Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH

MEMAHAMI ISU TEKNIS LEWAT EDITORAL

KELOMPOK 3:
Disusun Oleh :

. Ai Desi kurniasari

. Desi Tri Sundari

. Dilla Melinda Sukma

. Eliana Putri Maiasari

. Fitrah Rizki

. Ilmi Rahmana

. Yuni sabela

. Arid Faizaljabar
BAB II

Mengidentifikasi Isi Teks Editorial

Editorial dalam suatu media massa cetak biasanya berada dalm rubrik yang sama, yakni opini
didalam rubrik ini terdapat editorial, artikel, dan surat pembaca pada bagian ini,tulisan hanya bersifat
memberi tahu pembaca pada halaman-halaman berikutnya hanya berisi berita yang lebih spesifik,
misalnya berita yang terkait dengan kejadian berdasarkan tempat,diikuti berita luar negeri baru
kemudian opini penempatan ini dimaksudkan agar pembaca tidak serta-serta dihadapkan pada
bacaan yang serius,permasalahan yang dibahas dalam teks editorial adalah permasalahn yang
berkait dengan peristiwa yang sedang dibicarakan, hal ini dimaksudkan agar berita itu benar adanya
sehingga terpercaya, bukan sebagai gosip murahan.

Fakta peristiwa yang dipastikan kan dijadikan sebagai bahan berita dalam editorial dianalisis untuk
menghasilkan sebuah persepsi redaksi biasanya persepsi didasari oleh berbagai dimensi masalah
agar persepsi ini memiliki nilai opini yang bermutu tinggi, redaksi akan menunjukkan berbagai
argumentasi berdasarkan pada argumentasi inilah sebuah editorial diuji mutunya.

Gaya penulisan editorial hampir sama dengan ragam artikel atau karya ilmiah lainnya, yakni
eksposisi. Eksposisi merupakan tulisan yang bertujuan untuk mengklarifikasi, menjelaskan atau
mengevaluasi strategi pengembangannya mengikuti beragam pola,seperti contoh, proses, sebab-
akibat, klarifikasi, definisi, analis, komparasi, dan kontras.

Dilihat dari isinya, editorial yang bersifat ekspositoris berisi tesis (pernyataan umum), diikuti oleh argumentasi-
argumentasi secukupnya, dan diakhiri dengan penegasan ulang argumentasi-argumentasi tersebut. Ketiga unsur
tersebut dalam editorial wajib hadir.
Materi Ragam Informasi sebagai Bahan Teks Editorial

Sebagai sebuah media massa, daya tarik sebuah opini akan menentukan publik menerima untuk
membacanya atau tidak. Artinya, daya tarik atau dapat juga disebut "daya jual" menjadi sangat
penting diperhatikan saat redaktur membuat teks editorial. Keuntungan bagi pembaca, mereka akan
dapat mengetahui secara persis isu-isu yang berkembang disertai pemahaman yang memadai.
Tentulah pemahaman ini dapat dijadikan suatu dasar berpijak di dalam menanggapi persoalan-
persoalan yang muncul serta solusi yang dapat ditawarkan. Misalnya, bagi penulis opini atau
pengambil kebijakan atau para pengusaha, dan sebagainya. 

Dengan demikian ragam informasi dalam teks editorial telah menjadi bagian penting yang
diperhatikan oleh redaksi sebuah media cetak maupun elektronik untuk dijadikan bahan penulisan
teks editorial itu sendiri, dengan demikian cermatilah teks berikut untuk mendalami Mengidentifikasi
isi, pendapat, ragam, dan menyimpulkan informasi dalam teks editorial. 

Langkah - langkah menyeleksi ragam informasi dalam teks editorial yaitu sebagai berikut: 

1. Yang pertama harus menyiapkan naskah yang ingin di baca, 


2. Yang berikut berilah tanda menggunakan stabilo pada bagian yang di anggap itu penting, 
3. Bacalah naskah berkali-kali, minimal dua kali, 
4. Jangan lupa untuk mencatat ide pokok pada setiap paragraf, dan yang terakhir 
5. Disarankan untuk membaca kembali naskah dan membuat kesimpulan. 

Teks editorial merupakan suatu teks yang berisi pendapat pribadi pada suatu isu yang terjadi. Isu
tersebut bisa saja masalah ekonomi, masalah politik, atau masalah sosial. teks editorial berhubungan
dengan isu, isu yang menjadi perbincangan publik. Teks editorial ini terdapat di majalah atau koran.
Teks editorial memiliki tiga struktur yaitu Pernyataan Pendapat (tesis), Argumentasi, dan Penegasan
Pendapat. 

1. Pernyataan Pendapat (tesis), berisi pendapat penulis tentang masalah yang di lihat. 
2. Argumentasi, bukti yang digunakan untuk memperkuat pendapatnya berupa hasil penelitian,
atau fakta – fakta yang bisa dipercaya. dan 
3. Penegasan Pendapat, menguatkan kembali pendapat yang telah disimpulkan. 

Untuk mengetahui ragam informasi yang terdapat dalam naskah maka pembaca perlu membaca secara
intensif yang bertujuan agar mendapatkan informasi dan dapat menentukan ide pokok permasalahan
yang ada dalam naskah tersebut. Langkah – langkah yang diperlukan adalah sebagai berikut : siapkan
naskah, tandai bagian yang penting, membaca berkali – kali, menuliskan ide pokok jika ketemu, dan
yang terakhir mencatat kesimpulan. 
Teks editorial menggambarkan isu aktual dan pandangan penulis terhadap isu tersebut. Berbagai isu
terdapat di sekitar kita sehingga kita perlu menyeleksi ketika menentukan sebuah isu untuk disajikan
dalam teks editorial. Begitu pula dengan penyajian pendapat atau pandngan terhadap isu tersebut.
Oleh karena itu, penulis teks editorial akan memulainya dengan cara mendata peristiwa-peristiwa
yang berkembang dalam masyarakat. Selain menggambarkan isu aktual dan pandangan penulis, teks
editorial menjadi sarana informasi dan edukasi bagi publik atau pembaca.  

Untuk mengetahui ragam informasi atau permasalahan dalam teks editorial, pembaca perlu
melakukan kegiatan membaca intensif. Membaca intensif bertujuan untuk mendapatkan informasi
sebagai bahan diskusi dan sarana menentukan sebuah pokok persoalan. Langkah-langkah membaca
intensif sebagai berikut: 

1. menyiapkan naskah yang akan dibaca; 


2. memberi tanda pada bagian-bagian yang dianggap penting; 
3. membaca teks secara keseluruhan satu atau dua kali; 
4. mencatat ide pokok setiap paragraf; dan 
5. membaca ulang teks untuk mengkaji simpulan sementara yang dibuat. 

Lalu, bagaimana cara menyampaikan pendapat atau argumen terhadap isu aktual dilengkapi data
pendukung dalam teks editorial? 

1. Berpikir kritis dan logis. 


2. Menjauhkan emosi dan subjektivitas.  
3. Mampu memilih fakta yang sesuai dengan tujuan dapat menarik simpulan yang sulit
dibantah. 

Ciri-ciri Teks Editorial

Teks ini memiliki beberapa ciri antara lain;

1.Aktual dan faktual

Teks harus mengangkat informasi yng tengah hangat diperbicangkan di masyarakat. Jangan lupa juga,
informasinya tetap harus mengedepankan fakta yang terjadi ya.

2.Sistematis dan logis

Penyusunan teks editorial harus tersistematis yang berarti harus memenuhi struktur dan kaidah
kebahasaannya. Teks juga harus logis, artinya masuk akal dan tidak imajinatif.

3.Argumentatif

Seperti yang sudah dijelaskan diawal seperti ini, bahwa teks ini berisi pendapat pribadi dari redaksi.
Artinya teks ini mengutarakan argumen-argumen yang ada dalam sudut pandang redaksi.
Struktur Teks Editorial

Pada dasarnya, teks editorial terdiri atas tiga struktur, yakni pengenalan isu, argumentasi, dan
penegasan ulang.
1. Pengenalan isu
Sebagai pembuka, pada bagian ini redaksi akan menjabarkan sudut pandangnya atas suatu isu yang
dibahas.
2. Argumentasi
Setelah menjabarkan sudut pandangnya, penulis akan memaparkan alasan atau bukti yang
digunakan guna memperkuat pernyataan dalam tesis. Argumentasi yang diberikan dapat berupa
pertanyaan umum atau data hasil penelitian, pernyataan para ahli, atau fakta-fakta berdasarkan
referensi terpercaya.

3. Penegasan Ulang
Penegasan ulang terdapat di akhir teks editorial. Pada bagian ini, penulis memberi penegasan ulang
dengan memberikan pendapat yang didukung oleh fakta dalam bagian argumentasi.
Kaidah Kebahasaan Teks Editorial

1. Penggunaan kalimat retoris


Kalimat retoris adalah kalimat tanya yang tidak ditujukan untuk mendapat jawaban, tetapi ditujukan
agar pembaca merenungkan masalah yang dipertanyakan. Kalimat retoris digunakan guna menggugah
atau mengubah pandangan pembaca terhadap isu yang dibahas.
2. Menggunakan kata populer
Teks editorial ditulis menggunakan kata populer yang mudah dipahami oleh orang banyak.
3. Menggunakan kata ganti penunjuk
Kata ganti ini digunakan untuk merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang
menjadi fokus ulasan. Contohnya, penggunaan kata tersebut, itu, dan sebagainya.
4. Konjungsi
Merupakan kata atau ungkapan untuk menghubungkan dua satuan bahasa yang sederajat.
Penggunaan konjungsi banyak dijumpai dalam teks editorial untuk menata argumentasi, memperkuat
argumentasi, menyatakan hubungan sebab akibat, dan menyatakan harapan.
Contoh konjungsi yang biasa digunakan adalah pertama, kedua, berikutnya, selanjutnya, bahkan,
selain itu, lagi pula, justru, misalnya, padahal, agar, supaya, dan lain-lain.
Aktual, fenomena dan kontroversial adalah berita atau peristiwa yang berpotensi diangkat dalam teks
editorial. Berbagai isu terdapat di sekitar kita, sehingga kita perlu menyeleksi ketika menentukan
sebuah isu untuk disajikan dalam teks editorial, sehingga bisa menjadi sarana informasi dan edukasi
bagi publik atau pembaca. Lalu bagaimana menyeleksi beragam informasi dalam teks editorial?

Teks editorial merupakan artikel yang ditulis oleh redaktur perusahaan media, baik itu Koran maupun
majalah yang mencerminkan pandangan redaksi terhadap suatu peristiwa aktual. Dalam Kamus Besar
Bahasa Indonesia (KBBI), aktual diartikan sebagai benar-benar ada (terjadi), sedang menjadi
pembicaraan orang banyak dan baru saja terjadi; masih baru (hangat). Dapat disimpulkan bahwa
dalam menulis teks editorial, si penulis harus terlebih dahulu mencari data yang kuat terkait isu-isu
yang sedang hangat beredar di masyarakat. Isu atau kejadian dapat diambil dari berbagai macam
aspek, seperti politik, ekonomi, budaya, sosial, pendidikan, kenegaraan ataupun hal lainnya baik skala
nasional maupun internasional. Redaksi harus mampu menempatkan diri, sehingga tulisan tersebut
tidak menyinggung atau menghina pihak lain. Di sisi lain, melalui editorial pembaca mampu mengerti
lebih jauh terjadi suatu isu atau kejadian. Solusi yang ditawarkan dalam teks editorial juga dapat
menjadi pertimbangan sehingga tidak terjadi kesalahan informasi atau salah interpretasi yang malah
menimbulkan masalah baru terjadi. Untuk mengetahui ragam informasi yang terdapat dalam teks
editorial maka pembaca perlu membaca secara intensif dengan tujuan mendapatkan informasi dan
dapat menentukan ide pokok permasalahan yang ada dalam teks tersebut. Disini ragam informasi
dibedakan menjadi dua yaitu berdasarkan penyajian dan berdasarkan isi.

Berdasarkan penyajiannya, ragam informasi teks editorial dibagi menjadi dua, yaitu analitis dan
hortatoris. Dimana analitis berkaitan dengan konsep mengenai sesuatu hal dan hortatoris berkaitan
tentang tindakan yang perlu dilakukan atau kebijakan yang perlu dibuat.

Ragam informasi yang kedua adalah berdasarkan isinya. Dimana, teks editorial tersebut harus
memberikan informasi, bersifat persuasif, memuji, mengkritik, menghibur, dan dapat
menginterpretasikan berita yang ada.

Fokus Utama Disamping itu, ada beberapa aspek yang menjadi fokus utama dalam teks editorial,
diantaranya;

Judul

Latar belakang masalah

Tokoh

Masalah

Peristiwa yang disampaikan

Opini penulis

Saran dan permasalahan

Kesimpulan

Sumber berita
Anggota redaksi

Kaidah Kebahasaan

Kaidah kebahasaan teks editorial termasuk ke dalam kaidah kebahasaan yang berciri bahasa
jurnlistik. Berikut ini ciri-ciri dari bahasa jurnalistik. Berikut ini ciri-ciri dari bahasa jurnalistik teks
editorial.

1.Penggunaan kalimat retoris.

Kalimat retoris adalah kalimat pernyataan yang tidak ditunjukan untuk mendapatkan jawabanny.
Pernyataan-pernyataan tersebut dimaksudkan agar pembaca merenungkan masalah yang
dipertanyakan tersebut sehingga tergugah untuk berbuat sesuatu, atau minimal berubah pandangannya
terhadap isu yang dibahas.

2.Menggunakan kata-kata populer

Sehingga mudah bagi khalayak untuk mencernanya. Tujuannya agar pembaca tetap measa rilek
meskipun membaca masalah yang serius dipenuhi dengan tanggapan yang kristis.

3.Menggunakan kata ganti penunjukan

Yang merujuk pada waktu, tempat, peristiwa, atau hal lainnya yang menjadi fokus ulasan.

4.Banyak penggunaan konjungsi

Kualitas, seperti sebab, karena, oleh sebab itu. Hal ini terkait dengan penggunaan sejumlah argumen
yang dikemukakan redaktur berkenaan dengan masalah yang dikupasnya.

Tahapan Menulis Teks Editorial

Sederhananya, mengungkapkan bahwa proses penggarapan teks editorial terbagi mejadi empat
tahap, yaitu;

1.Pencarian Ide dan Topik

2.Seleksi dan penetapan Topik

3.Pembobotan substansi materi dan penetapan tesis

4.Proses pelaksanaan penulisan

Sementara itu, langkah-langkah untuk menulis teks editorial adalah sebagai berikut;

1.Bacalah dua atau tiga teks editorial/tajuk rencana dari sumber berita (media masa)

Yang berbeda sebagai referensi gaya penulisan.

2.Susunlah data isu-isu utama untuk dirumuskan menjadi pernyataan umum.


3.Telusuri data-data pendukung atas pernyataan umum sudah ditulis sebelumnya dari berbagai sumber
terpercaya seperti buku, media masa terpercaya, lembaga penelitian, badan pusat statistik, jurnal
ilmiah baik secara daring maupun luring.

4.Susun perincian data-data tersebut lalu analisis dan buat argumen berdasarkan hasil analisis nya.

5.Tafsirkan berbagai argumen-agrumen yang telah dibuat menjadi pendapat baik berupan keritik,
apresiasi, harapan, atau penilaian umum.

6.Kemukakan saran atau rekomendasi dan tunjukan caranya, agar memberikan solusi, bukan hanya
sekedar keritik saja atau rincikan kebaikan nya tidak hanya memuji saja.

7.Kemaslah seluruh kerangka yang telah dipersipkan menjadi tulisan teks editorial dengan kalimat
dan paragraf yang efektif agar tidak terlalu panjang dan tetap ringan untuk dibaca;8-10 paragraf,setiap
paragraf terdiri dari 2-3 kalimat.Kemudian, langkah yang harus dilakukah sebagai berikut;

1.Memilih (selecting)

Merupakan langkah yang memilih isu-isu hangat yang akan diangkat ke dalam tulisan nya.

2.Mengumpulkan (collecting)

Maksud dari mengumpulkan adalah mengumpulkan berbagai data,yang dapat memperkuat aargumen
dan opini yang akan disampaikan agar editoral lebih dari sekedar opini.

3.Mengaitkan (connecting)

Berarti mengaitkan atau menghubungkan data dan argumen, hingga mendiskusikan nya dengan
seluruh anggota redaksi, karena editorial mewakili mdia secara keseluruhan, bukan opini pribadi.

4.Memperbaiki (correcting)

Membaca kembali tulisan secara menyeluruh dan memastikan tidak ada dalam ketepatan isi,
struktur, dan kaidah kebahasaan.

Anda mungkin juga menyukai