Anda di halaman 1dari 33

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Praktik Kerja Lapangan (PKL) adalah salah satu bentuk implementasi secara
sistematis dan sikron antara program pendidikan di sekolah atau kampus dengan
program penguasaan keahlian tertentu. Melalui praktek kerja lapangan yang
dilakukan siswa dapat diperoleh pengalaman praktis di dunia kerja serta dapat
melakukan pengkajian terhadap penerapan keilmuan dan teori yang diperoleh siswa
selama proses pembelajaran di sekolah. Dengan mengikuti program Praktik Kerja
Lapangan (PKL), siswa diharapkan dapat lebih mengenal, mengetahui dan berlatih
menganalisis kondisi lingkungan dunia kerja yang ada sebagai upaya untuk
mempersiapkan diri dalam memasuki dunia kerja tersebut. Praktek Kerja Lapangan
(PKL) merupakan kegiatan pemagangan bagi siswa di dunia kerja di berbagai
bidang dan merupakan jurusan yang wajib untuk ditempuh oleh seluruh siswa
SMKN 1 Gedong tataan. Praktik Kerja Lapangan (PKL) merupakan salah satu
kegiatan yang wajib bagi Siswa SMKN 1 Gedong Tataan. Tujuan kegiatan tersebut
untuk memberikan gambaran yang lebih komprehensif kepada siswa secara nyata
mengenai dunia kerja sekaligus memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengaplikasikan teori yang telah mereka dapatkan.

1.2 Tujuan PKL


Adapun tujuan dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) yaitu
menumbuhkan dan meningkatkan sikap profesional yang diperlukan siswa/i untuk
memasuki dunia usaha, meluaskan wawasan dan pandangan siswa/i terhadap
jenis-jenis pekerjaan pada tempat dimana siswa/i melaksanakan Praktik Kerja
Lapangan (PKL) dan meningkatkan daya kreasi dan produktivitas terhadap
siswa/i sebagai persiapan menghadapi dunia kerja.

1
1.3 Manfaat PKL
Dari pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini, diharapkan siswa
mendapatkan manfaat sebagai berikut :
1. Manfaat Bagi Siswa:
A. Siswa dapat mengidentifikasi minat dan bakat mereka, serta mendapatkan
gambaran tentang berbagai jalur karier yang mungkin sesuai dengan latar
belakang pendidikan mereka.
B. Siswa dapat meningkatkan dan memantapkan sikap professional untuk
masuk ke lapangan pekerjaan yang sebenarnya.
C. Siswa mendapatkan pengalaman praktis di dunia kerja, membantu mereka
memahami secara lebih mendalam bagaimana teori yang dipelajari di kelas
diterapkan dalam konteks pekerjaan sehari-hari.

2. Manfaat Bagi SMKN 1 Gedong Tataan:


A. Melalui PKL, SMKN 1 Gedong Tataan dapat membangun hubungan yang
erat dengan berbagai industri dan perusahaan. Kemitraan ini dapat
membuka peluang kolaborasi lebih lanjut, seperti penelitian bersama atau
program pengembangan sumber daya manusia.
B. PKL membantu SMKN 1 Gedong Tataan untuk menyelaraskan kurikulum
dengan kebutuhan dunia kerja, memastikan bahwa siswa memperoleh
keterampilan praktis dan pengetahuan yang relevan.
C. Keterlibatan aktif dalam menyelenggarakan PKL dapat memberikan nilai
tambah pada proses akreditasi jurusan/kejuruan, menunjukkan
keterlibatan SMKN 1 Gedong Tataan dalam mempersiapkan siswa untuk
karier mereka.

3. Manfaat Bagi Perusahaan :


A. PKL dapat berfungsi sebagai saluran rekrutmen potensial. Perusahaan
dapat mengidentifikasi dan menilai siswa yang memiliki keterampilan dan
bakat sesuai dengan kebutuhan organisasi.

2
B. PKL dapat membantu perusahaan untuk mengatasi kekurangan sumber
daya manusia pada proyek-proyek tertentu, khususnya yang membutuhkan
keterampilan spesifik.

1.4 Tempat PKL


Nama Perusahaan : PT. Indonesia Trans Network (ITN)

Jenis Lembaga : Perusahaan Swasta

Alamat : Jl. Pulau Morotai No.28, Gn. Sulah, Kec.Sukarame

Gambar 1.1 Maps/Lokasi Tempat Pelaksanaan pkl

3
1.5 Jadwal Pelaksanaan PKL

Gambar 1.2 Jadwal PKL

Kegiatan Praktik Kerja Lapangan (PKL) dilaksanakan pada semester ganjil yang
berlangsung selama 4 bulan lebih mulai dari tanggal 1 agustus 2023 sampai 15
desember 2023. Jam kerja pelaksanaan pada Indonesia Trans Network (ITN)
Provinsi Lampung yaitu setiap hari senin dan jum’at 8.00 sampai 17.00 sedangkan
untuk hari sabtu Dan minggu ada jadwal piket yang dilaksanakan secara bergantian.
Untuk pakaian yang digunakan sesuai kesepakatan yaitu baju yang berkerah dan
celana panjang serta memakai sepatu dan waktu penyusunan laporan Praktek Kerja
Lapangan (PKL) adalah selama 40 hari kerja terhitung dari keluarnya surat
keputusan mulai dari tanggal 12 november 2018 sampai 05 januari 2019.

BAB II

4
TINJAUAN UMUM TEMPAT PKL

2.1 Sejarah Perusahaan Indonesia Trans Network


Nama PT Indonesia Trans Network merupakan salah satu internet service provider
(ISP) asal Lampung. Unit bisnis utama dari perusahaan kami adalah perdagangan
jasa internet, aktivitas telekomunikasi, konsultan IT, pembuatan aplikasi. Solusi
konektivitas kelas dunia yang kuat didukung oleh layanan MPLS global tepercaya.
Intercity koneksi pilihan MPLS untuk perusahaan anda. Ucapkan selamat tinggal
pada kecepatan internet yang membuat frustrasi. dengan internet terbaik dari ITN
Anda dapat menikmati koneksi yang lancar dan cepat yang disesuaikan hanya untuk
Anda! Sistem prioritas lalu lintas kami yang fleksibel memastikan Anda
mendapatkan performa terbaik setiap saat, tanpa batas kecepatan. Baik Anda sedang
streaming, bermain game, mengunduh konten, atau sekadar menjelajah online,
jaringan kami dirancang untuk memberi Anda pengalaman terbaik dalam dunia
digital. Koneksi internet terbaik yang dapat Anda temukan, lupakan buffering dan
kelambatan! Dengan jaringan internet ITN, Anda dapat menikmati kecepatan yang
sangat cepat tanpa kompromi. Sistem prioritas lalu lintas kami yang fleksibel
memastikan bahwa Anda selalu mendapatkan hasil maksimal dari kami, dan Anda
tidak perlu khawatir tentang batas kecepatan. Apakah Anda mencari internet MPLS
domestik atau internasional, kami menawarkan jaringan yang paling andal dan
terukur di industri ini. Dengan Intercity, Anda mendapatkan solusi konektivitas
kelas dunia yang tangguh dan didukung oleh MPLS global yang terpercaya.

5
Gambar 2.1 Logo PT. INDONESIA TRANS NETWORK

1. Visi Perusahaan : “Menjadi Perusahaan Jasa Koneksi Internet Terbaik.”


2. Misi Perusahaan :
A. Memeratakan jaringan koneksi internet ke seluruh pelosok daerah.
B. Meningkatkan kompetensi sumber daya manusia bidang komunikasi
dan informatika secara profesional.
C. Meningkatkan kualitas layanan komunikasi dan Informasi kepada
masyarakat dalam rangka mewujudkan masyarakat berbudaya

informasi.

2.2 Struktur Organisasi

Gambar 2.2 Struktur Organisasi

6
2.3 Lokasi Kantor PT. INDONESIA TRANS NETWORK

Gambar 2.3 Map/lokasi Kantor Pusat/Utama

2.4 Deskripsi Pekerjaan


A. Direktor
1. Memimpin dan bertanggung jawab menjalankan perusahaan.
2. Bertanggung jawab terhadap kerugian yang mungkin dihadapi
perusahaan, pun bertanggung jawab terhadap keuntungan perusahaan.
3. Menentukan, merumuskan, dan memutuskan sebuah kebijakan dalam
perusahaan.
4. Merencanakan, mengembangkan dan mengelola berbagai sumber pendapatan
dan pembelanjaan kekayaan milik perusahaan.

B. Manager Oprasional
Manajer operasional adalah posisi atau jabatan di sebuah perusahaan yang
bertanggung jawab dalam upaya meningkatkan kinerja organisasi dan mengelola
potensi risiko agar bisa ditekan dan tidak terjadi. Tugas manajer operasional
cukup luas cakupannya karena bertanggung jawab terhadap kegiatan manajerial,
produktivitas, hingga melakukan kontrol terhadap efektivitas dan efisiensi yang
sejalan dengan kebijakan di perusahaan.

7
C. Koordinator Teknisi
Mengkordinasi kegiatan teknisi saat bekerja dan mengatur jadwal kerja dari
teknisi

D. Network Operation Center (NOC)


1. Menganalisis masalah jaringan untuk menyarankan tindakan korektif.
2. Melakukan pemecahan masalah yang muncul dan mengambil tindakan
dengan proses eskalasi sesuai SOP yang ditentukan perusahaan.
3. Mengelola spesifikasi layanan untuk memenuhi target SLA yang ditetapkan.
4. Mengelola komunikasi pelanggan dengan memberikan arahan-arahan
kepada divisi Helpdesk.
5. Memberikan bantuan atas masalah yang muncul dalam manajemen tiket.
6. Melaporkan tugas dan membuat pengumuman resmi pada atas eskalasi
masalah dan langkah yang diambil untuk memecahkan masalah tersebut.

E. Teknisi:
1. Instal modem 7. Maintenance Jaringan
2. Instal cctv 8. Sweping/Perapihan Kabel
3. Penambahan/Instal Alat di POP 9. Maintenance di POP
4. Instal ODP 10. Replace alat di POP
5. Instal JB 11. Maintenance CCTV
6. Upgrade ODP

8
BAB III PEMBAHASAN

Selama melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT Indonesia Trans


Network (ITN) Provinsi Lampung penulis ditempatkan pada bagian bagian teknisi.
Bagian Teknisi memiliki 2 bagian tugas dan kegiatan yang dilakukan yaitu teknisi
jalur dan korporat, penulis bertugas membantu kegiatan sehari-hari dibagian
tersebut. Adapun bidang pekerjaan yang dilakukan selama melaksanakan Praktik
Kerja Lapangan (PKL) sebagai berikut:

1. Pemasangan OLT di POP Kedondong


2. Pemasangan Sfp di POP Kedondong
3. Install Optical Distribution Point (ODP) dan Spliter
4. Install Modem Wifi (Huawei)
5. Perapihan Jalur Kabel Fiber Optik

3.1 Mengenal Optical Line Terminator (OLT)


A. Pengertian OLT (Optical Line Terminal
OLT atau kependekan dari Optical Line Terminal adalah perangkat keras titik
akhir (endpoint) dalam jaringan optik pasif atau passive optical network (PON).
OLT memiliki keterkaitan dengan Fiber to the Home (FTTH). Apa yang
dimaksud dengan FTTH? Fiber to the Home (FTTH) yang juga disebut sebagai
Fiber to the Premises (FTTP) adalah pemasangan dan penggunaan serat optik
dari titik pusat langsung ke bangunan individu seperti tempat tinggal, gedung
apartemen, dan bisnis untuk menyediakan akses internet berkecepatan tinggi
yang belum pernah terjadi sebelumnya. Di jaringan telekomunikasi yang kini
semakin maju dan canggih, Jadi dalam pengoperasian FTTH menggunakan
jaringan optic pasif karena biayanya lebih terjangkau tapi dengan kinerja tinggi
yang dapat membantu menghemat sejumlah uang pada biaya serat (fiber).

9
Lalu apa keterkaitan antara OLT dengan FTTH? Sistem Gigabit Passive Optical
Network (GPON) pada umumnya terdapat Optical Line Terminal (OLT) yang
ada di kantor pusat penyedia layanan. OLT memainkan peran penting dalam
kinerja koneksi jaringan secara keseluruhan sebagai salah satu komponen yang
sangat dibutuhkan PON.

OLT sendiri berisi router gateway (GWR), Central Processing Unit (CPU), kartu
uplink voice gateway (VGW), passive optical network cards yang dapat
mengirimkan sinyal data kepada pengguna pada 1490 nanometer (nm). Sinyal
tersebut dapat melayani hingga 128 ONT yang berkisar hingga 12.5 mil dengan
menggunakan pembagi optik (optical splitters).

B. Fungsi dari OLT (Optical Line Terminator) terbagi menjadi


dua yaitu:
1. Mengubah sinyal standar yang digunakan oleh penyedia FiOS ke frekuensi
dan framing yang digunakan oleh sistem PON (Passive Optical Network)

2. Mengkoordinasi multiplexing antara perangkat konversi di terminal jaringan


optic (OLT) yang terletak di lokasi pelanggan.

10
Gambar 3.1 OLT (Optical Lane Terminator)

C. SETING OLT HSGQ AGAR BISA DI AKSES DI JARINGAN LOKAL

1. Setting IP komputer Atau Laptop


server silahkan Setting IP komputer secara manual menjadi 192.168.100.xx
silahkan xx di ganti dengan angka 2 sampai 254 silahkan tentukan sendiri yang
terpenting ada di range itu, agar komputer dan OLT satu segmen

2. Nyalakan OLT HSGQ Dan Hubungkan Ke OLT


Setelah komputer sudah di setting IP secara manual silahkan sekarang
hubungkan kabel LAN ke OLT langsung pada Port NMS yang sudah tersedia
pada OLT HSGQ

11
3. Cek Koneksi Antara OLT Dan Komputer

Sebelum kita melakukan setting alangkah baiknya kita melakukan uji ping ke
OLT, yang mana tujuannya agar kita mengetahui apakah komputer dan OLT
sudah dapat saling berkomunikasi dengan cara Ping ke IP OLT yaitu
192.168.100.1 → caranya silahkan tekan window + r kemudian ketikan
192.168.100.1 -t

Gambar 3.2

jika hasilnya seperti di bawah ini artinya komputer sudah dapat berkomunikasi
dengan OLT yang artinya kita dapat melanjutkan konfigurasi pada OLT

Gambar 3.3

12
4. Akses Webgui Management OLT HSGQ

Langkah selanjutnya silahkan buka web browser seperti chrome atau mozilla
firefox pada komputer anda, silahkan isikan pada adress bar alamat IP OLT
HSGQ yaitu 192.168.100.1 masukan username : root password : admin

Gambar 3.4

Berikan Akses Internet Pada OLT + VLAN Management


Langkah selanjutnya kita akan buatkan 1 buah VLAN tag untuk memberikan
akses internet pada OLT apalagi jika teman-teman akan menggunakan HSGQ
Cloud tentu saja akses internet pada HSGQ wajib ada, sekaligus kita akan
berikan IP Management pada OLT HSGQ kita agar nanti kita bisa meremote
OLT HSGQ tanpa report lagi menggunakan NMS port karena nanti akan bisa di
akses melalui jaringan lokal yang kita miliki

13
5. Buat 1 VLAN Pada Mikrotik Serta Berikan IP Address Pada
VLAN
Di sini saya membuat VLAN 55 dengan nama vlan55 – Management OLT
supaya mempermudah pengenalan pada Mikrotik saya, letakan vlan baru
tersebut berada di bawah interface jalur distribusi yang akan di berikan ke OLT
HSGQ nanti di sini saya letakan di bawah Bridge_OLT silahkan sesuaikan sesuai
dengan konfigurasi yang teman-teman miliki. tidak lupa berikan pula IP Address
pada VLAN tersebut karena di sini saya membuat vlan55 maka saya
memberikan IP 192.168.55.1 agar vlan tersebut gampang di ingat IP nya

Gambar 3.5

Buat VLAN Management Untuk OLT HSGQ Di Mikrotik

Gambar 3.6

14
6. BUAT VLAN pada OLT HSGQ
vlan55 yang sudah kita buat tadi tentu saja tidak akan berjalan dan sinkron dengan
OLT karena pada OLT pun harus di buat VLAN tag pada jalur masuk Mikrotik.
Klik menu VLAN → VLAN list → Create VLAN pada VLAN ID silahkan isi 55
kemudian pada bagian tagged silahkan ceklist GE berapa yang nantinya akan di isi
jalur dari mikrotik, akan tetapi saya sarankan klik all saja supaya semua ge dapat di
akses dan memudahkan kita nanti kalo memang mau pindah2 port GE pada OLT
HSGQ

Gambar 3.7

Gambar 3.8

15
Sampai di sini kita sudah melakukan perubahan pada OLT HSGQ kita namun di
sini konfigurasi yang sudah kita kerjakan yakni membuat vlan pada OLT belum
tersimpan, dan jika tiba2 OLT mati maka settingan VLAN55 yang baru saja kita
buat tentunya akan hilang oleh sebab itu rekan-rekan perlu mambaca dulu poin di
bawah ini

7. Pasang IP pada VLAN55 Yang Sudah Kita Buat Tadi


Pada OLT HSGQ

Setelah menambahkan Vlan55 tentu saja VLAN ini harus di berikan IP address pula,
tentunya 1 segment seperti yang di lakukan pada VLAN 55 di mikrotik caranya :
Masuk ke menu Advanced setting → System → Network interface → Add
Inbounce Interface → Type: Ipv4 IP Address: 192.168.55.2 karena saya
menggunakan IP address 55.1 pada Mikrotik maka pada VLAN55 di OLT saya
mengisikan 55.2 dan itu bebas Sesuaikan dengan konfigurasi teman-teman
IP Mask: 255.255.255.0 VLAN: 55 → ini juga sesuaikan dengan VLAN id yang
teman-teman buat.

Gambar 3.9

16
8. Setting Gateway Dan DNS OLT HSGQ Supaya VLAN Tadi
Mendapat Gateway Dan DNS Sehingga Langsung Dapat
Terhubung Ke Jaringan Internet

Masuk ke menu Advanced setting → System → Network interface → klik


Default route Default Route : 192.168.55.1 sesuaikan dengan IP address yang
teman-teman buat, di sini saya 55.1

Gambar 3.10
Isi pula DNS disini sayang menggunakan DNS google Advenced Setting →
System→ Network Interface→Klik bagian seting pada bagian DNS
DNS: Primary DNS: 8.8.8.8 Secondary DNS: 8.8.4.4

Gambar 3.11

17
Sampai di sini OLT seharusnya sudah dapat di akses melalui jaringan lokal anda,
untuk mengujinya silahkan hubungkan kabel LAN dari mikrotik ke salah 1 ge kita
yang sejak awal kita setting (ceklist), akses adress 192.168.55.2 pada web browser
dan jika di ping melalui terminal mikrotik maka akan tampil seperti gambar di
bawah ini.

Gambar 3.12

18
3.2 Mengenal Sfp (Small Form-Faktor Plauggable)
A. Pengertian Sfp (Small Form-Faktor Plauggable)
Modul SFP (Small Form-factor Pluggable) merupakan perangkat yang mampu
mengubah sinyal elektrik menjadi sinyal optik. Perangkat ini disebut juga “mini-
GBIC”, sebab ukurannya yang lebih kecil serta bisa menggantikan transceiver
GBIC. Modul SFP digunakan di berbagai jaringan koneksi serat optik, seperti
sakelar, PON, SONET, router, switch, dan lain sebagainya. Selain perawatannya
yang cukup mudah, Modul SFP banyak dicari oleh pengguna karena sangat
fleksibel.

B. Fungsi Sfp:
Seperti yang disebutkan di paragraf sebelumnya, fungsi utama Modul SFP
adalah sebagai media antar server. Dengan kata lain, perangkat ini dapat
menghubungkan router server yang jaraknya cukup jauh untuk mengirimkan
transmisi paket data melalui gelombang cahaya. Implementasi dari Modul SFP
pun dapat di sesuaikan dengan kebutuhan. Cara kerja komponen ini yaitu ketika
perangkat SFP Port saling terhubung, akan terjadi transfer data dalam kecepatan
dan jarak tertentu. Perangkat yang Anda miliki harus kompartibel dengan Modul
SFP. Untuk jaraknya pun bervariasi, tergantung dari kecepatan transfer data yang
diinginkan user, minimal sistem Anda berada dalam lingkungan yang compact
(jarak 100 meter)

Gambar 3.13 Sfp Small Form-Fakto Plauggable)

19
3.3 Instal Optical Distribution Point (ODP) Dan Spliter
Optical Distribution Point (ODP) adalah titik distribusi optik yang digunakan dalam
infrastruktur jaringan serat optik. Ini adalah tempat di mana serat optik dari pusat
data atau pemancar inti dikoneksikan dengan serat yang menuju pelanggan atau
tempat tujuan lainnya. Fungsi utama dari Optical Distribution Point adalah
mendistribusikan sinyal optik dari satu lokasi ke lokasi lain dalam jaringan serat
optik. Dan biasanya di dalam Optical Distrribution Point (ODP) terdapat spliter
fiber optik yang memiliki tujuaan untuk menjadi perangkat pasif dalam jaringan
serat optik yang digunakan untuk membagi atau memisahkan sinyal optik dari satu
jalur serat menjadi beberapa jalur serat. Ini memungkinkan transmisi data optik
untuk dibagi dan didistribusikan ke beberapa lokasi atau perangkat.

Gambar 3.14 ODP Gambar 3.15 Spliter

20
1. Fungsi Dari Optical Distribution Point (ODP):
ODP berperan dalam mendistribusikan sinyal optik dari pusat data atau sumber
inti ke berbagai lokasi dalam jaringan. Ini bisa mencakup pengiriman sinyal
optik ke gedung, kampus, atau area tertentu dalam infrastruktur jaringan.

A. Titik Koneksi:
ODP adalah tempat di mana serat-serat optik dari berbagai arah atau cabang
jaringan terhubung. Ini mencakup penyambungan dan distribusi serat-serat
optik yang datang dari berbagai arah atau bagian dalam jaringan.

B. Manajemen Dan Proteksi Serat Optik:


ODP juga berfungsi sebagai titik manajemen serat optik dan dapat menyediakan
perlindungan fisik untuk serat-serat tersebut. Ini melibatkan penyusunan serat
optik dan perlindungan terhadap kerusakan mekanis atau lingkungan.

C. Keandalan dan Ketahanan:


Seperti infrastruktur jaringan lainnya, ODP dirancang untuk memiliki
keandalan dan ketahanan yang tinggi. Ini penting untuk memastikan kelancaran
operasi jaringan dan untuk melindungi serat optik dari gangguan atau
kerusakan.

D. Penting Dalam Jaringan Serat Optik:

Dalam jaringan serat optik yang kompleks, ODP memiliki peran strategis dalam
memastikan bahwa sinyal optik dapat didistribusikan dengan efisien dan dapat
diakses oleh berbagai bagian jaringan.

21
E. Fungsi Dari Spliter:

Fungsi Dasar: Splitter berfungsi untuk membagi daya sinyal optik dari satu
sumber ke beberapa saluran atau cabang. Splitter ini dapat bekerja dalam
berbagai rasio pembagian, seperti 1:2, 1:4, 1:8, 1:16, dan seterusnya.

F. Pasif:
Splitter fiber optik adalah perangkat pasif, yang berarti tidak memerlukan daya
listrik eksternal untuk beroperasi. Ini berbeda dari repeater atau amplifier yang
memerlukan daya tambahan.

G. Aplikasi PON (Passive Optical Network):

Salah satu aplikasi utama splitter fiber optik adalah dalam jaringan PON, di
mana sinyal optik dari OLT (Optical Line Terminal) dibagi menjadi beberapa
jalur untuk melayani beberapa pelanggan.

H. Berbagai Tipe:

Ada beberapa jenis splitter, termasuk splitter bintang (star), splitter pohon (tree),
dan splitter cakram (disc). Masing-masing tipe memiliki karakteristik dan
kegunaan yang berbeda tergantung pada desain jaringan dan kebutuhan
distribusi sinyal.

I. Loss Dan Efisiensi:


Meskipun membagi sinyal optik, splitter dapat menyebabkan kehilangan daya
(loss). Oleh karena itu, pemilihan splitter dan perencanaan jaringan yang tepat
diperlukan untuk memastikan efisiensi dan kinerja yang optimal.

22
J. Manajemen Jaringan:

Splitter dapat digunakan untuk mempermudah manajemen jaringan,


memungkinkan distribusi sinyal optik ke berbagai lokasi tanpa perlu
menggunakan serat terpisah untuk setiap tujuan.

Gambar 3.16 Instalasi ODP dan Spliter

23
3.4 Install Modem
PT Indonesia Trans Network juga melayani Install modem untuk internet rumahan
dan korporat di sini saya biasanya di tugaskan untuk ikut teknisi untuk menginstal
modem ke perusahaan atau korporat, PT Indonesia Trans Network (ITN) menerima
pekerjaan untuk maintenance dan raplace modem selain itu untuk pelanggan yang
ingin memasang internet tapi belum ada jalur kabel di perusahaanya PT Indonesia
Trans Network (ITN) bisa juga menarikan kabel Fiber Optik Dari Optical
Distribution Point (ODP) terdekat ke lokasi pelanggan tempat mau diiinstalnya
modem

Gambar 3.17 Penarikan Kabel Gambar 3.18 Aktivasi Modem Wifi

24
Proses Instalasi modem baisanya di lakuakan pertim satu tim terdiri dari 2 orang
beda hal dengan penarikan kabel Fiber Optik ke rumah pelanggan kadang
mebutuhkan lebih dari 2 orang tergantung medan yang di tempuh. Lalu setelah
proses penarikan kabel Fiber Optik dan Instalasi modem selesai masuk ke tahapan
setting modem agar modem memiliki koneksi internet ada beberapa lanngkah
pertama buka browser chrome dan masukan alamat ip 192.168.100.1 dan masukan
user name password Huawei masukan telecomadmin sebagai username dan
admintelecom sebagai password jika baru pertama kali login, Setelah itu ada
beberapa settingan yang harus di atur agar modem mendapatkan koneksi internet

Gambar 3.19 Proses Setting Di Modem Huawei

25
3.5 Perapihan Jalur Kabel Fiber Optik
Kegiatan yang rutin dilakukan 1kali dalam seminggu oleh beberapa provaider
internet di bandara lampung yaitu PT ITN, PT QNN, PT FASTNET, PT
INDIHOME dan masih banyak beberapa provaider yang ikut dalam kegiatan ini,
Kegiatan yang biasa di lakukan di sepanjang jalan rycudu ini bertujuaan untuk
merapikan jalur kabel fiber optik yang berantakan dan bisa membahayakan di
sepanjang jalan rycudu.

Gambar 3.20 Foto Kegiatan Perabihan Menggunakan Alat Dan Tangga

Kegiatan yang di lakukan tentunya mengutamakan keselamatan mulai dari


penggunaan rompi, helm untuk mengutamakan keselamatan dan biasanya kegiatan
ini dilakukan dengan 2 cara yaitu menggunakan alat cable tie machine dan
menggunakan tangga dengan mengikat kebel secara manual.

26
3.6 Kendala Yang Dihadapi
Dalam melakukan suatu pekerjaan di PT Indonesia Trans Network kita harus
mengetahui terlebih dahulu sistem dan cara kerja dari Instansi atau perusahaan
tersebut agar kita dapat bekerja lebih terarah dan maksimal.

A. Adapun kendala yang dihadapin penulis selama PKL :

1. Kendala tentang medan yang dihadapi saat melakukan penginstalan jaringan


kabel fiber optik, kendala di lapangan seperti pohon yang mengganggu jalur
kabel fiber optik, tidak adanya tempat utuk menambat kabel fiber optik.

2. Saat melakukan kegiatan pengistalan jaringan kabel fiber


optik terkadang faktor cuaca juga menjadi penghambat, seperti bilaterjadi hujan
secara tiba-tiba.

3. faktor waktu menjadi masalah berikutnya, jika melakukan penginstalan modem


di kantor pemerintahan waktu menjadi masalah kerena sebagiaan besar
perusahaan tersebut menargetkan proses instlasi selesai sama seperti jam kerja
kantor tersebut.

4. Saat melakukan penarikan kabel fiber optik pasti kita akan bersinggungan
dengan kabel dari PLN di sini jadi, Teknisi harus berhati-hati saat ingin
menambat kabel fiber optik agar tidak mengenai kabel dari PLN.

5. Saat melakukan kegiatan perapihan kabel dan penarikan kabel fiber optik
biasanya di lakukan di pinggir jalan dan bahkan tidak jarang kabel fiber otik
harus di sebarangkan ke sisi jalan lain, dan kendaraan yang lewatpun menjadi
penghambat saat lalu lintas padat ataupun ada truk-truk besar yang melintas.

27
3.7 Cara Mengatasi Masalah

1. Medan Yang sulit

Solusi untuk mengatasi masalah tentang medan yang sulit ini terutama tentang
pohon yang sering menghalangi jalur kabel fiber optik adalah mencari selah-
selah di antara batang pohon dan kita juga harus memastikan letak pohon
tersebut jika terletak di dalam rumah warga kita juga harus meminta izin kepada
pemilik rumah tentunya ini di lakukan agar kabel fiber optik bisa dibentangkan
dan harus di lakukan dengan hati-hati jangan sampai kabel fiber optik bending
kerena akan mempengaruhi koneksi jarngan di tempat pelanggan. Dan masalah
lainnya tidak adanya tempat untuk menambat kabel fiber optik ada beberapa
pelanggan yang lokasi rumahnya tidak ada tiang PT ITN untuk menambat kabel
biasanya jiga sudah begini bisa menggunakan tiang PLN contohnya.

2. Cuaca Buruk

Masalah selanjutnya adalah cuaca buruk mengingat kegiatan di lakukan di PT


ITN sebagiaan besar di lapangan maka faktor cuaca menjadi masalah yang
serius, seperti kegiatan penarikan kabel fiber optik, penambatan kabel fiber
optik, installasi ODP, installasi JB dan installasi CCTV kegiatan tersebut di
lakukan di lapangan mau tidak mau kegiatan pun harus dihentikan jika cuaca
memburuk dan memerhatikan kabel-kabel agar tidak terkena air terutama jika
melakukan instalasi cctv.

3. Penyebrangan Kabel Fiber Optik

Kendala yang dihadapi selanjutnya adalah dimana teknisi harus


menyebrangkan kabel fiber optik ke seberang jalan ternyata kegiatan
ini akan memiliki resiko yang tinggi dengan menyebrangkan kabel
fiber optik teknisi harus memperhatikan banyak hal yaitu harus
memberhentikan kendaraan besar yang ingin melintas, teknisi juga
harus memperhitungkan berapa panjang kabel fiber optik yang akan
disebrangkan antar jalan dan memerlukan koordinasi yang baik antar
tim.

28
BAB IV
PENUTUP

4.1 Kesimpulan
Setelah pelaksanaan proses serta interaksi Selama kegiatan PKL,
maka penyusun dapat menyimpulkan beberapa hal lain, yaitu:
1. Kegiatan PKL merupakan kegiatan positif bagi siswa sekolah menengah
kejuruan (SMK) karena dengan kegiatan ini dapat meningkatkan kompetensi.
siswa.

2. Kegiatan PKL dapat memberikan kesempatan yang luas bagi siswa/siswi SMK
untuk menunjukan kemampuannya di dunia industri atau perusahaan yang
membutuhkan tenaga kerja kompeten dibidang teknologi informasi.
3. Kegiatan PKL merupakan media promosi kemampuan siswa/siswi SMK
sebagai tenaga kerja yang matang dalam menyongsong dunia kerja
4. Praktikan banyak mendapatkan pengalaman kerja, mendapatkan wawasan
kerja, pengetahuan dan pengembangan diri.
5. Praktikan dibagi pada setiap basecamp mengalami kendala-kendala yang
berbedabeda, namun praktikan dapat mengatasi kendala yang dihadapi dan tak
luput bantuan dari pihak PT Indonseia Trans Network (ITN).

29
4.2 Saran

1. Diharapkan perusahaan kantor PT Indonesia Trans Network (ITN) untuk


menetapkan jadwal piket yang tidak di ubah-ubah antara hari sabtu dan
minggu.

2. Lebih menertibkan jadwal piket untuk kebersihan di lingkungan kantor dan


lebih menegaskan untuk semua orang agar menjaga kebersihan di lingkungan
kantor.

3. Lebih mewajibkan/mengajak semua orang yang ada di kantor untuk beribadah


bersama(sesuai agamanya masing- masing).

4. Pemantauan terhadap siswa/siswi yang sedang melakukan maupun yang baru


akan melaksanakan PKL agar lebih ditingkatkan lagi untuk meyakinkan pihak
perusahaan atau instansi terhadap program PKL.

30
DAFTAR PUSTAKA

1) SMKN 1 GEDONG TATAAN

Website: www.smkn1gedongtataan.sch.id

2) PT. INDONESIA TRANS NETWORK


Website:https://itn.net.id/

3) Website:https://firmwarefile.club/cara-setting-olt-hsgq-lengkapdengan-code-
invite-hsgq-cloud/

4) Website: https://www.menggunakan.id/modul-sfp-pengertian-danfungsinya/
LAMPIRAN

Mencari titik kabel putus pakai OTDR Pemasangan JB OTDR baru


Upgrade ODP Pemasangan Router

Jurnal Sekolah

Absen Kegiatan

Anda mungkin juga menyukai