Anda di halaman 1dari 40

KERANGKA LAPORAN OJT K3 LISTRIK

1. Cover
2. Daftar Periksa OJT
3. Daftar Isi
4. Isi OJT K3 Listrik
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang OJT

K3 Listrik adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja dari potensi bahaya
listrik melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Potensi
bahaya terdapat hampir disetiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, baik di rumah,
di jalan, maupun di tempat kerja. Apabila potensi tersebut tidak dikendalikan dengan
tepat, maka akan dapat menyebabkan kelelahan, sakit, cidera, dan bahkan yang serius.

Undang undang No 1 Tahun 1970 telah mengamanatkan tentang keselamatan kerja,


bahwa setiap orang lain yang berada ditempat kerja perlu terjamin keselamatannya.
Dimana, salah satu syarat-syarat keselamatan kerja adalah mencegah terkena aliran listrik
yang berbahaya. Untuk itu, perlu diadakan pembinaan norma–norma perlindungan kerja,
dimana hal ini mendasari kebutuhan dan perlunya K3 dalam bidang kelistrikan
mengingat hampir semua tempat kerja menggunakan listrik. Sesuai dengan kebijakan
pemerintah dengan di tetapkannya Permenaker No. 12 Tahun 2015 tentang Keselamatan
dan Kesehatan Kerja Listrik di tempat kerja maka di butuhkan seorang tenaga Ahli K3
Listrik yang mampu melakukan pengawasan pelaksanaan K3 Listrik di tempat kerja
supaya setiap kegiatan tentang kelistrikan dapat diawasi atau dikontrol agar kecelakaan
dan penyakit akibat kerja dapat di kurangi dan kontinuitas penyaluran listrik dapat
berjalan dengan baik guna untuk menunjang kegiatan operasional.

Salah satu syarat untuk memperoleh surat penunjukan sebagai seorang ahli Ahli K3
khusunya dibidang kelistirkan dari Kementrian Ketenagalistrikan adalah seorang calon
Ahli K3 Listrik wajib melakukan praktek dan membuat laporan hasil praktek atau On Job
Training (OJT) diperusahaan atau tempat kerja masing-masing guna untuk mendapatkan
surat keterangan penunjukan sebagai seorang ahli K3 bidang kelistrikan. Ahli K3 listrik
harus bisa menjamin keamanan dan keselamatan terhadap bahaya listrik baik dari sisi
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan serta pengujian instalasi listrik. Ahli K3 listrik
menjadi keharusan dalam perusahaan atau tempat usaha, untuk melakukan dan
menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja (SMK3) agar segala
kemungkinan resiko bisa dikurangi bahkan dihilangkan sehingga keselamatan dan
kesehatan bisa terjaga baik manusia maupun perangkat.

Maka itu, tenaga kerja mempunyai kewajiban untuk mematuhi setiap syarat
keselamatan dan kesehatan yang ditetapkan baginya. Syarat-syarat keselamatan Syarat-
syarat keselamatan dan kesehatan sesuai Undang-undang Keselamatan Kerja tersebut
antara lain untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan, mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja, mencegah dan mengendalikan pencemaran udara serta
menyediakan penerangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi biaya perawatan dan rehabilitasi akibat kecelakaan dan sakit,
meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan moral dan hubungan atau relasi
perusahaan yang lebih baik.
Kemajuan era industri saat ini tidak terlepas dari penggunaan sumber daya aliran
listrik dalam skala besar dan berkesinambungan. Penggunaan energi listrik membutuhkan
proses mulai dari pembangkitan transmisi, pendisitribusian sampai dengan pemanfaatan.
Setaip proses tersebut memiliki potensi bahaya yang bisa menyebabkan kerugian secara
materi bahkan kehilangan nyawa manusia. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan
energi listrik yang digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri, maka
untuk menjaga kontinuitas penyalurannya mutlak diperlukan suatu sistem kelistrikan
yang handal. Suatu sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan dan berbagai cara
dilakukan untuk dapat mengatasi gangguan tersebut. Kebakaran yang terjadi sering kali
disebabkan oleh pemakaian listrik yang melebihi kapasitas instalasi yang telah di
tentukan, selaian itu alat pengaman yang tidak berfungsi dengan baik ketika terjadi
gangguan dan umur instalasi yang sudah lama

1.2. Ruang Lingkup OJT

Pemeriksaan dan Pengujian ini meliputi, pembangkit tenaga listrik, Distribusi Tenaga
Listri, Pemanfaatan PHB TR dan Instalasi Penyalur Petir.

1.3. Dasar Hukum

 Undang – Undang No. 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja


 Undang – Undang No.30 Tahun 2009 Tentang Ketenagalistrikkan
 Peraturan Pemerintah No. 50 Tahun 2015 Tentang Penerapan Sistem Manajemen
Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (SMK3)
 Permenaker No. 2 PER.02/MEN/1989 Tahun 1989 Pengawasan Instalasi Penyalur Petir
 Permenaker R.ӏ. No: Per-04/MEN/1987 Tentang Panitia Pembina Keselamatan dan
Kesehatan Kerja Serta Tata Cara Penunjukan Ahli Keselamatan Kerja
 Keputusan Menakertrans R.I. No: Kep-75/MEN/2002: Pemberlakuan SNI & PUIL
ditempat Kerja
 Persyaratan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2011 Edisi Tahun 2014
 Permenaker No. 12 Tahun 2015 Tentang K3 Listrik Di tempat Kerja
BAB II
ISI
2.1. Profile Perusahaan

A. Pendahuluan

PT. D & C Engineering Company didirikan pada tanggal 21 Desember 2007,


berdomisili di Jakarta, perusahaan pertama di Indonesia yang mengintegrasikan
pembangunan pembangkit listrik, overhaul, commissioning, operasi,
pemeliharaan dan peningkatan dan layanan, dengan kerjasama PT. Sumbergas
Sakti Prima (SSP, Jakarta, Indonesia) dan Zhejiang Thermal Power Construction
Company (ZTPC, Zhejiang, China).

PT. D&C Engineering Company adalah perusahaan teknologi tinggi yang


memiliki keunggulan dalam hal bakat, penelitian ilmiah, dan suasana budaya. Ini
berfokus pada industri tenaga listrik, yang terlibat dalam R&D, mempopulerkan
dan layanan teknis produk hi-tech hemat energi dan ramah lingkungan.

Bisnis kelistrikan di Indonesia dapat dikatakan sebagai sun rise industry, karena
kebutuhan listrik akan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Selain itu, konsumsi listrik di dalam negeri masih lebih rendah dibandingkan
dengan negara tetangga, karena rasio elektrifikasi dan konsumsi listrik per kapita
yang masih sangat rendah, dan Indonesia sendiri masih dalam tahap awal menuju
industrialisasi. Apalagi jauh di bawah negara maju, misalnya di AS kapasitas
terpasangnya sekitar 750.000 MW untuk 250 juta orang, sedangkan di Indonesia
baru sekitar 30.000 MW kapasitas terpasang, termasuk pembangkit listrik swasta
untuk 250 juta orang di Indonesia. Oleh karena itu, permintaan tenaga listrik akan
terus meningkat setidaknya dalam 5 dekade mendatang. Jelas bahwa lebih banyak
pembangkit listrik baru perlu dibangun. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
setiap perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan untuk terlibat dalam
penyediaan tenaga listrik yang berarti pangsa pasar untuk bisnis ketenagalistrikan
tersedia mulai sekarang dan di masa mendatang.

Seiring dengan peningkatan ekonomi nasional yang semakin meningkat,


diharapkan peningkatan kelistrikan dapat berjalan normal seperti sedia kala.
Prospek usaha ketenagalistrikan baik home industry maupun industri dan bisnis
masih dipandang sebagai peluang yang besar. Menurut PLN, untuk memenuhi
kebutuhan tenaga listrik yang terus meningkat pada dekade mendatang
dibutuhkan sekitar US$ 18 miliar untuk meningkatkan kapasitas hingga sekitar
15.700 MW dan jaringan transmisi sepanjang hampir 10.000 KM.
B. Visi PT. D&C Engineering Company

Visi kami untuk menjadi perusahaan energi global yang paling dikagumi karena
karyawan, kemitraan, dan kinerjanya di industri pembangkit listrik.

C. Misi PT. D&C Engineering Company

Menyediakan teknologi internasional yang canggih untuk melayani pelanggan,


menjadi Nomor Satu di bisnis tenaga listrik, konstruksi dan industri jasa di
Indonesia.

D. Value PT. D&C Engineering Company

Landasan perusahaan kami dibangun di atas nilai-nilai kami, yang membedakan


kami dan memandu tindakan kami. Kami menjalankan bisnis kami dengan cara
yang bertanggung jawab secara sosial dan etis. Kami menghormati hukum,
mendukung hak asasi manusia universal, melindungi lingkungan dan memberi
manfaat bagi masyarakat tempat kami bekerja. Ulasan PT. D&C Engineering
Company Way pamflet untuk menelusuri Nilai, Integritas, Keragaman,
Kemitraan, Disiplin, Keselamatan.

2.2. Flow Proses Kegiatan/Produksi Perusahaan

Kegiatan Usaha perusahaan kami adalah EPC bidang konstruksi, Operasi Power
Plan, Maintenance Power Plan, Transmisi dan Training Power Plan. Pada
kesempatan ini saya akan menggambarkan unit bisnis bidang Operasi Power Plan.
2.3. Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3 Listrik

2.3.1 Peralatan / Alat Ukur

1. Clamp on Meter

Clamp on meter adalah alat ukur yang digunakan


untuk mengukur arus listrik pada sebuah kabel
konduktor yang dialiri listrik dengan menggunakan
dua rahang penjepitnya (clamp) tanpa harus
memiliki kontak langsung dengan terminal
listriknya. Pengujian ini, penulis menggunakan
clamp meter merek kyoritsu.

2. Earth Tester

Earth tester adalah alat untuk mengukur nilai


resistansi dari grounding. Besarnya tahanan tanah
sangat penting untuk diketahui sebelum dilakukan
pentanahan dalam sistem pengaman dalam
instalasi listrik. Pengujian menggunakan earth
tester model 4102 merek Megger DET4TC2

3. Environment Tester

Environment tester digunakan untuk mengukur


beberapa parameter lingkungan seperti tingkat
kecepatan angina, kebisingan, getaran,
temperature, lux dan yang lainnya. Pada pengujian
ini dilakukan pengukuran temperature ruangan,
kebisingan kerja dan lux penerangan.
4. Gun Thermometer

Sebuah alat ukur yang dapat mengukur


temperature atau suhu tanpa bersentuhan dengan
obyek yang akan diukur suhunya. Pengujian
menggunakan thermometer merk Fluke 561.

5. Alat Tulis

Alat tulis digunakan untuk mencatat semua data


data pengukuran

6.

2.3.2.Alat Pelindung Diri


Adapun Alat pelindung diri yang digunakan adalah
No APD Fungsi Foto
1 Safety Helm Malindungi kepala dari benda jatuh,
benturan dari bagian atas pada daerah
terbatas
2 Kemeja/Baju Kerja Melindungi badan dari factor lingkungan
3 Safety Glass Melindungi Mata dari debu dan benda
asing lainnya
4 Sarung Tangan Melindungi tangan dari terjepit dan sebagai
isolator.
5 Sepatu Safety Melindungi kaki dari terjepit, tersandung
dan sebagai isolator
6 Masker Selain protocol kesehatan dari virus corona,
juga melindungi dari debu
7 Ear Plug Meredam suara bising dari generator yang
terdengar telinga.

2.3.3. Prosedur Pemeriksaan dan Pengujian


Persiapan
 Mempersiapkan dokumen yang dibutuhkan selama pemeriksaan
 Membuat JSEA (Job Safety Environment Analysis) sebagai izin kerja sebelum
melaksanakan pekerjaan pemeriksaan
 Pastikan APD Yang digunakan dalam kondisi baik dan benar
 Pastikan kondisi alat ukur berfungsi dengan baik dan normal
 Pemeriksaan minimal dilakukan 2 Orang
Pemeriksaan Visual
 Pemeriksaan tanda pengenal dan tanda peringatan
 Pemeriksaan single line diagram dan aktual di lapangan
 Pemeriksaan komponen peralatan
Pengujian Peralatan
 Pastikan instalasi tidak terhubung dengan sumber listrik
 Pastikan semua beban tidak terhubung
 Pastikan semua saklar dalam keadaan terhubung
 Lakukan pengujian sesuai standar pengujian (ON atau OFF Line)
 Pengukuran beban terpakai antar fasa
Pencatatan & Analisa Hasil Pengujian
 Catat hasil pengujian
 Bandingkan dengan standar untuk penentuan kelayakan operasi panel
 Catat ketidaksesuaian antara aktual dan standar yang berlaku
 Lakukan analisa terhadap hasil pemeriksaan dan pengujian
Laporan Hasil Pemeriksaan & Rekomendasi

2.3.3. Kesesuaian dan Analisa Perhitungan sesuai dengan syarat K3 Listrik:


a. Genset

Genset atau generator set adalah mesin listrik yang mengkonversi energy mekanik dari
mesin diesel menjadi energy listrik dari generator dimana penggunaannya dalm industry
sebagai berfungsi sebagai backup sumber energi listrik bilamana terjadi black out system
sumber daya listrik utama dari pembangkit maupun dari sumber dari PLN, sehingga
pasokan listrik kebeban tetap ada dan pekerjaan tetap beroperasi normal. Generator set
memiliki dua buah bagian utama yaitu engine yang berfungsi sebagai penggerak dan
alternator yang berfungsi sebagai pembangkit listrik.
DATA UMUM GENSET

1 Perusahaan Pemilik PT. BOSOWA ENERGY

2 Alamat Desa Punagayya, Kec. Bangkala


Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
3 Perusahaan Pemakai PT. BOSOWA ENERGY

4 Alamat Desa Punagayya, Kec. Bangkala


Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
5 Pengurus / PenanggungJawab PT D&C ENGINEERING COMPANY
6 Lokasi Unit Genset Room Zona 3

7 Jenis Pesawat / Type SILENT, Motor Diesel 4 TAK

8 Merk / Type FG WILSON / P450E5

9 No. Seri / No. Unit FGWPES23KC2H00750

10 Lokasi / Tahun Pembuatan Genset Room / 2011

11 Kapasitas 450 KVA

12 Digunakan Untuk Peralatan Pembangkit dan Sarana/Prasarana Umum

13 Klasifikasi STATION

14 Nama Operator HYPE

15 Daftar Riwayat Motor Diesel Genset Baru Tahun 2011

PEMERIKSAAN TEKNIS

A. MOTOR DIESEL

1 Merk / Type PERKINS / 2206A-E13TAG3

2 Pabrik Pembuat / Negara Perkins Engine Company Ltd, England

3 Tahun Pembuatan 2011

4 Klasifikasi STATION

5 Engine No TGDF7023 U15951V

6 Model KTAA19-G6A

B. GENERATOR
No Field Rating
1 Model : P450E5
2 Serial No. : FGWPES23KC2H00750
3 Year of Construction : 2011
4 Rated Power : 450 kVA 360 kW
5 Power Factor : 0.8 cos Ø
6 Rated Voltage : 400/230 V
7 Phase : 3
8 Rated Frequency : 50 Hz
9 Rated Current : 650 A
10 Rated RPM : 1500
11 Max. Altitude : 152.4
12 Temperature : 27 ℃
13 Mass : 32860 kg
14 Performance Class : G3
15 Alternator Connection : S-STAR
16 Rating ISO 8528-3 : PR
17 Alternator Encloser : IP23
18 Insulation Class : H
19 Excitation Voltage : 40 V
20 Excitation Current : 2A
21 AVR : R450 Reg
22 Dimension L*W*H : 3500*1100*2158

No Obyek Hasil Standard Metode

A. Pemeriksaan Dokumen

1 Diagram satu garis Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen

Gambar diagram
2 Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
pengawatan

3 Daftar komponen Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen

4 Gambar lay out Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen

5 Gambar area klasifikasi Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen

Data hasil uji pabrik PUIL 2011 Penilaian dokumen


6 Ada
pembuat

7 Buku manual Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen

PUIL 2011 Penilaian dokumen

Buku pemeliharaan &


8 Ada
operasi

9 Tanda peringatan Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen


10 Sertifikat pabrik pembuat Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen

B. Pemeriksaan Visual

1 Konstruksi unit pembangkit Baik Manufacture standar Penilaian


tenaga

Manufacture standar Penilaian

2 Dudukan pembangkit tenaga Baik

Ada Manufacture standar Penilaian


/PUIL 2011

3 Verifikasi plat nama

4 Area klasifikasi Baik PUIL 2011; BAB 8 Penilaian

5 Perlengkapan start Ada Manufacture standar Penilaian


/PUIL 2011

6 Perlengkapan stop Ada Manufacture standar Penilaian


/PUIL 2011

7 Peralatan pengaman Ada Manufacture standar Penilaian


/PUIL 2011

8 a. Instrumen Voltmeter Ada Manufacture standar Penilaian


/PUIL 2011

b. Instrumen Ampermeter Ada Manufacture standar Penilaian


/PUIL 2011
c. Instrumen Pengukur Lain Ada Manufacture standar Penilaian
/PUIL 2011

9 Lampu indicator Baik PUIL 2011 Penilaian

10 Peralatan alarm Ada PUIL 2011 Penilaian

11 Fasilitas keselamatan & Ada PUIL 2011, UU No 1 th Penilaian


tanda bahaya 1970

12 Terminal kabel utama & Ada Manufacture standar Penilaian


penetralan /PUIL 2011

13 Kondisi air battery (dgn start Baik PUIL 2011 Penilaian


battery)

14 Kondisi tekanan angin start Baik Manufacture standar Penilaian


(dengan start angin)

Baik Manufacture standar Penilaian

Minyak lumas penggerak


15
mula

PUIL 2011 Penilaian

16 Terminal battery Baik

PUIL 2011 Penilaian

17 Penempatan battery Baik

18 Pemanas anti kondensasi Ada Manufacture standar Penilaian

19 Kabel masuk terminal box Baik PUIL 2011 Penilaian

20 Kabel keluar terminal box Baik PUIL 2011 Penilaian


21 Air pendingin penggerak Baik Manufacture standar Penilaian
mula

Gedung – Ruang Genset


terdapat
a. Generator
banyak debu
batu bara,
terdapat
rembesan
22 PUIL 2011; Bab 8 Penilaian
oli, dan di
dekat genset
terdapat
barang yang
tak
diperlukan

b. Alat pemadam Peletakan


APAR di
lantai tanpa
box dan salah PUIL 2011; Bab 8 Penilaian
satu APAR
berjenis
FOAM

PUIL 2011; Bab 8 Penilaian

Buka Keluar
c. Pintu keluar/masuk akan tetapi
tidak ada
gembok

e. Penerangan dan sirkulasi Kurang


udara / ventilasi
C. Pengujian

1 Uji fungsi instalasi listrik Berfungsi Manufacture standar Pengetesan

3 Pengujian fungsi local panel Berfungsi Manufacture standar Pengetesan

3a Saklar pilih local / selector Berfungsi Manufacture standar Pengetesan


switch

3b Start Berfungsi Manufacture standar Pengetesan

3c Stop Berfungsi Manufacture standar Pengetesan

Menyala Manufacture standar Pengetesan

3d Lampu indicator

4 Relay proteksi Ada Manufacture standar Pengetesan

Tegangan arus tanpa beban


5 Sesuai Manufaktur standar Pengukuran
dan berbeban

81,5 sudah Permen13/2011: 85 Pengukuran


sesuai dB

6 Tingkat kebisingan

9 Uji parallel (bila ada) ada Manufacture standar pengetesan


Sesuai 0,35 Ω Permenaker 2/89 pasal Pengukuran
54 atau SNI : ≤5Ω

Sistem Pembumian
10
Generator

11 KHA Penghantar Utama Sesuai PUIL 2011: 125 % x Perhitungan


Ifl

Generator
360000 360000
 In 100 % (A)= = =649.584 A → 650 A
√3 x 400 x 0,8 455,25
Untuk lifetime pada genset, maka beban optimum pada generator diusahakan ≤ 80 %
 In 80 % (A) = 650 x 0.8 = 520 A
Menghitung kekuatan hantar arus (KHA)dan Circuit Breaker (CB) pada generator :
 KHA = 125 % x In 80 % = 125% x 520 A = 650 A
Maka, kabel yang digunakan/terpasang adalah NYY (4 x 150 mm² ). Berdasarkan table SNI
PUIL 2011 Hal 524 mampu sampai dengan 324 A. jadi, untuk 9 kabel x 324 A = 2.914 A

Name plate MCB utama pada generator


 Proteksi CB = 115% x In 80% = 125 % x 520 A = 650 A
Breaker (CB) terpasang adalah ACB kapasitas 800A dan disetting sesuai dengan kapasitas In
dipergunakan pada settingan yaitu decontrol micrologic sett Ir, Io, Itd, In

Table 3.1.2 Daftar KHA Kabel

12 Rating proteksi utama Sesuai PUIL 2011: 115 % x perhitungan


Ifl

Stand
No Temuan Kondisi Bahaya Rekomendasi
art

1. Peringatan dilarang PUIL Tidak adanya Diperbaiki dan


merokok kotor tidak 2011 tanda bahaya dibuatkan
terpasang dilarang tanda
merokok tidak peringatan
memberikan baru
informasi ke
operator/orangla
in bahwa area
ini gampang
terbakar atau
meledak
2. Fuel Tank tidak PUIL Dapat Memberlakuka
bersih 2011 menimbulkan n pembersihan
kontaminasi tak secara berkala
langsung pada
bahan bakar
serta dapat
menimbulkan
pencemaran
lingkungan

3. Terdapat barang PUIL Ruangan genset Memberlakuka


after use di Ruangan 2011 menjadi kotor n pembersihan
Genset secara berkala
dan
meletakkan
barang after
use di gudang
limbah
4 Peletakan,penanda PUIL Pemadaman Mengganti dan
dan jenis APAR 2011; tidak optimal Meletakkan
yang tidak sesuai 2/89 jika terjadi APAR sesuai
kebakaran ketentuan dan
penanda yang
jelas

5 Kabel output yang PUIL Potensi hubung Melakukan


tidak rapi 2011 singkat dan instalasi ulang
thermal effect pada sisi
output
generator Set

6 Penerangan tidak PUIL Pengoperasian Menambah


optimal 2011 menjadi tidak titik
optimal dan penerangan
potensi terjatuh
pada malam hari
Kesimpulan :
1. Dari pemeriksaan secara visual: terdapat banyak debu batu bara ( PUIL 2011 Bagian 8.2.1.5
dan 8.4.2.3), terdapat rembesan oli, terdapat barang-barang yang tidak diperlukan di dekat
genset .
2. Dari hasil pengujian atau running test tanpa beban didapat hasil baik dan normal.
3. Perawatan motor diesel/genset dan pengoperasian genset secara umum baik.
4. Grounding pada motor diesel/genset terpasang dengan baik.
5. Ruangan sudah dilengkapi dengan pemadam kebakaran yaitu APAR tapi peletakan APAR di
lantai tanpa box APAR, dan salah satu APAR berjenis FOAM.
6. Dudukan genset kokoh karena sudah menggunakan angkur baut dan dilengkapi pula
dengan pegas untuk meredam getaran dari engine genset
7. Copy Wirring diagram dan manual book sudah ditempatkan dekat rak genset guna
pemeliharaan ataupun pemeriksaan lebih mudah dan sudah sesuai PUIL
8. Gas buang sudah cukup baik, tidak mengganggu wilayah sekitar
9. Tidak ada kunci pada pintu utama
10. Penerangan di ruang genset kurang baik
11. Ventilasi sangat kotor

Saran :
1. Sistem instalasi panel perlu dilakukan pembersihan secara rutin( PUIL 2011).
2. Agar dilakukan pembersihan rutin pada ruangan, generator, dan Panel ( PUIL 2011 Bagian 8 ).
3. Gunakan APAR Jenis POWDER ( PUIL Bagian 8.2.2.10 ) dan APAR diletakkan dalam box .
4. Agar dilakukan pengecekan rutin pada Selang Oli dan Oil filter agar tidak ada oli yang
merembes (PUIL 2011 : 8.2.2.4).
5. Agar dilakukan pebersihan rutin pada ventilasi ruangan agar udara tersirkulasi dengan baik
(PUIL 2011 : 8.2.2.4).
6. Agar dilakukan penambahan penerangan ( PUIL: 8.2.1.4)
7. Agar dipasang kunci gembok pada pintu utama untuk menghindari tidak ada orang yang tidak
berkepentingan masuk ( PUIL 2011 Bagian 8.4.2.5 dan 8.4.2.6)
8. Lubang kabel keluar pada panel generator ditutup untuk menghindari binatang/ hewan dan debu
batu bara masuk ke dalam panel ( PUIL 2011: 8.8.2.1)
9. Barang yang tidak dibutuhkan/ tidak digunakan sebaiknya disimpan di tempat yang
sesuaim( PUIL Bagian 8.2.2.7 )
10. Diatas pintu darurat harus dipasang tanda “ EXIT “ Atau “KELUAR” ( PUIL 2011: 8.16.3.1)

b. Tranformator

Pada pengujian Transformator distribusi, kami mengambil tranformator stepdown 13.8


kV menjadi 6 kV, PLTU Jeneponto unit 2x125 MW memiliki 3 Trafo utama yaitu 2 Unit
Uxiliary Transformer ( UAT ) dan 1 unit Start up Standby Transformer ( SST ) yang melayani
MDP keseluruhan beban listrik di PLTU Jeneponto unit 2x125 MW. pengujian jaringan distribusi
yang dimaksud ialah dengan mem-verifikasi kapasitas trafo distribusi yang digunakan di PLTU
Jeneponto unit 2x125 MW apakah masih mencukupi dengan beban terpasang pada trafo tersebut.
Khususnya Trafo yang digunakan untuk melayani MDP (Main Distribution Panel).

Data Teknis Trafo


1 Perusahaan Pemilik PT. BOSOWA ENERGY

2 Alamat Desa Punagayya, Kec. Bangkala


Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
3 Perusahaan Pemakai PT. BOSOWA ENERGY

4 Alamat Desa Punagayya, Kec. Bangkala


Kabupaten Jeneponto, Sulawesi Selatan
5 Pengurus / PenanggungJawab PT D&C ENGINEERING COMPANY

6 Merk / Type TBEA / SF-20000/ 13.8

7 Pabrik Pembuat/ Negara CHINA TBEA HENGYANG TRANSFORMER Co.,


Ltd

8 Tahun Pembuatan 2011

9 Nomor Seri 101152631

10 Rating Tegangan ( 13.8 ± 2x2.5 % )/ 6.3 KV

11 Daya 20000/ 20000 ( W. V) KVA

12 Rating Arus LV 1832.86 A

13 Frekwensi 50 Hz

14 Vector Grup Dyn1

15 Phasa 3

16 Faktor Daya (PF) 0.8

17 Tipe Pendingin ONAN/ ONAF ( 75% / 100% )

18 Rugi-rugi daya 90.86 kW

H.V. LI/AC 125/55 kV


19 Insulation Level L.V. LI/AC 75/35 kV
LV-0. LI/AC 75/35 kV

Pemeriksaan Dokumen

No Obyek Hasil Nilai Rujukan Metode

1 Gambar diagram satu garis ada PUIL 2011 Penilaian

2 Gambar diagram pengawatan ada PUIL 2011 Penilaian

3 Daftar komponen ada PUIL 2011 Penilaian

4 Gambar layout ada PUIL 2011 Penilaian

5 Gambar area klasifikasi ada PUIL 2011 Penilaian

6 Data hasil uji pabrik pembuat ada Manufacture Penilaian


7 Buku manual ada Manufacture Penilaian

8 Buku pemeliharaan dan operasi Ada Manufacture Penilaian

Pemeriksaan Visual
NO OBYEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE

TBEA
Hengyang
Nama pabrik, tempat dan tahun Transformer
pembuatan Co., Ltd/
2011

Serial Number 101152631


Manufacture
20000/ 20000 ( Standart dan SNI;
W. V) KVA/ IEC
Kapasitas/Frequency
Name 50 Hz 60076-1:2000
1. Penilaian
Plate 60076-3:2000
Vevtor Group Dyn1
60076-2:1993
6,2 % 60076-5:2006
Tegangan Hubung Singkat
Tap 796.89 -
Primary Current/Secondary Current 880.78
A/1832.86 A

Insulation Liquid DB-25

Cooling System ONAN/OFAF

Memeriksa kebersihan body bushing Baik

Memeriksa fisik body yang berkarat Baik

Memeriksa kekencangan mur baut Baik Manufacture


klem terminal utama Standart dan SNI;
2. Bushing Penilaian
Baik IEC
Memeriksa kebocoran gasket
60076-11:2004
Memeriksa kesesuaian spark gap Baik
bushing primer
Memeriksa kesesuaian Spark gap Baik
bushing skunder
3. Sistem Memeriksa kebersihan sirip-sirip Baik Manufacture Penilaian
Pendingin radiator Standart dan SNI;
Memeriksa kebocoran minyak trafo Baik IEC
60076-11:2004
Memeriksa level minyak travo Baik
Memeriksa kondisi Minyak Baik

Manufacture
Alat
Memeriksa level konservator main Standart dan SNI;
4. pernafasan Baik Penilaian
tank IEC
(breather)
60076-11:2004

Sistem Memeriksa kekencangan mur baut Baik Manufacture


kontrol terminal kontrol Standart dan SNI;
dan Memeriksa kebersihan kontraktor Bersih IEC
Manufacture Penilaian
proteksi Bersih
panel Memeriksa kebersihan limit switch Standart dan SNI;
kontrol Memeriksa sumber tegangan IEC
Baik
AC/DC
Relay Memeriksa kebersihan terminal Bersih Manufacture
Standart dan SNI; Penilaian
Bucholz Memeriksa kondisi seal Baik IEC
Memeriksa kebersihan terminal Baik Manufacture
Relay Standart dan SNI;
Memeriksa kondisi seal Penilaian
Jansen Baik IEC
5. 60076-11:2004

Memeriksa kebersihan terminal Baik

Memeriksa kondisi seal Baik Manufacture


Relay
Standart dan SNI;
sudden Penilaian
Memeriksa kebersihan thermo Baik IEC
pressure
couple 60076-11:2004
Memeriksa kabel-kabel kontrol dan Baik
pipa-pipa kapiler
Memeriksa kesesuaian indikator Baik
posisi tap Manufacture
Baik Standart dan SNI;
OCTC Memeriksa pelumas gigi penggerak IEC Penilaian
Memeiksa kebersihan kontraktor Bersih 60076-11:2004

Memeriksa kebersihan limit switch Bersih

6. Sistem Memeriksa kawat pentanahan pada Baik Manufacture Penilaian


Grounding titik netral primer/sekunder Standart dan SNI;
Memeriksa kawat pentanahan pada SPLN 3 : 1978;
Baik
body/enclousure BKT IEC
60076-11:2004
Memeriksa kawat pentanahan pada Ada
BKE (Bagian konduktif ekstra)
Memeriksa kekencangan mur baut Baik
terminal pentanahan
Permenaker Penguku
Pengukuran Pentanahan Baik 2/89 pasal 54 ran
atau SNI : ≤5Ω

Memeriksa kondisi kontruksi Manufacture


Baik
bangunan, pondasi dan baut pengikat Standart dan SNI;
IEC Penilaian
Memeriksa kebersihan lingkungan Baik 60076-11:2004
Kontruksi/ gardu
7. struktur Memeriksa pembatas/halang rintang Baik
mekanik Memeriksa penerangan (malam
hari) Baik

Memeriksa Tanda Peringatan


Sesuai
Memeriksa sirkulasi udara

Memeriksa alarm kebakaran Ada Manufacture


Standart dan SNI;
Fire Memeriksa sensor detector Ada IEC 60076-
8. 11:2004 Penilaian
Protection
Permenaker
Memeriksa APAR Tidak Ada
2/89

Memeriksa kebersihan sirip-sirip Baik


radiator
Memeriksa kebocoran minyak trafo Baik Manufacture
Sistem Standart dan SNI;
9. Memeriksa level minyak travo Baik Penilaian
Pendingin IEC
Baik 60076-11:2004
Memeriksa kondisi Minyak
Memeriksa level konservator tap Baik
canger
10. Bagian Pengukuran arus Phasa Ir 368,79 A Manufacture
Penilaian
sekunder Is 366,69 A Standart dan SNI;
dan
Trafo It 366,60 A IEC
penguku
60076-11:2004
ran
Alat ukur
Perhitungan dan Pembebanan Trafo
Pengujian tahanan Isolasi phase – phase, phase – netral, phase ke PE ini tidak bisa dilakukan
dikarenakan Trafo dalam keadaan ON sesuai dengan PUIL 2011 2000Ω/Volt + 1MΩ
 Arus Nominal (In) Pada Trafo
200 00 KVA
In 100% (A) =
√3 x 6,3 KV

20 000
= = 1832.86 A
10911.9

In 80% (A) = 1832.86 x 0,8 = 1466.28 A

367,36 A
Presentasi rata-rata pemakaian trafo x 100 %=25 %
1466,28

 Pembebanan trafo :

(368,79 A +366,69 A +366,60 A ) 367,36 x 3


= = x 100 %=75,1%
3 1466,28

Untuk lifetime pada travo maka, beban optimum pada trafo diusahakan ≤ 80%.

 Kekuatan Hantar Arus (KHA) & Cirkuit Breaker (CB) pada Trafo

Kekuatan Hantar Arus


KHA = 125% x In 80%
= 125% x 1466.28 A
= 1832,85 A

Kabel yang digunakan ZR-YJV-6 4(3C x 185mm2) Section 1A dan ZR-YJV-6 4(3C x
185mm2) Section 1B sudah sesuai, berdasarkan tabel daftar KHA kabel PUIL 2011, pada
Halaman 524 yaitu ukuran 185 mm2 dengan 3 core yaitu sebesar 371 A, Arus yang dapat di
alirkan sesuai PUIL yaitu 8 x 371 A = 2968 A
Cirkuit Breaker (CB)
CB = 115% x In 80%
= 115% x 1466.28 A
= 1686,22 A
Karena memiliki 2 keluaran maka arusnya terbagi, diasumsikan masing-masing section
melayani dengan beban yang sama, maka arusnya menjadi
1686,22A/2= 843,11A
Berdasarkan dengan SLD yang ada bahwa output trafo melayani 2 section dimana masing-
masing section memiliki 2 VCB. Dengan masing masing VCB kapaitas 1250 A

Pemeriksaan Dan Pengujian Panel Pemanfaatan ( PHB TR )


Pada riksa uji pemanfaatan ini, meliputi Low Voltage Main Distribusi Panel (LV MDP) dan
Low Voltage Sub Distribution Panel ( LV SDP ), riksa uji ini dilakukan pada salah satu panel
pemanfaatan yaitu panel pemanfaatan Mess atau tempat tinggal pegawai , dimana panel ini
terhubung langsung ke sumber sistem 380/220 V

No Obyek Hasil Nilai Rujukan Metode

Tidak Manufactur
1 Peta lokasi Penilaian
Ada standar/SNI
Gambar diagram garis tunggal
Manufactur
3 lengkap dengan besaran Ada Penilaian
standar/SNI
nominalnya
Gambar layout instalasi,
pengkabelan, pembebanan, Manufactur
Ada Penilaian
4 sistem pengamanan lengkap standar/SNI
dengan besaran nominalnya.
Manufactur
5 Gambar diagram pengawatan Ada Penilaian
standar/SNI
Manufactur
6 Gambar area klasifikasi Tidak ada Penilaian
standar/SNI
Manufactur
7 Daftar komponen panel Ada Penilaian
standar/SNI
Manufactur
8 Buku manual Ada Penilaian
standar/SNI
9 Perhitungan rekapitulasi daya Tidak ada Manufactur Penilaian
standar/SNI
Manufactur
10 Sertifikat pabrik pembuat Tidak ada Penilaian
standar/SNI
Spesifikasi teknik
Manufactur
11 peralatan dan Ada Penilaian
standar/SNI
perlengkapan listrik.
Tidak ada
pada
Manufactur
12 Tanda Peringatan pintu Penilaian
standar/SNI
depan
panel
Manufactur
13 Record daily Ada Penilaian
standar/SNI

No Obyek Hasil Nilai Rujukan Metode


1 Konstruksi unit LVMDP Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
2 Dudukan dan penempatan Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
3 Verifikasi plat nama Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
4 Klasifikasi area Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
5 Kebersihan Panel Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
6 Pencahayaan Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
7 Sirkulasi Udara Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
8 Alat Pemadam Kebakaran Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
9 Pintu Ruang Panel Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
Perlindungan terhadap
kejutan listrik& benda Baik Manufactur standar/SNI
10 Penilaian
asing
Pintu panel dilengkapi
Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
11 penahan saat posisi terbuka
Semua baut dan skrup telah
12 Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
kuat
Busbar terisolasi dengan
13 Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
kuat
Minimal ruang main &
14 jarak rambat Manufactur standar/SNI
Baik Penilaian
busbar
15 Pemasangan kabel Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
Kabel yang terpasang pada Manufactur standar/SNI
16 Baik Penilaian
pintu panel dilindungi
terhadap kerusakan
Instrumen pengukur
mempunyai batas ukur
Manufactur standar/SNI
17 yang cukup dan diberi Baik Penilaian
tanda pada nilai nominal
Semua peralatan &
terminal diberi kode dan Manufactur standar/SNI
18 Baik Penilaian
nama indikasi
Pemasangan kabel masuk Lubang panel
19 dan keluar untuk kabel masuk Manufactur standar/SNI
dan keluar tidak Penilaian
ditutup
Fasilitas keselamatan dan
20 Baik Manufactur standar/SNI Penilaian
tanda bahaya
21 Ukuran busbar baik Manufactur standar/SNI Penilaian
Busbar &
perlengkapan yang
22 baik Manufactur standar/SNI
terpasang bersih tanpa Penilaian
kotoran dan debu
23 Penandaan busbar (phasa) baik Manufactur standar/SNI Penilaian
24 Suhu Penghantar Baik
Pemasangan kabel
25 baik Manufactur standar/SNI Penilaian
pembumian
Pemasangan semua pintu-
26 baik Manufactur standar/SNI Penilaian
pintu panel
Suku cadang telah
27 baik Manufactur standar/SNI Penilaian
memenuhi spesifikasi

 Perhitungan Arus Nominal

1. Arus Nominal MDP


Diketahui :
P = 135.056,26 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 135.056,26 W
400 x 1,73 x 0,8
= 243,96 A
In 80 % (A) = 243,96 x 0,8
= 195,17 A

2. Arus Nominal SDP


2.1. Beban 1 ( Dormitory BE )
Diketahui :
P = 39.654,37 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 39.654,37 W
400 x 1,73 x 0,8
= 71,63 A
In 80 % (A) = 71,63 x 0,8
= 57,3 A

2.2 Beban 2 (Dormitory Baru D&C )


Diketahui :
P = 51.119,42 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 51.119,42 W
400 x 1,73 x 0,8
= 92,34 A
In 80 % (A) = 92,34 x 0,8
= 73,87 A

2.3 Beban 3 (Dormitory Lama D&C )


Diketahui :
P = 22.614,56 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?

Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 22.614,56 W
400 x 1,73 x 0,8
= 40,85 A
In 80 % (A) = 40,85 x 0,8
= 32,68 A
2.4 Beban 4 (Dormitory ZTPC )
Diketahui :
P = 40.811,39 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 40.811,39 W
400 x 1,73 x 0,8
= 73,72 A
In 80 % (A) = 73,72 x 0,8
= 58,98 A
Untuk Lifetime pada Penghantar/ Konduktor MDP Dan SDP, maka Beban Optimum pada penghantar
diusahakan ≤ 80%

 Kekuatan Hantar Arus ( KHA ) dan Jenis serta ukuran kabel

1. KHA Untuk MDP


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 195,17 A
= 243,96 A
Kabel yang digunakan NYY 4x150 mm² sudah memenuhi standard, berdasarkan table SNI PUIL 2011
Halaman 524 kabel ukuran 150mm2 mampu sampai dengan 324 A.
2. KHA Untuk SDP
2.1. KHA Untuk Beban 1 (Dormitory BE )
KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 57,3 A
= 71,62 A

2.2. KHA Untuk Beban 2 (Dormitory Baru D&C )


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 73,87 A
= 92,34 A

2.3. KHA Untuk Beban 3 (Dormitory Lama D&C )


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 32,68 A
= 40,85 A

2.4. KHA Untuk Beban 4 (Dormitory ZTPC )


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 58,98 A
= 73,72 A

Kabel yang digunakan NYY 4x95 mm² sudah memenuhi standard, berdasarkan table SNI PUIL 2011
Halaman 524 kabel ukuran 95mm 2 mampu sampai dengan 244 A di udara dan di dalam tanah mampu
sampai dengan 275 A.

Nilai Rujukan/ Metode


NO Obyek
Dasar Hukum

 Perhitungan
1. Arus Nominal MDP
Diketahui :
P = 135.056,26 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..?

Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 135.056,26 W
400 x 1,73 x 0,8
1 Arus Nominal = 243,96 A
PUIL 2011
In 80 % (A) = 243,96 x 0,8
= 195,17 A

2. Arus Nominal SDP


2.1. Beban 1 ( Mess BE )
Diketahui :
P = 39.654,37 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?

Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 39.654,37 W
400 x 1,73 x 0,8
= 71,63 A

In 80 % (A) = 71,63 x 0,8


= 57,3 A

2.2 Beban 2 ( Mess Baru D&C )


Diketahui :
P = 51.119,42 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 51.119,42 W
400 x 1,73 x 0,8
= 92,34 A

In 80 % (A) = 92,34 x 0,8


= 73,87 A

2.3 Beban 3 ( Mess Lama D&C )


Diketahui :
P = 22.614,56 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?

Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 22.614,56 W
400 x 1,73 x 0,8
= 40,85 A

In 80 % (A) = 40,85 x 0,8


= 32,68 A

2.4 Beban 4 ( Mess ZTPC )


Diketahui :
P = 40.811,39 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 40.811,39 W
400 x 1,73 x 0,8
= 73,72 A

In 80 % (A) = 73,72 x 0,8


= 58,98 A
Untuk Lifetime pada Penghantar/ Konduktor
MDP Dan SDP, maka Beban Optimum pada
penghantar diusahakan ≤ 80% .

 Perhitungan
1. KHA Untuk MDP
KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 195,17 A
= 243,96 A
Kabel yang digunakan NYY 4x150 mm² sudah
memenuhi standard, berdasarkan table SNI
PUIL 2011 Halaman 524 kabel ukuran 150mm2
mampu sampai dengan 324 A.

2 2. KHA Untuk SDP


Kekuatan Hantar Arus ( PUIL 2011 510.5.3.1: 2.1. KHA Untuk Beban 1 ( Mess BE )
KHA ) dan Jenis serta 125 % x Ifl dan PUIL KHA = 125 % x In 80 %
ukuran kabel 2011 Halaman 524 = 1,25 x 57,3 A
= 71,62 A

2.2. KHA Untuk Beban 2 ( Mess Baru D&C )


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 73,87 A
= 92,34 A

2.3. KHA Untuk Beban 3 ( Mess Lama D&C )


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 32,68 A
= 40,85 A

2.4. KHA Untuk Beban 4 ( Mess ZTPC )


KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 58,98 A
= 73,72 A

Kabel yang digunakan NYY 4x95 mm² sudah


memenuhi standard, berdasarkan table SNI
PUIL 2011 Halaman 524 kabel ukuran 95mm 2
mampu sampai dengan 244 A di udara dan di
dalam tanah mampu sampai dengan 275 A.

 Perhitungan
1. Rating Circuit Breaker Untuk MDP
CB = 115 % x In 80 %
= 1,15 % x 195,17 A
= 224,44 A
CB Utama yang di gunakan sudah sesuai yaitu
Air Circuit Breaker ( ACB ) 630 A.

2. Rating Circuit Breaker Untuk SDP


2.1. Untuk Beban 1 ( Mess BE )
3 PUIL 2011 Bagian CB = 115 % x In 80 %
Rating Proteksi ( Circuit 2.2.8.3 : 115 % x In = 1,15 % x 57,3 A
Breaker ) = 65,89 A
CB yang di gunakan sudah sesuai yaitu
Moulded Case Circuit Breaker ( MCCB ) 160
A.

2.2. Untuk Beban 2 ( Mess Baru D&C )


CB = 115 % x In 80 %
= 1,15 % x 73,87 A
= 84,95 A
CB yang di gunakan sudah sesuai yaitu
Moulded Case Circuit Breaker ( MCCB ) 160
A.

2.3. Untuk Beban 3 ( Mess Lama D&C )


CB = 115 % x In 80 %
= 1,15 % x 32,68 A
= 37,58 A
CB yang di gunakan sudah sesuai yaitu Moulded
Case Circuit Breaker ( MCCB ) 100 A.

2.4. Untuk Beban 4 ( Mess Lama ZTPC )


CB = 115 % x In 80 %
= 1,15 % x 58,98 A
= 67,82 A
CB yang di gunakan sudah sesuai yaitu Moulded
Case Circuit Breaker ( MCCB ) 100 A.

 Perhitungan
Diketahui :
Ir = 85,8 A
4 Keseimbangan Beban Permenaker 02/1989 : Is = 96,1 A
RST Maksimal 5 ohm It = 74,9 A
Ditanyakan : Keseimbangan Beban ….% ?

Jawaban:
IRata-rata = Ir + Is + It
3

= 85,8 + 96,1 + 74,9


3
= 85,6 A

a = 85,8
85,6
= 1,002

b = 96,1
73,13
= 1,31

c = 74,9
85,6
= 0,87

Ketidak seimbangan beban :

( a-1 ) + ( b-1 ) + (c-1 ) x100%


3

= (1,002-1 ) + (1,31-1 ) + (0,87-1 )


x100%
3

= 0,002 + 0,31 + ( -0,13 )


x100%
3

Ketidak Seimbangan Beban = 6 %


Jadi berdasarkan ketentuan PUIL 2011 sudah sesuai dengan gambar.
1) Arus Nominal (In)
2) Kuat Hantar Arus (KHA)
3) Jenis serta ukuran kabel
4) Pembatas Arus (MCB)
5) Tahanan Pembumian
c. Trafo
1) Arus Nominal (In)
2) Kuat Hantar Arus (KHA)
3) Jenis serta ukuran kabel
4) Pembatas Arus (MCB)
5) Polarisasi Indeks (PI)
6) Dielektrik Absorbent Ratio (DAR)
d. Pemanfaatan
1) Single Line Diagram (SLD)
2) Arus Nominal (In)
3) Kuat Hantar Arus (KHA)
4) Jenis serta ukuran kabel
5) Pembatas Arus (MCB)
6) Keseimbangan beban RST
e. Instalasi Penyalur Petir
1) Area Perlindungan  Buat Gambar area perlindungannya
2) ∑ Hantaran Penurunan
3) tahanan pembumian
Catatan: dalam membuat analisa perhitungan harus menyebutkan dasar
hukum (pasal atau point) yang mengaturnya!
2.4. Foto riksa uji
2.5. Kesimpulan dan Saran

COVER

LAPORAN ON JOB TRAINING (OJT)


AHLI K3 BIDANG LISTRIK
OLEH
NAMA : ……………………….
Instansi/Perusahaan : ……………………….
Tgl Pelatihan : ……………………….
Nama PJK3 : ……………………….

DIREKTORAT BINA KELEMBAGAAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA


DITJEN BINWASNAKER DAN K3 KEMENTERIAN KETENAGAKERJAAN RI

DAFTAR PERIKSA LAPORAN OJT K3 LISTRIK

Nama Peserta : ……………………….


Perusahaan : ……………………….
Tempat & Tgl Pelatihan: ……………………….
Nama PJK3 : ……………………….
Nama/NIP Evaluator/TTD: ……………………/……………………………/……………….
Check List Pemeriksaan Laporan OJT Listrik
No Objek Riksa Uji dan Analisa Halaman Keterangan
Perhitungan
1 Genset
a. Arus Nominal (In)

b. Kuat Hantar Arus (KHA)


c. Jenis serta ukuran kabel
d. Pembatas Arus (MCB)
e. Tahanan Pembumian
d. Tahanan Pembumian
2 Trafo
a. Arus Nominal (In)

b. Kuat Hantar Arus (KHA)


c. Jenis serta ukuran kabel
d. Pembatas Arus (MCB)
d. Polarisasi Indeks (PI)
e. Dielektrik Absorbent Ratio (DAR)
3 Pemanfaatan
a. Single Line Diagram (SLD)
b. Arus Nominal (In)

c. Kuat Hantar Arus (KHA)


d. Jenis serta ukuran kabel
e. Keseimbangan beban RST
4 Instalasi Penyalur Petir
a. Area Perlindungan  Buat Gambar
area perlindungannya
b. ∑ Hantaran Penurunan
c. Tahanan pembumian

Anda mungkin juga menyukai