Disusun Oleh :
Sukma Pertiwi Putri
NIM 19302241021
Sukmapertiwi92@gmail.com
II. Tujuan
a. Menentukan arus dan tegangan DC pada rangkaian seri
b. Menentukan Arus dan Tegangan DC pada rangkaian parallel
Nilai max :
Multimeter = 10 v
Amperemeter
o Seri = 2,5 mA
o Paralel = 25 mA
a) Rtotal = R1 + R2 + R3
= 5000 Ω + 2000 Ω + 8000 Ω
= 15000 Ω
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
b) Itotal =
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
5𝑉
= 15000 Ω
Paralel
Dik : Tegangan DC = 5 V
1 1 1 1
a) = + +
𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑅1 𝑅2 𝑅3
1 1 1
= 5000 + 2000 + 8000
32+80+20
= 160000
132
= 160000
16000
Rtotal = 132
Rtotal = 1212,12 Ω
𝑉 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
b) Itotal = 𝑅 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙
5𝑉
= 1212,12 Ω
= 0,00413 A x 1212,12 Ω
Vtotal = 5,006 V
𝑉3 5 𝑉
I3 = 𝑅3 = 8000 Ω = 0,000625 𝐴 atau 6,25 mA
2) R2
Urutan warna : Merah Hitam merah emas
2 0 102 5%
Maka :
R2 = 20 x 102 ± 5%
3) R3
Urutan warna : Abu-abu merah merah emas
8 2 102 5%
Maka :
R1 = 82 x 102 ± 5%
V. Pembahasan
Praktikum pengukuran arus dan tegangan DC pada rangkaian seri dan parallel bertujuan untuk
mengetahui besarnya arus dan tegangan pada setiap resistor baik dirangkai secara seri maupun parallel. Hal
ini bertujuan untuk membandingkan hasil praktik dengan teori pada susunan resistor.
Pada percobaan ini praktikan menyiapkan 3 buah resistor yang disusun secara seri dan parallel untuk
menghitung tegangan di masing-masing resistor. Hambatan di setiap resistor yang diukur menggunakan
multimeter secara berurutan sebesar 5000 ohm; 2000 ohm; 8000 ohm. Apabila menggunakan kode warna
resistor didapatkan hasil 51x102±5% ; 20x102±5% ; 82x102±5%. Dari percobaan tersebut dapat diamati
terdapat perbedaan antara perhitungan kode warna dan pengukuran menggunakan multimeter tetapi tidak
melebihi batas 5%,hal ini disebabkan kurang mampunya alat dalam hal ketelitian sehingga tidak mencapai
angka sesuai perhitungan.
Pada rangkaian seri didapatkan tegangan sebesar yang terdata di tabel 1.2. terdapat perbedaan yang
masih dalam batas wajar 5%. Perbedaan ini disebabkan perbedaan sudut pandang dalam membaca alat,
pembulatan angka pada perhitungan atau nilai resistansi bahan resistor berbeda.
Pada rangkaian parallel didapatkan kuat arus sebesar yang terdata di table 1.3. Terdapat perbedaan yang
masih dalam batas wajar. Berbeda dari resistor 3 yang mana perbedaan pengukuran dan perhitungan
melebihi batas wajar sebesar 5%. Perbedaan ini disebabkan perbedaan sudut pandang dalam membaca alat,
pembulatan angka pada perhitungan atau nilai resistansi bahan resistor berbeda.
Secara keseluruhan, data pengukuran dan perhitungan tidak jauh berbeda dan masih dianggap wajar.
Namun, untuk ketelitian yang lebih baik dapat menggunakan alat yang mempunyai ketelitian yang tinggi
sehingga dapat memudarkan bahkan menghilangkan perbedaan di antara pengukuran dan perhitungan.
VI. Kesimpulan
Dari Percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa
a. Tegangan yang diperoleh dengan susunan resistor seri menggunakan multimeter dengan
urutan R1, R2, R3 secara berurutan 1,5V ; 0,5V ; 3V dan perhitungan secara teori 1,65; 0,66
; 2,64. Kuat arus yang diperoleh sebesar I1=I2=I3=0,35 mA
b. Kuat arus yang diperoleh dengan susunan resistor paralel menggunakan multimeter dengan
urutan R1, R2, R3 secara berurutan 1 mA ; 3 mA ; 1,5 mA dan perhitungan secara teori 1 ;
2,5 ; 6,25. Tegangan yang diperoleh V1=V2=V3=5 V
Praktikan
VII. Lampiran