepada PT Pakarya
Industri yang berubah nama penjadi PT.Bahan Pakarya Industri Strategis pada 1999.
Pada tahun 2003, adanya Peraturan Pemerintah (PP) No.52 tahun 2003 tentang
penyertaaan modal Negara RI ke dalam modal saham dan pembubaran BPIS dan sesuai
dengan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB), pada 31 Oktober 2003
diputuskan pengalihan saham PT Bahana Pakarya Industri Stategis (dalam likiuditas) dan
saham minoritas kepada Menteri Negara BUMN Republik Indonesia.
Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) pada tanggal 15 Desember 2016 dan tambahan
berita Negara RI no. 32 tanggal 5 Mei 2016, PT. Barata Indonesia (Persero) yang semula
Surabaya berubah menjadi Gresik.
Pada awal berdirinya, PT BARATA INDONESIA berpusat di Surabaya menempati
area seluas 6.7 Ha di Jalan Ngagel No. 109 yang mana dalam perkembangannya
dari waktu ke waktu telah menjadi wilayah pusat kota yang padat penduduk. Dengan
pertimbangan untuk pengembangan ke depan, di mana dibutuhkan ketersediaan
lahan yang lebih luas, BARATA melakukan relokasi kantor dan pabrik ke Gresik di
Jalan Veteran No 241 pada tahun 2005 dengan menempati lahan seluas 22 hektar.
Visi Perusahaan
Menjadi Perusahaan Yang Kuat, Sehat Dan Berdaya Saing Yang Berbasis Inovasi &
Teknologi Dalam Bidang Manufaktur, Enjinering & Konstruksi.
Misi Perusahaan
1. Memperkuat Kompetensi Manufaktur Dan Konstruksi Berbasis Enjinering.
11
2. Meningkatkan Tingkat Kandungan Dalam Negeri (TKDN) Tinggi Melalui
Kerjasama Strategis.
3. Memperkuat Bidang Usaha Pembangkit Listrik, Minyak & Gas, Material Handling
Equipment, Industri Agro & Hidromekanikal.
Struktur organisasi
12
Logo PT BARATA INDONESIA(PERSERO)
13
Secara umum, Pengendalian Intern merupakan bagian dari masing-masing sistem
yang dipergunakan sebagai prosedur dan pedoman pelaksanaan operasional
perusahaan atau organisasi tertentu.
Sedangkan Sistem Pengendalian Intern merupakan kumpulan dari pengendalian intern
yang terintegrasi, berhubungan dan saling mendukung satu dengan yang lainnya.
Di lingkungan perusahaan, pengendalian intern didifinisikan sebagai suatu proses yang
diberlakukan oleh pimpinan (dewan direksi) dan management secara keseluruhan, dirancang
untuk memberi suatu keyakinan akan tercapainya tujuan perusahaan yang secara umum
dibagi kedalam tiga kategori, yaitu :
Suatu pengendalian intern bisa dikatakan efektif apabila ketiga kategori tujuan
perusahaan tersebut dapat dicapai, yaitu dengan kondisi :
a) Direksi dan manajemen mendapat pemahan akan arah pencapain tujuan perusahaan,
dengan, meliputi pencapaian tujuan atau target perusahaan, termasuk juga kinerja,
tingkat profitabilitas, dan keamanan sumberdaya (asset) perusahaan.
b) Laporan Kuangan yang dipublikasikan adalah handal dan dapat dipercaya, yang
meliputi laporan segmen maupun interim.
c) Prosedur dan peraturan yang telah ditetapkan oleh perusahaan sudah taati dan dipatuhi
dengan semestinya.
14
Menampung kebutuhan perusahaan di dalam mengidentifikasi, mengambil,
dan mengkomukasikan informasi-informasi kepada pihak yang tepat agar mereka
mampu melaksanakan tanggung jawab mereka. Di dalam perusahaan (organisasi),
Sistem informasi merupakan kunci dari komponen pengendalian ini. Informasi
internal maupun kejadian eksternal, aktifitas, dan kondisi maupun prasyarat
hendaknya dikomunikasikan agar manajemen memperoleh informasi mengenai
keputusan-keputusan bisnis yang harus diambil, dan untuk tujuan pelaporan eksternal.
5. Pengawasan
Pengendalian intern seharusnya diawasi oleh manajemen dan personil di
dalam perusahaan. Ini merupakan kerangka kerja yang diasosiasikan dengan fungsi
internal audit di dalam perusahaan (organisasi), juga dipandang sebagai pengawasan
seperti aktifitas umum manajemen dan aktivitas supervise. Adalah penting bahwa
defisiensi pengendalian intern hendaknya dilaporkan ke atas. Dan pemborosan yang
serius seharusnya dilaporkan kepada manajemen puncak dan dewan direksi.
Kelima komponen ini terkait satu dengan yang lainnya, sehingga dapat memberikan
kinerja sistem yang terintegrasi yang dapat merespon perubahan kondisi secara dinamis.
Sistem Pengendalian Internal terjalin dengan aktifitas opersional perusahaan, dana akan lebih
efektif apabila pengendalian dibangun ke dalam infrastruktur perusahaan, untuk kemudian
menjadi bagian yang paling esensial dari perusahaan (organisasi).
15
BAB III
LANDASAN TEORI
3.1 Akuntansi
Penggunaan pengetahuan ilmiah dalam suatu wilayah negara untuk menyediakan informasi
keuangan dalam rangka mencapai tujuan sosial dan ekonomik. Perekayasaan pelaporan
keuangan dalam suatu masyarakat (negara) dalam rangka pencapaian tujuan Negara.
Informasi akuntansi keuangan menunjukkan kondisi keuangan dan hasil usaha suatu
perusahaan yg digunakan oleh para pemakai sesuai dgn kepentingan masing-masing.
Laporan keuangan adalah suatu penyajian terstruktur dari posisi keuangan dan kinerja
keuangan suatu entitas.
16
pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian;
kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik
arus kas
Bagi Investor. Penanam modal berisiko dan penasihat mereka berkepentingan dengan risiko
yang melekat serta hasil pengembangan dari investasi yang mereka lakukan. Mereka
membutuhkan informasi untuk membantu menentukan apakah harus membeli, menahan atau
menjual investasi tersebut. Pemegang saham juga tertarik pada informasi yang
memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan untuk membayar dividen.
Bagi Karyawan. Karyawan dan kelompok-kelompok yang mewakili mereka tertarik pada
informasi mengenai stabilitas dan profitabilitas perusahaan. Mereka juga tertarik dengan
informasi yang memungkinkan mereka untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
memberikan balas jasa, manfaat pensiun, dan kesempatan kerja.
Pemberi pinjaman. Pemberi pinjaman tertarik dengan informasi keuangan yang
memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah pinjaman serta bunganya dapat dibayar
pada saat jatuh tempo.
Bagi Pemasok dan kreditor usaha lainnya. Pemasok dan kreditor usaha lainnya tertarik
dengan informasi yang memungkinkan mereka untuk memutuskan apakah jumlah yang
terhutang akan dibayar pada saat jatuh tempo. Kreditor usaha berkepentingan pada
perusahaan dalam tenggang waktu yang lebih pendek daripada pemberi pinjaman kecuali
kalau sebagai pelanggan utama mereka tergantung pada kelangsungan hidup perusahaan.
Bagi Pemerintah. Pemerintah dan berbagai lembaga yang berada di bawah kekuasaannya
berkepentingan dengan alokasi sumber daya dan karena itu berkepentingan dengan aktivitas
perusahaan. Mereka juga membutuhkan informasi untuk mengatur aktivitas perusahaan,
menetapkan kebijakan pajak dan sebagai dasar untuk menyusun statistik pendapatan nasional
dan statistik lainnya.
Bidang Akuntansi
Bidang – bidang akuntansi diantaranya adalah:
17
1. Akuntansi Keuangan (Financial Accounting)
Bidang ini berkaitan dengan akuntansi untuk suatu unit ekonomi secara keseluruhan. Bidang
ini berhubungan dengan pelaporan keuangan untuk pihak-pihak di luar perusahaan. Laporan
yang dihasilkan bersifat serba guna (general purpose). Akuntansi Keuangan adalah bidang
akuntansi yang kegiatannya meliputi pencatatan kegiatan finansial yang bertujuan untuk
dapat menyajikan laporan keuangan yang meliputi neraca, laporan laba rugi dan laporan
perubahan modal atau laporan laba ditahan selama jangka waktu tertentu. Laporan keuangan
ini dapat dimanfaatkan oleh pihak- pihak yang membutuhkan sebagai informasi guna
pengambilan keputusan dan kebijakan yang rasional dan relevan.
Bidang ini menekankan pada penetapan dan kontrol atas biaya. Akuntansi biaya telah
mengarahkan pada penetapan biaya berdasarkan aktivitas (activity based costing). Fungsi
utama akuntansi biaya adalah mengumpulkan dan menganalisis data mengenai biaya, baik
biaya yang telah maupun yang akan terjadi.
5. Akuntansi Perpajakan
Perpajakan adalah bidang akuntansi yang menekankan pada masalah pajak yang harus
dibayar oleh perusahaan atau perseorangan kepada pemerintah. Dalam perpajakan akan
dibahas tentang hukum-hukum dan perhitungan-perhtiungannya dalam usaha menetapkan
besamya pajak tersebut.
18
6. Peranggaran (Budgeting)
Peranggaran adalah bidang Akuntansi yang melakukan kegiatannya dengan menyusun
anggaran, baik pendapatan maupun biaya atas dasar. pedoman-pedoman tertentu maupun
standar dari suatu badan. Anggaran merupakan pedoman bagi perusahaan, perorangan atau
pemerintah dalam melakukan kegiatan finansialnya di masa yang akan datang.
9.Akuntansi Pendidikan
Akuntansi Pendidikan adalah bidang akuntansi berupa pelayanan pendidikan akuntansi
kepada masyarakat melalui berbagai lembaga pendidik yang ada agar menghasilkan para
akuntan terampil dan professional.
Profesi Akuntansi
Bidang profesi akuntan dapat digolongkan menjadi beberapa yaitu:
1. Akuntan Publik
2. Akuntan Swasta
3. Akuntan Pemerintah
4. Akuntan Pendidik
19
a. Pihak intern
1. Perencanaan : berdasarkan informasi ekonomi yang tepat,dapat disusun
rencana kerja yang baik untuk pelaksanaan kegiatan tahap berikutnya
2. Pengendalian : berdasarkan rencana dan penerapan system akuntansi yang
baik,dapat dikontrol atau dinilai jalannya kegiatan perusahaan
3. Pertanggung jawaban : setelah diadakan pencatatan terhadap semua transaksi
dan kejadian,pada akhir periode disusun laporan keuangan untuk disampaikan
kepada pemilik atau pihak ekstern lain untuk mendapatkan penilaian .
b. Pihak ekstern
Akuntansi digunakan sebagai alat bantu untuk mengambil keputusan ekonomi bagi
pihak yang memerlukan.
BAB V
PELAKSANAAN PRAKERIN
20
Unit kerja : bagian SPI (satuan pengawasan intern)
21
utama lantai 3
22
mempelajari laporan posisi
persediaan workshop 1
23
Rabu/28 Bagian SPI mitting
februari 2018 (LANTAI 3) scane data
mengelola panjar kontruksi
ngentry data check permintaan
pembayaran cor
mengantarkan surat ke SDM
ngentry data check penerbitan faktur
& invoice
24
maret 2018 (LANTAI 3) membuat odner
scane data
25
kamis /22 Bagian SPI mitting
maret 2018 (LANTAI 3) scane data
fotocopy data
mengantarkan memo ke bka
print data
26
Selasa / 3 Bagian SPI metting
april 2018 (LANTAI 3) fotocopy spk
menginput data kedalam kertas kerja
pemeriksaan
27
Jum’at / 13 Bagian SPI memasukkan msjo januari & februari
april 2018 (LANTAI 3) 2018 ke kkp
mengekspor database bulanan
28
ngentry data daftar penjualan 2017
kopkar “LS”
29
Bab V
Penutup
5.1 kesimpulan
Setelah melaksanakan kegiatan Prakerin ini, sangat banyak pengalaman dan ilmu
pengetahuan yang kami dapatkan. Jika di sekolah kita diajarkan bermacam-macam teori
kejuruan, maka ketika prakerin, teori itu akan digunakan sebagai dasar dalam melaksanakan
suatu kegiatan (Praktek). Pada intinya, kegiatan Prakerin sangat berguna untuk
mengembangkan apa yang diajarkan di sekolah. Prakerin bisa disebut sebagai pelengkap dan
proses pematangan atau pemantapan kelak saat sudah berkecimpung dalam dunia kerja.
5.2 saran
Bagi siswa atau siswi yang melakukan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) saran
yang paling penting adalah menjaga nama baik sekolah di mana perusahaan tempat di
laksanakan kegiatan Praktek Kerja Industri (PRAKERIN) dan mematuhi peraturan yang ada
di perusahaan.
Bagi sekolah sebaiknya siswa atau siswi yang akan diterjunkan ke perusahaan untuk
mengikuti PRAKERINdibekali terlebih dahulu mengenai pekerjaan yang akan dilakukan
dalam perusahaan, sehingga siswa atau siswimerasa siap baik secara mental maupun fisiknya.
30