Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

RANGKAIAN LISTRIK
MODUL III : SUPERPOSISI

DISUSUN OLEH :
Azzis Hervian Delphiano
(21101095)
Praktikum Tanggal : 8 April 2022
Asisten Praktikum :
1. Muhammad Ihsan (19101006)
2. Galuh Kartikasari (19101128)

LABORATORIUM TEKNIK ELEKTRONIKA DAN TEKNIK DIGITAL


FAKULTAS TEKNIK TELEKOMUNIKASI DAN ELEKTRO (FTTE)
INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM
JL. D.I. PANJAITAN 128 PURWOKERTO
2022
MODUL III
SUPERPOSISI
I. TUJUAN PRAKTIKUM
1. Mampu memahami teorema SUPERPOSISI.
2. Mampu menganalisis suatu rangkaian listrik linier dengan teorema
SUPERPOSISI.
II. ALAT DAN BAHAN
1. Multimeter.
2. DC Power supply.
3. Resistor.
4. Kabel dan konektor.
5. Experiment Board.
III. LANGKAH KERJA PRAKTIKUM
1. Buatlah rangkaian seperti Gambar 3.4 berikut ini :

Gambar 3.4 Rangkaian percobaan superposisi


2. sumber V1 beroperasi sendirian, sedangkan sumber V2 digantikan
dengan short circuit.
3. Ukurlah tegangan dan arus dengan menggunakan multimeter pada
masing-masing tahanan, perhatikan dengan seksama hasil pengukuran
yang anda peroleh (positif/negatif). Catat hasilnya pada Lembar data 1.
4. Setelah selesai gantikan dengan memilih sumber V2 beroperasi
sendirian, sedangkan sumber V1 digantikan dengan short circuit.
5. Dengan menggunakan multimeter, ukurlah tegangan dan arus pada
masing-masing tahanan, perhatikan dengan seksama hasil yang anda
peroleh (positif/negatif). Catat hasilnya pada Lembar data 2.
6. Langkah terakhir pilih kedua sumber tegangan beroperasi (V1 dan V2).
7. Pada kondisi ini ukurlah tegangan dan arus pada masing-masing tahanan
dengan menggunakan multimeter, perhatikan dengan seksama hasil
yang anda peroleh (positif/negatif). Catat hasilnya pada Lembar data 3.
8. Bandingkanlah hasil pengukuran anda pada langkah 7 dengan hasil
penjumlahan dari hasil pengukuran pada langkah 3 dan langkah 5.
Berikan analisa anda !!!
9. Bandingkah hasil pengukuran anda dengan hasil perhitungan secara
teori. Berikan analisa anda !!!
10. Buat kesimpulan yang benar dan tepat !
IV. DASAR TEORI
Arus atau tegangan yang melalui sebuah elemen dalam sebuah
jaringan linear dua arah yang memiliki beberapa sumber sama dengan
jumlah aljabar arus atau tegangan yang dihasilkan secara terpisah oleh
masing-masing sumber. Teorema superposisi berlaku untuk semua
rangkaian linear dan bilateral. Dalam teorema superposisi ini terdapat dua
atau lebih sumber yang bebas. Sumber tersebut bisa tegangan dengan
tegangan dan bisa tegangan dengan arus [1].
Sumber-sumber tersebut tidak dapat bekerja secara bersamaan atau
hanya berpatokan pada satu sumber saja. Sumber-sumber ini bekerja satu
persatu. Sumber-sumber tegangan yang akan di tahan sewaktu salah satu
sumber lain (sumber tunggal) bekerja digantikan oleh rangkaian hubung
singkat (short), sumber-sumber arus digantikan dengan rangkaian terbuka
(o.c). Teorema superposisi digunakan untuk menghitung besar arus pada
masing-masing beban dengan menentukan terlebih dahulu arah arus pada
rangkaian. Dibawah ini adalah contoh gambar rangkaian listrik yang dapat
di analisis dengan metode atau teorema superposisi [1].
Pada setiap rangkaian elektrik, maka tegangan dan arus dalam suatu
unsur rangkaian adalah akibat yang ditimbulkan oleh adanya sumber yang
dikenakan pada rangkaian elektrik tersebut. Ide dasar superposisi terdapat
pada sifat linear. Teorema superposisi menyatakan bahwa tegangan pada
(atau arus yang melalui) sebuah elemen
dalam rangkaian linear adalah penjumlahan dari tegangan pada (atau arus
yang melalui) sebuah elemen untuk tiap sumber tegangan yang aktif sendiri.
Prinsip teorema superposisi membantu kita untuk menganalisa rangkaian
linear dengan lebih dari satu sumber bebas dengan menghitung kontribusi
tiap sumber bebas secara terpisah [2].

Gambar 3.4.1 Rangkaian Superposisi


Menganalisa rangkaian dengan superposisi memiliki satu
kekurangan besar dapat memberikan pekerjaan tambahan.Jika rangkaian
memiliki tiga sumber bebas, kita mungkin harus menganalisa tiga rangkaian
sederhana untuk menghasilkan keluaran tiap sumber bebas yang
aktif.Bagaimanapun, superposisi membantu untuk mengubah rangkaian
kompleks menjadi rangkaian sederhana melalui penggantian sumber
tegangan menjadi short circuit dan sumber arus menjadi open circuit.
Teorema ini hanya digunakan untuk rangkaian linear. Rangkaian linear
adalah rangkaian yang memenuhi y=kx, dimana k=konstanta dan
,x=variabel Untuk tiap rangkaian linear dengan beberapa sumber tegangan
atau sumber arus dapat dianalisa menggunakan Penjumlahan aljabar
tegangan atau arus yang dihasilkan untuk tiap sumber bebas yang aktif
sendirian, ketika sumber bebas lain digantikan oleh impedansi internalnya.
Jika kita ingin penjelasan yang lebih baik, maka Jika terdapat n
sumber bebas dalam sebuah rangkaian maka kita akan memiliki n
persamaan berdasarkan sumber bebas yang aktif dalam satu waktu. Pada
akhirnya semua persamaan untuk tiap kondisi rangkaian akan dijumlahkan.
Meskipun terdapat sumber tak bebas, teorema superposisi hanya akan fokus
pada n sumber bebas.Rangkaian linear dibentuk dari sumber bebas, sumber
tak bebas, dan elemen pasif (resistor, induktor, kapasitor) [2]. Apabila
mengerjakan satu sumber, maka sumber yang lain dihubung singkat (untuk
sumber tegangan) dan dihubung terbuka untuk sumber arus. Mari kita lihat
gambar diberikut [3].
 Sifat- Sifat Teorema Superposisi

Gambar 3.4.2 Contoh Rangkaian Listrik Menggunakan Teorema


Superposisi [2]
1. Berpatokan pada satu sumber, sumber yang lain dihubung singkat
(short circuit) jika pada arus sedang jika pada tegangan maka
rangkaian terbuka (open circuit).
2. Tidak berpengaruh dengan sumbernya.
3. Besar akan sama dengan dan jika searah menuju ke
4. Jika maka atau sebaliknya
Suatu sumber tegangan yang dimatikan (V = 0), rangkaian dari
sumber tegangan diganti dengan rangkaian hubung singkat (short circuits),
sedangkan sumber arus yang dimatikan (I = 0), rangkaian dari sumber arus
diganti dengan rangkaian hubung buka (open circuits), hal ini dapat dilihat
pada gambar 3. 1. 2 [2].
V. HASIL DATA
LEMBAR DATA 2
Tabel 3. 5. 1 Hasil pengukuran tegangan dan arus dari sumber V1
Hasil Perhitungan
Sumber Elemen Hasil pengukuran Hasil
(Teori)
Tegangan Tahanan tegangan pengukuran arus
Tegangan Arus
R1: 1 kΩ VR1: -0.764331 i11: -0.764V −0.00076
V -0.000764 A 4A
V1
R2: 4.7 kΩ VR2: 11.236 V i12: 11.235 V 0.002391
beroperasi
0.002391 A A
sendirian,
R3: 0.47 kΩ VR3: -0.764331 i13: -0.764V −0.00162
V2 Short
V -0.001626 A A
circuit
R4: 1 kΩ VR4: 0 Volt i14: 0V 0A
0A

Gamabar 3.5.1 Hasil Pengukuran Tegangan di R1

Gamabar 3.5.2 Hasil Pengukuran Tegangan di R2


Gamabar 3.5.3 Hasil Pengukuran Tegangan di R3

Gamabar 3.5.3 Hasil Pengukuran Tegangan di R4

Gamabar 3.5.4 Hasil Pengukuran Arus di R1


Gamabar 3.5.5 Hasil Pengukuran Arus di R2

Gamabar 3.5.6 Hasil Pengukuran Arus di R3

Gamabar 3.5.7 Hasil Pengukuran Arus di R4


PERHITPERHITUNGAN :
4 diabaikan karena arus cenderung melewati jalan yang kosong/sedikit
hambatan
×
=
×
=

= 319.727 Ω
= + 2
= 319.727 + 4700
= 5019.727Ω
!"
=
#$#%&

!"
=
#$#%&

12 Volt
=+
,. Ω

= 0.002390-
Arus pada resistor
.
a) = ×
/ .

= × 0.002390

= 0.000764A
b) =
= 0.002391A
/
c) = ×
/ .

= × 0.002390

= 0.00162-
d) =0
diabaikan karena arus cenderung melewati jalan yang kosong/sedikit
hambatan
Tegangan pada resistor
"
a) 2 3 = × 243
#$#%&

,.
2 = × 12
+ ,.

2 = 0.764 2
b) 2 = × 12
+ ,.

2 = 11.235 2
,.
c) 2 =+ ,.
× 12

2 = 0.764 2
d) 2 =0
diabaikan karena arus cenderung melewati jalan yang kosong/sedikit
hambatan
LEMBAR DATA 2
Tabel 3. 5. 2 Hasil pengukuran tegangan dan arus dari sumber V2
Hasil Perhitungan
Sumber Hasil pengukuran Hasil pengukuran
Elemen Tahanan (Teori)
Tegangan tegangan arus
Tegangan Arus
R1: 1 kΩ VR1: 6.369 Volt i21: 0.00637 A 6.369 V 0.00635
A
V1 Short R2: 4.7 kΩ VR2: 6.369 Volt i22: 0.001355 A 6.369 V 0.00135
circuit, V2 A
beroperasi R3: 0.47 kΩ VR3: -3.631 Volt i23: -0.007725 A -3.630 V -0.007713
sendirian A
R4: 1 kΩ VR4: 10 Volt i24: 0.0010001 A 10 V 0.00998
A
Gamabar 3.5.8 Hasil Pengukuran Tegangan di R1

Gamabar 3.5.9 Hasil Pengukuran Tegangan di R2

Gamabar 3.5.10 Hasil Pengukuran Tegangan di R3


Gamabar 3.5.11 Hasil Pengukuran Tegangan di R4

Gamabar 3.5.12 Hasil Pengukuran Arus di R1

Gamabar 3.5.13 Hasil Pengukuran Arus di R2


Gamabar 3.5.14 Hasil Pengukuran Arus di R3

Gamabar 3.5.15 Hasil Pengukuran Arus di R4

PERHITUNGAN :
4 diabaikan karena arus cenderung melewati jalan yang kosong/sedikit
hambatan
×
=
×
=

= 824.561 Ω
= + 3
= 824.561 + 470
= 1294.561 Ω
×
=
, .+7 ×
=
, .+7

= 564.186 Ω
!"
=
#$#%&

10 Volt
= +7 . 87 Ω

= 0.0177 -

Arus pada resistor


9
a) = ×
/ 9

= × 0.007713

= 0.00635A
/
b) = ×
/ 9

= × 0.007713

= 0.00135 A
:
c) = ×
/9. :

= , .+7
× 0.0177
= 0.007713 A
/9.
d) = ×
/9. :

, .+7
= × 0.0177
, .+7

= 0.00998 A
Tegangan pada resistor
"
a) 2 3 = × 243
#$#%&

/9
2 = × 10
/9 .

8 .+7
2 = × 10
8 .+7

2 = 6.369 2
/9
b) 2 = × 243
/9 .

8 .+7
2 = × 10
8 .+7

2 = 6.369 2
.
c) 2 = × 243
/9 .

2 = 8 .+7
× 10

2 = 3.630 2
d) 2 = 243 = 10 2

LEMBAR DATA 3
Tabel 3. 5. 3 Hasil pengukuran tegangan dan arus dari sumber V1 dan V2
Hasil Perhitungan
Sumber Hasil pengukuran Hasil pengukuran
Elemen Tahanan (Teori)
Tegangan tegangan arus
Tegangan Arus
R1: 1 kΩ VR1: 5.605 Volt iR1: 0.005605 A 5.605 V -0.005606
A
R2: 4.7 kΩ VR2: 17.605 Volt iR2: 0.003746 A 17.604 V 0.003741
V1 dan V2 A
beroperasi R3: 0.47 kΩ VR3: -4.395 Volt iR3:-0.009351 A −4.394 V -0.009333
A
R4: 1 kΩ VR4: 10 Volt iR4: 0.0010001 A 10 V 0.00998
A

Gamabar 3.5.16 Hasil Pengukuran Tegangan di R1


Gamabar 3.5.17 Hasil Pengukuran Tegangan di R2

Gamabar 3.5.18 Hasil Pengukuran Tegangan di R3

Gamabar 3.5.19 Hasil Pengukuran Tegangan di R4


Gamabar 3.5.20 Hasil Pengukuran Arus di R1

Gamabar 3.5.21 Hasil Pengukuran Arus di R2

Gamabar 3.5.22 Hasil Pengukuran Arus di R3

Gamabar 3.5.23 Hasil Pengukuran Arus di R4


PERHITUNGAN :
Arus pada resistor
a) =
= 0.000764 0.00637
= 0.005606 -
b) = +
= 0.00135 + 0.002391
= 0.003741 -
c) = +
= 0.007713 + 0.00162
= 0.009333 -
d) =
= 0 0.00998 -
= 0.00998 -
Tegangan pada resistor
a) 2 = 2 2
2 = 6.369 0.764
2 = 5.605 2
b) 2 = 2 2
2 = 6.369 + 11.235
2 = 17.604 2
c) 2 = 2 +2
2 = 3.630 + 0.7642
2 = 4.394 2
d) 2 = 2 +2
2 = 0 + 10
2 = 10 2
VI. ANALISIS DAN PEMBAHASAN
Pada praktikum ini modul yang akan praktikan bahas berjudul
Superposisi. Praktikum ini memiliki tujuan yakni agar mampu memahami
apa itu teorema Superposisi, mampu menghitung tegangan dan arus pada
resistor maupun sumber dengan menggunakan teorema Superposisi.
Praktikan saat melakukan praktikum ini menggunakan Software NI
Multisim 13.0.
Setelah praktikan melakukan praktikum ini, maka praktikan akan
mendapatkan hasil yang berbeda-beda sesuai dengan sajian data tersebut.
Pada tabel 3. 5. 1 yaitu tentang mengukur serta menghitung tegangan dan
arus dari sumber V1. Pada tabel 3. 5.2 yaitu tentang mengukur serta
menghitung tegangan dan arus dari sumber V2. Tabel 3. 5. 3 yaitu tentang
mengukur serta menghitung tegangan dan arus dari sumber V1 dan V2.
Pada percobaan tabel 3. 5. 1 yaitu tentang mengukur serta
menghitung tegangan dan arus dari sumber V1. Percobaan dilakukan
dengan menggunakan DC power supply sebesar 12 V sebagai sumber
tegangan lalu dirangkai dengan 4 buah resistor yang disusun serta 1 buah
ground. Dari percobaan tabel 3.5.1 didapatkan hasil pengukuran serta
perhitungan. Percobaan pertama dengan menghitung nilai tegangan pada
resistor R1. Kemudian praktikan mendapatkan hasil diperoleh nilai
pengukuran tegangan dan arus sebesar -0.764331 V dan -0.000764 A. Hasil
perhitungan tegangan dan arus sebesar -0.764 V dan −0.000764 A.
Percobaan kedua dengan menghitung nilai tegangan pada resistor R2.
Kemudian praktikan mendapatkan hasil diperoleh nilai pengukuran
tegangan dan arus sebesar 11.236 V dan 0.002391 A. Hasil perhitungan
tegangan dan arus sebesar 11.235 V dan 0.002391 A. Percobaan ketiga
dengan menghitung nilai tegangan pada resistor R3. Kemudian praktikan
mendapatkan hasil diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar -
0.764331 V dan -0.001626 A. Hasil perhitungan tegangan dan arus sebesar
-0.764 V dan -0.00162 A. Percobaan keempat dengan menghitung nilai
tegangan pada resistor R4. Kemudian praktikan mendapatkan hasil
diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar 0 V dan 0 A. Hasil
perhitungan tegangan dan arus sebesar 0 V dan 0 A. Pada saat mengukur
menggunakan simulator yang ada, didapati bahwa hasil dari tegangan serta
arus pada R4 memiliki nilai masing 0 Volt dan 0 Ampere. Hal ini
dikarenakan arus selalu mencari jalur/rangkaian dengan jalur yang terbaik
(bebas hambatan). Pada rangkaian terdapat 1 jalur pararel lain yang tanpa
hambatan maka arus akan cenderung malalui sana sehingga jarus yang
terdapat R4 tidak dilalui arus sehingga arusnya 0 Ampere. Karena arusnya
tidak ada maka berdasarkan hukum Ohm dimana tegangan selalu
berbanding lurus dengan arus, maka tegangannya juga 0 yang berarti sama
dengan 0 Volt. Diketahui juga dari hasil simulasi terdapat tegangan serta
arus yang hasilnya negatif, hal ini dikarenakan arus serta tegangan tersebut
arahnya berlawanan dengan arah dari sumber sehingga hasilnya negatif.
Pada percobaan tabel 3. 5. 2 yaitu tentang mengukur serta
menghitung tegangan dan arus dari sumber V2. Percobaan dilakukan
dengan menggunakan DC power supply sebesar 10 V sebagai sumber
tegangan lalu dirangkai dengan 4 buah resistor yang disusun serta 1 buah
ground. Dari percobaan tabel 3. 5.2 didapatkan hasil pengukuran serta
perhitungan. Percobaan pertama dengan menghitung nilai tegangan pada
resistor R1. Kemudian praktikan mendapatkan hasil diperoleh nilai
pengukuran tegangan dan arus sebesar 6.369 V dan 0.00637 A. Hasil
perhitungan tegangan dan arus sebesar 6.369 V dan 0.00635 A. Percobaan
kedua dengan menghitung nilai tegangan pada resistor R2.
Kemudian praktikan mendapatkan hasil diperoleh nilai pengukuran
tegangan dan arus sebesar 6.369 V dan 0.001355 A. Hasil perhitungan
tegangan dan arus sebesar 6.369 V dan 0.00135 A. Percobaan ketiga dengan
menghitung nilai tegangan pada resistor R3. Kemudian praktikan
mendapatkan hasil diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar -
3.631 V dan -0.007725 A. Hasil perhitungan tegangan dan arus sebesar -
3.630 V dan -0.007713 A. Percobaan keempat dengan menghitung nilai
tegangan pada resistor R4. Kemudian praktikan mendapatkan hasil
diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar 10 V dan 0.0010001
A. Hasil perhitungan tegangan dan arus sebesar 10 V dan 0.00998 A. Pada
saat menghitung tegangan pada rangkaian pararel, praktikan dapat
mengetahui bahwa tegangan pada rangkaian pararel akan sama. Hal ini
ditujunkkan pada saat mengukur tegangan pada R4 yang disebelahnya ada
V sumber. Karena pararel maka tegangan pada R4 sama dengan V sumber
begitu juga dengan sisi rangkaian yang satunya yakni R3 ditambah dengan
R1 pararel dengan R2.
Pada percobaan tabel 3. 5.3 yaitu tentang mengukur serta
menghitung tegangan dan arus dari sumber V1 dan V2. Percobaan
dilakukan dengan menggunakan DC power supply sebesar 12 V dan 10 V
sebagai sumber tegangan lalu dirangkai dengan 4 buah resistor yang
disusun serta 1 buah ground. Dari percobaan tabel 3.5.3 didapatkan hasil
pengukuran serta perhitungan. Percobaan pertama dengan menghitung nilai
tegangan pada resistor R1. Kemudian praktikan mendapatkan hasil
diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar 5.605 V dan 0.005605
A. Hasil perhitungan tegangan dan arus sebesar 5.605 V dan 0.005606 A.
Percobaan kedua dengan menghitung nilai tegangan pada resistor R2.
Kemudian praktikan mendapatkan hasil diperoleh nilai pengukuran
tegangan dan arus sebesar 17.605 V dan 0.003746 A. Hasil perhitungan
tegangan dan arus sebesar 17.604 V dan 0.003741 A. Percobaan ketiga
dengan menghitung nilai tegangan pada resistor R3. Kemudian praktikan
mendapatkan hasil diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar -
4.395 V dan -0.009351 A. Hasil perhitungan tegangan dan arus sebesar -
4.394 V dan -0.009333 A. Percobaan keempat dengan menghitung nilai
tegangan pada resistor R4. Kemudian praktikan mendapatkan hasil
diperoleh nilai pengukuran tegangan dan arus sebesar 10 V dan 0.0010001
A. Hasil perhitungan tegangan dan arus sebesar 10 V dan 0.00998 A.
Pada saat praktikan menghitung besar dari tegangan dan arus dari 2
sumber atau lebih maka praktikan dapat menggunakan teorema superposisi
dalam pengerjaannya. Saat praktikan menghitung maka praktikan akan
mempertahankan salah satu sumber dan mengubah yang lain. Praktikan
mengubahnya yakni jika tegangan maka praktikan jadikan rangkaiannya
short circuit dan jika arus maka praktikan ubah rangkaiannya menjadi open
circuit. Hal bisa dibuktikan saat praktikan bahwa hasil penjumlahan dari
sumber/tegangan dari masing-masing tahapan hasilnya sama dengan nilai
sumber/tegangan dari 2 sumber atau lebih.
VII. KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
1. Pada percobaan tabel 3.5.1 yaitu tentang mengukur serta
menghitung tegangan dan arus dari sumber V1, praktikan dapat
mengetahui bahwa arus selalu mencari jalur/rangkaian dengan jalur
yang terbaik (bebas hambatan).
2. Pada percobaan tabel 3.5.2 yaitu tentang mengukur serta
menghitung tegangan dan arus dari sumber V2, praktikan dapat
mengetahui bahwa tegangan pada rangkaian pararel pada rangkaian
satu dengan lainnya nilai tegangannya sama.
3. Pada saat praktikan menghitung besar dari tegangan dan arus dari 2
sumber atau lebih maka praktikan dapat menggunakan teorema
superposisi dalam pengerjaannya. Saat praktikan menghitung maka
praktikan akan mempertahankan salah satu sumber dan mengubah
yang lain. Praktikan mengubahnya yakni jika tegangan maka
praktikan jadikan rangkaiannya short circuit dan jika arus maka
praktikan ubah rangkaiannya menjadi open circuit. Hal bisa
dibuktikan saat praktikan bahwa hasil penjumlahan dari
sumber/tegangan dari masing-masing tahapan hasilnya sama
dengan nilai sumber/tegangan dari 2 sumber atau lebih.

B. SARAN
1. Perhatikan modul saat sebelum melakukan praktikum.
2. Perhatikan besar komponen yang ada agar hasil yang tercapai sesuai
dengan saat simulasi.
3. Perhatikan arah sumber.
4. Perhatikan sifat-sifat dari tegangan atau arus, jika seri maupun
pararel.
VIII. DAFTAR PUSTAKA
[1] M. Ir. HERY PURNOMO, "Rangkaian Elektrik," in (Analisis Keadaan
Mantab), MALANG, JURUSAN TEKNIK ELEKTRO FAKULTAS
TEKNIK UNIVERSITAS BRAWIJAYA MALANG, 2017, pp. 64-67.

[2] A. G. A. D. K. I. N. M. A. I. ,. M. M. A. ADUNG PRAWIRA


ADINATA, "RESUME RANGKAIAN LISTRIK I TEOREMA
SUPERPOSISI," JAKARTA, UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA,
2012, pp. 1-11.
[3] M. T. Sutojo S.Si, "RANGKAIAN LISTRIK BAB V," Semarang, Jawa
Tengah , UDINUS, 2017, pp. 1-6.
IX. LAMPIRAN
MODUL III
SUPERPOSISI
NAMA : Azzis Hervian Delphuano
NIM : 21101095
KELOMPOK :4
REKAN PRAKTEK :
NAMA/NIM :
NAMA/NIM :
HARI/TGL PRAKTEK : 8 April 2022
WAKTU PRAKTEK :
NAMA ASISTEN : Muhammad Ihsan
PARAF ASISTEN

LEMBAR DATA 1 Hasil pengukuran tegangan dan arus dari sumber V1


Hasil Perhitungan
Sumber Hasil pengukuran Hasil pengukuran
Elemen Tahanan (Teori)
Tegangan tegangan arus
Tegangan Arus
R1: 1 kΩ VR1: -0.764331 V i11: -0.764V −0.00076
V1 -0.000764 A 4A
beroperasi R2: 4.7 kΩ VR2: 11.236 V i12: 0.002391 A 11.235 V 0.002391
sendirian, A
V2 Short R3: 0.47 kΩ VR3: -0.764331 V i13: -0.001626 A -0.764V −0.00162
circuit A
R4: 1 kΩ VR4: 0 Volt i14: 0 A 0V 0A

LEMBAR DATA 2 Hasil pengukuran tegangan dan arus dari sumber V2


Hasil Perhitungan
Sumber Hasil pengukuran Hasil pengukuran
Elemen Tahanan (Teori)
Tegangan tegangan arus
Tegangan Arus
R1: 1 kΩ VR1: 6.369 Volt i21: 0.00637 A 6.369 V 0.00635
A
V1 Short R2: 4.7 kΩ VR2: 6.369 Volt i22: 0.001355 A 6.369 V 0.00135
circuit, V2 A
beroperasi R3: 0.47 kΩ VR3: -3.631 Volt i23: -0.007725 A -3.630 V -0.007713
sendirian A
R4: 1 kΩ VR4: 10 Volt i24: 0.0010001 A 10 V 0.00998
A
LEMBAR DATA 3 Hasil pengukuran tegangan dan arus dari sumber V1 dan V2
Hasil Perhitungan
Sumber Hasil pengukuran Hasil pengukuran
Elemen Tahanan (Teori)
Tegangan tegangan arus
Tegangan Arus
R1: 1 kΩ VR1: 5.605 Volt iR1: 0.005605 A 5.605 V 0.005606
A
R2: 4.7 kΩ VR2: 17.605 Volt iR2: 0.003746 A 17.604 V 0.003741
V1 dan V2 A
beroperasi R3: 0.47 kΩ VR3: -4.395 Volt iR3: -0.009351 A −4.394 V -0.009333
A
R4: 1 kΩ VR4: 10 Volt iR4: 0.0010001 A 10 V 0.00998
A

Anda mungkin juga menyukai