Anda di halaman 1dari 24

METODE ILMIAH, HAKIKAT IPA DAN Nama : Corrosive

KESELAMATAN DALAM LABORATORIUM Lambang : C


- Metode Ilmiah adalah serangkaian kegiatan yang Arti : Bahan yang bersifat korosif,
sistematis, logis, objektif, dan replikatif (dapat diulang) dapat merusak jaringan hidup, dapat
dalam rangka menjelaskan atau menyelesaikan menyebabkan iritasi pada kulit, gatal-
masalah. gatal dan dapat membuat kulit
- Cakupan Metode Ilmiah: mengelupas
1) Perumusan Masalah Tindakan : Hindari kontak langsung
2) Pengkajian Teori dengan kulit dan hindari dari benda-
3) Merumuskan Hipotesis benda yang bersifat logam
4) Melakukan Eksperimen Contoh : HCl, H2SO4, NaOH (>2%)
5) Mengumpulkan Data Nama: Flammable
6) Pengolahan Data Arti : Bahan kimia yang mempunyai
7) Mengambil Kesimpulan titik nyala rendah, mudah terbakar
8) Membuat Laporan dengan api bunsen, permukaan metal
- Peranan Ilmu Kimia dalam Kehidupan panas atau loncatan bunga api
1) Bidang Kesehatan Tindakan : Jauhkan dari benda-benda
 Bahan-bahan kimia sebagai obat-obatan yang berpotensi mengeluarkan api
 Bahan-bahan kimia sebagai pensteril alat-alat Contoh : Minyak
kedokteran Nama: Explosive
2) Bidang Pertanian Lambang : E
 Bahan kimia untuk pupuk dan pestisida Arti : Bahan kimia yang mudah
3) Bidang Industri meledak dengan adanya panas atau
 Pemanfaatan logam untuk mesin-mesin besar percikan bunga api, gesekan atau
pabrik benturan
 Semen, kayu, cat,pipa PVC, dan beton diperoleh Tindakan: Hindari pukulan/ benturan,
berdasarkan riset dalam ilmu Kimia gesekan, pemanasan, api dan sumber
 Kain sintesis sebagai hasil terapan ilmu kimia nyala lain bahkan tanpa oksigen
4) Bidang Biologi atmosferik
 Penjelasan proses kimia dalam tubuh, seperti Contoh : KClO3, NH4NO3,
pencernaan makanan, pernapasan, metabolisme, TrinitroToluena (TNT), C6H2(NO2)3CH3
dan fotosintesis. Nama : Oxidizing
5) Bidang Arkeologi Lambang : O
 Mengetahui usia fosil melalui radioisotop C-14 Arti : Bahan kimia bersifat
6) Bidang Hukum pengoksidasi, dapat menyebabkan
 Pemeriksaan alat bukti kriminalitas oleh tim kebakaran dengan menghasilkan
forensik panas saat kontak dengan bahan
- Keselamatan Kerja di Laboratorium organik dan bahan pereduksi.
Simbol Bahan Kimia Berbahaya Tindakan : Hindarkan dari panas dan
Simbol Keterangan reduktor
Nama : Irritant Contoh : Kalium klorat ( KClO3),
Lambang : Xi Kalium permanganat (KMnO4),
Hidrogen peroksida (H2O2), Asam
Arti : Bahan yang dapat menyebabkan
iritasi, gatal-gatal dan dapat nitrat (HNO3) pekat, K2Cr2O7, Kalium
menyebabkan luka bakar pada kulit perklorat (KClO4)
Tindakan : Hindari kontak langsung Nama : Dangerous For the
dengan kulit Environment
Contoh : NaOH, C6H5OH, Cl2 Lambang : N
Nama : Harmful Arti : Bahan kimia yang berbahaya
Lambang : Xn bagi satu atau beberapa komponen
lingkungan. Dapat menyebabkan
Arti : Bahan yang dapat merusak
kesehatan tubuh bila kontak langsung kerusakan ekosistem
Tindakan : Hindari kontak atau
dengan tubuh atau melalui inhalasi
Tindakan : Jangan dihirup, jangan bercampur dengan lingkungan yang
dapat membahayakan makhluk hidup
ditelan dan hindari kontak langsung
dengan kulit Contoh : Tributil timah klorida,
Contoh :Etilenglikol, Diklorometan Tetraklorometan, Petroleum bensin
Nama : Toxic Nama : Radioactive
Lambang : T Arti : Bahan yang mengandung
Arti : Bahan yang bersifat beracun, material atau kombinasi dari material
dapat menyebabkan sakit serius lain yang memancarkan radiasi
bahkan kematian bila tertelan atau secara spontan.
90
terhirup Contoh : Uranium, Co, Tritium
Tindakan : Jangan ditelan dan jangan
dihirup, hindari kontak langsung
dengan kulit
Contoh : Metanol, Benzena ,karbon
tetraklorida (CCl4), Hidrogen sulfida
(H2S), Benzena (C6H6)

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


STRUKTUR ATOM 1) Atom netral
- Terdapat lima teoriatom yang dikenal: Proton = nomor atom
1) Teori Atom Dalton Elektron = nomor atom
- Tiap unsur terdiri dari partikel yang Neutron = massa atom - nomor atom
sangat kecil dinamakan atom. 2) Kation (bermuatan positif)
- Atom tiap unsur identik. Proton = nomor atom
- Atom suatu unsur tidak dapat diubah Elektron = nomor atom - muatan
menjadi atom unsur lain, juga tidak Neutron = massa atom-nomor atom
dapat dimusnahkan. 3) Anion (Bermuatan negatif)
- Atom-atom dapat bergabung menjadi Proton = nomor atom
molekul. Elektron = nomor atom + muatan
- Dalam senyawa, perbandingan masing- Neutron = massa atom-nomor atom
masing unsur tetap.
Kelemahan: - Beberapa Istilah dalam Atom
tidak mampu menjelaskan suatu larutan dapat 1) Isoton(atom dengan jumlah neutron sama)
menghantarkan listrik. 2) Isotop (atom dengan jumlah proton sama)
2) Teori Atom J. J. Thompson 3) Isobar (atom dengan nomor massa sama)
“Atom terdiri atas materi bermuatan 4) Isodiaphere (atom dengan selisih proton dan
positif yang di dalamnya tersebar neutron sama)
elektron.”

BILANGAN KUANTUM
Kelemahan: - Bilangan kuantum terdiri atas 4:
Tidak dapat menjelaskansusunan muatan positif dan 1) Bilangan Kuantum Utama(n)
negatif dalam bola atom tersebut. Menyatakan kulit elektron.
3) Teori Atom Rutherford K=1 L=2 M=3 N=4 dst
- Sebagian besar atom terdiri atas ruang 2) Bilangan Kuantum Azimuth (l)
hampa. Menyatakan subkulit elektron.
- Pada percobaan sinar alfa, partikel s=0 p=1 d=2 f=3
yang dibelokkan mendekati inti atom 3) Bilangan Kuantum Magnetik (m)
(keduanya bermuatan positif). Menyatakan orbital elektron.
- Partikel yang dipantulkan merupakan Jumlah orbital dan harga m:
partikel alfa yang menabrak inti atom. s = 1 (0)
Kelemahan: p = 3 (-1 s.d +1)
- Belum mampu menjelaskan letak elektron dan d = 5 (-2 s.d +2)
cara rotasinya terhadap inti atom. f = 7 (-3 s.d +3)
- Elektron memancarkan energi ketika bergerak, 4) Bilangan Kuantum Spin (s)
sehingga energi atom menjadi tidak stabil. Menyatakan arah elektron.
1 1
- Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada Jika arahnya (↑) nilai s = + /2 ; arah (↓) nilai s = - /2
atom hidrogen.
4) Teori Atom Niels Bohr
- Hanya ada seperangkat orbit tertentu SISTEM PERIODIK UNSUR
yang diperbolehkan bagi satu elektron - Menentukan letak unsur dalam tabel periodik
dalam atom hidrogen. unsur
- Selama elektron berada dalam Konfigurasi
Golongan Periode
lintasan stasioner, energi elektron Terakhir
x
tetap sehingga tidak ada energi dalam ns xA n
x y
bentuk radiasi yang dipancarkan ns np (x+y) A n
x y
maupun diserap. ns (n-1)d (x+y) B n
- Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke lintasan stasioner lain. - Penamaan Golongan dalam Sistem Periodik
- Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai Unsur
lintasan dan energi tertentu. Golongan Nama Unsur-Unsurnya
Kelemahan: Tradisional Modern Khusus
“Hanya sukses diterapkan pada atom hidrogen saja.” Alkali Li, Na, K, Rb,
5) Teori Atom Mekanika Kuantum IA 1
Cs, Fr
“Tidak mungkin dapat ditentukan Alkali Be, Mg, Ca, Sr,
kedudukan dan momentum suatu benda IIA 2
Tanah Ba, Ra
secara seksama pada saat bersamaan, IIIA 13 Boron B, Al, Ga, In, Tl
yang dapat ditentukan adalah Karbon C, Si, Ge, Sn,
kebolehjadian menemukan elektron pada IVA 14
Pb
jarak tertentu dari inti atom.” VA 15 Nitrogen N, P, As, Sb, Bi
VIA 16 Oksigen O, S, Se, Te, Po
- Notasi Atom VIIA 17 Halogen F, Cl, Br, I, At
𝐀
𝐙𝐗keterangan: VIIIA 18
Gas He, Ne, Ar, Kr,
X: unsur Mulia Xe, Rn
A: nomor massa (proton+neutron) B Transisi Sc, Ti, V, Cr, dll
Z: nomor atom (proton = elektron)

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


- Sifat Keperiodikan Unsur 3) Ikatan Logam
Makin kecil  Ada pada unsur-unsur logam
- Jari-jari atom
- Kelogaman Titik Daya Hantar Listrik
- Basa Jenis
Didih
- Reduktor Ikatan 0 Padat Lelehan Larutan
( C)
Ion >25 -  
Kovalen
Makin besar <25 - - 
Polar
Makin besar Kovalen
<25 - - -
Nonpolar
- Energi ionisasi (melepas elektron) Logam >1000   -
- Afinitas elektron (menangkap
elektron) - Beberapa Gaya Antarmolekul antara lain:
- Keelektronegativan Gaya Antar Contoh
Antarmolekul Molekul
Makin kecil
Gaya London/ Non H2, N2, Br2, BeH2, CO2,
Dipol Sesaat/ polar CH4, BF2, PCl5, dsb
Dipol
IKATAN KIMIA
Terinduksi/
- Semua atom-atom unsur yang ada, cenderung ingin Dipol Terimbas
menyerupai gas mulia yang telah oktet (elektronnya
Dipol Polar HCl, HBr, HI, ClF, PCl3,
delapan), dan duplet (elektronnya dua).
Permanen/ CH3Cl, dsb
- Atom-atom yang belum oktet atau duplet akan saling
Dipol-Dipol
berikatan kimia.
Ikatan Hdengan HF, H2O, NH3, Alkohol
- Ada 3Jenis Ikatan Kimia:
Hidrogen F, O, N (CH3OH, C2H5OH, dsb),
1) Ikatan Ion (Elektrovalen)
Asam Karboksilat
 Merupakan ikatan serah terima elektron
(HCOOH, CH3COOH,
 Antara unsur logam (golongan IA, IIA) dengan non dsb)
logam (golongan VIA, VIIA).
 Contohnya: NaCl, CaBr2, K2S, dan lainnya. Dipol Permanen
2) Ikatan Kovalen
 Merupakan ikatan kimia dengan pemakaian
bersama elektron.
 Antara unsur non logam, atau antara unsur sejenis.

Keterangan:
1: ikatan ion (logam dengan non logam,
dengan tanda berbeda)
2: ikatan kovalen (antar non logam, dengan - Urutan kenaikan titik didih
tanda berbeda) Ikatan hidrogen > Dipol-dipol > London
3: ikatan kovalen koordinasi (antar non Urutan kenaikan titik didih dapat ditentukan
logam, dengan tanda sama) berdasarkan harga massa molekul relatif (Mr).
4, 5: pasangan elektron bebas (tidak berada di Semakin besar Mr-nya, maka titik didih semakin
antara dua unsur) tinggi.

 Berdasarkan Kepolarannya dibedakan menjadi 2:


a. Kovalen Polar
- Ada PEB (pasangan elektron bebas)
- Perbedaan keelektronegativannya besar.
- Bentuk molekul asimetris
- Contohnya: H2O, HF, CH3Cl, PCl3, dst.
b. Kovalen Non polar
- Momen dipol = 0
- Tidak memiliki PEB
- Bentuk molekul simetris
- Contohnya: Cl2, N2, CH4, CO2, BeF2

Cara menghitung PEB

𝐞𝐥𝐞𝐤𝐭𝐫𝐨𝐧 𝐯𝐚𝐥𝐞𝐧𝐬𝐢 𝐚𝐭𝐨𝐦 𝐩𝐮𝐬𝐚𝐭 − 𝐣𝐮𝐦𝐥𝐚𝐡 𝐏𝐄𝐈


𝟐

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


BENTUK MOLEKUL - Biloks lebih dari satu jenis:
- Bentuk molekul dapat ditentukan berdasarkan teori Fe, Cu, Cr, Co, Ni, Pb, Sn, V, Hg, Mn, Pt, Au, Ti, dsb.
domain elektron yaitu melalui jumlah PEI (pasangan
elektron ikatan) dan PEB (pasangan elektron bebas). Tabel Kation
- Dapat juga ditentukan berdasarkan tipe hibridisasi Rumus Nama Ion Rumus Nama Ion
+ 2+
molekulnya. Na Natrium Pb Timbal(II)
2+ 4+
Mg Magnesium Pb Timbal(IV)
PEI PEB HIBRIDISASI BENTUK MOLEKUL + 2+
K Kalium Fe Besi(II)
2+ 3+
2 0 sp Linear Ca Kalsium Fe Besi(III)
3+ +
3 0 2 Trigonal Planar Al Aluminium Hg Raksa(I)
sp 2+ 2+
2 1 Bentuk V Zn Zink Hg Raksa(II)
+ +
4 0 Tetrahedral Ag Perak Cu Tembaga(I)
3 2+ 2+
3 1 sp Piramida Segitiga Sn Timah(II) Cu Tembaga(II)
4+ +
2 2 Bentuk V Sn Timah(IV) Au Emas(I)
3 + 3+
5 0 sp d Bipiramida Trigonal NH4 Amonium Au Emas(III)
4 1 - Tetrahedral
Terdistorsi Tabel Anion
3 2 - Bentuk T Rumus Nama Ion Rumus Nama Ion
- 2-
2 3 - Linear OH Natrium SO3 Sulfit
3 2 2- 2-
6 0 sp d Oktahedral O Hidroksida SO4 Sulfat
- -
5 1 - Piramida Segiempat F Fluorida NO2 Nitrit
2 - -
4 2 sp d Segiempat I Iodida NO3 Nitrat
- 3-
CN Sianida PO3 Fosfit
2- 3-
S Sulfida PO4 Fosfat
LARUTAN ELEKTROLIT DAN NON ELEKTROLIT C
4-
Karbida ClO
-
Hipoklorit
- Berdasarkan daya hantarnya, larutan dibedakan CO3
2-
Karbonat ClO2
-
Klorit
menjadi dua macam yaitu larutan elektrolit dan larutan HCO3
-
Bikarbonat ClO3
-
Klorat
non elektrolit. SiO3
2-
Silikat ClO4
-
Perklorat
1) Larutan Elektrolit 2- 2-
C2O4 Oksalat CrO4 Kromat
Merupakan larutan yang dapat menghantarkan - 2-
CH3COO Asetat Cr2O7 Dikromat
listrik, karena didalamnya terdapat ion-ion yang
bergerak bebas.
- Tata Nama Senyawa Biner
a. Elektrolit Kuat
1) Senyawa biner logam-non logam
Contohnya:
Menyebutkan kation logam lebih dulu kemudian
- Asam Kuat (HCl, HI, HBr, HNO3, H2SO4, HClO3,
anion logam tanpa menyebutkan indeksnya.
HClO4)
Contoh: Na2O = Natrium Oksida
- Basa Kuat
2) Senyawa biner logam-non logam dengan biloks
(Golongan IA: LiOH, NaOH, KOH, RbOH, dll)
lebih dari satu
(Golongan IIA: Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2, dll)
Harga muatan kationnya dinyatakan dengan angka
- Garam (NaCl, KBr, Li2SO4, Ca(NO3)2, dll)
romawi.
b. Elektrolit Lemah
Contoh: FeCl2 = Besi(II) Klorida
Contohnya:
FeCl3 = Besi(III) Klorida
- Asam lemah (CH3COOH, HCN, H2S, H3PO4, dll)
3) Senyawa non logam
- Basa lemah (NH4OH, Be(OH)2, Al(OH)3, dll)
- Garam (CH3COONH4, Al2S3, dan lainnya)  Penamaan dimulai dari nama nonlogam pertama
2) Larutan Non Elektrolit diikuti nama nonlogam kedua dengan akhiran –ida.
Merupakan larutan yang tidak dapat menghantarkan  Jika 2 jenis nonlogam dapat membentuk Iebih dari
arus listrik. Contohnya: alkohol, gula, urea. satu jenis senyawa, maka diberi awalan Yunani
sesuai angka indeks dalam rumus kimianya
Elektrolit Kuat Elektrolit Non Elektrolit 1 = mono, 2 = di, 3 = tri, 4 = tetra, 5 = penta, dst
Lemah  Tata nama IUPAC tidak perlu digunakan untuk
α mendekati 1 0<α< 1 α=0 senyawa yang memiliki nama umum.
Misalnya H2O (air) dan NH3 (amonia).
Terionisasi Terionisasi Tidak
sempurna sebagian terionisasi Contoh:
CO = karbon monoksida
Lampu terang Lampu redup Lampu tidak
N2O5 = dinitrogen pentaoksida
menyala
Banyak Sedikit Tidak ada
- Tata Nama Senyawa Poliatom
gelembung gelembung gelembung
1) Senyawa dari Kation Logam dan Anion
Poliatom
penamaan dimulai dari nama kation logam diikuti
TATA NAMA KIMIA anion poliatom.
Unsur Non Logam:C,H, O, N, P, S, F, Cl, Br, I, At, B, Contoh:
dsb KNO3 = Kalium Nitrat
UnsurLogam 2) Senyawa dari Kation Poliatom dan Anion
- Biloks sejenis: Poliatom
Golongan IA: Li, Na, K, Rb, Cs, Fr penamaan dimulai dari nama kation poliatom
Golongan IIA: Be, Mg, Ca, Sr, Ba, Ra diikuti anion poliatom.
Al, Zn, Ag, dsb. Contoh:NH4OH = Amonium Hidroksida

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


HUKUM DASAR KIMIA - Stoikiometri
1) Hukum Kekekalan Massa (Lovoisier) koefisien ditanya
“Massa sebelum reaksi = Massa setelah reaksi” mol ditanya = x mol diketahui
koefisien diketahui

2) Hukum Perbandingan Tetap (Proust) koefisien ditanya


“Perbandingan massa unsur-unsur pembentuk volume ditanya = x vol diketahui
koefisien diketahui
senyawa selalu tetap”
Contoh: perbandingan H : O = 1 : 8 - Ar (Massa Atom Relatif) dan Mr (Massa Molekul
Massa H Massa O Massa H2O Relatif)
1 8 9 massa atom rata − rata
Ar = 1
2 16 18 x massa atom 126C
12
4 32 36
- Rumus Molekul dan Rumus Empirik
3) Hukum Kelipatan Berganda (Dalton)  Rumus molekul
"Jika 2 unsur dapat membentuk lebih dari 1 Rumus yang menunjukkan jumlah atom yang
senyawa, maka perbandingan massa salah satu sebenarnya.
unsurnya berbanding sebagai bilangan bulat"  Rumus empirik
Contoh: Rumus yang paling sederhana.
Unsur C dan O dapat menjadi: CO dan CO2
Perbandingan O dalam CO dan CO2= 1 : 2 Perbandingan
Atom dalam suatu molekul
4) Hukum Perbandingan Volume (Gay Lussac) C : H : O
“Perbandingan volume = Perbandingan koefisien” mol C : mol H : mol O
Contoh: x : y : z
N2(g) + 3H2(g) → 2NH3(g)
N2 H2 NH3 RE = CxHyOz
3L 9L 6L Mencari rumus molekul:
5L 15L 10L (Mr rumus empiris)n = Mr senyawa

5) Hipotesis Avogadro - Senyawa Hidrat


“Perbandingan jumlah molekul = Perbandingan garam.x hidrat → garam + x hidrat
koefisien” Massa Massa
= + Massa H2O
garam.x hidrat garam
→ Mol : Mol H2O
KONSEP MOL DAN STOIKIOMETRI garam
- Menghitung Mol → 1 : x
1) Diketahui Massa
gr
n= - Pereaksi Pembatas
Mr
Pereaksi yang menjadi pembatas suatu reaksi (habis
2) Diketahui Molar duluan).
n = M .V
- Konsentrasi
massa zat
gr 1000 % massa zat = x 100%
M= x massa campuran
Mr V
volume zat
% volume zat = x 100%
3) Diketahui Jumlah Partikel massa campuran

jumlah partikel massa zat


n= bpj = x 104 bpj
6,02 x 1023 massa campuran

4) Kondisi STP (Standar Temperature and Pressure) volume zat


0 bpj volume zat = x bpj
0 C, 1 atm volume campuran
Vlarutan
n= 4
22,4 L 1% = 10 bpj
bpj = bagian per juta = ppm = pat per million
5) Kondisi RTP (Room Temperature and Pressure)
0
25 C, 1 atm Molaritas (M)
Vlarutan
n= mol terlarut gram terlarut 1000
24,4 L M= = x
liter larutan Mr terlarut mL larutan
6) Pada T,P tertentu
P .V = n .R .T 10 x % x ρ
M=
Mr
7) T, P = gas lain
𝑛1 𝑉1
=
𝑛2 𝑉2

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Molalitas (m) - Mutu Bensin
 Dinyatakan dengan bilangan oktan (octane
mol terlarut gram terlarut 1000 number). Makin besar angka oktan, makin bagus
m= = x
kg pelarut Mr terlarut gram pelarut kualitas bensin.
% 𝟏𝟎𝟎𝟎  Komposisinya: n-heptana dan isooktana. Makin
𝐦= 𝐱
𝐌𝐫 (𝟏𝟎𝟎 − %) besar isooktana, mutu bensin makin besar.
 Menaikkan angka oktan dapat dengan
Fraksi mol terlarut (Xt) menambahkan:
1) Menambahkan Tetra Etil Lead (TEL) Pb(C2H5)4,
mol terlarut tetapi dapat menyebabkan kanker
Xt = 2) Metil Tersier Butil Eter(MTBE)yang lebih aman.
mol terlarut + mol pelarut
- Dampak Pembakaran Minyak Bumi
Fraksi mol pelarut (Xp) Hasil
Dampak
Pembakaran
mol pelarut CO Mengganggu pernapasan karena
Xp = daya ikat Hb terhadap CO lebih
mol terlarut + mol pelarut
besar dari O2
CO2 Efek rumah kaca, pemanasan
MINYAK BUMI global
- Pembentukan Minyak Bumi NO/NO2 Terhambatnya fotosintesis,
Terbentuk dari pelapukan sisa-sisa organisme keracunan, gangguan mata, hujan
yang tertimbun dalam dasar lautan bersama lumpur asam
selama jutaan tahun. Lumpur tersebut kemudian SO2/ SO3 Hujan asam, gangguan
berubah menjadi batuan sedimen dan sisa-sisa pernapasan
organisme mengalami peruraian menjadi minyak dan
gas di bawah tekanan dan suhu tinggi.
- Komposisi Minyak Bumi TERMOKIMIA
 Sekitar 90-97%senyawa hidrokarbon (terutama - Jenis reaksi berdasarkan perpindahan kalor,
alkana, sisanya sikloalkana, alkena, alkuna, dan dibedakan menjadi 2:
senyawa aromatik). 1) Reaksi Endoterm
 Oksigen, belerang, dan nitrogen.  Reaksi penyerapan kalor.
- Komposisi Gas Alam  Terjadi penurunan suhu
 Alkana suku rendah (C1–C4), terutama metana.  Kalor berpindah dari lingkungan ke sistem
 CO2, O2, N2, H2S, ataupun gas mulia seperti He.  ∆H = +
- Pengolahan Minyak Bumi  Diagram Entalpi
 Diperoleh dengan pengeboran (dalam bentuk CaCO3(s) → CaO(s) + CO2(g) ∆H = +kJ
minyak mentah/ crude oil).
 Pemurnian (refining) minyak mentah dengan
distilasi bertingkat (pemisahan berdasarkan
perbedaan titik didih..
- Fraksi-Fraksi Minyak Bumi
Fraksi Jumlah Titik Contoh  Contoh:
C Didih - Es menjadi air
Gas C1 – C4 <20 LPG - Air menjadi uap air
Petroleum C3 – C7 30-90 Pelarut dan - Pelarutan urea dalam air
Eter cairan - Pembentukan kation dari sebuah atom dalam fase
pembersih gas
Bensin C3 – C10 40-180 Bahan bakar - Pemanggangan ion
motor - Mencampurkan air dengan ammonium nitrat
Nafta C3 – C10 70-180 Bahan baku - Memisahkan pasangan ion
sintesis - Mencairkan garam padat
senyawa - Karbon dipanaskan dengan uap air
organik - Fotosintesis
Kerosin C11–C14 180-250 Bahan bakar 2) Reaksi Eksoterm
pesawat jet,  Reaksi pelepasan kalor
dan kompor  Terjadi kenaikan suhu
Solar C15–C17 250-300 Bahan bakar  Kalor berpindah dari sistem ke lingkungan
diesel  ∆H = -
Pelumas C15–C20 300-350 Oli  Diagram Entalpi
Lilin C20+ >350 Petroleum jeli CaO(s) + CO2(g) → CaCO3(s) ∆H = -kJ
dan lilin
Minyak C20+ >350 Bahan bakar
Bakar kapal,
pemanas
industri
Aspal C40+ >350 aspal  Contoh:
- Reaksi pembakaran
- Reaksi Respirasi

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


- Reaksi Pembentukan LAJU REAKSI
- Reaksi Nuklir - Definisi:
- Reaksi netralisasi a. Berkurangnya konsentrasi pereaksi tiap satuan
- Reaksi karbit dengan air waktu
- Reaksi alkana dengan asam b. Bertambahnya konsentrasi produk tiap satuan
- Reaksi pembentukan molekul dari atom pada fase waktu
gas - Rumus:
- Batu kapur direndam dalam air ∆[konsentrasi]
v=
- Uap air menjadi hujan (kondensasi) ∆t
- Pencampuran air basa lemah
- Pencampuran air anhidrat - Persamaan Laju Reaksi:
- Pembantukan air/salju di awan A+B→C
x y
- Uap air menjadi air v = k [A] [B]
- Air menjadi Es
keterangan: k = tetapan laju
- Macam-Macam ∆𝐇 Reaksi x = orde reaksi A
1) ∆Hf (Perubahan entalpi pembentukan) y = orde reaksi B
“membentuk satu mol senyawa” (x+y) = orde total
1
H2(g) + /2 O2(g) →H2O(g)
- Faktor yang Mempengaruhi Laju Reaksi
Unsur-unsur diatomik: 1) Konsentrasi
H2, O2, N2, F2, Cl2, Br2, I2 Semakin besar konsentrasi, reaksinya berlangsung
semakin cepat.
2) Luas Permukaan Bidang Sentuh
2) ∆Hd (Perubahan entalpi penguraian) Semakin luas permukaan zat (semakin kecil ukuran
“menguraikan satu mol senyawa” partikel), reaksi berlangsung semakin cepat.
1
H2O(g)→ H2(g) + /2 O2(g) 3) Katalis
- Ditambahkan untuk meningkatkan kecepatan
3) ∆Hc (Perubahan entalpi pembakaran) reaksi.
“pembakaran satu mol senyawa” - Mempercepat reaksi dengan cara menurunkan
CH4(g) + 2O2(g) → CO2(g) + 2H2O(g) energi aktivasi.
4) Suhu
- Menghitung ∆H reaksi - Makin tinggi suhu, reaksi makin cepat.
1) Diketahui ∆Hf lain - Hubungan suhu dengan laju reaksi:
T 2− T
1
∆H = ∆Hkanan − ∆Hkiri v2 = n ∆T v1

2) Diketahui Energi Ikatan - Hubungan suhu dengan waktu reaksi:


𝑇 2 −𝑇 1

∆H = Energi Ikatkanan − Energi Ikatkiri 1 ∆𝑇


𝑡2 = 𝑡1
𝑛
3) Kalorimeter
−q
∆H = KESETIMBANGAN KIMIA
n
- Reaksi kesetimbangan adalah reaksi yang
qlarutan = m . c. ∆T berlangsung dua arah.
qkalorimeter = C . ∆T - Fase yang berlaku pada reaksi kesetimbangan adalah
qtotal = qlarutan + qkalorimeter (aq) dan (g)
- Faktor yang Mempengaruhi Pergeseran
4) Siklus Hess Kesetimbangan:
1) Konsentrasi
ditambah → geser ke lawan
dikurangi → geser ke diri sendiri
2) Volume
diperbesar → geser ke koefisien besar
diperkecil→ geser ke koefisienkecil
Berlaku: ∆H3 = ∆H1 + ∆H2 3) Tekanan
diperbesar → geser ke koefisien kecil
diperkecil → geser ke koefisien besar
4) Suhu
dinaikkan → geser ke reaksi endoterm
diturunkan→ geser ke reaksi eksoterm

- Harga tetapan kesetimbangan:

[𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧]𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐞𝐢𝐧
Berlaku: ∆H1 = ∆H3 + ∆H2 𝐊𝐜 =
[𝐤𝐢𝐫𝐢]𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


(𝐏𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧 )𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧 Basa Kuat [OH − ] = b . Mb ionisasi asam
𝐊𝐩 = α : derajat ionisasi
(𝐏𝐤𝐢𝐫𝐢 )𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧
Basa [OH − ] = 𝐾𝑏 . 𝑀𝑏 b: valensi basa
-
Tekanan Parsial Lemah (jumlah OH )
mol x [H + ] = α . Ma Mb: molaritas basa
Px = x P total Kb: tetapan
mol total
ionisasi basa
Derajat disosiasi
mol terurai
∝= - Menghitung pH Larutan Campuran
mol mula − mula

Hubungan Kp dan Kc Asam Kuat + a. Ma. Va + a. Ma. Va


[H + ] =
K p = K c (RT)n Asam Kuat Vtotal

n: koefisien kiri-koefisien kanan


Basa Kuat + b. Mb. Vb + b. Mb. Vb
[OH − ] =
Nilai K hanya dipengaruhi suhu Basa Kuat Vtotal
- Reaksi Endoterm
Nilai K berbanding lurus dengan suhu.
- Reaksi Eksoterm Asam Kuat + mol H+ sisa . valensi
Nilai K berbanding terbalik dengan suhu. Basa Kuat [H + ] =
+ -
(n H > n OH ) Vtotal
Perubahan nilai K
1
Reaksi dibalik /K Asam Kuat + mol OH− sisa . valensi
Reaksi dikali n K
n
Basa Kuat [OH − ] =
𝑛
+ -
(n H < n OH ) Vtotal
Reaksi dibagi n 𝐾
Dua reaksi dijumlah K1 x K2

HIDROLISIS GARAM
ASAM BASA - Hidrolisis garam merupakan reaksi ion-ion dari garam
Asam Basa dengan air.
- Rasanya masam - Rasanya pahit - Ion-ion yang dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis)
- pH < 7 - pH > 7 merupakan ion yang berasal dari asam dan basa
- Memerahkan lakmus - Membirukan lakmus lemah.
biru merah - Jenis Garam berdasarkan kemampuan hidrolisisnya,
- Korosif (merusak) - Kaustik (membakar) dibagi menjadi 3:
1) Garam yang Tidak Terhidrolisis
Teori Asam-Basa  Garam yang berasal dari Asam Kuat + Basa
A. Arrhenius Kuat
+
Asam: dalam air menghasilkan H
-
 pH garam netral = 7. Contohnya: NaCl, KBr,
Basa: dalam air menghasilkan OH Li2SO4
B. Bronsted-Lowry  Reaksinya:
+
Asam: donor proton(H )
NaCl(aq)→ Na (aq) + Cl (aq)
+ -
+
Basa: akseptor proton (H )
Maka reaksi hidrolisisnya:
C. Lewis
Na (aq) + H2O(l) →
+
Asam: akseptorPEB
Cl (aq)+ H2O(l) →
-
Basa: donor PEB
2) Garam yang Terhidrolisis Sebagian (Parsial)
1) Asam Kuat A. Garam yang berasal dariAsam Kuat + Basa
HCl, HI, HBr, HNO3, H2SO4, HClO3, HClO4 Lemah
2) Asam Lemah  Sifat garam asam. Contohnya: NH4Cl,
Biasanya diketahui nilai Ka. Al2(SO4)3, Be(NO3)2
CH3COOH, HCN, H2S, H3PO4  Reaksinya:
3) Basa Kuat NH4Cl (aq)→NH4 (aq) + Cl (aq)
+ -

Golongan IA: Maka reaksi hidrolisisnya:


LiOH, NaOH, KOH, RbOH, CsOH, FrOH.
NH4 aq) + H2O(l) →NH4OH(aq) + H (aq) (sifat
+ +
Golongan IIA:
asam)
Ca(OH)2, Sr(OH)2, Ba(OH)2, Ra(OH)2
Cl (aq)+ H2O(l) →
-
4) Basa Lemah
Biasanya diketahui nilai Kb  Mengitung pH garam:
NH4OH, Be(OH)2, Al(OH)3 + 𝐾𝑤 𝐾𝑤
[H ] = 𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚 = 𝐾ℎ
- Menghitung pH Larutan Tunggal 𝐾𝑏 𝐾𝑏
Asam Kuat [H + ] = a . Ma Keterangan:
a: valensi asam 𝐾𝑤
+
+
[H ] = 𝐾𝑎 . 𝑀𝑎 (jumlah H ) ∝=
𝐾𝑏 . [𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚]
Asam Ma: molaritas
Lemah [H + ] = α . Ma asam
Ka: tetapan

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


B. Garam yang berasal dari Asam Lemah + Basa x : valensi asam konjugasi
Kuat - Sistem Larutan Penyangga (Buffer) dalam tubuh:
 Sifat garam asam. Contohnya: KCN, CaSO4, a) Sistem Buffer dalam cairan intra sel
- 2-
(CH3COO)2Ba H2PO4 dan HPO4
 Reaksinya: b) Sistem Buffer pada cairan ekstra sel dan darah
2-
KCN(aq)→K (aq) + CN (aq) H2CO3 dan HCO3
+ -

Maka reaksi hidrolisisnya:


K (aq) + H2O(l) →
+

CN (aq)+ H2O(l) →HCN(aq) + OH (aq)


- -

(sifat basa)
 Menghitung pH garam:
- 𝐾𝑤
[OH ] = 𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
𝐾𝑎

𝐾𝑤
= 𝐾ℎ
𝐾𝑎

𝐾𝑤
∝=
𝐾𝑎. [𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚] Titrasi asam lemah dengan basa kuat
3) Garam yang Terhidrolisis Sempurna (Total)
 Berasal dari Asam Lemah + Basa Lemah TITRASI ASAM BASA
 Contohnya: CH3COONH4, Al(CN)3, BeS - Pada titrasi asam basa (penetralan) berlaku rumus:
 Reaksinya: 𝐚 . 𝐌𝐚. 𝐕𝐚 = 𝐛. 𝐌𝐛. 𝐕𝐛
CH3COONH4(aq)→NH4 (aq) + CH3COO (aq)
+ -
+
Maka reaksi hidrolisisnya: a: valensi asam (jumlah H )
NH4 aq) + H2O(l) →NH4OH(aq) + H (aq)
+ +
Ma: Molaritas asam
CH3COO (aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH (aq) Va: Volume asam
- -
-
 Sifat garam bergantung nilai Ka dan Kbnya, b: valensi basa (jumlah OH )
sehingga sifat garam tidak dipengaruhi oleh Mb: Molaritas basa
konsentrasi garamnya. Vb: Volume basa
- Jika nilai Ka > Kb sifat garam asam
Kurva Titrasi
+ 𝐾𝑤 . 𝐾𝑎
[H ] = 1) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
𝐾𝑏
- Jika nilai Ka < Kb sifat garam basa
𝐾𝑤 . 𝐾𝑏
𝑂𝐻 − =
𝐾𝑎

𝐾𝑤 2) Titrasi Asam Lemah dengan Basa Kuat


= 𝐾ℎ
𝐾𝑎 . 𝐾𝑏

BUFFER (LARUTAN PENYANGGA)


- Larutan penyangga atau buffer merupakan larutan
yang dapat mempertahankan pHnya.
3) Titrasi Basa Lemah dengan Asam Kuat
- pH larutan relatif tetap bila ditambahkan sedikit asam
dan basa.
- Sementara bila diencerkan, pH larutan tidak berubah.
- Terdapat 2 macam Buffer, yaitu:
1) Buffer Asam
 Berasal dari campuran Asam Lemah + Basa
Kuat
 Menghitung pH Buffer Asam:
KELARUTAN DAN HASIL KALI KELARUTAN
mol asam sisa 1) Kelarutan dalam air
[H +] = Ka n
mol basa konjugasi . x s=
V
x : valensi basa konjugasi
- Hubungan antara jumlah ion dan Ksp
Jumlah Ion Rumus Ksp
2) Buffer Basa 2
2 s
 Berasal dari campuran Asam Kuat + Basa 3
3 4s
Lemah 4
4 27s
 Menghitung pH Buffer Basa: 5
5 108s
mol basa sisa
[OH −] = Kb
mol asam konjugasi . x

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


- Jika S besar makin mudah larut pada siang hah dan warna
Sukar mengendap jingga pada sore hari.
- Makin besar Ksp →makin mudah larut - Sorot lampu mobil atau senter
di udara yang berkabut.
2) Kelarutan dalam ion senama - Sinar matahari melalui celah-
“ion senama memperkecil kelarutan” celah dedaunan pada waktu
pagi yang berkabut
3) Reaksi Pengendapan Dialisis  memisahkan ion-ion sianida
Qc< Ksp: larut (belum terbentuk endapan) dari tepung tapioka
Qc = Ksp: tepat jenuh (saat terbentuk endapan)  proses cuci darah
Qc> Ksp: lewat jenuh (terbentuk endapan)
Pembuatan Koloid
1) Cara Kondensasi
KOLOID Cara kondensasi termasuk cara kimia.
Fase Partikel molekular → Partikel koloid
Pendispersi Nama Contoh contoh:
Terdispersi
Sol Kaca, gelas a. Reaksi Redoks
Padat Padat
padat warna 2H2S(g) + SO2(aq) → 3S(s) + 2H2O(l)
b. Reaksi Hidrolisis
Padat Cair Sol Cat, tinta
FeCl3(aq) + 3H2O(l) → Fe(OH)3(s) + 3HCl(aq)
Aerosol Asap, debu
Padat Gas c. Reaksi Substitusi / Dekomposisi rangkap
padat
2H3AsO3(aq) + 3H2(g) → As2S3(s) + 6H2O(l)
Emulsi Jeli, keju,
Cair Padat d. Reaksi Penggaraman
padat mentega
Beberapa sol garam yang sukar larut seperti AgCl,
Cair Cair Emulsi Susu, santan
AgBr, PbI2, BaSO4 dapat membentuk partikel
Aerosol Kabut, awan koloid dengan pereaksi yang encer.
Cair Gas
cair AgNO3(aq)(encer)+ NaCl(aq)(encer)→ AgCl(s)+ NaNO3(q)(encer)
Buih Karet busa,
Gas Padat
padat sterofoam 2) Cara Dispersi
Buih Buih sabun, Cara dispersi dapat dilakukan dengan cara mekanik
Gas Cair
krim kocok atau cara fisika:
Partikel Besar → Partikel Koloid
Penerapan Koloid dalam Kehidupan a. Cara Mekanik
Sifat Koloid Penerapan Cara ini dilakukan dari gumpalan partikel yang
Adsorpsi - penyembuhan sakit perut besar kemudian dihaluskan dengan cara
(yang disebabkan oleh bakteri penggerusan atau penggilingan.
patogen) dengan norit b. Cara Busur Bredig
- penjernihan air dengan tawas Cara ini digunakan untak membuat sol-sol logam.
- pencelupan serat wol pada c. Cara Peptisasi
proses pewarnaan Pembuatan koloid dari butir-butir kasar atau dari
- penjernihan/ pemutihan air suatu endapan dengan bantuan suatu zat
tebu pada pembuatan gula. pemeptisasi (pemecah).
- Penghilangan bau badan Contoh:
dengan deodoran - Agar-agar dipeptisasi oleh air ; karet oleh bensin.
Koagulasi  Pembuatan/pengolahan Lateks - Endapan NiS dipeptisasi oleh H2S; endapan
 Pembentukan Delta Al(OH)3 oleh AlCl3
 proses penggumpalan debu
atau asap dari pabrik
 Penggumpalan Darah SIFAT KOLIGATIF LARUTAN
 Penjernihan Air (PAM) Merupakan sifat yang hanya bergantung pada jumlah
 Proses Perebusan Telur partikel zat terlarut.
 Pembuatan Yoghurt Sifat Koligatif Rumus
 Pembuatan Tahu Kenaikan Titik didih ∆Tb = Kb. m. i
 Gelatin pada es krim larutan
 proses penetralan partikel Penurunan Titik Beku ∆Tf = Kf. M. I
0
albuminoid dalam darah oleh Penurunan Tekanan Uap ∆P = P . Xt
0
3+
ion Fe atau Al
3+. P = P . Xp
Elektroforesis - pengolahan asap/debu pada Tekanan osmosis π = M. R. T i
cerobong pabrik Keterangan:
Koloid pelindung  penambahan kasein pada susu Kb: tetapan kenaikan titik didih
 penambahan lesitin pada Kf: tetapan penurunan titik beku
0
margarin P : Tekanan uap jenuh pelarut
 penambahan gelatin pada es P: Tekanan uap jenuh larutan
krim R: tetapan gas (0,082)
 penambahan minyak silikon T: suhu (K)
pada cat. i: Faktor Vant Hoff= (1+(n-1)α)
Efek Tyndall Penghamburan cahaya/ kabut/ n: jumlah ion
lampu: Pada larutan non elektrolit, i = 1
- Terjadinya warna biru di langit

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Pengaruh sifat koligatif larutan terhadap jumlah Pengertian Redoks
partikel 1) Berdasarkan Serah Terima Elektron
1) Titik Didih besar → konsentrasi (jumlah partikel) Reduksi: reaksi penerimaan elektron
besar Oksdidasi: reaksi pelepasan elektron
2) Titik Beku besar → konsentrasi (jumlah partikel) 2) Berdasarkan Pelepasan Penangkapan Oksigen
kecil Reduksi: reaksi pelepasan oksigen
Oksidasi: reaksi penangkapan
3) Tekanan Uap Larutan besar → konsentrasi (jumlah
3) Berdasarkan Kenaikan dan Penurunan Biloks
partikel) kecil
Reduksi: biloks turun
4) Tekanan Osmosis besar → konsentrasi (jumlah Oksdidasi: biloks naik
partikel) besar
Diagram P-T Reduktor: zat yang mengalami oksidasi
Oksidator: zat yang mengalami reduksi

SEL VOLTA
Deret Volta
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr
– Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt
– Au

Keterangan: Notasi Sel


LR: titik beku pelarut Anode | ion || ion | Katode
KS: titik belu larutan
0
MR: titik didih pelarut Katode (+): reduksi (E besar)
0
NS: titik didih larutan Anode (-): oksidasi (E kecil)
Elektron: mengalir dari anode ke katode
0
Penerapan sifat koligatif larutan Reaksi berlangsung spontan jika E sel bernilai +
0 0 0
Kenaikan Titik Didih Penyulingan komponen- E sel = E reduksi - E oksidasi
komponen minyak bumi
Penurunan titik beku - Membuat Campuran
Pendingin SEL ELEKTROLISIS
- Antibeku Reaksi Elektrolisis
- Pencairan Salju di Jalan Katode (reduksi)
Raya Lihat jenis zat
- Penentuan Massa 1) Larutan (aq) Gol. IA,IIA, Al,Mn
-
Molekul Relatif 2H2O(l)+ 2e → H2(g) + 2OH (aq)
Penurunan Tekanan uap •kolam apung 2) Larutan (aq) selain Gol. IA,IIA, Al,Mn
•tingginya kadar garam Ion logam + e → logam
+
di laut mati 3) Asam H
+
Tekanan Osmosis - Membuat cairan 2H (aq) + 2e → H2(g)
Fisiologi 4) Leburan
- Desalinasi Air larut Ion logam + e → logam
melalui Osmosis balik Anode (oksidasi)
- memisahkan zat-zat Lihat Jenis Elektrode
beracun dalam air 1) Elektrode Inert
limbah sebelum dilepas - - - -
a. Anion Golongan VIIA (F ; Cl ; Br ; I )
ke lingkungan bebas -
2X (aq) → X2(g)+ 2e
- Mengontrol Bentuk Sel 2- - 2-
b. Anion Sisa Asam (SO4 , NO3 , CO3 )
- Mesin Cuci Darah +
2H2O(l) → 4H (aq) + O2(g)+ 4e
- Pengawetan Makanan c. Anion Basa
- Membasmi Lintah -
4OH (aq) → 2H2O(l)+ O2(g)+ 4e
- Penyerapan Air oleh
Akar Tanaman (naiknya 2) Elektrode Tak Inert
air dari tanah melalui Logam →Ion logam + e
akar ke seluruh bagian
tanaman) HUKUM FARADAY
Hukum Faraday I
Ar I t
REDOKS (REDUKSI DAN OKSIDASI) w=
valensi. 96500
Penentuan Biloks
1) Biloks unsur golongan IA = +1 F = mol . valensi
2) Biloks unsur golongan IIA = +2
3) Biloks H = +1 It
4) Biloks O = -2 F=
96500
5) Jumlah biloks senyawa = 0
6) Biloks Kation dan Anion sesuai muatannya Keterangan:
w: massa endapan
I: kuat arus
t: waktu

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Hukum Faraday II Kegunaan Gas Mulia
w1 w2 Helium - Pengisi balon udara
=
e1 e2 - Membuat atmosfer inert pada
pengelasan
F1 = F2 - Menggantikan udara untuk pernafasan
penyelam dan orang lain yang bekerja di
mol1 valensi1 = mol2 valensi2 bawah tekanan tinggi
Neon  Lampu reklame warna merah
 Pendingin
KOROSI  Penangkal petir
- Definisi:  Tabung televisi
“merupakan reaksi redoks antara suatu logam dengan Argon - Pengisi lampu pijar
berbagai zat dengan lingkungannya yang - Membuat atmosfer inert pada
menghasilkan senyawa yang tak dikehendaki.” pengelasan
- Penyebab:kontak dengan air dan oksigen (O2)
Kripton  Pengisi lampu fluoresensi (lampu tabung)
- Pencegahan
 Lampu kilat fotografi
1) Pengecatan
Contoh: pada kapal, jembatan, sepeda, pagar Xenon pembuatan tabung elektron
tumah, dan mobil. Radon Terapi kanker
2) Memberi Oli atau Minyak
Contoh: pada bagian bergerak dari mesin (rantai B. Halogen (VII A)
sepeda, mesin mobil).
3) Memberi Lapisan Plastik Jari-jari atom meningkat
Contoh: barang-barang dapur (rak piring). Energi ionisasi menurun
4) Galvanisasi F Kereaktifan menurun
- Melapisi logam dengan seng. Cl Titik didih meningkat
- Contoh: atap seng, besi penopang untuk Br Sifat asam meningkat
konstruksi bangunan dan jembatan. I Keelektronegatifan menurun
5) Elektroplating Afinitas elektron menurun
- Pelapisan logam dengan logam lain Reaksi reduksi/ oksidator menurun
menggunakan metode elektrolisis. Sifat Halogen
- Contoh: pelapisan logam dengan nikel (veernikel), - Wujud zat
dengan krom (keran air), dengan timah (kaleng F2 dan Cl2: gas I2 dan At2: gas
makanan), dan timbal (pipa air minum). Br2 : cair
6) Pelapisan Krom (Cr) - Reaktif (tidak ditemukan dalam keadaan bebas)
7) Pelapisan Timah (Sn) karena mudah menerima 1 elektron.
o
- Timah (Sn) punya E sel yang lebih besar daripada - Diatomik
besi (Fe), artinya kurang reaktif dibandingkan - Oksidator kuat
besi. - Punya biloks -1 dampai dengan +7, kecuali F
- Jika timah (Sn) tergores, maka besi akan (hanya -1 dan 0 saja)
terkorosi. Anion Nama Biloks Contoh Nama
- -
8) Sherardizing X Halida -1 Cl Klorida
- Mereaksikan logam dengan asam fosfat, sehingga X2 Halin 0 Cl2 Klorin
permukaan logam tertutup dengan fosfat - -
XO Hipohalit +1 ClO Hipoklorit
[Fe3(PO4)2]. XO2
-
Halit +3 ClO2
-
Klorit
- Contoh: badan mobil. XO3
-
Halat +5 ClO3
-
Klorat
9) Perlindungan Katodik XO4
-
Perhalat +7 ClO4
-
Perklorat
- Menghubungkan logam yang akan dilindungi
dengan logam lain yang punya potensial elektrode - Sifat asam: HF < HCl < HBr < HI
yang sangat rendah (biasanya Mg). HIO < HIO2 << HIO3 << HIO4
- Contoh: pada menara. HIO < HBrO< HClO
- Titik didih: F2<Cl2<Br2<I2
HCl < HBr < HI < HF
KIMIA UNSUR (HF paling besar titik didihnya karena memiliki
A. Gas Mulia (VIII A) ikatan hidrogen).
Sifat Gas Mulia - Reaksi Pendesakan
- Stabil/ sulit bereaksi karena konfigurasi elektronnya “Atasan mengusir bawahan”
stabil (duplet dan oktet) sehingga energi ionisasinya M
besar. E
- Gas monoatomik F2 N F
-
- Gas mulia terbanyak: Argon Cl2 G Cl
-
- Gas mulia paling banyak dibuat senyawa: Xenon Br2 U Br
-
-
I2 S I
He I
Ne Jari-jari atom meningkat R
Ar Energi ionisasi menurun Contoh:
Kr Kereaktifan meningkat
F2 + 2Cl →Cl2 + 2F
- -
Xe Titik didih meningkat
I2 + 2Br →
-
Rn

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Kegunaan Halogen Sifat unsur alkali dan alkali tanah:
Flourin - Reaktif (tidak ditemukan dalam keadaan bebas,
- Gas flourin (F2) : pengolahan isotop U235 dari U239 karena mudah melepas elektron)
melalui difusi gas - Mudah berikatan ion dengan logam
0
- Asam flourida (HF) : mengukir gelas - Dibuat dengan elektrolisis leburannya, karena E nya
0
- Natrium heksa flourosilikat (Na2SiF6) : bahan penguat lebih kecil dari E air
gigi pada pasta gigi
Warna Nyala Alkali dan Alkali Tanah
- NaF : pengawet kayu
Alkali Warna Alkali Tanah Warna
- SF6 : insulator
Li Merah Be Putih
- Kriolit (Na3AlF6) : pelarut dalam elektrolisis
Na Kuning Mg Putih
- Freon (CF2Cl2) : zat pendingin pada kulkas dan AC,
K Ungu Ca Jingga
zat pendorong pada spray kosmetik Rb Sr
Merah Merah
- Teflon : jenis plastik tahan panas pada panci Cs Biru Ba Hijau
Klorin
- Gas Cl2 : disinfektan Kegunaan Alkali
- HCl :membersihkan permukaan logam serta untuk Senyawa Kegunaan
mengekstraksi logam-logam tertentu dari bijihnya
Dengan aluminium digunakan untuk
- NaCl : garam dapur, bahan baku pada berbagai jenis Litium
membuat badan pesawat
industri kimia
Litium
- KCl : pupuk tanaman minyak pelumas
stearat
- NH4Cl : elektrolit pengisi batu baterai
- NaClO : zat pengelantang untuk kain dan kertas Li2CO3 membuat gelas keramik
- KClO3 : bahan pembuat mercon dan korek api Natrium
- Seng klorida (ZnCl2) : bahan pematri (solder) - Soda kaustik, bahan utama dalam
- Kalsium hipoklorit/ kaporit (Ca(OCl)2 : pemusnah NaOH industri kertas, sabun, dan tekstil
kuman pada air ledeng - Pemurnian bauksit
Bromin - Bahan baku pembuatan logam Na,
- NaBr : obat penenang syaraf (zat sedutif) NaOH, Na2CO3 dan gas klorin
NaCI
- AgBr : sebagai film fotografi - Bumbu masak dan pengawet makanan
- Metal bromida (CH3Br) : bahan campuran zat - Mencairkan salju
pemadam kebakaran - Industri gelas
Na2CO3
- Etilen dibromida (C2H4Br2) : ditambahkan pada bensin - Pelunak kesadahan air
Iodin - Memekarkan adonan kue (soda kue)
- Larutan I2dalam alkohol (tingtur yodium) : obat luka - regenerasi alat pelunak air (water
- Kalium iodat (KIO3) : iodine pada garam dapur softener)
NaHCO3
- Perak iodida (AgI), digunakan dalam film fotografi - Bahan pemadam api
- Campuran pada minuman dalam botol
Mineral Halogen agar menghasilkan CO2
Unsur Mineral Rumus Kimia NaCIO Zat pengelantang (pemutih) untuk kain
Fluorspar/ fluorit CaF2 NaNH2 Pembuatan zat warna untuk blue jeans
Fluorin Kriolit Na3AIF6 Na2S2O3 Larutan pencuci dalam fotografi
Fluoroapatit Ca5(PO4)3F Natrium
Pengawet makanan kaleng
Karnalit KCl . MgCI2 . 6 H2O benzoat
Klorin Silvit KCl Natirum
Penyedap makanan (vetsin)
Halit NaCl glutamat
Bromin Bomargirit AgBr Natrium
Obat penurun panas
salisilat
C. Alkali (IA) dan Alkali Tanah (IIA) Na2SO4 Garam glauber, obat pencahar (cuci perut)
Kalium
IA IIA Jari-jari atom meningkat - Pembuatan sabun lunak/ sabun cair
KOH
Li Be Energi ionisasi menurun - Elektrolit baterai alkali
Na Mg Kereaktifan meningkat - Pupuk
K Ca Titik didih meningkat KCl - Bahan baku pembuatan logam kalium
Rb Sr Sifat basa meningkat dan KOH
Cs Ba Keelektronegatifan menurun Campuran garam dapur untuk mencegah
KlO
Fr Ra Afinitas elektron menurun penyakit gondok
Reaksi reduksi/ oksidator menurun - Pupuk
KNO3
- Bahan mesiu dan kembang api
Jari-jari atom menurun K2CO3 Industri gelas
Energi ionisasi meningkat Ekstraksi emas dan perak dari bijih-
Kereaktifan menurun KCN
bijihnya
Titik didih meningkat - Zat warna
Sifat basa menurun K2Cr2O7
- Membersihkan minyak dan lemak
Keelektronegatifan meningkat Rubidium membuat sel fotolistrik
Afinitas elektron meningkat - Pembuatan sel fotolistrik
Reaksi reduksi/ oksidator meningkat Sesium
- katalis hidrogenasi

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Kegunaan Alkali Tanah Mineral Alkali Tanah
Senyawa Kegunaan Unsur Mineral Rumus Kimia
- Campuran tembaga untuk membuat Berilium Beril Be3 Al2 (SiO3)6
pegas, klip, dan sambungan listrik Magnesium Magnesit MgCO3
- Membuat jendela sinar X dan Dolomit CaCO3 .MgCO3
komponen reaktor atom
Berilium Aragonit Mg3Si2O5(OH)4
- Komponen pesawat udara
berkecepatan tinggi, peluru kendali, Kiserit MgSO4 . H2O
pesawat ruang angkasa, satelit Epsomit MgSO4.7H2O
komunikasi Kalsium Kalsit CaCO3
- Dengan aluminium membentuk Apatit Ca5(PO4)3(F,Cl,OH)
magnalium untuk membuat pesawat Stronsium
Magnesium Selestit SrSO4
terbang, rudal, bak truk
- Membuat kembang api dan lampu blitz Stronsianit SrCO3
Mgo Barium Barit BaSO4
Melapisi tanur dari pembakaran semen
(magnesia) Witerit BaCO3
Mg(OH)2
(susu Mengobati penyakit maag D. Periode Tiga
magnesia) Na Mg Al Si P S Cl Ar
MgSO4.7H2O basa asam
- Obat pencahar
(garam amfoter
- Industri tekstil
Epsom) logam Non logam
- Dipadukan dengan timbal sebagai metaloid
elektroda dalam aki
Kalsium - Pembuatan gips (CaSO4.2H2O) Jari-jari atom menurun
untuk pembalut tulang dan membuat Energi ionisasi:
cetakan gigi Ar > Cl > P> S > Si > Mg > Al > Na
CaO(kapur Pengikat pengotor (fluks) pada industri Keelektronegatifan meningkat
tohor) baja Afinitas elektron meningkat
- Menetralkan sifat asam pada proses Reaksi reduksi/ oksidator meningkat
pengolahan gula tebu
CaCl2
- Pengendalian pencemaran Kegunaan Periode Tiga
- Pengeringan alkohol Senyawa Kegunaan
CaC2 Membuat asetilen Aluminium - Mereduksi oksida-oksida
CaOCl2 logam seperti MnO2 dan
Disinfektan
(kaporit) CrO3
Ca3(PO4)2 Pupuk - Sebagai thermit (campuran
Ca(CN)2 Membuat racun tikus serbuk aluminium dengan
- Membuat kembang api karena nyala oksida besi) untuk mengelas
merah terang baja
Stronsium
- Pembuatan tabung kaca TV - Membuat logam campuran:
berwarna Duralumin (96% Al, 4%Cu)
Paduan antara BaSO4 (barit) dengan [sangat tahan karat]
Barium
zns untuk cat Alnico (50%Fe, 20% Ni, 20%
BaCO3 Racun tikus, gelas optik, keramik Al, 10% Co) [magnet yang
BaCl2 Zat aditif pelumas sangat kuat]
Ba(OH)2 Pereaksi analitik Magnalium (90% Al, 10% Mg)
Radium Sumber radioaktif di bidang kedokteran [membuat pesawat terbang]
(AI2(SO4)3.17H2O) Proses pewarnaan di industri
Mineral Alkali tekstil dan kertas
Unsur Mineral Rumus Kimia Silikon - Lem, pelumas, katup
Litium Spodumene LiAl(SiO3)2 jantung, dan persendian
Lepidolit KLi2Al(Al,Si)3O10(F,OH)2 buatan
Ptalit LiAlSi4O10 - Silikon cair untuk operasi
Ambligonit LiAlFPO4 retina
Natrium Sendawa NaNO3 Fosfor - Membuat dinding dan
chili kepala korek di industri
Boraks Na2B4O7. 10 H2O korek api
- Membuat asam fosfor
Albit Na2O. Al2O3 . 3SiO2
- Pembuatan pupuk fosfat
Natron Na2CO3. 10 H2O
dan superfosfat
Trona Na2CO3. NaHCO3.(H2O)2
- Produksi gelas pada lampu
Zeolit Na2(Al2SiO3O10).2H2O natrium
atau - Bahan pembuat baja
K2(Al2SiO3O10).2H2O - Unsur penting bagi tulang
Sodolit Na4Al3Si3O12Cl dan gigi
Kalium feldspar K2O.Al2O3.3SiO2 Belerang - Bahan baku pembuatan
Sesium polusit Cs4Al4Si9O26.H2O asam sulfat
- Bahan baku pembuatan

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


korek api Mangan Batu kawi/
- Proses vulkanisasi karet
pirolusite MnO2
- Bahan pelapis pada layar
televisi Rodocrosite MnCO3
- Cat, plastik, kertas, aki, Psilomelan (Ba2H2O)2Mn5O10
bahan peledak, dan ban Besi Hematite Fe2O3
H2SO4 - Bahan baku di pabrik
pembuatan obat, pupuk, Magnetite Fe3O4
deterjen, atau pengolahan Limonite Fe2O3. H2O
logam Siderite FeCO3
Pyrite FeS2
Mineral Periode Tiga
Kobalt Smaltite CoAs2
Unsur Mineral Rumus Kimia
Aluminium Bauksit Al2O3,xH2O Kobaltit CoAsS
Silikon Pasir kuarsa/ SiO2 Nikel Millerite NiS
Silika Pentlandite NiS - FeS
Anortit Ca(AISiO4)2 Garnerit H2(NiMg)SiO4 • 2H2O
Muskavit KAI2(AlSi3O10)(OH)2 Tembaga Cuprite Cu2O
Fosfor Fosforusit Ca3(PO4)2 Calcosite Cu2S
Hidroksi apatit Ca5(PO4)3(OH) Calcopirite CuFeS2
Belerang Zink blende ZnS Malachite Cu2(OH)2CO3
Pirit FeS2 Seng Zincite ZnO
Galena PbS Smitsonite/
kalamin ZnCO3
E. Transisi Periode Empat
- Sifat Khusus:
1) Semua unsurnya merupakan unsur logam - Tingkat Oksidasi
2) Bersifat reduktpr IIIB Sc +3
3) Punya beberapa biloks IVB Ti +2 ; +3 ; +4
(kecuali, Sc hanya +3 dan Zn hanya +2) VB V +2 ; +3 ; +4 ; +5
4) Senyawanya berwarna VIB Cr +2 ; +3 ; +4 ; +5 ; +6
(kecuali Sc dan Zn) VIIB Mn +2 ; +3 ; +4 ; +5 ; +6; +7
5) Dapat membentuk senyawa kompleks Fe +2 ; +3 ; +4 ; +5 ; +6
6) Sebagian besar bersifat paramagnetik (dapat VIIIB Co +2 ; +3 ; +4
ditarik magnet) Ni +1 ; +2 ; +3
7) Dapat digunakan sebagai katalis IB Cu +1 ; +2 ; +3
- Penyimpangan Sifat Unsur Transisi IIB Zn +2
Penyimpangan sifat terjadi pada Zn, diantaranya:
a. Titik didih dan titik lelehnya dibandingkan Cu - Ion Kompleks
sangat kecil. a. Atom Pusat
b. Tidak berwarna. Logam transisi yang dikelilingi oleh ligan
c. Tingkat oksidasinya hanya 1 yaitu +2. b. Ligan
d. Energi ionisasi Zn sangat tinggi dan naik Ligan Nama Ligan Nama
sangat signifikan dari Cu. F
-
Fluoro H2O Akua
- Sifat Kemagnetan Cl
-
Kloro NH3 Amin
Terdapat 3 sifat kemagnetan, yaitu: Br
-
Bromo C2O4
2-
Oksalato
a. Diamagnetik (ditolak magnet) I
-
Iodo CO3
2-
Karbonato
Terjadi pada unsur dengan orbital yang terisi CN
-
Siano NH2
-
Amido
penuh. Contoh: Cu dan Zn. -
OH Hidrokso CO Karbonil
b. Paramagnetik (dapat sedikit ditarik magnet) -
NO2 Nitrito NO Nitrosil
Terdapat elektron yang tidak berpasangan - 2-
dalam orbitalnya. Contoh: Sc, Ti, V, Cr, Mn. NO3 Nitrato O Okso
2-
c. Feromagnetik(dapat ditarik kuat oleh magnet) S2O3 Tiosulfato
Terdapat lebih dari satu elektron yang tidak
berpasangan pada orbitalnya. Contoh: Fe, Co, Urutan kekuatan ligan dari yang paling lemah:
- - - - - -
Ni. CN > NO2 > NH3> H2O > F >Cl >Br > I
- Mineral Transisi Periode Empat Ligan kuat:
-
Unsur Mineral Rumus Kimia CO > CN > NO2> NH3> SCN
Ligan lemah:
Scandium Thortveitite Sc2Si2O 2- - - - - -
H2O > C2O4 > OH > F > Cl > Br > I
Titanium Rutile TiO2 c. Bilangan Koordinasi
Ilmenite FeTiO3 “jumlah ligan yang terikat pada atom pusat”
Vanadium Vanadite Pb3(VO4)2 d. Penamaan Ion Kompleks
 Kation Kompleks
Patronite VS4
Menggunakan nama biasa dalam bahasa
Vanadinite Pb5(VO4)3Cl Indonesia.
Camotite K2(UO2)VO4.3H2O Contoh: Ag disebut perak.
Kromium Chromite Fe.Cr2O3  Anion Kompleks

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Menggunakan nama IUPAC dengan akhiran “at” KIMIA ORGANIK
Unsur Anion Unsur Anion - Senyawa Hidrokarbon
Aluminium Aluminat Besi Ferat IUPAC/ Trivial Rumus Contoh
Kromium Kromat Tembaga Kuprat Umum
Mangan Manganat Timbal Plumbat Alkana CnH2n+2 CH3-CH2
Kobalt Kobaltat Perak Argentat Etana
Zink Zinkat Emas Aurat Alkena CnH2n CH3-CH=CH-CH3
Nikel Nikelat Timah Stannat 2-butena
Platina Platinat Sikloalkana CnH2n CH2-CH2

e. Geometri Ion Kompleks CH2-CH2


Bentuk molekul ion kompleks berdasarkan Siklobutana
hidridisasi orbitalnya yaitu: Alkuna CnH2n-2 CH C-CH3
2 1-propuna
sp : trigonal planar
3
sp : tetrahedral Alkadiena CnH2n-2 CH2=CH-CH2-CH=CH2
2 3
d sp : oktahedral 1,4 pentadiena
2
dsp : bujur sangkar Sikloalkena CnH2n-2 CH=CH
3
dsp : bipiramida trigonal
3 2
sp d : oktahedral CH=CH
siklobutena
Pembuatan Unsur-Unsur Kimia
No Proses Unsur - Senyawa Karbon Turunan Alkana
1 Down Klorin (Cl2), Natrium (Na), IUPAC/ Trivial Gugus Rumus
(elektrolisis Magnesium (Mg), dan Kalsium Fungsi Umum
lelehannya) (Ca) Haloalkana (Alkil Halida) -X CnH2n+1X
2 Gibs Klorin (Cl2) Alkanol (Alkohol) -OH
CnH2n+2O
(elektrolisis Alkoksi Alkana (Eter) -O-
larutan NaCl) Alkanal (Aldehid) -COH
CnH2nO
3 Deacon dan Klorin (Cl2) Alkanon (Keton) -CO-
Weldon [reaksi antara HCl + O2] Asam Alkanoat (Asam Karboksilat) -COOH
4 Hall-Heroult Aluminium (Al) CnH2nO2
Alkil Alkanoat (Ester) -COO-
5 Wohler Fosfor (P4) dan Urea
6 Sisilia Belerang (S) - Senyawa Nitrogen
[S ada di permukaan tanah IUPAC/ Gugus Rumus Contoh
dipanaskan] Trivial Fungsi Umum
7 Frasch Belerang (S) Amina -NH2 CnH2n+3N CH3-CH2-NH2
[S dibawah permukaan tanah Etil Amina
disemprot air panas] Amida -C=O CnH2n+1ON CH3-C=O
8 Kontak H2SO4
[menggunakan katalis V2O5] NH2 NH2
9 Bilik Timbal H2SO4 Etanamida/
[menggunakan katalis NO dan Asetamida
NO2] Nitro -NO2 CnH2n+1NO2 CH3-CH2-NO2
10 Solvay Natrium bikarbonat (NaHCO3) Nitroetana
11 Glauber Natrium Sulfat (Na2SO4)
12 Bayer Alumina (Al2O3) Tata Nama Senyawa Karbon
13 Bessemer Baja 1) Menentukan Rantai Utama
14 Tungku Baja Rantai utama merupakan rantai terpanjang yang
terbuka/ mengandung gugus fungsi.
William 2) Menentukan Rantai Cabang
Siemens - Rantai cabang terputus dari rantai utama (tidak
15 Metode Magnesium (Mg) dan alkali dapat ditarik sebagai garis lurus).
Reduksi/ - Penamaanya sebagai gugus alkil
Kalsinasi - Jika terdapat cabang yang sama tetapi jumlahnya
16 Tanur tinggi Besi (Fe) lebih dari satu, maka penamaannya ditambahi
17 Ekstraksi Tembaga (Cu) dengan:
tembaga 2: di 3: tri 4: tetra 5: penta dst
18 Joseph Oksigen (O2) di laboratorium - Jika terdapat lebih dari satu jenis cabang, maka
Pristley penamaannya sesuai urutan abjad.
19 Haber Bosch Amoniak (NH3) 3) Penomoran
20 Oswald Asam nitrat (HNO3) Penomoran dimulai dari:
21 Distilasi Nitrogen (N2) - Ujung terdekat dengan gugus fungsi
- Ujung terdekat cabang
fraksinasi
- Ujung terdekat cabang terpanjang
udara
4) Penamaan
22 Ekstraksi Bromin (Br2)
Letak cabang-nama cabang-letak gugus fungsi-
23 Reduksi Logam alkali dan alkali tanah
nama rantai utama
24 Goldschmidt Krom

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Tata Nama Alkana - Kecenderungan Titik Didih
Rumus Alkana Nama Alkana  Semakin besar Mr atau semakin panjang rantai
CH4 Metana C, maka semakin tinggi titik didihnya.
C2H6 Etana  Tapi jika Mr-nya (panjang rantai C) sama namun
C3H8 Propana bentuk molekulnya berbeda (senyawa-senyawa
C4H10 Butana isomer), maka senyawa yang cabangnya paling
C5H12 Pentana sedikit akan memiliki titik didih paling tinggi.
C6H14 Heksana
C7H16 Heptana Identifikasi Senyawa Karbon
C8H18 Oktana  Pada Senyawa Karbon
C9H20 Nonana - Jika hasil pembakaran suatu senyawa
C10H22 Dekana menghasilkan arang/karbon, berarti senyawa
tersebut mengandung karbon.
Tata Nama ALKIL - Jika gas hasil pembakaran suatu senyawa
Rumus Alkana Nama Alkana dicampurkan dengan air kapur {Ca(OH)2}
menghasilkan endapan/keruh, menandakan
-CH3 Metil
senyawa tersebut mengandung gas CO2.
-CH2-CH3 Etil
Sesuai reaksi :
-CH2-CH2-CH3 Propil Ca(OH)2 + CO2 → CaCO3 + H2O
CH3-CH- Isopropil - Jika hasil pembakaran mengenai kertas kobalt(II)
klorida dan mengubah warna kertas kobalt(II)
CH3 klorida menjadi berwarna merah keunguan,
-CH2-CH2-CH2-CH3 Butil menandakan senyawa tersebut mengandung H2O.
-CH-CH2-CH3 Sekunder Butil  Membedakan Senyawa Karbon Turunan Alkana
1) Membedakan Alkohol dengan Eter
CH3 Dengan cara direaksikan dengan logam aktif
-CH2-CH-CH3 Isobutil (Natrium/Na).
- Alkohol: dapat bereaksi dengan Na
CH3 - Eter: tidak dapat bereaksi
CH3 Tersier Butil 2) Membedakan Aldehid dan Keton
a. Direaksikan dengan Fehling
CH3-C- Aldehid: menghasilkan endapan merah bata
Keton: tidak bereaksi
CH3 b. Direaksikan dengan Tollens
Aldehid: menghasilkan cermin perak
Nama Lazim (Trivial) Keton: tidak bereaksi
Berlaku untuk Aldehid, Asam Karboksilat, dan Ester 3) Membedakan Asam Karboksilat dan Ester
IUPAC Trivial/ Nama Lazim Diuji menggunakan kertas lakmus biru.
Alkanal Aldehid Asam Karboksilat: memerahkan lakmus biru
Metanal Formaldehid Ester: warna kertas tetap biru
Etanal Asetaldehid  Reaksi Senyawa Karbon Lainnya
Propanal Propionaldehid 1) Uji Ikatan Rangkap
Butanal Butiraldehid a. Adanya Ikatan Rangkap (Brominasi)
Pentanal Valeraldehid CH3CH=CH2 + Br2 → CH3-CHBr-CH2Br
Alkanoat Karboksilat Ciri:
Metanoat Format/ Formiat jika warna coklat brom hilang berarti ada ikatan
Etanoat Asetat rangkap
Propanoat Propionat b. Letak Ikatan Rangkap (Ozonisasi)
Butanoat Butirat CH2=CH-CH3 + O3 → CH3OH + HO-CH2CH3
Pentanoat Valerat Metanol Etanol
Hasil:
Sifat Senyawa Organik/Senyawa Karbon Metanol (1C) + etanol (2C)
- Ciri-Ciri Senyawa Karbon: Kesimpulan:
rantai utama → 1 + 2 = 3 sehingga,
1) Atom karbon dapat membentuk empat ikatan
senyawa asal = 1-propena
kovalen
2) Uji Iodoform (CHI3)
2) dapat membentuk rantai karbon
Senyawa alkohol, aldehid, dan keton yang
3) titik didih dan titik leleh rendah
mengikat metil di sebelah –OH:
4) tidak tahan terhadap pemanasan
5) berikatan kovalen
6) larut dalam pelarut organik (nonpolar)
7) mudah terbakar dan menghasilkan air dan
karbondioksida (mengeruhkan air), dan struktur
molekulnya lebih kompleks. dapat bereaksi dengan pereaksi iodoform (I2
8) Hibridisasi C – C (alkana) adalah sp ,
3 dalam NaOH) menghasilkan kristal kuning
2
C = C (alkena) adalah sp , iodoform (CHI3).
C ≡ C (alkuna) adalah sp Contoh senyawa: etanol, etanal, aseton, 2-
propanol, 2- butanol, dan 2- butanon.

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Reaksi Senyawa Karbon - Campuran bahan
1) Substitusi (Penggantian Gugus) bakar bensin
Ciri: tidak ada ikatan rangkap Etanol - Pelarut
Contoh: - Minuman beralkohol
Alkana + Halogen → Haloalkana + Asam Halida - Obat tonikum
H3C-H + Cl-Cl → CH3-Cl + HCl - Zat warna
2) Adisi (Penambahan Gugus) - Parfum
Ciri: terjadi pemutusan ikatan rangkap - Serat sintesis
- Bahan bakar alternatif
Contoh:
- Disinfektan/
a. Alkena + H2 → Alkana
antiseptik/ pembunuh
CH2=CH2 + H-H → CH3-CH3 kuman
1,2 Etanadiol/ - Zat antibeku pada
b. Alkena + Asam Halida → Haloalkana Etilenglikol radiator/ pendingin
 CH3-CH=CH2 + HCl → CH3-CH2Cl-CH3 - Pelarut
 CH3-CH=CH2 + HBr → CH3-CH2-CH2Br - Bahan baku serat
Berlaku aturan Markovnikov dakron
(yang kaya makin kaya yang miskin makin 1,2,3 - Bahan obat batuk
miskin). Gugus kaya ialah yang memiliki jumlah H propanatriol/ - Pelembab pada losion
paling banyak pada atom C. Kecuali pada HBr. gliserol - Bahan tambahan
3) Eliminasi (Pengurangan Gugus) dalam obat-obatan
Ciri: terjadi pembentukan ikatan rangkap (ikatan - Bahan peledak
Eter Dietil eter - Pelarut senyawa-
rangkap di ruas kanan atau C-C → C=C )
senyawa organik
4) Kondensasi (Penggabungan)
- Obat bius (anastesi)
Metil Tersier Zat aditif pada bensin
Butil Eter
(MTBE)
Aldehid Metanal - Bahan Formalin (40-
45% metanal dalam
air)
- Desinfektan dan
pengawet spesimen
biologi/ mayat.
- Sebagai bahan plastik
5) Oksidasi poli metanal.
Macam-macam oksidator: - Sebagai pelarut
K2CrO4, KMnO4, MnO2 Etanal/ - Bahan pembuatan
Asetaldehid asam karboksilat
- Sebagai zat warna
- Bahan pembuat plastik
- bahan pembuat karet
sintetis
Keton Propanon/ - Bahan baku senyawa
Aseton ester/ plastik Perspex
- Pelarut plastik
- Pembersih cat kuku
Butanon Sebagai pelarut
Asam Asam - Bahan baku tekstil
Karboksliat Metanoat/ - Menggumpalkan
Asam Format getah karet (Lateks)
Asam Etanoat/ - Bumbu masakan
Asam Asetat/ - Minuman berkhasiat
Asam Cuka - Bahan serat rayon
- Bahan serat sintesis
dan plastik
- Zat pengasam
makanan
Asam Palmitat Bahan dasar sabun
dan Asam
Stearat
Asam oksalat - Menghilangkan karat
Kegunaan Senyawa Karbon - Pembuatan zat
Gugus warna
Senyawa Kegunaan
Fungsi Asam tartrat Zat pengasam
Alkohol Metanol - Pembuatan pupuk, minuman, permen, dan
obat, plastik, dan baking powder.
senyawa organik lain Asam adipat Bahan membuat nilon
seperti ester
Ester - Bahan dasar sabun

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


- Sebagai aroma
(essence) berbagai - Penamaan Gugus saat sebagai Induk dan
produk makanan Cabang:
- Bahan baku poliester Gugus Nama Induk Nama Cabang
(kain) -COOH Asam Benzoat -
- Sebagai pelarut - -SO3H Asam Benzena Sulfato
(margarin) Sulfonat
Lilin Untuk membatik -CHO Benzaldehid Aldehid
Lemak/Minyak Membuat sabun dan -CN Siano benzena Siano
margarin -OH Fenol Hidroksi
-NH2 Anilin Amino
- BENZENA -CH3 Toluena Metil
 Merupakan senyawa dengan struktur cincin segi -NO2 Nitro benzena Nitro
enam dan rumus molekul C6H6. -X Halo benzena Halo (Fluoro,
 Benzena memiliki ikatan rangkap selang-seling Kloro, Bromo,
yang dapat berpindah-pindah (resonansi). Iodo)
 Beberapa Sifat Benzena:
1) Sukar diadisi, tetapi mudah disubstitusi Contoh:
2) Banyak digunakan sebagai pelarut organik
3) Berupa zat cair tak berwarna
4) Mudah terbakar dengan banyak jelaga
5) Mudah menguap
6) Bersifat non polar
7) Beracun
 Turunan Benzena Monosubstituen
1 atom H pada benzena diganti dengan gugus
lainnya.
C6H5- disebut Benzil
Contoh turunan benzena monosubstituen:

 Kegunaan dan Dampak dari Benzena dan


Turunannya
No Senyawa Kegunaan & Dampak
1 Fenol (Hidroksi - Pembunuh kuman
Benzena) (disinfektan)
- Pengawet kayu
Dampak: merusak jaringan
protein
2 Toluena (Metil - Pelarut
Benzena) - Bahan dasar peledak (TNT)
dan asam benzoat
Dampak:mengakibatkan
mabuk dan mual
3 Anilin (Amino - Bahan dasar pewarna diazo
Benzena) - Bahan dasar obat-obatan
- Bahan bakar roket dan bahan
peledak
Dampak:Menyebabkan sakit
kepala, kantuk berat, dan
gangguan mental
4 Klorobenzena - Bahan dasar pembuatan
 Turunan Benzena Disubstituen pestisida (DDT)
- Terdapat 2 atom H yang diganti dengan gugus 5 - Asam Benzoat Pengawet makanan dan
lainnya. - Nipagin (Metil minuman
- Terdiri atas 3 isomer: Paraben)
Orto (o): gugus terletak berdampingan (1,2) - Nipasol (Propil Dampak:Menyebabkan alergi
Meta (m): gugus terletak seling satu (1,3) Paraben) dan hiperaktif pada anak-anak
Para (p): gugus terletak berseberangan/
6 - Zat antijamur (salep penyakit
seling dua (1,4)
kulit)
- Bahan aspirin
- Jika terdapat lebih dari satu jenis substituen Dampak:Penyalahgunaannya
(gugus) maka berlaku prioritas:
Asam salisilat menyebabkan iritasi lambung
-COOH, -SO3H, -CHO, -CN, -OH, -NH2, -R, -NO2, -X
7 Asam Benzena Ditambahkan pada detergen
Sulfonat
-R: alkil -X: halogen (F, Cl, Br, I)
8 Benzaldehid Aroma ceri dan almon

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


9 - Obat gosok Benzena

 Reaksi pada Benzena


Reaksi pada Benzena berupa reaksi substitusi
1) Halogenasi
10 Zat analgesik (penghilang rasa Benzena dengan halogen. Contoh:
nyeri)

Dampak: Menyebabkan iritasi


Aspirin (asam lambung
asetil salisilat)
11 Zat analgesik. Zat antipiretik/
obat penurun panas
2) Sulfonasi
Dampak:Iritasi lambung, Benzena dengan asam sulfat pekat. Contoh:
gangguan kerja ginjal, dan
Asetosal dan asma
Parasetamol
(Asetominofen)
12 Nitrobenzena - Pelarut
- Semir sepatu 3) Nitrasi
- Pembuatan anilin Benzena dengan asam nitrat pekat. Contoh:
- Parfum pada sabun
13 Zat antioksidan

Dampak:Alergi
4) Alkilasi
Benzena dengan alkil halida. Contoh:

BHT (Butil
Hidroksi
Toluena)
Senyawa Karbon yang Lain
Sikloalkana

BHA (Butil
Hidroksi Anisol)
14 Zat amtiseptik

Dampak: rasa terbakar dan Polisiklik


iritasi pada lambung
Benzil Alkohol
15 TNT Bahan peledak

Dampak: menimbulkan daya


ledak yang besar

2,4,6 trinitro
toluena
16 Bahan dasar polistirena (bahan
sepatu, alat listrik, piring dsb)

Stirena
17 Zat pada bahan peledak

Dampak: menimbulkan daya


ledak yang besar dibandingkan
TNT
1,3,5 Trinitro

METODE PENALARAN______________________________________Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Isomer Senyawa Karbon

METODE PENALARAN_____________________________________ Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


Reaksi Senyawa Karbon Turunan Alkana

MAKROMOLEKUL
Polimer
Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya,
pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh
polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet

METODE PENALARAN_____________________________________ Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


2) Polimer Sintesis
Polimer sintesis atau polimer buatan adalah polimer yang tidak terdapat di alam dan harus
dibuat oleh manusia. Contoh polimer sintesis dapat dilihat pada tabel di bawah ini:

No Polimer Monomer Terdapat pada


1. Polietena Etena Kantung, kabel plastik
2. Polipropena Propena Tali, karung, botol plastik
3. PVC Vinil klorida Pipa paralon, pelapis lantai
4. Polivinil alcohol Vinil alcohol Bak air
5. Teflon Tetrafluoroetena Wajan atau panci anti
lengket
6. Dakron Metil tereftalat dan etilena glikol Pipa rekam magnetik, kain
atau tekstil (wol sintetis)
7. Nilon Asam adipat dan heksametilena Tekstil
diamin
8. Polibutadiena Butadiena Ban motor
9. Poliester Ester dan etilena glikol Ban mobil
10. Melamin Fenol formaldehida Piring dan gelas melamin
11. Epoksi resin Metoksi benzena dan alcohol Penyalut cat (cat epoksi)
sekunder

Penggolongan Polimer Berdasarkan Proses Pembentukannya


Reaksi pembentukan polimer dinamakan polimerisasi, jadi reaksi polimerisasi adalah reaksi
penggabungan molekul-molekul kecil (monomer) membentuk molekul yang besar (polimer). Ada dua
jenis polimerisasi, yaitu polimerisasi adisi dan polimerisasi kondensasi.
1) Polimer adisi (Biasanya ada akhiran “ena” atau ada kata “vinyl”)
Seperti yang telah kita ketahui, bahwa reaksi adisi adalah reaksi pemecahan ikatan rangkap
menjadi ikatan tunggal sehingga ada atom yang bertambah di dalam senyawa yang terbentuk.
Jadi, polimerisasi adisi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer yang
berikatan rangkap (ikatan tak jenuh).
Berikut beberapa contoh :

Monomer Polimer Nama polimer Kegunaan

Etena PE Polietilena Tas plastik, botol,

mainan, isolasi listrik

Propena PP Polipropilena Karpet plastik, botol

Isoprena / 1,3 Karet alam Polisoprena Ban, dan bahan karet

butadiena lain

Stirena Polistirena Polistirena Pernis kayu, styrofoam,

isolasi plastik, gelas

plastik, mainan, bahan

pengepakkan

Vinil Klorida PVC Polivinil klorida Pipa, genteng plastik

Etilen klorida PDE Polivinil dienklorida Plastik wrap

Tetrafluoro etena Teflon Politetraetilena (teflon) Alat masak, isolasi

listrik (penutup kabel)

Akrilonitril PAN / Orlon Poliakrilonitril Wig (rambut palsu),

METODE PENALARAN_____________________________________ Langkah Pasti Meraih Prestasi ________


(Vinil sianida) cat, benang

Vinil asetat PVA Polivinilasetat Tekstil, gumresin, cat

Metilmetakrilat PPMA Polimetilmetakrilat Bahan pembuat gelas,

pembuat bola bowling

2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya.
Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer
yang mempunyai dua gugus fungsi. Berikut beberapa contoh polimeri kondensasi : Nylon
(dari asam adipat dan heksametilendiamin), Protein (dari asam amino), Karbohidrat (dari
glukosa), DNA (dari asm amino), Poliester (dari dimetil tereftalat dan etilen glikol), bakelit (dari
metanaldan fenol), Perspex (dari propanon dan metanal)

c) Penggolongan polimer berdasarkan jenis monomernya


Berdasarkan jenis monomernya, polimer dapat terdiri atas homopolimer dan kopolimer.
1) Homopolimer
Homopolimer adalah polimer yang monomernya sejenis. Contohnya, selulosa dan protein.
2) Kopolimer
Kopolimer atau disebut juga heteropolimer adalah polimer yang monomernya tidak sejenis.
Contoh dakron, nilon-66, melamin (fenol formaldehida). Proses pembentukan polimer
berlangsung dengan suhu dan tekanan tinggi atau dibantu dengan katalis, namun tanpa katalis
strukyur molekul yang terbentuk tidak beraturan. Jadi, fungsi katalis adalah untuk
mengendalikan proses pembentukan striktur molekul polimer agar lebih teratur sehingga sifat-
sifat polimer yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan.

Penggolongan polimer berdasarkan sifatnya terhadap panas


Berdasarkan sifatnya terhadap panas, polimer dapat dibedakan atas polimer
termoplas (tidak tahan panas, seperti plastik) dan polimer termosting (tahan
panas, seperti melamin).
1) Polimer termoplas
Polimer termoplas adalah polimer yang tidak tahan panas. Polimer tersebut
apabila dipanaskan akan meleleh (melunak), dan dapat dilebur untuk dicetak
kembali (didaur ulang). Contohnya polietilene, polipropilena, dan PVC.
(polimerisasi adisi biasanya termoplas)
2) Polimer termoseting
Polimer termosting adalah polimer yang tahan panas. Polimer tersebut apabila
dipanaskan tidak akan meleleh (sukar melunak), dan sukar didaur ulang. Contohnya
melamin dan bakelit.

METODE PENALARAN_____________________________________ Langkah Pasti Meraih Prestasi ________

Anda mungkin juga menyukai