DISUSUN OLEH:
KELOMPOK 4
AULIA RAHMA SYADILA
BINTORO JUANDARU
Membiasakan Saling
Menasihati
Berbuat Baik
ِ ِم ن ْ هُ م ُ ال ْ ُم ْؤ ِم ن ُ و َن َو أ َكْ ث َ ُر ه ُ م ُ ال ْ ف َ ا
س ق ُ و َن
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.A. Ali
Imran: 110).
Memberikan nasihat kepada muslim merupakan kewajiban, sehingga dapat
meningkatkan rasa persaudaraan. Apalagi jika didasari rasa ikhlas sebagai wujud rasa
kasih sayang terhadap sesama muslim. Oleh sebab itu, saling menasihati harus
ditegakkan seingga menjadi kebiasaan baik bagi kehidupan. Nasihat yang diberikan
harus berupa nasihat kebaikan, punya pengaruh positif, dan memberikan manfaat.
Yaitu nasihat yang mengajak kepada kebajikan dan menjauhi kemungkaran.
Memberikan nasihat dalam hal kebaikan juga mendatangkan pahala untuk diri kita.
Orang yang memberikan nasihat harus mengetahui adab dan tata cara dalam
memberikan nashat kepada orang lain. Sehingga, nasihat dapat diterima dan
dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan. Sebagai contoh adalah ketika
memberikan nasihat hendaknya dilakukan dengan rahasia tanpa ada orang lain yang
mengetahui. Cara ini untuk mengetahui keikhlasan seseorang dalam memberikan
nasihat, disamping itu juga untuk menjaga dari menyebarkan aib-aib orang yang
dinasihatinya.
Ukhuwah Illamiyah lebih sering diartikan sebagai ikatan tali persaudaraan sesama
muslim. Saling menasihati dapat meningkatkan rasa persaudaraan sebagai saudara,
tidak akan membiarkan saudaranya sendiri terbelenggu akan kesalahan.
Manusia yang mempunyai jiwa besar adalah manusia yang dapat menghormati
dan menghargai pendapat orang lain sekalipun berbeda pendapat dengan diri sendiri.
Ketika ada orang yang memberikan nasihat selalu mendengarkan dengan baik,
berusaha memahami dan mengamalkan juka nasihat tersebut memang baik untuk
dilaksanakan. Sedangbkan bagi orang yang memberikan nasihat menghormati dan
menghargai orang yang dinasihati dengan tidak memaksa untuk mengamalkan apa
yang dinasihatkan. Jika saling menghormati dan menghargai pendapat dapat
dijalankan dengan baik, tidak ada perbedaan-perbedaan yang menimbulkan
perselisihan.
Menurut ajara islam penentuan baik buruk harus didasarkan pada petunjuk al-
Qur’an dan al-Hadis. Seperti telah dikemu-kakanbahwa setiap perbuatan manusia
yang dapat dinilai, setiap kehendak selalu menuju kepada satau tujuan. Maka
sebenarnya dalam member nilai perbuatan seseorang terletak pada kehendak dan
tujuan dari perbuatannya. Mengapa? Setiap kehendak menuju sebuah nialai, setiap
tujuannya menuju sebuah nilai. jadi sebenarnya perbuatan itu dapat diberi niali baik
atau buruk karena dilihat dari niat orang yang melakukannya, tidak dilihat dari hasil
sebagai akibat dari perbuatannya itu. Maka perbuatan yang disertai niat baik, berniali
baik, meskipun mengakibatkan keburukan. Dan perbuatan dengan nilai buruk, tetap
bernilai buruk meskipun menghasilkan kabaikan.
Berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari bisa kepada siapa saja seperti yang
diajarkan Nabi muhammad saw. Diantaranya sebagai berikut :
Setiap orang pasti mempunyai keinginan agar dekat dengan rahmat Allah Swt., baik dalam
kehidupan dunia maupun akhirat kelak, dan melakukan kebaikan salah satu syarat agar dekat
dengan rahmat-Nya. Firman Allah Swt., dalam Q.S al-A’raf: 56.
ِ ت ّللاَّ ِ ق َ ِر يب ِم َن ال ْ ُم ْح
س ن ِ ي َن َ إ ِ َّن َر ْح َم
Artinya:
…..”sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang -orang yang
berbuat baik.” (Q.S al-A’raf: 56.)
Beruntunglah orang yang berbuat kebaikan, karena Allah Swt., akan bersama dengan orang
yang berbuat baik, firman-Nya:
Artinya:
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al-Ankabut: 69)
2. Mendapatkan Amal Saleh yang Pahalanya Sama dengan Jihad fi Sabilillah
Orang yang berbuat baik dalam hal berbakti kepada orang tua pahalanya sama
dengan Jihad fi Sabilillah. Seperti yang dijelaskan dalam kisah pada zaman Nabi
Muhammad saw., suatu ketika seorang lelaki yang meminta izin kepada Nabi
Muhammad saw., untuk pergi berjihad, beliau bersabda: “apakah orang tuamu
masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab: “iya”. Nabi Muhammad saw., bersabda:
“kalau begitu datangilah keduanya dan berjihadlah dengan berbakti kepada
mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).
Lingkungan dapat memberikan manfaat besar jika dikelola dengan didasari sikap
tanggung jawab, tanpa merusaknya. Mengelola sumber daya yang ada
didalamnya dengan baik sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan
manusia tanpa merugikan lingkungan itu sendiri. Manusia wajib bersyukur
kepada Allah Swt., telah menjadikan bumi yang subu r sehingga dapat diolah
dengan sebaik mungkin sehingga dapat diambil manfaatnya guna memenuhi
kehidupan