𝐸
sehingga B = 𝑐
2 𝐸2
B = 𝑐2
1
B2 = E2 . c2
2 2
B = E . 𝜀0 𝜇0
Kedua medan listrik dan medan magnet tersebut saling tegak lurus, merambat
kearah sumbu X.
Kedua gelombang tersebut dapat dituliskan menjadi :
Ey = Eo sin (kx-𝜔t)
Bz = Bo sin (kx-𝜔t)
Kecepatan gelombang diberikan dengan persamaan
𝜔
c= 𝑘
Intensitas gelombang elektromagnetik dituliskan sebagai berikut.
𝐸𝑦 𝐵𝑧
S = 𝜇0
𝐸0 𝐵0
S= 𝑠𝑖𝑛2 (𝑘𝑥 − 𝜔𝑡)
𝜇0
Jadi harga intensitas (S) tergantung dari sin2 (kx-𝜔t), S akan berharga maksimum
bila harga sin2 (kx-𝜔t) = 1
Sedangkan S akan berharga minimum bila harga sin2 (kx-𝜔t) adalah nol.
Inti atom yang tidak stabil dapat menghasilkan sinar gamma (.γ)
Merupakan gelombang transversal (arah getar tegak lurus arah rambat), jadi
dapat mengalami polarisasi.
2. Sinar X (Rontgen)
4. Cahaya tampak:
Ungu Urutan dari atas kebawah:
Biru - frekuensi (f) makin kecil
Hijau - Panjang gelombang (𝜆) makin besar
Kuning - Cepat rambat (c) sama.
Jingga c=λ.f
Merah
5. Sinar infra merah
6. Gelombang Radar
7. Gelombang TV
8. Gelombang Radio
Sebuah teleskop infra merah Space Infrared Telescope Facility (SIRTF) atau
Fasilitas Teleskop Infra Merah Ruang Angkasa. SIRTF adalah sistem
peneropongan bintang keempat yang diluncurkan NASA. Sebelumnya badan
angkasa luar Amerika Sserikat itu telah meluncurkan Teleskop Angkasa Hubble,
diorbitkan pesawat ulang alik tahun 1990; Gamma Ray Observatory, diluncurkan
tahun 1991; dan Chandra X-Ray Observatory diluncurkan tahun 1999.
Masing-masing sistem peneropongan itu digunakan untuk mengamati cahaya-
cahaya dengan warna yang berbeda, yang tidak dapat dilihat dari permukaan
Bumi. Masing-masing sistem juga memiliki fungsi berbeda satu dengan lainnya.
Dengan Teleskop Hubble, para peneliti mencari obyek "paling merah" yang
berarti jaraknya sangat jauh. Dengan SIRTF akan bisa melihat populasi bintang di
dalam obyek sangat jauh tersebut karena SIRTF akan bekerja dalam gelombang
cahaya infra merah. Sebelum itu pada tahun 1983 kerja sama antara Amerika
Serikat, Belanda, dan Inggris telah meluncurkan IRAS (the Infrared Astronomical
Satellite) atau Satelit Astronomi Inframerah, yang juga masih berfungsi sampai
dengan sekarang.
2. Diagnosa Menggunakan sinar X
Patah tulang, penyakit dalam dapat dideteksi dan didiagnosa oleh dokter
dengan akurat dengan bantuan sinar X atau sinar Röntgen.
Sejak ditemukan sinar X pada tahun 1895 oleh Wilhelm Conrad Röntgen , dunia
medis mendapatkan kemajuan pesat untuk mengobati penyakit dalam atau sakit
patah tulang. Dengan hasil images film sinar X tim dokter mendapat informasi
jelas bagian mana yang harus mendapatkan penanganan.
3. Teleskop Radio