1. Cover
2. Daftar Periksa OJT
3. Daftar Isi
4. Isi OJT K3 Listrik
BAB I
PENDAHULUAN
K3 Listrik adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi keselamatan dan
kesehatan tenaga kerja dan orang lainnya yang berada di tempat kerja dari potensi bahaya
listrik melalui upaya pencegahan kecelakaan kerja dan penyakit akibat kerja. Potensi
bahaya terdapat hampir disetiap tempat dimana dilakukan suatu aktivitas, baik di rumah,
di jalan, maupun di tempat kerja. Apabila potensi tersebut tidak dikendalikan dengan
tepat, maka akan dapat menyebabkan kelelahan, sakit, cidera, dan bahkan yang serius.
Salah satu syarat untuk memperoleh surat penunjukan sebagai seorang ahli Ahli K3
khusunya dibidang kelistirkan dari Kementrian Ketenagalistrikan adalah seorang calon
Ahli K3 Listrik wajib melakukan praktek dan membuat laporan hasil praktek atau On Job
Training (OJT) diperusahaan atau tempat kerja masing-masing guna untuk mendapatkan
surat keterangan penunjukan sebagai seorang ahli K3 bidang kelistrikan. Ahli K3 listrik
harus bisa menjamin keamanan dan keselamatan terhadap bahaya listrik baik dari sisi
perencanaan, pemasangan, pemeriksaan serta pengujian instalasi listrik. Ahli K3 listrik
menjadi keharusan dalam perusahaan atau tempat usaha, untuk melakukan dan
menjalankan Sistem Manajemen Keselamatan, Kesehatan Kerja (SMK3) agar segala
kemungkinan resiko bisa dikurangi bahkan dihilangkan sehingga keselamatan dan
kesehatan bisa terjaga baik manusia maupun perangkat.
Maka itu, tenaga kerja mempunyai kewajiban untuk mematuhi setiap syarat
keselamatan dan kesehatan yang ditetapkan baginya. Syarat-syarat keselamatan Syarat-
syarat keselamatan dan kesehatan sesuai Undang-undang Keselamatan Kerja tersebut
antara lain untuk mencegah dan mengurangi kecelakaan, mencegah dan mengendalikan
timbulnya penyakit akibat kerja, mencegah dan mengendalikan pencemaran udara serta
menyediakan penerangan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Hal ini dimaksudkan
untuk mengurangi biaya perawatan dan rehabilitasi akibat kecelakaan dan sakit,
meningkatkan produktivitas kerja, meningkatkan moral dan hubungan atau relasi
perusahaan yang lebih baik.
Kemajuan era industri saat ini tidak terlepas dari penggunaan sumber daya aliran
listrik dalam skala besar dan berkesinambungan. Penggunaan energi listrik membutuhkan
proses mulai dari pembangkitan transmisi, pendisitribusian sampai dengan pemanfaatan.
Setaip proses tersebut memiliki potensi bahaya yang bisa menyebabkan kerugian secara
materi bahkan kehilangan nyawa manusia. Seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan
energi listrik yang digunakan untuk keperluan rumah tangga maupun industri, maka
untuk menjaga kontinuitas penyalurannya mutlak diperlukan suatu sistem kelistrikan
yang handal. Suatu sistem kelistrikan tidak luput dari gangguan dan berbagai cara
dilakukan untuk dapat mengatasi gangguan tersebut. Kebakaran yang terjadi sering kali
disebabkan oleh pemakaian listrik yang melebihi kapasitas instalasi yang telah di
tentukan, selaian itu alat pengaman yang tidak berfungsi dengan baik ketika terjadi
gangguan dan umur instalasi yang sudah lama
Pemeriksaan dan Pengujian ini meliputi, pembangkit tenaga listrik, Distribusi Tenaga
Listri, Pemanfaatan PHB TR dan Instalasi Penyalur Petir.
A. Pendahuluan
Bisnis kelistrikan di Indonesia dapat dikatakan sebagai sun rise industry, karena
kebutuhan listrik akan meningkat seiring dengan pertambahan jumlah penduduk.
Selain itu, konsumsi listrik di dalam negeri masih lebih rendah dibandingkan
dengan negara tetangga, karena rasio elektrifikasi dan konsumsi listrik per kapita
yang masih sangat rendah, dan Indonesia sendiri masih dalam tahap awal menuju
industrialisasi. Apalagi jauh di bawah negara maju, misalnya di AS kapasitas
terpasangnya sekitar 750.000 MW untuk 250 juta orang, sedangkan di Indonesia
baru sekitar 30.000 MW kapasitas terpasang, termasuk pembangkit listrik swasta
untuk 250 juta orang di Indonesia. Oleh karena itu, permintaan tenaga listrik akan
terus meningkat setidaknya dalam 5 dekade mendatang. Jelas bahwa lebih banyak
pembangkit listrik baru perlu dibangun. Kondisi seperti ini dapat menyebabkan
setiap perusahaan yang bergerak di bidang ketenagalistrikan untuk terlibat dalam
penyediaan tenaga listrik yang berarti pangsa pasar untuk bisnis ketenagalistrikan
tersedia mulai sekarang dan di masa mendatang.
Visi kami untuk menjadi perusahaan energi global yang paling dikagumi karena
karyawan, kemitraan, dan kinerjanya di industri pembangkit listrik.
Kegiatan Usaha perusahaan kami adalah EPC bidang konstruksi, Operasi Power
Plan, Maintenance Power Plan, Transmisi dan Training Power Plan. Pada
kesempatan ini saya akan menggambarkan unit bisnis bidang Operasi Power Plan.
2.3. Pemeriksaan dan Pengujian Objek K3 Listrik
1. Clamp on Meter
2. Earth Tester
3. Environment Tester
5. Alat Tulis
6.
Genset atau generator set adalah mesin listrik yang mengkonversi energy mekanik dari
mesin diesel menjadi energy listrik dari generator dimana penggunaannya dalm industry
sebagai berfungsi sebagai backup sumber energi listrik bilamana terjadi black out system
sumber daya listrik utama dari pembangkit maupun dari sumber dari PLN, sehingga
pasokan listrik kebeban tetap ada dan pekerjaan tetap beroperasi normal. Generator set
memiliki dua buah bagian utama yaitu engine yang berfungsi sebagai penggerak dan
alternator yang berfungsi sebagai pembangkit listrik.
DATA UMUM GENSET
13 Klasifikasi STATION
PEMERIKSAAN TEKNIS
A. MOTOR DIESEL
4 Klasifikasi STATION
6 Model KTAA19-G6A
B. GENERATOR
No Field Rating
1 Model : P450E5
2 Serial No. : FGWPES23KC2H00750
3 Year of Construction : 2011
4 Rated Power : 450 kVA 360 kW
5 Power Factor : 0.8 cos Ø
6 Rated Voltage : 400/230 V
7 Phase : 3
8 Rated Frequency : 50 Hz
9 Rated Current : 650 A
10 Rated RPM : 1500
11 Max. Altitude : 152.4
12 Temperature : 27 ℃
13 Mass : 32860 kg
14 Performance Class : G3
15 Alternator Connection : S-STAR
16 Rating ISO 8528-3 : PR
17 Alternator Encloser : IP23
18 Insulation Class : H
19 Excitation Voltage : 40 V
20 Excitation Current : 2A
21 AVR : R450 Reg
22 Dimension L*W*H : 3500*1100*2158
A. Pemeriksaan Dokumen
Gambar diagram
2 Ada PUIL 2011 Penilaian dokumen
pengawatan
B. Pemeriksaan Visual
Buka Keluar
c. Pintu keluar/masuk akan tetapi
tidak ada
gembok
3d Lampu indicator
6 Tingkat kebisingan
Sistem Pembumian
10
Generator
Generator
360000 360000
In 100 % (A)= = =649.584 A → 650 A
√3 x 400 x 0,8 455,25
Untuk lifetime pada genset, maka beban optimum pada generator diusahakan ≤ 80 %
In 80 % (A) = 650 x 0.8 = 520 A
Menghitung kekuatan hantar arus (KHA)dan Circuit Breaker (CB) pada generator :
KHA = 125 % x In 80 % = 125% x 520 A = 650 A
Maka, kabel yang digunakan/terpasang adalah NYY (4 x 150 mm² ). Berdasarkan table SNI
PUIL 2011 Hal 524 mampu sampai dengan 324 A. jadi, untuk 9 kabel x 324 A = 2.914 A
Stand
No Temuan Kondisi Bahaya Rekomendasi
art
Saran :
1. Sistem instalasi panel perlu dilakukan pembersihan secara rutin( PUIL 2011).
2. Agar dilakukan pembersihan rutin pada ruangan, generator, dan Panel ( PUIL 2011 Bagian 8 ).
3. Gunakan APAR Jenis POWDER ( PUIL Bagian 8.2.2.10 ) dan APAR diletakkan dalam box .
4. Agar dilakukan pengecekan rutin pada Selang Oli dan Oil filter agar tidak ada oli yang
merembes (PUIL 2011 : 8.2.2.4).
5. Agar dilakukan pebersihan rutin pada ventilasi ruangan agar udara tersirkulasi dengan baik
(PUIL 2011 : 8.2.2.4).
6. Agar dilakukan penambahan penerangan ( PUIL: 8.2.1.4)
7. Agar dipasang kunci gembok pada pintu utama untuk menghindari tidak ada orang yang tidak
berkepentingan masuk ( PUIL 2011 Bagian 8.4.2.5 dan 8.4.2.6)
8. Lubang kabel keluar pada panel generator ditutup untuk menghindari binatang/ hewan dan debu
batu bara masuk ke dalam panel ( PUIL 2011: 8.8.2.1)
9. Barang yang tidak dibutuhkan/ tidak digunakan sebaiknya disimpan di tempat yang
sesuaim( PUIL Bagian 8.2.2.7 )
10. Diatas pintu darurat harus dipasang tanda “ EXIT “ Atau “KELUAR” ( PUIL 2011: 8.16.3.1)
b. Tranformator
13 Frekwensi 50 Hz
15 Phasa 3
Pemeriksaan Dokumen
Pemeriksaan Visual
NO OBYEK HASIL NILAI RUJUKAN METODE
TBEA
Hengyang
Nama pabrik, tempat dan tahun Transformer
pembuatan Co., Ltd/
2011
Manufacture
Alat
Memeriksa level konservator main Standart dan SNI;
4. pernafasan Baik Penilaian
tank IEC
(breather)
60076-11:2004
20 000
= = 1832.86 A
10911.9
367,36 A
Presentasi rata-rata pemakaian trafo x 100 %=25 %
1466,28
Pembebanan trafo :
Untuk lifetime pada travo maka, beban optimum pada trafo diusahakan ≤ 80%.
Kekuatan Hantar Arus (KHA) & Cirkuit Breaker (CB) pada Trafo
Kabel yang digunakan ZR-YJV-6 4(3C x 185mm2) Section 1A dan ZR-YJV-6 4(3C x
185mm2) Section 1B sudah sesuai, berdasarkan tabel daftar KHA kabel PUIL 2011, pada
Halaman 524 yaitu ukuran 185 mm2 dengan 3 core yaitu sebesar 371 A, Arus yang dapat di
alirkan sesuai PUIL yaitu 8 x 371 A = 2968 A
Cirkuit Breaker (CB)
CB = 115% x In 80%
= 115% x 1466.28 A
= 1686,22 A
Karena memiliki 2 keluaran maka arusnya terbagi, diasumsikan masing-masing section
melayani dengan beban yang sama, maka arusnya menjadi
1686,22A/2= 843,11A
Berdasarkan dengan SLD yang ada bahwa output trafo melayani 2 section dimana masing-
masing section memiliki 2 VCB. Dengan masing masing VCB kapaitas 1250 A
Tidak Manufactur
1 Peta lokasi Penilaian
Ada standar/SNI
Gambar diagram garis tunggal
Manufactur
3 lengkap dengan besaran Ada Penilaian
standar/SNI
nominalnya
Gambar layout instalasi,
pengkabelan, pembebanan, Manufactur
Ada Penilaian
4 sistem pengamanan lengkap standar/SNI
dengan besaran nominalnya.
Manufactur
5 Gambar diagram pengawatan Ada Penilaian
standar/SNI
Manufactur
6 Gambar area klasifikasi Tidak ada Penilaian
standar/SNI
Manufactur
7 Daftar komponen panel Ada Penilaian
standar/SNI
Manufactur
8 Buku manual Ada Penilaian
standar/SNI
9 Perhitungan rekapitulasi daya Tidak ada Manufactur Penilaian
standar/SNI
Manufactur
10 Sertifikat pabrik pembuat Tidak ada Penilaian
standar/SNI
Spesifikasi teknik
Manufactur
11 peralatan dan Ada Penilaian
standar/SNI
perlengkapan listrik.
Tidak ada
pada
Manufactur
12 Tanda Peringatan pintu Penilaian
standar/SNI
depan
panel
Manufactur
13 Record daily Ada Penilaian
standar/SNI
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 22.614,56 W
400 x 1,73 x 0,8
= 40,85 A
In 80 % (A) = 40,85 x 0,8
= 32,68 A
2.4 Beban 4 (Dormitory ZTPC )
Diketahui :
P = 40.811,39 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..A ?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 40.811,39 W
400 x 1,73 x 0,8
= 73,72 A
In 80 % (A) = 73,72 x 0,8
= 58,98 A
Untuk Lifetime pada Penghantar/ Konduktor MDP Dan SDP, maka Beban Optimum pada penghantar
diusahakan ≤ 80%
Kabel yang digunakan NYY 4x95 mm² sudah memenuhi standard, berdasarkan table SNI PUIL 2011
Halaman 524 kabel ukuran 95mm 2 mampu sampai dengan 244 A di udara dan di dalam tanah mampu
sampai dengan 275 A.
Perhitungan
1. Arus Nominal MDP
Diketahui :
P = 135.056,26 W
V = 400 V
Ditanyakan In = …..?
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 135.056,26 W
400 x 1,73 x 0,8
1 Arus Nominal = 243,96 A
PUIL 2011
In 80 % (A) = 243,96 x 0,8
= 195,17 A
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 39.654,37 W
400 x 1,73 x 0,8
= 71,63 A
Jawaban:
In 100% (A) = P .
V x √3 x 0,8
= 22.614,56 W
400 x 1,73 x 0,8
= 40,85 A
Perhitungan
1. KHA Untuk MDP
KHA = 125 % x In 80 %
= 1,25 x 195,17 A
= 243,96 A
Kabel yang digunakan NYY 4x150 mm² sudah
memenuhi standard, berdasarkan table SNI
PUIL 2011 Halaman 524 kabel ukuran 150mm2
mampu sampai dengan 324 A.
Perhitungan
1. Rating Circuit Breaker Untuk MDP
CB = 115 % x In 80 %
= 1,15 % x 195,17 A
= 224,44 A
CB Utama yang di gunakan sudah sesuai yaitu
Air Circuit Breaker ( ACB ) 630 A.
Perhitungan
Diketahui :
Ir = 85,8 A
4 Keseimbangan Beban Permenaker 02/1989 : Is = 96,1 A
RST Maksimal 5 ohm It = 74,9 A
Ditanyakan : Keseimbangan Beban ….% ?
Jawaban:
IRata-rata = Ir + Is + It
3
a = 85,8
85,6
= 1,002
b = 96,1
73,13
= 1,31
c = 74,9
85,6
= 0,87
COVER