Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH ANALISIS TARI JAIPONG

Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seni Tari


Dosen Pengampu: Warananingtyas Palupi, S. Sn., M. A

Disusun oleh:
1. Anggi Ariningrum K7116013
2. Dina Ramadhanti K7116043
3. Frisiliani Ayu Widorusmi K7116064
4. Novilia Dyah Candra Purnama Putri K7116134
5. Rima Rismayaningsih K7116166

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala karunia,
nikmat, dan hidayah-Nya yang telah diberikan sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah berjudul “Analisis Tari Jaipong” untuk memenuhi tugas
mata kuliah Seni Tari.
Penulis menyadari bahwa terwujudnya makalah ini tidak lepas dari
bantuan, dukungan, dan bimbingan dari berbagai pihak, khususnya Ibu
Warananingtyas Palupi, S. Sn., M. A., Dosen pengampu mata kuliah Seni Tari.
Oleh karena itu penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak
yang telah membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, teguran, kritik dan saran yang datangnya dari siapapun penulis terima
dengan hati terbuka.
Penulis berharap semoga makalah ini bermanfaat bagi diri penulis pada
khususnya dan pembaca pada umumnya, khususnya yang berkecimpung di dalam
dunia pendidikan yang selalu berkembang sesuai dengan perkembangan zaman.

Surakarta, November 2019

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ............................................................................................ ii
DAFTAR ISI .......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ............................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ........................................................................................ 2
C. Tujuan Penulisan .......................................................................................... 2
D. Manfaat Penulisan ........................................................................................ 2
BAB II PEMBAHASAN ........................................................................................ 3
A. Sejarah Tari Jaipong di Indonesia ................................................................ 3
B. Perkembangan Tari Jaipong di Indonesia .................................................... 4
C. Gerakan Tari Jaipong ................................................................................... 5
D. Macam-Macam Penari Jaipong .................................................................... 5
E. Fungsi Tari Jaipong ...................................................................................... 6
F. Kostum atau Busana ..................................................................................... 7
BAB III PENUTUP ................................................................................................ 8
A. Simpulan ...................................................................................................... 8
B. Saran ............................................................................................................. 8
LAMPIRAN .......................................................................................................... 10

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tari jaipong adalah sebuah jenis tari pergaulan tradisional masyarakat
Sunda, Jawa Barat, yang cukup populer di Indonesia. Dewasa ini tari
Jaipongan boleh disebut sebagai salah satu identitas keseniaan Jawa Barat,
hal ini nampak pada beberapa acara-acara penting yang berkenaan dengan
tamu dari negara asing yang datang ke Jawa Barat, maka disambut dengan
pertunjukan tari Jaipongan. Demikian pula dengan misi-misi kesenian ke
manca negara senantiasa dilengkapi dengan tari Jaipongan. Tari Jaipongan
banyak memengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada di masyarakat Jawa
Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung, genjring/terbangan,
kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat maupun pada musik
dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong menjadi kesenian
Pong-Dut. Jaipongan yang telah diplopori oleh Mr. Nur & Leni.
Dalam kehidupan sehari-hari cenderung masih banyak orang yang
kurang mengetahui tentang selu-beluk tari jaipong, khususnya bagi
masyarakat Jawa Barat sendiri.
Berdasarkan permasalahan di atas agar dapat lebih menambah wawasan
mengenai tari jaipong, dapat dilakukan dengan membaca dari berbagai
sumber buku, membuka internet, maupun bertanya kepada orang yang lebih
tahu, sehingga kita tertarik untuk mempelajari tari jaipong sebagai salah satu
usaha pelestarian kebudayaan Jawa Barat.
Terkait dengan permasalahn di atas, penyusun tertarik untuk membuat
makalah yang berjudul “Tari Jaipong” sebagai langkah peluasan pengetahuan
dan wawasan tentang tari jaipong.

1
2

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, dapat
dirumuskan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimanakah sejarah tari jaipong di Indonesia?
2. Bagaimanakah perkembangan tari jaipong di Indonesia?
3. Apa saja gerakan tari jaipong?
4. Bagaimanakah macam-macam tarian jaipong?
5. Apakah fungsi tari jaipong?
6. Apakah kostum yang digunakan dalam tari jaipong?

C. Tujuan Penulisan
Berdasarkan rumusan masalah yang telah diuraikan di atas, maka tujuan
penulisan yang hendak dicapai adalah:
1. Untuk mengetahui sejarah tari jaipong di Indonesia.
2. Untuk mengetahui perkembangan tari jaipong di Indonesia.
3. Untuk mengetahui gerakan tari jaipong.
4. Untuk mengetahui macam-macam tarian jaipong.
5. Untuk mengetahui fungsi tari jaipong.
6. Untuk mengetahui kostum yang digunakan dalam tari jaipong.

D. Manfaat Penulisan
Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat baik secara teoritis
maupun secara praktis.
1. Manfaat Secara Teoritis
Secara teoritis, makalah ini berguna sebagai pembelajaran dan
memperluas pengetahuan atau wawasan siswa.
2. Manfaat Secara Praktis
Secara praktis, makalah ini berguna untuk bekal atau untuk
dipraktekkan di masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah Tari Jaipong di Indonesia


Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh
yang melatar belakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari
pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam
pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan
pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk
kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng
dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum
pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh
masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916.
Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-
unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah
kulanter, tiga buah ketuk, dan gong.
Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola
gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan
kerakyatan. Seiring dengan memudarnya jenis kesenian di atas, mantan
pamogoran (penonton yang berperan aktif dalam seni pertunjukan Ketuk
Tilu/Doger/Tayub) beralih perhatiannya pada seni pertunjukan Kliningan,
yang di daerah Pantai Utara Jawa Barat (Karawang, Bekasi, Purwakarta,
Indramayu, dan Subang) dikenal dengan sebutan Kliningan Bajidoran yang
pola tarinya maupun peristiwa pertunjukannya mempunyai kemiripan dengan
kesenian sebelumnya (Ketuk Tilu/Doger/Tayub). Dalam pada itu, eksistensi
tari-tarian dalam Topeng Banjet cukup digemari, khususnya di Karawang, di
mana beberapa pola gerak Bajidoran diambil dari tarian dalam Topeng Banjet
ini. Secara koreografis tarian itu masih menampakan pola-pola tradisi (Ketuk
Tilu) yang mengandung unsur gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan
beberapa ragam gerak mincid yang pada gilirannya menjadi dasar penciptaan
tari Jaipongan. Beberapa gerak-gerak dasar tari Jaipongan selain dari Ketuk

3
4

Tilu, Ibing Bajidor serta Topeng Banjet adalah Tayuban dan Pencak Silat.
Kemunculan tarian karya Gugum Gumbira pada awalnya disebut Ketuk Tilu
perkembangan, yang memang karena dasar tarian itu merupakan
pengembangan dari Ketuk Tilu. Jaipongan merupakan karya utama Gugum
Gumbira.

B. Perkembangan Tari Jaipong di Indonesia


Karya Jaipongan pertama yang mulai dikenal oleh masyarakat adalah
tari “Daun Pulus Keser Bojong” dan “Rendeng Bojong” yang keduanya
merupakan jenis tari putri dan tari berpasangan (putra dan putri). Dari tarian
itu muncul beberapa nama penari Jaipongan yang handal seperti Tati Saleh,
Yeti Mamat, Eli Somali, dan Pepen Dedi Kurniadi. Awal kemunculan tarian
tersebut sempat menjadi perbincangan, yang isu sentralnya adalah gerakan
yang erotis dan vulgar. Namun dari ekspos beberapa media cetak, nama
Gugum Gumbira mulai dikenal masyarakat, apalagi setelah tari Jaipongan
pada tahun 1980 dipentaskan di TVRI stasiun pusat Jakarta. Dampak dari
kepopuleran tersebut lebih meningkatkan frekuensi pertunjukan, baik di
media televisi, hajatan maupun perayaan-perayaan yang diselenggarakan oleh
pihak swasta dan pemerintah.
Kehadiran Jaipongan memberikan kontribusi yang cukup besar
terhadap para penggiat seni tari untuk lebih aktif lagi menggali jenis tarian
rakyat yang sebelumnya kurang perhatian. Dengan munculnya tari Jaipongan,
dimanfaatkan oleh para penggiat seni tari untuk menyelenggarakan kursus-
kursus tari Jaipongan, dimanfaatkan pula oleh pengusaha pub-pub malam
sebagai pemikat tamu undangan, dimana perkembangan lebih lanjut peluang
usaha semacam ini dibentuk oleh para penggiat tari sebagai usaha
pemberdayaan ekonomi dengan nama Sanggar Tari atau grup-grup di
beberapa daerah wilayah Jawa Barat, misalnya di Subang dengan Jaipongan
gaya “kaleran” (utara).
Tari Jaipongan banyak mempengaruhi kesenian-kesenian lain yang ada
di masyarakat Jawa Barat, baik pada seni pertunjukan wayang, degung,
5

genjring/terbangan, kacapi jaipong, dan hampir semua pertunjukan rakyat


maupun pada musik dangdut modern yang dikolaborasikan dengan Jaipong.

C. Gerakan Tari Jaipong


Jaipong memiliki dua kategori dalam gerakannya:
1. Ibing Pola (Tarian Berpola)
Tarian ini biasanya dilakukan secara rampak (berkelompok)
dikoreografi, disajikan dalam panggung untuk kebutuhan tontonan saja.
Rangkaian Ibing Pola tari jaipong dapat dibedakan menjadi empat
bagian:
a. Bukaan, merupakan gerakan pembuka,
b. Pencugan, merupakan bagian kumpulan gerakan-gerakan,
c. Ngala, bisa juga disebut titik merupakan pemberhentian dari
rangkaian tarian, dan
d. Mincit, merupakan perpindahan atau peralihan.
2. Ibing Saka (Tarian Acak)
Penyajian jenis ini populer di kawasan Subang dan Karawang,
disebut juga sebagai Bajidor. Bajidor sendiri sering diasosiasikan sebagai
akronim Barisan Jelama Boraka (Barisan Orang-orang Durhaka). Tarian
ini lebih merakyat karena, posisi penonton sejajar dengan penari. Dan
penonton bisa ikut menari.

D. Macam-Macam Penari Jaipong


1. Penari Tunggal
2. Penari Rampak (kolosal)
Penari rampak (kolosal) terdiri dari:
a. Rampak sejenis
b. Rampak berpasangan
c. Tunggal laki-laki dan tunggal perempuan
d. Berpasangan laki-laki/perempuan
6

E. Fungsi Tari Jaipong


Sebuah kesenian karya putra bangsa yang satu ini memang wajib kita
akui sebagai salah satu karya besar di bidang seni budaya. Selain menjadi
salah satu hiburan masyarakat pada awal kemunculan nya. Tari jaipong
perlahan menjadi kesenian tradisional khas dari Bandung bahkan dikenal
sebagai salah satu kesenian andalan dari Jawa Barat. Dengan demikian dapat
kita simpulkan fungsi tari jaipong secara garis besar memiliki 2 fungsi
sebagai berikut:
1. Menjadi Hiburan Sekaligus Ajang Komunikasi
Berbagai acara mulai acara upacara adat hingga pentas seni
membuat masyarakat merasa terhibur dengan adanya pementasan
jaipongan. Perkumpulan orang dalam suatu tempat tentu akan mudah
untuk saling bertukar informasi dalam berkomunikasi. Dengan demikian
kesenian yang dikenalkan oleh Gugum Gumbira kepada masyarakat
Sunda dapat menjadikan sebuah hiburan menarik ditengah maraknya
hiburan modern yang bermunculan.
2. Menjadi Salah Satu Kesenian Andalan dari Jawa Barat
Sebagai kesenian andalan dari Jawa Barat dapat menjadikan
jaipongan salah satu icon guna mempromosikan kekayaan daerah
terhadap dunia luar baik dalam negeri maupun mancanegara. Sebut saja
Bandung sebagai tempat berkembangnya kesenian ini secara tidak
langsung mendapatkan keuntungan besar dari nama tarian jaipongan
tersebut. Tak heran jika dari tahun 90-an pengunjung obyek wisata di
bandung secara perlahan meningkat, sedikit banyak hal ini disebabkan
karena rasa penasaran masyarakat luar terhadap daerah Bandung yang
mengiringi nama tari jaipong.
7

F. Kostum atau Busana


Kostum atau busana yang dikenakan dalam sebuah pementasan tari
jaipong sangat beragam. Meskipun terdapat perbedaan corak antara jaipongan
tradisional dan gaya baru namun Pada umumnya properti busana yang
dikenakan oleh para penari jaipongan merupakan pakaian tradisional.
1. Sinjang
Merupakan sebuah kain panjang yang dikenakan oleh para penari
jaipongan sebagai celana pajang.
2. Apok
Adalah pakaian atau baju yang dikenakan oleh penari, pada busana
wanita pakaian ini juga kerap disebut dengan nama kebaya. Adapun yang
mencirikan pakaian apok terdapat pada pernik dan ornamen yang
terdapat di dalamnya.
3. Sampur
Sampur merupakan kain panjang yang menjadi properti utama tari
jaipong. Sampur juga disebut juga dengan selendang yang dikenakan
pada leher para penari. Keberadaan sampur sangat penting karena
menjadi properti yang dimainkan dalam gerakan tari mulai dari
pembukaan hingga akhir.
BAB III
PENUTUP

A. Simpulan
Tari Jaipong adalah tarian yang berasal dari Jawa Barat yang
merupakan ciptaan Gugum Gumbira,yang gerakannya sangat gemulai dan
ayu. Tari Jaipong merupakan identitas kesenian Jawa Barat yang kadang
digunakan saat acara-acara penting, upacara, ataupun menyambut orang-
orang asing yang datang ke Indonesia. Sejarah perkembangan tari jaipong
sangat cepat dan mengalami peningkatan yang signifikan. Tari ini sangat
banyak diminati oleh masyarakat karena gerakannya yang sangat menarik.
Perkembangan tari jaipong bukan hanya tersebar di jawa barat saja tapi juga
telah sampai ke luar negeri.

B. Saran
Penyusun berharap agar tari jaipong akan terus mengakar di
kebudayaan Indonesia dan akan tetap dilestarikan oleh generasi muda.
Penulis juga berharap agar adanya partisipasi dari para pembaca untuk tetap
mengambil peran dalam pelestarian budaya Indonesia.

8
DAFTAR PUSTAKA

Google.com. tarijaipong.[online]. Tersedia di:


http://www.google.com/tarijaipongindonesia.docx,d.bmk
Google.com.gambartarijaipong.[online]. Tersedia di :
http://www.google.com/gambar+tari+jaipong.org.mozilla
http://aisyahrunirahma.blogspot.com/2014/03/makalah-tari-jaipong.html

9
LAMPIRAN

10
11

Anda mungkin juga menyukai