PENDAHULUAN
Era globalisasi yang ditandai perkembangan ilmu dan teknologi secara cepat
sangat dibutuhkan kualitas dan kemampuan dari generasi masa kini (generasi
milenial) agar dapat berkompetisi dalam dunia kerja. Dunia pendidikan formal
adalah salah satu ujung tombak utama dalam menyiapkan kompetitor-kompetitor
handal tersebut, mutu dan kualitas sebuah lembaga pendidikan adalah cermin dari
generasinya demikian pula sebaliknya. Lembaga pendidikan yang bermutu akan
melahirkan generasi yang handal, generasi yang handal akan membuat lembaga
pendidikan semakin bermutu.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) SMK Bina Karya Larantuka merupakan suatu
bentuk aplikasi program pendidikan yang dilakukan oleh siswa SMK Bina Karya
Larantuka dalam usaha peningkatan pengetahuan siswa untuk mendapatkan nilai
tambah yang besar, dalam usaha penyelarasan relevansi kurikulum sekolah
dengan pengalaman nyata dalam dunia kerja sesuai dengan kebutuhan
masyarakat.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) juga merupakan salah satu syarat mutlak bagi
semua siswa yang akan menyelesaikan pembelajaran di SMK Bina Karya
Larantuka agar dapat mengenal dunia kerja, dapat menerapkan pengetahuan teori
dan keterampilan yang telah diperoleh selama proses belajar di sekolah sehingga
selesai praktik, siswa mampu dan siap untuk terjun langsung dalam dunia kerja
dan dunia bisnis.
Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini dilakukan selama 3 (tiga) bulan pada objek
orientasi yang telah ditentukan oleh perusahaan atau instansi, lembaga, organisasi
dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atas bimbingan supervisor.
1
antara konsep-konsep dunia informatika dan komputer dengan penerapan kerja
siswa dalam dunia kerja.
Berdasarkan latar belakang yang telah penulis uraikan, maka penulis dipilih
oleh lembaga sekolah untuk melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL) di PT.
Telkom Indonesia (Persero) Tbk. yang terletak di Jl. Basuki Rahmat No.200,
Puken Tobi Wangi Bao Larantuka, Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara
Timur sebagai tempat pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan (PKL). Dengan
kegiatan-kegiatan yang dikerjakan yaitu Penarikan Kabel Fiber Optik ke rumah
Pelanggan.
1) Bidang usaha PT. TELKOM sesuai dengan disiplin ilmu yang penulis
pelajari
2
2) Memberikan pengalaman kerja langsung kepada penulis dalam rangka
menanamkan iklim kerja yang berorientasi pada peduli mutu proses
penulis
3) PT. TELKOM berada di wilayah domisili penulis
4) Penulis menjadi tenaga kerja siap pakai setelah lulus dari sekolah dan
penuh tanggung jawab dalam bekerja
1. Bagian awal.
Pada bagian ini berisi lembar judul, lembar pengesahan IDUKA, lembar
pengesahan sekolah, lembar pengesahan penguji, identitas siswa,
3
identitas perusahaan, kata pengantar, daftar isi, daftar gambar dan daftar
tabel
2. Bagian isi.
Pada bagian ini memiliki empat bab :
1) Bab I adalah bab yang berisi pendahuluan, yang meliputi latar
belakang PKL, tujuan dan alasan pemilihan lokasi PKL, metode
pengumpulan data, manfaat PKL dan kerangka laporan.
2) Bab II berisi tentang profil perusahaan, sejarah berdiri atau
terbentuknya perusahaan, visi misi, tata tertib serta jam kerja yang
diterapkan di perusahaan.
3) Bab III adalah bab inti yang menjadi topik pembahasan dalam
laporan ini. Dalam bab ini penulis menguraikan secara detail
mengenai pekerjaan “Penarikan kabel fiber optik ke rumah
pelanggan”. Di mana dalam pekerjaan ini membutuhkan alat dan
bahan sebagai pendukung proses kelancaran sebuah pekerjaan,
sampai selesai pekerjaan.
4) Bab IV merupakan bagian penutu. Penulis dapat memberikan
kesimpulan dalam kegiatan PKL dan saran, agar dapat menjadi
perhatian bagi sekolah, IDUKA, dan siswa/siswi untuk kegiatan
PKL berikutnya.
3. Bagian akhir.
Pada bagian ini memuat tentang daftar pustaka dan lampiran. Yang
dilampirakan pada laporan ini adalah foto kegiatan PKL dan Jurnal
kegiatan PKL.
4
BAB II
PROFIL PERUSAHAAN
1. Supervisior Plasa
Supervisor Plasa bertanggung jawab atas pelayanan terhadap
pelanggan mengenai pasang baru IndiHome atau telepon kabel.
Pegawai yang menangani bagian ini adalah Filomena Barek Asan.
2. Customer Service Repsentative (CSR)
Customer service adalah setiap kegiatan yang ditunjukkan untuk
memberikan kepuasan melalui pelayanan yang diberikan seseorang
kepada kliennya dalam menyelesaikan masalah dengan memuaskan.
5
Customer Service Representative (CSR) merupakan salah satu ujung
tombak terpenting bagi perusahaan dalam membangun kepuasan
pelanggan. Melalui tangan CSR, perusahaan dapat memberikan persepsi
yang positif kepada pelanggan dan dapat mengetahui apa yang menjadi
keinginan pelanggan.
6
1) Eugenius Meke
2) Jannie Andhi Hendyos Toron
3) Blasius Rum Daton
5. Provisioning
Tugas dari Provisioning pemasangan baru IndiHome mulai dari
penarikan jaringan kabel ke rumah pelanggan sampai dengan proses
pengaktifan IndiHome.
Pegawai yang menangani bagian ini adalah:
1) Jose Antonio Paschallo Openg
2) Aloysius Rusli Bataona
6. BGES Service
Tugas dari BGES Service adalah pemasangan sambungan baru dan
penanganan gangguan pelanggan VPN IP dan Astinet.
Pegawai yang menangani bagian ini adalah Yohanes D. B Lamenty.
7. Sales Force
Tugas dari Sales Force untuk mencari pelanggan. Pegawai yang
menangani bagian ini adalah Laurensius Corebima.
7
TELKOM merupakan salah satu BUMN yang sahamnya saat ini dimiliki
oleh Pemerintah Indonesia (51,19%) dan oleh publik sebesar 48,81%.
Sebagian besar kepemilikan saham publik (45,58%) dimiliki oleh investor
asing, dan sisanya (3,23%) oleh investor dalam negeri.
TELKOM menyediakan jasa telepon tetap kabel fixed wire line, jasa
telepon tetap nirkabel fixed wireless, jasa telepon bergerak mobile service,
data/internet serta jasa multimedia lainnya.
1.Visi
Menjadi perusahaan yang unggul dalam penyelenggaraan
Telecommunication, Information, Media, Edutainment dan Services
(TIMES) di Kawasan Regional
8
2. Misi
Menyediakan layanan TIMES yang berkualitas tinggi dengan harga yang
kompetitif. Menjadi model pengelolaan korporasi terbaik di Indonesia.
9
BAB III
3.2 Pembahasan
3.2.1 Bahan
10
Fiber optik terdiri dari beberapa bagian yang memiliki fungsi
masing-masing. Berikut ini adalah beberapa bagian kabel fiber optik :
Bagian inti fiber optik terbuat dari bahan kaca dengan diameter
yang sangat kecil (diamaternya sekitar 2 μm sampai 50 μm). Diameter
serat optik yang lebih besar akan membuat performa yang lebih baik dan
stabil.
2) Bagian Cladding
Bagian coating adalah mantel dari serat optik yang berbeda dari
cladding dan core. Lapisan coating ini terbuat dari bahan plastik yang
elastis. Coating berfungsi sebagai lapisan pelindung dari semua
gangguan fisik yang mungkin terjadi, misalnya lengkungan pada kabel,
kelembaban udara dalam kabel.
11
untuk mentransmisikan gelombang cahaya dari sinar inframerah dengan
panjang gelombang 1300-1550 nanometer.
1) Dropcore merupakan suatu serat optik pada jaringan FTTH (Fiber
To The Home) dengan panjang mencapai 1000 meter yang dipasang
dari ODP menuju rumah pelanggan.
12
Gambar 3.4. Patch Cord
4) Pigtail adalah sepotong kabel yang hanya memiliki satu buah
konektor diujungnya atau Pigtail akan disambungkan dengan
kabel fiber yang belum memiliki konektor.
13
2. Arsitektur Jaringan Fiber Optik
a. Fiber To The Zone (FTTZ)
Titik Konversi Optik atau TKO terletak disuatu tempat di luar
bangunan baik di dalam kabinet dengan kapasitas besar. Terminal
pelanggan dihubungkan dengan TKO melalui kabel tembaga hingga
beberapa kilometer. FTTZ umumnya diterapkan pada daerah perumahan
yang letaknya jauh dari sentral atau infrastruktur duct pada arah yang
bersangkutan, sudah tidak memenuhi lagi untuk ditambahkan dengan
kabel tembaga.
14
Gambar 3.8. Struktur jaringan Fiber To The Curb (FTTC)
c. Fiber To The Building (FTTB)
TKO terletak di dalam gedung dan biasanya terletak pada ruang
telekomunikasi di basement namun juga dimungkinkan diletakkan pada
beberapa lantai di gedung tersebut. Terminal pelanggan dihubungkan
dengan TKO melalui kabel tembaga indoor. FTTB dalam diterapkan bagi
pelanggan bisnis di gedung-gedung bertingkat atau bagi pelanggan
perumahan di apartement.
15
Gambar 3.10. Struktur jaringan Fiber To The Home (FTTH)
Sebagai titik terminasi ujung kabel feeder dan pangkal kabel distribusi.
Sebagai titik distribusi kabel dari kapasitas besar (feeder) menjadi kabel
yang berkapasitas lebih kecil (distribusi).
Tempat pembagi informasi sinyal optik (splitter).
Tempat penyambungan
16
3. Optikal Distribution Point (ODP) merupakan sebuah perangkat
pendukung layanan fiber optik yang berfungsi sebagai titik transmisi
kabel drop optik atau tempat untuk membagi satu core optik ke beberapa
pelanggan.
17
5. Fusion splicer
Fusion spilicer atau sering dikenal sebagai alat untuk
menyambungkan serat optik ini merupakan salah satu alat yang
digunakan untuk menyambungkan sebuah core serat optik, dimana
serat tersebut terbuat atau berbasis kaca, dan mengimplementasikan
suatu daya listrik yang telah dirubah menjadi sebuah media sinar
berbentuk laser.
Sinar laser tersebut berfungsi untuk memanasi kaca yang terputus
pada core sehingga bisa tersambung kembali dengan baik. Perlu
diketahui bahwa fusion splicer ini haruslah memiliki tingkat keakuratan
yang cukup tinggi, hal ini ditujukan untuk menghasilkan hasil
penyambungan yang sempurna, karena pada saat penyambungan
tersebut akan terjadi proses pengelasan media kaca serta peleburan kaca
yang akan menghasilkan suatu media, dimana media tersebut akan
tersambung dengan utuh tanpa adanya celah-celah, hal ini dikarenakan
media tersebut memiliki senyawa yang sama.
18
7. Cleaver atau alat potong
Alat yang satu ini memiliki fungsi untuk mengetahui seberapa kuat
daya dari signal cahaya yang sudah masuk, OPM ini juga mempunyai
interface FC yang langsung berhubungan dengan pathcore FC. Bagi
kalian yang belum mengetahui rumus yang digunakan untuk melakukan
proses ini, berikut adalah rumusnya.
19
9. Visual Fault Locator atau Laser
Alat ini sering disebut juga Laser fiber optik atau senter fiber optik.
Fungsinya untuk melakukan pengetesan pada core fiber optik. Laser akan
mengikuti serat Optik pada Kabel Fiber Optik dari POP Sampai Ke User
(end to end), bila core tidak bermasalah laser akan sampai pada titik
tujuan.
10. Roset berfungsi sebagai alat transmisi antara kabel indoor dan
patchcore (kabel optik)
20
3.2.3 Uraian Kegiatan
Tahap 1 :
1. Siapkan kabel yang ingin disambungkan
Kupas kulit kabel menggunakan lupsheat cutter, panjang kupasan
disesuaikan dengan jenis penyambungan yang dipakai.
Masukan Selongsong pada salah satu kabel tersebut.
Kupas pelindung serat optik (secondary coating) pada kedua kabel
tersebut dengan fiber stripper, panjang ujung serat optik yang
dikupas kurang lebih 4 cm.
Bersihkan ujung serat optik tersebut (untuk menghilangkan
primary coating) dengan tisu yang sudah dibasahi dengan alkohol.
Potong ujung serat optik tersebut dengan fiber cutter atau fiber
cleaver.
Tahap 2 :
21
Periksa hasil penyambungan dengan melihat layar monitor
22
Gambar 3.24. Hasil redaman di Optikal Power Meter setelah
penyambungan kabel Fiber Optik
23
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan Praktik Kerja Lapangan (PKL),
penulis memperoleh keuntungan berupa pengetahuan dan pengalaman
yang sangat berharga, sehingga dapat menambah wawasan serta
melengkapi pengetahuan yang didapat di sekolah.
Berdasarkan pengalaman yang penulis peroleh selama pelaksanaan
PKL di PT. TELKOM Larantuka ada beberapa hal yang dapat saya
simpulkan yaitu:
1. Fiber Optik adalah sebuah kabel yang terbuat dari serat kaca yang
dapat mengirim dengan kecepatan tinggi dan dapat menggunakan
bandwith yang besar. Karena menggunakan cahaya jadi bisa dikatakan
kecepatannya tak terhingga asalkan kualitas penyambungannya baik
dan sempurna.
2. Konektor yang dipakai untuk menyambung Fiber Optik biasanya
Konektor SC dengan warna Konektor biru dan jaket kabel kuning.
3. Modem yang sering digunakan adalah ZTE.
4.2 Saran
a) Saran untuk Sekolah
Perlu komunikasi antara pihak sekolah dan pihak Telkom untuk
mempermudah kegiatan PKL di semester depan atau tahun
mendatang.
Pembimbing sekolah lebih meningkatkan perhatiannya terhadap
siswa baik selama PKL ataupun sesudahnya.
b) Saran untuk IDUKA
Sebaiknya pembimbing memberikan penjelasan dan langkah-
langkah yang baik dan benar kepada peserta PKL bagaimana cara
menyambung kabel Fiber Optik.
24
Sebaiknya peralatan seperti Tang potong dan tang kupas bisa
ditambah agar pekerjaan untuk ke depanya jauh lebih baik.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
LAMPIRAN
27