Anda di halaman 1dari 8

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Praktik kerja lapangan merupakan pembelajaran suatu proses
pengembangan potensi dan pembangunan karakter setiap peserta didik sebagai
hasil dari sinergi antara pendidikan yang berlangsung di sekolah,keluarga dan
masyarakat. Proses tersebut memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan potensi yang mereka miliki menjadi kemampuan yang semakin
lama semakin meningkat dalam sikap (spiritual dan sosial), pengetahuan, dan
keterampilan yang di perlukan untuk kehidupan dirinya dan kehidupan
bermasyarakat pada umumnya,berbangsa ,serta berkontribusi pada kesejahteraan
hidup umat manusia.
Guna merealisasikan proses pembelajaran yang efektif dan efisien,setiap
satuan pendidikan melakukan penyusunan program pembelajaran.Program
pembelajaran dapat berlangsung di sekolah ,di lingkungan keluarga,dan di
masyarakat.Program pembelajaran yang di progrkan secara kusus untuk di
selenggarakan di masyarakat berupa praktik kerja lapangan (PKL) .Program PKL
disusun bersama antara sekolah dan masyarakat (institusi pasangan / industri)
dalam rangka memenuhi kebutuhan peserta didik,sekaligus wahana berkonstribusi
bagi dunia kerja(DU/DI/Instansi) terhadap perkembangan pendidikan di SMK.
Konsep di atas berdasarkan landasan hokum permendigbud No 60 tahun
2014 lampiran 1 a. III. B (poin I sampai dengan I ). Untuk mewujudkan tujuan
tersebut ,maka di terapkan suatu system pendidikan yang di kenal sebagai istilah
“Praktek Kerja Instansi ( PRAKERIN)”.
Ada beberapa peraturantentang PRAKERIN dan putusan Mentri yaitu
sebagai berikut:
Tercantum pada UU. No. 2 tahun 1989 tentang Pendidikan nasional
yaitu untuk menyiapkan peserta didik untuk menyiapkan peserta didik melalui
kegiatan bimbingan,pengajaran,dan/atau latihan bagi perannanya di masa yang
akan datang.
Peraturan pemerintah No. 29 tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah
yang bertujuan meningkatkan kemampuan peserta didik sebagai anggota
masyarakat dalam mengadakan hubungan timbale balik dengan lingkungan
sosial,budaya,alam sekitar dan meningkatkan pengetahuan peserta didik untuk
melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Tujuan praktik kerja lapangan (PKL) di SMK TAMTAMA 1 SIDAREJA
antar lain sebagai berikut;

1. Mengkatulisasikan model penyelenggarakan model Pendidikan Sistem


Ganda (PSG) antara SMK dan institusi Pasangan (DU/DI instansi) yang
memadukan secara sistematis dan sistemik program pendidikan di sekolah
(SMK) dan program latihan penguasaan keahlian di dunia kerja (DU/DI
/instansi).
2. Membagi topik-pembelajaran dari Program Dasar yang dapat di
laksanakan di sekolah (SMK) dan yang dapat di laksanakan di institusi
Pasangan (DU/DI/Instansi) sesuai dengan sumber daya yang tersedia di
masing-masing pihak.
3. Memberikan pengalaman kerja langsung (real) kepada peserta didik dalam
rangka menanamkan (internalize) iklim kerja positif yang berorientasi pad
peduli mutu proses dan hasil kerja.
4. Menanamkan etos kerja yang tinggi bagi peserta didik untuk memasuki
dunia kerja dalam menghadapi tuntutan pasar kerja global.

C. MANFAAT
Adapun manfaat dari kegiatan praktek kerja lapangan yang telah di
laksanakan adalah sebagi berikut;

1. Manfaat untuk siswa


a. Mendapatkan pengetahuan tentang dunia kerja yang sesungguhnya
,sehingga tidak canggung lagi bila memasuki dunia kerja nantinya.
b. Dapat mempraktekkan teori yang sudah di ajarkan di sekolah.
c. Mendapatkan pengalaman baru, yang belum permnah di dapatkan di
sekolah.
d. Belajar beradaptasi,dan berkomunikasi, dengan sekelompok orang yang
sudah memiliki pengalaman bekerja.
2. Manfaat untuk sekolah
a. Mempererat silaturohim antar perusahaan / intansi tempat siswa PKL.
b. Meningkatkan mutu dan kualitas sekolah dengan bekerja sama dengan
perusahaan/instansi lain.
c. Mengenalkan siswa dengan dunia kerja, sehingga siswa dapat menerapkan
teori yang di berikan di sekolah.
3. Manfaat untuk instansi/DUDI
a. Mempererat silaturohim dengan berbagai sekolah.
b. Mempermudah pekerjaan kantor, dengan adanya siswa yang PKL di
perusahan/instansi tertentu,tentu dapat mempermudah pekerjaan.
c. Mempermudah dalam mencari bibit-bibit pekerja.
BAB II

PROFIL DUDI

A. SEJARAH DUDI
Perusahaan penyedia jasa layanan internet yang terus berkembang
dengan pesat . Hal tersebut di karenakan tingkat kepercayaan terhadap layanan
internet dedicated yang kami berikan terus meningkat,sehingga client kamipun
semakin bertambah. Legal dan terpercaya ,telah resmi terdaftar sebagai
penyedia jasa internet (ISP) No.257/TAHUN/2013. 100% dedicated fiber
optic,menawarkan berbagai layanan telekomunikasi dan multimedia untuk
memenuhi permintaan bisnis dan konsumen dengan harga yang kompetetif .
Customer care dan network opration center selalu tersedia 24x7x365,melalui
telepon,email atau life chat.
PT.TRANS WISESA GROUP| HSP Net Telah terdaftar menjadi salah
satu perusahaan pelenggara jasa layanan internet di Direktorat Jendral
Penyelenggaraan Pos dan informatika.No.165/TAHUN /2016.
PT.TRANS WISESA GROUP |HSP Net telah mengantongi izin
“Network Access Provider (NAP)”No. 182/TEL.04,02/2019.
PT.TRANS WISESA GROUP|HSP Net Telah mendapatkan sertifikat
ISO/IEC 27001:2013 | Provinsi of internet provider
service,maintenance,VOID,FOIP and communication service.

B. VISI DAN MISI DUDI

Visi PT.TRANS WISESA GROUP yaitu;


Melihat masyarakat Indonesia dapat mendongkrak kualitas hidup mereka dari
perkembangan jaman di Era Digitalisasi sekarang. Berharap seluruh masarakat
Indonesia mendapatkan akses internet yang memadai untuk tetap maju ke depan
,tanpa harus terbebani dengan permasalahan biaya internet yang mahal.Dengan
melihat masyarakat sudah dengan mudahnya mendapatkan akses ke internet,kita
berharap hal tersebut akan memberikan dampak positif dalam memajukan
perkembangan teknologi Indonesia di masa depan. Dengan kemajuan tersebut ,PT.
TRANS WISESA GROUP | trans wisesa group melihat akan besar
kemungkinan,kami juga akan ikut berkembang dan memberikan manfaat yang lebih
besar lagi kepada Negara tercinta Indonesia.3

Misi PT.TRANS WISESA GROUP yaitu;


Menjadi salah satu perusahaan yang mampu menyediakan ketersediaan
internet untuk masyarakat Indonesia secara keseluruhan,memberikan akses internet
berkualitas tinggi,tanpa harus terlalu pusing dengan biaya pengeluaran yang sangat
menguras dompet kelaknya.
Trans Wisesa Group berharap akan terus menjadi perusahaan yang
menyajikan internet dedicated dengan kecepatan maksimal dan pelayanan yang akan
selalu memuaskan seluruh pelanggannya, sehingga kepercayaan terhadap
perusahaan kami akan terus meningkat.
Trans Wisesa Group berharap akan terus berkembang sesuai perkembangan
jaman ,asehingga dapat melayani semua permintaan baru ataupun mengupdate jenis
dari layanan yang mungkin akan tercipta di masa yang akan mendatang

D. KEDUDUKAN DAN LETAK DUDI


Gedung TWISS Jl. Raya Kunci KM01 No.7 Sidareja Cilacap,Jawa Tengah.
Wisma Tarbinus Jl.Hadimeja Cibenon Sidareja-Cilacap, Jawa Tengah.

BAB III
PELAKSANAAN PRAKTIK

A. WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN PRAKTIK


Kegiatan praktek kerja industry di laksanakan pada/instansi (prakerin) di
laksanakan sejak tanggal 10 Februari 2021 sampai dengan

B. BAHAN DAN ALAT PRAKTIK

1. Kabel fiber optic yakni menghubungkan atau komputer atau penggunaan satu
sama lain dan dalam lingkup jaringan tertentu.Yang menjadi pembedaan adalah
kecepatan akses yang tinggi serta kemampuan transfer data lebih cepat.
2. Fusion splicer atau sering di kenal sebagai alat untung menyambungkan serat
optic ini merupakan salah satu alat yang di gunakan untuk menyambungkan
sebuah core serat optik, di mana serat tersebut terbuat/ berbasis kaca,dan
mengimplementasikan suatu daya listrik yang telah di rubah menjadi sebuah
media sinar berbentuk laser.
3. Laser fiber optic atau senter fiber fiber optic. Fungsinya untuk melakukan
pengetesan pada core fiber optic .Laser akan mengikuti serat fiber optic pada
kabel fiber optic dari POP sampai ke user sampai ke user ( end to end) , bila core
tidak bermasalah laser akan sampai pada titik tujuan.
4. Cleaver tools ini mempunyai fungsi untuk memotong core yang kulit kabel
optic-nya sudah di kupas, perlu ketahui juga bahwa pemotongan core ini wajib
menggunakan alat khusus ini, karena pada saat kacanya terpotong dengan rapih.
Jika proses ini berhasil di lakukan dengan baik maka tahapan selanjutnya ,di
teruskan ke tahap Jointing.
5. Tang pemotong serat fiber optic (kabel fiberglass) dengan pegas bukaan dan
pemotong tepian yang memanjang sehingga dapat memudahkan pemotongan.
6. OPM ( Optical power meter) memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat
daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai interface FC
yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Berikut rumusnya ;
(TX – RX =…dB dibagi jarak (Km)

7. Fiber optic stripper berfungsi untuk mengupas fiber optic dari kulit terluar
sampai core .Memiliki dua (2) lubang untuk di sesuaikan dengan diameter fiber
optic yang akan di potong dan sangat mudah di gunakan features : - For stripping
250 micron buffer coating to expose 125 micron cleadded fiber.
8. Pigtail adalah kabel fiber optic dengan panjang tertentu yang sudah terpasang
konektor di salah satu ujungnya. Digunakan untuk menghubungkan antara ujung
kabel danterminal seperti ODC atau OTB.
9. Cutter berfungsi untuk membersihkan lapisan pelindung optic.
10. Alkohol dan Tisu mensterilkan kabel sebelum di sambung.

C. FAKTOR PENDUKUNG DAN PENGHAMBAT PELAKSANAAN PRAKTIK

Anda mungkin juga menyukai