BILANGAN KUANTUM
Kelemahan: - Bilangan kuantum terdiri atas 4:
Tidak dapat menjelaskansusunan muatan positif dan 1) Bilangan Kuantum Utama(n)
negatif dalam bola atom tersebut. Menyatakan kulit elektron.
3) Teori Atom Rutherford K=1 L=2 M=3 N=4 dst
- Sebagian besar atom terdiri atas ruang 2) Bilangan Kuantum Azimuth (l)
hampa. Menyatakan subkulit elektron.
- Pada percobaan sinar alfa, partikel s=0 p=1 d=2 f=3
yang dibelokkan mendekati inti atom 3) Bilangan Kuantum Magnetik (m)
(keduanya bermuatan positif). Menyatakan orbital elektron.
- Partikel yang dipantulkan merupakan Jumlah orbital dan harga m:
partikel alfa yang menabrak inti atom. s = 1 (0)
Kelemahan: p = 3 (-1 s.d +1)
- Belum mampu menjelaskan letak elektron dan d = 5 (-2 s.d +2)
cara rotasinya terhadap inti atom. f = 7 (-3 s.d +3)
- Elektron memancarkan energi ketika bergerak, 4) Bilangan Kuantum Spin (s)
sehingga energi atom menjadi tidak stabil. Menyatakan arah elektron.
1 1
- Tidak dapat menjelaskan spektrum garis pada Jika arahnya (↑) nilai s = + /2 ; arah (↓) nilai s = - /2
atom hidrogen.
4) Teori Atom Niels Bohr
- Hanya ada seperangkat orbit tertentu SISTEM PERIODIK UNSUR
yang diperbolehkan bagi satu elektron - Menentukan letak unsur dalam tabel periodik
dalam atom hidrogen. unsur
- Selama elektron berada dalam Konfigurasi
Golongan Periode
lintasan stasioner, energi elektron Terakhir
x
tetap sehingga tidak ada energi dalam ns xA n
x y
bentuk radiasi yang dipancarkan ns np (x+y) A n
x y
maupun diserap. ns (n-1)d (x+y) B n
- Elektron hanya dapat berpindah dari satu lintasan
stasioner ke lintasan stasioner lain. - Penamaan Golongan dalam Sistem Periodik
- Elektron-elektron yang mengelilingi inti mempunyai Unsur
lintasan dan energi tertentu. Golongan Nama Unsur-Unsurnya
Kelemahan: Tradisional Modern Khusus
“Hanya sukses diterapkan pada atom hidrogen saja.” Alkali Li, Na, K, Rb,
5) Teori Atom Mekanika Kuantum IA 1
Cs, Fr
“Tidak mungkin dapat ditentukan Alkali Be, Mg, Ca, Sr,
kedudukan dan momentum suatu benda IIA 2
Tanah Ba, Ra
secara seksama pada saat bersamaan, IIIA 13 Boron B, Al, Ga, In, Tl
yang dapat ditentukan adalah Karbon C, Si, Ge, Sn,
kebolehjadian menemukan elektron pada IVA 14
Pb
jarak tertentu dari inti atom.” VA 15 Nitrogen N, P, As, Sb, Bi
VIA 16 Oksigen O, S, Se, Te, Po
- Notasi Atom VIIA 17 Halogen F, Cl, Br, I, At
𝐀
𝐙𝐗keterangan: VIIIA 18
Gas He, Ne, Ar, Kr,
X: unsur Mulia Xe, Rn
A: nomor massa (proton+neutron) B Transisi Sc, Ti, V, Cr, dll
Z: nomor atom (proton = elektron)
Keterangan:
1: ikatan ion (logam dengan non logam,
dengan tanda berbeda)
2: ikatan kovalen (antar non logam, dengan - Urutan kenaikan titik didih
tanda berbeda) Ikatan hidrogen > Dipol-dipol > London
3: ikatan kovalen koordinasi (antar non Urutan kenaikan titik didih dapat ditentukan
logam, dengan tanda sama) berdasarkan harga massa molekul relatif (Mr).
4, 5: pasangan elektron bebas (tidak berada di Semakin besar Mr-nya, maka titik didih semakin
antara dua unsur) tinggi.
[𝐤𝐚𝐧𝐚𝐧]𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐞𝐢𝐧
Berlaku: ∆H1 = ∆H3 + ∆H2 𝐊𝐜 =
[𝐤𝐢𝐫𝐢]𝐤𝐨𝐞𝐟𝐢𝐬𝐢𝐞𝐧
HIDROLISIS GARAM
ASAM BASA - Hidrolisis garam merupakan reaksi ion-ion dari garam
Asam Basa dengan air.
- Rasanya masam - Rasanya pahit - Ion-ion yang dapat bereaksi dengan air (terhidrolisis)
- pH < 7 - pH > 7 merupakan ion yang berasal dari asam dan basa
- Memerahkan lakmus - Membirukan lakmus lemah.
biru merah - Jenis Garam berdasarkan kemampuan hidrolisisnya,
- Korosif (merusak) - Kaustik (membakar) dibagi menjadi 3:
1) Garam yang Tidak Terhidrolisis
Teori Asam-Basa Garam yang berasal dari Asam Kuat + Basa
A. Arrhenius Kuat
+
Asam: dalam air menghasilkan H
-
pH garam netral = 7. Contohnya: NaCl, KBr,
Basa: dalam air menghasilkan OH Li2SO4
B. Bronsted-Lowry Reaksinya:
+
Asam: donor proton(H )
NaCl(aq)→ Na (aq) + Cl (aq)
+ -
+
Basa: akseptor proton (H )
Maka reaksi hidrolisisnya:
C. Lewis
Na (aq) + H2O(l) →
+
Asam: akseptorPEB
Cl (aq)+ H2O(l) →
-
Basa: donor PEB
2) Garam yang Terhidrolisis Sebagian (Parsial)
1) Asam Kuat A. Garam yang berasal dariAsam Kuat + Basa
HCl, HI, HBr, HNO3, H2SO4, HClO3, HClO4 Lemah
2) Asam Lemah Sifat garam asam. Contohnya: NH4Cl,
Biasanya diketahui nilai Ka. Al2(SO4)3, Be(NO3)2
CH3COOH, HCN, H2S, H3PO4 Reaksinya:
3) Basa Kuat NH4Cl (aq)→NH4 (aq) + Cl (aq)
+ -
(sifat basa)
Menghitung pH garam:
- 𝐾𝑤
[OH ] = 𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚
𝐾𝑎
𝐾𝑤
= 𝐾ℎ
𝐾𝑎
𝐾𝑤
∝=
𝐾𝑎. [𝑘𝑎𝑡𝑖𝑜𝑛 𝑔𝑎𝑟𝑎𝑚] Titrasi asam lemah dengan basa kuat
3) Garam yang Terhidrolisis Sempurna (Total)
Berasal dari Asam Lemah + Basa Lemah TITRASI ASAM BASA
Contohnya: CH3COONH4, Al(CN)3, BeS - Pada titrasi asam basa (penetralan) berlaku rumus:
Reaksinya: 𝐚 . 𝐌𝐚. 𝐕𝐚 = 𝐛. 𝐌𝐛. 𝐕𝐛
CH3COONH4(aq)→NH4 (aq) + CH3COO (aq)
+ -
+
Maka reaksi hidrolisisnya: a: valensi asam (jumlah H )
NH4 aq) + H2O(l) →NH4OH(aq) + H (aq)
+ +
Ma: Molaritas asam
CH3COO (aq) + H2O(l) → CH3COOH(aq) + OH (aq) Va: Volume asam
- -
-
Sifat garam bergantung nilai Ka dan Kbnya, b: valensi basa (jumlah OH )
sehingga sifat garam tidak dipengaruhi oleh Mb: Molaritas basa
konsentrasi garamnya. Vb: Volume basa
- Jika nilai Ka > Kb sifat garam asam
Kurva Titrasi
+ 𝐾𝑤 . 𝐾𝑎
[H ] = 1) Titrasi Asam Kuat dengan Basa Kuat
𝐾𝑏
- Jika nilai Ka < Kb sifat garam basa
𝐾𝑤 . 𝐾𝑏
𝑂𝐻 − =
𝐾𝑎
SEL VOLTA
Deret Volta
Li – K – Ba – Ca – Na – Mg – Al – Mn – (H2O) – Zn – Cr
– Fe – Cd – Co – Ni – Sn – Pb – H – Cu – Hg – Ag – Pt
– Au
Dampak:Alergi
4) Alkilasi
Benzena dengan alkil halida. Contoh:
BHT (Butil
Hidroksi
Toluena)
Senyawa Karbon yang Lain
Sikloalkana
BHA (Butil
Hidroksi Anisol)
14 Zat amtiseptik
2,4,6 trinitro
toluena
16 Bahan dasar polistirena (bahan
sepatu, alat listrik, piring dsb)
Stirena
17 Zat pada bahan peledak
MAKROMOLEKUL
Polimer
Pengelompokan Polimer
Dari berbagai jenis polimer yang banyak kita jumpai, polimer dapat digolongkan berdasarkan asalnya,
pembuatannya, jenis monomer, sifatnya terhadap panas dan reaksi pembentukannya.
a. Penggolongan polimer berdasarkan asalnya
Berdasarkan asalnya, polimer dapat dibedakan atas polimer alam dan polimer sintesis.
1) Polimer Alam
Polimer alam adalah polimer yang terdapat di alam dan berasal dari makhluk hidup. Contoh
polimer alam dapat dilihat pada table di bawah ini
No Polimer Monomer Polimerisasi Contoh
1. Pati/amilum Glukosa Kondensasi Biji-bijian, akar umbi
2. Selulosa Glukosa Kondensasi Sayur, Kayu, Kapas
3. Protein Asam amino Kondensasi Susu, daging, telur, wol, sutera
4. Asam nukleat Nukleotida Kondensasi Molekul DNA dan RNA (sel)
5. Karet alam Isoprena Adisi Getah pohon karet
butadiena lain
pengepakkan
2) Polimer kondensasi
Kondensasi merupakan reaksi penggabungab gugus-gugus fungsi antara kedua monomernya.
Artinya, polimerisasi kondensasi adalah reaksi pembentukan polimer dari monomer-monomer
yang mempunyai dua gugus fungsi. Berikut beberapa contoh polimeri kondensasi : Nylon
(dari asam adipat dan heksametilendiamin), Protein (dari asam amino), Karbohidrat (dari
glukosa), DNA (dari asm amino), Poliester (dari dimetil tereftalat dan etilen glikol), bakelit (dari
metanaldan fenol), Perspex (dari propanon dan metanal)