LAPORAN PRAKTIKUM
DASAR LISTRIK DAN PENGUKURAN
MODUL IV: SUPERPOSISI
DISUSUN OLEH:
Veronica Santiara Manik
(21201011)
Partner Praktikum:
1. Ardian Arief (21201009)
2. Muhammad Faishal Afial (21201010)
Praktikum Tanggal: 14 Desember 2021
Asisten Praktikum :
1. Naura Nazhifah (19201004)
2. Erika Lety Istikhomah P.S (19201014)
3. Risky David Kasyanto (19201038)
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu memahami teorema superposisi.
2. Mampu menganalisis suatu rangkaian listrik linier dengan
teorema superposisi.
A. Lembar Data 1
B. Lembar Data 2
I3 pada R3 = It = 7.72 mA
I4 pada R4 = 10.001 mA
Perhitungan Tegangan Pada Masing-Masing Resistor
V1 = I1 . R1 = 6.36 x 1000 = 6.360 V
V2 = I2 . R2 = 1.35 x 4700 =6.345 V
V3 = I3 . R3 = 7.72 x 470 = 3.628 V
V4 = I4 . R4 = 10.001 x 1000 = 10V
C. Lembar Data 3
IB = 0,00935 A
IC = -V2 + ( IB + IC ) R4 = 0
= -10 + 1000 IB + 1000 IC = 0
1000 (-0,00935) + 1000 IC = 10
-9,35 + 1000 IC = 10
1000 IC = 10 + 9,35
IC = 0,01935 A
Perhitungan Arus Pada Masing-Masing Resistor
IR1 = IA + IB = 3,74 + (-9,35) = 5,61 mA
IR2 = IA = 3,74 mA
IR3 = IB = 9,35 mA
IR4 = IC – IB = 19,35 – 9,35 = 10 mA
Perhitungan Tegangan Pada Masing-Masing Resistor
VR1 = IR1 . R1 = 5,61 . 1 = 1,61 V
VR2 = IR2 . R2 = 3,374 . 4,7 = 17,578 V
VR3 = IR3 . R3 = 9,35 . 0,47 = 4,39 V
VR4 = IR4 . R4 = 10 . 1 = 10 V
IV. ANANLISIS
Pada praktikum ini membahas tentang teknik analisis rangkaian
superposisi. Superposisi merupakan suatu rangkaian yang terlihat kompleks
dijadikan lebih sederhana dan strategis. Pada teorema superposisi adalah
mengeliminasi semua sumber tetapi hanya disisakan pada satu sumberyang
hanya bekerja pada waktu dan menganalisa rangkaian dengan konsep rangkaian
seri-paralel. Masing-masing saat sumber bekerja sendiri-sendiri. Teori
superposisi mempunyai rangkaian yang bersifat linier. Rangakaian linier adalah
suatu rangkaian dimana konstanta dan variabel yang imana setiap rangkaian
linier dengan beberapa buah sumber tegangan atau sumber arus dapat dihitung
dengan cara menjumlahkan aljabar. Tegangan atau arus yang disebabkan tiap
sumber yang bekerja sendiri-sendiri. pada prinsip teori ini dapat memanfaatkan
hubungan linier antara arus dan tegangan.
Jadi, pada teorema superposisi ini sangat membantu saat menganalisa
rangkaian dengan beberapa sumber. Jika sebuah rangkaian memiliki dua atau
lebih sumber bebas, satu cara untuk menentukan nilai dari variabel tertentu
(tegangan atau arus) dengan menentukan peran dari tiap sumber bebas terhadap
variabel dan menjumlahkannya.
Pada teorema superposisi ini menyatakan bahwa tegangan pada arus yang
melalui sebuah elemen dalam rangkaian linear yaitu penjumlahan dari tegangan
pada arus yang dilalui sebuag elemen untuk tiap sumber tegangan yang aktif
sendiri. Teorema superposisi juga dapat menghilangkan semua sumber bebas dan
membiarkan satu sumber aktif pada satu waktu (satu sumber bebas aktif untuk
satu rangkaian superposisi). Dan langkah akhirnya yaitu menjumlahkan semua
nilai pada elemen yang diinginkan. Jadi arus yang mengalir dalam setiap cabang
rangkaian yang ditimbulkan oleh beberapa buah sumber tegangan yang terdapat
di dalam rangkaian tersebut. Rangkaian linier pada teorema superposisi ini
sering dikenal dengan suatu rangkaian dimana konstanta dan variabel yang
dimana setiap rangkaian linier dengan beberapa buah sumber tegangan atau
sumber arus dapat dihitung dengan cara menjumlahkan aljabar.
Saat melaksanakan praktikum, kita melakukan percobaan teorema
superposisi pada lembar data pertama, kedua dan ketiga. Pada sumber tegangan
V1 beroperasi sendiri, V2 merupakan short circuit yang mempunyai elemen
tahanan pada V1, V2, R1, R2, R3, dan R4. Pada elemen tahanan masing-masing
memiliki nilai V1 sama dengan 12 volt, V2 sama dengan 10 volt, R1 sama
dengan 1 kilo ohm, R2 sama dengan 4,7 kilo ohm, R3 sama dengan 470 kilo ohm
dan R4 sama dengan 1 kilo ohm. Hasil pengukuran dan perhitungan lembar data
satu superposisi V1 dari nilai yang diperoleh untuk menghitung tegangan R1
dapat menghasilkan nilai 764.331 mili volt sedangkan untuk tegangan hasil
perhitungan R1 sama dengan 0,74 volt, untuk arus hasil pengukuran pada R1
sama dengan 0,74 mili ampere sedangkan arus hasil perhitungan pada R1 sama
dengan 0,76 ampere. Untuk tegangan hasil pengukuran pada R2 sama dengan
11,20 volt sedangkan tegangan hasil perhitungan pada R2 sama dengan 11,23
volt, untuk arus hasil pengukuran pada R2 sama dengan 2,91 mili ampere
sedangkan arus hasil perhitungan pada R2 sama dengan 2,39 mili ampere. Untuk
tegangan hasil pengukuran pada R3 sama dengan 764,331volt sedangkan
tegangan hasil perhitungan pada R3 sama dengan 0,76 volt, untuk arus hasil
pengukuran pada R3 sama dengan 1,626 mili ampere sedangkan arus hasil
perhitungan pada R3 sama dengan 1,62 mili ampere. Dan untuk tegangan hasil
pengukuran pada R4 sama dengan 0 volt sedangkan tegangan hasil perhitungan
pada R4 sama dengan 0 volt, untuk arus hasil pengukuran pada R4 sama dengan
0 mili ampere sedangkan arus hasil perhitungan pada R4 sama dengan 0 mili
ampere.
Percobaan rangkaian lembar data kedua dapat menghasilkan pengukuran
superposisi V2. Untuk tegangan hasil pengukuran pada R1 sama dengan 6,369
volt sedangkan tegangan hasil perhitungan pada R1 sama dengan 6,360 volt,
untuk arus hasil pengukuran pada R1 sama dengan 6,37 mili ampere sedangkan
arus hasil perhitungan pada R1 sama dengan 6,36 mili ampere. Untuk tegangan
hasil pengukuran pada R2 sama dengan 6,369 volt sedangkan tegangan hasil
perhitungan pada R2 sama dengan 6,345 volt, untuk arus hasil pengukuran pada
R2 sama dengan 1,35 mili ampere sedangkan arus hasil perhitungan pada R2
sama dengan 1,35 mili ampere. Untuk tegangan hasil pengukuran pada R3 sama
dengan 3,631 volt sedangkan tegangan hasil perhitungan pada R3 sama dengan
3,628 volt, untuk arus hasil pengukuran pada R3 sama dengan 7,724 mili ampere
sedangkan arus hasil perhitungan pada R3 sama dengan 7,72 mili ampere. Dan
untuk tegangan hasil pengukuran pada R4 sama dengan 10 volt sedangkan
tegangan hasil perhitungan pada R4 sama dengan 10 volt, untuk arus hasil
pengukuran pada R4 sama dengan 10 mili ampere sedangkan arus hasil
perhitungan pada R4 sama dengan 10,001 mili ampere.
Percobaan rangkaian lembar data ketiga dapat menghasilkan pengukuran
superposisi V3. Untuk tegangan hasil pengukuran pada R1 sama dengan 5,605
volt sedangkan tegangan hasil perhitungan pada R1 sama dengan 1,61 volt, untuk
arus hasil pengukuran pada R1 sama dengan 5,065 mili ampere sedangkan arus
hasil perhitungan pada R1 sama dengan 5,61 mili ampere. Untuk tegangan hasil
pengukuran pada R2 sama dengan 17,605 volt sedangkan tegangan hasil
perhitungan pada R2 sama dengan 17,578 volt, untuk arus hasil pengukuran pada
R2 sama dengan 3,746 mili ampere sedangkan arus hasil perhitungan pada R2
sama dengan 3,74 mili ampere. Untuk tegangan hasil pengukuran pada R3 sama
dengan 4,395 volt sedangkan tegangan hasil perhitungan pada R3 sama dengan
4,39 volt, untuk arus hasil pengukuran pada R3 sama dengan 9,349 mili ampere
sedangkan arus hasil perhitungan pada R3 sama dengan 9,35 mili ampere. Dan
untuk tegangan hasil pengukuran pada R4 sama dengan 10 volt sedangkan
tegangan hasil perhitungan pada R4 sama dengan 10 volt, untuk arus hasil
pengukuran pada R4 sama dengan 10 mili ampere sedangkan arus hasil
perhitungan pada R4 sama dengan 10 mili ampere.
V. KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Superposisi menyatakan jika diterapkan pada suatu rangkaian dengan
resistansi secara serentak dan secara tersendiri.
2. Teorema superposisi merupakan arus yang melalui atau tegangan pada
sebuah elemen dalam sebuah jaringan linier dua arah yang memiliki
beberapa sumber sama dengan jumlah aljabar arus atau tegangan yang
dihasilkan secara terpisah oleh masing-masing sumber.
3. Rangakaian linier menyatakan suatu rangkaian dimana konstanta dan
variabel yang dimana setiap rangkaian linier dengan beberapa buah
sumber tegangan atau sumber arus dapat dihitung dengan cara
menjumlahkan aljabar.
4. Rangkaian linier dapat terdiri dari elemen pasif resistif dengan dua atau
lebih sumber tegangan searah.
B. Saran
1. Mempelajari dan memahami materi yang akan di praktikkan.
2. Teliti dalam membaca hasil percobaan praktikum.
3. Melakukan langkah-lagkah kerja dengan urut dan teliti.
4. Perhatikan satuan dan nilai komponen yang akan diukur agar tidak
terjadi kesalahan.
DAFTAR PUSTAKA