Anda di halaman 1dari 11

LAPORAN PRAKTIKUM PENGUKURAN ARUS, TEGANGAN, DAN RESISTOR

MATA KULIAH PENGUKURAN DAN INSTRUMENTASI

is licensed under CC BY

Dosen Pengampu:

Bu

Anggota Kelompok 4:

Rostinah 2210531012
Hana Maria Angela Silaban 2210531017
I Wayan Tobagus Pramauda 2210531019
Paulus Christ William Hasugian 2210531026
NI Made Julita Dea Ananda 2210531027
Leonard Samuel Tua Tampubolon 2210531032
Dewanggi Aiswara Virani 2210531033
Master Simarmata 2210531037
Valentino Paulo Udje 2210531049

PROGRAM STUDI TEKNIK PERTANIAN DAN BIOSISTEM

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS UDAYANA

2023
DAFTAR ISI

Table of Contents
Type chapter title (level 1) 1

Type chapter title (level 2) 2

Type chapter title (level 3) 3

Type chapter title (level 1) 4

Type chapter title (level 2) 5

Type chapter title (level 3) 6


BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Arus listrik merupakan aliran muatan listrik yang meiliki satuan waktu. Sedangkan
kuat arus listrik merupakann banyaknya muatan listrik yang mengalir tiap detik melalui
sutai pengantar, yang memiliki simbol I dan memiliki satuan ampere. Hambatan
merupakan besar hambatan yang dialami oleh arus listrik yang di lambangkan dengan R
dengan satuan Ω (ohm).

Potensial lisitrik jatau energi potensial listrik merupakan usaha yang diperlukan
untuk memindahkan muatan positif sebesar 1 satuan dari tempat tak terhingga ke suatu
titik tertentu yang dilambangankan dengan V dengan satuan J/C=V (volt).

Rangkaian seri merupakan rangkaian yang dimana resistor-resistor disusun secara


berurutan. Pada rangkaian seri, nilai tegangan total (V total) adalah hasil penjumlahan dari
tegangan pada tiap resistor (Vtotal= V1+V2+V3+V....), nilai arus total (I total) adalah sama
dengan nilai arus pada tiap resistor (Itotal= I1=I2=I3=I....), dan nilai hambatan total pada
rangkaian seri adalah hasil penjumlahan dari tiap hambatan/resistor (R total=
R1+R2+R3+R....).

Rangkaian pararel merupakan rangkaian yang dimana resistor-resistor disusun


secara berdampigan atau sejajar, rangkaian ini ditandai dengan adanya percabangan.
Pada rangkaian pararel, nilai tegangan total (V total) adalah sama dengan nilai tegangan
pada tiap resistor (Vtotal= V1=V2=V3=V....), nilai arus total (I total) adalah hasil
penjumlahan dari arus pada tiap resistor (I total= I1+I2+I3+I....), dan nilai hambatan total
pada rangkaian pararel adalah hasil penjumlahan dari tiap nilai kebalikan
1 1 1 1 1
hambatan/resistor ( = + + + ). Rangkaian kombinasi/campuran
RTotal R 1 R 2 R 3 R … .
merupakan gabungan dari rangkaian seri dan rangkaian pararel. Sehingga hukum yang
berlaku mengikuti rangkaian yang diaplikasikan.

1.2 Tujuan
Tujuan melakukan praktikum pengukuran arus, tegangan, dan resistor adalah sebagai
berikut:

1. Mengetahui tegangan, kuat arus, dan hambatan dengan menggunakan alat multimeter
pada rangkaian seri, pararel, dan campuran/kombinasi.
2. Mengetahui tegangan, kuat arus, dan hambatan dengan menggunakan
persamaan/rumus pada rangkaian seri, pararel, dan campuran/kombinasi.
3. Membandingkan hasil dari pengukuran dengan alat dan menggunakan hitungan
persamaat/rumus.
BAB 2
HASIL DAN PEMBAHASAN
2.1 Hasil
1. Rangkaian Seri

a) Data yang di dapat berdasarkan hasil pengukuran multimeter


Vt = 9,48 volt
V1 = 2,34 volt
V2 = 5,40 v0lt
V3 = 1,72 volt
Rt = 78.700ꭥ
R1 = 19.000ꭥ
R2 = 45.200ꭥ
R3 = 14.500ꭥ
It = I1 = I2 = I3 = 0,11mA atau sekitar 0,00011A

b) Data yang di dapatkan dengan perhitungan manual dan berdasarkan warna pda resistor
yang di gunakan.
Pada data yang dihitung secara manual ada beberapa hal yang harus di perhatikan terlebih
pada resistor, dimana warna pada resistor akan menentukan seberapa besar hambatan
yang ada pada resistor tersebut. Karena keseluruhan warna pada masing masing resistor
adalah 4 warna maka
R1 = coklat, merah ,hitam, oranye
= 20.000ꭥ

R2 = coklat, kuning , ungu, oranye


= 47.000ꭥ
R3 = coklat, oranye, hijau, oranye
= 15.000ꭥ
Rt = 82.000ꭥ
Vt 9 , 0 volt
It = = = 0.00010A
Rt 82.000 ꭥ
It = I1 = I2 =I3 = 0.00010A
V1 = I x R1 = 0,00010A x 20.000ꭥ = 2 volt
V2 = I x R2 = 0,00010A x 47.000ꭥ = 4,7 volt
V3 = I x R3 = 0,00010A x 15.000ꭥ = 1,5 volt

2. Rangkaian Paralel

a. Data yang diperoleh dari hasil pengukuran multimeter


V1 = V2 = V3 = 9,48 volt
Rt = 78.700ꭥ
R1 = 19.000ꭥ
R2 = 45.200ꭥ
R3 = 14.5000ꭥ
It = 0,00125 A
I1 = 0,45 mA = 0,00045 A
I2 = 0,60 mA = 0,0006 A
I3 = 0,20 mA = 0,0002 A
b. Data yang di dapatkan dengan perhitungan manual dan berdasarkan warna pda resistor
yang di gunakan(Resistor yang di gunakan sama dengan rangian sebelumnya).
R1 = coklat ,merah ,hitam, oranye
= 20.000ꭥ
R2 = coklat, kuning , ungu, oranye
= 47.000ꭥ
R3 = coklat, oranye, hijau, oranye
= 15.000ꭥ
1 1
Rt = +
R 1+ R 2 R 3
1 1
= + = 502500/41 = 12.300ꭥ
20.000 ꭥ +47 .000 ꭥ 15.000 ꭥ
Vt = V1 = V2 = V3 = 9.0 volt
Vt 9 , 0 volt
It = = 0,00073A
Rt 12.300 ꭥ
V 9.0 v 0< ¿ ¿
I1 = = 20.000 ꭥ = 0,00045A
R1
V 9.0 v 0< ¿ ¿
I2 = = 47 .000 ꭥ = 0,00019
R2
V 9.0 v 0< ¿ ¿
I3 = = 15 .000 ꭥ = 0,0006A
R3

3. Rangkaian Kombinasi

a. Data yang diperoleh berdasarkan pengukuran menggunakan multimeter


R1 = 19.000ꭥ
R2 = 47.200ꭥ
R3 = 14.500ꭥ
R4 = 44.700ꭥ
1 1 1 1
Rt = + = + =
19.000 ꭥ +47.200 ꭥ 14.500 ꭥ +44.700 ꭥ 66 .200 ꭥ 59.200 ꭥ
19595200 ꭥ
= 31.252ꭥ
627 ꭥ
Vt = 9,48 volt
I1 = 0,4A
I2 = 1,9A
I3 = 0,4A
I4 = 1,9A
b. Data yang di dapatkan dengan perhitungan manual dan berdasarkan warna pda resistor
yang di gunakan(Resistor yang di gunakan sama dengan rangian sebelumnya).
R1 = coklat, merah, hitam, oranye
= 20.000ꭥ
R2 = coklat, kuning , ungu, oranye
= 47.000ꭥ
R3 = coklat, oranye, hijau, oranye
= 15.000ꭥ
R4 = coklat, kuning, ungu, oranye
= 47.000ꭥ
Vt = 9,0 volt
V1 + V2 = V3 + V4 = 9,0 volt
1 1 4154000 ꭥ
Rt = + = = 32.201ꭥ
20.000 ꭥ +47 .000 ꭥ 15.000 ꭥ+ 4 7 . 0 00 ꭥ 129 ꭥ
9 volt
It = = 0,00027A
32.201 ꭥ
I1 = I2 dan I3 = I4

2.2 Pembahasan
1. Rangkaian Seri
Setelah dilakukan pengukuran dan perhitungan terdapat beberapa perbedaan data
antara pengukuran multimeter dan perhitungan secara manual. Untuk hambatan sendiri
(R) dalam pengukuran dengan multimeter, R 1 adalah 19.000ꭥ, R2 adalah 45.200ꭥ, R3
adalah 14.500ꭥ dan diperoleh Rtotal 78.700ꭥ. Sedangakan jika menggunakan
perhitungan secara manual sendiri untuk R1 adalah 20.000ꭥ, R2 adalah 47.000ꭥ, R3
adalah 15.000ꭥ dan diperoleh Rtotal 82.000ꭥ. Selisih Rtotal dengan cara pengukuran
multimeter dan perhitungan secara manual adalah 3.300ꭥ.
Untuk Tegangan (V) dengan pengukuran multimeter diperoleh V 1 adalah 2,34
volt, V2 adalah 5,4 volt, V3 adalah 1,72 volt dan diperolah V total 9,48 volt. Sedangakan
untuk perhitungan manual sendiri diperoleh V 1 adalah 2 volt, V2 adalah 4,7 volt, V3
adalah 1,5 volt dan diperoleh Vtotal 8,2 volt. Selisih Vtotal dengan cara pengukuran
multimeter dan perhitungan secara manual adalah 1,28 volt.
Untuk kuat arus (I) karena It = I1 = I2 = I3 untuk pengukuran dengan multimeter
diperolah 0,11mA atau 0,00011 A sedangkan untuk perhitungan manual diperoleh
0,0001 A.

2. Rangkaian Pararel

Untuk hambatan sendiri (R) dalam pengukuran dengan multimeter, R 1 adalah


19.000ꭥ, R2 adalah 45.200ꭥ, R3 adalah 14.500ꭥ dan diperoleh Rtotal 78.700ꭥ.
Sedangakan jika menggunakan perhitungan secara manual sendiri untuk R 1 adalah
20.000ꭥ, R2 adalah 47.000ꭥ, R3 adalah 15.000ꭥ dan diperoleh Rtotal 12.300ꭥ. Selisih
Rtotal dengan cara pengukuran multimeter dan perhitungan secara manual adalah
66.400ꭥ.

Untuk tegangan (V) karena Vt = V1 = V2 = V3 untuk pengukuran dengan


multimeter diperoleh Vtotal 9,48 volt sedangkan untuk perhitungan secara manual
diperoleh Vtotal 9 volt.

Untuk Kuat arus (I) dengan pengukuran multimeter diperoleh I 1 adalah


0,00045A, I2 adalah 0,0006A, I3 adalah 0,0002A dan diperolah Itotal 0,00125A.
Sedangakan untuk perhitungan manual sendiri diperoleh I1 adalah 0,00045 A, I2 adalah
0,00019 A, I3 adalah 0,0006 A dan diperoleh Itotal 0,00073 A. Selisih Itotal dengan cara
pengukuran multimeter dan perhitungan secara manual adalah 0,00052 A

3. Rangkaian Kombinasi

Untuk hambatan sendiri (R) dalam pengukuran dengan multimeter, R 1 adalah


19.000ꭥ, R2 adalah 45.200ꭥ, R3 adalah 14.500ꭥ, R4 adalah 44.700ꭥ dan diperoleh Rtotal
31.252ꭥ. Sedangakan jika menggunakan perhitungan secara manual sendiri untuk R 1
adalah 20.000ꭥ, R2 adalah 47.000ꭥ, R3 adalah 15.000ꭥ, R4 adalah 47.000ꭥ dan
diperoleh Rtotal 32.201ꭥ. Selisih Rtotal dengan cara pengukuran multimeter dan
perhitungan secara manual adalah 949ꭥ.

Untuk tegangan (V) karena Vt = V1 = V2 = V3 untuk pengukuran dengan


multimeter diperoleh Vtotal 9,48 volt sedangkan untuk perhitungan secara manual
diperoleh Vtotal 9 volt.

Untuk Kuat arus (I) dengan pengukuran multimeter diperoleh I 1 adalah


0,0004A, I2 adalah 0,00019A, I3 adalah 0,0004, I3 adalah 0,00019 dan diperolah Itotal
0,00118A. Sedangakan untuk perhitungan manual sendiri I1 = I2 dan I3 = I4 dan
diperoleh Itotal 0,00027A
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Setelah melakukan praktikium dan pengolahan data tentang kuat arus,
tegangan dan hambatan pada rangkaian seri, paralel dan kombinasi, maka
didapat kesimpulan sebagai berkut. Berdasarkan dua metode pengolahan data
yang telah dilakukan dimana data yang diperoleh dari alat ukur multimeter
terkadang tidak sinkron dengan sumber tegangan awal, contoh yang paling
terlihat adalah pada jumlah tegangan masing masing yang berbeda apa
jumlahnya dengan tegangan awal apabila dijumlahkan, sedangngkan
penhitungan data manual jumlah tegangan masing masing sudah sesuai
dengan tegangan awalnya.

Anda mungkin juga menyukai