Dosen Pengampu : Drs. Hadi Mulyono, M.Pd & Siti Samsiyah, S.Pd. M.Pd
2019
KATA PENGANTAR
Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, yang telah meilmpahkan
Rahmat dan HidayahNya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Tidak lupa kami juga mengucapkan terimakasih khususnya bagi dosen pengampu mata
kuliah Manajemen Berbasis Sekolah Bapak Drs. Hadi Mulyono, M.Pd dan Ibu Siti Samsiyah,
S.Pd, M.Pd yang telah membimbing kami. Tanpa doa serta usaha yang yang berarti mungkin
saja makalah ini tidak akan berhasil sampai disini.
Makalah ini bertujuan untuk meningatkan kemampuan mahasiswa dalam memahani
konsep dan teori keterampilan bertanya dasar dan lanjut bagi guru. Harapanya dengan adanya
makalah ini mahasiswa dapat mengetahui, memprakterkkan keterampilan bertanya pada saat
praktek mengajar di kelas. Keterampilan bertanya merupakan hal yang penting bagi guru,
tujuanya adalah untuk mengetahui sejauh mana pemahana peserta didik entang yang dia
jelaskan. Maka dari itu, wajib bagi calon guru mempunyai ketrampilan ini.
Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat memberikan sumbangsih dan
manfaat kepada rekan-rekan sesama mahasiswa dan pembaca yang budiman. Maka untuk
mendukung hal tersebut kami mengharapkan adanya kritik yang berarti bagi perbaikan
selanjutnya. Kami juga mengucapkan terimakasih kepada segenap pihak yang membantu
dalam proses penyusunan makalah ini.
Surakarta, Maret 2019
Tim Penyusun
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ............................................................................................................................. i
BAB I ...................................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN .................................................................................................................................. 1
A. Latar belakang ............................................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah ....................................................................................................................... 1
C. Tujuan ......................................................................................................................................... 1
BAB II..................................................................................................................................................... 2
PEMBAHASAN ..................................................................................................................................... 2
A. Hal-Hal yang Harus Diperhatikan dalam Keterampilab Bertanya .............................................. 2
B. Komponen dalam Keterampilan Bertanya .................................................................................. 3
BAB III ................................................................................................................................................... 7
PENUTUP .............................................................................................................................................. 7
A. Kesimpulan ................................................................................................................................. 7
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................................. 8
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Setiap guru pasti menginginkan bahwa pengajaranya merupakan pembelajaran yang
aktif dan menyenangkan. Maka salah satu indikator darai keberhasilan tersebut adalah
keterlibatan siswa. Guru tidak lagi memposisikan dirinya sebagai pusat elajar, namun
sebagai fasilitator. Sedangkan peserta didiknya adalah yang subjek pembelajaran. Hal
tersebut sejalan dengan teori konstruktivisme yang menayatakan bahwa sebaiknya
peserta didik mengalami sendiri proses belajaranya. Salah satunya adalah keterlibatan
siswa secara aktif dalam proses pembelajaran.
Salah satu masalah yang dihadapi guru adalah siswa yang cenderung pasif dan diam.
Hal ini menunjukkan adanya ketidakberesan dalam proses pembelajaran yang
berasaskan Active Teaching Learning. Sebagai pendidik guru seharusnya bisa
menrangsang siswa untuk lebih aktif dan responsif dalam menjawab pertanyaan yang
dihadapi oleh guru.
Salah satu dari delapan keterampilan dasar mengajar guru ialah keterampilan
bertanya. Keterampilan bertanya merupakan suatu keterampilan penting yang harus
dimiliki oleh guru. Karena jika keterampilan ini tidak dikuasai, harapan kelas yang
aktif akan menjadi pasif dan kaku. Maka guru harus tau bagaimana cara mengajukan
pertanyaan yang efektif dan efisien kepada peserta didik. Adapun tujuan dari
mengajukan pertanyaan ialah, supaya guru dapat mengukur sejauh mana kemampuan
peserta didiknya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang yang harus diperhatikan dalam keterampilan bertanya?
2. Apa saja komponen dalam keterampilan bertanya ?
C. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui hal-hal yang harus diperhatikan dalam
keterampilan bertanya
2. Mahasiswa dapat mengetahui komponen apa saja yang ada dalam
keterampilan bertanya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
4. Fokus pertanyaan. Petanyaan tidak meluas ke topik lain yang bukan menjadi tujuan
materi yang diajarkan.
6. Pemindahan giliran pertanyaan. Hal ini bertujuan agar respons dari siswa merata.
10. Antusias dan hangat. Sikap antusias dan hangat yang diberikan guru pada siswa dapat
meningkatkan partisipasi siswa dalam proses belajar mengajar.
Di samping ada hal yang harus diperhatikan tentunya juga ada hal yang sedapat
mungkin dihindari oleh seorang guru, di dalam keterampilan bertanya ini. Di antara yang
harus dihindari adalah:
2
1. Pertanyaan yang memancing jawaban serentak. Contoh: "Apa nama mata uang
negara kita? " Tentu siswa akan menjawab serentak pertanyaan tersebut. Akibatnya
guru tidak dapat mengetahui dengan pasti siapa siswa yang menjawab dengan benar.
1. Pengungkapan pertanyaan secara jelas dan singkat. Sehingga mudah dipahami oleh
para siswa. Pertanyaan yang demikian dapat dibuat dengan menggunakan struktur
kalimat yang sederhana serta kata-kata yang sudah dikenal oleh para siswa.
2. Pemberian acuan. Sebelum bertanya, guru perIu memberi acuan berupa informasi
yang perlu diketahui siswa. Siswa akan mengolah informasi yang diberikan sehingga
dapat menjawab pertanyaan guru.
3. Pemusatan. Pertanyaan dapat dibagi menjadi pertanyaan luas dan pertanyaan sempit.
Pertanyaan luas menuntut jawaban yang umum dan cukup luas sedangkan pertanyaan
sempit menuntut jawaban yang cukup spesifik. Pertanyaan yang sempit menuntut
3
pemusatan perhatian siswa pada hal-hal khusus dan perlu didalami. Oleh karena itu,
pertanyaan luas hendaknya selalu diikuti oleh pemusatan, yaitu yang memfokuskan
perhatian siswa pada inti masalah tertentu. Contoh: Barang- barang apa saja yang
bisa dljual di pasar?
4. Pemindahan giliran. Pertanyaan yang kompIeks tidak dapat dijawab oleh siswa.
Dalam hal ini, guru perlu memberikan Kesempatan kepada siswa lain dengan cara
pemindahan giliran yang artinya setelah siswa pertama menjawab, guru meminta
siswa kedua melengkapi jawaban tersebut kemudian lagi siswa ketiga dan seterusnya.
4
evaluasi belum bisa diberikan sebelum diajukan pertanyaan pemahaman. Karena itu,
tidak dapat dibenarkan jika guru sudah mengajukan pertanyaan yang menuntut siswa
untuk melakukan analisis padahal siswa belum mampu menjawab pertanyaan yang
bersifat pemahaman.
3. Penggunaan pertanyaan pelacak. Jika guru mengajukan pertanyaan tingkat tinggi dan
jawaban yang diberikan oleh siswa dianggap benar tetapi masih dapat dilengkapi,
guru dapat mengajukan pertanyaan pelacak yang dapat membimbing siswa untuk
mengembangkan jawaban yang diberikan.
Teknik pertanyaan pelacak yang dapat digunakan oleh guru antara lain sebagai
berikut ;
a) Meminta klarifikasi. Teknik ini dipakai oleh guru jika jawaban siswa kurang jelas
atau diungkapkan dengan kalimat yang benar.
b) Meminta siswa memberi alasan. Teknik ini dapat digunakan jika guru
menginginkan siswa memberikan bukti-bukti dari pendapat atau pandangan yang
diberikannya sebagai jawaban atas pertanyaan guru. Contoh : Mengapa kamu
berpendapat seperti itu?
c) Meminta kesepakatan pandangan siswa. Jika guru meminta pandangan siswa
tentang suatu masalah dan seorang siswa sudah menyatakan pendapatnya, untuk
mendapatkan kesepakatan dan kebenaran akan pendapat tersebut, guru dapat
meminta pendapat siswa lain. Contoh : Siapa yang setuju dengan pendapat itu?
Apa alasannya?
d) Meminta ketepatan jawaban. Teknik ini dapat digunakan guru jika jawaban yang
diberikan oleh siswa kurang tepat atau kurang sempurna. Pertanyaan pelacak yang
diberikan guru diharapkan dapat menuntun siswa melengkapi atau memperbaiki
jawaban yang diberikan tanpa membuat siswa menjadi malu.
Contoh :
Guru : “Faktor apa saja yang dapat menyebabkan terjadinya banjir?”
Siswa : “Hujan besar, Pak.”
Guru : “Apa hanya hujan?”
Siswa :”Saluran air yang tidak lancar atau mampet”
e) Meminta jawaban yang lebih relevan. Jika siswa memberikan jawaban yang
kurang relevan dengan pertanyaan guru, guru dapat mengajukan pertanyaan
pelacak. Tujuannya untuk menyadarkan ketidakrelevanan jawabannya serta
menuntun siswa untuk memberikan jawaban yang lebih relevan.
5
Contoh jawaban yang tidak relevan:
Guru : “Apa yang terjadi jika tambang terus digali?”
Siswa : ”Penambang semakin kaya”. Harusnya petanyaan diubah
menjadi: “ Apa yang terjadi dari segi kelestarian lingkungan jika tambang terus
digali?”
f) Meminta contoh. Teknik ini hampir sama dengan teknik meminta siswa
memberikan alasan, yaitu jika siswa memberikan jawaban yang samar-samar atau
terlalu luas, guru dapat mengajukan pertanyaan lanjut untuk meminta siswa
memberikan contoh konkret jawabannya.
Contoh pertanyaan lanjut dengan meminta contoh :
Guru :”Coba jelaskan arti kata sensitif!”
Siswa :”Sensitif artinya mempunyai perasaan yang halus”
Guru :”Coba berikan satu contoh dari jawaban tadi.”
Dari contoh-contoh yang diberikan dapat disimak bahwa pada umumnya pertanyaan
lanjut bertujuan untuk memimbing siswa berpikir lebih kritis dalam mengembangkan
jawabannya.
Guru hendaknya mengurangi atau menghilangkan peranannya sebagai penanya sentral. Untuk
itu, ada dua cara yang ditempuh :
1. Guru mencegah pertanyaannya dijawab oleh seorang siswa tetapi siswa-siswa diberi
kesempatan singkat untuk mendiskusikan jawabannya bersama teman dekatnya.
2. Jika siswa mengajukan pertanyaan, sebaiknya guru tidak menjawab pertanyaan
tersebut secara langsung, tetapi untuk didiskusikan bersama para siswa
6
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keterampilan bertanya adalah salah satu keterampilan dasar mengajar guru yang
penting. Adapun keterampilan hal-hal yang harus diperhatikan dalam keterampilan
bertanya adalah sebagai berikut : 1) Tujuan jelas, 2) penyusunan kata-kata, 3) struktur
jelas, 4) Fokus pertanyaan, 5) Pemusatan, 6) Pemindahan giliran, 7) Penyebaran,
8)Pemberian waktu, 9) Pemberian tuntutan , 10) antusia yang hangat, adapun hal-hal
yang harus dihindari dalam keterampilan bertanya adalah sebagai berikut : 1) Hindari
pertanyaan yang memancing jawaban serentak, 2) pertanyaan ganda, 3) menentukan
siswa yang menjawab, 4) mengulangi pertanyaan sendiri, 5) mengulangi jawaban
siswa, 6) menjawab pertanyaan sendiri.
Keterampilan bertanya dibedakan menjadi keterampilan betanya dasar dan
keterampilan bertanya lanjut. Komponen-komponen yang ada dalam keterampilan
bertanya dasar adalah sebagai berikut: 1) pengungkapan pertanyaan jelas dan singkat,
2) pemberian acuan, 3) pemusatan, 4) pemindahan giliran, 5) penyebaran, 6)
pemberian waktu berfikir, dan 7) pemberian tuntutan. Sedangkan komponen bertanya
lanjut komponen-komponenya antara lain sebagai berikut:1) Pengubahan tuntunan
kognitif dalam menjawab pertanyaan. 2) Penagturan urutan pertanyaan. Dan, 3)
penggunaan pertanyaan pelacak.
7
DAFTAR PUSTAKA
Samsiyah, S. (2018). 8 Keterampilan Mengajar bagi Guru Pemula. Jawa Barat: Goresan
Pena.