Anda di halaman 1dari 9

SALING MENASIHATI DAN BERBUAT BAIK

(IHSAN) DALAM KEHIDUPAN

DISUSUN OLEH:

KELOMPOK 4
AULIA RAHMA SYADILA

BAGAS PURNOMO AJI

BINTORO JUANDARU

XII TEKNIK GAMBAR BANUNAN – A


PETA KONSEP

Membiasakan Saling
Menasihati

Hikmah dan Manfaat Saling


Menasihati
Saling Menasihati dan Berbuat
Baik (Ihsan) dalam Kehidupan

Berbuat Baik

Hikmah dan Manfaat Berbuat


Baik
A. Membiasakan Saling Menasihati
Manusia yang beriman sekalipun pasti tak lepas dari perbuatan salah. Perlu adanya
nasihat sebagai peringatan agar apa yang dikerjakan sesuai dengan garis dan norma yang
ditetapkan oleh Allah SWT. Maka ari itu, saling measihati merupakan kewajiban semua
orang beriman, namun untuk merealisasikannya tidak mudah. Butuh pembiasaan yang
dimulai dari diri sendiri agar saling menasihati, tetap istiqamah.

1. Berusaha Menasihati Diri Sendiri

Sudah banyak orang yang mengingatkan tentang kebaikan, namun yang


memberi nasihat belum mampu melaksanakannya dengan baik. Alangkah baiknya
sebelum memberikan nasihat,kita bercermin dan introspeksi diri. Banyak orang yang
akan melaksanakan nasihat apabila diberikan bukti yang nyata oleh pemberi nasihat.
Jadi, bukan sekedar memberi nasihat. Namun juga diamalkan dalam kehidupan.
Karena, nasihat yang baik harus diiringi dengaperilaku yang baik pula, bukan
sebaliknya.

Allah Ta’ala berfirman dalam surah al-Baqarah ayat 44 sebagai berikut:

َ‫اس أَت َأ ْ ُم ُرون‬


َ َّ‫س ُك ْم َوتَ ْن َس ْونَ ِب ْال ِب ِ ِّر الن‬ َ ‫ت َ ْع ِقلُونَ أَفَال ْال ِكت‬
َ ُ‫َاب تَتْلُونَ َوأ َ ْنت ُ ْم أ َ ْنف‬

Mengapa kamu suruh orang lain (mengerjakan) kebajikan, sedang kamu


melupakan diri (kewajiban)-mu sendiri, padahal kamu membaca Al kitab (Taurat)?
Maka tidaklah kamu berpikir?

Jadi, sebelum menasihati orang alangkah baiknya menasihati diri sendiri


sebagai wujud cerminan dengan apa yang kita nasihatkan.

2. Menasihati Orang Lain

Saling menasihati dalam kebaikan merupakan aspek penting dalam kehidupan.


Saling menasihati termasuk menjalankan amar ma’ruf nahi munkar seperti yang
diperintahkan Allah SWT.

ْ‫خ ي ْ َر ك ُ ن ْ ت ُم‬ َ ‫اس أ ُ َّم ةٍ أ ُ ْخ ِر‬


ْ ‫ج‬
َ ‫ت‬ ِ ‫َو ت َ ن ْ هَ ْو َن ع َ ِن ت َأ ْ ُم ُر و َن ب ِ ال ْ َم ع ْ ُر و‬
ِ َّ ‫ف ل ِ ل ن‬

َ ‫ن َ َو ت ُ ْؤ ِم ن ُ و ن َال ْ ُم ن ْ ك َِر ب ِ اّللَّ ِ ۗ َو ل َ ْو آ َم َن أ َ هْ ُل ال ْ ِك ت َا ب ِ ل َ ك َا َن‬


ۚ ْ‫خ ي ْ ًر ا ل َ هُ م‬

ِ ‫ِم ن ْ هُ م ُ ال ْ ُم ْؤ ِم ن ُ و َن َو أ َكْ ث َ ُر ه ُ م ُ ال ْ ف َ ا‬
‫س ق ُ و َن‬

Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah.
Sekiranya Ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka
ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah orang-orang yang fasik. (Q.A. Ali
Imran: 110).
Memberikan nasihat kepada muslim merupakan kewajiban, sehingga dapat
meningkatkan rasa persaudaraan. Apalagi jika didasari rasa ikhlas sebagai wujud rasa
kasih sayang terhadap sesama muslim. Oleh sebab itu, saling menasihati harus
ditegakkan seingga menjadi kebiasaan baik bagi kehidupan. Nasihat yang diberikan
harus berupa nasihat kebaikan, punya pengaruh positif, dan memberikan manfaat.
Yaitu nasihat yang mengajak kepada kebajikan dan menjauhi kemungkaran.
Memberikan nasihat dalam hal kebaikan juga mendatangkan pahala untuk diri kita.
Orang yang memberikan nasihat harus mengetahui adab dan tata cara dalam
memberikan nashat kepada orang lain. Sehingga, nasihat dapat diterima dan
dilaksanakan dengan baik dalam kehidupan. Sebagai contoh adalah ketika
memberikan nasihat hendaknya dilakukan dengan rahasia tanpa ada orang lain yang
mengetahui. Cara ini untuk mengetahui keikhlasan seseorang dalam memberikan
nasihat, disamping itu juga untuk menjaga dari menyebarkan aib-aib orang yang
dinasihatinya.

Adab yang harus diperhatikan ketika menasihati orang lain:

1. Menasihati harus didasari rasa ikhlas


2. Memberikan nasihat kepada orang lain hendaknya disampaikan secara lembut,
bukan sebaliknya.
3. Memilih waktu dan tempat yang tepat untuk memberikan nasihat
4. Orang yang memberikan nasihat harus terlebih dahulu mengerti dan
memahami atas apa yang dinasihatkan.
5. Hendaknya orang yang menasihati memperhatikan dengan benar orang yang
akan dinasihati.
6. Hendaknya orang yang memberikan nasihat menjadi Uswatun Hasanah
dengan mengerjakan nasihat sebelum memberikan nasihat tersebut kepada
orang lain.
7. Orang yang memberikan nasihat hendaknya bersabar dengan orang yang
dinasihati atau bahkan dengan bahaya yang terkadang mendatanginya.
8. Orang yang memberikan nasihat hendaknya tidak memaksa kepada orang yang
dinasihati untuk mendengarkn atau mnjalankan apa yang dinasihatkan
kepadanya.

B. Hikmah Dan Manfaat Saling Menasihati


Nasihat dalam agama dibutuhkan sebagai peringatan petunjuk jalan lurus,
memperbaiki akhlak manusia. Dengan saling menasihati secara tidak langsung telah
memperkuat pondasi agama. Tidak sekedar itu, saling menasihati memberikan hikmah
dan manfaat yang besar. Dengan saling menasihati, banyak hikmah dan manfaat yang
didapat. Adapun hikmah dan manfaat tersebut adalah :
1) Menungkatkan Ukhuwah Islamiyah yang Didasari kasih Sayang di Atas Naungan
Allah Swt.

Ukhuwah Illamiyah lebih sering diartikan sebagai ikatan tali persaudaraan sesama
muslim. Saling menasihati dapat meningkatkan rasa persaudaraan sebagai saudara,
tidak akan membiarkan saudaranya sendiri terbelenggu akan kesalahan.

2) Mewujudkan Sikap Saling Menghormati dan Menghargai Pendapat Orang Lain.

Manusia yang mempunyai jiwa besar adalah manusia yang dapat menghormati
dan menghargai pendapat orang lain sekalipun berbeda pendapat dengan diri sendiri.
Ketika ada orang yang memberikan nasihat selalu mendengarkan dengan baik,
berusaha memahami dan mengamalkan juka nasihat tersebut memang baik untuk
dilaksanakan. Sedangbkan bagi orang yang memberikan nasihat menghormati dan
menghargai orang yang dinasihati dengan tidak memaksa untuk mengamalkan apa
yang dinasihatkan. Jika saling menghormati dan menghargai pendapat dapat
dijalankan dengan baik, tidak ada perbedaan-perbedaan yang menimbulkan
perselisihan.

3) Mendapatkan Keselamatan Hidup

Keselamatan yang dimaksud adalah selamat dari kerusakan yang akan


membahayakan diri, sehingga terjerumus dalam hal yang dilarang Allah Swt..
disinilah peran saling menasihati diperlukan, hari ada yang memberitahukan
bahwasannnya apa yang diperbuat telah dilarang Allah Swt., itulah yang dinamakan
dengan nasihat. Sehingga, nasihat menyadarkan diri akan kekurangan dan
memperbaiki kekurangan tersebut.

4) Menumbuhkan Semangat untuk Bersilaturahmi

Islam menempatkan hubungan silaturahim sebagai ciri orang mukmin, dimana


terjadi interaksi antara mukmin satu dengan mukmin yang lain. Interaksi tersebut
menumbuhkan sikap-sikap yang saling menyayangi, saling mengerti, saling
menasihati, saling memahami masalah masing-masing. Dengan saling menasihati,
akan saling bertemu sehingga terjalinlah silaturahmi yang erat.

C. Berbuat baik ( ihsan )


seorang muslim dituntut untuk mengisi hari-harinya dengan banyak berbuat
baik. Ajaran, Islam, selalu memberikan motivasi untuk selalu berbuat baik dalam
semua hal. Sebagai muslim sudah semestinya, hanya kebaikan yang kita laksanakan,
dalam setiap perbuatan yang dikerjakan. Nabi muhammad saw. Merupakan uswatun
hasanah dalam mengerjakan segala kebaikan. Firman Allah SWT
( Q.S. al-Ahzab: 21 )

Pengertian Perbuatan Baik

Menurut ajara islam penentuan baik buruk harus didasarkan pada petunjuk al-
Qur’an dan al-Hadis. Seperti telah dikemu-kakanbahwa setiap perbuatan manusia
yang dapat dinilai, setiap kehendak selalu menuju kepada satau tujuan. Maka
sebenarnya dalam member nilai perbuatan seseorang terletak pada kehendak dan
tujuan dari perbuatannya. Mengapa? Setiap kehendak menuju sebuah nialai, setiap
tujuannya menuju sebuah nilai. jadi sebenarnya perbuatan itu dapat diberi niali baik
atau buruk karena dilihat dari niat orang yang melakukannya, tidak dilihat dari hasil
sebagai akibat dari perbuatannya itu. Maka perbuatan yang disertai niat baik, berniali
baik, meskipun mengakibatkan keburukan. Dan perbuatan dengan nilai buruk, tetap
bernilai buruk meskipun menghasilkan kabaikan.

Berbuat baik dalam kehidupan sehari-hari bisa kepada siapa saja seperti yang
diajarkan Nabi muhammad saw. Diantaranya sebagai berikut :

1. Berbuat baik kepada Allah swt.


Ibadah yang terkandung didlam rukun islam merupakan asas kehidupan
seseoranng muslim. Ibadah mengajak kita untuk tunduk dan patuh dengan segala
peraturan yang telah ditetapkan. Ibadah yang dilakukan dengan sungguh-sungguh
dirasakan bahwa Allah swt. Begitu dekat, sehingga selalu merasakan dalam
pengawasan Allah swt. Meskipun tidak dapat melihatnya Nabi muhammad saw.
bersabda :
“ Nabi saw. ditanya tentang ihsan, beliau menjawab:” engkau beribadah
kepada Allah seakan-akan engkau melihatnya, jika engkau tidak bisa melihatnya,
sesungguhnya ia melihatmu.” (HR. Bukhari dan Muslim)

2. Berbuat baik terhadap diri sendiri


Berbuat baik pada diri sendiri artinya menjalankan kewajiban yang
diperintahkan Allah swt. Dan menjauhi semua larangan-larangan-nya. Sekarang yang
menjadi pertanyaan adalah, mana yang harus diprioritaskan dalam berbuat baik
kepada diri sendiri dahulu atau berbuat baik kepada orang lain ? Dalam hal ini berbuat
baik kepada diri sendiri haruslah lebih diprioritaskan. Untuk mengajak orang lain
untuk menjalankan perintah Allah swt. dan menjauhi larangannya. Dipastikan diri
sendiri sudah melakukannya. Allah swt. tidak akan mempermudah jalan seseorang
untuk mengajak kebaikan, jika orang tersebut belum berbuat baik

3. Berbuat baik terhadap sesama manusia


Manusia tidak bisa lepas dari bantuan orang lain, karena Allah swt. menciptakan
mausia sebagai makhluk sosial. Mereka saling bersinergi, saling melengkapi dan
bekerja sama demi memenuhi kebutuhan. Agar semua dapat tercapai, tentunya setiap
orang memiliki kewajiban untuk berbuat baik kepada sesama.
Islam telah mewajibkan setiap umatnya untuk senantiasa berbuat baik kepada
sesama manusia, Allah swt. menyebutkan kepada siapa saja untuk berbuat baik
Pertama berbuat baik kepada kedua orang tua, kedua berbuat baik kepada kamu
kerabat, ketiga berbuat baik kepada anak-anak yatim, dan yang terakhir berbuat baik
kepada orang orang miskin
Manusia yang melakukan kebaikan kepada orang lain maka beruntunglah dia,
karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain.

4. Berbuat baik terhadap makhluk lain


Islam adalah agama yang rahmatan lil’alaminn yang berarti rahmat Allah swt.
untuk semesta alam, rahmat tersebut bukan untuk manusia saja, tetapi juga untuk
makhluk lainnya. Sikap berbuat baik kepada makhluk lain harus diamalkan dalam
kehidaupan sehari-hari, diantaranya:

a. Berbuat baik kepada binatang


Diantara bentuk rahmat agama islam yaitu dengan mengajarkan kepada
umatnya agar berbuat baik dan menyayangi binatang. Nabi muhammad saw.
bersabda:
“kasihanilah siapa yang ada dibumi ini, niscaya kalian dikasihani oleh
yang ada dilangti.” (HR. At-tirmizi)

Binatang merupakan makhluk Allah swt. yang diciptakan untuk


melengkapi kehidupan manusia. Melaluinya manusia mendapatkan berbagai
manfaat mulai dari tenaga bahkan diambil dagingnya untuk kehidupan hidup.

b. Berbuat baik kepada tumbuhan


Sama dengan pembahasan sebelumnya yang menjelaskan, bahwa
manusia membutuhkan binatang. Manusia juga tidak akan lepas dari
tumbuhan, karena sebagian besar keperluan hidup manusia berasal tumbuhan.
Sudah seharuhnya sebagai manusia yang sangat membutuhkan akan
manfaat besar dari tumbuhan, berbuat baik kepadanya, hal tersebut dapat
dilakukan dengan menjaga, merawat dengan baik, melakukan penghijauan
didaerah yang gundul.

c. Berbuat baik kepada lingkungan


Lingkungan yang disediakan Allah swt. harus dijaga dan dilestarikan
dengan baik. Manusia dapat memperoleh manfaat yang besar jika kita
dapat mengelolanya dengan bak, tetapi jka kita sebaliknya bersikap
buruk lingkungan dapat mendatangkan bencana besar yang tentunya
mendatangkan kerugian

D. Hikmah dan Manfaat Berbuat Baik (Ihsan)


Semakin banyak seseorang melakukan kebaikan, maka semakin banyak pula pintu-pintu
kebaikan lain yang terbuka. Segala perbuatan baik yang dilakukan pasti akan mendapatkan
hikmah dan manfaat yang akan diperoleh, diantaranya :

1. Dekat dengan Rahmat Allah Swt.

Setiap orang pasti mempunyai keinginan agar dekat dengan rahmat Allah Swt., baik dalam
kehidupan dunia maupun akhirat kelak, dan melakukan kebaikan salah satu syarat agar dekat
dengan rahmat-Nya. Firman Allah Swt., dalam Q.S al-A’raf: 56.

ِ ‫ت ّللاَّ ِ ق َ ِر يب ِم َن ال ْ ُم ْح‬
‫س ن ِ ي َن‬ َ ‫إ ِ َّن َر ْح َم‬

Artinya:
…..”sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang -orang yang
berbuat baik.” (Q.S al-A’raf: 56.)

Allah Swt. Bersama Orang-Orang berbuat Baik

Beruntunglah orang yang berbuat kebaikan, karena Allah Swt., akan bersama dengan orang
yang berbuat baik, firman-Nya:

ِ ‫ج ه َ د ُ وا ف ِ ي ن َا ل َ ن َ ْه دِ ي َ ن َّ هُ مْ ۚ س ُ ب ُ ل َ ن َا َو إ ِ َّن ّللاَّ َ ل َ َم َع ال ْ ُم ْح‬


‫س ن ِ ي َن‬ َ ‫َو ا ل َّ ذِ ي َن‬

Artinya:
Dan orang-orang yang berjihad untuk (mencari keridhaan) Kami, benar-benar akan
Kami tunjukkan kepada mereka jalan-jalan Kami. Dan sesungguhnya Allah benar-benar
beserta orang-orang yang berbuat baik. (Q.S. al-Ankabut: 69)
2. Mendapatkan Amal Saleh yang Pahalanya Sama dengan Jihad fi Sabilillah

Orang yang berbuat baik dalam hal berbakti kepada orang tua pahalanya sama
dengan Jihad fi Sabilillah. Seperti yang dijelaskan dalam kisah pada zaman Nabi
Muhammad saw., suatu ketika seorang lelaki yang meminta izin kepada Nabi
Muhammad saw., untuk pergi berjihad, beliau bersabda: “apakah orang tuamu
masih hidup?”. Lelaki tadi menjawab: “iya”. Nabi Muhammad saw., bersabda:
“kalau begitu datangilah keduanya dan berjihadlah dengan berbakti kepada
mereka” (HR. Bukhari dan Muslim).

3. Mendapatkan Ketengan Jiwa bagi Orang yang Berbuat Kebaikan

Orang yang terbiasa melakukan kebaikan akan mendatangkan ketenangan dalam


jiwa dalam dirinya., karena Allah Swt., menjanjikan hanya kebaikan dan
kebahagiaan yang didapat bagi orang yang selalu berbuat baik. Meskipun
kebaikan dan kebahagiaan tersebut tidak didapat secara langsung tetapi, cepat
tau lambar balasan kebaikan itu akan datang dengan seijin Allah Swt..

4. Mendapatkan Manfaat dari Lingkungan

Lingkungan dapat memberikan manfaat besar jika dikelola dengan didasari sikap
tanggung jawab, tanpa merusaknya. Mengelola sumber daya yang ada
didalamnya dengan baik sehingga dapat memberi manfaat bagi kesejahteraan
manusia tanpa merugikan lingkungan itu sendiri. Manusia wajib bersyukur
kepada Allah Swt., telah menjadikan bumi yang subu r sehingga dapat diolah
dengan sebaik mungkin sehingga dapat diambil manfaatnya guna memenuhi
kehidupan

Anda mungkin juga menyukai